SlideShare a Scribd company logo
PENENTUAN NILAI BEBAN
EKONOMIS PEMBANGKIT
DI
PT PUPUK KALTIM
Oleh :
Immanuel M Sitinjak
II/314063/TK/38034
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Batasan Masalah
Kesimpulan
Hasil dan Pembahasan
Saran
 Profil Perusahaan
 Profil Perusahaan
PT PUPUK KALTIM berdiri pada tanggal 7 Desember 1977 yang terletak di
wilayah pesisir pantai kota Bontang, Kalimantan Timur.
Visi perusahaan adalah “Menjadi perusahaan agro-kimia yang memiliki
reputasi prima di kawasan Asia”
Adapun misi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro dan jasa pelayanan pabrik
serta perdagangan yang berdaya saing tinggi.
2. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengembangan sumber daya
manusia dan menerapkan teknologi mutakhir.
3. Menunjang Program Ketahanan Pangan Nasional dengan penyediaan pupuk
secara tepat.
4. Memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan,
dan masyarakat serta peduli pada lingkungan.
0,1370 LU
Latar Belakang
2. Dibutuhkan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan
listrik di PT Pupuk Kaltim.
1. Listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok di PT Pupuk
Kaltim.
3. Dibutuhkan suplai energi listrik yang handal agar pabrik
dapat beroperasi dengan baik.
4. Biaya Operasional Pembangkit yang tidak sedikit
jumlahnya.
1. Mengetahui pembagian beban pembangkit
yang paling ekonomis.
2. Mengetahui penghematan biaya
pembangkitan jika mengaplikasian hasil
studi.
Tujuan Penelitian
3. Mengetahui urutan pembangkit dari yang
paling efisien ke tidak efisien.
Batasan Masalah
2. Kapasitas pembangkit lebih besar dari beban sistem.
1. Pembahasan dilakukan pada pembangkit listrik tenaga
termal dan rugi rugi daya listrik diabaikan.
3. Biaya variabel utama adalah bahan bakar.
4. Perhitungan economic dispatch menggunakan metode
4. Lagrange.
Batasan Masalah
5. Tidak memperhitungkan biaya jalur integrasi kelistrikan.
6. Generator dianggap dapat beroperasi secara optimal.
Sistem Kelistrikan Integrasi
 Upah Karyawan
 Administrasi
 Bunga
Pinjaman
 Depresiasi
 dan lain lain
Biaya Operasional
Pembangkit
Biaya Tetap Biaya Variabel
• Bahan Bakar
Biaya Variabel Terbesar
 Karakteristik Input Output Setiap Generator
 Harga Bahan Bakar
 Biaya Pembangkitan Setiap Generator
 Persamaan Incremental Cost Setiap
Generator
Data yang dibutuhkan
Diperoleh Dari Data Manufacture ISO
condition
Disesuaikan dengan kondisi lingkungan di
Bontang
ACF = Altitude Correction Factor
TCF = Temperature Correction Factor
Karakteristik Input Output
Kurva Input Output Pembangkit
H Kaltim 2 = 0.0508 P 2 + 6.4616 P + 113.05
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 5 10 15 20 25 30 35
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
GTG GE Kaltim-2
Kurva Input Output Pembangkit
H Kaltim 3 = 0.0371 P2 + 7.3488 P + 92.351
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 5 10 15 20 25 30 35
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
GTG ALSTOM Kaltim-3
Kurva Input Output Pembangkit
H Kaltim 4 = 0.0957 P2 + 6.1743 P + 95.596
0
50
100
150
200
250
300
350
0 5 10 15 20 25
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
GTG Nuovo Pignone Kaltim-4
Kurva Input Output Pembangkit
H KDM = 0.0013 P2 + 7.8456 P + 100.5
0
50
100
150
200
250
300
350
400
0 5 10 15 20 25 30 35 40
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
GTG KDM
Kurva Input Output Pembangkit
H Borsig Kaltim 1 = 0.1625 P2 + 1.6747 P + 12.272
0
10
20
30
40
50
60
0 2 4 6 8 10 12 14
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
STG Borsig Flow 0 Kaltim-1
Kurva Input Output Pembangkit
H STG BBC 80 = 0.0609 P2 + 3.4183 P + 5.4283
0
10
20
30
40
50
60
70
0 2 4 6 8 10 12 14
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
STG BBC 80 Kaltim-1
Kurva Input Output Pembangkit
H STG Kaltim 5 = 0.0003x2 + 3.2748x + 11.236
0
20
40
60
80
100
120
0 5 10 15 20 25 30 35
H(MMBTU/h)
P (MegaWatt)
STG1-STG2 Kaltim 5
Persamaan H
Harga Bahan Bakar
RUMUS PEMBANGKIT PER JAM
F = H x Harga Bahan Bakar
Tabel Biaya Pembangkit Per Jam
INCREMENTAL COST
Rumus Incremental Cost ( λ )
Tabel Incremental Cost ( λ )
Konstanta “a” dan “b”
 Nilai adalah nilai daya total yang akan
dibangkitkan untuk mensuplai kebutuhan beban.
 Daya yang dibangkitkan setiap pembangkit.
Perhitungan Nilai Incremental
Cost
Hasil Perhitungan
Masukan Nilai P pada perhitungan kedalam
Persamaan F terhadap P maka hasilnya :
Hasil Perhitungan
Biaya Per KWH
Metode Perhitungan Konsultan
Metode Perhitungan Load Avarage
STG Bahan Bakar Batu Bara
Kesimpulan
2. Biaya pembangkitan menjadi minimal saat kondisi
operasi normal (141.5 MW) jika pembangkit Kaltim-2
membangkitkan daya sebesar 28 MW, Kaltim-3
membangkitkan daya sebesar 26 MW, Kaltim-4
membangkitkan daya sebesar 20MW, KDM
membangkitkan daya sebesar 26MW, STG BBC
membangkitkan sebesar 1,5 MW, STG Borsig
membangkitkan sebesar 5 MW dan STG1-2 di Kaltim 5
membangkitkan masing-masing 17.5 MW.
1. Adanya sistem integrasi kelistrikan di PT Pupuk Kaltim
dapat meningkatkan kehandalan suplai energi listik.
4. Pengaturan beban secara economic dispatch akan
menghemat $426,259.4 per tahun bila dibandingkan
dengan perhitungan menggunakan metode load average.
Dan akan menghemat sebesar $212,942.4 per tahun bila
dibandingkan dengan studi pengaturan beban oleh
konsultan.
3. Urutan pembangkit dari yang paling efisien ke kurang
efisien adalah KDM, Kaltim-3, Kaltim-2, Kaltim-4, STG1-2
Kaltim-5, STG BORSIG 0, dan STG BBC 80.
Kesimpulan
5. Dengan menggunakan bahan bakar batu bara pada
pembangkit STG akan menghemat pengeluaran sebesar
$2,361,256.3 per tahun bila dibandingkan dengan
menggunakan bahan bakar gas.
6. Untuk Periode 2015, pembangkit turbin uap
menggunakan bahan bakar batubara lebih efisien di
bandingkan dengan bahan bakar gas.
Kesimpulan
Saran
1. Pengaturan beban pembangkit pada operasi normal
sebaiknya menggunakan metode economic dispatch
agar mendapatkan biaya pembangkitan minimal.
2. Karena daya yang dibangkitkan STG BBC dan BORSIG
kecil maka generator ini dapat dinonaktifkan dan
dayanya dapat disubstitusikan dengan mengoperasikan
STG1-2 Kaltim 5.

More Related Content

Similar to PRESENTASI KP

Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
MuhammadJamaludin10
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
SetyoRini29
 
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Wayan Santika
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
M. Rio Rizky Saputra
 
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdfKebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
LeoYudha1
 
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
MuhammadIrsyanSirega
 
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
izatyhasnusan
 
Materi Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptxMateri Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptx
RatihPuspitaSiwi
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
ekosudarmanto4
 
audit energi
audit energiaudit energi
audit energi
yusuf cahyo
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
apri kartiwan
 
Irfan's makalah
Irfan's makalahIrfan's makalah
Irfan's makalah
IRFAN ipan
 
Bab 1 pendahuluan skripsi
Bab 1 pendahuluan skripsiBab 1 pendahuluan skripsi
Bab 1 pendahuluan skripsi
Sinta Evelin Br Hutagalung
 
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
mrsyafrifirmansyah
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN
 
Abstrak edit 7
Abstrak  edit 7Abstrak  edit 7
Abstrak edit 7msskunk
 
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
Bakrie University
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
tom freeyork
 
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptxPresentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
MohammadIsaMario1
 
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitPemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
HYPEnergy BREMA
 

Similar to PRESENTASI KP (20)

Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Ene...
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
 
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdfKebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
 
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
FT-Prove OPPA KONSERVASI ENERGI MELALUI REKAYASA PROSES SHUT OFF STRIPPER N-I...
 
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
Economic Dispatch in Power System Using Moth-Flame Optimizer
 
Materi Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptxMateri Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptx
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
 
audit energi
audit energiaudit energi
audit energi
 
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PCGas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
Gas turbine aeroderivative Module LM6000 PC
 
Irfan's makalah
Irfan's makalahIrfan's makalah
Irfan's makalah
 
Bab 1 pendahuluan skripsi
Bab 1 pendahuluan skripsiBab 1 pendahuluan skripsi
Bab 1 pendahuluan skripsi
 
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
2022.11.16-Sosialisasi-Perpres-112_EBTKE.pdf
 
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
ALLIN - Rencana Implementasi Life Cycle Assessment (LCA) pada Kegiatan Pemban...
 
Abstrak edit 7
Abstrak  edit 7Abstrak  edit 7
Abstrak edit 7
 
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
ISO 31000: Risk Management PT. Medco PT. Medco Energi Internasional Tbk.
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptxPresentasi pertek emisi PT BRM .pptx
Presentasi pertek emisi PT BRM .pptx
 
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawitPemanfaatan limbah pabrik sawit
Pemanfaatan limbah pabrik sawit
 

PRESENTASI KP

  • 1. PENENTUAN NILAI BEBAN EKONOMIS PEMBANGKIT DI PT PUPUK KALTIM Oleh : Immanuel M Sitinjak II/314063/TK/38034
  • 2. Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Masalah Kesimpulan Hasil dan Pembahasan Saran  Profil Perusahaan
  • 3.  Profil Perusahaan PT PUPUK KALTIM berdiri pada tanggal 7 Desember 1977 yang terletak di wilayah pesisir pantai kota Bontang, Kalimantan Timur. Visi perusahaan adalah “Menjadi perusahaan agro-kimia yang memiliki reputasi prima di kawasan Asia” Adapun misi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro dan jasa pelayanan pabrik serta perdagangan yang berdaya saing tinggi. 2. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengembangan sumber daya manusia dan menerapkan teknologi mutakhir. 3. Menunjang Program Ketahanan Pangan Nasional dengan penyediaan pupuk secara tepat. 4. Memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat serta peduli pada lingkungan. 0,1370 LU
  • 4. Latar Belakang 2. Dibutuhkan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di PT Pupuk Kaltim. 1. Listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok di PT Pupuk Kaltim. 3. Dibutuhkan suplai energi listrik yang handal agar pabrik dapat beroperasi dengan baik. 4. Biaya Operasional Pembangkit yang tidak sedikit jumlahnya.
  • 5. 1. Mengetahui pembagian beban pembangkit yang paling ekonomis. 2. Mengetahui penghematan biaya pembangkitan jika mengaplikasian hasil studi. Tujuan Penelitian 3. Mengetahui urutan pembangkit dari yang paling efisien ke tidak efisien.
  • 6. Batasan Masalah 2. Kapasitas pembangkit lebih besar dari beban sistem. 1. Pembahasan dilakukan pada pembangkit listrik tenaga termal dan rugi rugi daya listrik diabaikan. 3. Biaya variabel utama adalah bahan bakar.
  • 7. 4. Perhitungan economic dispatch menggunakan metode 4. Lagrange. Batasan Masalah 5. Tidak memperhitungkan biaya jalur integrasi kelistrikan. 6. Generator dianggap dapat beroperasi secara optimal.
  • 9.  Upah Karyawan  Administrasi  Bunga Pinjaman  Depresiasi  dan lain lain Biaya Operasional Pembangkit Biaya Tetap Biaya Variabel • Bahan Bakar Biaya Variabel Terbesar
  • 10.
  • 11.  Karakteristik Input Output Setiap Generator  Harga Bahan Bakar  Biaya Pembangkitan Setiap Generator  Persamaan Incremental Cost Setiap Generator Data yang dibutuhkan
