1. Penelitian ini menganalisis pengaruh personal selling terhadap minat beli konsumen pada PT Difal Sejahtera Laboratory di Jakarta.
2. Personal selling dilakukan melalui kunjungan langsung oleh 8 wiraniaga ke pelanggan dan calon pelanggan.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal selling berpengaruh signifikan terhadap minat beli dan mempengaruhi 44,1% minat beli konsumen.
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
Presentation Ayu.ppt
1. ANALISIS PENGARUH PERSONAL SELLING
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PT
DIFAL SEJAHTERA LABORATORY DI JAKARTA
Oleh
Ayu Patmawati
N.P.M.: 1108216322
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2013
2. Salah satu kegiatan pemasaran yang biasa dilakukan oleh perusahaan adalah
kegiatan personal selling, yang merupakan salah satu alat promosi untuk mencapai
tujuan perusahaan, karena personal selling dinilai cukup efektif dalam meningkatkan
penjualan produk yang dihasilkan. Personal selling merupakan bentuk komunikasi
informasi secara langsung antara penjual dan pembeli untuk menawarkan produk,
memberi informasi, mempengaruhi serta mengubah sikap konsumen untuk membeli
dan mengkonsumsinya.
Promosi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan atau informasi
kepada publik terutama pelanggan mengenai keberadaan suatu produk atau jasa.
Perkembangan ilmu dan teknologi komunikasi tidak bisa disangsikan lagi telah
menyokong perkembangan kegiatan promosi. Dari survey yang telah dilakukan
penulis selama waktu penelitian, ada beberapa hal yang dapat menjadi gambaran
bagaimana peranan promosi yang telah dilakukan selama ini. Personal Selling
merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting
dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.
PENDAHULUAN
3. PEMBATASAN MASALAH
Guna menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga
dapat mengaburkan penelitian, maka dalam penelitian ini hanya
dibatasi pada pengaruh personal selling alat laboratorium
terhadap minat beli konsumen pada PT Difal Sejahtera
Laboratory. Waktu penelitian dilakukan pada Oktober 2012 -
Januari 2013
1. Bagaimana kegiatan personal selling pada PT Difal Sejahtera
Laboratory?
2. Apakah terdapat pengaruh personal selling produk alat
kesehatan terhadap minat beli konsumen pada PT Difal
Sejahtera Laboratory?”
PERUMUSAN MASALAH
4. PERSONAL SELLING
Dengan demikian personal selling merupakan suatu bentuk
penjualan, dimana penjual berhubungan langsung dengan
pembeli, melalui sebuah percakapan yang memberikan
keterangan atau informasi mengenai produk yang dijual,
untuk membujuk calon pembeli
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
Menurut Kotler (2005:644), peranan personal selling adalah
sebagai berikut:
1) Tatap Muka Pribadi (personal confrontation)
2) Mempererat (cultivation)
3) Tanggapan (response)
5. MINAT BELI
Menurut Philip Kotler (2003:568): “Minat beli adalah tahapan
yang dilakukan oleh konsumen sebelum merencanakan untuk
membeli suatu produk”.
Menurut E. Jerome Mc. Carthy (2002:298): “Minat beli
merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk
membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan
kebutuhannya”.
Unsur – unsur yang menyebabkan timbulnya minat beli
konsumen menurut Barry Berman (2003:202):
1. Rangsangan
2. Kesadaran
3. Pencarian Informasi
4. Pemilihan alternatif
5. Pembelian
6. Tempat dimana membeli
6. SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Ho : β = 0, tidak terdapat pengaruh personal selling
terhadap minat beli konsumen
Ha : β > 0, terdapat pengaruh personal selling terhadap
minat beli konsumen
HIPOTESIS
Personal selling (X)
Indikator
1. Pendekatan
2. Presentasi
3. Mengatasi keberatan
4. Menutup penjualan
Minat beli (Y)
Indikator :
1. Informasi
2. Pemilihan alternatif
3. Pembelian
4. Tempat dimana membeli
7. KATEGORI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kuantitatif sebagai
metodologi penelitian. metodologi kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan teori dari umum ke khusus kemudian data-data yang
didapat tersebut diuji kebenarannya melalui angka-angka atau
perhitungan. Untuk menguji data tersebut diperlukan sampel yang
mewakili dari populasi yang akan diteliti.
POPULASI DAN SAMPEL
Dalam penentuan sampel, penulis menggunakan teknik penarikan sampel yaitu
Simple Random Sampling, yang menurut Sugiyono (2009: 93), adalah “Teknik
pengambilan sampel dengan cara pengambilan anggota sampel secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi ini berarti semua anggota
populasi menjadi anggota dari kerangka sampel”. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang responden.
METODOLOGI PENELITIAN
OPERASIONALISASI VARIABEL
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Personal Selling
2. Variabel Terikat.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
minat beli.
