SlideShare a Scribd company logo
PAJAK DALAM
BISNIS
Abdul Hakim ( 21612243 )
Dedi Efendi ( 20612051 )
Icha Hermana Putri ( 21612084 )
Laura Atalia ( 21612022 )
Muhammad Hanif ( 19612081 )
Rahayu Sri Winastiti ( 21612278 )
Rizki Ramanda Putra ( 21612065)
PAJAK PENGHASILAN
ialah Pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan
dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya
selama satu tahun pajak.
Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia
adalah UU nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU
nomor 7 Tahun 1991, UU nomor 10 Tahun 1994, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur
Jenderal Pajak maupun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.
Pajak Pribadi
01
SUBJEK PAJAK PENGHASILAN
02
Pajak Harta Warisan
03
Pajak Badan
04
Pajak Usaha Tetap
OBJEK PAJAK
PENGHASILAN
Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yaitu
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan
dalam bentuk apapun.
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pemungutan pajak terhadap
tiap transaksi/perdagangan jual beli produk/jasa dalam negeri kepada wajib
pajak orang pribadi, badan usaha maupun pemerintah.
Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tertuang dalam UU No. 42
Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah. Kemudian, dasar hukum terbaru PPN
tertuang didalam peraturan perundang-undangan perpajakan, yakni
dalam UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
(HPP).
Karakteristik PPN
pajak tidak langsung
Tarif Tunggal
Bersifat Multi Stage Levy
pajak atas konsumsi
pajak objektif
Pajak Atas Konsumsi BKP dan
JKP di Dalam Negeri
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan terhadap adanya peristiwa
atau kegiatan yang dilakukan oleh subyek pajak. Menurut Pasal 4 UU
Nomor 18 Tahun 2000 yang menjadi obyek Pajak Pertambahan Nilai
adalah:
Pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak
meliputi pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak, maupun pengusaha yang seharusnya dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak tetapi belum dikukuhkan.
OBJEK PPN
Pajak Bumi Dan Bangunan
merupakan sebuah biaya yang harus disetorkan atas keberadaan tanah
dan bangunan yang memberikan keuntungan dan kedudukan sosial ekonomi
bagi seseorang ataupun badan. Karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
bersifat kebendaan, maka besaran tarifnya ditentukan dari keadaan objek
bumi atau bangunan yang ada.
Asas Pajak Bumi dan Bangunan:
1. Memberikan kemudahan dan kesederhanaan.
2. Adanya kepastian hukum.
3. Mudah dimengerti dan adil.
4. Menghindari pajak berganda.
Bahan yang digunakan
factor yang dapat menentukan klasifikasi
bangunan sebagai berikut:
rekayasa
Kondisi lingkungan letak
Subyek Pajak Bumi Dan Bangunan
o Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas
bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas
bangunan.
o Subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam no. 1 yang dikenakan
kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak.
o Dalam hal atas suatu objek pajak belum jelas diketahui Wajib Pajaknya,
Direktur Jendral Pajak dapat menetapkan subjek pajak sebagaimana
dimaksud dalam no. I sebagai Wajib Pajak.
o Subjek pajak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam no. 3
dapat memberikan keterangan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal Pajak bahwa ia bukan Wajib Pajak terhadap objek pajak
dimaksud.
o Bila keterangan yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam no. 4
disetujui, maka Direktur Jenderal Pajak membatalkan penetapan