  • 12. Diperoleh Dari Data Manufacture ISO condition Disesuaikan dengan kondisi lingkungan di Bontang ACF = Altitude Correction Factor TCF = Temperature Correction Factor Karakteristik Input Output
  • 13. Kurva Input Output Pembangkit H Kaltim 2 = 0.0508 P 2 + 6.4616 P + 113.05 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 5 10 15 20 25 30 35 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) GTG GE Kaltim-2
  • 14. Kurva Input Output Pembangkit H Kaltim 3 = 0.0371 P2 + 7.3488 P + 92.351 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 5 10 15 20 25 30 35 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) GTG ALSTOM Kaltim-3
  • 15. Kurva Input Output Pembangkit H Kaltim 4 = 0.0957 P2 + 6.1743 P + 95.596 0 50 100 150 200 250 300 350 0 5 10 15 20 25 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) GTG Nuovo Pignone Kaltim-4
  • 16. Kurva Input Output Pembangkit H KDM = 0.0013 P2 + 7.8456 P + 100.5 0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 5 10 15 20 25 30 35 40 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) GTG KDM
  • 17. Kurva Input Output Pembangkit H Borsig Kaltim 1 = 0.1625 P2 + 1.6747 P + 12.272 0 10 20 30 40 50 60 0 2 4 6 8 10 12 14 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) STG Borsig Flow 0 Kaltim-1
  • 18. Kurva Input Output Pembangkit H STG BBC 80 = 0.0609 P2 + 3.4183 P + 5.4283 0 10 20 30 40 50 60 70 0 2 4 6 8 10 12 14 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) STG BBC 80 Kaltim-1
  • 19. Kurva Input Output Pembangkit H STG Kaltim 5 = 0.0003x2 + 3.2748x + 11.236 0 20 40 60 80 100 120 0 5 10 15 20 25 30 35 H(MMBTU/h) P (MegaWatt) STG1-STG2 Kaltim 5
  • 22. RUMUS PEMBANGKIT PER JAM F = H x Harga Bahan Bakar
  • 27.  Nilai adalah nilai daya total yang akan dibangkitkan untuk mensuplai kebutuhan beban.  Daya yang dibangkitkan setiap pembangkit. Perhitungan Nilai Incremental Cost
  • 29. Masukan Nilai P pada perhitungan kedalam Persamaan F terhadap P maka hasilnya : Hasil Perhitungan
  • 33. STG Bahan Bakar Batu Bara
  • 34. Kesimpulan 2. Biaya pembangkitan menjadi minimal saat kondisi operasi normal (141.5 MW) jika pembangkit Kaltim-2 membangkitkan daya sebesar 28 MW, Kaltim-3 membangkitkan daya sebesar 26 MW, Kaltim-4 membangkitkan daya sebesar 20MW, KDM membangkitkan daya sebesar 26MW, STG BBC membangkitkan sebesar 1,5 MW, STG Borsig membangkitkan sebesar 5 MW dan STG1-2 di Kaltim 5 membangkitkan masing-masing 17.5 MW. 1. Adanya sistem integrasi kelistrikan di PT Pupuk Kaltim dapat meningkatkan kehandalan suplai energi listik.
  • 35. 4. Pengaturan beban secara economic dispatch akan menghemat $426,259.4 per tahun bila dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode load average. Dan akan menghemat sebesar $212,942.4 per tahun bila dibandingkan dengan studi pengaturan beban oleh konsultan. 3. Urutan pembangkit dari yang paling efisien ke kurang efisien adalah KDM, Kaltim-3, Kaltim-2, Kaltim-4, STG1-2 Kaltim-5, STG BORSIG 0, dan STG BBC 80. Kesimpulan
  • 36. 5. Dengan menggunakan bahan bakar batu bara pada pembangkit STG akan menghemat pengeluaran sebesar $2,361,256.3 per tahun bila dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar gas. 6. Untuk Periode 2015, pembangkit turbin uap menggunakan bahan bakar batubara lebih efisien di bandingkan dengan bahan bakar gas. Kesimpulan
  • 37. Saran 1. Pengaturan beban pembangkit pada operasi normal sebaiknya menggunakan metode economic dispatch agar mendapatkan biaya pembangkitan minimal. 2. Karena daya yang dibangkitkan STG BBC dan BORSIG kecil maka generator ini dapat dinonaktifkan dan dayanya dapat disubstitusikan dengan mengoperasikan STG1-2 Kaltim 5.