Ruang khusus dalam pengembangan Ekowisata UNESCO Global Geopark Ciletuh –Palabuhanratu membahas tiga hal utama: (1) Peraturan Presiden No. 9/2019 tentang pengembangan Geopark, (2) Latar belakang Geopark Ciletuh yang memiliki formasi batuan langka dan budaya khas, (3) Keragaman geo-bio-budaya di Geopark Ciletuh.
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global GeoparkBaban Sarbana
Rapat rencana tindak lanjut Geopark Nasional Pongkor membahas beberapa hal penting, yaitu interpretasi situs-situs geologi menarik untuk edukasi, perlindungan nilai-nilai geologi penting, pengelolaan keragaman geologi melalui SOP perawatan dan konservasi, serta pengembangan kelembagaan Geopark.
Dokumen tersebut merangkum hasil kegiatan Badan Geologi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Berdasarkan survei lapangan, ditemukan indikasi mineralisasi tipe porfiri di Blok Tasikmadu. Untuk tindak lanjut, rencananya akan dilakukan pengukuran geofisika lanjutan dan pemboran di satu titik untuk menambah data. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan kawasan tersebut menjadi geowisata dan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dua proyek investasi potensial di Kawasan Geopark Gunung Sewu yaitu penanaman tanaman perindang di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan dan pengembangan situs geosains Bioturbasi Kalingalang."
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
Mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial pada tahun 2010 untuk melindungi ekosistemnya. Namun, pengelolaannya masih menghadapi tantangan seperti perbedaan pemahaman antar pihak dan keaktifan anggota pengelola yang perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan antara lain penyusunan rencana pengelolaan, pembentukan forum pengelola, dan pelatihan untuk masyarakat.
Dokumen tersebut membahas potensi geowisata di wilayah Bogor yang memiliki keragaman geologi yang dihasilkan dari aktivitas gunung api dan endapan sedimen. Beberapa potensi geowisata yang disebutkan antara lain kawasan intrusi batuan beku, kawasan karts, air terjun, panas bumi, gunung api purba, kawasan mineralisasi, serta kaitannya dengan budaya setempat. Dokumen ini menyimpulkan bahwa Bogor memiliki potensi geowis
Geopark Nasional Pongkor menuju UNESCO Global GeoparkBaban Sarbana
Rapat rencana tindak lanjut Geopark Nasional Pongkor membahas beberapa hal penting, yaitu interpretasi situs-situs geologi menarik untuk edukasi, perlindungan nilai-nilai geologi penting, pengelolaan keragaman geologi melalui SOP perawatan dan konservasi, serta pengembangan kelembagaan Geopark.
Dokumen tersebut merangkum hasil kegiatan Badan Geologi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Berdasarkan survei lapangan, ditemukan indikasi mineralisasi tipe porfiri di Blok Tasikmadu. Untuk tindak lanjut, rencananya akan dilakukan pengukuran geofisika lanjutan dan pemboran di satu titik untuk menambah data. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan kawasan tersebut menjadi geowisata dan
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang dua proyek investasi potensial di Kawasan Geopark Gunung Sewu yaitu penanaman tanaman perindang di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan dan pengembangan situs geosains Bioturbasi Kalingalang."
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
Mangrove di Teluk Pangpang, Banyuwangi ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial pada tahun 2010 untuk melindungi ekosistemnya. Namun, pengelolaannya masih menghadapi tantangan seperti perbedaan pemahaman antar pihak dan keaktifan anggota pengelola yang perlu ditingkatkan. Upaya yang dilakukan antara lain penyusunan rencana pengelolaan, pembentukan forum pengelola, dan pelatihan untuk masyarakat.
Dokumen tersebut membahas potensi geowisata di wilayah Bogor yang memiliki keragaman geologi yang dihasilkan dari aktivitas gunung api dan endapan sedimen. Beberapa potensi geowisata yang disebutkan antara lain kawasan intrusi batuan beku, kawasan karts, air terjun, panas bumi, gunung api purba, kawasan mineralisasi, serta kaitannya dengan budaya setempat. Dokumen ini menyimpulkan bahwa Bogor memiliki potensi geowis
Kabupaten Barru terletak di pesisir barat Sulawesi Selatan dengan pelabuhan penyeberangan Garongkong yang memiliki nilai sejarah sebagai tempat pendaratan pasukan TRIPS pada 1946. Pelabuhan ini telah dibangun sejak 2005 dan diresmikan pada 2010 dengan kapal ferry AWU-AWU yang melayani rute Garongkong-Batulicin, Kalimantan Selatan.
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial.[1] Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Industri perikanan tradisional adalah praktik penangkapan ikan atau perikanan komersial skala kecil atau subsisten yang mendayagunakan metode penangkapan tradisional seperti penggunaan batang pancing, busur dan panah, harpoon, jaring lempar, tombak, dan sebagainya. Praktik ini tidak dikategorikan sebagai olahraga, karena hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Meski tidak selalu bergerak secara subsisten, istilah ini banyak digunakan ketika menyinggung ekspansi perikanan komersial yang menekan nelayan dan pembudidaya kecil.
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09Mellianae Merkusi
Dokumen ini membahas potensi wisata geotrek di Bukit Tangkiling, Palangka Raya. Bukit Tangkiling memiliki berbagai keunikan geologi dan spot alam yang belum dimanfaatkan untuk wisata. Dinas Pertambangan dan Energi telah melakukan survei dan menemukan banyak spot yang potensial untuk dijadikan jalur wisata geotrek. Geotrek diharapkan dapat mengurangi pertambangan ilegal dan melibatkan masyarakat setempat. Kawasan ini memiliki
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemerintah berupaya memajukan Geopark Kaldera Toba dengan membangun infrastruktur untuk mendukung pariwisata, dengan target kunjungan wisman meningkat empat kali lipat menjadi 1 juta orang pada tahun 2019. Geopark Toba juga berusaha mengatasi masalah pencemaran air Danau Toba akibat aktivitas industri dan karamba ikan.
Dokumen ini membahas tentang pertambangan bauksit di Indonesia, terutama di Pulau Bintan. Ia menjelaskan tentang sejarah, lokasi, proses pertambangan dan pencucian bauksit, serta produksi dan ekspor bauksit dari Pulau Bintan. Dokumen ini juga membahas mengenai rencana pembangunan pabrik alumina di Pulau Bintan untuk memanfaatkan bauksit berkadar rendah yang belum diekspor.
Kabupaten Barru terletak di pesisir barat Sulawesi Selatan dengan pelabuhan penyeberangan Garongkong yang memiliki nilai sejarah sebagai tempat pendaratan pasukan TRIPS pada 1946. Pelabuhan ini telah dibangun sejak 2005 dan diresmikan pada 2010 dengan kapal ferry AWU-AWU yang melayani rute Garongkong-Batulicin, Kalimantan Selatan.
Industri perikanan, bisa juga disebut dengan industri penangkapan ikan adalah industri atau aktivitas menangkap, membudi dayakan, memproses, mengawetkan, menyimpan, mendistribusikan, dan memasarkan produk ikan. Istilah ini didefinisikan oleh FAO, mencakup juga yang dilakukan oleh pemancing rekreasi, nelayan tradisional, dan penangkapan ikan komersial.[1] Baik secara langsung maupun tidak langsung, industri perikanan (mulai dari penangkapan/budidaya hingga pemasaran) telah menghidupi sekitar 500 juta orang di negara berkembang di dunia.
Industri perikanan tradisional adalah praktik penangkapan ikan atau perikanan komersial skala kecil atau subsisten yang mendayagunakan metode penangkapan tradisional seperti penggunaan batang pancing, busur dan panah, harpoon, jaring lempar, tombak, dan sebagainya. Praktik ini tidak dikategorikan sebagai olahraga, karena hasilnya dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Meski tidak selalu bergerak secara subsisten, istilah ini banyak digunakan ketika menyinggung ekspansi perikanan komersial yang menekan nelayan dan pembudidaya kecil.
