SlideShare a Scribd company logo
PILAR KESEJAHTERAAN
EKONOMI MASYARAKAT ISLAM
Oleh
Muhammad Ismail Yusanto
POLITIK EKONOMI ISLAM
 Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan asasi tiap
individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap
orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dharuri
dan kamali sesuai dengan kadar kesanggupannya.
Tercapai melalui:
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu
2. Tanggungan keluarga dan kerabatnya
3. Kewajiban negara
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
MANUSIA
1. Kebutuhan asasi (kebutuhan dasar): sandang,
papan, pangan
2. Kebutuhan dharuri (kebutuhan pokok):
pendidikan, kesehatan, transportasi
3. Kebutuhan kamali (kebutuhan pelengkap): semua
kebutuhan yang sifatnya sekadar pelengkap,
misalnya rekreasi, makanan tambahan, alat
transportasi sendiri, rumah kedua, baju ke sekian
dan sebagainya
PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBUTUHAN ASASI
 Kebutuhan pangan merupakan hajah udhawiyah yang
harus dipenuhi agar manusia bisa hidup secara normal.
Bila tidak, jiwa manusia terancam. Pemerintah boleh
menetapkan kebutuhan pangan minimal seperti apa yang
harus terpenuhi bagi setiap rakyatnya, misalnya dengan
ukuran besarnya kalori perorang perhari dari berbagai
makanan dengan kategori empat sehat lima sempurna.
 Kebutuhan sandang bukan merupakan hajah udhawiyah,
tapi ia wajib dipenuhi dalam rangka menjalankan perintah
syariah untuk menutup aurat. Batas minimalnya adalah
tertutupinya aurat dan terjaganya kesehatan yang
bersangkutan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN
 Kebutuhan papan bukan hajah udhawiyah, tapi tetap harus
dipenuhi, karena adanya rumah menjadi prasarat dasar
berlangsungnya berbagai kewajiban agama, misalnya
tertutupinya aurat, tempat menyimpan harta milik, tempat
istirahat, tempat hubungan suami istri, tempat beribadah,
tempat interaksi anggota keluarga dan terselenggaranya
proses pendidikan anak dan sebagainya. Batas minimal
pemenuhan kebutuhan papan adalah tersedianya rumah
yang memungkinkan semua kewajiban agama yang
berkaitan dengan rumah dapat diselenggarakan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN
KEBUTUHAN DHARURI
 Kebutuhan layanan kesehatan bukan hajah udhawiyah.
Berobat tatkala sakit, hukum asalnya adalah mubah. Tapi
jelas, tanpa kesehatan semua kegiatan manusia akan
terganggu, yang pada akhirnya akan menghambat
pelaksanaan kewajiban agama dan pencapaian
produktifitas yang sangat diperlukan dalam kemajuan
masyarakat. Disamping menjadi kewajiban individu untuk
menjaga kesehatan masing-masing, layanan kesehatan
merupakan bagian dari riayatu su’uni al-ummah
(pelayanan masyarakat) oleh negara. Jadi, sudah
semestinya negaralah yang menyelenggarakan layanan ini
untuk rakyatnya dengan cuma-cuma, minimal dengan
biaya murah.
PEMENUHAN KEBUTUHAN
 Kebutuhan pendidikan bukan hajah udhawiyah, tapi sangat
diperlukan bagi peningkatan kualitas SDM sebagai motor
utama berbagai upaya guna mencapai kemajuan
masyarakat secara keseluruhan. Terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi pembentukan syakhsiyyah
Islamiyyah, penguasaan saintek dan tsaqofah Islam,
merupakan pelaksanaan kewajiban agama yang
memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang
hayat sekalipun sampai ke negeri Cina. Terselenggaranya
pendidikan yang bermutu (Islami) merupakan kewajiban
negara sebagai bagian dari ri’ayatu su’uni al-ummah
secara cuma-cuma atau setidaknya berbiaya murah.
CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN
 Pemenuhan kebutuhan jasmani (hajah udhawiyah),
sandang dan papan dilakukan oleh masing-masing anggota
masyarakat melalui berbagai upaya yang halal. Bila tidak
mampu, kerabat dekatnya wajib membantu. Bila tidak
mampu juga, negara wajib memberikan uluran tangan. Bila
negara tidak mampu atau tidak peduli, masyarakat secara
luas harus mengoreksi pemerintah sambil turun tangan
