SlideShare a Scribd company logo
ADVOKASI
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
YANG DI HADAPI DALAM ADVOKASI”
DIAMPU OLEH IBU Maria Ulfa,M.H
Kelompok TIGA
• DISUSUN OLEH:
• FAKHRUL HUSYAIRI
• FITRA HAYATI
A. PERMASALAHAN DALAM
ADVOKASI
• Advokasi merupakan upaya untuk mengingatkan dan mendesak negara dan pemerintah untuk selalu konsisten
dan bertanggungjawab melindungi dan mensejahterakan seluruh warganya. Ini berarti sebuah tanggung jawab
para pelaksana advokasi untuk ikut berperanserta dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan negara.
Advokasi juga diartikan sebagai upaya pendekatan (approaches) terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan (Notoadmodjo,
2003. hal. 86).
• Advokasi dalam perkembangannya digunakan untuk berbagai macam kepentingan, maka advokasi dalam
pembahasan ini tak lain adalah advokasi yang bertujuan memperjuangkan keadilan sosial. Dengan kata lain,
advokasi yang dirumuskan merupakan praktek perjuangan secara sistematis dalam rangka mendorong
terwujudnya keadilan sosial melalui perubahan atau perumusan kebijakan publik, maka dalam menjalan kan
kegiatan advokasi ada beberapa masalah yang akan di jumpai oleh setiap advokat.
MASALAH YANG DI HADAPI DALAM
ADVOKASI
Ketentuan Pasal 2 ayat(2) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat menyatakan: yang dapat diangkat
sebagai Advokat adalah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti pendidikan
khusus profesi advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat.
Sementara itu berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat(3), Pasal 21 ayat(1) dan ayat(2) Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan profesi diselenggarakan
oleh perguruan tinggi, karena perguruan tinggi berdasarkan undang-undang tersebut berhak menyelenggarakan
program pendidikan tinggi dan dapat memberikan gelar akademik, profesi maupun vokasi. Bahkan dalam undang-
undang tersebut ditegaskan bahwa selain perguruan tinggi, dilarang memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi.
Ini berarti untuk menyelenggarakan pendidikan profesi advokat harus ada kerjasama antara perguruan tinggi dengan
organisasi profesi advokat. Dengan kata lain organisasi advokat maupun perguruan tinggi hukum, masing-masing tidak
dapat menyelenggarakan sendiri program pendidikan tersebut, tetapi harus bekerjasama. Selain itu permasalahan
substansial lainnya adalah belum ditetapkan kurikulum baku untuk pendidikan tersebut dan masih menghadapi pula
kendala tentang tersedianya tenaga pengajar yang profesional terutama di daerah-daerah.
Persoalan lain yang dihadapi adalah belum ditetapkan pula kriteria dan syarat pemagangan dan kantor-kantor advokat
yang ditetapkan memenuhi syarat untuk tempat pemagangan bagi para calon anggota advokat.
TANTANGAN DALAM ADVOKASI
• Undang-undang Advokat
Hingga saat ini, sikap kebijakan hukum dan peradilan nasional masih diskriminatif bahkan mengesampingkan
fungsi dan peranan advokat. Selain itu belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur profesi advokat.
Berbeda dengan polisi, jaksa, dan hakim, tidak satu pun hukum positif di Indonesia yang secara tegas mengakui
mereka sebagai elemen penegakan hukum. Akibatnya, hambatan-hambatan status kerap kali mereka hadapi ketika
melaksanakan tugas dan peranannya, yang justru paling banyak ditemukan di lingkungan Pengadilan. Mulai dari
minimnya akses mereka terhadap informasi perkara yang ditangani, ketimpangan dalam hubungan fungsional
dengan aparat penegak hukum (polisi dan jaksa), hingga sikap antagonis yang tak jarang ditunjukkan hakim dalam
proses persidangan.
1. Independensi advokat
Satu-satunya perangkat yang bisa digunakan untuk menilai pekerjaan advokat adalah kode etik profesi yang diciptakan dan
diberlakukan di kalangan mereka sendiri. Dengan adanya kode etik profesi, penilaian apakah tindakan seorang advokat telah
menyalahi standar profesi semestinya dapat dilaksanakan secara obyektif. Otonomi juga dibutuhkan karena eratnya
hubungan profesi mereka dengan kepentingan publik. Sebab, kewenangan fungsional advokat lahir atas kebutuhan publik
akan keahlian yang mereka miliki. Akibatnya, pertanggungjawaban mereka harus lebih besar diarahkan kepada publik
(bersifat altruistis).
• Ketergantungan terhadap anggota
pekerjaan rumah yang harus didahulukan oleh berbagai organisasi profesi hukum di Indonesia adalah
menciptakan rasa ketergantungan anggotanya terhadap organisasi. Tugas ini tidak cuma bisa direalisasikan
dengan memberi kewenangan organisasi untuk menerbitkan izin praktek sebagaimana diinginkan selama ini.
Sementara di bidang pengawasan, penyiapan perangkat organisasi dapat dijadikan prioritas berikutnya. Fungsi
Dewan Kehormatan yang selama ini bersifat pasif bisa lebih diberdayakan dengan memberikan kewenangan
investigatif. Laporan atau pengaduan yang muncul dari masyarakat tentang tindak pelanggaran profesi yang
dilakukan anggota harus dijamin penanganannya dalam sebuah peradilan profesi yang cepat, adil dan transparan.
Selain itu, rumusan kode etik yang ada selama ini perlu dirombak agar tidak hanya bersifat normatif tetapi juga
aplikatif. Dalam artian, memiliki nilai guna sebagai rujukan oleh anggota profesi saat menemukan permasalahan
dalam menjalankan kegiatan profesinya.
• Konsekuensi hukum
Evaluasi ini juga bisa dilaksanakan dengan memberikan konsekuensi hukum bagi pelanggaran terhadap ketentuan
hukum acara, khususnya pada bagian yang mengatur pelaksanaan fungsi advokat dan aparat penegak hukum
lainnya dalam prosedur penanganan perkara. Sedang bagi tindak pelanggaran kode etik profesi, hakim di
Pengadilan dapat melaporkannya kepada organisasi advokat yang bersangkutan, untuk diproses sebagaimana
laporan dari masyarakat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
• Fahrudin, Adi. 2010. Advokasi Pekerjaan Sosial. Stks Bandung.
• https://mitrahukum.org/pendidikan-keadvokatan-dan-permasalahan-yang-dihadapi/
• https://www.hukumonline.com/berita/a/pendidikan-keadvokatan-dan-permasalahan-
yang-dihadapi-hol11473?page=all
• National Association of Social Workers: Grassroots Advocacy Tools
• Adi, Isbandi Rukminto. (2008). Intervensi komunitas pengembangan masyarakat sebagai
upaya pemberdayaan masyarakat. Jakarta : Rajawali Press.
• Jurnal Al-Bayan / VOL. 21, NO. 30, JULI - DESEMBER 2014
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT Kelompok 3 advokasi (1) (1).pptx

Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptxPertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
CandraAdikurnia1
 
Problematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesiaProblematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesia
noidmedia virtual
 
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
noidmedia virtual
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Cut Amanda Pravitadewi
 
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
Edo Fitriansyah
 
Demokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
Demokratisasi Proses Legislatif di IndonesiaDemokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
Demokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
Ari Widiyanto
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
Shafiyya Darisfa
 
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
salomoroyfreddy
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
Rizki Aditama
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
ciciliaeritawanti
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
RiskyAminAlQadry
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
Rizki Aditama
 
Softskill 11
Softskill 11Softskill 11
Softskill 11
MaulidaFebiyola1
 

Similar to PPT Kelompok 3 advokasi (1) (1).pptx (20)

Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptxPertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
 
Problematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesiaProblematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesia
 
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, employer resp...
 
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
BE & GG 14, Edo Fitriansyah, Hapzi Ali, conflict interest di perusahaan,Mercu...
 
Demokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
Demokratisasi Proses Legislatif di IndonesiaDemokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
Demokratisasi Proses Legislatif di Indonesia
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidananAspek hukum dalam praktek kebidanan
Aspek hukum dalam praktek kebidanan
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
 
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
9.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-corporate ethics rights, priviliges, pro...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government & Corporate Governance , U...
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
Jurnal hukum
Jurnal hukumJurnal hukum
Jurnal hukum
 
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
9, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,corporate ethics r...
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
 
Softskill 11
Softskill 11Softskill 11
Softskill 11
 
Upaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesiaUpaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesia
 
Legislations
LegislationsLegislations
Legislations
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 

