Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuransi property all risk insurance. Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap semua kerugian atau kerusakan fisik yang tidak tercakup dalam pengecualian pada harta benda tertentu seperti bangunan, mesin, persediaan barang. Dokumen juga menjelaskan konsep tertanggung, objek pertanggungan, ketentuan khusus seperti dasar penyelesaian klaim, serta cara perhitungan nilai pert
Avn 52 l extended coverage endorsement aviation liabilities
PAR INSURANCE
1. PROPERTY ALL RISK INSURANCE
Pengertian / Definisi
• “Property” adalah semua harta benda, barang-barang atau objek fisik lainnya (baik
bergerak maupun tidak bergerak) yang dapat mengalami kerugian, kerusakan,
musnah atau hilang, dapat berkurang nilainya, yang terjadi secara tiba-tiba serta
tidak dikecualikan dalam polis. Contohnya gedung, mesin-mesin, persediaan barang,
isi bangunan, dsb.
• “All Risks” :
a. Penanggung akan memberikan ganti kerugian kepada Tertanggung atas
semua kerugian/kerusakan fisik yang dialaminya;
b. Asalkan tidak termasuk pengecualian, maka semua kerugian/kerusakan fisik
dijamin (akan diberikan ganti kerugian);
c. Penanggung akan memberikan ganti rugi kpd Tertanggung atas semua
kerugian/kerusakan fisik yang dialaminya, dengan syarat terikat pada
persyaratan-persyaratan, pengecualian-pengecualian, ketentuan-ketentuan
dan kondisi-kondisi sebagaimana tercantum dalam Polis.
Tertanggung
a. “Tertanggung” adalah seseorang atau badan hukum atau pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap harta benda yang diasuransikan dan memiliki
kewajiban untuk membayar premi kepada Penanggung.
b. Pemilik, yaitu pihak yang menguasai dan menggunakan harta benda yang
diasuransikan
c. Pihak yang memiliki kepentingan terhadap harta benda yang diasuransikan,
seperti bank, leasing, atau badan penyandang dana lainnya.
d. Pihak yang secara hukum bertanggung jawab mengelola harta benda yang
diasuransikan, seperti penyewa.
Objek Pertanggungan / interest
- Bangunan
- Mesin
- Stock
PAR 1 of 10
2. - Komputer, dll
Dengan syarat hal tersebut:
- Dapat dinilai dengan uang / secara finansial
- Dapat diancam oleh suatu bahaya
- Tidak bertentangan dengan hukum /undang-undang
Luas jaminan (Tailor Made)
- Fire Standard
- Huru-hara (RSMD)
- Banjir, Topan, Badai (TSFWD)
- Tanah longsor
- Terrorisme/sabotase
- Gempa Bumi *
- Burglary *
- Machinery break down Insurance *
- Electronic equipment Insurance
Jaminan polis mensyaratkan bahwa :
- Harus terjadi kerusakan secara fisik (physical damage);
- Harus terjadi secara tidak terduga (unforseen) dan tidak disengaja/musibah
(accidental);
- Harus terjadi secara tiba-tiba (sudden);
- Harus terjadi di lokasi (premises) Tertanggung sebagaimana yang tercantum
dalam Polis, saat terjadinya kerugian.
Ketentuan Khusus
A. Dasar Penyelesaian Ganti Rugi:
– Reinstatement (lama tukar baru);
– Sebesar biaya perbaikan dengan batas sebesar harga baru;
– Pro-rata (average)
– Pekerjaan penggantian dengan barang baru yang dimulai dan dilaksanakan
dalam waktu yang wajar;
– Harga sebenarnya sesaat sebelum musibah, dikurangi penyusutan.
PAR 2 of 10
3. B. Pertanggungan Kerugian Pertama (first loss insurance):
– First loss basis adalah jumlah pertanggungan yang sengaja ditetapkan dan
disepakati lebih kecil dari pada nilai objek yang bersangkutan yang
menghadapi risiko. Dengan kata lain, jumlah pertanggungan lebih kecil dari
nilai sebenarnya.
– Berlaku untuk (a) harta benda tertentu, seperti uang, meterai, sepeda dan
barang-barang pribadi milik karyawan, dokumen-dokumen, naskah, catatan-
catatan usaha, catatan sistem komputer, pola, model, barang cetakan,
rencana dan rancangan; dan (b) biaya pembersihan puing-puing (removal of
debris);
– Jumlah pertanggungan berdasarkan suatu limit tertentu.
– Jika terjadi kerugian maka ganti rugi maksimum sebesar jumlah
pertanggungan atau limit tertentu.
