Dokumen tersebut membahas tentang tinggal bersama mertua setelah menikah. Ada beberapa dampak positif seperti lebih mengenal keluarga pasangan dan belajar hal-hal baik, namun juga dampak negatif seperti kurang mandiri dan potensi konflik karena perbedaan pandangan. Dianjurkan untuk memahami kebiasaan rumah mertua, berkomunikasi dengan pasangan, serta meminta bantuan pasangan dalam berhubungan dengan mertua.
Keluarga Bahagia adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Keluarga Bahagia adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Keluarga Bahagia adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Keluarga Bahagia adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Dampak perceraian bagi perkembangan psikologis anakade fikri
perceraian merupakan hal yang buruk bagi orang tua.
dalam perceraian anak menjadi korban dalam sebbuah perceraian,sehingga anak merasa down dalam diri anak itu sendiri.
Dampak perceraian bagi perkembangan psikologis anakade fikri
perceraian merupakan hal yang buruk bagi orang tua.
dalam perceraian anak menjadi korban dalam sebbuah perceraian,sehingga anak merasa down dalam diri anak itu sendiri.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Perkawinan
Ikatan lahir batin antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami istri, dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal I UU
Perkawinan, 1978)
→ sepasang pengantin akan memiliki orangtua
baru bernama mertua dan orangtua
pengantin memiliki anak baru bernama
menantu (Nagiga & Ibung, 2009)
3. Rumah Tangga
Keluarga yang ideal adalah keluarga yang
mandiri, yang bisa menentukan nasibnya
sendiri, dan tidak banyak mendapat campur
tangan pihak lain termasuk keluarga dekat
Kenyataannya: banyak keluarga yang masih
tinggal bersama keluarga besar, atau banyak
juga keluarga kecil yang masih tinggal
bersama keluarga orangtuanya
4. Tinggal Bersama Mertua
Istri tinggal bersama keluarga suami
Suami tinggal bersama keluarga istri
→ manakah yang lebih berpotensi terjadi
gesekan antara mertua dengan menantu?
6. Alasan Tinggal Bersama Mertua
Alasan ekonomi
Karena desakan salah satu pihak/ syarat
menikah
Ingin berbakti kepada orangtua
Alasan kesehatan orangtua
Suami istri bekerja → pengasuhan anak
diserahkan pada orangtua
7. Dampak Positif
Tinggal Bersama Mertua
1. Dapat lebih mengenal keluarga pasangan
2. Dapat lebih mengenal kebiasaan pasangan
yang tidak diceritakan oleh yang
bersangkutan
3. Dapat belajar hal-hal positif dari keluarga
pasangan
4. Dapat mengakrabkan diri dengan keluarga
pasangan
5. Mengembangkan empati dan toleransi
6. Mengembangkan kesabaran dan kepekaan
8. Dampak Negatif
Tinggal Bersama Mertua
1. Kurang mandiri
2. Kurang privasi
3. Proses adaptasi menjadi lebih sulit dan
panjang terhadap perkawinan
4. Kemungkinan kurang solid sebagai
pasangan karena ada campur tangan pihak
lain
9. Penyebab Timbulnya Konflik
Mertua-Menantu
1. Perbedaan antara harapan dan kenyataan
2. Perbedaan latar belakang budaya, kehidupan
sosial, ekonomi dan pendidikan lintas generasi
→ perbedaan persepsi dan pola perilaku
3. Perbedaan kepribadian mertua menantu
4. Perbedaan cara menyikapi konflik
10. Tipe-Tipe Mertua
1. Cerewet: banyak komentar, harus dituruti →
Kendalikan emosi, banyak dengarkan baru
bicara sesuai fakta
2. Pendiam: jarang bicara, tertutup → aktif
bertanya dan peka terhadap kondisi mertua
3. Dimanja: selalu ingin dpt perhatian, merajuk →
jangan terlalu memanjakan
4. Pencemburu: ingin dpt perhatian yang sama,
berpikir negatif, curiga → sabar, ajak pergi
bersama keluarga
11. Tipe-Tipe Mertua
5. Bergosip: senang bicarakan orang lain →
tahan emosi, cari akar masalah, suami jadi
penengah
6. Suka menilai: senang mengamati dan menilai
→ jadi diri sendiri, berpikir positif
7. Si sempurna: perfeksionis, egois, kurang
pikirkan perasaan orang lain → sabar, bicara
dari hati ke hati, minta masukan
8. Demokrasi: tidak usil, beri kebebasan,
positif→ jaga sikap, sopan, hormat dan sayang
12. Tips-Tips Tinggal Bersama Mertua
1. Pelajari kebiasaan dan aturan di rumah itu
2. Jika kurang jelas, bertanyalah pada mertua
atau suami
3. Pahami bahwa mertua juga sedang
beradaptasi dengan keberadaan menantu,
perkawinan, dan perubahan status anaknya
4. Minta izin jika ingin lakukan perubahan
5. Jika merasa tidak nyaman atau ada konflik,
sampaikan pada pasangan. Pasangan adalah
jembatan komunikasi dengan mertua
13. Lanjutan Tips-Tips
6. Untuk memperbaiki keadaan, tanya pada
pasangan apa yang seharusnya diperbuat tuk
senangkan hati mertua
7. Pasangan dapat membantu untuk meminta
mertua memahami kondisi yang terjadi