Mengenali KOSP pada IKM semoga bisa menambah wawasan dan pembelajaran pemahaman lebih baik lagi. Hal ini wajib dipelajari untuk membantu melengkapi dan menetap serta menerapkan IKM lebih baik.
Semoga tidak ada perubahan kurikulum lagi..
Mengenali KOSP pada IKM semoga bisa menambah wawasan dan pembelajaran pemahaman lebih baik lagi. Hal ini wajib dipelajari untuk membantu melengkapi dan menetap serta menerapkan IKM lebih baik.
Semoga tidak ada perubahan kurikulum lagi..
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Cara Menggunakan Dokumen Ini
Buku ini berisi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
operasional satuan pendidikan dan digunakan bersama
dengan dokumen terkait lain yang mempunyai peran saling
melengkapi.
Dokumen panduan pengembanganini dibuat untuk membantu
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional
yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama
peserta didik dalam mencapai profil Pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun
kurikulum operasional di satuan pendidikan. Buku ini memberikan
gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional, serta
contoh- contoh yang bisa dijadikan inspirasi. Satuanpendidikan
memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama
selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum operasional
adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan kurikulum inti bidang
dan program kompetensi ke dalam bentuk konsentrasi serta potensi
internal sekolah dan dunia kerja.
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
3. Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar
yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan
pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan
satuan pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas/2003).
Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menjadi
acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.
Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir
dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga
merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian
ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan
peserta didik.
Pengantar
Penyusunan
Kurikulum
Operasional di
Satuan Pendidikan
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
4. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)
Berpusat pada
Peserta Didik
Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila
selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja
dan industri
Kontekstual
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
5. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (2/3)
Esensial
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para
pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan
pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan
mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di
naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran
Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum
operasional
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
6. Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (3/3)
Melibatkan berbagai
pemangku
kepentingan
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite
satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja
untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
7. Profil Pelajar
Pancasila
sebagai acuan dalam
menyusun visi, misi, dan
tujuan di satuan pendidikan
Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu
pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil
(kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh
sistem pendidikan Indonesia?”
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu
kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan
produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh
dalam menghadapi berbagai tantangan.
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang
dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling
berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan
berkembangnya keenam dimensi tersebut secara
bersamaan, tidak parsial.
Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi
juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil
Pelajar Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai:
1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang
berlangsung di sekolah
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh
setiap warga sekolah
3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN