Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pajak dalam bisnis di Indonesia, termasuk pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, bea materai, dan subjek serta objek dari masing-masing jenis pajak.
Dokumen ini merupakan susunan bab dan pasal dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut serta ketentuan umum mengenai nomor pokok wajib pajak, pengukuhan pengusaha kena pajak, surat pemberit
Dokumen ini merupakan susunan bab dan pasal dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut serta ketentuan umum mengenai nomor pokok wajib pajak, pengukuhan pengusaha kena pajak, surat pemberit
Dokumen tersebut membahas tentang bab pajak penghasilan yang mencakup subjek dan objek pajak, pengertian pajak subjektif dan objek pajak, penghitungan penghasilan neto, pengurangan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan, kompensasi kerugian, penghasilan tidak kena pajak, depresiasi dan amortisasi, kredit pajak, serta pajak penghasilan pasal 21/26 beserta objeknya.
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang digunakan untuk berbagai program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur dan pembiayaan layanan publik. Dokumen menjelaskan pengertian pajak, manfaat pajak bagi negara dan masyarakat, hukum pajak, dan ketentuan umum terkait NPWP, pelaporan, dan pembayaran pajak.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia, termasuk definisi pajak, wajib pajak, nomor pokok wajib pajak, serta undang-undang pajak penghasilan.
Sistem perpajakan Indonesia mengatur perhitungan dan pemungutan pajak berdasarkan undang-undang. Terdapat tiga cara pemungutan pajak yang pernah diterapkan yaitu official assessment system, semi self assessment system beserta withholding system, dan saat ini full self assessment system dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya.
Dokumen ini merupakan susunan bab dan pasal dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut serta ketentuan umum mengenai nomor pokok wajib pajak, pengukuhan pengusaha kena pajak, surat pemberit
Dokumen ini merupakan susunan bab dan pasal dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000. Dokumen ini menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang tersebut serta ketentuan umum mengenai nomor pokok wajib pajak, pengukuhan pengusaha kena pajak, surat pemberit
Dokumen tersebut membahas tentang bab pajak penghasilan yang mencakup subjek dan objek pajak, pengertian pajak subjektif dan objek pajak, penghitungan penghasilan neto, pengurangan yang diperkenankan dan tidak diperkenankan, kompensasi kerugian, penghasilan tidak kena pajak, depresiasi dan amortisasi, kredit pajak, serta pajak penghasilan pasal 21/26 beserta objeknya.
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang digunakan untuk berbagai program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur dan pembiayaan layanan publik. Dokumen menjelaskan pengertian pajak, manfaat pajak bagi negara dan masyarakat, hukum pajak, dan ketentuan umum terkait NPWP, pelaporan, dan pembayaran pajak.
Dokumen tersebut membahas ketentuan umum dan tata cara perpajakan di Indonesia, termasuk definisi pajak, wajib pajak, nomor pokok wajib pajak, serta undang-undang pajak penghasilan.
Sistem perpajakan Indonesia mengatur perhitungan dan pemungutan pajak berdasarkan undang-undang. Terdapat tiga cara pemungutan pajak yang pernah diterapkan yaitu official assessment system, semi self assessment system beserta withholding system, dan saat ini full self assessment system dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya.
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - PenjelasanChairudin NR
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup penyesuaian subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif pajak, serta perbaikan sistem self-assessment untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan kep
Undang-undang ini mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Perubahan mencakup pengubahan definisi istilah-istilah perpajakan dan ketentuan mengenai Surat Pemberitahuan, Surat
Undang-undang ini mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Perubahan mencakup pengubahan definisi istilah-istilah perpajakan dan ketentuan mengenai Surat Pemberitahuan, Surat
Bab I menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang ini, seperti pajak, wajib pajak, badan, pengusaha, pengusaha kena pajak, nomor pokok wajib pajak, masa pajak, tahun pajak, dan istilah-istilah lainnya. Bab II membahas tentang kewajiban wajib pajak untuk mendaftar dan melaporkan usahanya untuk mendapatkan nomor pokok w
Dokumen tersebut membahas mengenai Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) yang mengatur prosedur pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan serta sanksi pelanggar pajak. KUP mengatur ketentuan formal pelaksanaan hukum pajak materil seperti UU PPh, UU PPN, dan UU lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian istilah penting dalam KUP seperti pajak, wajib pajak, npwp, dan ist
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum di Indonesia. Mengatur subjek dan objek pajak serta kewajiban pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan luar negeri. Juga menjelaskan tentang dasar pengenaan pajak, tarif pajak, dan penghitungan penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat atas Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup perluasan subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif, serta pemberian kemudahan kepada wajib pajak seperti penggunaan norma penghitun
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum pajak, hukum pajak dalam arti luas dan sempit, objek pajak penghasilan, pengelompokan wajib pajak secara ekonomis, dan pengelompokan pajak menurut golongannya dan sifatnya.