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09Mellianae Merkusi
Dokumen ini membahas potensi wisata geotrek di Bukit Tangkiling, Palangka Raya. Bukit Tangkiling memiliki berbagai keunikan geologi dan spot alam yang belum dimanfaatkan untuk wisata. Dinas Pertambangan dan Energi telah melakukan survei dan menemukan banyak spot yang potensial untuk dijadikan jalur wisata geotrek. Geotrek diharapkan dapat mengurangi pertambangan ilegal dan melibatkan masyarakat setempat. Kawasan ini memiliki
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemerintah berupaya memajukan Geopark Kaldera Toba dengan membangun infrastruktur untuk mendukung pariwisata, dengan target kunjungan wisman meningkat empat kali lipat menjadi 1 juta orang pada tahun 2019. Geopark Toba juga berusaha mengatasi masalah pencemaran air Danau Toba akibat aktivitas industri dan karamba ikan.
Dokumen ini membahas tentang pertambangan bauksit di Indonesia, terutama di Pulau Bintan. Ia menjelaskan tentang sejarah, lokasi, proses pertambangan dan pencucian bauksit, serta produksi dan ekspor bauksit dari Pulau Bintan. Dokumen ini juga membahas mengenai rencana pembangunan pabrik alumina di Pulau Bintan untuk memanfaatkan bauksit berkadar rendah yang belum diekspor.
1. Marizka Sabrina - 2206104481
Mohammad Gifari - 2206104494
Muhammad Sulhi Purnama - 2206104512
RUANG KHUSUS DALAM PENGEMBANGAN
EKOWISATA UNESCO GLOBAL GEOPARK
CILETUH –PALABUHAN RATU
4. PERATURAN PRESIDEN 9/2019
1. Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark)
telah ditetapkan pada tanggal 29 Januari 2019. Dalam perpres tersebut, ditetapkan Komite
Nasional Geopark Indonesia (KNGI) yang mempunyai fungsi utama koordinasi, sinergi, dan
sinkronisasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya
2. Pada pasal 21, Menteri PPN/Kepala Bappenas ditugaskan untuk menyusun Rencana Aksi
Nasional (RAN) Pengembangan Geopark yangterintegrasi dengan SDGs. RAN
Pengembangan Geopark 2020-2024 akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan dalam pelaksanaan Pengembangan
Geopark. (Permen No 15 Tahun 2020 terkait RAN Geopark)
3. Bappenas juga diminta untuk mengkoordinasikan dan menetapkan Pedoman Penyusunan
Rencana Induk Pengembangan Geopark, hasil rapat koordinasi KNGI pada Oktober 2019
yang diselenggarakan oleh Sekretaris Kabinet.
5.
6.
7.
8. LATAR BELAKANG - UNESCO GLOBAL GEOPARK CILETUH –PALABUHAN RATU
1. Memiliki bentuk lanskap berbentuk
setengah lingkaran membentuk tapal
kuda yg terbuka ke arah Teluk Ciletuh,
dengan diameter + 15 km. Bentuk
tersebut kemudian disebut sebagai
“amfiteater (teater alam terbuka)”
2. Memiliki dataran tinggi yang
3. dikenal sebagai “Plato Jampang” (Jampang Plateau
atau Jampang Highland)
4. Terdapat singkapan batuan tertua di daratan Jawa
Barat, berumur lebih dari 60 Jth; berupa batuan
langka yang berasal dari mantel bumi berupa ofiolit
(ophiolite : peridotit, gabro,plagiogranit/anortosit,
lava bantal); batuan metamorfik (serpentinit,
amfibolit, sekis mika dan sekis hijau, filit); batuan
“melange” (campur aduk/breksi polimik,
yangterbentuk di palung yang dalam) yang terdiri
atas komponen ofiolit, metamorfik, sedimen laut
dalam, dan breksi volkanik) à‘TECTONIC FOSSIL’
akibat tumbukan lempeng benua Eurasia dan
lempeng samudra Hindia (Indo-Australian) pada
zaman Kapur
9. 1. Memiliki Kampung budaya Kasepuhan Banten
Kidul :
2. Ciptagelar, Sinarresmi, Ciptamulya
3. Memiliki situs2 Megalitikum: Cengkuk,
Pangguyangan, dll
4. Bangunan bersejarah (tinggalan zaman
penjajahan) Memiliki budaya tak berwujud
(Intangible herritage
5. (Myths, dance, songs, martial art)
6. Memiliki kawasan konservasi alam (nature
reserve, wildlife reserve, forest conservation,
national park)
7. Memiliki kawasan Konservasi Penyu Hijau