SlideShare a Scribd company logo
Oleh:
AGUS PURWANTO
NIPD: 201.09.05.13.139
OPTIMALISASI PERAWATAN BERKALA BOW THRUSTER
UNTUK MENUNJANG OPERASIONAL
AHTS HALUL - 24
0
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN
PENINGKATAN ILMU PELAYARAN
JAKARTA, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di
lepas pantai selalu membutuhkan suplai berkala. Supply
vessel jenis ini bertugas melayani berbagai macam suplai
ke offshore platform antara lain makanan, air bersih,
bahan bakar, peralatan, atau material yang dibutuhkan
offshore platform seperti pipa, pelat, drum, dan lain lain.
Kapal jenis ini sangat membutuhkan olah gerak yang baik
sehingga dibutuhkan alat bantu yaitu bow thruster. Pada
kapal dengan desain baru, sebagian besar kapal sudah
mencantumkan bow thruster dalam desainnya. Bow
thruster adalah sebuah pesawat bantu penggerak berupa
baling-baling yang ditempatkan melintang di bagian
lambung haluan kapal.
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui dan menganalisa apa penyebab
bow thruster sering overload.
b. Untuk memberi solusi metode perawatan bow thruster
yang tepat.
2. Manfaat Penulisan
a. Manfaat bagi dunia Akademik
b. Manfaat bagi dunia praktisi
• Ruang Lingkup
Sesuai dengan judul yang penulis ambil ”Optimalisasi
Perawatan Berkala Bow Thruster Untuk Menunjang
operasional Kapal AHTS HALUL-24”, penulis
membatasi pembahasan hanya pada bagaimana cara
melaksanakan pengoperasian dan perawatan bow
thruster yang baik dan berkelanjutan di kapal AHTS
HALUL-24.
D. Metode Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer di peroleh dari studi lapangan atau observasi
langsung di kapal waktu penulis bekerja di AHTS HALUL-
24, sebagai Masinis 2 (Crew list ada di lampiran 1).
b. Data Sekunder diperoleh dari referensi yang mendukung
seperti studi pustaka, bimbingan dari para dosen dan
diskusi dengan sesama pasis.
2. Metode Analisis Data
Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa
deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian pada saat penelitian berlangsung.
Dengan kata lain, metode analisis deskriptif digunakan
untuk menguraikan kemudian mendeskripsikan keadaan
obyek yang diteliti dengan hal-hal yang menjadi pusat
perhatian.
A. Fakta
1. Objek Penelitian
Halul Offshore Service Company merupakan gabungan dari tiga
perusahaan di Timur Tengah yaitu Qatar Navigation dan
Qatar Shipping. Perusahaan ini mempunyai 70 kapal lebih
yang beroperasi di Timur Tengah.
2. Fakta dan Kondisi
Pada waktu hari pertama di kapal AHTS HALUL-24, penulis
mendapat informasi dari mualim jaga tentang kondisi kapal
bahwa bow thruster sering mengalami overload bahkan
pernah bow thruster mati pada saat beban 100% yang
berakibat akan menabrak kaki pengeboran minyak. Hal ini
terjadi pada tanggal 02 Januari 2013, hari-hari selanjutnya,
penulis menemukan beberapa kejadian dan gejala yang
menunjukkan ketidakoptimalan kinerja bow thruster
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
B. Permasalahan
1. Bow thruster sering overload
Berdasarkan informasi masinis jaga sebelumnya, kondisi
terparah pernah terjadi pada tanggal 02 Januari 2013 yaitu
bow thruster mengalami trip out saat beban 100% yang
menyebabkan hampir menabrak kaki platform offshore.
2. Metode perawatan bow thruster tidak dilaksanakan
dengan baik
Bow thruster akan berfungsi optimal apabila dilaksanakan
perawatan dengan baik dan berkelanjutan. Namun yang
