Dokumen ini membahas tentang perancangan jumlah lorong lebuh raya antara beberapa bandar berdasarkan jumlah kenderaan yang melalui. Data jumlah kenderaan dihitung berdasarkan beberapa faktor seperti luas rumah, pengeluaran dan penarikan. Dokumen ini menyimpulkan bahawa lebuh raya antara bandar-bandar tertentu perlu mempunyai 2 atau 3 lorong bergantung pada jumlah kenderaan.
LMCP 1352 ASAS-ASAS SAINS DATA DALAM PENGANGKUTAN
NAMA : AIDA SABREENA BT AZMAN
NO MATRIK : A164637
FAKULTI : FSSK
TAHUN : 3 (SEM 1 20192020)
PENSYARAH : PROF. DATO' IR. DR. RIZA ATIQ ABDULLAH BIN O.K. RAHMAT
LMCP 1352 ASAS-ASAS SAINS DATA DALAM PENGANGKUTAN
NAMA : AIDA SABREENA BT AZMAN
NO MATRIK : A164637
FAKULTI : FSSK
TAHUN : 3 (SEM 1 20192020)
PENSYARAH : PROF. DATO' IR. DR. RIZA ATIQ ABDULLAH BIN O.K. RAHMAT
IZZATI BINTE SUHAIMI
A167189
PROJEK AKHIR
LMCP 1352 ASAS SAINS DATA DALAM PENGANGKUTAN
NAMA PENSYARAH: PROF. DATO’ DR IR. RIZA ATIQ ABDULLAH BIN O.K RAHMAT
UNIVERISTI KEBANGSAAN MALAYSIA
Assalamualaikum Prof, terima kasih kerana sudi berkongsi ilmu berkaitan dengan asas sains data dalam pengangkutan. Berikut saya sertakan projek akhir yang telah saya siapkan.
IZZATI BINTE SUHAIMI
A167189
PROJEK AKHIR
LMCP 1352 ASAS SAINS DATA DALAM PENGANGKUTAN
NAMA PENSYARAH: PROF. DATO’ DR IR. RIZA ATIQ ABDULLAH BIN O.K RAHMAT
UNIVERISTI KEBANGSAAN MALAYSIA
Assalamualaikum Prof, terima kasih kerana sudi berkongsi ilmu berkaitan dengan asas sains data dalam pengangkutan. Berikut saya sertakan projek akhir yang telah saya siapkan.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
2. SOALAN 1
Rumah Luas Lantai
A 16500 1050000
B 19000 1290000
C 31000 1940000
D 27000 1850000
E 21500 1430000
F 17500 1230000
Pengeluaran Penarikan
A 36300 34650
B 41800 42570
C 68200 64020
D 59400 61050
E 47300 47190
F 38500 40590
Jumlah 291500 290070
Kadar pengeluaran 2.2 bagi setiap rumah
Kadar penarikan 3.3 bagi setiap 100m per luas lantai
3. Pengeluaran Penarikan
A 36211 34735
B 41697 42675
C 68033 64178
D 59254 64178
E 47184 47306
F 38406 40690
Jumlah 290785 290785
Purata pengeluaran dan panarikan adalah sama iaitu 290785.
4. SOALAN 2
Zon Pengeluaran Penarikan
A 36300 34650
B 41800 42570
C 68200 64020
D 59400 61050
E 47300 47190
F 38500 40590
Zon Pengeluaran Penarikan
A 12418 11854
B 14300 14563
C 23332 21902
D 20321 20886
E 16182 16144
F 13171 13886
65%
Pengeluaran atau Penarikan x 6.5%/1.9 = Jumlah kereta
5. SOALAN 3
Zon Pengeluaran Penarikan
A 12418 11854
B 14300 14563
C 23332 21902
D 20321 20886
E 16182 16144
F 13171 13886
Jumlah 99724 99234
Zon Pengeluaran Penarikan
A 12388 11883
B 14265 14599
C 23274 21956
D 20271 20937
E 16142 16184
F 13139 13920
Jumlah purata bagi pengeluaran dan penarikan = (99,724+ 99,234)/2
= 99,479
6. SOALAN 4
Zon A B C D E F Pengeluara
n
A 1480 1818 2734 2607 2015 1733 12388
B 1704 2093 3148 3002 2321 1996 14265
C 2780 3416 5137 4898 3786 3257 23274
D 2421 2975 4474 4266 3298 2837 20271
E 1928 2369 3563 3397 2626 2259 16142
F 1569 1928 2900 2764 2137 1839 13139
Penarikan 11883 14599 21956 20937 16184 13920 99479
7. SOALAN 5
Zon Pengeluaran Penarikan
A 12418 11854
B 14300 14563
C 23332 21902
D 20321 20886
E 16182 16144
F 13171 13886
Zon Pengeluaran Penarikan
A 8693 8298
B 10010 10194
C 16332 15331
D 14225 14620
E 11327 11301
F 9220 9720
Jumlah 69807 69465
70%
8. Zon Pengeluaran Penarikan
A 8671 8318
B 9985 10219
C 16292 15369
D 14190 14656
E 11300 11329
F 9197 9744
Jumlah 69636 69696
69,807 + 69,465 = 139,271
139,271 / 2 = 69,636
Untuk menjadikan P-P seimbang, maka:
- A x purata/jumlah A
- B x purata/jumlah B
9. SOALAN 6
Zon A B C D E F
A 1273 1914 1825 1411 1213
B 1193 2204 2102 1624 1397
C 1946 2391 3429 2651 2280
D 1695 2092 3132 2308 2280
E 1350 1658 2494 2378 1986
F 1099 1350 2030 1936 1496 1581
10. SOALAN 8
Pengiraan maksimum/jam = (70/100)xPerjalanan dari suatu bandar / 23
A B C D E F
232 194 135 80 37
223 160 92 43
254 150 69
131 60
48
A B C D E F
33 75 136 195 241
41 92 167 240
52 115 210
59 132
36
Jumlah : 1904 Jumlah : 1824
13. SOALAN 10
Laluan Jumlah
Umpukan
x30% Jumlah
Lorong
Yang
Diperlu
A > B 7635 2291 2
B > C 13690 4107 3
C > D 17932 5389 3
D > E 14780 4434 3
E > F 8457 2537 2
Bandar A ke F
Laluan Jumlah
Umpukan
x30% Jumlah
Lorong
Yang
Diperlu
F > E 7910 2373 2
E > D 14294 4288 3
D > C 16889 5067 3
C > B 13571 4071 3
B > A 7282 2185 2
Bandar F ke A
15. KESIMPULAN
1. LEBUH RAYA DARI A-B AKAN ADA 2 LORONG
2. LEBUH RAYA DARI F-E AKAN ADA 1 LORONG
3. LEBUH RAYA DARI B-C AKAN ADA 2 LORONG
4. LEBUH RAYA DARI E-D AKAN ADA 3 LORONG
5. LEBUH RAYA DARI C-D AKAN ADA 3 LORONG
6. LEBUH RAYA DARI D-C AKAN ADA 3 LORONG
7. LEBUH RAYA DARI D-E AKAN ADA 3 LORONG
8. LEBUH RAYA DARI C-B AKAN ADA 2 LORONG
9. LEBUH RAYA DARI E-F AKAN ADA 2 LORONG
10. LEBUH RAYA DARI B-A AKAN ADA 2 LORONG