2. Seorang ibu dua anak mendadak menjadi terkenal karena e-mail
yang dituliskannya. Sayangnya, terkenalnya ini karena yang
bersangkutan mendapatkan perlakuan yang kurang memenuhi
rasa keadilan dari sebuah institusi kesehatan. Dia adalah Prita
Mulyasari yang didakwa melakukan penghinaan kepada Rumah
Sakit Omni International dan harus mendekam di balik jeruji
penjara atas tuntutan RS tersebut.
3. Kasus Prita Mulyasari dengan RS Omni Internasional semakin
meluas karena pasalnya Prita Mulyasari di tuduh
mencemarkan nama baik RS Omni Internasional, dengan
menulis keluhan soal pelayanan rumah sakit melalui surat
elektronik. Kasus Prita berawal saat berobat ke RS Omni Alam
Sutra pada 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Dia pun di diagnosa
menderita demam berdarah. Namun lantaran Prita merasa
dikecewakan, dia pun menuliskan ceritanya di berbagai surat
pembaca di media, termasuk media online. Ternyata surat
tersebut menyebar di berbagai media elektronik katanya Prita
Mulyasari melecehkan nama baik RS Omni Internasional,Prita
dianggap melakukan tindak pidana setelah menulis email di
milis internet yang berisi keluhan pelayanan rumah sakit itu
yang dinilai buruk.
4. Awalnya adalah tulisan Prita dalam e-mail pribadi kepada rekan-
rekannya yang berisi keluhan terhadap pelayanan RS yang
berlokasi di Serpong, Tangerang tersebut. Prita awalnya
memeriksakan diri pada 7 Agustus 2008 dengan keluhan panas
tinggi dan sakit kepala. Ia ditangani dr. Hengky dan dr. Indah,
diagnosanya adalah Demam Berdarah (DB) dan disarankan rawat-
inap. Semasa rawat inap, Prita merasakan berbagai kejanggalan
seperti terus diberikan berbagai suntikan tanpa penjelasan apa
pun. Bahkan, tangan, leher dan daerah sekitar mata mengalami
pembengkakan. Ketika Prita memutuskan untuk pindah rumah
sakit, ia kesulitan mendapatkan data medis dirinya. Yang
dipermasalahkannya adalah mengapa diagnosa awal 27.000
trombosit bisa berubah mendadak menjadi 181.000 trombosit.
Prita mempertanyakan perbedaan yang signifikan itu.
5. Atas aksi Prita yang menuliskan kekecewaannya terhadap
pelayanan yang diterimanya dari RS OMNI di media online
tersebut, RS Omni International menuntut Prita atas pencemaran
nama baik dengan pasal 310 dan 311 KUHP. Akan tetapi, penyidik
dari kepolisian atas petunjuk kejaksaan malah menambahkan
pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang UU
ITE