penulis hadapi pada kapal AHTS HALUL-24 adalah hampir
tidak pernah ada perawatan terhadap bow thruster.
Ketidakoptimalan fungsi bow thruster lebih sering ditindaklanjuti
dengan proses perbaikan. Padahal dengan perawatan yang
baik dan berkelanjutan akan memperpanjang usia kinerja
bow thruster dan berefek pada pengurangan biaya
operasional.
A.Landasan Teori
Bow thruster adalah adalah sebuah pesawat bantu
penggerak berupa baling-baling yang ditempatkan
melintang di bagian lambung haluan kapal. Pesawat ini
berguna untuk membantu mendorong haluan kapal ke
arah kanan atau kiri sesuai dengan keinginan operator
pada saat berolah gerak.
Bow thruster akan berfungsi dengan baik apabila
memenuhi dua persyaratan yaitu ketepatan
pengoperasian dan perawatan yang berkelanjutan.
Ketepatan pengoperasian dimulai dari kepatuhan
terhadap prosedur atau langkah-langkah pengoperasian
yang biasanya tertera dalam manual book.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Analisis Penyebab Masalah
1. Bow thruster sering overload
Penyebabnya adalah :
a. Daya arus start awal waktu bow thruster beroperasi
kurang mencukupi
b. Perwira Jaga Tidak Mematuhi Prosedur Pengoperasian
bow thruster
2. Metode perawatan bow thruster tidak dilaksanakan
dengan baik
Penyebabnya adalah :
• Perwira mesin tidak melaksanakan PMS (Planned
Maintanance System)
• Minimnya ketersediaan suku cadang di atas kapal.
C. Analisis Pemecahan Masalah
1. Mengatasi/ Mencegah Bow thruster dari overload
Pemecahan masalahnya adalah :
a. Dipenuhinya Daya arus start awal waktu Bow Thruster
beroperasi
b. Menyediakan prosedur pengoperasian bow thruster
sekaligus menekankan kepada perwira jaga akan
pentingnya mengikuti prosedur dimaksud
• Pemenuhan kebutuhan suku cadang di atas kapal
Pemecahan masalahnya adalah :
a. Perwira mesin harus melaksanakan PMS secara
kontinyu
b. Melengkapi ketersediaan suku cadang bow thrusterl
A. Kesimpulan
1. Daya arus start awal waktu bow thruster beroperasi kurang
mencukupi, dimana daya arus start yang dibutuhkan adalah
sebesar 1124 KW.
2. Perwira Jaga Tidak Mematuhi Prosedur Pengoperasian bow
thruster.
3. Perwira mesin tidak melaksanakan Planned Maintenance
System (PMS) terhadap bow thruster secara baik dan
berkelanjutan yang ditandai dengan tidak terisinya beberapa
laporan perawatan dan kondisi mesin bow thruster dalam
posisi tidak normal.
4. Minimnya ketersediaan suku cadang di kapal menyebabkan
lambatnya proses perbaikan bow thruster bahkan
penghentian operasional kapal.
BAB IV
PENUTUP
B. Saran-saran
Saran yang dirasakan berguna dan dapat ditindak lanjuti
berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut :
B. Dipenuhinya Daya arus start awal waktu Bow Thruster
beroperasi Perwira mesin dalam setiap pengoperasian bow
thruster seharusnya mempersiapkan daya arus start yang
dibutuhkan.
C. Menyediakan prosedur pengoperasian bow thruster
sekaligus menekankan kepada perwira jaga akan
pentingnya mengikuti prosedur dimaksud.
D. Perwira mesin harus melaksanakan PMS secara kontinyu.
Untuk memastikan Planned Maintenance System (PMS)
dilaksanakan oleh perwira mesin, kepala kamar mesin harus
melaksanakan pengawasan rutin
E. Pemenuhan kebutuhan suku cadang di atas kapal.
Diharapkan kerjasama dan komunikasi yang berkelanjuatan
antara pihak kapal dan pihak perusahaan kapal yang ada di
darat dalam penyediaan suku cadang bow thruster di atas.
TERIMA