8. ANALISIS REGESI SEDERHANA
Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan
kausal atau fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel yang mempunyai
hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau
konsep-konsep tentang dua variabel tersebut.
Y = a + bX
KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui ketepatan atau kecocokan garis
regresi yang terbentuk dalam mewakili kelompok data hasil observasi mampu
menerangkan kondisi yang sebenarnya. Untuk menilai koefisien determinasi, dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus :
Koefisien Determinasi = r².100%
TEKNIK PENGUJIAN HIPOTESIS
Prosedur untuk pengujian statistik dilakukan dengan uji t. Uji t digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
9. HASIL PENELITIAN
Uji validitas tersebut dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel Nilai r tabel dapat dicari, di dalam degree of freedom (df) = n 2, dalam hal
ini jumlah responden adalah 30 responden dan besarnya df dapat dihitung 30 2
= 28 dengan alpha 0,05 dan dicocokan dengan tabel R product moment maka
nilai r tabel adalah 0,361. Berdasarkan hasil pengolahan dapat disimpulkan bahwa
semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan valid karena nilai r hitung
> r tabel.
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
Berdasarkan tabel output hasil uji reliabilitas, nilai alpha Cronbach sebesar masing-
masing variabel penelitian lebih besar dari 0,60. Dengan demikian data jawaban
kuesioner yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian ini termasuk reliabel.
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Obyek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan personal selling dan
minat beli produk PT. Difal Sejahtera Laboratory. PT. Difal Sejahtera
Laboratory adalah perusahaan yang bergerak di bidang distributor dan
supplier perlengkapan laboratorium medis dan perlengkapan rumah
sakit. DSL berdiri tahun 2006, dan berkembang menjadi perusahaan
yang mempunyai kompetensi dan kapasitas dalam bidang alat
kesehatan dan perlengkapan laboratorium.
10. Analisis Pengaruh Personal Selling Terhadap Minat Beli konsumen
pada PT Difal Sejahtera Laboratory
Y = 1,704 + 0.561X
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 1,704 berarti bahwa keputusan konsumen akan konstan
sebesar 0,561 satuan jika tidak ada pengaruh dari personal selling.
2. Keputusan konsumen akan meningkat sebesar 0.561 satuan untuk setiap
tambahan satu satuan X (personal selling). Jadi apabila personal selling
mengalami peningkatan 1 satuan, maka minat beli akan meningkat
sebesar 0.561 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap
konstan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.704 2.172 .784 .435
Personal selling .561 .064 .664 8.799 .000
a. Dependent Variable: Minat Beli
11. KOEFISIEN DETERMINASI
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R square (R2) adalah
sebesar 0,441. Artinya bahwa 44,1% variabel minat beli dipengaruhi oleh
variabel bebasnya, yaitu personal selling. Sedangkan sisanya 55.9%
variabel minat beli akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .664a .441 .436 2.38634
a. Predictors: (Constant), Personal selling
b. Dependent Variable: Minat Beli
12. Berdasarkan Tabel 4.22 diperoleh hasil uji t antara X (personal
selling) dengan Y (minat beli) menunjukkan t hitung = 8,799.
Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db = 100) adalah sebesar 1,96.
Karena t hitung > t tabel yaitu 8,799 > 1,96 maka pengaruh X
(personal selling) terhadap minat beli adalah signifikan. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel personal selling berpengaruh terhadap minat
beli produk PT Difal Sejahtera Laboratory
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model t Sig.
1
(Constant) .784 .435
Personal selling 8.799 .000
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
13. 1. Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh PT Difal Sejahtera
Laboratory adalah dengan tatap muka dan komunikasi secara
langsung dilakukan oleh para wiraniaga dengan melakukan
kunjungan kepada para pelanggan maupun calon pelanggan. Dalam
melaksanakan kegiatan personal selling, perusahaan diwakili oleh 8
wiraniaga yang masing-masing memiliki daerah pemasaran sesuai
dengan pembagian wilayah tugas penjualan yang telah ditentukan
oleh perusahaan
2. Berdasarkan perhitungan uji t penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel personal selling mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel minat beli produk pada PT Difal Sejahtera
Laboratory.
3. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa personal
selling mempunyai pengaruh sebesar 44.1% terhadap minat beli
produk PT Difal Sejahtera Laboratory.
KESIMPULAN
14. 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel personal
selling mempunyai pengaruh yang signifikan, untuk itu
perusahaan sebaiknya meningkatkan dan
mempertahankan pelaksanaan personal selling.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi peningkatan minat beli
produk alat kesehatan pada PT Difal Sejahtera
Laboratory, sehingga hasil penelitian dapat bermanfaat
bagi PT Difal Sejahtera Laboratory dan perkembangan
kazanah ilmu pengetahuan mendatang.
SARAN