mengulurkan bantuan.
 Pemenuhan kebutuhan dharuri (pendidikan, layanan
kesehatan dan transportasi murah) menjadi kewajiban
negara. Peran serta masyarakat sifatnya hanya pelengkap.
 Penyediaan sarana (penerangan, komunikasi, air bersih)
dan prasarana (jalan, jembatan dan sebagainya) menjadi
kewajiban negara yang dapat diperoleh oleh rakyat secara
cuma-cuma atau setidaknya dengan biaya murah.
PROBLEMATIKA KONTEMPORER
PEMENUHAN KEBUTUHAN
 Pemenuhan kebutuhan asasi dan dharuri dewasa ini makin
berat dilakukan oleh rakyat, karena:
- Negara bukannya menambah subsidi tapi malah
mengurangi, sehingga biaya untuk air, listrik, bbm
(transportasi) dan komunikasi makin tinggi. Akibatnya,
rakyat mengeluarkan dana lebih banyak untuk membiayai
itu semua, yang pasti akan mengurangi dana untuk
kebutuhan asasi dan dharuri. Walhasil, kesejahteraan
masyarakat menurun.
- Mutu pendidikan dasar dan menengah negeri rendah,
sehingga rakyat mencari pendidikan yang diselenggarakan
swasta dengan konsekuensi harus membayar lebih mahal.
- Dalam situasi seperti itu, sulit mengharap uluran tangan
negara dalam mengatasi problema kemiskinan. Rakyat
harus turun tangan.
KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 Kepemilikan dalam Islam ada 3
- Kepemilikan individu
- Kepemilikan umum
- Kepemilikan negara
Kepemilikan individu didapat melalui:
 Bekerja di sektor produksi dan distribusi barang dan jasa
yang halal.
 Warisan.
 Pemberian negara.
 Kebutuhan harta untuk mempertahankan hidup.
 Harta yang diperoleh tanpa daya dan upaya: hibah, hadiah,
wasiat, shadaqah, mahar, diyat, luqathah.
UPAYA PENSEJAHTERAAN
MASYARAKAT
 Makin tinggi seseorang dapat meraih kepemilikan
individu, makin tinggi pula kemampuannya untuk
mensejahterakan dirinya. Oleh karena itu, upaya serius
meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan
dan pengalaman menjadi sangat penting. Disamping itu,
melalui kebijakan di bidang ekonomi, negara menciptakan
lapangan pekerjaan untuk menampung tenaga kerja yang
terus meningkat. Dengan meningkatnya kegiatan ekonomi,
lapangan kerja terbuka, kegiatan ekonomi ikutan juga
tumbuh, rakyat akan semakin mudah mendapatkan
penghasilan. Walhasil rakyat semakin sejahtera.
UPAYA PENSEJAHTERAAN
MASYARAKAT
 Dengan pengelolaan kepemilikian umum dan negara
secara tepat dan efisien, hasilnya dapat digunakan untuk
membangun infrastruktur yang sangat diperlukan bagi
kesejahteraan masyarakat, membiayai kebutuhan dharuri
(pendidikan, kesehatan) dan berbagai kebutuhan sarana
(listrik, air, komunikasi, bbm dan sebagainya).
 Ketika kebutuhan dharuri dan sarana telah dicukupi oleh
negara, maka masyarakat dapat menggunakan dana tersisa
untuk memenuhi berbagai kebutuhan kamali. Bila itu
terjadi, kesejahteraan optimal masyarakat dapat tercapai.
PERAN NEGARA DALAM
MENSEJAHTERAKAN RAKYAT
Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan
kebutuhan asasi dan dharuri individu
Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi
Bidang Pertanian
Bidang Industri
Bidang Perdagangan
Bidang Moneter
Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul
mal yang
Menjaga mekanisme pasar
Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi
Menciptakan SDM unggul
Menyediakan seluruh sarana dan prasarana yang
diperlukan
ELEMEN PENTING KESEJAHTERAAN
RAKYAT
 Tercukupinya pangan yang halal dan thayib (dengan gizi
cukup)
 Tersedianya perumahan yang memenuhi standar kehidupan
layak bagi keluarga muslim, dengan sarana penerangan, air
bersih dan telekomunikasi yang mencukupi.
 Tercukupinya sandang sehingga tercapai nilai etika,
medika dan estetika
 Terjaganya selalu kesehatan anggota keluarga
 Terpenuhinya kebutuhan pendidikan Islami, utamanya
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sehingga
membuat manusia mampu mandiri.
 Terpenuhinya kebutuhan transportasi secara murah.
 Terbukanya peluang untuk memenuhi kebutuhan kamal
Pilar-Kesejahteraan-Masyarakat.ppt