More Related Content

Viewers also liked

Presentacion cumple mamima_90
Presentacion cumple mamima_90Presentacion cumple mamima_90
Presentacion cumple mamima_90
Agustín Varela
 
Yürümek Herşey Değil
Yürümek Herşey DeğilYürümek Herşey Değil
Yürümek Herşey Değil
OzurlulerVakfi
 
Alene hjemme
Alene hjemmeAlene hjemme
Alene hjemme
Kristine Hovda
 
04. color
04. color04. color
Qatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or DestanyQatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or Destany
Adel Abouhana
 
Antykwa toruńska light
Antykwa toruńska lightAntykwa toruńska light
Antykwa toruńska light
Hirwanto Iwan
 
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
Volyn Media
 
Hafta 1
Hafta 1 Hafta 1
Hafta 1
Ahmet Bozkurt
 
Holy Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_AnswersHoly Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_Answers
shillecce
 
Understanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
Understanding Claims Made Legal Malpractice InsuranceUnderstanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
Understanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
Nielsen & Geenty Insurance Services
 
Влияние освещения на создание эмоционального бренда
Влияние освещения на создание эмоционального брендаВлияние освещения на создание эмоционального бренда
Влияние освещения на создание эмоционального бренда
Ukrainian Real Estate Club
 
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodam
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodamPar Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodam
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodamFinanšu ministrija
 
Ww2
Ww2Ww2
Thunder box home
Thunder box homeThunder box home
Thunder box home
EURO SEATING INTERNATIONAL
 
Latin modern
Latin modernLatin modern
Latin modern
Hirwanto Iwan
 
Cover book with post scripts
Cover book with post scriptsCover book with post scripts
Cover book with post scripts
Hirwanto Iwan
 
Temperature Cycling Tests
Temperature Cycling TestsTemperature Cycling Tests
Temperature Cycling Tests
Anjar Bumi
 
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKSOPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
Zac Darcy
 
Yazıların Dili
Yazıların DiliYazıların Dili
Yazıların Dili
OzurlulerVakfi
 
Microsoft power point
Microsoft power pointMicrosoft power point
Microsoft power point
Ramces Chavez
 

Viewers also liked (20)

Presentacion cumple mamima_90
Presentacion cumple mamima_90Presentacion cumple mamima_90
Presentacion cumple mamima_90
 
Yürümek Herşey Değil
Yürümek Herşey DeğilYürümek Herşey Değil
Yürümek Herşey Değil
 
Alene hjemme
Alene hjemmeAlene hjemme
Alene hjemme
 
04. color
04. color04. color
04. color
 
Qatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or DestanyQatar a Gamble or Destany
Qatar a Gamble or Destany
 
Antykwa toruńska light
Antykwa toruńska lightAntykwa toruńska light
Antykwa toruńska light
 
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
Економічні наслідки підписання Угоди про асоціацію між ЄС і Україною. Віктор ...
 
Hafta 1
Hafta 1 Hafta 1
Hafta 1
 
Holy Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_AnswersHoly Trinity_Prelims_Answers
Holy Trinity_Prelims_Answers
 
Understanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
Understanding Claims Made Legal Malpractice InsuranceUnderstanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
Understanding Claims Made Legal Malpractice Insurance
 
Влияние освещения на создание эмоционального бренда
Влияние освещения на создание эмоционального брендаВлияние освещения на создание эмоционального бренда
Влияние освещения на создание эмоционального бренда
 
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodam
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodamPar Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodam
Par Partnerības līgumu ES fondu 2014.–2020.gada plānošanas periodam
 
Ww2
Ww2Ww2
Ww2
 
Thunder box home
Thunder box homeThunder box home
Thunder box home
 
Latin modern
Latin modernLatin modern
Latin modern
 
Cover book with post scripts
Cover book with post scriptsCover book with post scripts
Cover book with post scripts
 
Temperature Cycling Tests
Temperature Cycling TestsTemperature Cycling Tests
Temperature Cycling Tests
 
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKSOPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
OPTIMIZED TASK ALLOCATION IN SENSOR NETWORKS
 
Yazıların Dili
Yazıların DiliYazıların Dili
Yazıların Dili
 
Microsoft power point
Microsoft power pointMicrosoft power point
Microsoft power point
 

Similar to Presentation agus purwanto

CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptxCANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
fajarjatmiko1
 
Tugas akhir
Tugas akhirTugas akhir
Tugas akhir
deddy aries
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_oktMULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
Kesehatan dan keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan KerjaKesehatan dan keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan Kerja
Syahrul Nur Wahyudi
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Didik Purwiyanto Vay
 
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
MNaufalFikrie
 
1. maintenance and repair methods.pptx
1.  maintenance and repair methods.pptx1.  maintenance and repair methods.pptx
1. maintenance and repair methods.pptx
MariaAlfaridaBhoki
 
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptxSKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
shskksopumakassar
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis
kapal04
 
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxKelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Bowo65
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan BerlayarJURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
bennyagussetiono
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
Stella Andik Marini
 
5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
suryaman10
 

Similar to Presentation agus purwanto (14)

CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptxCANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
CANGKANG SAWIT MV INTAN DAYA 3 LOADING MAREDAN.pptx
 
Tugas akhir
Tugas akhirTugas akhir
Tugas akhir
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
 
Kesehatan dan keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan KerjaKesehatan dan keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan Kerja
 
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
Vol6 nor 2 pengaruh perawatan sekoci penolong dan latihan menurunkan sekoci. ...
 
