SlideShare a Scribd company logo
Di susun oleh :
Vity Trasili Kilis/711430120016
Angelina Sinta Bella/711430120019
Ezra Rafhael Rumondor/711430120037
Radang adalah reaksi protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung (sekuester)
baik agen pencidera maupun jaringan yang cidera itu. (Dorland)
Radang merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang
membahayakan jaringan atau mencegah agen ini menyebar lebih luas sehingga
mengakibatkan jaringan yang cedera diperbaharui atau di ganti dengan jaringan baru.
(Patologi FKUI)
sel polimorfonukleus netrofil (mikrofag) terdiri dari leukosit polimorfonukleus (netrofil,
eosinofil, basofil) :
1. Netrofil : Utama untuk fagositosis. Dibantu zat-zat anti, mempererat kontak leukosit
2. Basofil : Pertahanan pertama karena dapat migrasi dengan segera dan dalam jumlah
yang besar. Tidak berdaya pada kuman-kuman tertentu seperti tuberculosis
3. Eosinofil : Jumlahnya bertambah dalam keadaan alergi, asthma, hipersensitif
terhadap kedatangan parasit terutama cacing. Khemoktasis dan fagositosis lebih
rendah dari netrofil
1. Dalam darah : Monosit (sebagian juga dari jaringan)
2. Dalam jaringan : Makrofag, histiosit, sel kurrer, sel retikuendotel, sel datia.
3. Sel kupffer: makrofag yang melapisi sinus-sinus pada hati, daya fagosit sangat besar
sehingga darah yang melalui hati steril
4. Sel retikuendotel: sel yang melapisi sinus-sinus kelenjar getah bening, sumsum tulang
dan limpa
5. Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pada keadaan-keadaan
tertentu,Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan
protoplasma
6. Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), Meningkat pada
radang menahun.
7. Sel plasma: tidak terdapat di dalam darah, membuat gamma globulin yang berfungsi
sebagai zat anti.
- Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang ditemukan di daerah radang,
disebabkan oleh arteriol yang berdilatasi.
- Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih banyak darah (pada suhu
37oC) dialirkan dari dalam tubuh kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke
daerah yang normal.
- Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan
dan sel-sel dari aliran darah kejaringan interstisial.
- Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang meradang sehingga
menimbulkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menyebabkan nyeri.
- Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi yang
abnormal dan lingkungan kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara
abnormal
1. Agen Kuman, Parasit, Jamur,dll
2. Benda-benda tajam
3. Suhu
4.Berbagai jenis sinar
5. Listrik
6.Zat-zat kimia
1. Pembagian radang berdasarkan waktunya:
- Radang Akut
- Radang Sub Akut
- Radang Kronik
2. Pembagian radang berdasarkan kekhasan etiologinya
Radang spesifik / Radang kronik granulamatosa. Terbentuk jaringan granulasi yang
khas/spesifik. Contoh: Lepra, TBC, Mycotic Infections, Dll.
1.Perubahan vascular pada radang akut
Urutan peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut :
- Mula- mulakan terjadi vasokonstriksi yaitu penyempitan pembuluh darah terutama pembuluh darah kecil
(arteriol).
-Kemudain akan terjadi vasodilatasi yang dimulai dari pembuluh arteriol yang tadinya menyempit lalu diikuti
oleh bagian lain pembuluh darah itu. Akibat dilatesi itu,maka aliran darah akan bertambah sehingga
pembuluh darah itu penuh berisi darah dan tekanan hidrostatiknya meningkat, yang selanjutnya dapat
menyebabkan keluarnya cairan plasma dari pembuluh darah itu.
-Aliran darah menjadi lambat. Karena permeabilitas kapiler juga bertambah, maka cairan darah dan
protein akan keluar dari pembuluh darah dan mengakibatkan darah menjadi kental.
- Marginasi leukosit.
Berdasarkan perbedaan intensitas jejas, maka reaksi yang terjasi dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yaitu:
- Reaksi yang terjadi segera dan hanya berlangsung sebentar, akibat jejas ringan dan hanya mengenai
pembuluh kapiler.
- Reaksi segera dan menetap, akibat jejas keras dan mengenai semua pembuluh darah
- Reaksi lambat dan menetap, akibat jejas ringan tetapi terus-menerus
Reaksi selular pada radang akut
Pada fase awal yaitu 24 jam pertama, sel yang paling banyak bereaksi ialah sel neutrofil atau leukosit
PMN. Setelah fase awal yang bisa berlangsung selama 48 jam, mulailah sel makrofag dan sel yang
berperan dalam system kekebalan tubuh seperti limfosit dan sel plasma beraksi. Urutan kejadian yang
dialami oleh leukosit adalah sebagai berikut:
- Penepian, leukosit bergerak ketepi pembuluh (margination)
- Pelekatan, leukosit melekat pada dinding pembuluh darah (sticking)