C. Tambahan Modal:
– Selama jangka waktu pertanggungan diperkenankan penambahan objek
pertanggungan asalkan tidak melebihi sebesar 5% dari jumlah
pertanggungan;
– Tertanggung wajib memberitahukan dalam waktu 3 bulan setelah adanya
penambahan tersebut;
– Dikenakan tambahan premi.
Resiko yang tidak djamin
a. Pengecualian umum
PAR 3 of 10
4. - Perang, penyerbuan (invasi), aksi musuh asing, permusuhan atau kegiatan
yang menyerupai suasana perang (baik dengan pernyataan perang maupun
tidak), perang saudara, kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja,
perbuatan jahat, penjarahan, pemberontakan, huru-hara, pemberontakan
militer, pembangkitan rakyat, perlawanan rakyat, revolusi, penggunaan
kekuatan militer, pengambilalihan kekuasaan, penyitaan, pengambilalihan
oleh Pemerintah atau nasionalisasi, tindakan terorisme.
- Radiasi ionisasi atau pencemaran akibat radio aktif dari bahan bakar nuklir
atau limbah nuklir dari pembakaran bahan bakar nuklir.
- Bahan peledak beracun radio aktif atau barang-barang berbahaya lainnya
dari bahan peledak nuklir rakitan atau komponen nuklir itu sendiri.
- Perbuatan yang disengaja atau kelalaian yang disengaja oleh Tertanggung
atau wakilnya.
- Penghentian seluruh atau sebagian dari pekerjaan.
b. Pengecualian khusus
1. Harta benda yang tidak dijamin
- Harta benda yang sedang dalam proses pembangunan atau pemasangan;
- Harta benda yang sedang dalam proses pengerjaan dan benar-benar timbul
dari proses pabrikasi, pengujian, perbaikan, pem-bersihan, pemulihan,
perubahan, renovasi atau sedang diperbaiki;
- harta benda yang sedang dalam pengangkutan melalui darat, rel, udara atau
air;
- kendaraan bermotor, kereta api dan gerbong kereta api, kendaraan air,
pesawat udara, pesawat ruang angkasa dan sejenisnya;
- perhiasan, batu permata, logam mulia, emas atau perak lantakan, pakaian
yang terbuat dari bulu binatang, barang-barang antik (curiosities), buku-buku
kuno atau karya-karya seni;
- Tanaman kayu, tanaman, hewan, burung, ikan;
- tanah (termasuk lapisan atas, urukan, drainase atau gorong-gorong), jalan
beraspal, jalan raya, landasan pacu, jalan rel, bendungan, waduk, air
permukaan, air bawah tanah, kanal, pengeboran, sumur, jaringan pipa, kabel-
kabel, terowongan, jembatan, galangan kapal, dermaga, tambang, peralatan
tambang bawah tanah, peralatan kilang minyak lepas pantai;
PAR 4 of 10
5. - harta benda dalam penguasaan pelanggan berdasarkan Perjanjian Sewa
atau Sewa Beli, Perjanjian Kredit atau Penjanjian Jual Beli lainnya;
- harta benda yang pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan telah dijamin
atau seharusnya dijamin oleh Asuransi Pengangkutan atau pertanggungan
lain.
2. Kerugian atau kerusakan yang tidak dijamin:
- keterlambatan, kehilangan pasar atau usaha lainnya, kerugian lanjutan, atau
kerugian atau kerusakan tidak langsung apapun jenis atau namanya;
- ketidakjujuran, tindak kecurangan, tipu daya, muslihat, atau alasan-alasan
palsu lainnya;
- musnah, kekurangan yang tidak dapat dijelaskan atau berkurang-nya
persediaan barang;
- kebocoran sambungan, kega-galan pengelasan, retak, patah, runtuh atau
panas berlebih pada boiler (ketel uap), economiser, panas yang luar biasa,
bejana bertekanan atau macam-macam jaringan pipa uap dan jaringan pipa
pengisi yang berhubungan dengannya, kegagalan atau kekacauan mekanik
atau elektrik yang berkenaan dengan alat mesin tertentu atau peralatan
dimana kegagalan atau gangguan tersebut berasal;
- akibat semua penyebab yang berlangsung secara berangsur-angsur,
termasuk tetapi tidak terbatas pada penyusutan, aus, karat, korosi, lumut,
pudar (lapuk), jamur, busuk basah atau kering, penurunan mutu yang terjadi
secara berangsur-angsur, cacat tersembunyi, sifat barang itu sendiri
(inherent vice), perubahan bentuk atau distorsi yang berkembang secara
perlahan, serangga, jentik-jentik (larva) binatang kecil apapun jenisnya,