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
1. DINAS JAGA PERTEMUAN KE-I.ppt
 
1. maintenance and repair methods.pptx
1.  maintenance and repair methods.pptx1.  maintenance and repair methods.pptx
1. maintenance and repair methods.pptx
 
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptxSKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
SKRIPSI OPTIMALISASI ALAT KESELAMATAN TERHADAP KESELAMATAN PELAYARAN.pptx
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis
 
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptxKelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
Kelompok-13-Kapal-Penumpang-Dan-Kapal-Pesiar-1.pptx
 
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan BerlayarJURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayar
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
 

Presentation agus purwanto

  • 1. Oleh: AGUS PURWANTO NIPD: 201.09.05.13.139 OPTIMALISASI PERAWATAN BERKALA BOW THRUSTER UNTUK MENUNJANG OPERASIONAL AHTS HALUL - 24 0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN JAKARTA, 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di lepas pantai selalu membutuhkan suplai berkala. Supply vessel jenis ini bertugas melayani berbagai macam suplai ke offshore platform antara lain makanan, air bersih, bahan bakar, peralatan, atau material yang dibutuhkan offshore platform seperti pipa, pelat, drum, dan lain lain. Kapal jenis ini sangat membutuhkan olah gerak yang baik sehingga dibutuhkan alat bantu yaitu bow thruster. Pada kapal dengan desain baru, sebagian besar kapal sudah mencantumkan bow thruster dalam desainnya. Bow thruster adalah sebuah pesawat bantu penggerak berupa baling-baling yang ditempatkan melintang di bagian lambung haluan kapal.
  • 3. B. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui dan menganalisa apa penyebab bow thruster sering overload. b. Untuk memberi solusi metode perawatan bow thruster yang tepat. 2. Manfaat Penulisan a. Manfaat bagi dunia Akademik b. Manfaat bagi dunia praktisi • Ruang Lingkup Sesuai dengan judul yang penulis ambil ”Optimalisasi Perawatan Berkala Bow Thruster Untuk Menunjang operasional Kapal AHTS HALUL-24”, penulis membatasi pembahasan hanya pada bagaimana cara melaksanakan pengoperasian dan perawatan bow thruster yang baik dan berkelanjutan di kapal AHTS HALUL-24.
  • 4. D. Metode Penelitian 1. Metode Pengumpulan Data a. Data Primer di peroleh dari studi lapangan atau observasi langsung di kapal waktu penulis bekerja di AHTS HALUL- 24, sebagai Masinis 2 (Crew list ada di lampiran 1). b. Data Sekunder diperoleh dari referensi yang mendukung seperti studi pustaka, bimbingan dari para dosen dan diskusi dengan sesama pasis. 2. Metode Analisis Data Metode analisa data yang digunakan adalah metode analisa deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian pada saat penelitian berlangsung. Dengan kata lain, metode analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan kemudian mendeskripsikan keadaan obyek yang diteliti dengan hal-hal yang menjadi pusat perhatian.
  • 5. A. Fakta 1. Objek Penelitian Halul Offshore Service Company merupakan gabungan dari tiga perusahaan di Timur Tengah yaitu Qatar Navigation dan Qatar Shipping. Perusahaan ini mempunyai 70 kapal lebih yang beroperasi di Timur Tengah. 2. Fakta dan Kondisi Pada waktu hari pertama di kapal AHTS HALUL-24, penulis mendapat informasi dari mualim jaga tentang kondisi kapal bahwa bow thruster sering mengalami overload bahkan pernah bow thruster mati pada saat beban 100% yang berakibat akan menabrak kaki pengeboran minyak. Hal ini terjadi pada tanggal 02 Januari 2013, hari-hari selanjutnya, penulis menemukan beberapa kejadian dan gejala yang menunjukkan ketidakoptimalan kinerja bow thruster BAB II FAKTA DAN PERMASALAHAN
  • 6. B. Permasalahan 1. Bow thruster sering overload Berdasarkan informasi masinis jaga sebelumnya, kondisi terparah pernah terjadi pada tanggal 02 Januari 2013 yaitu bow thruster mengalami trip out saat beban 100% yang menyebabkan hampir menabrak kaki platform offshore. 2. Metode perawatan bow thruster tidak dilaksanakan dengan baik Bow thruster akan berfungsi optimal apabila dilaksanakan perawatan dengan baik dan berkelanjutan. Namun yang penulis hadapi pada kapal AHTS HALUL-24 adalah hampir tidak pernah ada perawatan terhadap bow thruster. Ketidakoptimalan fungsi bow thruster lebih sering ditindaklanjuti dengan proses perbaikan. Padahal dengan perawatan yang baik dan berkelanjutan akan memperpanjang usia kinerja bow thruster dan berefek pada pengurangan biaya operasional.
  • 7. A.Landasan Teori Bow thruster adalah adalah sebuah pesawat bantu penggerak berupa baling-baling yang ditempatkan melintang di bagian lambung haluan kapal. Pesawat ini berguna untuk membantu mendorong haluan kapal ke arah kanan atau kiri sesuai dengan keinginan operator pada saat berolah gerak. Bow thruster akan berfungsi dengan baik apabila memenuhi dua persyaratan yaitu ketepatan pengoperasian dan perawatan yang berkelanjutan. Ketepatan pengoperasian dimulai dari kepatuhan terhadap prosedur atau langkah-langkah pengoperasian yang biasanya tertera dalam manual book. BAB III PEMBAHASAN
  • 8. B. Analisis Penyebab Masalah 1. Bow thruster sering overload Penyebabnya adalah : a. Daya arus start awal waktu bow thruster beroperasi kurang mencukupi b. Perwira Jaga Tidak Mematuhi Prosedur Pengoperasian bow thruster 2. Metode perawatan bow thruster tidak dilaksanakan dengan baik Penyebabnya adalah : • Perwira mesin tidak melaksanakan PMS (Planned Maintanance System) • Minimnya ketersediaan suku cadang di atas kapal.
  • 9. C. Analisis Pemecahan Masalah 1. Mengatasi/ Mencegah Bow thruster dari overload Pemecahan masalahnya adalah : a. Dipenuhinya Daya arus start awal waktu Bow Thruster beroperasi b. Menyediakan prosedur pengoperasian bow thruster sekaligus menekankan kepada perwira jaga akan pentingnya mengikuti prosedur dimaksud • Pemenuhan kebutuhan suku cadang di atas kapal Pemecahan masalahnya adalah : a. Perwira mesin harus melaksanakan PMS secara kontinyu b. Melengkapi ketersediaan suku cadang bow thrusterl
  • 10. A. Kesimpulan 1. Daya arus start awal waktu bow thruster beroperasi kurang mencukupi, dimana daya arus start yang dibutuhkan adalah sebesar 1124 KW. 2. Perwira Jaga Tidak Mematuhi Prosedur Pengoperasian bow thruster. 3. Perwira mesin tidak melaksanakan Planned Maintenance System (PMS) terhadap bow thruster secara baik dan berkelanjutan yang ditandai dengan tidak terisinya beberapa laporan perawatan dan kondisi mesin bow thruster dalam posisi tidak normal. 4. Minimnya ketersediaan suku cadang di kapal menyebabkan lambatnya proses perbaikan bow thruster bahkan penghentian operasional kapal. BAB IV PENUTUP
  • 11. B. Saran-saran Saran yang dirasakan berguna dan dapat ditindak lanjuti berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut : B. Dipenuhinya Daya arus start awal waktu Bow Thruster beroperasi Perwira mesin dalam setiap pengoperasian bow thruster seharusnya mempersiapkan daya arus start yang dibutuhkan. C. Menyediakan prosedur pengoperasian bow thruster sekaligus menekankan kepada perwira jaga akan pentingnya mengikuti prosedur dimaksud. D. Perwira mesin harus melaksanakan PMS secara kontinyu. Untuk memastikan Planned Maintenance System (PMS) dilaksanakan oleh perwira mesin, kepala kamar mesin harus melaksanakan pengawasan rutin E. Pemenuhan kebutuhan suku cadang di atas kapal. Diharapkan kerjasama dan komunikasi yang berkelanjuatan antara pihak kapal dan pihak perusahaan kapal yang ada di darat dalam penyediaan suku cadang bow thruster di atas.