- Diapedesis, leukosit keluar dari pembuluh darah (emigrasi)
- Fagositosis, leukosit menelan bakteri dan debris jaringan
1. Dapat terjadi setelah radang akut, baik karena rangsang pencetus yang terus-
menerus ada, maupun karena gangguan penyembuhan.
2. Adanya radang akut yang berulang
3. Radang kronik yg mulai secara perlahan tanpa didahului radang akut klasik akibat
dari :
- Infeksi persisten oleh mikroba interseluler yang mempunyai toksisitas rendah tapi
sudah mencetuskan reaksi imunologik
- Kontak dengan bahan yg tdk dpt hancur ( zat nondegradable) silikosis & asbestosis
pada paru
-Reaksi imun terhadap jaringan tubuh itu sendiri (autoimun)
Radang akut
- Mencerminkan pengaruh mediator yang bekerja pada pembuluh darah. Setelah
trauma mekanik / injuri panas, perubahan permeabilitas vasa dapat timbul lebih awal
dari respons radang akut.
- Dalam 30-60 menit dari injuri, granulosit neutrofil muncul. Mula-mula granulosit
neutrofil ini tampak mengelompok sepanjang sel-sel endotel pembuluh darah pada
daerah injuri. Setelah itu, leukosit menyusup keluar pembuluh darah dengan
menyelinap keluar pembuluh darah dengan menyelinap diantara sel-sel endotel.
- Dalam beberapa menit granulosit berada ekstravaskuler dan mulai mengelompok di
daerah injuri.
- Bila telah keluar dari pembuluh darah, neutrofil merupakan garis pertahanan pertama
melawan mikroorganisme yang masuk.
-Dalam empat sampai lima jam, jika respons inflamantoris akut berjalan terus, maka sel
- Mononuklear (termasuk monosit & limfosit) akan muncul pada daerah Radang kronik
-Bila inflamasi terkontrol, neutrofil tidak dikerahkan lagi dan berdegenerasi. Selanjutnya dikerahkan sel
mononuklear seperti monosit, inflamantoris, setelah keluar dari pembuluh darah melalui cara yang
sama
-Monosit memperbesar pertahanan dengan menambahkan fungsi fagosit mereka sendiri ke daerah
injuri, sementara limfosit membawa kemampuan immunologik untuk berespons terhadap agen asing
dengan fenomen humoral dan seluler spesifik.
- makrofag, limfosit dan sel plasma yang memberikan gambaran patologik dari inflamasi kronik.
- Dalam inflamasi kronik, monosit dan makrofag mempunyai 2 peranan penting sebagai berikut :
· Memakan dan mencerna mikroba
· Modulasi respon imun dan fungsi sel T melalui presentasi antigen dan sekresi sitokin
- Bila patogen persisten dalam tubuh, makrofag akan mengalihkan respons berupa reaksi
hipersensitivitas lambat yang melibatkan limfosit penuh.
-Jadi inflamasi akut ini dapat dianggap sebagai titik membaliknya respons inflamasi ke arah respons
monosit-makrofag.
lanjutan
Akibat utama radang adalah perubahan jaringan, dapat berupa degenerasi, lisis jaringan, dan
proliferasi jaringan. Dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor host dan faktor-faktor penyebab.
* Keuntungan Radang
-Pengenceran toxin.
- Antibodi masuk jaringan ekstravaskular.
- Transportasi obat.
- Pembentukan fibrin.
- Penyaluran nutrien.
-Stimulasi respons imun.
- Lokasi jaringan yang rusak.
- Persiapan untuk pemulihan jaringan.
*Kerugian Pada Radang
- Jaringan normal dirusak.
- Sembab: epiglotis, rongga.
-Nyeri: gangguan fungsi.
-Ruptura organ.
- Fistula.
-Reaksi imun kurang tepat.
-Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis.
-Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril
- Fistula.
-Reaksi imun kurang tepat.
-Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis.
-Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril
Proses Penyembuhan dan perbaikan jaringan terjadi dalam 4 tahap yaitu :
1. Resolusi
Resolusi adalah hasil penyembuhan ideal & terjadi pada respons radang akut hingga cedera minor
atau cedera dengan nekrosis sel parenkim minimal. Jaringan dipulihkan ke keadaan sebelum cedera.
Proses resolusi meliputi :
- Pembuluh darah kecil di daerah peradangan kembali ke
-Permeabilitas normalnya.
-Aliran cairan yang keluar pembuluh darah berhenti
-Cairan yang sudah dikeluarkan dari pembuluh darah diabsorpsi oleh limfatik
-Sel-sel eksudat mengalami disintegrasi keluar melalui limfatik atau benar-benar dihilangkan dari
tubuh.
-Namun, apabila jumlah jaringan yang dihancurkan cukup banyak maka resolusi tidak terjadi.
2. Regenerisasi
Regenerasi adalah penggantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim yang
bertahan di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis
sel-sel yang sama. Faktor-faktor penentu regenerasi :
- kemampuan regenerasi sel yang terkena cedera (kemampuan untuk membelah)
- Jumlah sel viabel yang bertahan
-Keberadaan/keutuhan kerangka jaringan ikat yang cedera, atau keutuhan arsitektur stroma.
Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat
- Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut organisasi.Jaringanikat
yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi.
- Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiridari pembuluh-pembuluh darah kecil yang baru
terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang (berbagai jenis leukosit ; makrofag, limosit, eosinofil,
basofil, & neutrofil) , bagian cairan eksudat dan zat dasar jaringan ikat longgar setengah cair.
Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi yang berasal dari fibroblas dan kapiler di sekelilingnya
yang sebelumnya ada.
3.Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat
- Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut
organisasi.Jaringan ikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi.
- Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiridari pembuluh-pembuluh darah kecil
yang baru terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang (berbagai jenis leukosit ;
makrofag, limosit, eosinofil, basofil, & neutrofil) , bagian cairan eksudat dan zat dasar
jaringan ikat longgar setengah cair. Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi
yang berasal dari fibroblas dan kapiler di sekelilingnya yang sebelumnya ada.
- Organisasi terjadi jika :
· Banyak sekali jaringan yang menjadi nekrotik.
· Eksudat peradangan menetap & tidak menghilang.
· Massa darah (hematom) atau bekuan-bekuan darah tidakcepat menghilang
Bukti organisasi yang paling awal biasanya terjadi beberapa hari setelah dimulainya
eaksi peradangan. Setelah kurang lebih 1 minggu, jaringan granulasi masih cukup
longgar & selular. Pada saatini, fibroblas jaringan granulasi sedikit demi sedikit mulai
menyekresikan prekursor protein kolagen yang larut, saat ini sedikit demi sedikit akan
mengendap sebagai fibril-fibril di dalam ruang intersisial jaringan granulasi.
Setelah beberapa waktu,semakin banyak kolagen yang tertimbun didalam jaringan
granulasi,yang sekarang secara bertahap semakin matang menjadi jaringan ikat
kolagen yang agak padat atau jaringan parut..Walaupun jaringan parut telah cukup
kuat setelah kira-kira 2 minggu, proses remodeling masih terus berlanjut,serta
densitas & kekuatan jaringan parut ini juga meningkat. Jaringan granulasi,yang pada
awalnya cukup selular & vaskula, lambat laun kurang selular & kurang vaskular serta
menjadi kolagen yang lebih padat.
Penyembuhan luka
- Proses penyembuhan luka yang mudah dipahami adalah proses penyembuhan pada luka
kulit. Proses penyembuhan luka terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1. Penyembuhan primer ( healing by first intention)
2. Penyembuhan Sekunder ( healing by secondintention )
- Hari pertama pasca bedah.Setelah luka disambung & dijahit,garis insisi segera
-Terisi oleh bekuan darah yang membentuk kerak yang menutupi luka. Reaksi radang akut
terlihat pada tepi luka. Dan tampak infiltrat polimorfonuklear yang mencolok.
- Hari kedua, terjadi Reepitelialisasi permukaan & pembentukan jembatan yang terdiri dari
jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah subepitel. Keduanya sangat
tergantung pada anyaman fibrin pada bekuan darah., karena ini memberikan kerangka
bagi sel epitel, fibroblas, dan tunas kapiler yang bermigrasi. Jalur-jalur tipis sel menonjol di
bawah permukan kerak, dari tepi epitel menuju ke arah sentral. Tonjolan ini berhubungan
satu sam lain, dengan demikian luka telah tertutup oleh epitel.
-Hari ketiga, respon radang akut mulai berkurang, neutrofil digantikan oleh makrofag yang
membersihkan tepi luka dari sel-sel yang rusak dan pecahan fibrin.
- Hari kelima, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya pembuluh darah
dan longgar. Dapat dilihat adanya serabut-serabut kolagen dimana-mana.
- Akhir minggu pertama, luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan yang lebih
kurang normal, dan celah subepitel yang telah terisi jaringan ikat kaya pembuluh darah ini
mulai membentuk serabut-serabut kolagen.
- Minggu kedua, fibroblas & pembuluh darah berploriferasi terus menerus, dan tampak
adanya timbunan progresif serabut kolagen. Kerangka fibrin sudah lenyap. Jaringan parut
masih tetap berwarna merah cerah sebagai akibat peningkatan vaskularisasai. Luka
belum memiliki daya rentang yang cukup berarti. Reksi radang hampir seluruhnya hilang.
- Akhir minggu kedua, struktur jaringan dasar parut telah mantap. Jaringan parut berwarna
lebih muda akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan
daya rentang luka.Luka bedah yang sembuh sempurna tidak akan mencapai
- Kembali daya rentang, ekstensibilitas dan elastisitas yang dimiliki oleh kulit normal.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx

Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2
nahla jovial nisa
 
Respon radang
Respon radangRespon radang
Respon radang
AriiJaksani
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
Fina Ratih Wiraputri
 
radang.ppt
radang.pptradang.ppt
radang.ppt
bennyxt4n
 
Reaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cideraReaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cidera
dimar aji
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
Septian Muna Barakati
 
Radang
RadangRadang
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksiSistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
KpsBedahUndip
 
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksiSistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
KpsBedahUndip
 
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksiSistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
KpsBedahUndip
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
pjj_kemenkes
 
Modul 3 kb 1 radang dan
Modul 3 kb 1 radang danModul 3 kb 1 radang dan
Modul 3 kb 1 radang dan
pjj_kemenkes
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
desiaulia7
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
desiaulia7
 
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.pptKONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
TiaraFatmaP
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
Warnet Raha
 

Similar to ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx (20)

Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2Presentation1 Idk 2
Presentation1 Idk 2
 
Respon radang
Respon radangRespon radang
Respon radang
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 
radang.ppt
radang.pptradang.ppt
radang.ppt
 
Reaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cideraReaksi tubuh terhadap cidera
Reaksi tubuh terhadap cidera
 
Infeksi 2013
Infeksi 2013Infeksi 2013
Infeksi 2013
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksiSistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
Sistem imunitas tubuh akibat penyakit infeksi
 
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksiSistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
 
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksiSistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
Sistem imunitas-tubuh-akibat-penyakit-infeksi
 
