Kecepatan pemakanan yang dilakukan pada mesin frais ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor yaitu seperti kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, ketajaman alat potong, bahan dari alat potong itu sendiri, sudut-sudut sayat alat potong, maupun kesiapan mesin yang Anda gunakan. Feed dapat dinyatakan sebagai rasio gerak benda kerja terhadap gerak putar pisau frais. Dalam menentukan feed, faktor yang harus diperhatikan adalah:
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tekan dan kekerasan hasil las zirkaloi-2 dengan Magnetic Force Welding (MFW). Penelitian ini menguji operasi mesin las MFW setelah perbaikan dan mengetahui parameter arus terbaik yaitu 75% untuk mendapatkan hasil las yang kuat dan keras namun hasil uji hidrostatik menunjukkan las bocor pada tekanan di bawah batas yang diijinkan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini menguji ketahanan korosi sambungan las hasil friction stir welding pada paduan aluminium AA5083 dengan variasi kecepatan putaran tool dan penambahan inhibitor kromat dalam larutan NaCl.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan ketahanan korosi tertinggi dicapai pada kecepatan putaran tool 2280 rpm.
3. Penambahan inhibitor kromat 0,5% pada larutan NaCl mamp
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfRahma750999
Bab ini membahas tentang proses penyambungan logam dan peralatannya, meliputi klasifikasi penyambungan, proses penyambungan secara pengelasan, K3 dalam pengelasan, dan penjelasan pengelasan menggunakan metode SMAW."
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang pengaruh arus pengelasan terhadap kekuatan tekan dan kekerasan hasil las zirkaloi-2 dengan Magnetic Force Welding (MFW). Penelitian ini menguji operasi mesin las MFW setelah perbaikan dan mengetahui parameter arus terbaik yaitu 75% untuk mendapatkan hasil las yang kuat dan keras namun hasil uji hidrostatik menunjukkan las bocor pada tekanan di bawah batas yang diijinkan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Penelitian ini menguji ketahanan korosi sambungan las hasil friction stir welding pada paduan aluminium AA5083 dengan variasi kecepatan putaran tool dan penambahan inhibitor kromat dalam larutan NaCl.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan ketahanan korosi tertinggi dicapai pada kecepatan putaran tool 2280 rpm.
3. Penambahan inhibitor kromat 0,5% pada larutan NaCl mamp
PENGELASAN Buku Ajar Proses Produksi-Bab 9 Proses penyambungan-OK.pdfRahma750999
Bab ini membahas tentang proses penyambungan logam dan peralatannya, meliputi klasifikasi penyambungan, proses penyambungan secara pengelasan, K3 dalam pengelasan, dan penjelasan pengelasan menggunakan metode SMAW."
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900, menentukan kuat arus yang sesuai, memeriksa cacat las, dan melihat struktur makro setelah uji tarik. Hasilnya menunjuk
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900 dan kuat arus 100, 125, 150 A, memeriksa cacat las dan struktur makro, serta menganalisis hasil uji tarik. Hasilnya menunjuk
Dokumen tersebut membahas tentang sifat pengelasan aluminium alloy AA 1100 dengan metode friction stir welding (FSW), yang memiliki beberapa keunggulan seperti menghasilkan lasan yang kuat dan rata tanpa menggunakan logam pengisi."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika teknik mesin khususnya sambungan las. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sambungan las, macam-macam metode las, alat keselamatan dalam melakukan las beserta contoh soal perhitungan las.
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Tiga kalimat:
Penelitian ini menguji pengaruh panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang terhadap kuat lenturnya, dengan variasi panjang sambungan 300 mm, 325 mm, dan 350 mm. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan, semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok. Pola retak yang terbentuk adalah retak lentur.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen ini membahas tentang interpretasi struktur mikro baja dan metalografi kuantitatif. Metode-metode untuk mengidentifikasi fasa-fasa pada struktur mikro baja dijelaskan beserta simbol-simbol fasanya. Metode analisis area, garis, dan titik untuk menghitung fraksi volume fasa pada suatu bahan juga diuraikan. Contoh perhitungan fraksi volume ferit dan perlit pada struktur mikro baja tube menggunakan metode planimetrik Jeff
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip perencanaan mesin listrik, meliputi pertimbangan utama perencanaan seperti biaya, efisiensi, dan kriteria spesifikasi. Juga dibahas mengenai struktur dasar, batasan-batasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan mesin listrik.
