Pidato ini memperingati Hari Kartini dan mengingatkan pentingnya sikap syukur kepada Tuhan serta perjuangan wanita Indonesia yang setara dengan pria. Pidato ini juga menekankan pentingnya wanita menjaga citra sebagai ibu yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Dalam era maju dan serba tekhnologi ini Bahasa Jawa makin tersisihkan. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari pemuda-pemudi jaman sekarang lebih tertarik dengan tekhnologi.
Walaupun begitu masih ada beberapa pemuda-pemudi yang mendalami minatnya di jurusan Bahasa Jawa, mahasiswa IKIP PGRI Semarang salah satunya.
Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester ini mereka dituntut untuk membuat 50 contoh geguritan (puisi Jawa). Luar biasa banyak bukan? Bagi kalian yang tak pernah belajar ini pasti akan kebingungan mencari inspirasi judul serta isinya.
Nah, disini kita akan memberikan beberapa contoh geguritan (puisi Jawa), untuk bahan pertimbangan dan bahan inspirasi tentunya.
Dalam era maju dan serba tekhnologi ini Bahasa Jawa makin tersisihkan. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari pemuda-pemudi jaman sekarang lebih tertarik dengan tekhnologi.
Walaupun begitu masih ada beberapa pemuda-pemudi yang mendalami minatnya di jurusan Bahasa Jawa, mahasiswa IKIP PGRI Semarang salah satunya.
Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester ini mereka dituntut untuk membuat 50 contoh geguritan (puisi Jawa). Luar biasa banyak bukan? Bagi kalian yang tak pernah belajar ini pasti akan kebingungan mencari inspirasi judul serta isinya.
Nah, disini kita akan memberikan beberapa contoh geguritan (puisi Jawa), untuk bahan pertimbangan dan bahan inspirasi tentunya.
Khutbah Idul Fitri adalah momentum yang sangat berarti bagi umat Muslim. Yang Paling Sedih tahun-tahun ini adalah masa pandemic Covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir. Sehingga Khutbah yang berkaitan dengan Ibu dan Bapak (Orang Tua) adalah materi khutbah yang sangat menyentuh.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. PIDATO BAHASA INDONESIA HARI KARTINI
Yang terhormat Bapak...
Yang kami hormati para Bapak Ketua RW...
Bapak-bapak Ketua RT...
Rekan-rekan remaja dan pemuda se-wilayah...
Hadirin dan hadirat yang mulia,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat sejahtera dan berbahagia juga kami sampaikan kepada hadirin dan hadirat yang
beragama selain Islam.
Pada pagi yang berbahagia ini marilah kita bersama sejenak merenung dan berdoa, semoga
kita yang hingga pagi ini masih dikaruniai kebahagiaan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, diberi
kekuatan untuk bersyukur senantiasa, atas rahmat dan hidayah dari Tuhan yang Maha Kuasa.
Rasa syukur itu marilah kita buktikan dengan tetap menjalankan kewajiban dan tetap
menjauhi larangan Allah Tuhan Yang Maha Adil.
Selanjutnya pada pagi yang berbahagia ini, hendaknya kita juga brsyukur atas kesempatan
yang telah diberikan oleh Allah Tuhan yang Maha Kasih, yang dengan rahmat-Nya pula kita
bisa bersama-sama mengadakan upacara memperingati “Hari Kartini”.
Nama Kartini, sudah tidak asing lagi. Bahkan dalam kehidupan sekarang ini telah terpatri
suatu sikap, khususnya sikap para Ibu, sikap para remaja dan pemudi putri, yang
mencerminkan cita-cita luhur ibu Kita Kartini.
Sebagai wanita yang tentu tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, maka
sekarang kian tampak bahwa dalam mendudukkan dirinya sebagai sesama pejuang bangsa,
telah dapat menenmpatkan diri wanita Indonesia sebagai pejuang yang tidak ingin dikatakan
nomor dua terhadap para kaum laki-laki.
Hadirin yang mulia tentunya kita juga tetap tahu batas. Janganlah mencampuri yang bukan
urusan kita. Namun tetaplah waspada. Kapan kita boleh membantu, kapan kita wajib
membantu dan kapan pula kita menentukan sikap terhadap kaum Bapak. Semuanya itu kita
lakukan untuk menjaga citra sebagai Ibu. Suatu citra yang harus bersummber kepada
kepribadian bangsa, yakni kepribadian sebagai bangsa yang luhur, yakni kepribadian
Pancasila dan UUD ‘45.
Dalam menjalankan tugas sehari-hari semoga Allah SWT senantiasa bersama kita. Masih
banyak yang harus kita lakukan. Masih banyak yang belum selesai. Selamat berjuang,
selamat menjalankan tugas , hingga tercapai keluarga yang bahagia, keluarga sejahtera di atas
ridla Allah SWT. Amin..
Hadirin sekalian, demikian sambutan dari kami, mohon maaf jika ada tutur kata kami yang
kurang berkenan di hati hadirin sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.