INFEKSI
INFEKSIINFEKSI
INFEKSI
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Modul 3 kb 1 radang dan
Modul 3 kb 1 radang danModul 3 kb 1 radang dan
Modul 3 kb 1 radang dan
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.pptKONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
KONSEP RADANG dan proses patofisiologi radang.ppt
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
AlifMauliddina1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptxPRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
PRESENTASI T TEST (GROUP 1) -07 DESEMBER 2021.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

ppt peradangan klmpk 7_patologi.pptx

  • 1. Di susun oleh : Vity Trasili Kilis/711430120016 Angelina Sinta Bella/711430120019 Ezra Rafhael Rumondor/711430120037
  • 2. Radang adalah reaksi protektif setempat yang ditimbulkan oleh cidera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi atau mengurung (sekuester) baik agen pencidera maupun jaringan yang cidera itu. (Dorland) Radang merupakan rangkaian reaksi yang menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan jaringan atau mencegah agen ini menyebar lebih luas sehingga mengakibatkan jaringan yang cedera diperbaharui atau di ganti dengan jaringan baru. (Patologi FKUI)
  • 3. sel polimorfonukleus netrofil (mikrofag) terdiri dari leukosit polimorfonukleus (netrofil, eosinofil, basofil) : 1. Netrofil : Utama untuk fagositosis. Dibantu zat-zat anti, mempererat kontak leukosit 2. Basofil : Pertahanan pertama karena dapat migrasi dengan segera dan dalam jumlah yang besar. Tidak berdaya pada kuman-kuman tertentu seperti tuberculosis 3. Eosinofil : Jumlahnya bertambah dalam keadaan alergi, asthma, hipersensitif terhadap kedatangan parasit terutama cacing. Khemoktasis dan fagositosis lebih rendah dari netrofil
  • 4. 1. Dalam darah : Monosit (sebagian juga dari jaringan) 2. Dalam jaringan : Makrofag, histiosit, sel kurrer, sel retikuendotel, sel datia. 3. Sel kupffer: makrofag yang melapisi sinus-sinus pada hati, daya fagosit sangat besar sehingga darah yang melalui hati steril 4. Sel retikuendotel: sel yang melapisi sinus-sinus kelenjar getah bening, sumsum tulang dan limpa 5. Sel datia: sel besar berinti banyak, perubahan dari makrofag pada keadaan-keadaan tertentu,Beberapa sel bersatu krn pembelahan inti yang tidak disertai pembelahan protoplasma 6. Limfosit: dapat menghasilkan gammaglobulin (bag protein dari zat anti), Meningkat pada radang menahun. 7. Sel plasma: tidak terdapat di dalam darah, membuat gamma globulin yang berfungsi sebagai zat anti.
  • 5. - Rubor (kemerahan), merupakan tanda pertama yang ditemukan di daerah radang, disebabkan oleh arteriol yang berdilatasi. - Kalor (panas), terjadi bersamaan dengan rubor karena lebih banyak darah (pada suhu 37oC) dialirkan dari dalam tubuh kepermukaan daerah yang terkena dibandingkan ke daerah yang normal. - Tumor (pembengkakan), pembengkakan lokal yang disebabkan perpindahan cairan dan sel-sel dari aliran darah kejaringan interstisial. - Dolor (nyeri), terjadi karena pembengkakan jaringan yang meradang sehingga menimbulkan peningkatan tekanan lokal yang dapat menyebabkan nyeri. - Fungsio Laesa (perubahan fungsi), bagian yang bengkak, nyeri disertai sirkulasi yang abnormal dan lingkungan kimiawi local yang abnormal, akhirnya berfungsi secara abnormal
  • 6. 1. Agen Kuman, Parasit, Jamur,dll 2. Benda-benda tajam 3. Suhu 4.Berbagai jenis sinar 5. Listrik 6.Zat-zat kimia
  • 7. 1. Pembagian radang berdasarkan waktunya: - Radang Akut - Radang Sub Akut - Radang Kronik 2. Pembagian radang berdasarkan kekhasan etiologinya Radang spesifik / Radang kronik granulamatosa. Terbentuk jaringan granulasi yang khas/spesifik. Contoh: Lepra, TBC, Mycotic Infections, Dll.