Undang-undang ini membahas perubahan ketiga atas undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Undang-undang ini mengubah dan menambah definisi istilah-istilah yang terkait dengan perpajakan.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak. Secara garis besar membahas mengenai dasar hukum, syarat, dan proses pengajuan keberatan dan banding pajak serta penyelesaian keberatan pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak. Secara garis besar membahas mengenai dasar hukum, syarat, dan proses pengajuan keberatan dan banding pajak.
Dokumen tersebut membahas strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak, meliputi pemahaman prosedur keberatan dan banding, dasar hukum, syarat pengajuan, jangka waktu penyelesaian, dan proses penyelesaiannya.
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 13 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank DKI Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Pematang Siantar, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank DKI khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Pematang Siantar:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
Kepada anda para warga kota Pematang Siantar, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank DKI resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#PematangSiantar #slotBankDKI #slotviaBankDKI #daftarslotBankDKI #unikbet
UU No. 36 th 2008 Pajak Penghasilan - PenjelasanChairudin NR
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup penyesuaian subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif pajak, serta perbaikan sistem self-assessment untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan kep
Undang-undang ini mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Perubahan mencakup pengubahan definisi istilah-istilah perpajakan dan ketentuan mengenai Surat Pemberitahuan, Surat
Undang-undang ini mengubah beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Perubahan ini dilakukan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Perubahan mencakup pengubahan definisi istilah-istilah perpajakan dan ketentuan mengenai Surat Pemberitahuan, Surat
Bab I menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam undang-undang ini, seperti pajak, wajib pajak, badan, pengusaha, pengusaha kena pajak, nomor pokok wajib pajak, masa pajak, tahun pajak, dan istilah-istilah lainnya. Bab II membahas tentang kewajiban wajib pajak untuk mendaftar dan melaporkan usahanya untuk mendapatkan nomor pokok w
Dokumen tersebut membahas mengenai Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) yang mengatur prosedur pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan serta sanksi pelanggar pajak. KUP mengatur ketentuan formal pelaksanaan hukum pajak materil seperti UU PPh, UU PPN, dan UU lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian istilah penting dalam KUP seperti pajak, wajib pajak, npwp, dan ist
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum di Indonesia. Mengatur subjek dan objek pajak serta kewajiban pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan luar negeri. Juga menjelaskan tentang dasar pengenaan pajak, tarif pajak, dan penghitungan penghasilan kena pajak.
Dokumen tersebut menjelaskan perubahan keempat atas Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 7 Tahun 1983. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kemudahan, dan efisiensi perpajakan serta mendukung pembangunan ekonomi. Perubahan mencakup perluasan subjek dan objek pajak, penyederhanaan tarif, serta pemberian kemudahan kepada wajib pajak seperti penggunaan norma penghitun
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum pajak, hukum pajak dalam arti luas dan sempit, objek pajak penghasilan, pengelompokan wajib pajak secara ekonomis, dan pengelompokan pajak menurut golongannya dan sifatnya.
Undang-undang ini membahas perubahan ketiga atas undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Perubahan ini bertujuan untuk memberikan keadilan dan pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak serta memberikan kepastian hukum di bidang perpajakan. Undang-undang ini mengubah dan menambah definisi istilah-istilah yang terkait dengan perpajakan.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak. Secara garis besar membahas mengenai dasar hukum, syarat, dan proses pengajuan keberatan dan banding pajak serta penyelesaian keberatan pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak. Secara garis besar membahas mengenai dasar hukum, syarat, dan proses pengajuan keberatan dan banding pajak.
Dokumen tersebut membahas strategi dalam praktik keberatan pajak berdasarkan skema hukum pajak, meliputi pemahaman prosedur keberatan dan banding, dasar hukum, syarat pengajuan, jangka waktu penyelesaian, dan proses penyelesaiannya.
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 13 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank DKI Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Pematang Siantar, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank DKI khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Pematang Siantar:
1. Slot Nexus Gates of Olympus™
2. Slot Thor vs Hercules
3. Slot Gates of Gatot Kaca
4. Slot Sugar Rush™
5. Slot Sweet Bonanza Xmas™
6. Slot Mahjong Wins
Kepada anda para warga kota Pematang Siantar, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank DKI resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#PematangSiantar #slotBankDKI #slotviaBankDKI #daftarslotBankDKI #unikbet
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Habibatut Tijani
Program Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online di Kecamatan Sambikerep bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar dengan memberikan edukasi dan bimbingan dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital, membantu mendaftarkan usaha ke marketplace, dan mengelola media online secara efektif. Dengan pendekatan teori jaringan sosial dan partisipatif aktif, program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta dan komunitas secara keseluruhan.