More Related Content

Similar to Pilar-Kesejahteraan-Masyarakat.ppt

Memahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahMemahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahKafi Hidonis
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma Al-ma'arij
 
Resum ermawan menghandle pengaguran converted
Resum ermawan  menghandle pengaguran  convertedResum ermawan  menghandle pengaguran  converted
Resum ermawan menghandle pengaguran converted
ermawanprasetya
 
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak KartikaPertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
nindyapurnamasari
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
Andi Sutandi
 
190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat
Operator Warnet Vast Raha
 
Isu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkiniIsu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkini
Yabniel Lit Jingga
 
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
bella gustiana
 
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptxURGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
AnggalanaAnggalana
 
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docxjurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
RiskyAmnur
 
Distribusi kekayaan
Distribusi kekayaanDistribusi kekayaan
Distribusi kekayaan
Catatan_Kuliyah
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Mari belajar Exact
 
ppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptxppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptx
MuhammadMaycelDarmaw
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Pembangunan mapan mapan dalam islam
Pembangunan mapan mapan dalam islamPembangunan mapan mapan dalam islam
Pembangunan mapan mapan dalam islam
khadwa
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Lutfiyah Siti
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Ahmad Muhyi
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
Ahmad Muhyi
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
adhi nugraha
 

Similar to Pilar-Kesejahteraan-Masyarakat.ppt (20)

Memahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafahMemahami politik ekonomi daulah khilafah
Memahami politik ekonomi daulah khilafah
 
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanCharisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Charisma 11140935 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Resum ermawan menghandle pengaguran converted
Resum ermawan  menghandle pengaguran  convertedResum ermawan  menghandle pengaguran  converted
Resum ermawan menghandle pengaguran converted
 
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak KartikaPertemuan ke 12 - Pak Kartika
Pertemuan ke 12 - Pak Kartika
 
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
6. kemisikinan dan kesenjangan pendapatan
 
190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat190996637 perekonomian-rakyat
190996637 perekonomian-rakyat
 
Isu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkiniIsu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkini
 
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
Tugas perekonomian indonesia kelompok 1
 
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptxURGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
URGENSI PEMENUHAN HAK MASYARAKAT URBAN.pptx
 
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docxjurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
jurnal ekspolitasi anak jalanan dalam fiqh jinayah.docx
 
Distribusi kekayaan
Distribusi kekayaanDistribusi kekayaan
Distribusi kekayaan
 
Makalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguranMakalah kemiskinan dan pengangguran
Makalah kemiskinan dan pengangguran
 
ppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptxppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptx
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Pembangunan mapan mapan dalam islam
Pembangunan mapan mapan dalam islamPembangunan mapan mapan dalam islam
Pembangunan mapan mapan dalam islam
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Prubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomiPrubhan struktur ekonomi
Prubhan struktur ekonomi
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 