  • 8. 1.Perubahan vascular pada radang akut Urutan peristiwa yang terjadi adalah sebagai berikut : - Mula- mulakan terjadi vasokonstriksi yaitu penyempitan pembuluh darah terutama pembuluh darah kecil (arteriol). -Kemudain akan terjadi vasodilatasi yang dimulai dari pembuluh arteriol yang tadinya menyempit lalu diikuti oleh bagian lain pembuluh darah itu. Akibat dilatesi itu,maka aliran darah akan bertambah sehingga pembuluh darah itu penuh berisi darah dan tekanan hidrostatiknya meningkat, yang selanjutnya dapat menyebabkan keluarnya cairan plasma dari pembuluh darah itu. -Aliran darah menjadi lambat. Karena permeabilitas kapiler juga bertambah, maka cairan darah dan protein akan keluar dari pembuluh darah dan mengakibatkan darah menjadi kental. - Marginasi leukosit. Berdasarkan perbedaan intensitas jejas, maka reaksi yang terjasi dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu: - Reaksi yang terjadi segera dan hanya berlangsung sebentar, akibat jejas ringan dan hanya mengenai pembuluh kapiler. - Reaksi segera dan menetap, akibat jejas keras dan mengenai semua pembuluh darah - Reaksi lambat dan menetap, akibat jejas ringan tetapi terus-menerus
  • 9. Reaksi selular pada radang akut Pada fase awal yaitu 24 jam pertama, sel yang paling banyak bereaksi ialah sel neutrofil atau leukosit PMN. Setelah fase awal yang bisa berlangsung selama 48 jam, mulailah sel makrofag dan sel yang berperan dalam system kekebalan tubuh seperti limfosit dan sel plasma beraksi. Urutan kejadian yang dialami oleh leukosit adalah sebagai berikut: - Penepian, leukosit bergerak ketepi pembuluh (margination) - Pelekatan, leukosit melekat pada dinding pembuluh darah (sticking) - Diapedesis, leukosit keluar dari pembuluh darah (emigrasi) - Fagositosis, leukosit menelan bakteri dan debris jaringan
  • 10. 1. Dapat terjadi setelah radang akut, baik karena rangsang pencetus yang terus- menerus ada, maupun karena gangguan penyembuhan. 2. Adanya radang akut yang berulang 3. Radang kronik yg mulai secara perlahan tanpa didahului radang akut klasik akibat dari : - Infeksi persisten oleh mikroba interseluler yang mempunyai toksisitas rendah tapi sudah mencetuskan reaksi imunologik - Kontak dengan bahan yg tdk dpt hancur ( zat nondegradable) silikosis & asbestosis pada paru -Reaksi imun terhadap jaringan tubuh itu sendiri (autoimun)
  • 11. Radang akut - Mencerminkan pengaruh mediator yang bekerja pada pembuluh darah. Setelah trauma mekanik / injuri panas, perubahan permeabilitas vasa dapat timbul lebih awal dari respons radang akut. - Dalam 30-60 menit dari injuri, granulosit neutrofil muncul. Mula-mula granulosit neutrofil ini tampak mengelompok sepanjang sel-sel endotel pembuluh darah pada daerah injuri. Setelah itu, leukosit menyusup keluar pembuluh darah dengan menyelinap keluar pembuluh darah dengan menyelinap diantara sel-sel endotel. - Dalam beberapa menit granulosit berada ekstravaskuler dan mulai mengelompok di daerah injuri. - Bila telah keluar dari pembuluh darah, neutrofil merupakan garis pertahanan pertama melawan mikroorganisme yang masuk.