Laporan ini membahas tentang uji mikrostruktur pada baja karbon ST 42. Terdapat penjelasan tentang pengertian baja karbon dan ST 42, uji metalografi untuk mengamati struktur mikro, serta tujuan dilakukannya uji tersebut seperti mengetahui kandungan unsur dan menemukan cacat.
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900, menentukan kuat arus yang sesuai, memeriksa cacat las, dan melihat struktur makro setelah uji tarik. Hasilnya menunjuk
Tesis ini mengkaji pengaruh variasi sudut kampuh V tunggal dan kuat arus terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan logam aluminium-Mg 5083 dengan metode TIG. Penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu mengukur kekuatan tarik dengan variasi sudut kampuh 700, 800, 900 dan kuat arus 100, 125, 150 A, memeriksa cacat las dan struktur makro, serta menganalisis hasil uji tarik. Hasilnya menunjuk
Dokumen tersebut membahas tentang sifat pengelasan aluminium alloy AA 1100 dengan metode friction stir welding (FSW), yang memiliki beberapa keunggulan seperti menghasilkan lasan yang kuat dan rata tanpa menggunakan logam pengisi."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika teknik mesin khususnya sambungan las. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sambungan las, macam-macam metode las, alat keselamatan dalam melakukan las beserta contoh soal perhitungan las.
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Tiga kalimat:
Penelitian ini menguji pengaruh panjang sambungan lewatan pada balok beton bertulang terhadap kuat lenturnya, dengan variasi panjang sambungan 300 mm, 325 mm, dan 350 mm. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin panjang sambungan lewatan, semakin besar momen lentur yang dapat ditahan oleh balok. Pola retak yang terbentuk adalah retak lentur.
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
Makalah ini membahas tentang analisis patah getas pada material keras dengan menggunakan metode studi jurnal, skripsi, dan laporan penelitian. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian patah getas, faktor penyebabnya, akibat, dan cara mengurangi terjadinya patah getas. Tujuannya adalah memahami proses patah getas secara mendetail agar dapat meminimalkan kegagalan material akibat beban berulang.
Dokumen ini membahas tentang interpretasi struktur mikro baja dan metalografi kuantitatif. Metode-metode untuk mengidentifikasi fasa-fasa pada struktur mikro baja dijelaskan beserta simbol-simbol fasanya. Metode analisis area, garis, dan titik untuk menghitung fraksi volume fasa pada suatu bahan juga diuraikan. Contoh perhitungan fraksi volume ferit dan perlit pada struktur mikro baja tube menggunakan metode planimetrik Jeff
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip perencanaan mesin listrik, meliputi pertimbangan utama perencanaan seperti biaya, efisiensi, dan kriteria spesifikasi. Juga dibahas mengenai struktur dasar, batasan-batasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan mesin listrik.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PPT Sidang proposal laporan akhir kekuatan tarik
1. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Laporan AKHIR (MS030)
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Perbandingan Kekuatan Tarik: Studi Kasus
Pengelasan Dengan Penggunaan Elektroda Yang
Dipanaskan Dalam Oven Dan Elektroda Yang
Didiamkan Pada Udara Terbuka
Nama : Ibnu Hayat
NIM : 3412111015
Pembimbing 1 : Nur Fitria Pujo Leksonowati, S. St., M.Sc.
Pembimbing 2 : Nugroho Pratomo Ariyanto, ST., M.Sc
Jurusan Teknik Mesin
Program Studi Teknik Mesin
Politeknik Negeri Batam
2. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
1.0. Pendahuluan
Berdasarkan definisi dari Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan
metalurgi pada sambungan logam atau bahan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las
adalah sambungan setempat dari beberapa batam logam dengan menggunakan energi
panas [1].
Salah satu penyebab terjadinya cacat hasil dari pengelasan disebabkan oleh
jenis dan kondisi elektroda. Pemilihan dan perlakuan elektroda sebelum pengelasan dapat
mempengaruhi performa dan kekuatan dari sambungan pengelasan [2].
Dalam konteks ini, dua perlakuan elektroda E7016 yang dibandingkan adalah
pemanasan dalam oven pada suhu 40°C selama 30 menit dan pembiaran elektroda pada
udara terbuka dengan suhu 25 - 30 ° C selama 24 jam.
