Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kanigaran untuk memperoleh izin IPAL tahun 2020.
2. Dibahas latar belakang, maksud, tujuan, dan ruang lingkup sosialisasi, diskripsi kondisi eksisting Puskesmas Kanigaran, analisis tentang IPAL, serta kesimpulan.
3. Tujuan s
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Ulfah Hanum
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 30 TAHUN
2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Permenkes 36 2016 perubahan permenkes 30-2014 standar pelayanan kefarmasian d...Ulfah Hanum
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 30 TAHUN
2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
2. Sistimatika Pembahasan Tentang IPAL
Puskesmas Kanigaran
01 Latar Belakang, Maksud
Tujuan dan Ruang Lingkup
02.Diskripsi /kondisi Eksisting
Puskesmas Kanigaran
03 Analisa Tentang IPAL
Puskesmas Kanigaran
04.Kesimpulan
3. Latar Belakang, Maksud Tujuan dan Ruang Lingkup
A.Latar Belakang
Puskesmas adalah organisasi fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masayarakat dan Upaya kesehatan
Perorangan Tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
Preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingginya
diwilayah kerjanya
Peraturan Pemerintah (PP) No 82/2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air, IPAL jadi syarat wajib bagi industri maupun instansi
layanan publik yang menghasilkan limbah cair. Hendaknya
puskesmas juga dilengkapi dengan fasilitas instalasi pembuangan
air limbah (IPAL) untuk mengolah limbah medis
4. Latar Belakang, Maksud Tujuan dan Ruang
LingkupA.Latar Belakang
Untuk mengetahui kinerja yang baik perlu ada pemeliharaan dan
perawatan secara kontinyu mengingat limbah cair tidak hanya berasal dari
limbah domestik tetapi limbah medis (laboratorium, ruang rawat inap dan lain
lain) yang dikatogorikan sebagai limbah B3
5. Untuk Mengetahui kelayakan IPAL
Puskesmas terhadap kualitas air
limbah domestik
Untuk meningkatkan kelayakan IPAL
dengan mengontrol kualitas air limbah
sebelum masuk ke badan air.
Memperoleh rekomendasi untuk meningkatkan
kinerja IPAL Puskesmas terhadap kualitas air
limbah sesuai dengan Baku Mutu Peraturan
Gubenur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013
Tentang Baku mutu Air Limbah Bagi Industri dan
atau kegiatan usaha lainnya sehingga
diterbitkannya Ijin IPLC pada IPAL di Puskesmas
Kanigaran
Maksud
Tujuan
Ruang Lingkup
l IPAL yang terletak di
Puskesmas Kanigaran
6. 02. Diskripsi / kondisi Eksisting Puskesmas Kanigaran
a.Lokasi KegiatanPuskesmas Kanigaran Kota Probolinggo ini berlokasi
di Jalan HOS. Cokroaminoto No. 29 Probolinggo
termasuk dalam :
Kelurahan : Kanigaran
Kecamatan : Kanigaran
Kota : Probolinggo
Provinsi : Jawa Timur
Secara Administratif, batas-batas puskesmas ini adalah sebagai
berikut:
l Sebelah Utara : Kantor Kelurahan Kanigaran
l Sebelah Selatan : Rumah Warga
l Sebelah Barat : Jalan HOS. Cokro, Pertokoan
l Sebelah Timur : Rumah Warga
l Luas Lahan Terbuka : 138, m2 (25,5%)
l Luas Lahan Terbangun : 388,04 m2 (74,5%)
Luas Lahan Total : 520,84 m2 (100%)
7. MEDIS
Dokter umum : 9 Orang
Paramedis
B. Jumlah Tenaga Kerja
Puskesmas Kanigaran Kota Probolinggo dipimpin oleh seorang kepala puskesmas.
Kepala Puskesmas dibantu oleh bagian-bagian yang masing-masing menangani
masalah tertentu.