sebagai Wajib Pajak sebagaimana dalam no. 3 dalam jangka waktu
satu bulan sejak diterimanya surat keterangan.
o Bila keterangan yang diajukan itu tidak disetujui, maka Direktur
Jenderal Pajak mengeluarkan surat keputusan
o Apabila setelah jangka waktu satu bulan sejak tanggal diterimanya
keterangan sebagaimana dalam no. 4 Direktur Jenderal Pajak tidak
memberikan keputusan, maka keterangan itu dianggap disetujui.
Bea Perolehan Hak Atas Tanah
Dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang
selanjutnya disebut pajak Perolehan hak atas tanah
dan atau bangunan: adalah perbuatan atau
peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya
hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi
atau badan.
• Peraturan Pemerintah No.111 Tahun 2000 tentang Pengenaan
BPHTB karena waris dan hibah
• Peraturan Pemerintah No.112 Tahun 2000 tentang Pengenaan
BPHTB karena pemberian Hak Pengelolaan
• Peraturan Pemerintah No.113 Tahun 2000 tentang Penentuan
Besarnya NPOPTKP BPHTB.
Dasar hukum Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan
Pemberian Hak Baru
OBJEK PAJAK BPHTB
Pemindahan Hak
Sesuai bunyi pasal 2 Undang-undang BPHTB, yang menjadi objek BPHTB
adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.Perolehan hak atas
tanah dan atau bangunan tersebut meliputi :
Jual Beli, Tukar Menukar,
Hibah, Hibah WasiatWaris
Kelanjutan Pelepasan Hak yaitu
pemberian hak baru kepada orang
pribadi atau badan hukum dari
Negara atas tanah yang berasal dari
pelepasan hak
Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek
BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB
menurut perundangundangan perpajakan yang menjadi
Wajib Pajak.
Subjek Pajak BPHTB
Pajak Bea Materai
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak saat
dokumen tersebut ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
atau dokumen tersebut selesai dibuat atau diserahkan kepada pihak lain bila
dokumen tersebut hanya dibuat oleh satu pihak.
Dasar hukum pengenaan Bea Meterai adalah Undang Undang Nomor 13
Tahun 1985 atau disebut juga Undang Undang Bea Meterai. Lalu
diperbarui lagi dengan tampilan baru yaitu Undang Undang Nomor 10
Tahun 2020 tentang Bea Meterai. Serta ada juga Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 4/PMK.03/2021 tentang pembayaran Bea Meterai
Objek Pajak Bea Meterai
Tanda terima gaji, hubungan kerja serta surat-surat yang
diserahkan untuk untuk mendapatkan pembayaran itu
Dokumen yang melibatkan oleh bank, koperasi, dan badan-
badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut
Tanda terima uang yang dibuat intuk keperluan intern
organisasi
Bersifat perdata
SUBJEK PAJAK BEA MATERAI
Pihak yang menerima atau mendapat manfaat dari dokumen,
kecuali pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain. Dalam hal
dokumen dibuat sepihak, misal kwitansi, bea meterai terutang oleh
penerima kwitansi.
KESIMPULAN
Pajak merupakan salah satu bentuk pendapatan negara yang
menyumbang persentase terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor
pendapatan lain seperti minyak dan gas (migas) serta non-migas.
Keberhasilan suatu negara dalam mengumpulkan pajak dari warga
negaranya dipastikan akan bermanfaat bagi stabilitas ekonomi
negara yang bersangkutan. Bank Dunia menilai Indonesia merupakan
negara dengan penerimaan negara yang paling rendah dibandingkan
de ngan negara-negara tetangga di Asia dan G20. Sampai saat ini,
Indonesia baru mampu mengumpulkan <50% potensi penerimaan
negara. Hal itu tecermin dari rasio penerimaan negara terhadap
produk domestik bruto (PDB) yang baru sekitar 15%.

