Zakat, infaq, dan shadaqoh merupakan bentuk pemberian keuangan dalam Islam. Zakat wajib dikeluarkan bagi mereka yang mampu, sedangkan infaq dan shadaqoh bersifat sukarela. Dana zakat, infaq, dan shadaqoh dapat didayagunakan untuk membantu fakir miskin maupun usaha produktif guna meningkatkan kesejahteraan umat. Pendayagunaannya diatur lewat lembaga-lembaga pengelola z
2. DISUSUN OLEH :
Azis Sholichi, NIM.2212120191153923, Teknik Mesin
M.Soffan Muslim, NIM.211552019153658, Teknik Informatika
Dzikri Rafi Alfarizi, NIM.211222019153326, Teknik Sipil
Marta Rizky Dwiyono, NIM.191233019052349, Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2023
3. Zakat merupakan salah satu cara untuk mendistribusikan kekayaan (harta) dalam suatu perekonomian khususnya dari mereka yang
beruntung (kaya) kepada mereka yang kurang beruntung (miskin) (Ryandono 2008:6). Karena selain zakat membersihkan harta
seorang muslim yang mengeluarkannya, ia juga memberikan kemudahan finansial bagi para pihak yang berhak mendapatkannya
(mustahik) sehingga terselesaikan masalah¬masalah sosial yang ada. Kewajiban dalam menunaikan zakat terdapat pada Al-Quran
Surat Al-Baqarah ayat 43:
واُعَك ْار َوَعَمَنِعيكِا َّالر
واُتآ ََوةَاكَّالز
ََّّ
الص
واُمقي َِِأَةَلَا
ََّو {43}
Artinya: "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' ". (Surah Al-Baqarah ayat 43)2
LATAR BELAKANG
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan pada latar belakangdi atas, maka dapat diformulasikan beberapa rumusan
masalahsebagai berikut:
1.Apa pengertian dari zakat, infaq dan sedekah?
2.Apa pengertian pendayagunaan zakat, infak, dan sedekah?
3.Bagaimana pendayagunaan dana zakat, infaq, dan sedekah di era kontemporer?
Tujuan
Berdasarkan deskripsi yang dikemukakan pada latar belakang diatas, maka dapat diformulasikan beberapa Tujuan sebagai
berikut:
1.Untuk mengetahui pengertian dari zakat, infaq dan sedekah
2. Untuk mengatahui Pengertian Pendayagunaan
3. Untuk mengetahui bagaimana pendayagunaan zakat, infaq dan sedekah di era kontemporer.
6. Zakat
Zakat merupakan kewajiban setiap Muslim yang
mampu untuk membayarnya dan diperuntukkan
bagi mereka yang berhak menerimanya, sehingga
zakat merupakan sumber dana potensial yang perlu
dikelola secara profesional dan bertanggung jawab
untuk memajukan kesejahteraan umum.
7. Zakat
Tujuan zakat menurut penjelasan UU No.23 Tahun
2011 Pasal 3 tentang Pengelolaan Zakat, di
antaranya yaitu:
a. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan
dalam pengelolaan zakat; dan
b. meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan.
8. Infaq
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, infaq berarti pemberian
(sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib) untuk
kebaikan. Kata Infaq berarti mendermakan harta yang
diberikan Allah swt, atau menafkahkan sesuatu pada orang
lain semata-mata mengharap ridha Allah swt
9. Infaq
Abdad (dalam Burhan, 2016) mengatakan dalam Al-Qur'an
ada beberapa kondisi yang harus dilakukan dalam
memberikan infaq yang meliputi:
1. Memprioritaskan infaq kepada orangorang yang memiliki
hubungan paling dekat dengan orang-orang yang
memberikan infaq, misalnya orang tua, saudara dekat, dan
sebagainya.
2. Memberikan infaq kepada anak yatim, orang miskin, dan
musafir.
10. Shadaqah
Shadaqah merupakan pemberian yang dikeluarkan
secara sukarela kepada siapa saja, tanpa batasan
tertentu, serta tanpa aturan waktu yang mengikat. Hanya
saja, infaq lebih pada pemberian yang bersifat material,
sedangkan shadaqah mempunyai makna yang lebih luas
baik dalam bentuk pemberian yang bersifat materi dan
non materi.