mikroba apapun jenisnya, kecuali kerugian atau kerusakan fisik yang
mengikutinya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga sebelumnya,
dimana dalam hal ini tanggung jawab Penanggung terbatas pada kerugian
atau kerusakan yang mengikutinya tersebut;
- polusi atau pencemaran, kecuali disebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan,
kejatuhan pesawat terbang atau kejatuhan barang-barang dari luar angkasa
atau kejatuhan barang-barang lainnya, kerusuhan, huru-hara, pemogokan,
penghalangan bekerja, orang-orang yang terlibat dalam pemogokan,
kejahatan (selain oleh pencuri), gempa bumi, badai, banjir, meluapnya air dari
tanki atau pipa air, atau ditabrak kendaraan bermotor atau binatang;
PAR 5 of 10
6. - mematuhi ketentuan hukum yang mengatur pembangunan, perbaikan atau
pemusnahan terhadap harta benda yang dipertanggungkan, kecuali
dinyatakan lain dalam Memorandum Kebijakan Umum yang merupakan
bagian dari Bagian I ini;
- penciutan, penguapan, kehilangan berat (susut), perubahan rasa, warna,
tekstur, atau lapisan penutup, atau pengaruh cahaya (pudar);
- perubahan suhu atau kelembaban, kegagalan atau tidak memadainya sistem
kerja pengatur udara, sistem pendingin atau pemanas akibat dari kesalahan
pengoperasian pada alat pengatur udara tersebut. Pembuktian bahwa tidak
terjadi kesalahan dalam mengoperasikan alat pengatur udara tersebut
terletak pada Tertanggung;
- karena kondisi cuaca dimana harta benda dibiarkan di tempat terbuka atau
tidak ditempatkan dalam bangunan yang tertutup rapat.
3. Biaya-biaya yang tidak dijamin
- Perbaikan barang-barang yang cacat, kesalahan dalam pengerjaan atau
rancangan;
- Pemeliharaan normal, perbaikan normal, perawatan;
- Yang timbul akibat kesalahan pemrograman atau diprogram oleh orang yang
tidak berwenang, peneraan (punching), pelebelan atau penyisipan yang
salah, penghapusan informasi yang tidak disengaja atau hilangnya media
data dan kehilangan informasi yang disebabkan oleh medan magnit.
Cara Perhitungan TSI
Jumlah Pertanggungan
– Tidak boleh kurang dari Nilai Perolehan Baru (biaya untuk pemulihan
kembali) jika ia dalam keadaan baru di hari pertama pertanggungan.
PAR 6 of 10
7. – Biaya pengganti dengan harta benda yang baru yang sama (kualitas,
kapasitas, teknologi, dll kecuali umur tentunya) dengan objek pertanggungan
yang rusak atau musnah.
Contohnya:
– Bangunan: perkiraan biaya untuk memperbaiki atau membangun kembali
dengan kualitas yang sama dikurangi penyusutan ditambah biaya ijin-ijin,
tenaga ahli, pajak dan biaya pembersihan puing (jika ada).
– Isi bangunan (all other contents): perkiraan biaya penggantian atas barang-
barang yang sama dengan kualitas yang sama.
– Persediaan Barang: taksiran harga beli barang tsb dikurangi discount.
– Mesin-Mesin dan Peralatan Elektronik: perkiraan biaya perbaikan atau
penggantian mesin-mesin atau peralatan elektronik tsb dengan harga saat ini.
Perhitungan TSI dapat didasarkan kepada:
- Nilai pasar (Market value), yaitu nilai/jumlah yang akan diterima oleh
penanggung apabila objek pertanggungan dijual baik pada saat penutupan
atau pada saat klaim.
- Nilai penggantian (Replacement value) yaitu nilai / jumlah yang harus dibayar
untuk memperoleh barang yang sama seperti pada saat penutupan/pada
sesaat sebelum terjadi klaim.
- Nilai buku (Book Value), yaitu harga pertanggungan didasarkan atas nilai
buku terakhir sesuai sistem akuntansi yang ada pada tertanggung.
Cara perhitungan TSI bagi masing-masing jenis obyek pertanggungan:
A. Untuk Bangunan
- Berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki/repair/membangun
kembali bangunan/gedung dengan kualitas yang sama dikurangi dengan
penyusutan karena umur dan penggunaan bangunan/gedung tersebut.
- Ditambah biaya pengurusan ijin-ijin, tenaga ahli dan penggunaan bangunan /
gedung tsb.
PAR 7 of 10
8. - Ditambah biaya pengurusan ijin-ijin, tenaga ahli, pajak,dan biaya
pembersihan puing.