Pilar-Kesejahteraan-Masyarakat.ppt

  • 1. PILAR KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT ISLAM Oleh Muhammad Ismail Yusanto
  • 2. POLITIK EKONOMI ISLAM  Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan asasi tiap individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dharuri dan kamali sesuai dengan kadar kesanggupannya. Tercapai melalui: 1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu 2. Tanggungan keluarga dan kerabatnya 3. Kewajiban negara 4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
  • 3. KEBUTUHAN-KEBUTUHAN MANUSIA 1. Kebutuhan asasi (kebutuhan dasar): sandang, papan, pangan 2. Kebutuhan dharuri (kebutuhan pokok): pendidikan, kesehatan, transportasi 3. Kebutuhan kamali (kebutuhan pelengkap): semua kebutuhan yang sifatnya sekadar pelengkap, misalnya rekreasi, makanan tambahan, alat transportasi sendiri, rumah kedua, baju ke sekian dan sebagainya
  • 4. PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN ASASI  Kebutuhan pangan merupakan hajah udhawiyah yang harus dipenuhi agar manusia bisa hidup secara normal. Bila tidak, jiwa manusia terancam. Pemerintah boleh menetapkan kebutuhan pangan minimal seperti apa yang harus terpenuhi bagi setiap rakyatnya, misalnya dengan ukuran besarnya kalori perorang perhari dari berbagai makanan dengan kategori empat sehat lima sempurna.  Kebutuhan sandang bukan merupakan hajah udhawiyah, tapi ia wajib dipenuhi dalam rangka menjalankan perintah syariah untuk menutup aurat. Batas minimalnya adalah tertutupinya aurat dan terjaganya kesehatan yang bersangkutan.
  • 5. PEMENUHAN KEBUTUHAN  Kebutuhan papan bukan hajah udhawiyah, tapi tetap harus dipenuhi, karena adanya rumah menjadi prasarat dasar berlangsungnya berbagai kewajiban agama, misalnya tertutupinya aurat, tempat menyimpan harta milik, tempat istirahat, tempat hubungan suami istri, tempat beribadah, tempat interaksi anggota keluarga dan terselenggaranya proses pendidikan anak dan sebagainya. Batas minimal pemenuhan kebutuhan papan adalah tersedianya rumah yang memungkinkan semua kewajiban agama yang berkaitan dengan rumah dapat diselenggarakan.
  • 6. PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN DHARURI  Kebutuhan layanan kesehatan bukan hajah udhawiyah. Berobat tatkala sakit, hukum asalnya adalah mubah. Tapi jelas, tanpa kesehatan semua kegiatan manusia akan terganggu, yang pada akhirnya akan menghambat pelaksanaan kewajiban agama dan pencapaian produktifitas yang sangat diperlukan dalam kemajuan masyarakat. Disamping menjadi kewajiban individu untuk menjaga kesehatan masing-masing, layanan kesehatan merupakan bagian dari riayatu su’uni al-ummah (pelayanan masyarakat) oleh negara. Jadi, sudah semestinya negaralah yang menyelenggarakan layanan ini untuk rakyatnya dengan cuma-cuma, minimal dengan biaya murah.
  • 7. PEMENUHAN KEBUTUHAN  Kebutuhan pendidikan bukan hajah udhawiyah, tapi sangat diperlukan bagi peningkatan kualitas SDM sebagai motor utama berbagai upaya guna mencapai kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi pembentukan syakhsiyyah Islamiyyah, penguasaan saintek dan tsaqofah Islam, merupakan pelaksanaan kewajiban agama yang memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat sekalipun sampai ke negeri Cina. Terselenggaranya pendidikan yang bermutu (Islami) merupakan kewajiban negara sebagai bagian dari ri’ayatu su’uni al-ummah secara cuma-cuma atau setidaknya berbiaya murah.
  • 8. CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN  Pemenuhan kebutuhan jasmani (hajah udhawiyah), sandang dan papan dilakukan oleh masing-masing anggota masyarakat melalui berbagai upaya yang halal. Bila tidak mampu, kerabat dekatnya wajib membantu. Bila tidak mampu juga, negara wajib memberikan uluran tangan. Bila negara tidak mampu atau tidak peduli, masyarakat secara luas harus mengoreksi pemerintah sambil turun tangan mengulurkan bantuan.  Pemenuhan kebutuhan dharuri (pendidikan, layanan kesehatan dan transportasi murah) menjadi kewajiban negara. Peran serta masyarakat sifatnya hanya pelengkap.  Penyediaan sarana (penerangan, komunikasi, air bersih) dan prasarana (jalan, jembatan dan sebagainya) menjadi kewajiban negara yang dapat diperoleh oleh rakyat secara cuma-cuma atau setidaknya dengan biaya murah.
  • 9. PROBLEMATIKA KONTEMPORER PEMENUHAN KEBUTUHAN  Pemenuhan kebutuhan asasi dan dharuri dewasa ini makin berat dilakukan oleh rakyat, karena: - Negara bukannya menambah subsidi tapi malah mengurangi, sehingga biaya untuk air, listrik, bbm (transportasi) dan komunikasi makin tinggi. Akibatnya, rakyat mengeluarkan dana lebih banyak untuk membiayai itu semua, yang pasti akan mengurangi dana untuk kebutuhan asasi dan dharuri. Walhasil, kesejahteraan masyarakat menurun. - Mutu pendidikan dasar dan menengah negeri rendah, sehingga rakyat mencari pendidikan yang diselenggarakan swasta dengan konsekuensi harus membayar lebih mahal. - Dalam situasi seperti itu, sulit mengharap uluran tangan negara dalam mengatasi problema kemiskinan. Rakyat harus turun tangan.
  • 10. KEPEMILIKAN DALAM ISLAM  Kepemilikan dalam Islam ada 3 - Kepemilikan individu - Kepemilikan umum - Kepemilikan negara Kepemilikan individu didapat melalui:  Bekerja di sektor produksi dan distribusi barang dan jasa yang halal.  Warisan.  Pemberian negara.  Kebutuhan harta untuk mempertahankan hidup.  Harta yang diperoleh tanpa daya dan upaya: hibah, hadiah, wasiat, shadaqah, mahar, diyat, luqathah.
  • 11. UPAYA PENSEJAHTERAAN MASYARAKAT  Makin tinggi seseorang dapat meraih kepemilikan individu, makin tinggi pula kemampuannya untuk mensejahterakan dirinya. Oleh karena itu, upaya serius meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman menjadi sangat penting. Disamping itu, melalui kebijakan di bidang ekonomi, negara menciptakan lapangan pekerjaan untuk menampung tenaga kerja yang terus meningkat. Dengan meningkatnya kegiatan ekonomi, lapangan kerja terbuka, kegiatan ekonomi ikutan juga tumbuh, rakyat akan semakin mudah mendapatkan penghasilan. Walhasil rakyat semakin sejahtera.
  • 12. UPAYA PENSEJAHTERAAN MASYARAKAT  Dengan pengelolaan kepemilikian umum dan negara secara tepat dan efisien, hasilnya dapat digunakan untuk membangun infrastruktur yang sangat diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat, membiayai kebutuhan dharuri (pendidikan, kesehatan) dan berbagai kebutuhan sarana (listrik, air, komunikasi, bbm dan sebagainya).  Ketika kebutuhan dharuri dan sarana telah dicukupi oleh negara, maka masyarakat dapat menggunakan dana tersisa untuk memenuhi berbagai kebutuhan kamali. Bila itu terjadi, kesejahteraan optimal masyarakat dapat tercapai.
  • 13. PERAN NEGARA DALAM MENSEJAHTERAKAN RAKYAT Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan kebutuhan asasi dan dharuri individu Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi Bidang Pertanian Bidang Industri Bidang Perdagangan Bidang Moneter Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul mal yang Menjaga mekanisme pasar Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi Menciptakan SDM unggul Menyediakan seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan
  • 14. ELEMEN PENTING KESEJAHTERAAN RAKYAT  Tercukupinya pangan yang halal dan thayib (dengan gizi cukup)  Tersedianya perumahan yang memenuhi standar kehidupan layak bagi keluarga muslim, dengan sarana penerangan, air bersih dan telekomunikasi yang mencukupi.  Tercukupinya sandang sehingga tercapai nilai etika, medika dan estetika  Terjaganya selalu kesehatan anggota keluarga  Terpenuhinya kebutuhan pendidikan Islami, utamanya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sehingga membuat manusia mampu mandiri.  Terpenuhinya kebutuhan transportasi secara murah.  Terbukanya peluang untuk memenuhi kebutuhan kamal