Puisi ini menggambarkan kebingungan dan kerinduan akan arti kemerdekaan dan sejarah bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan modern yang penuh kabut. Penyair merasa bahwa generasi muda kehilangan arah dan identitas di tengah gaya hidup yang semakin materialistik dan sulit. Ia merindukan kejujuran dan nurani yang hilang dari kota serta harapan akan pemahaman sejarah yang lebih mendalam.