Studi Kasus ini bertujuan untuk membandingkan kekuatan tarik dari sambungan
pengelasan yang menggunakan elektroda yang dipanaskan dan elektroda yang dibiarkan
diudara terbuka. Dengan membandingkan dua perlakuan ini, diharapkan dapat terlihat
pengaruh perlakuan elektroda terhadap kekuatan sambungan pengelasan dengan uji
tarik.
Parameter evaluasi utama dalam penelitian ini adalah kekuatan tarik. Penelitian
ini terbatas pada penggunaan elektroda E7016 yang dipanaskan di dalam oven dan
elektroda yang dibiarkan pada udara terbuka selama 24 jam.
3. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
2.0. Dasar Teori
Pengelasan Shielded metal arc welding (SMAW) adalah salah satu metode
pengelasan yang paling umum digunakan dalam industri dan konstruksi. Metode ini
melibatkan penggunaan elektroda yang dilapisi flux sebagai sumber logam pengisi
dan melindungibusur pengelasandariatmosfer eksternal [1].
Proses pengelasan dapat mempengaruhi struktur mikro material dan
menghasilkan Heat Affected Zone (HAZ) yang memiliki sifat mekanik yang berbeda
dibandingkan material dasarnya. Daerah pengaruh panas dalam proses pengelasan
merupakan bagian yang sangat penting dalam proses pengelasan, karena daerah ini
akan berpengaruh pada kekuatan sambungan las. Struktur logam pada daerah
pengaruh panas berubah secara berangsur dari struktur logam induk ke struktur
logam las. Pada daerah HAZ yang dekat dengan garis lebur kristalnya tumbuh dengan
cepat dan membentuk butir butir kasar.Daerah ini dinamakanbatas LAS [3].
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian destructive test berupa uji
tarik. Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kekuatan suatu material dengan cara memberikan gaya yang berlawanan arah dalam
suatu garis lurus dengan beban gaya yang sama besarnya. Dengan menarik suatu
bahan sampai putus maka dapat diketahui bagaimana suatu bahan tersebut bereaksi
terhadap gayatarik dan mengetahui sejauh mana material itu bertambahpanjang [4].
5. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
3.1 Material
Pada penelitian ini, material yang akan digunakan yaitu pelat baja
ASTM A36. Material tersebut memiliki kekuatan tarik ultimate 400-550 Mpa.
Pelat baja ASTM A36 termasuk baja yang memiliki komposisi karbon rendah
(low carbon steel) karena memiliki kandungan karbon kurang dari 0,3% yang
sangat lunak untuk pembentukan, permesinan, dan mudah untuk pengelasan.
Komposisi material ini dapat dilihat pada Tabel 1 [5].
6. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Tabel 1 Komposisi Kimia ASTM A36 [5]
Komposisi Kandungan %
C 0.25 – 0.290
Cu 0.20
Fe 98.0
Mn 1.03
P 0.040
Si 0.280
S 0.050
7. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
3.2 Proses Pengelasan
Pengelasan dilakukan di Politeknik Negeri Batam menggunakan
proses SMAW dengan desain sambungan las menggunakan kampuh V tunggal
yang disiapkan menggunakan gerinda dan alat lainnya untuk proses fit up
material. Proses pengelasan dilakukan dengan posisi vertikal 3G. Pengelasan
sesuai dengan parameter pengelasan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Proses
pengelasan menggunakan electrode E7016 yang dipanaskan di dalam oven
dengan suhu 40° C selama 30 menit dan electrode E7016 yang telah
didiamkan pada udara terbuka selama 24 jam.
8. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Tabel 2 Parameter pengelasan [6].
Weld layers Process
Filler metals Current
Voltage
range
(V)
Travel speed
(mm/min)
Maximum heat
input
Class Diameter
(mm)
Polarity Amp
(A)
Root pass SMAW E7016 Ø 2.6 DCEP 60-130 20-30 12-13 2.16
Hot pass SMAW E7016 Ø 2.6 DCEP 60-130 20-30 18-19 2.40
Fill up SMAW E7016 Ø 3.2 DCEP 60-130 20-30 19-20 2.81
Capping SMAW E7016 Ø 3.2 DCEP 60-130 20-30 30-31 2.72
9. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
3.3 Uji tarik
Pada pengujian tensile test menggunakan bentuk spesimen plate form.