PPT Kelompok 3 advokasi (1) (1).pptx

  • 1. ADVOKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN YANG DI HADAPI DALAM ADVOKASI” DIAMPU OLEH IBU Maria Ulfa,M.H
  • 2. Kelompok TIGA • DISUSUN OLEH: • FAKHRUL HUSYAIRI • FITRA HAYATI
  • 3. A. PERMASALAHAN DALAM ADVOKASI • Advokasi merupakan upaya untuk mengingatkan dan mendesak negara dan pemerintah untuk selalu konsisten dan bertanggungjawab melindungi dan mensejahterakan seluruh warganya. Ini berarti sebuah tanggung jawab para pelaksana advokasi untuk ikut berperanserta dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan negara. Advokasi juga diartikan sebagai upaya pendekatan (approaches) terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan (Notoadmodjo, 2003. hal. 86). • Advokasi dalam perkembangannya digunakan untuk berbagai macam kepentingan, maka advokasi dalam pembahasan ini tak lain adalah advokasi yang bertujuan memperjuangkan keadilan sosial. Dengan kata lain, advokasi yang dirumuskan merupakan praktek perjuangan secara sistematis dalam rangka mendorong terwujudnya keadilan sosial melalui perubahan atau perumusan kebijakan publik, maka dalam menjalan kan kegiatan advokasi ada beberapa masalah yang akan di jumpai oleh setiap advokat.
  • 4. MASALAH YANG DI HADAPI DALAM ADVOKASI Ketentuan Pasal 2 ayat(2) Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat menyatakan: yang dapat diangkat sebagai Advokat adalah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum dan setelah mengikuti pendidikan khusus profesi advokat yang dilaksanakan oleh organisasi advokat. Sementara itu berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat(3), Pasal 21 ayat(1) dan ayat(2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disimpulkan bahwa penyelenggaraan pendidikan profesi diselenggarakan oleh perguruan tinggi, karena perguruan tinggi berdasarkan undang-undang tersebut berhak menyelenggarakan program pendidikan tinggi dan dapat memberikan gelar akademik, profesi maupun vokasi. Bahkan dalam undang- undang tersebut ditegaskan bahwa selain perguruan tinggi, dilarang memberikan gelar akademik, profesi atau vokasi. Ini berarti untuk menyelenggarakan pendidikan profesi advokat harus ada kerjasama antara perguruan tinggi dengan organisasi profesi advokat. Dengan kata lain organisasi advokat maupun perguruan tinggi hukum, masing-masing tidak dapat menyelenggarakan sendiri program pendidikan tersebut, tetapi harus bekerjasama. Selain itu permasalahan substansial lainnya adalah belum ditetapkan kurikulum baku untuk pendidikan tersebut dan masih menghadapi pula kendala tentang tersedianya tenaga pengajar yang profesional terutama di daerah-daerah. Persoalan lain yang dihadapi adalah belum ditetapkan pula kriteria dan syarat pemagangan dan kantor-kantor advokat yang ditetapkan memenuhi syarat untuk tempat pemagangan bagi para calon anggota advokat.
  • 5. TANTANGAN DALAM ADVOKASI • Undang-undang Advokat Hingga saat ini, sikap kebijakan hukum dan peradilan nasional masih diskriminatif bahkan mengesampingkan fungsi dan peranan advokat. Selain itu belum ada undang-undang yang secara khusus mengatur profesi advokat. Berbeda dengan polisi, jaksa, dan hakim, tidak satu pun hukum positif di Indonesia yang secara tegas mengakui mereka sebagai elemen penegakan hukum. Akibatnya, hambatan-hambatan status kerap kali mereka hadapi ketika melaksanakan tugas dan peranannya, yang justru paling banyak ditemukan di lingkungan Pengadilan. Mulai dari minimnya akses mereka terhadap informasi perkara yang ditangani, ketimpangan dalam hubungan fungsional dengan aparat penegak hukum (polisi dan jaksa), hingga sikap antagonis yang tak jarang ditunjukkan hakim dalam proses persidangan. 1. Independensi advokat Satu-satunya perangkat yang bisa digunakan untuk menilai pekerjaan advokat adalah kode etik profesi yang diciptakan dan diberlakukan di kalangan mereka sendiri. Dengan adanya kode etik profesi, penilaian apakah tindakan seorang advokat telah menyalahi standar profesi semestinya dapat dilaksanakan secara obyektif. Otonomi juga dibutuhkan karena eratnya hubungan profesi mereka dengan kepentingan publik. Sebab, kewenangan fungsional advokat lahir atas kebutuhan publik akan keahlian yang mereka miliki. Akibatnya, pertanggungjawaban mereka harus lebih besar diarahkan kepada publik (bersifat altruistis).
  • 6. • Ketergantungan terhadap anggota pekerjaan rumah yang harus didahulukan oleh berbagai organisasi profesi hukum di Indonesia adalah menciptakan rasa ketergantungan anggotanya terhadap organisasi. Tugas ini tidak cuma bisa direalisasikan dengan memberi kewenangan organisasi untuk menerbitkan izin praktek sebagaimana diinginkan selama ini. Sementara di bidang pengawasan, penyiapan perangkat organisasi dapat dijadikan prioritas berikutnya. Fungsi Dewan Kehormatan yang selama ini bersifat pasif bisa lebih diberdayakan dengan memberikan kewenangan investigatif. Laporan atau pengaduan yang muncul dari masyarakat tentang tindak pelanggaran profesi yang dilakukan anggota harus dijamin penanganannya dalam sebuah peradilan profesi yang cepat, adil dan transparan. Selain itu, rumusan kode etik yang ada selama ini perlu dirombak agar tidak hanya bersifat normatif tetapi juga aplikatif. Dalam artian, memiliki nilai guna sebagai rujukan oleh anggota profesi saat menemukan permasalahan dalam menjalankan kegiatan profesinya. • Konsekuensi hukum Evaluasi ini juga bisa dilaksanakan dengan memberikan konsekuensi hukum bagi pelanggaran terhadap ketentuan hukum acara, khususnya pada bagian yang mengatur pelaksanaan fungsi advokat dan aparat penegak hukum lainnya dalam prosedur penanganan perkara. Sedang bagi tindak pelanggaran kode etik profesi, hakim di Pengadilan dapat melaporkannya kepada organisasi advokat yang bersangkutan, untuk diproses sebagaimana laporan dari masyarakat pada umumnya.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA • Fahrudin, Adi. 2010. Advokasi Pekerjaan Sosial. Stks Bandung. • https://mitrahukum.org/pendidikan-keadvokatan-dan-permasalahan-yang-dihadapi/ • https://www.hukumonline.com/berita/a/pendidikan-keadvokatan-dan-permasalahan- yang-dihadapi-hol11473?page=all • National Association of Social Workers: Grassroots Advocacy Tools • Adi, Isbandi Rukminto. (2008). Intervensi komunitas pengembangan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. Jakarta : Rajawali Press. • Jurnal Al-Bayan / VOL. 21, NO. 30, JULI - DESEMBER 2014