Presentasi simulasi aliran lahar di sungai gendol terhadap keberadaan SABO DAM MERAPI .pptx
1. SIMULASI ALIRAN BANJIR LAHAR
PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI
2010 TERHADAP KEBERADAAN
SABO DAM DI SUNGAI GENDOL
Yogyakarta, 12 Oktober 2017
Muchamad Abdul
Kholiq
kholiq.iabi@gmail.com
2. Latar Belakang Masalah
Gunung Merapi 2010 meletus hebat,
dengan memuntahkan material sekitar 140
juta m3.
Saat terjadi erupsi, lahar akan mengalir terus hingga
menuju tempat yang lebih rendah. Dalam perjalanannya
dari hulu ke hilir, lahar yang melaju di sungai akan
menjumpai beberapa bangunan pengendali lahar yaitu
Sabo Dam.
Sabo dam berfungsi sebagai penahan
banjir lahar hujan. Saat erupsi gunung
merapi, sedangkan kapasitas sabo dam
sudah penuh dan terjadi hujan deras, maka
akan menjadi bencana banjir lahar bagi
penduduk yang ada di serkitar sabo dam
tersebut.
Ada berbagai cara mitigasi bencana banjir lahar, salah
satunya yaitu melakukan simulasi banjir lahar dengan
menggunakan pemodelan numerik untuk memperkirakan
7. Tujuan Penelitian
1. Efektifitas bangunan SABO terhadap
pencegahan banjir lahar
2. Pergerakan arah rambatan banjir lahar
serta limpasann yang akan terjadi.
8. SIMLAR
• SIMLAR adalah aplikasi
simulasi banjir debris / banjir
lahar yang merupakan
integrasi 3 sub program yaitu
– sub program penghitungan
hidrograf banjir,
– sub program perhitungan
hidrograf akibat keruntuhan
bendung alam dan
– sub program simulasi 2D banjir
debris.
1. Sub program pertama
menghasilkan hidrograf banjir
akibat curah hujan efektif di
daerah aliran sungai,
2. sub program kedua
menghasilkan hidrograf banjir
akibat keruntuhan bendung
10. Lokasi Penelitian
• Secara administratif Sungai Gendol berada
pada wilayah Kabupaen Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
• fisiografis Sungai Gendol adalah :
Utara : Daerah puncak Gunung Merapi
Timur : Sungai Woro
Selatan : Sungai Opak
Barat : Sungai Opak
• Sungai Gendol mengalir di lima desa
diantaranya Desa Kepuharjo, Desa
Glagaharjo, Desa Wukirsari, Desa
Argomulyo, Desa Sindumartani.
• Penelitian ini mengambil lokasi di
sekitar Desa Argomulyo, titik awal
daerah Dusun Bakalan hingga daerah
Dusun Jetis
• Yaitu disekitar bantaran DAS Gendol
pada bangunan SABO:
– GE-C10 (Bakalan)
– GE-C10 (Cangkringan I)
– GE-C (Bronggang)
13. Analisis Hidrologi
• Peta lokasi peralatan curah
hujan Gunung Merapi
• Digunakannya Stasiun
Sorasa sebagai sumber
data karena merupakan
satu-satunya stasiun yang
menyimpan data curah
hujan Sungai Gendol
• Posisi stasiun sorasa
14. Analisis Hidrologi
Curah Hujan Efektif
• Data potensi kejadian
lahar di sungai gendol -
BPPTKG
• Data curah hujan berasal
dari stasiun sorasa -
(Balai SABO)
15. Analisis Hidrologi
Curah Hujan Efektif
Data curah hujan jam-jaman Stasiun Sorasan tanggal 22
Maret 2011
28.0
25.0
29.5
6.0
3.0
1.5
0.5 0.5
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Curah
Hujan
(mm)
T (Jam)
Data Curah Hujan Jam-Jaman
22 Maret 2011
17. Analisis Hidrologi
Perhitungan Hidrograf Banjir
Hasil perhitungan ordinat hidrograf
aliran
Ordinat Hidrograf Nakayasu pada Sub DAS
Kali Gendol
3.31, 33.01
0
5
10
15
20
25
30
35
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Q
total
(m
3
/detik)
Waktu (jam)
Hidrograf
Satuan
28 (mm)
25 (mm)
29.5 (mm)
6 (mm)
3 (mm)
1.5 (mm)
0.5 (mm)
18. Karakteristik Sedimen
Grafik Distribusi Ukuran Butiran Dasar
Sungai Gendol.
Distribusi ukuran butiran dasar sungai
Sungai Gendol
(Sumber : Hasil Penelitian Laboratorium Mekanika
Tanah Diploma Teknik Sipil Universitas
Gadjah Mada, 2011)
Dari tabel distribusi ukuran butiran
dasar Sungai Gendol tersebut, tampak
sedimen banyak tertahan di ayakan
nomer 20. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sedimen yang terdapat pada
Sungai Gendol didominasi oleh butiran
pasir kasar.
19. Simulasi Banjir Lahar
• Menu Utama Penyiapan
Hidrograf
Menu ini adalah sebuah pull
down menu yang berisi
menu-menu untuk
mengentry data hidrograf
banjir
• Input Inflow Hydrograph
20. Simulasi Banjir Lahar
• Menu Utama Simulasi 2D
Menu simulasi 2D adalah
menu untuk melakukan
analisis aliran debris dua
dimensi.
• Menu DEM Image.
47. Kesimpulan
1. Simulasi kejadian banjir lahar hujan dapat
dimodelkan dengan akurasi yang cukup baik,
antara model yang menggunakan SABO dan
yang tanpa SABO terlihat jelas perbedaannya
dalam menahan laju aliran lahar hujan.
2. Peta bahaya yang didasarkan pada simulasi
pemodelan banjir lahar hujan dengan
perangkat lunak SIMLAR v1.0 dapat
memberikan gambaran jelas daerah yang
terkena dampak.
48. Saran
1. Perlu adanya penelitian lanjutan dengan menggunakan
parameter yang berbeda dengan penelitian ini untuk
lebih mengetahui kelebihan dan kekurangan perangkat
lunak SIMLAR v1.0 khususnya untuk prediksi proses
erosi dan sedimentasi dan juga perkiraan waktu tiba
banjir
2. Perlu dilakukan penelitian terhadap resolusi spasial DEM
yang optimal yang dapat menghasilkan simulasi aliran
lahar yang efektif dan efisien, dan