Makalah ini membahas prosedur menganalisis risiko usaha, meliputi (1) menetapkan tujuan dan sasaran usaha, (2) meneliti alternatif risiko, dan (3) mengumpulkan informasi usaha. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor penyebab risiko usaha seperti kegagalan riset pasar, kurangnya manajemen waktu, dan tidak adanya rencana darurat.
3. Prosedur Menganalisis Risiko Usaha
1. Pengambilan resiko dilakukan dengan perhitungan yang mantap dan merupakan suatu
keterampilan yang dapat ditingkatkan.Agar lebih jelas, berikut ini prosedur-prosedur
untuk menganalisis sebuah situasi resiko di dalam usaha atau bisnis.
2. Tujuan dan sasaran usaha
Tujuan dan sasaran usaha dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan,
pertumbuhan mantap, atau tidak ada pertumbuhan sama sekali.
3. Meneliti alternatif resiko
Dalam pengambilan resiko dengan sasaran-sasaran usaha atau bisnis, langkahnya dengan
melakukan survey atas berbagai alternatif.
4. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternative
Jika sebuah alternatif sudah dipilih, selanjutnya seorang wirausahawan harus menyusun
sebuah rencana untuk melaksanakan alternative usaha atau bisnis.
5. Taksiran resiko usaha
Taksiran ada tidaknya risiko usaha sangat penting untuk wirausaha.
tugas wirausahawan didalam pengambilan resiko selanjutnya adalah sebagai berikut:
A. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang
B. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen
C. Menyewa alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen
D. Mensubkontrakkan kepada pembuat produk yang lebih kecil
6. Mengumpulakan informasi usaha
Berbagai masalah dan akibat sebaiknya ditelaah serta ditelusuri terus menerus, serta
pengambilan kesimpulan dilakukan secara logis
4. 7. Mengurangi resiko usaha
Merupakan factor yang menentukan penaksiran secara realistis tentang sejauh mana perusahaan
dapat mempengaruhi suatu keadaan persaingan usaha. Disini pelaksanaannya mengandung unsur-
unsur dalam mengurangi resiko usaha, yaitu:
A. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelola usaha, adanya peluang, dan kekuatan perusahaan
B. Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif, dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha
C. Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan didalam
lingkungan usahanya
D. Adanya kreativitas dan inovasi untuk mengubah keadaan usaha demi mendapat keuntungan
E. Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif.
8. Peluang usaha harus diberdayakan menjadi pluang emas secara kreatif dan inovatif dengan
melakukan cara-cara berikut.
a. Make Modification (melakukan beberapa perubahan). Anda dapat melakukan bebarapa
perubahan terhadap produk barang atau jasa yang akan dihasilkan dari peluang usaha tersebut.
b. Make It Better (membuat yang lebih baik). Anda akan membuat usaha anda lebih baik lagi.
c. Make It The First (menjadi yang pertama). Peluang emas adalah peluang bisnis yang pertama kali
anda lakukan sebelum orang lain melakukan atau bahkan memikirkannya.
d. Make It Special Products (membuat produk khusus). Dengan membuat produk khusus atau
produk untuk segmen khusus, anda akan menjadi ahlinya.
e. Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda). Cara ini sering dilakukan oleh orang lain ketika
mencari peluang, tapi harus hati-hati mengingat ada unsure paten HAKI atau tuntutan dari pihak
yang ditiru.
f. Substitute (menjadi produk pengganti). Cara ini efektif bila anda memiliki bisnis atau usaha di
pasar yang sudah cukup besar dengan menjadi produk pengganti dari produk pesaing yang paling
besar dan menengah.