  • 12. -Dalam empat sampai lima jam, jika respons inflamantoris akut berjalan terus, maka sel - Mononuklear (termasuk monosit & limfosit) akan muncul pada daerah Radang kronik -Bila inflamasi terkontrol, neutrofil tidak dikerahkan lagi dan berdegenerasi. Selanjutnya dikerahkan sel mononuklear seperti monosit, inflamantoris, setelah keluar dari pembuluh darah melalui cara yang sama -Monosit memperbesar pertahanan dengan menambahkan fungsi fagosit mereka sendiri ke daerah injuri, sementara limfosit membawa kemampuan immunologik untuk berespons terhadap agen asing dengan fenomen humoral dan seluler spesifik. - makrofag, limfosit dan sel plasma yang memberikan gambaran patologik dari inflamasi kronik. - Dalam inflamasi kronik, monosit dan makrofag mempunyai 2 peranan penting sebagai berikut : · Memakan dan mencerna mikroba · Modulasi respon imun dan fungsi sel T melalui presentasi antigen dan sekresi sitokin - Bila patogen persisten dalam tubuh, makrofag akan mengalihkan respons berupa reaksi hipersensitivitas lambat yang melibatkan limfosit penuh. -Jadi inflamasi akut ini dapat dianggap sebagai titik membaliknya respons inflamasi ke arah respons monosit-makrofag. lanjutan
  • 13. Akibat utama radang adalah perubahan jaringan, dapat berupa degenerasi, lisis jaringan, dan proliferasi jaringan. Dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor host dan faktor-faktor penyebab. * Keuntungan Radang -Pengenceran toxin. - Antibodi masuk jaringan ekstravaskular. - Transportasi obat. - Pembentukan fibrin. - Penyaluran nutrien. -Stimulasi respons imun. - Lokasi jaringan yang rusak. - Persiapan untuk pemulihan jaringan.
  • 14. *Kerugian Pada Radang - Jaringan normal dirusak. - Sembab: epiglotis, rongga. -Nyeri: gangguan fungsi. -Ruptura organ. - Fistula. -Reaksi imun kurang tepat. -Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis. -Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril - Fistula. -Reaksi imun kurang tepat. -Akibat penyakit: Glomerulonefritis, arthritis, bronchitis. -Fibrosis berlebihan: keloid, obstruksi usus, steril
  • 15. Proses Penyembuhan dan perbaikan jaringan terjadi dalam 4 tahap yaitu : 1. Resolusi Resolusi adalah hasil penyembuhan ideal & terjadi pada respons radang akut hingga cedera minor atau cedera dengan nekrosis sel parenkim minimal. Jaringan dipulihkan ke keadaan sebelum cedera. Proses resolusi meliputi : - Pembuluh darah kecil di daerah peradangan kembali ke -Permeabilitas normalnya. -Aliran cairan yang keluar pembuluh darah berhenti -Cairan yang sudah dikeluarkan dari pembuluh darah diabsorpsi oleh limfatik -Sel-sel eksudat mengalami disintegrasi keluar melalui limfatik atau benar-benar dihilangkan dari tubuh. -Namun, apabila jumlah jaringan yang dihancurkan cukup banyak maka resolusi tidak terjadi.
  • 16. 2. Regenerisasi Regenerasi adalah penggantian sel parenkim yang hilang dengan pembelahan sel parenkim yang bertahan di sekitarnya. Hasil akhirnya adalah penggantian unsur-unsur yang hilang dengan jenis sel-sel yang sama. Faktor-faktor penentu regenerasi : - kemampuan regenerasi sel yang terkena cedera (kemampuan untuk membelah) - Jumlah sel viabel yang bertahan -Keberadaan/keutuhan kerangka jaringan ikat yang cedera, atau keutuhan arsitektur stroma. Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat - Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut organisasi.Jaringanikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi. - Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiridari pembuluh-pembuluh darah kecil yang baru terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang (berbagai jenis leukosit ; makrofag, limosit, eosinofil, basofil, & neutrofil) , bagian cairan eksudat dan zat dasar jaringan ikat longgar setengah cair. Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi yang berasal dari fibroblas dan kapiler di sekelilingnya yang sebelumnya ada.
  • 17. 3.Perbaikan / pemulihan dengan pembentukan jaringan ikat - Pertumbuhan jaringan ikat muda ke arah dalam daerah peradangan disebut organisasi.Jaringan ikat yang tumbuh itu disebut jaringan granulasi. - Secara mikroskopik jaringan Granulasi terdiridari pembuluh-pembuluh darah kecil yang baru terbentuk (angioblas), fibroblas, sisa sel radang (berbagai jenis leukosit ; makrofag, limosit, eosinofil, basofil, & neutrofil) , bagian cairan eksudat dan zat dasar jaringan ikat longgar setengah cair. Fibroblas & angioblas pada jaringan granulasi yang berasal dari fibroblas dan kapiler di sekelilingnya yang sebelumnya ada. - Organisasi terjadi jika : · Banyak sekali jaringan yang menjadi nekrotik. · Eksudat peradangan menetap & tidak menghilang. · Massa darah (hematom) atau bekuan-bekuan darah tidakcepat menghilang
  • 18. Bukti organisasi yang paling awal biasanya terjadi beberapa hari setelah dimulainya eaksi peradangan. Setelah kurang lebih 1 minggu, jaringan granulasi masih cukup longgar & selular. Pada saatini, fibroblas jaringan granulasi sedikit demi sedikit mulai menyekresikan prekursor protein kolagen yang larut, saat ini sedikit demi sedikit akan mengendap sebagai fibril-fibril di dalam ruang intersisial jaringan granulasi. Setelah beberapa waktu,semakin banyak kolagen yang tertimbun didalam jaringan granulasi,yang sekarang secara bertahap semakin matang menjadi jaringan ikat kolagen yang agak padat atau jaringan parut..Walaupun jaringan parut telah cukup kuat setelah kira-kira 2 minggu, proses remodeling masih terus berlanjut,serta densitas & kekuatan jaringan parut ini juga meningkat. Jaringan granulasi,yang pada awalnya cukup selular & vaskula, lambat laun kurang selular & kurang vaskular serta menjadi kolagen yang lebih padat.
  • 19. Penyembuhan luka - Proses penyembuhan luka yang mudah dipahami adalah proses penyembuhan pada luka kulit. Proses penyembuhan luka terbagi menjadi 2 macam yaitu : 1. Penyembuhan primer ( healing by first intention) 2. Penyembuhan Sekunder ( healing by secondintention ) - Hari pertama pasca bedah.Setelah luka disambung & dijahit,garis insisi segera -Terisi oleh bekuan darah yang membentuk kerak yang menutupi luka. Reaksi radang akut terlihat pada tepi luka. Dan tampak infiltrat polimorfonuklear yang mencolok. - Hari kedua, terjadi Reepitelialisasi permukaan & pembentukan jembatan yang terdiri dari jaringan fibrosa yang menghubungkan kedua tepi celah subepitel. Keduanya sangat tergantung pada anyaman fibrin pada bekuan darah., karena ini memberikan kerangka bagi sel epitel, fibroblas, dan tunas kapiler yang bermigrasi. Jalur-jalur tipis sel menonjol di bawah permukan kerak, dari tepi epitel menuju ke arah sentral. Tonjolan ini berhubungan satu sam lain, dengan demikian luka telah tertutup oleh epitel. -Hari ketiga, respon radang akut mulai berkurang, neutrofil digantikan oleh makrofag yang membersihkan tepi luka dari sel-sel yang rusak dan pecahan fibrin.
  • 20. - Hari kelima, celah insisi biasanya terdiri dari jaringan granulasi yang kaya pembuluh darah dan longgar. Dapat dilihat adanya serabut-serabut kolagen dimana-mana. - Akhir minggu pertama, luka telah tertutup oleh epidermis dengan ketebalan yang lebih kurang normal, dan celah subepitel yang telah terisi jaringan ikat kaya pembuluh darah ini mulai membentuk serabut-serabut kolagen. - Minggu kedua, fibroblas & pembuluh darah berploriferasi terus menerus, dan tampak adanya timbunan progresif serabut kolagen. Kerangka fibrin sudah lenyap. Jaringan parut masih tetap berwarna merah cerah sebagai akibat peningkatan vaskularisasai. Luka belum memiliki daya rentang yang cukup berarti. Reksi radang hampir seluruhnya hilang. - Akhir minggu kedua, struktur jaringan dasar parut telah mantap. Jaringan parut berwarna lebih muda akibat tekanan pada pembuluh darah, timbunan kolagen dan peningkatan daya rentang luka.Luka bedah yang sembuh sempurna tidak akan mencapai - Kembali daya rentang, ekstensibilitas dan elastisitas yang dimiliki oleh kulit normal.