Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan APBD di Kota Surakarta yang mencakup pembinaan dan pengawasan pelaksanaan anggaran serta pengelolaan keuangan daerah. Pengawasan dilakukan melalui reviu dokumen perencanaan dan keuangan daerah serta pemeriksaan pengelolaan pendapatan, belanja, pembiayaan, kas, persediaan dan barang milik daerah.
Info jadwal bimtek dan diklat keuangan daerahAndi Adinata
Diklat Keuangan maupun Bimtek Keuangan adalah suatu kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan secara teknis dan terorganisir. Pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja baik itu individu, lembaga, swasta maupun instansi pemerintah khususnya di bidang keuangan.
Peningkatan peran aparatur pengawasan intern apip oleh pemerintahDr. Zar Rdj
PENINGKATAN PERAN APIP OLEH PEMERINTAH MELALUI:
1. Pengawasan pengelolaan PNBP
2. Pengawasan kepatuhan Pajak oleh Bendaharawan
3. Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektoronik
4. Penyusunan RKA di Kementerian / Lembaga
Info jadwal bimtek dan diklat keuangan daerahAndi Adinata
Diklat Keuangan maupun Bimtek Keuangan adalah suatu kegiatan pelatihan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan secara teknis dan terorganisir. Pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja baik itu individu, lembaga, swasta maupun instansi pemerintah khususnya di bidang keuangan.
Peningkatan peran aparatur pengawasan intern apip oleh pemerintahDr. Zar Rdj
PENINGKATAN PERAN APIP OLEH PEMERINTAH MELALUI:
1. Pengawasan pengelolaan PNBP
2. Pengawasan kepatuhan Pajak oleh Bendaharawan
3. Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektoronik
4. Penyusunan RKA di Kementerian / Lembaga
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
2. Dasar Hukum
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
2. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88
TAHUN 2022 TENTANG PERENCANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2023
2
3. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dalam bentuk :
a. Pemeriksaan ketaatan terhadap ketentuan peraturan per
UU an termasuk ketaatan pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat; dan/atau
b. Pemeriksaan kinerja
2. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang bersumber
dari APBD
3
4. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah yang bersumber dari APBD
1. Reviu dokumen perencanaan pembangunanan dan rencana
keuangan daerah
a. Rancangan Akhir RKPD (Pemkot)
b. Rancangan Akhr Renja PD (OPD)
c. Rancangan KUA-PPAS (Pemkot)
d. RKA PD (OPD)
2. Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Daerah
4
5. Reviu Rancangan Akhir Renja PD
1. Pengujian atas kesesuaian rancangan akhir Renja PD dengan
RKPD
2.Pengujian atas penyusunan subtansi antar bab pada
rancangan akhir Renja PD
3.Pengujian atas kesesuaian indikator dan target kinerja
dengan program, kegiatan dan sub kegiatan dalam
rancangan akhir renja PD
5
6. Reviu RKA SKPD
1. Pengujian Konsistensi/ keselarasan RKA SKPD dengan KUA-
PPAS dan Renja PD
2.Pengujian Kaidah penganggaran dalam RKA SKPD, meliputi :
a. Pendapatan Daerah
b. Belanja Daerah
c. Pembiayaan Daerah
dengan indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan
dalam Renja PD
6
7. Reviu RKA SKPD
1. Pengujian Konsistensi/ keselarasan RKA SKPD dengan KUA-
PPAS dan Renja PD
2.Pengujian Kaidah penganggaran dalam RKA SKPD, meliputi :
a. Pendapatan Daerah
b. Belanja Daerah
c. Pembiayaan Daerah
dengan indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan
dalam Renja PD
7
8. Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Daerah :
1. Akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah
2.Akuntabilitas pengelolaan belanja daerah
3.Pengelolaan pembiayaan daerah
4.Pengelolaan manajemen kas dan persediaan
5.Pengelolaan barang milik daerah
8
9. Akuntabilitas pengelolaan pendapatan daerah
1. Akuntabilitas pelaksanaan pemungutan mulai dari
penghimpunan data objek dan subjek pajak /retribusi,
penentuan besarnya pajak /retribusi yang terutang, sampai
kegiatan penagihan pajak /retribusi kepada wajib pajak/
retribusi serta pengawasan penyetoran
2.Kepatuhan pemda untuk mengalokasikan pendapatan
pajak/retribusi daerah untuk belanja daerah
3.Kesesuaian pembayaran insentif pemungut pajak dengan
ketentuan perundang-undangan
4.Penagihan piutang daerah
9
10. Akuntabilitas pengelolaan belanja daerah
1. Akuntabilitas pelaksanaan pengelolaan belanja sesuai
dengan urusan yang telah menjadi kewenangannya
dan/atau telah memiliki dasar hukum yang
melandasinya
2.Akuntabilitas belanja yang memiliki potensi risiko
korupsi :
a. Hibah dan bantuan sosial
b. Pengadaan barang dan jasa
c. Perjalanan dinas
10
12. Pengelolaan manajemen kas dan persediaan
1. Sistem pengendalian intern yang handal dalam
rangka realisasi anggaran pendapatan dan belanja
daerah
2.Pengelolaan deposito
3.Pengelolaan persediaan
4.Administrasi pencatatan kas di bendahara bantuan
operasional sekolah
12
13. Pengelolaan barang milik daerah
1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran
2.Penggunaan
3.pemanfaatan
4.Pengamanan dan pemeliharaan
5.pemindahtanganan
13
14. Reviu Laporan Keuangan
Memberikan keyakinan secara terbatas atas laporan
keuangan bahwa tidak ada modifikasi materialyang
harus dilakukan atas laporan keuangan disajikan
berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai
dan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan,
khususnya terhadap pengelolaan kas daerah,
persediaan dan pencatatan piutang
14