Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. SIPA atau Solo International Performing Arts merupakan ajang pergelaran seni budaya internasional di Surakarta yang terbukti mendongkrak seni pertunjukan sebagai subsektor ekonomi kreatif dan meningkatkan pendapatan daerah.
2. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mendukung dilanjutkannya SIPA beberapa tahun ke depan karena dinilai efektif sebagai aplikasi
2. Latar Belakang
1. Indonesia sedang membangun dan mengembangkan
perekonomian kreatif dalam kehidupan masyarakat.
2. Seni pertunjukan merupakan salah satu sektor ekonomi
kreatif yang memiliki kontribusi terkecil dibanding 14
sektor ekonomi kreatif lain.
3. SIPA merupakan salah satu pertunjukan kelas
internasional di kota Surakarta
4. SIPA telah terbukti menguntungkan APBD daerah dan
berperan dalam ekonomi kreatif Indonesia secara
“multiplayer effects”.
3. 1. Bagaimana peran SIPA dalam mendongkrak seni
pertunjukan sebagai subsektor ekonomi kreatif?
2. Apakah SIPA sebagai perwujudan ekonomi kreatif
dapat meningkatkan pendapatan daerah?
3. Apakah SIPA dapat digunakan sebagai salah satu
sarana untuk mengembangkan potensi budaya
daerah?
4. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui peran SIPA dalam mendongkrak
seni pertunjukan sebagai subsektor ekonomi kreatif.
2. Untuk mengetahui peran SIPA dalam meningkatkan
pendapatan daerah.
3. Untuk mengetahui apakah SIPA dapat digunakan
sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan
potensi budaya daerah
5. Untuk Penulis
Untuk Masyarakat
Karya tulis ini sebagai wadah
untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai
hubungan antara ekonomi kreatif
dan kebudayaan daerah dalam
rangka upaya pelestarian
budaya bangsa.
Diharapkan dapat menambah
pengetahuan tentang peran
ekonomi kreatif terhadap upaya
pelestarian budaya bangsa dan
manfaatnya terhadap masyarakat.
Untuk
Pemerintah
Manfaat Praktis
Dengan adanya karya tulis
ilmiah ini diharapkan dapat
menjadi dorongan agar lebih giat
untuk memaksimalkan potensi
budaya sebagai perwujudan
ekonomi kreatif dalam upaya
pelestarian bangsa.
Diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat Solo
tentang keberagaman budaya
Indonesia dan mancanegara serta
meningkatkan kepedulian sosial
akan pentingnya kebudayaan
lokal.
6. TAP MPR No.II tahun
1998
Kebudayaan
nasional
yang
berlandaskan
Pancasila
adalah
perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan
keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia
untuk
mengembangkan
harkat
dan
martabat
sebagai
bangsa,
serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada
pembangunan nasional dalam segenap
bidang kehidupan bangsa.
Dengan
demikian
Pembangunan
Nasional merupakan pembangunan
yang berbudaya.
Pertunjukan merupakan semua
tingkah laku yang diproses
dalam
suatu
waktu
dan
ruang,
dimana
pertunjukan
mempunyai
bagian
awal, tengah, akhir
yang
dilakukan orang di depan orang
lain
sehingga
mempunyai
pengaruh
terhadap
orang
tersebut.
Wikipedia, September 2013
7. SIPA atau Solo International Performing Arts
adalah sebuah ajang pergelaran seni budaya
berskala international dengan materi berupa seni
pertunjukan.
Sedangkan
pertunjukan
yang
dimaksud wilayah genre seninya mulai dari seni
tari, seni musik, hingga seni teater dan atau tidak
menutup kemungkinan melebar ke wilayah seni
yang lain.
(Pemerintah Kota Surakarta)
8. Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep
yang
menempatkan
kreativitas
dan
pengetahuan sebagai aset utama dalam
menggerakkan ekonomi.
Ekonomi kreatif memiliki 14 sektor, yaitu:
Periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan
(handicraft), desain, film, video dan fotografi, permainan
interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan
percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, radio dan
televisi, riset dan pengembangan.
(Departemen perdagangan RI)
9.
