Tesis ini membahas budaya jujuran dalam pernikahan adat Dayak Bulusu di Desa Sesua, Kalimantan Utara. Tesis ini meninjau pemberian jujuran secara teologis dengan melihat pandangan Alkitab dan gereja, serta tujuan asli budaya tersebut bukan untuk prestise sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan wawancara dan dokumentasi sebagai sumber datanya.