5. Faktor-Faktor Penyebab Risiko Usaha
1. Kegagalan melakukan riset pasar. Banyak perusahaan, baik berbasis rumah atau
perusahaan besar, gagal karena tidak ada pasar yang memadai untuk produk atau
jasa mereka. Sebuah anallisis yang komprohensif dari bisnis ini terutama penting
bagi bisnis rumah, karena beberapa bisnis cocok untuk sebuah bisnis rumahan,
sementara beberapa tidak. Jika bisnis ini mengharuskan anda untuk bertemu klien,
anda harus terlebih dahulu memeriksa bagaimana keluarga anda (dan tetangga)
akan bereaksi terhadap hilir mudiknya orang-orang dirumah anda. Sebelum
memulai bisnis apapun, perlu bahwa anda melakukan pemeriksaan menyeluruh
pasar dan analisis pasar.
2. Pasif. Jika anda pasif, anda hanya cocok bekerja untuk orang lain. Kecuali anda
dapat langsung mampu memperkerjakan karyawan. Sebagai tim tunggal, anda
berharap bisa melakukan semuanya sendirian dari menulis rencana bisnis,
manufaktur produk, pemasaran penjualan produk dan jasa, melakukan tugas
pembukuan dan sejuta tugas lainnya! Ingat, anda hanya mengandalkn diri sendiri!
Tidak ada pelangggan berarti tidak ada bisnis.
3. Miskin manajemen waktu. Salah satu keuntungan bekerja dirumah adalah bahwa
anda bisa mengatur waktu anda sendiri. Ini, bagaimanapun, menjadi sebuah
dilema: sulit untuk mengatur waktu anda sendiri! Manajemen waktu yang buruk
karna anda sendirian dan tidak anda yang mengawasi anda. Anda harus mempu
mengatur dan memprioritaskan. Ada satu juta alasan untuk mengalihkan perhatian
anda dari menjadi produktif dan anda perlu belajar untuk mengelola waktu anda
secara efektif.
6. 4. Kurang serius mengelola bisnis. Anda mungkin tidak memiiki kantor mewah di pusat
kota atau anda mungkin tidak perlu memakai pakaian kerja, tetapi bisnis berbasis, perlu
disamakan profesionalisme seperti pekerjaan dikantor. Penghasilan anda akan langsung
berhubungan dengan jumlah waktu, tenaga, pikiran, dan uang yang anda masukkan ke
dalam bisnis – jauh berbeda dari hari-hari menjadi pekerja ketika anda dibayar bahkan
ketika anda sedang dikantor tetapi tidak mengerjakan pekerjaan kantor.
5. Tidak membelanjakan uang dengan bijaksana. Pertama anda perlu memahami aturan
utamanya usaha: uang melahirkan uang. Ada kalanya, anda menghabiskan uang.
Misalnya, untuk mendapatkan nasihat hukum, anda harus membayar pengacara.
Mengirimkan press release sendiri memerlukan biaya komunikasi (fax,
perangko,amplop, dll). Banyak pemilik bisnis rumah kehilangan peluang besar karena
mereka menolak untuk melakukan investasi di mana yang di perlukan. Belanjakanlah
uang anda dengan bijaksana.
6. Tidak sering mempromosikan bisnis. Bisnis anda sebagai ukuran pasar yang ingin
anda raih. Anda perlu agresif mempromosikan produk atau jasa anda. Jangan anggap
promosi sebagai beban yang tidak perlu daripada investasi. Promosi itu benar-benar
penting.
7. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit.
Kesulitan dapat menekan bisnis pada waktu yang berbeda. Pengsuaha rumah terkenal
untuk terjun kesemua bisnis. Mereka tidak memiliki rencana darurat kembali skenario
awal saat jatuh. Mereka berpikir bahwa semuanya akan berjalan lancar, hanya jalan
penuh kesulitan dan tantangan saja. Bagian terpenting dari masalah ini adalah
mengenali masalah dengan segera. Belajar unuk berhati-hati setiap saat, dan
mempertajam orang-orang berpikir kreatif. Menjadi kreatif dalam pemikiran bisnis
anda bisa mengarahkan anda pada arah yang lebih positif.