Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan kesehatan prakonsepsi merupakan perawatan yang mengacu pada
intervensi biomedis, perilaku, dan pencegahan sosial yang dapat meningkatkan
kemungkinan memiliki bayi yang sehat. Untuk dapat menciptakan kesehatan
prakonsepsi dapat dilakukan melalui skrining prakonsepsi. Skrining prakonsepsi sangat
berguna dan memiliki efek positif terhadap kesehatan ibu dan anak. Penerapan kegiatan
promotif, intervensi kesehatan preventif dan kuratif sangat efektif dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan anak sehingga membawa manfaat kesehatan untuk remaja, baik
perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya baik sehat secara fisik, psikologis
dan sosial, terlepas dari rencana mereka untuk menjadi orang tua.
3. B. Rumusan Masalah
Dari Latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah “Bagaimana
Pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk Mengetahui Pelaksanaan skirini prakonsepsi pada calon pengantin perempuan.
D. Manfaat Penelitian
• 1. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi
• 2. Mencegah Kehamilan yang tidak diinginkan
• 3. Mencegah Komplikasi dalam kehamilan dan persalinan
4. TINJAUAN PUSTAKA
CATIN atau Calon Pengantin menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
merupakan istilah yang digunakan pada wanita usia subur yang mempunyai kondisi
sehat sebelum hamil agar dapat melahirkan bayi yang normal dan sehat serta Calon
Pengantin laki-laki yang akan diperkenalkan dengan permasalahan kesehatan
reproduksi dirinya serta pasangan yang akan dinikahinya (KBBI, 2019)
Pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan di
Puskesmas dilaksanakan secara terpadu. Adapun poli yang terlibat dalam
pelaksanaan skrining prakonsepsi adalah poli Kesehatan Ibu dan Anak,
laboratorium, poli gizi, poli umum dan poli psikolog
5. A.. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada calon pengantin perempuan di Puskesmas terdiri
dari penimbangan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan
lingkar lengan atas.
Pemeriksaan yang pertama terdiri atas pemeriksaan umum, yakni uji
pemeriksaan fisik secara lengkap. Salah satu yang diperiksa adalah tekanan darah.
Umumnya, tekanan darah tinggi dapat berbahaya bagi kandungan sebab membuat
tumbuh kembang janin dalam kandungan terhambat. Pemeriksaan lain yang
dilakukan mencakup status gizi, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan
atas, tanda-tanda anemia.
6. B. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada calon pengantin perempuan di Puskesmas
dilakukan di unit laboratorium. Adapun pemeriksaan yang wajib dilaksanakan
dalam paket layanan terpadu adalah pemeriksaan
a. kehamilan (urine)
b. pemeriksaan kadar hemoglobin
c. pemeriksaan penunjang yang bersifat rekomendasi.
7. C. Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi merupakan bagian terpenting dalam layanan skrining
prakonsepsi pada calon pengantin perempuan. Imunisasi yang diberikan kepada
calon pengantin perempuan adalah imunisasi Tetanus Toxoid. Skrining dan
Imunisasi Tetanus Sejak tahun 1986 sudah ditetapkan oleh pemerintah tentang
aturan resmi untuk Imunisasi Tetanus Toxsoid (TT) (Ekastyapoo, 2015).
Setiap perempuan usia subur (15-49 tahun) diharapkan sudah
mendapatkan 5 kali Imunisasi Tetanus Toxsoid lengkap, jika status Imunisasi Tetanus
Toxsoid belum lengkap, maka calon pengantin perempuan harus melengkapi status
Imunisasi Tetanus Toxsoid di Puskesmas (Kemenkes RI, 2018).
8. D. Suplementasi Gizi
Suplementasi gizi pada calon pengantin di puskesmas diberikan berdasarkan
keadaan calon pengantin perempuan itu sendiri. Bila calon pengantin perempuan
memenuhi syarat untuk hamil dan tidak menunda kehamilan maka akan diberikan
suplementasi asam folat.Status gizi calon pengantin wanita perlu diketahui salah
satunya untuk persiapan kehamilan. Status gizi dapat ditentukan dengan pengukuran
indeks massa tubuh (IMT). Untuk calon pengantin wanita, ditambah dengan pengukuran
lingkar lengan atas. IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB) terhadap tinggi
badan (TB).
• Jika IMT < 17,0, calon pengantin disebut sangat kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau kurang energi kronik (KEK) tingkat berat.
• Jika IMT 17-18,5, calon pengantin disebut kurus dengan kekurangan berat badan
tingkat ringan atau KEK tingkat ringan.
9. E. Konsultasi Kesehatan
Konsultasi kesehatan pada pelaksanaan skrining prakonsepsi di Puskesmas
dilakukan hampir di setiap poli. Poli Kesehatan Ibu dan Anak, poli gizi, poli umum dan
poli psikologi memberikan konseling berdasarkan hasil laboratorium dan keluhan dari
calon pengantin.
• Calon pengantin perlu mengetahui dan menjaga kesehatan reproduksi adalah sebagai
berikut:
• 1) Calon Pengantin perlu mengetahui informasi kesehatan reproduksi untuk
enjalankan proses, fungsi dan prilaku yang sehat dana man.
• 2) Calon pengantin perempuan akan menjadi calon ibu yang harus mepersiapkan
kehamilannya agar dapat melahirkan anak yang sehat dan berkualitas
10. F. Pelyanan Psikologi
Pelayanan psikologi pada calon pengantin merupakan bagian dari layanan
terpadu pada calon pengantin di Puskesmas . Hal ini tercantum dalam standar
operasional prosedur pelayanan calon pengantin No SOP/TR/KIA/04/2016 pada
prosedur ke 8 bahwa petugas memberikan rujukan internal kepada pasien untuk
mendapatkan konsultasi ke ruang konsultasi gizi dan konsultasi psikologi
11. • 3) Calon pengantin laki-laki akan menjadi calon ayah yang harus memiliki
kesehatan yang baik dan berpartisipasi dalam perencanaan keluarga, seperti
menggunakan alat kontrasepsi serta mendukung kehailan dan persalinan yang
aman.
• 4) Laki-Laki dan perempuan mempunyai resiko masalah kesehatan reproduksi
terhadap penularan penyakoit. Perempuan lebih rentan terhadap penularan
penyakit.
• 5) Laki-laki perempuan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menjaga
kesehatan reproduksi
12. Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan
pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual. Pelayanan kesehatan
masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan perempuan dalam menjalani
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta memperoleh bayi yang
sehat
13. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, penyusun dapat menarik kesimpulan
tentang pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon pengantin perempuan bahwa
pemberian imunisasi merupakan bagian terpenting dalam layanan skrining
prakonsepsi pada calon pengantin perempuan. Imunisasi yang diberikan kepada
calon pengantin perempuan adalah imunisasi Tetanus Toxoid. Bukti imunisasi
Tetanus Toxoid harus diserahkan ke Kantor Urusan Agama sebagai salah satu syarat
administrasi mendaftar pernikahan
14. B. Saran
Dengan ditulisnya makalah ini penyusun berharap pembaca dapat
mengetahui tentang pentingnya pelaksanaan skrining prakonsepsi pada calon
pengantin perempuan dan melakukan imunisasi Tenanus Toxoid untuk mencegah
dan melindungi diri terhadap penyakit tetanus.