Dokumen tersebut merangkum tentang teknik persidangan dalam organisasi. Secara singkat, dibahas tentang sejarah persidangan, pengertian persidangan, jenis-jenis persidangan, tujuan persidangan, unsur-unsur persidangan, dan aturan yang berlaku dalam pelaksanaan persidangan.
Sidang merupakan forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, aturan umum, istilah, jenis, dan teknis pelaksanaan persidangan seperti peran peserta dan pimpinan sidang, aturan ketukan palu, quorum dan pengambilan keputusan.
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
Dokumen tersebut merangkum aturan-aturan dasar yang berlaku dalam pelaksanaan sidang, mulai dari definisi sidang, tata tertib, peserta, pimpinan, ketukan palu, jenis-jenis sidang, quorum, hingga sanksi. Sidang diselenggarakan untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat.
Materi teknik persidangan dalam organisasiRudi Sudirdja
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai definisi dan aturan-aturan yang berlaku dalam pelaksanaan sidang. Sidang didefinisikan sebagai forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan. Aturan umum sidang mencakup istilah, tata tertib, peserta, pimpinan, ketukan palu, jenis sidang, kuorum dan pengambilan keputusan, serta interupsi. Ada tiga jenis sidang yaitu pleno, komisi, dan par
Persidangan organisasi adalah pertemuan formal yang diadakan oleh suatu organisasi atau lembaga dengan tujuan tertentu. Ini bisa berlangsung dalam berbagai konteks dan memiliki beragam tujuan. Berikut beberapa contoh persidangan organisasi yang umum:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan yang meliputi definisi, istilah, aturan, jenis, mekanisme, dan pelaksanaannya. Persidangan didefinisikan sebagai forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat. Terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi untuk menjamin persidangan berjalan efektif dan demokratis.
Teknik persidangan organisasi merupakan hal penting bagi organisasi. Sidang digunakan untuk menentukan arah dan tujuan organisasi, mengevaluasi kinerja organisasi, dan memiliki kekuatan hukum tertinggi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, jenis, kelengkapan, ketentuan, hak dan kewajiban peserta sidang.
Sidang merupakan forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan. Dokumen ini menjelaskan pengertian, aturan umum, istilah, jenis, dan teknis pelaksanaan persidangan seperti peran peserta dan pimpinan sidang, aturan ketukan palu, quorum dan pengambilan keputusan.
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
Dokumen tersebut merangkum aturan-aturan dasar yang berlaku dalam pelaksanaan sidang, mulai dari definisi sidang, tata tertib, peserta, pimpinan, ketukan palu, jenis-jenis sidang, quorum, hingga sanksi. Sidang diselenggarakan untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat.
Materi teknik persidangan dalam organisasiRudi Sudirdja
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai definisi dan aturan-aturan yang berlaku dalam pelaksanaan sidang. Sidang didefinisikan sebagai forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan. Aturan umum sidang mencakup istilah, tata tertib, peserta, pimpinan, ketukan palu, jenis sidang, kuorum dan pengambilan keputusan, serta interupsi. Ada tiga jenis sidang yaitu pleno, komisi, dan par
Persidangan organisasi adalah pertemuan formal yang diadakan oleh suatu organisasi atau lembaga dengan tujuan tertentu. Ini bisa berlangsung dalam berbagai konteks dan memiliki beragam tujuan. Berikut beberapa contoh persidangan organisasi yang umum:
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan yang meliputi definisi, istilah, aturan, jenis, mekanisme, dan pelaksanaannya. Persidangan didefinisikan sebagai forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat. Terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi untuk menjamin persidangan berjalan efektif dan demokratis.
Teknik persidangan organisasi merupakan hal penting bagi organisasi. Sidang digunakan untuk menentukan arah dan tujuan organisasi, mengevaluasi kinerja organisasi, dan memiliki kekuatan hukum tertinggi. Dokumen ini menjelaskan pengertian, tujuan, jenis, kelengkapan, ketentuan, hak dan kewajiban peserta sidang.