10. A.1 : TEMPAT PENELITIAN
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta,
di Jl.Brigjen Slamet Riyadi No. 225 Surakarta,
untuk melakukan wawancara.
Benteng Vastenburg Solo, di Jalan
Mayor Sumarmo, Pasar Kliwon,
Surakarta, untuk menyebar angket.
12. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surakarta.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang sedang menyaksikan
pertunjukan SIPA Tahun 2013 yaitu sebanyak 50 responden.
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik random sampling, yaitu dipilih
secara acak.
C. Pengumpulan Data :
1. Angket
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
13. D.
Pengolahan data.
Langkah berikutnya dalam penulisan karya tulis ini
adalah mengolah semua data yang diperoleh, lalu
menuangkannya dalam tulisan secara runtut dan
sistematis. Pengolahan data dilakukan pada tanggal 2124 September 2013
14. 1. Tanggapan masyarakat terhadap penyelenggaraan Solo
International Performing Arts (SIPA) apabila dilaksanakan hingga
beberapa tahun mendatang
Apakah anda setuju apabila SIPA terus dilaksanakan hingga
beberapa tahun mendatang?
SSS
S
28
Total
SS
17
5
10%
34%
Sangat Setuju Sekali
56%
Setuju Sekali
Setuju
Grafik tanggapan masyarakat terhadap penyelenggaraan SIPA
hingga beberapa tahun mendatang
15. 2. Tanggapan masyarakat terhadap pendapat mengenai SIPA
merupakan sarana yang efektif sebagai aplikasi ekonomi kreatif
Apakah anda setuju dengan pendapat bahwa SIPA merupakan
sarana yang efektif sebagai aplikasi ekonomi kreatif?
SSS
S
14
Total
SS
20
16
32%
28%
40%
Sangat Setuju Sekali
Setuju Sekali
Setuju
Grafik tanggapan masyarakat terhadap pendapat mengenai SIPA merupakan
sarana yang efektif sebagai aplikasi ekonomi kreatif
16. 3. Tanggapan masyarakat terhadap pendapat mengenai SIPA
dapat meningkatkan pendapatan daerah
Apakah anda setuju dengan pendapat bahwa SIPA dapat meningkatkan
pendapatan daerah?
SSS
Total
SS
S
13
19
18
26%
36%
38%
Sangat Setuju Sekali
Setuju Sekali
Setuju
Grafik tanggapan masyarakat terhadap pendapat mengenai SIPA dapat
meningkatkan pendapatan daerah
18. 1. SIPA telah membuktikan bahwa SIPA
peran sebagai subsektor seni pertunjukan
dalam ekonomi kreatif Indoesia sangat
besar.
2. SIPA terbukti dalam meningkatkan
pendapatan daerah.
3. SIPA telah terbukti dapat digunakan
sebagai salah satu sarana untuk
mengembangkan potensi budaya daerah
19. Bagi Pembaca
Pembaca sebaiknya dapat mempublikasikan kepada masyarakat
tentang peran SIPA dalam pelestarikan budaya bangsa.
Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif
Para pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat terus
berinovasi sehingga dapat mendongkrak perekonomian
Indoensia, khususnya subsektor seni pertunjukan.
Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan juga turut memeriahkan dan
berpastisipasi dalam pagelaran SIPA, mengingat SIPA
merupakan salah satu potensi pelestarian budaya bangsa.
Bagi Event Organizer
Bagi EO diharapkan dapat lebih mandiri dan inovatif dalam
penyelenggaraan SIPA di tahun mendatang. Sehingga
tidak perlu lagi ada campur tangan dari Dinas Pariwisata.
Bagi Pemerintah
Pemerintah seharusnya turut mendukung pelaksanaan SIPA
beberapa tahun mendatang, dengan menciptakan situasi
yang cinta budaya bagi masyarakat khusunya generasi
muda, sehingga SIPA pun dapat dijadikan upaya
pelestarian budaya bangsa bagi segala usia.
27. Perkembangan jumlah wisatawan yang menginap di hotel
bintang dan non bintang di Kota Surakarta (satuan orang)
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0
2003
2004
2005
2006
Wisman
2007
2008
Wisnus
Total
2009
2010
2011
28. SMA NEGERI 4 SURAKARTA
Slide by isnannabawi.blogspot.com