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfFORTRESS
"PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Besi Rumah Minimalis di Buleleng; Pintu Double Rumah Minimalis di Sawan; Pintu Dua Daun Minimalis di Abang; Pintu Garis Minimalis di Manggis.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja; solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99; Rt.005/Rw.003; Binong; Kec. Curug; Kabupaten Tangerang; Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo; Pekanbaru; Surabaya; Lampung; Palembang; Kendari; Makassar; Balikpapan; Medan; Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura; Kab Bangli; Kab Buleleng-Singaraja; Kab Gianyar; Kab Jembrana-Negara; Kab Karangasem-Amlapura; Kab Klungkung-Semarapura; Kab Tabanan; Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintudobelminimalisdidenpasar #pintudoublebesirumahminimalisdibuleleng #pintudoublerumahminimalisdisawan #pintuduadaunminimalisdiabang #pintugarisminimalisdimanggis
Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Minimalis Motif Kayu di Busung Biu; Pintu Double Rumah Modern di Seririt; Pintu Dua Minimalis Terbaru di Bebandem; Pintu Hitam Minimalis di Rendang."
1. PAJAK DALAM
BISNIS
Abdul Hakim ( 21612243 )
Dedi Efendi ( 20612051 )
Icha Hermana Putri ( 21612084 )
Laura Atalia ( 21612022 )
Muhammad Hanif ( 19612081 )
Rahayu Sri Winastiti ( 21612278 )
Rizki Ramanda Putra ( 21612065)
2. PAJAK PENGHASILAN
ialah Pajak yang dikenakan terhadap orang pribadi atau perseorangan
dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya
selama satu tahun pajak.
Peraturan perundangan yang mengatur Pajak Penghasilan di Indonesia
adalah UU nomor 7 Tahun 1983 yang telah disempurnakan dengan UU
nomor 7 Tahun 1991, UU nomor 10 Tahun 1994, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur
Jenderal Pajak maupun Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.
4. OBJEK PAJAK
PENGHASILAN
Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yaitu
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima
atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan, dengan nama dan
dalam bentuk apapun.
5. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah pemungutan pajak terhadap
tiap transaksi/perdagangan jual beli produk/jasa dalam negeri kepada wajib
pajak orang pribadi, badan usaha maupun pemerintah.
Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tertuang dalam UU No. 42
Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah. Kemudian, dasar hukum terbaru PPN
tertuang didalam peraturan perundang-undangan perpajakan, yakni
dalam UU No. 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
(HPP).
6. Karakteristik PPN
pajak tidak langsung
Tarif Tunggal
Bersifat Multi Stage Levy
pajak atas konsumsi
pajak objektif
Pajak Atas Konsumsi BKP dan
JKP di Dalam Negeri
7. Pajak Pertambahan Nilai dikenakan terhadap adanya peristiwa
atau kegiatan yang dilakukan oleh subyek pajak. Menurut Pasal 4 UU
Nomor 18 Tahun 2000 yang menjadi obyek Pajak Pertambahan Nilai
adalah:
Pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak
meliputi pengusaha yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena
Pajak, maupun pengusaha yang seharusnya dikukuhkan menjadi
Pengusaha Kena Pajak tetapi belum dikukuhkan.
OBJEK PPN
8. Pajak Bumi Dan Bangunan
merupakan sebuah biaya yang harus disetorkan atas keberadaan tanah
dan bangunan yang memberikan keuntungan dan kedudukan sosial ekonomi
bagi seseorang ataupun badan. Karena Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
bersifat kebendaan, maka besaran tarifnya ditentukan dari keadaan objek
bumi atau bangunan yang ada.
Asas Pajak Bumi dan Bangunan:
1. Memberikan kemudahan dan kesederhanaan.
2. Adanya kepastian hukum.
3. Mudah dimengerti dan adil.
4. Menghindari pajak berganda.
9. Bahan yang digunakan
factor yang dapat menentukan klasifikasi
bangunan sebagai berikut:
rekayasa
Kondisi lingkungan letak
10. Subyek Pajak Bumi Dan Bangunan
o Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata
mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas
bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas
bangunan.
o Subjek pajak sebagaimana dimaksud dalam no. 1 yang dikenakan
kewajiban membayar pajak menjadi Wajib Pajak.
o Dalam hal atas suatu objek pajak belum jelas diketahui Wajib Pajaknya,
Direktur Jendral Pajak dapat menetapkan subjek pajak sebagaimana
dimaksud dalam no. I sebagai Wajib Pajak.