More Related Content

Similar to PRESENTASI AHDB KEL1.pptx

UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
UU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  PenjelasanUU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  Penjelasan
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
Chairudin NR
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
rafiamarazam
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
rafiamarazam
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Roko Subagya
 
KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1
AliyanaSalmaNafisya
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
AprizalOmpusunggu
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
abifarizka
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
JancokKoe1
 
Uu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penjUu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penj
Septa Efrieni Putri
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Yesica Adicondro
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Roko Subagya
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
22091993GS
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
dedijuardi1
 
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Yesica Adicondro
 
Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007
Yesica Adicondro
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
Iqmal Muttaqin
 
materi keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfmateri keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdf
putriirtup1
 
Keberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfKeberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdf
putriirtup1
 
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfSlide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
putriirtup1
 

Similar to PRESENTASI AHDB KEL1.pptx (20)

UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
UU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  PenjelasanUU No. 36  th 2008  Pajak Penghasilan -  Penjelasan
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - Penjelasan
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1KUP A kelompok 1
KUP A kelompok 1
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
Uu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penjUu 36 2008_penj
Uu 36 2008_penj
 
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPHUndang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
Undang - Undang No 36 Tahun 2008 PPH
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007Undang - Undang No 28 Tahun 2007
Undang - Undang No 28 Tahun 2007
 
Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007Uu no 28 tahun 2007
Uu no 28 tahun 2007
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
materi keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdfmateri keberatan pajak.pdf
materi keberatan pajak.pdf
 
Keberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdfKeberatan Pajak.pdf
Keberatan Pajak.pdf
 
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdfSlide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
Slide-ACT108-ACT108-Slide-06.pdf
 

Recently uploaded

Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
unikbetslotbankmaybank
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
YoseSuprapman3
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Habibatut Tijani
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
rioeradeka
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
FORTRESS
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
IsmiAis2
 

Recently uploaded (8)

Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
 
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
 
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptxPPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
PPT HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.pptx
 

