Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik persidangan yang meliputi definisi, istilah, aturan, jenis, mekanisme, dan pelaksanaannya. Persidangan didefinisikan sebagai forum formal untuk membahas masalah dan menghasilkan keputusan yang mengikat. Terdapat berbagai aturan yang harus dipatuhi untuk menjamin persidangan berjalan efektif dan demokratis.
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
2. DEFINISI PERSIDANGAN
Forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya
menghasilkan keputusan, yang akan
menjadi sebuah ketetapan.
Keputusan dari persidangan ini akan
mengikat seluruh elemen organisasi
selama belum diadakan perubahan.
Ketetapan ini sifatnya final sehingga
berlaku bagi yang setuju ataupun yang
tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung.
5. PESERTA
PENUH
Pengurus atau anggota
penuh dalam suatu
organisasi.
PENINJAU
Orang-orang yang diundang,
atau pihak-pihak yang bukan
anggota penuh namun hadir
dalam persidangan.
6. PRESIDIUM
Dipilih dari dan oleh peserta
Permusyawaratan melalui
Sidang Pleno yang dipandu
oleh Panitia Pengarah
(Steering Committee)
Presidium Sidang 1
Presidium Sidang 2
Presidium Sidang 3
8. Sidang Pleno
Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala
sesuatu yang berhubungan dengan Permusyawaratan
9. Sidang
Paripurna
Sidang Paripurna mengesahkan segala
ketetapan dan keputusan yang
berhubungan dengan Permusyawaratan
Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium
Sidang
Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh
peserta dan peninjau Permusyawaratan
10. Sidang Komisi
Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno
Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi
Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
12. Hak Peserta
HAK BICARA, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
HAK SUARA, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan
HAK MEMILIH, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan
HAK DIPILIH, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
16. Presidium Sidang
• Dipilih dari dan oleh peserta
Permusyawaratan melalui Sidang
Pleno yang dipandu oleh Panitia
Pengarah (SC)
• Presidium Sidang bertugas untuk
memimpin dan mengatur jalannya
persidangan seperti aturan yang
disepakati peserta
• Presidium Sidang berkuasa untuk
memimpin dan menjalankan tata
tertib persidangan
18. 1 X Ketukan
• Menerima dan menyerahkan pimpinan
siding
• Mengesahkan keputusan/
kesepakatan peserta sidang poin per
poin (keputusan sementara)
• Memberi peringatan kepada peserta
sidang agar tidak gaduh
• Menskors dan mencabut kembali
skorsing sidang yang waktunya tidak
terlalu lama sehingga peserta sidang
tidak perlu meninggalkan tempat
siding
• Mencabut kembali/ membatalkan
ketukan terdahulu yang dianggap
keliru
19. 2 X Ketukan
• Untuk menskorsing atau mencabut
skorsing dalam waktu yang cukup
lama, misalnya istirahat, lobying,
ibadah, makan.
• Skorsing : Penundaan persidangan
untuk sementara waktu.
• Lobying : Suatu bentuk kompromi
dalam menyelesaikan perbedaan
pendapat dalam pengambilan
keputusan
20. 3 X Ketukan
• Membuka /
menutup sidang
atau acara resmi
• Mengesahkan
keputusan final /
akhir hasil sidang
23. Membuka Sidang
“Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sidang/ musyawarah/ pleno
(paripurna/ istimewa/ kami nyatakan dibuka! (tok…tok…tok…)”
Menutup Sidang
“Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sidang/ musyawarah/ pleno
(paripurna/ istimewa/ kami nyatakan ditutup! (tok…tok…tok…)”
Mengalihkan & Mengambil Alih Pimpinan Sidang
“Dengan ini pimpinan sidang yang lama saya alihkan kepada pimpinan sidang yang baru (tok…)”
“Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih (tok…)”
Menskorsing & Mencabut Skorsing
“Dengan ini kami skorsing sidang selama 15 menit! (tok….tok…)”
“Dengan ini kami skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan siding dilanjutkan!
(tok….tok…)”
Memberi peringatan kepada peserta sidang
“(tok…) peserta sidang harap tenang”
24. Syarat-
syarat
Presidium
Sidang
Mempunyai sifat
leadership, bijaksana dan
bertanggung jawab
Memiliki pengetahuan yang
cukup tentang persidangan
Peka terhadap situasi dan
cepat mengambil inisiatif
dalam situasi kritis
Mampu mengontrol emosi
sehingga tidak terpengaruh
kondisi persidangan
27. MEKANISME PERSIDANGAN
Setiap organisasi, mempunyai
aturan tersendiri dalam
melaksanakan persidangan
baik dari segi quorum, maupun
dari segi teknis
pelaksanaannya.
28. QUORUM DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Persidangan dinyatakan sah (quorum) apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½
n + 1 dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)
Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak
berhasil diambil melalui suara terbanyak (½ + 1) dari peserta yang hadir di
persidangan
Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang,
maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
29. INTERUPSI
Suatu bentuk selaan
atau memotong
pembicaraan dalam
sidang karena
adanya masukan
yang perlu
diperhatikan untuk
pelaksanaan sidang
tersebut
31. (1) Interuption of order
Misal saat pembicaraan sudah melebar dari pokok masalah maka seseorang
berhak mengajukan interuption of order agar persidangan dikembalikan lagi
pada pokok masalahnya sehingga tidak melebar dan semakin bias.
Bentuk interupsi yang dilakukan untuk meminta penjelasan atau memberikan
masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan.
32. (2) Interruption of information
Bentuk interupsi berupa informasi yang perlu diperhatikan oleh
seluruh peserta sidang termasuk pimpinan sidang.
Informasi bisa internal (mis. informasi atau data tentang topik
yang dibahas) ataupun eksternal (mis. situasi kondisi di luar
ruang sidang yang mungkin dapat berpengaruh terhadap
jalannya persidangan).
33. (3) Interruption of clarification
Bentuk interupsi dalam rangka meminta klarifikasi tentang pernyataan
peserta sidang lainnya agar tidak terjadi penangkapan bias ketika
seseorang memberikan tanggapan atau sebuah penegasan terhadap
suatu pernyataan.
34. (4) Interruption of explanation
Bentuk interupsi untuk menjelaskan suatu pernyataan yang kita
sampaikan agar tidak ditangkap keliru oleh peserta lain atau suatu
pelurusan terhadap pernyataan kita.
35. (5) Interruption of personal
Privilege/rehabilitation, bentuk interupsi
yang disampaikan bila pernyataan yang
disampaikan oleh peserta lain sudah di luar
pokok masalah dan cenderung menyerang
secara pribadi
36. Pelaksanaan Interupsi
Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan
berbicara setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang
Interupsi di atas interupsi hanya berlaku selama tidak menggangu
persidangan
Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak mampu menguasai
dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah (SC)
diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas
permintaan Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang
37. Hasil kesepakatan
seluruh peserta pada
saat sidang dengan
memerhatikan aturan
umum organisasi dan
nilai-nilai universal
dalam masyarakat.
38. Peserta yang tidak memenuhi
persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam TATA TERTIB
persidangan akan dikenakan sanksi
dengan mempertimbangkan saran dan
usulan peserta.
39. PENUTUP
Dalam mempelajari teknik & mekanisme persidangan,
tidaklah cukup kita memahami sampai dalam ruangan ini
saja, oleh karena itu dalam memahami bentuk dan
mekanisme persidangan yang dibutuhkan adalah ketekunan
dan kemauan kita dalam mempelajari semua ini, dan
perbanyak jam terbang!