Dokumen tersebut merangkum aturan dan prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan persidangan organisasi formal, mulai dari jenis persidangan, peran dan hak peserta dan presidium sidang, tata tertib, ketentuan quorum dan pengambilan keputusan, hingga sanksi bagi pelanggaran tata tertib.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan, mulai dari definisi, unsur-unsur, jenis, mekanisme, sifat, aturan, istilah, dan tata tertib persidangan. Dokumen ini juga menjelaskan peran dan tanggung jawab presidium sidang dalam memimpin jalannya persidangan secara tertib dan menghasilkan keputusan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan, mulai dari definisi, unsur-unsur, jenis, mekanisme, sifat, aturan, istilah, dan tata tertib persidangan. Dokumen ini juga menjelaskan peran dan tanggung jawab presidium sidang dalam memimpin jalannya persidangan secara tertib dan menghasilkan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang persidangan sebagai forum organisasi untuk membahas masalah dan mengambil keputusan. Persidangan memiliki fungsi dan tujuan tertentu serta aturan yang berbeda untuk setiap organisasi. Ada beberapa jenis persidangan seperti sidang pleno, gabungan, dan komisi. Persidangan membutuhkan syarat-syarat dan istilah khusus serta peran serta peserta dan alat-alat tertentu.
Persidangan adalah forum untuk menyelesaikan masalah berdasarkan agenda yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat dua jenis persidangan, yaitu formal dan informal. Persidangan membutuhkan pimpinan, materi pembahasan, peserta, dan perangkat pendukung untuk berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan. Etika diperlukan dalam persidangan untuk menghindari masalah baru dan menghasilkan keputusan yang dapat dipertangg
Dokumen tersebut merangkum aturan dan prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan persidangan organisasi formal, mulai dari jenis persidangan, peran dan hak peserta dan presidium sidang, tata tertib, ketentuan quorum dan pengambilan keputusan, hingga sanksi bagi pelanggaran tata tertib.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan, mulai dari definisi, unsur-unsur, jenis, mekanisme, sifat, aturan, istilah, dan tata tertib persidangan. Dokumen ini juga menjelaskan peran dan tanggung jawab presidium sidang dalam memimpin jalannya persidangan secara tertib dan menghasilkan keputusan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan, mulai dari definisi, unsur-unsur, jenis, mekanisme, sifat, aturan, istilah, dan tata tertib persidangan. Dokumen ini juga menjelaskan peran dan tanggung jawab presidium sidang dalam memimpin jalannya persidangan secara tertib dan menghasilkan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang persidangan sebagai forum organisasi untuk membahas masalah dan mengambil keputusan. Persidangan memiliki fungsi dan tujuan tertentu serta aturan yang berbeda untuk setiap organisasi. Ada beberapa jenis persidangan seperti sidang pleno, gabungan, dan komisi. Persidangan membutuhkan syarat-syarat dan istilah khusus serta peran serta peserta dan alat-alat tertentu.
Persidangan adalah forum untuk menyelesaikan masalah berdasarkan agenda yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat dua jenis persidangan, yaitu formal dan informal. Persidangan membutuhkan pimpinan, materi pembahasan, peserta, dan perangkat pendukung untuk berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan. Etika diperlukan dalam persidangan untuk menghindari masalah baru dan menghasilkan keputusan yang dapat dipertangg
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Oleh: Damar Bagaswara, M.Pd.
Disampaikan dalam Latihan Kepemimpinan OSIS/MPK SMP
Negeri 30 Bandung
Teknik Persidangan dalam
Organisasi
2. Sejarah Persidangan
Persidangan Nuremberg
(Nuremberg Palace of Justice)
20 November 1945
“pengadilan yang dilakukan oleh pihak
sekutu pemenang perang dunia ke 2 untuk
mengadili para anggota kelompok Nazi
Jerman”
3. Apa itu
Persidangan?