11. o Subjek pajak yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam no. 3
dapat memberikan keterangan secara tertulis kepada Direktur
Jenderal Pajak bahwa ia bukan Wajib Pajak terhadap objek pajak
dimaksud.
o Bila keterangan yang diajukan oleh Wajib Pajak dalam no. 4
disetujui, maka Direktur Jenderal Pajak membatalkan penetapan
sebagai Wajib Pajak sebagaimana dalam no. 3 dalam jangka waktu
satu bulan sejak diterimanya surat keterangan.
o Bila keterangan yang diajukan itu tidak disetujui, maka Direktur
Jenderal Pajak mengeluarkan surat keputusan
o Apabila setelah jangka waktu satu bulan sejak tanggal diterimanya
keterangan sebagaimana dalam no. 4 Direktur Jenderal Pajak tidak
memberikan keputusan, maka keterangan itu dianggap disetujui.
12. Bea Perolehan Hak Atas Tanah
Dan Bangunan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) adalah pajak yang dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang
selanjutnya disebut pajak Perolehan hak atas tanah
dan atau bangunan: adalah perbuatan atau
peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya
hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi
atau badan.
13. • Peraturan Pemerintah No.111 Tahun 2000 tentang Pengenaan
BPHTB karena waris dan hibah
• Peraturan Pemerintah No.112 Tahun 2000 tentang Pengenaan
BPHTB karena pemberian Hak Pengelolaan
• Peraturan Pemerintah No.113 Tahun 2000 tentang Penentuan
Besarnya NPOPTKP BPHTB.
Dasar hukum Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan
14. Pemberian Hak Baru
OBJEK PAJAK BPHTB
Pemindahan Hak
Sesuai bunyi pasal 2 Undang-undang BPHTB, yang menjadi objek BPHTB
adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.Perolehan hak atas
tanah dan atau bangunan tersebut meliputi :
Jual Beli, Tukar Menukar,
Hibah, Hibah WasiatWaris
Kelanjutan Pelepasan Hak yaitu
pemberian hak baru kepada orang
pribadi atau badan hukum dari
Negara atas tanah yang berasal dari
pelepasan hak
15. Subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang
memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek
BPHTB yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB
menurut perundangundangan perpajakan yang menjadi
Wajib Pajak.
Subjek Pajak BPHTB
16. Pajak Bea Materai
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen yang terutang sejak saat
dokumen tersebut ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
atau dokumen tersebut selesai dibuat atau diserahkan kepada pihak lain bila
dokumen tersebut hanya dibuat oleh satu pihak.
Dasar hukum pengenaan Bea Meterai adalah Undang Undang Nomor 13
Tahun 1985 atau disebut juga Undang Undang Bea Meterai. Lalu
diperbarui lagi dengan tampilan baru yaitu Undang Undang Nomor 10
Tahun 2020 tentang Bea Meterai. Serta ada juga Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 4/PMK.03/2021 tentang pembayaran Bea Meterai
17. Objek Pajak Bea Meterai
Tanda terima gaji, hubungan kerja serta surat-surat yang
diserahkan untuk untuk mendapatkan pembayaran itu
Dokumen yang melibatkan oleh bank, koperasi, dan badan-
badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut
Tanda terima uang yang dibuat intuk keperluan intern
organisasi
Bersifat perdata
18. SUBJEK PAJAK BEA MATERAI
Pihak yang menerima atau mendapat manfaat dari dokumen,
kecuali pihak-pihak yang bersangkutan menentukan lain. Dalam hal
dokumen dibuat sepihak, misal kwitansi, bea meterai terutang oleh
penerima kwitansi.
19. KESIMPULAN
Pajak merupakan salah satu bentuk pendapatan negara yang
menyumbang persentase terbesar dibandingkan dengan sektor-sektor
pendapatan lain seperti minyak dan gas (migas) serta non-migas.
Keberhasilan suatu negara dalam mengumpulkan pajak dari warga
negaranya dipastikan akan bermanfaat bagi stabilitas ekonomi
negara yang bersangkutan. Bank Dunia menilai Indonesia merupakan
negara dengan penerimaan negara yang paling rendah dibandingkan
de ngan negara-negara tetangga di Asia dan G20. Sampai saat ini,
Indonesia baru mampu mengumpulkan <50% potensi penerimaan
negara. Hal itu tecermin dari rasio penerimaan negara terhadap
produk domestik bruto (PDB) yang baru sekitar 15%.