Dokter Gigi : 2 Orang
28 Orang
Non Peramedis/
Staf Umum
28 Orang
9. 2. Penggunaan dan Pemanfatan air
Kebutuhan air bersih pada tahap operasi dipenuhi dari PDAM yang terdapat di
Puskesmas Kanigaran Kota Probolinggo
NO JENIS
SUMBER LIMBAH
JUMLAH KEBUTUHAN AIR (
1 ORANG/HARI)
JUMLAH
KEBUTUHAN AIR
BERSIH (
M3/HARI)
1 Karyawan 63 60 3,78
2 Pengunjung dan Px
(RATA2)
100 60 6
3 Ruang Laboratorium 1 20 0,02
4 Ruang Klinik Gigi 1 20 0,02
5 Perawatan Taman +
ruangan lainnya
0,5
jumlah 10,32
a. Kebutuhan air
10. a. Volume air
NO
JENIS SUMBER
LIMBAH JUM
LAH
KRETERIA
KEBUTUH
AN AIR (
ORG/HR)
JUMLAH
KEBUTUHA
N AIR
BERSIH(MJ
/HARI)
JUMLAH DAN
JENIS AIR LIMBAH
CAIR (80% KEB AIR
BERSIH)
JUMLAH
AIR
LIMBAH
(M3/HAN
)
Domestik Medis
1 Karyawan 65 60 3,9 3,12 3,12
2 Pengunjung dan
Pasien
100 60 6 4,8 4,8
3 Laboratorium 1 20 0,02 - 0,016 0,016
4 Ruang Klinik Gigi 1 20 0,02 - 0,016 0,016
5 Perawatan Taman
+ ruangan lainnya
0,5 0,4 0,4
Jumlah 10,44 8,32 0,032 8,35
11. Pengolahan limbah medis puskesmas di Puskesmas kanigaran sejak 4
tahun lalu bekerja sama dengan pihak III ( PT PRIA Mojokerto )
Di Puskesmas sudah disediakan TPS untuk Sampah medis yang
bangunanya sudah sesuai dengan Syarat kesehatan. Sebagai Bagunan
Limbah B3.
Limbah Non medis sudah di sediakan 3 kontaoier sebagai TPS Non Medis
yang diangkut ke TPA setiap hari oleh Petugas sampah
3.Pengelolaan Limbah padat ( Medis dan
Non Medis )
12. 03. Analisa Tentang IPAL Puskesmas Kanigaran
b ) Kapasitas
k
x
N r
t
No Nama
Pukesmas
Kebutuhan
Air
(m3/hari)
Limbah
YangDihasilkan
(m3/hari)
Kapasitas
IPAL
Terpasang
(m3/hari)
1 Kanigaran 10,44 8,35 18
13. 03. Analisa Tentang IPAL Puskesmas Kanigaran
b ) Kapasitas
k
x
N r
t
No Nama
Pukesmas
Kebutuhan
Air
(m3/hari)
Limbah
YangDihasilkan
(m3/hari)
Kapasitas
IPAL
Terpasang
(m3/hari)
1 Kanigaran 10,44 8,35 18
14. b ) inlet IPAL
k
x
N r
t
NO BANGUNAN KAMAR MANDI WASTAFEL
1 ATAS 1 BUAH 1 BUAH
2 BAWAH 2 BUAH 8 BUAH
JUMLAH 3 BUAH 9 BUAH
19. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
• TABUNG 1 : PROSES
AERASI
• TABUNG 2 : PROSES AN-
AEROB ( MEDIA SARANG
LABA-LABA , BOLA BOWNL
DAN FILTRASI )
• TABUNG 3 : STABILITATOR
DAN SEDEMENTASI DAN
CLORISASI
20. PembuAngan IPAL disalurkan
Untuk oulet Pembuangan IPAL Puskesmas Kanigaran
setelah melalui proses pengolahan secara benar dan
melalui indikator biologis ( kolam ikan ) sebelum dibuang
ke badan air.
21. dampak ipal
Puskesmas Kanigaran Bagi Masyarakat
Tentunya dengan adanya proses Pengolahan
IPAL yang benar dan perawatan dan
pemeriharaan secara rutin di terhadap IPAL,
dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang
memenuhi syarat kesehatan tentunya tidak
akan memberikan dampak yang merugikan
pada masyarakat, pengunjung di Puskesmas.