PRESENTASI AHDB KEL1.pptx

  • 1. PAJAK DALAM BISNIS Abdul Hakim ( 21612243 ) Dedi Efendi ( 20612051 ) Icha Hermana Putri ( 21612084 ) Laura Atalia ( 21612022 ) Muhammad Hanif ( 19612081 ) Rahayu Sri Winastiti ( 21612278 ) Rizki Ramanda Putra ( 21612065)
  • 2. PAJAK PENGHASILAN ialah Pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak. Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia adalah UU nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU nomor 7 Tahun 1991, UU nomor 10 Tahun 1994, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur Jenderal Pajak maupun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.
  • 3. Pajak Pribadi 01 SUBJEK PAJAK PENGHASILAN 02 Pajak Harta Warisan 03 Pajak Badan 04 Pajak Usaha Tetap
  • 4. OBJEK PAJAK PENGHASILAN Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
  • 5. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pemungutan pajak terhadap tiap transaksi/perdagangan jual beli produk/jasa dalam negeri kepada wajib pajak orang pribadi, badan usaha maupun pemerintah. Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tertuang dalam UU No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Kemudian, dasar hukum terbaru PPN tertuang didalam peraturan perundang-undangan perpajakan, yakni dalam UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).
  • 6. Karakteristik PPN pajak tidak langsung Tarif Tunggal Bersifat Multi Stage Levy pajak atas konsumsi pajak objektif Pajak Atas Konsumsi BKP dan JKP di Dalam Negeri
  • 7. Pajak Pertambahan Nilai dikenakan terhadap adanya peristiwa atau kegiatan yang dilakukan oleh subyek pajak. Menurut Pasal 4 UU Nomor 18 Tahun 2000 yang menjadi obyek Pajak Pertambahan Nilai adalah: Pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak meliputi pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak, maupun pengusaha yang seharusnya dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak tetapi belum dikukuhkan. OBJEK PPN
  • 8. Pajak Bumi Dan Bangunan merupakan sebuah biaya yang harus disetorkan atas keberadaan tanah dan bangunan yang memberikan keuntungan dan kedudukan sosial ekonomi bagi seseorang ataupun badan. Karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bersifat kebendaan, maka besaran tarifnya ditentukan dari keadaan objek bumi atau bangunan yang ada. Asas Pajak Bumi dan Bangunan: 1. Memberikan kemudahan dan kesederhanaan. 2. Adanya kepastian hukum. 3. Mudah dimengerti dan adil. 4. Menghindari pajak berganda.
  • 9. Bahan yang digunakan factor yang dapat menentukan klasifikasi bangunan sebagai berikut: rekayasa Kondisi lingkungan letak
  • 10. Subyek Pajak Bumi Dan Bangunan o Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan. o Subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam no. 1 yang dikenakan kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak. o Dalam hal atas suatu objek pajak belum jelas diketahui Wajib Pajaknya, Direktur Jendral Pajak dapat menetapkan subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam no. I sebagai Wajib Pajak.
  • 11. o Subjek pajak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam no. 3 dapat memberikan keterangan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak bahwa ia bukan Wajib Pajak terhadap objek pajak dimaksud. o Bila keterangan yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam no. 4 disetujui, maka Direktur Jenderal Pajak membatalkan penetapan sebagai Wajib Pajak sebagaimana dalam no. 3 dalam jangka waktu satu bulan sejak diterimanya surat keterangan. o Bila keterangan yang diajukan itu tidak disetujui, maka Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan surat keputusan o Apabila setelah jangka waktu satu bulan sejak tanggal diterimanya keterangan sebagaimana dalam no. 4 Direktur Jenderal Pajak tidak memberikan keputusan, maka keterangan itu dianggap disetujui.
  • 12. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang selanjutnya disebut pajak Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan: adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.
  • 13. • Peraturan Pemerintah No.111 Tahun 2000 tentang Pengenaan BPHTB karena waris dan hibah • Peraturan Pemerintah No.112 Tahun 2000 tentang Pengenaan BPHTB karena pemberian Hak Pengelolaan • Peraturan Pemerintah No.113 Tahun 2000 tentang Penentuan Besarnya NPOPTKP BPHTB. Dasar hukum Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
  • 14. Pemberian Hak Baru OBJEK PAJAK BPHTB Pemindahan Hak Sesuai bunyi pasal 2 Undang-undang BPHTB, yang menjadi objek BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan tersebut meliputi : Jual Beli, Tukar Menukar, Hibah, Hibah WasiatWaris Kelanjutan Pelepasan Hak yaitu pemberian hak baru kepada orang pribadi atau badan hukum dari Negara atas tanah yang berasal dari pelepasan hak
  • 15. Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB menurut perundangundangan perpajakan yang menjadi Wajib Pajak. Subjek Pajak BPHTB
  • 16. Pajak Bea Materai Bea Meterai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak saat dokumen tersebut ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan, atau dokumen tersebut selesai dibuat atau diserahkan kepada pihak lain bila dokumen tersebut hanya dibuat oleh satu pihak. Dasar hukum pengenaan Bea Meterai adalah Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985 atau disebut juga Undang Undang Bea Meterai. Lalu diperbarui lagi dengan tampilan baru yaitu Undang Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai. Serta ada juga Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.03/2021 tentang pembayaran Bea Meterai
  • 17. Objek Pajak Bea Meterai Tanda terima gaji, hubungan kerja serta surat-surat yang diserahkan untuk untuk mendapatkan pembayaran itu Dokumen yang melibatkan oleh bank, koperasi, dan badan- badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut Tanda terima uang yang dibuat intuk keperluan intern organisasi Bersifat perdata
  • 18. SUBJEK PAJAK BEA MATERAI Pihak yang menerima atau mendapat manfaat dari dokumen, kecuali pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain. Dalam hal dokumen dibuat sepihak, misal kwitansi, bea meterai terutang oleh penerima kwitansi.
  • 19. KESIMPULAN Pajak merupakan salah satu bentuk pendapatan negara yang menyumbang persentase terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor pendapatan lain seperti minyak dan gas (migas) serta non-migas. Keberhasilan suatu negara dalam mengumpulkan pajak dari warga negaranya dipastikan akan bermanfaat bagi stabilitas ekonomi negara yang bersangkutan. Bank Dunia menilai Indonesia merupakan negara dengan penerimaan negara yang paling rendah dibandingkan de ngan negara-negara tetangga di Asia dan G20. Sampai saat ini, Indonesia baru mampu mengumpulkan <50% potensi penerimaan negara. Hal itu tecermin dari rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) yang baru sekitar 15%.