Persidangan Merupakan forum formal bagi
sebuah kelompok/organisasi untuk
pengambilan keputusan yang akan menjadi
kebijakan dalam organisasi
(terstruktur dan mempunyai susunan yang
hierarkis)
5. JENIS-JENIS SIDANG
Yang umum dilaksanakan di Indonesia
1
2
3
4
SIDANG PARIPURA – Asal kata Paripurna yang
artinya lengkap secara menyeluruh, artinya
semua perangkat harus mengadiri (bukan
parisal)
SIDANG PLENO – Dari asal kata lengkap
secara parsial, artinya semua anggota
perangkat harus mengadiri (bisa parisal)
SIDANG ISTIMEWA/LUARBIASA – Sidang yang
dilakukan dalam keadaan tertentu menyangkut
kewibawaan dan keadaan memaksa (force
meajure)
SIDANG PUTUSAN – Sidang yang
dilakukan dalam rangka mengesahkan,
mengangkat, memindahkan, atau
memberhentikan (berkaitan dengan Hukum
Administrasi)
6. TUJUAN
Persidangan dalam Organisasi
Membentuk Hukum dilingkungan
Organisasi. Contoh: Peraturan
Semerbak Tiluh, Peraturan Bandung
Masagi
Memutuskan Perkara yang
menyangkut Persetujuan atau
Penolakan. Contoh: Menerima atau
Menolak Laporan
Pertanggungjawaban
Mengangkat atau Memberhentikan
seseorang dari Jabatan tertentu.
Contoh: Mengangkat Ketua OSIS,
Memberhentikan Ketua MPK
8. PERANGKAT PERSIDANGAN
PIMPINAN
ALAT
Adalah orang yang memimpin
dan mengatur jalanya
persidangan. Biasanya disebut:
Ketua Sidang atau Presidium
Sidang
Adalah benda-benda yang
menunjang jalanya
persidangan baik simbolik
maupun praktik
PESERTA
MATERI SIDANG
Peserta Sidang adalah
Anggota yang dihimpun
dalam Fraksi, serta Tamu
dan Undangan
Adalah draf sidang yang
berisi konsiderans,
konsensus, dan penutup.
9. Peserta sidang adalah Anggota dari
Organisasi baik yang berasal dari
lembaga tertentu, daerah, atau
teritorial.
Adapun dalam Sidang Siswa
Peserta Sidang biasanya
dikelompokkan dalam Fraksi
berdasarkan :
Kelas
Angkatan
Perwakilan Ekskul
PESERTA SIDANG
Bagaimana cara membentuk Fraksi ?
10. KUORUM: berapa jumlah orang dalam sidang ?
Kuorum dapat diartikan juga sebagai Ambang
Batas, dimana persidangan harus dihadiri oleh
sekian persen dari total anggota yang ada untuk
dapat diselenggarakan.
Biasanya aturan yang dipakai untuk kuorum adalah
50% Anggota + 1 Orang Anggota atau Minimal
Setengah dari total fraksi ditambah 1 fraksi dari
55%
45%
KUORUM
HADIR TIDAK HADIR
14. PRESIDIUM atau KETUA SIDANG
Sementara
Dipimpin yang tertua dan yang termuda
Dipimpin Ketua Lembaga Legislatif
Biasanya ditunjuk oleh Organizer Comitte
/Steering Comitte / Ad Hoc
Berjumlah 1/3/5 orang
Memimpin hingga Presidium Tetap terpilih
Tetap
Dipimpin Ketua Lembaga Legislatif
Dipilih dari fraksi oleh fraksi melalui
musyawarah
Berjumlah 3/5 orang
Memimpin setelah Presidium Sementara
hingga persidangan ditutup
PIMPINAN SIDANG :
Siapa yang berhak memimpin ?
15. PEMBAGIAN TUGAS PRESIDIUM/KETUA SIDANG
WAKIL KETUA
I/PRESIDIUM II
Memberikan
Pertimbangan Mencatat
Risalah Rapat, dan
menjadi Time Keeper.
KETUA/PRESIDIUM I
Memimpin Jalannya
Sidang, dan menunjuk
siapa yang berhak
berbicara
WAKIL KETUA
I/PRESIDIUM II
Memberikan Pertimbangan
kepada Ketua/Presidium I
dalam hal menentukan
siapa yang berhak berbicara.
16. KETAATAN
HUKUM
Menaati Agenda
dan Tata Tertib
GOOD MANER
Berpakaian formal
dan beretika
ADIL DAN TEGAS
memberikan kesempatan
pada forum , dan menjaga
kondisi stabil
PEKA
Memahami suasana
forum tanpa
merusak warwah
CEKATAN
Memahami pembahasan
KECAKAPAN
Apa yang harus dimiliki
Pimpinan Sidang?
25. CARA PEMBAHASAN,
dibahas per apa di sahkan per apa?
