2. ALPINE SKI HOUSE
DEFINISI
Pengecoran Logam adalah suatu proses
manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan untuk menghasilkan bentuk
yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi.
2
3. ALPINE SKI HOUSE 3
Praktikum Pengecoran Logam
PRAKTIKUM 1
Perencanaan & Pembuatan
Pola
PRAKTIKUM 2
Pembuatan Cetakan, Inti,
Penambah & Sistem Saluran
PRAKTIKUM 3
Peleburan, Penuangan &
Analisa Cacat Permukaan
Analisa Hasil & Pembahasan
Kesimpulan & Saran
4. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 1
PERENCANAAN & PEMBUATAN POLA
PENDAHULUAN
Pattern (pola) adalah model atau bentuk dari produk yg
akan dibuat.
Pola ini bentuknya sama atau menyerupai bentuk benda
kerja hasil pengecoran yg diinginkan.
Pola akan digunakan untuk membuat rongga cetakan.
BAHAN / KELENGKAPAN
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1) Kayu, lem kayu, triplek, paku
2) Mesin bubut, gergaji, pahat profil, palu
3) Amplas, serbuk ungkal atau grafit
4) Lilin
4
5. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 1
PERENCANAAN & PEMBUATAN POLA
LANGKAH SEBELUM PRAKTIKUM
1) Tentukan benda jadi yang diinginkan
2) Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan (kayu
pilih yang kering)
LANGKAH SAAT PRAKTIKUM
1) Perencanaan & Pembuatan Pola Coran
2) Pola Inti
3) Pola Penambah dan Pola Sistem Saluran
5
6. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 2
PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH & SISTEM SALURAN
PENDAHULUAN
Cetakan adalah rongga atau ruang di dalam pasir cetak
yang akan diisi dengan logam cair. Pembuatan cetakan
dari pasir cetak dilakukan pada sebuah rangka cetak.
Cetakan terdiri dari kup dan drag. Kup adalah cetakan
yang terletak di atas, dan drag cetakan yang terletak di
bawah
BAHAN / KELENGKAPAN
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1) Pasir silica, resin, katalis, tanah liat, air, kaolin
2) Rangka cetak, penyapu, mesin pengaduk, wadah
(talam), penumbuk, timbangan, cethok
3) Kuas, serbuk ungkal atau grafit
6
7. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 2
PEMBUATAN CETAKAN, INTI, PENAMBAH & SISTEM SALURAN
LANGKAH SEBELUM PRAKTIKUM
1) Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
2) Cek kondisi mesin pengaduk
LANGKAH SAAT PRAKTIKUM
1) Timbang bahan – bahan
2) Buat rangka cetak
3) Bahan – bahan diaduk pada mesin
pengaduk
4) Papan cetakan diletakan pada lantai
yang rata dengan pasir yang tersebar
mendatar
5) Pola dan rangka cetakan untuk drag
diletakkan di atas papan cetakan.
Tebalnya pasir 30 – 50 mm. Posisi
saluran turun ditentukan lebih dahulu
6) Pasir muka yang sudah diayak,
ditaburkan guna menutupi
permukaan pola dalam rangka cetak.
Lapisan pasir muka dibuat setebal 30
mm
7) Pasir cetak ditimbun di atasnya dan
dipadatkan dengan penumbuk.
Kemudian pasir yang tertumpuk
melewati tepi atas dari rangka
cetakan digerus dan cetakan diangkat
bersama pola dari papan cetakan
8) Cetakan dibalik dan diletakkan pada
papan cetakan, serta setengah pola
lainnya bersama-sama rangka
cetakan untuk kup dipasang di
atasnya, kemudian bahan pemisah
ditaburkan di permukaan pisah dan
dipermukaan pisah dan dipermukaan
pola
9) Batang saluran turun atau pola untuk
penambah dipasang, kemudian pasir
muka serta pasir cetak dimasukkan
dalam rangka cetakan lalu
dipadatkan. Selanjutnya
dipisahkannya kup dari drag dan
diletakkan mendatar pada papan
cetakan
10) Saluran dan pengalir dibuat dengan
memakai spatula. Pola untuk saluran
dan pengalir dipasang sebelumnya
yang mana bersentuhan dengan pola
utama, Pola diambil dari cetakan
dengan jara. Dipasang inti yang
cocok pada rongga cetakan dan
kemudian kup dan drag ditutup
7
8. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 3
PELEBURAN, PENUANGAN DAN ANALISA CACAT PERMUKAAN
PENDAHULUAN
Logam cair dituangkan kedalam cetakan sampai waktu
tertentu hingga terjadi proses solidifikasi. Selanjutnya
cetakan dibongkar untuk mengetahui hasil coran dan
dilakukan analisa cacat pada hasil coran.
BAHAN / KELENGKAPAN
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1) Dapur, kompor, kowi, ladel, cetakan
2) Aluminium
8
9. ALPINE SKI HOUSE
ALPINE SKI HOUSE
PRAKTIKUM 3
PELEBURAN, PENUANGAN DAN ANALISA CACAT PERMUKAAN
LANGKAH SEBELUM PRAKTIKUM
1) Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan (dapur,
kompor, kowi)
2) Tentukan berat bahan yang akan dilebur (dalam hal ini
aluminium)
LANGKAH SAAT PRAKTIKUM
1) Timbang bahan
2) Masukkan aluminium dalam kowi
3) Nyalakan kompor
4) Catat titik lebur aluminium
5) Tentukan temperature penuangan
6) Tuangkan dalam cetakan
7) Catat waktu penuangan
8) Catat waktu pembekuan
9) Bongkar cetakan
10) Lakukan analisa cacat permukaan coran
9
10. ALPINE SKI HOUSE
• Hasil Proses Pembuatan Inti & Cetakan
• Hasil Proses Peleburan
HASIL & PEMBAHASAN
PRAKTIKUM
PENGECORAN
10
11. ALPINE SKI HOUSE 11
Hasil Proses Pembuatan
Inti & Cetakan
Dengan komposisi penyusun
cetakan sbb :
• Tanah liat = 50%
• Kaolin = 30%
• Pasir = 20%
• Air = Secukupnya
12. ALPINE SKI HOUSE 12
Hasil Proses Peleburan
• Data waktu & temperatur
pengecoran
• Keterangan :
Temperatur peleburan = 757 °C
Panjang saluran = (runner + riser + p. cavity)
= (40 + 35 + 69)
= 144 mm
Waktu tuang = 7 detik
Waktu pembekuan = 1 menit 13 detik
Panjang hasil coran = (26 + 17 + 26)
= 69 mm
Dimensi hasil coran :
=
𝜋
4
𝑥 𝐷1
2
𝑥 𝑃1 +
𝜋
4
𝑥 𝐷2
2
𝑥 𝑃2 +
𝜋
4
𝑥 𝐷3
2
𝑥 𝑃3
=
𝜋
4
𝑥 362
𝑥 26 +
𝜋
4
𝑥 282
𝑥 17 +
𝜋
4
𝑥 322
𝑥 26
= 57813, 68 atau 58 mm3
Berat hasil coran = 352 gram
13. ALPINE SKI HOUSE 13
• Dimensi hasil pengecoran • Analisa cacat hasil cor & penyebabnya
Cacat yang timbul :
1) Cacat lubang jarum
Penyebab :
• Reaksi logam induk dengan uap air dari cetakan
• Waktu tuang yang terlalu lambat.
• Gas-gas terutama gas hidrogen yang terbawa oleh logam
cair
2) Permukaan cetakan tidak rata
Penyebab :
• Cetakan kurang kering sehingga padasaat logam cair
dituangkan air yang berasal dari cetakan menguap
membentuk gelembung di antara dinding rongga cetakan
dengan permukaan logam yang mrngakibatkan permukaan
coran tidak rata.
• Waktu tuang yang terlalu lambat sehingga logam cair
sudah mulai membeku.
3) Terbentuk sirip pada permukaan coran
Penyebab :
• Sambungan antara cup dengan drag (bidang pisah) tidak
rapat sehingga logam cair merembes ke luar cetakan
sehingga terjadi sirip.
15. ALPINE SKI HOUSE 15
Kesimpulan
1) Praktikum pengecoran menggunakan metode sand casting yaitu
cetakan pasir. Pasir yang digunakan adalah pasir silica yang
mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan
cetakan.
2) Jika di klasifikasikan berdasarkan umur cetakan, praktikum
pengecoran tegolong dalam pengecoran dengan jenis cetakan
expendable mold yang mana pengecoran dengan cetakan sekali
pakai.
3) Cetakan dan material penyusunnya merupakan hal yang penting
diperhatikan dalam proses pengecoran, karena di dalam cetakan
nantinya logam cair akan dibentuk dan menjadi benda/bentuk yang
telah ditentukan sebelumnya. Untuk itu komposisi, sistem saluran
hendaknya diperhatikan untuk meminimalisir cacat pada hsil coran.
4) Dari hasil tahap peleburan logam dapat diketahui, alumunium
mengalami perubahan fasa yaitu : padat, pada-cair, cair. Alumunium
mencair pada temperatur 757 °C.
5) Dari data hasil praktikum dapat diketahui berat hasil coran adalah
352 gram dengan dimensi coran 58 mm3. Penuangan dilakukan
selama 7 detik dengan waktu pembekuan selama 1 menit 13 detik.
Saran
1) Untuk meminimalisir cacat lubang
jarum pada hasil coran, sebaiknya
proses penuangan logam cair
dilakukan se segera mungkin.
2) Untuk meminimalisir cacat
permukaan tidak rata, sebaiknya
cetakan dipastikan atau dikeringkan
dengan baik sebelum dilakukan
proses penuangan atau pengecoran.
3) Untuk meminimalisir cacat sirip,
sebaiknya cup dan drag dipasang
dengan rapat.
4) Perlu dilakukan praktikum
pengecoran dengan metode dan
jenis material lainnya.