11. Pendayagunaan Zakat, Infaq
dan Shadaqoh
Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 27 tentang
pendayagunaan zakat yaitu:
1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka
penanganan fakir fiskir miskin dan peningkatan kualitas umat.
2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahiq
telah terpenuhi.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang pendayagunaan zakat untuk usaha
produktif sebagaimana yang dimaksud pada pasal (1) diatur dengan
peraturan menteri.
12. Pendayagunaan Zakat, Infaq
dan Shadaqoh
Bariadi (2005:55) membagi pendayagunaan menjadi dua bentuk,
yaitu:
1. Bentuk sesaat Dana produktif hanya diberikan kepada seseorang
satu kali atau sesaat saja. Dalam penyalurannya tidak disertai
target terjadinya kemandirian ekonomi mustahiq.
2. Bentuk pemberdayaan Dana produktif disalurkan disertai target
merubah keadaan penerima dari mustahiq menjadi muzakki.
13. Zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam,
amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan
akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pelayanan dalam pengelolaan zakat. Pemerintah membentuk suatu badan
organisir untuk mengelola zakat, yaitu Badan Amil Zakat Nasional yang
selanjutnya disebut BAZNAS yang merupakan lembaga yang mengelola
zakat secara nasional yang berkedudukan di ibu kota negara, BAZNAS
provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota.
Pendayagunaan Zakat, infaq dan
Shadaqoh di Era Kontemporer
14. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga
yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat. Allah SWT telah memerintahkan kepada organisasi
Amil untuk mengumpulkan zakat dari para muzakki dan membagikan
harta zakat tersebut kepada delapan golongan yang dinyatakan berhak
untuk mendapatkan zakat.
Pendayagunaan Zakat, infaq dan
Shadaqoh di Era Kontemporer
15. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 581 tahun 1999,
dikemukakan bahwa lembaga zakat harus memiliki persyaratan teknis,
antara lain adalah:
1. Berbadan Hukum
2. Memiliki data muzakki dan mustahik
3. Memiliki program kerja yang jelas
4. Memiliki pembukuan yang jelas
5. Melampirkan surat pernyataan bersedia diaudit
Persyaratan tersebut tentu mengarah pada profesionallitas dan
transparansi dari setiap lembaga pengelola zakat. Dengan demikian,
diharapkan masyarakat akan semakin ingin menyalurkan zakatnya melalui
lembaga pengelola
Pendayagunaan Zakat, infaq dan
Shadaqoh di Era Kontemporer
16. Kesimpulan
Adapun perbedaannya yaitu zakat hukumnya wajib sedangkan
infaq dan shadaqah hukumnya sunnah. Zakat yang
dimaksudkan adalah sesuatu yang wajib dikeluarkan, sementara
infaq dan shadaqah adalah istilah yang digunakan untuk sesuatu
yang tidak wajib dikeluarkan. Jadi, pengeluaran yang sifatnya
sukarela itu yang disebut infaq dan shadaqah. Zakat
ditentukan nisabnya sedangkan infaq dan shadaqah tidak
memiliki batas, zakat ditentukan siapa saja yang berhak
menerimanya sedangkan infaq boleh diberikan kepada siapa saja.
17. Kesimpulan
Dalam pendayagunaan zakat, infaq dan sedekah di era
kontemporer seperti sekarang ini diupayakan agar dapat dikelola
secara baik. Pengelolaan ZIS berbasis manajemen dapat
dilakukan dengan asumsi bahwa semua aktivitas dalam
pengelolaan zakat dilakukan secara profesional. Dalam hal ini,
keterkaitan antara pengumpulan, pendistribusian, atau
pendayagunaan, serta pengawasan telah sepenuhnya diberikan
kepada badan pengelola zakat atau BAZNAS dan Lembaga Amil
Zakat (LAZ).
18. CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von Slidesgo erstellt,
inklusive Icons von Flaticon und Infografiken & Bilder von Freepik
Thanks
Bitte lösche diese Folie nicht, es sei denn du bist ein Premium Nutzer