Pada ASTM E8 Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials
telah diatur mengenai bentuk spesimen uji tarik. Spesimen uji tarik harus memiliki
spesifikasi tertentu yang meliputi Gauge Length, Width, Thickness, Radius, Over
All length, Length of Reduced, Length of Grip Section, dan Width of Grip Section
dengan simbol berturut-turut G, W, T, R, L, A, B, dan C [7]. Seperti yang terlihat
pada Gambar 2 dibawah ini:
10. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Tabel 3 Spesimen uji tarik berdasarkan ASTM E8 [7].
Dimensions
Symbols Standard Specimens
mm [in.]
Sub size Specimens
mm [in.]
Plate-Type 40 mm
[1.500 in.] Wide
Sheet-Type 12.5 mm
[0.500 in.] Wide
6 mm [0.250 in.] Wide
Gauge length 200 ± 0.2 [8 ± 0.01] 50 ± 0.1 [2.000 ± 0.0005] 25 ± 0.1 [1.000 ± 0.003]
Width 40 ± 2 [1.500 ± 0.125] 12.5 ± 0.2 [0.500 ± 0.010] 6 ± 0.1 [0.250 ± 0.005]
Thickness thickness of material thickness of material thickness of material
Radius of fillet 25 [1] 12.5 [0.500] 6 [0.250]
Overall length 450 [18] 200 [8] 100 [4]
Length of reduced section 225 [9] 57 [2.25] 32 [1.25]
Length of grip section 75 [3] 50 [2] 30 [1.25]
Width of grip section 50 [2] 20 [0.750] 10 [0.375]
11. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Penelitian yang disusun secara bertahap bertujuan untuk
memudahkan langkah-langkah dalam proses penelitian. Teknik pengumpulan
data pada tahapan yang tersusun dalam penelitian yaitu pencatatan pada tiap-
tiap hasil pengujian. Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu
dengan pengujian menggunakan jenis electrode E7016 yang dipanaskan
menggunakan oven dan electrode E7016 yang didiamkan selama 24 jam pada
udara terbuka. Proses pengelasan dan pengujian untuk tensile test dilaksanakan
di Politeknik Negeri Batam. Analisis penelitian dilakukan dengan
membandingkan hasil uji tarik dari spesimen pengelasan yang menggunakan
elektroda yang dibiarkan di udara terbuka dengan suhu ruangan 25 - 30° C
selama 24 jam dan elektroda yang disimpan di dalam oven dengan suhu 40° C
selama 30 menit.
12. www.polibatam.ac.id
POLITEKNIK NEGERI BATAM
Tugas Akhir (MS030) – Semester Genap Tahun Ajaran 2023/2024
Daftar Pustaka
[1] Wiryosumarto, H. dan Okumura, T. Teknologi Pengelasan Logam. 2000. Jakarta, PT.
Pradya Paramita
[2] Fauzan Habibi, Sri Mulyo Bondan Respati, Imam Syafa’at, (2015). Perlakuan Pemanasan
Awal Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Dan Fisik Pada Daerah HAZ Hasil Pengelasan Baja
Karbon ST 41. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang, ISBN 978-602-99334-
4-4
[3] Taufik Akbar, Budie Santosa, (2012). Analisa Pengaruh dari Welding Sequence Terhadap
Tegangan Sisa dan Deformasi Pada Circular Patch Weld Double Bevel Butt-Joint Plat
ASTM A36 Menggunakan Metode Element Hingga. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1
(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271: 352-357
[4] Obie Dharmawan, Gathot Dwi Winarto., (2019) Pengaruh Variasi Suhu Preheat Terhadap
Kekuatan Tarik Dan Lebar HAZ Pada Material A36 Dengan Menggunakan Metode Las
GTAW, Fakultak Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November, Teknik Mesin Industri. VM
180629.
[5] Plat Baja Karbon ASTM A36. https://id.shew-esteelpipe.com/steel-plate-coil/astm-a36-
carbon-steel-plate.html. (Diakses pada tanggal 7 Maret 2024)
[6] Welding Procedure Specification, Batam Welding School, 002/BWS-POLTEK/2009.
[7] ASTM E8/E8M – 13a Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials1,
American Society for testing Methods,