- Jika biaya pondasi bangunan / bangunan bawah tanah ingin ikut dijamin
dalam polis, maka harus secara tegas disebutkan dalam jumlah
pertanggungan, jika tidak maka dianggap tidak diasuransikan.
B. Untuk Mesin-mesin
- Penetapan jumlah pertanggungan untuk mesin ditaksir berdasarkan
mesinbekas dengan type, jenis dan kapasitas yang sama.
- Atau berdasarkan mesin baru dikurangi dengan penyusutan.
C. Untuk Stok Barang
- Persediaan barang untuk perusahaan perdagangan dan persediaan barang
untuk perusahaan pabrikasi
- Untuk persediaan barang dagangan dan persediaan bahan baku berdasarkan
harga beli dikurangi discount.
- Untuk barang dalam proses adalah berdasarkan biaya bahan baku ditambah
biaya produksi
- Untuk barang jadi berdasarkan biaya produksi tetapi tidak termasuk
keuntungan.
D. Untuk Komputer
- Ditaksir berdasarkan biaya perbaikan atau biaya penggantian komputer dan
peralatan lainnya sesuai dengan harga market price yang berlaku.
Rating / premi (Contoh rating premi)
PAR 8 of 10
9. Deductible (Standard):
- Fire: 5% of claim
- RSMD (4.1A) : 10% of claim Minimum USD 10.000
- TSFWD (4.3) : 10% Of Claim
- Vehicle Impact : Minimum Rp. 1.000.000
- Gempa Bumi / letusan Gunung: 2.5% of TSI
- Lain-lain: Minimum USD 1.000
Faktor Underwriting
- Surrounding Risk
- Okupasi
- Konstruksi bangunan
- Luas jaminan
- Jarak pemisah dengan obyek lain
- Jumlah barang berbahaya api yang disimpan dalam bangunan
- Loss ratio
- Kondisi sosial politik disekitar obyek
Prosedur Akseptasi
a. Mengisi SPPA dengan lengkap dan ditanda tangani
b. Melengkapi Data-data & Dokumen yang diperlukan, antara lain:
PAR 9 of 10
dlm permil
(%o)
No
.
Okupasi
PERHITUNGAN TARIF PROPERTY ALL RISKS (PAR)
Gempa
Rate TotalKODE
PSKI
Huru
Hara
Banjir
Tanah Terorisme/ Jumlah
Indikasi
Tarif
Bumi
Longs
or
Sabotase D s/d H PAR
A B C D E F G H I J = I x 80% K O = J+K+L
1 Kantor 2971 0.49 0.75 0.53
0.7
0 0.75 3.22
2.
57 1.15 3.72
2 Rumah 2976 0.58 0.75 0.53
0.7
0 0.75 3.31
2.
64 1.15 3.79
3 Hotel 29411 1.51 0.75 0.53
0.7
0 0.75 4.24
3.
39 1.35 4.74
4 Ruko 29341 5.62 0.75 0.53
0.7
0 0.75 8.35
6.
68 1.15 7.83
10. - Laporan survey
- Foto survey (Obyek dan surrounding risknya)
- Akta Kepemilikan
- Daftar rincian obyek (Bangunan, mesin, perabot, stok, dll)
- Denah lokasi obyek
Prosedur Klaim
a. Tindakan tertanggung saat terjadi musibah
- Menyelamatkan, menjaga dan mengijinkan orang lain untuk menyelamatkan
dan menjaga objek pertanggungan.
- Tertanggung harus memberikan bantuan sepenuhnya kepada pananggung
atau wakilnya untuk melakukan penelitian atas kerugian atau kerusakan
yang terjadi.
b. Membuat laporan kerugian kepada penanggung
- Tertanggung harus membuat laporan pemberitahuan kerugian;
- Tertanggung membuat laporan tertulis kepada penanggung dengan
memberikan keterangan lengkap mengenai adanya kerugian yang
berisikan : tempat, tanggal dan waktu kejadian, sebab-sebab terjadinya
musibah sepanjang yang diketahuinya, taksiran jumlah kerugian, nomor
polis dan informasi lainnya yang perlu diketahui oleh penanggung;
- Tertanggung harus membuat laporan tuntutan ganti rugi kepada
penanggung disertai dokumen pendukung klaim.
c. Menyerahkan dokumen pendukung klaim
- Formulir laporan kerugian;
- Copy polis
- Berita acara atau surat keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan atau
Kepala Kepolisian Sektor setempat;
- Laporan rinci dan selengkap mungkin tentang keadaan yang menurut
pengetahuannya menjadi penyebab terjadinya musibah tersebut;
- Dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan Penanggung.
PAR 10 of 10