MACAM-MACAM CARA
PEMBAHASAN
Setelah dibuka, pimpinan sidang bertanya kepada forum
untuk cara pembahasan dilakukan secara :
Dibahas per BAB di Sahkan per BAB
Dibahas per PASAL di Sahkan per BAB
Dibahas per PASAL di Sahkan per PASAL
Dibahas per AYAT di Sahkan per PASAL
Dibahas per AYAT di Sahkan per AYAT
26. KALIMAT PERSIDANGAN,
Pas Ketok Palu ngomong apa ?
MEMBUKA SIDANG
“Baik Anggota Dewan, Sidang Dewan yang Terhormat,
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahin, Sidang Paripurna I saya
nyatakan resmi dibuka dan terbuka untuk umum.”
(Tok, Tok, Tok) Ketukan Palu 3x
MEMBUKA SIDANG
“Baik, Anggota Dewan, Sidang Dewan yang Terhormat,
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirrabil’alaminn, Sidang Pleno III saya
nyatakan ditutup.”
(Tok, Tok, Tok) Ketukan Palu 3x
Kalimat Perhatian:
Sesuaikan dengan ormawa
dan anggota
Kalimat Sifat Sidang :
Terbuka atau Tertutup
27. 03
Interupsi, Ketukan Palu, Kuorum, Peninjauan
Kembali, Kalimat Pembuka.
ATURAN BAKU
DAN ALTERNATIF
Dalam Persidangan
28. 1
2
3
Point of Information
Memberikan Informasi Penting
Point of Order
Mengusulkan Solusi atau Perintah
Point of Clarification
Membenarkan/ menyanggah sebuah pernyataan
INTERUPSI
Apakah boleh menyela dalam sidang ?
4
5
Point of Previlledge
Membersihkan nama baik yang tercemar
akibat tuduhan atau menyangkut martabat
seseorang
Point of View
Memberi Perspektif atau saran
29. SKORSING/PENDING, Buat Apa menunda Sidang?
1
2
3
Memberi Jeda antar Sidang
Contoh: Perpindahan dari Paripurna ke Pleno
Mempersiapkan Perangkat Sidang
Contoh: Draft, Menghadirkan Seseorang
Istirahat
Contoh: Sholat atau Makan
4
5
Mendinginkan Suasana
Contoh: Sidang ricuh atau ada gangguan
Menunggu Kuorum Tercapai
Contoh: Anggota Kurang dari 50%+1
SKORSING
Aturan Skorsing
Dalam Sidang Lembaga Tinggi Negara :
Maksimal 1x60 Menit
Dalam Sidang Rema :
Maksimal 1x60 Menit
Dalam beberapa fakultas/Ormawa :
Maksimal 1x24 Jam
Untuk waktu yang dibagi lebih dari 1, contoh 2x15
menit maka pada 1x15 menit pertama wajib di buka
dan ditanyakan pada forum apakah dapat dilanjut atau
ditambah skorsing ke 2.
Pending
Aturan Pending
adalah lebih dari waktu skorsing
30. ATURAN KETUKAN PALU
Berdasarkan Hierarki
02
01
03
1
2
3
1 kali Ketukan:
Mengukuhkan Kesepakatan;
Pergantian Pimpinan Sidang; dan
Peninjauan Kembali.
2 kali Ketukan:
Membuka/Menutup Skorsing; dan
Membuka/Mencabut Pending.
3 kali Ketukan:
Membuka/Menutup Sidang;
Menetapkan Keputusan Final.
>3 kali Ketukan:
Mengkondisikan Persidang
31. KALIMAT PERSIDANGAN, Pas Skorsing/Pending ngomong apa?
MEMBUKA SKORSING/PENDING
“Baik Sesuai kesepakatan,
Dengan ini Sidang saya :
Skorsing 1 kali 15 menit dari pukul 15.00 WIB sampai dengan 15.15 WIB.
Pending dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB
Pending sampai hari Senin Tanggal 1 November 2021, pukul 08.00
Skorsing/Pending saya buka.” (Tok, Tok) Ketukan Palu 2x
MENUTUP/MENCABUT SKORSING/PENDING
“Dengan ini :
Skorsing 1 kali 15 menit dari pukul 15.00 WIB sampai dengan 15.15 WIB.
Pending dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB
Pending sampai hari Senin Tanggal 1 November 2021, pukul 08.00
saya tutup/cabut.” (Tok, Tok) Ketukan Palu 2x
32.
33. CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH!