Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
materi agama islam kelas 10 yang menjelaskan tentang bagaimana kita menghormati guru dan orang tua kita beserta dalil dan hadits nya denga penjelasan secara detail dan mudah di pahami
author by yogi andreansyah
“Tahukah kalian, siapakah muflis (orang yang bangkrut) itu?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka.” (HR Muslim IV/1997 no 2581)
PENJELASAN :
Dalam Syarhu as-Sunani Abi Daud oleh Abdul Muhsin al-Ibad (6 : 500), dapat kita baca penjelasan hadits di atas sebagai berikut :
“Para sahabat memahami al-muflis sebagai kebangkrutan duniawi, sedangkan maksud Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kebangkrutan ukhrawi. Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat, puasa dan haji; tetapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si ini dan si itu. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (orang-orang yang pernah di dzalimi, dipukul, di fitnah), lalu dosa-dosa itu ditimpakan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan ke dalam api neraka’.
Sedangkan dalam Syarhu Riyadhu ash-Shalihin oleh ‘Utsaimin (27 : 38-39) disebutkan :
“Adapun yang dimaksud dalam hadits ini adalah informasi kepada para sahabat tentang hal yang tidak diketahui atau mereka tidak mengetahui apa yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, ‘Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu ?’
Merekapun menjawab : ‘Orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bukan dalam konteks uang dan harta, yaitu sesuatu dari jenis harta. Maksudnya al-muflis dalam konteks seperti ini adalah fakir (miskin) dan pengertian seperti ini sudah dimaklumi orang banyak. Maka apabila ditanyakan, ‘Siapa yang bangkrut ?” Maksudnya adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta, dan ini adalah fakir.
Maka jawab beliau : ‘al-muflis (bangkrut) ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa (sebanyak-banyak) pahala shalat, zakat’. Dalam riwayat lain, ‘Orang yang di hari kiamat dengan membawa kebajikan ibarat besarnya gunung’, yaitu orang datang di hari kiamat dengan kebajikan yang banyak.Orang itu penuh dengan kebajikan, tet
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Doa untuk orang tua: Doa untuk kedua orang tuaHendri Syahrial
Doa untuk orang tua: Doa untuk kedua orang tua. Doa untuk kedua orang tua yang sudah meninggal. Doa untuk kedua orang tua yang masih hidup. Doa anak kepada orang tua. Doa untuk ibu. Doa untuk ibu bapa. Doa untuk ayah. Doa anak kepada orang tua. Doa untuk ayah dan ibu. Doa untuk kedua orang tua tulisan arab dan artinya.
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q. S. Al isra’ : 23)
Kelas 9 bab 3 Menuai keberkahan dengan rasa hormat dan taat kpd orang tua dan...SaiyidahMuflihah
Menuai Keberkahan dengan Rasa Hormat dan Taat kepada Orang Tua dan Guru
1.Hormat dan Sayang kepada Kedua Orang tua dan guru
2.Taat kepada Orang tua dan guru
Doa untuk orang tua: Doa untuk kedua orang tuaHendri Syahrial
Doa untuk orang tua: Doa untuk kedua orang tua. Doa untuk kedua orang tua yang sudah meninggal. Doa untuk kedua orang tua yang masih hidup. Doa anak kepada orang tua. Doa untuk ibu. Doa untuk ibu bapa. Doa untuk ayah. Doa anak kepada orang tua. Doa untuk ayah dan ibu. Doa untuk kedua orang tua tulisan arab dan artinya.
Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q. S. Al isra’ : 23)
3. Pokok Bahasan
Hornat, patuh
kepada orangtua
dan guru
1. Hormat ,
patuh kepada
orangtua
1. Pentingnya
berbakti kepada
orangtua
2. Cara berbakti
kepada orangtua
3. Hikmah
berbakti kepada
orangtua
2. Hormat, patuh
kepada guru
1. Pentingnya
berbakti kepada
oguru
2. Cara berbakti
kepada orangtua
3. Hikmah
berbakti kepada
guru
4. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Meyakini bahwa hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai kewajiban agama yang harus ditaati
2. Memerinci arti Q.S. Al Isra’ /17 : 23- 24 per kata dengan benar
3. Menafsirkan Q.S. Al sra’ /17 : 23-24 dengan benar
4. Menjelaskan kandungan Q.S. al Isrā’ /17: 23-24 dengan benar
5. Menjelaskan kandungan hadis-hadis yang terkait dengan hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
dengan benar
6. Mengembangkan hasil resum Q.S. Al – Isra’/ 17 :23-24 menjadi Mind Mapping sebagai bahan presentasi
dengan langkah yang benar
7. Menyajikan kaitan antara ketauhidan dalam beribadah dengan hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
sesuai dengan Q.S. al-Isra’/17: 23 dan Hadis terkait secara tepat
5. 01. HORMAT ,PATUH
KEPADA ORANGTUA
1. Pentingnya berbakti
kepada orangtua
Menghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat di dalam al-Qur’an
yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang
tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan-
Nya dengan apa pun, al-Qur’an juga menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati
kedua orang tuanya. Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk
berbakti kepada orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan
mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu maupun ayah. Taat dan
berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji.
6. 01. HORMAT ,PATUH
KEPADA ORANGTUA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia
untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara
lain:
- Q.S. Al isra’ ayat 23
ْيَدِلَاوْالِبَو ُهاايِإ ا
َّلِإ واُدُبْعَت ا
َّلَأ َكُّبَر ٰ
ىَضََقو ۞
ا َكَدْنِع انَغُْلبَي اامِإ ۚ اًنا َ
سْحِإ ِن
َرَبِكْل
ُْهرَهْنَت َ
ََّلو ٍّف
ُ
أ َامُهَل ْلُقَت َ
َلَف َامُه َ
َلِك ْوَأ َامُهَُدحَأ
ً
َّلْوَق َامُهَل ْلَُقو َام
اًميِرَك
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(Q.S. Al
Isra’ ;23)
7. 01. HORMAT ,PATUH
KEPADA ORANGTUA
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada
umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah
Allah Swt. tersebut antara lain:
- Q.S. Al isra’ ayat 24 :
َحْرا ِبَر ْلَُقو ِةَمْحارال َنِم ِلُّالذ َحَانَج َامُهَل ْ
ضِفَْاخو
ًارَِغََ ِنَاَابَر َامَك َامُهْم
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil".
8. 01. HORMAT ,PATUH
KEPADA ORANGTUA
اَ
ّلَأ ا
َكُّبَر ا
ىَضَقَو۞
bahwa jangan Tuhanmu
dan menetapkan/
memerintahkan
ا
اهَيِإ ا ا
َّلِإ ْااوُدُب ۡ
عَت
kepada Dia melainkan kamu menyembah
اَمِإ ۚاًن َٰ
س ۡ
حِإ ِن َۡيدِل َٰوۡٱلِبَو
adapun /jika berbuat baik dan terhadap kedua orangtua
ا
َرَبِكۡٱل َكَدنِع انَغُل َۡبي
besar /tua
di sisimu /dalam
pemeliharaanmu telah sampai
اَمه َ
َلِك ۡوَأ ااَمُهَُدحَأ
kedua- duanya atau salah satu dari keduanya
ا
اَمهَل لُقَت َ
َلَف
kepada keduanya kamu berkata maka jangan
اَمه ۡ
رَه ۡنَت َ
ََّلو ف
ُ
أ
kamu membentak keduanya dan jangan ah
ا ٗ
ّل ۡوَق َامُهال لَُقو
perkataan kepada keduanya dan berkatalah
ا ٗ
يمِرَك
mulia