Dokumen ini membahas teknik pengkodean dan modulasi sinyal digital. Ada empat kombinasi pengkodean yaitu data digital-sinyal digital, data digital-sinyal analog, data analog-sinyal digital, dan data analog-sinyal analog. Dokumen fokus pada pengkodean data digital ke sinyal digital dengan format NRZ, Manchester, dan teknik penggantian kode untuk menghindari kesalahan deteksi.
Here you will learn:
How to Connect two or more devices to share data and information.
What is OSI Model?
Introduction to OSI Model
What is Physical Layer?
Devices used Physical Layer
What is Signal?
Types of Signals?
Analog Signals
Digital SIgnals
What is Transmission Medium?
What Is Switch in Networking?
Networking 7 Layers.
.
Please like and comments your Question and suggestion?
data digital ditransmisikan sinyal digital
data digital ditransmisikan sinyal analog
data analog ditransmisikan sinyal digital
data analog ditransmisikan sinyal analog
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalBeny Nugraha
Modulasi digital memungkinkan transmisi sinyal informasi digital melalui saluran transmisi. Terdapat tiga jenis modulasi digital utama yaitu ASK, FSK, dan PSK. ASK mengubah amplitudo sinyal carrier, FSK mengubah frekuensi sinyal carrier, sedangkan PSK mengubah fase sinyal carrier. BPSK adalah contoh PSK sederhana yang hanya menggunakan dua fase yang dipisahkan 180 derajat untuk merepresentasikan bit 0 dan 1.
Dokumen tersebut membahas tentang konversi sinyal analog menjadi sinyal digital. Terdapat tiga tahapan utama dalam konversi sinyal analog ke digital yaitu pengambilan sampel, kuantisasi, dan pengkodean ke dalam bentuk bilangan biner. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memenuhi teorema Nyquist agar tidak terjadi aliasing akibat frekuensi sampling yang terlalu rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Pengolahan Sinyal Digital yang mencakup kompetensi teori dan praktikum dalam memahami dan mengolah sinyal digital, serta materi kuliah yang meliputi teori sampling, transformasi Fourier, dan praktikum pengolahan sinyal digital."
Dokumen ini membahas teknik pengkodean dan modulasi sinyal digital. Ada empat kombinasi pengkodean yaitu data digital-sinyal digital, data digital-sinyal analog, data analog-sinyal digital, dan data analog-sinyal analog. Dokumen fokus pada pengkodean data digital ke sinyal digital dengan format NRZ, Manchester, dan teknik penggantian kode untuk menghindari kesalahan deteksi.
Here you will learn:
How to Connect two or more devices to share data and information.
What is OSI Model?
Introduction to OSI Model
What is Physical Layer?
Devices used Physical Layer
What is Signal?
Types of Signals?
Analog Signals
Digital SIgnals
What is Transmission Medium?
What Is Switch in Networking?
Networking 7 Layers.
.
Please like and comments your Question and suggestion?
data digital ditransmisikan sinyal digital
data digital ditransmisikan sinyal analog
data analog ditransmisikan sinyal digital
data analog ditransmisikan sinyal analog
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 12 - modulasi digitalBeny Nugraha
Modulasi digital memungkinkan transmisi sinyal informasi digital melalui saluran transmisi. Terdapat tiga jenis modulasi digital utama yaitu ASK, FSK, dan PSK. ASK mengubah amplitudo sinyal carrier, FSK mengubah frekuensi sinyal carrier, sedangkan PSK mengubah fase sinyal carrier. BPSK adalah contoh PSK sederhana yang hanya menggunakan dua fase yang dipisahkan 180 derajat untuk merepresentasikan bit 0 dan 1.
Dokumen tersebut membahas tentang konversi sinyal analog menjadi sinyal digital. Terdapat tiga tahapan utama dalam konversi sinyal analog ke digital yaitu pengambilan sampel, kuantisasi, dan pengkodean ke dalam bentuk bilangan biner. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memenuhi teorema Nyquist agar tidak terjadi aliasing akibat frekuensi sampling yang terlalu rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Pengolahan Sinyal Digital yang mencakup kompetensi teori dan praktikum dalam memahami dan mengolah sinyal digital, serta materi kuliah yang meliputi teori sampling, transformasi Fourier, dan praktikum pengolahan sinyal digital."
SS7 merupakan standar pensinyalan jaringan PSTN yang direkomendasikan ITU untuk pensinyalan antar sentral secara digital, menggunakan kanal tersendiri untuk signaling dan memungkinkan transmisi digital.
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim pulsa data.
2. Polar menggunakan dua tingkat tegangan (positif dan negatif) untuk menghindari masalah level tegangan.
3. Bipolar menggunakan kombinasi polaritas positif dan negatif untuk mengodekan data.
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim data 0 dan 1
2. Bipolar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan: non return to zero, return to zero, dan biphase
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim data 0 dan 1
2. Bipolar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan: non return to zero, return to zero, dan biphase
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim pulsa data.
2. Bipolar menggunakan dua tingkat tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan.
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan yaitu non return to zero, return to zero, dan biphase.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar transmisi data, dimulai dari konsep dan istilah seperti media terpandu, tak terpandu, sistem transmisi, dan bandwidth. Selanjutnya membahas tentang transmisi analog dan digital, serta elemen-elemen sistem transmisi seperti atenuasi, delay distortion, dan noise."
Teks tersebut membahas tentang transmisi asinkron dan sinkron dalam komunikasi data digital. Secara ringkas, transmisi asinkron mengirim data karakter demi karakter tanpa jam, sementara transmisi sinkron memerlukan jam yang sinkron antara transmiter dan penerima. Teks tersebut juga membahas tentang deteksi dan koreksi galat serta konfigurasi antarmuka komunikasi data seperti RS-232, ISDN, dan null modem.
Bab tiga membahas tentang isyarat analog dan digital, termasuk perbedaan antara data analog dan digital, jenis-jenis isyarat komunikasi data, pengekodean dan pemodulasian data, serta perbedaan antara bit per detik (bps) dan baud."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan digital dan representasi sinyal digital. Sistem digital menggunakan representasi bilangan biner untuk mewakili nilai-nilai diskrit dalam bentuk 0 dan 1. Sinyal digital direpresentasikan dalam bentuk gelombang yang hanya memiliki dua tingkat tegangan untuk mewakili nilai logika 0 dan 1.
Sistem multimedia membutuhkan protokol jaringan untuk mengirimkan data stream secara terdistribusi. Protokol mengatur komunikasi dan transfer data antar dua atau lebih komputer sesuai dengan arsitektur tujuh lapis OSI, dimana tiap lapis menerapkan protokol tertentu untuk berkomunikasi antar node. Kualitas layanan multimedia dipengaruhi oleh beberapa parameter sistem seperti throughput, packet loss, delay, jitter, dan MOS.
Modulasi Frekuensi Shift Keying (FSK) adalah jenis modulasi frekuensi dimana sinyal digital menggeser output antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengodekan bit-bit data. FSK memiliki kelebihan seperti proses demodulasi yang mudah dan kurang rentan terhadap noise, namun juga memiliki kekurangan seperti hanya bisa diaplikasikan pada komunikasi data dengan bit rate rendah. FSK digunakan pada
SS7 merupakan standar pensinyalan jaringan PSTN yang direkomendasikan ITU untuk pensinyalan antar sentral secara digital, menggunakan kanal tersendiri untuk signaling dan memungkinkan transmisi digital.
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim pulsa data.
2. Polar menggunakan dua tingkat tegangan (positif dan negatif) untuk menghindari masalah level tegangan.
3. Bipolar menggunakan kombinasi polaritas positif dan negatif untuk mengodekan data.
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim data 0 dan 1
2. Bipolar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan: non return to zero, return to zero, dan biphase
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim data 0 dan 1
2. Bipolar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan: non return to zero, return to zero, dan biphase
Perubahan data digital ke sinyal digital memiliki 3 kategori:
1. Unipolar menggunakan satu polaritas (positif atau negatif) untuk mengirim pulsa data.
2. Bipolar menggunakan dua tingkat tegangan (positif dan negatif) untuk mengurangi masalah level tegangan.
3. Polar menggunakan dua level tegangan (positif dan negatif) dengan tiga cara pensinyalan yaitu non return to zero, return to zero, dan biphase.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar transmisi data, dimulai dari konsep dan istilah seperti media terpandu, tak terpandu, sistem transmisi, dan bandwidth. Selanjutnya membahas tentang transmisi analog dan digital, serta elemen-elemen sistem transmisi seperti atenuasi, delay distortion, dan noise."
Teks tersebut membahas tentang transmisi asinkron dan sinkron dalam komunikasi data digital. Secara ringkas, transmisi asinkron mengirim data karakter demi karakter tanpa jam, sementara transmisi sinkron memerlukan jam yang sinkron antara transmiter dan penerima. Teks tersebut juga membahas tentang deteksi dan koreksi galat serta konfigurasi antarmuka komunikasi data seperti RS-232, ISDN, dan null modem.
Bab tiga membahas tentang isyarat analog dan digital, termasuk perbedaan antara data analog dan digital, jenis-jenis isyarat komunikasi data, pengekodean dan pemodulasian data, serta perbedaan antara bit per detik (bps) dan baud."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan digital dan representasi sinyal digital. Sistem digital menggunakan representasi bilangan biner untuk mewakili nilai-nilai diskrit dalam bentuk 0 dan 1. Sinyal digital direpresentasikan dalam bentuk gelombang yang hanya memiliki dua tingkat tegangan untuk mewakili nilai logika 0 dan 1.
Sistem multimedia membutuhkan protokol jaringan untuk mengirimkan data stream secara terdistribusi. Protokol mengatur komunikasi dan transfer data antar dua atau lebih komputer sesuai dengan arsitektur tujuh lapis OSI, dimana tiap lapis menerapkan protokol tertentu untuk berkomunikasi antar node. Kualitas layanan multimedia dipengaruhi oleh beberapa parameter sistem seperti throughput, packet loss, delay, jitter, dan MOS.
Modulasi Frekuensi Shift Keying (FSK) adalah jenis modulasi frekuensi dimana sinyal digital menggeser output antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengodekan bit-bit data. FSK memiliki kelebihan seperti proses demodulasi yang mudah dan kurang rentan terhadap noise, namun juga memiliki kekurangan seperti hanya bisa diaplikasikan pada komunikasi data dengan bit rate rendah. FSK digunakan pada
3. Ciri – ciri transmisi
Meningkatkan kecepatan transmisi
Meningkatkan data rate
Menurunkan kebutuhan bandwidth
Meningkatkan signal rate
Data rate (N)
Jumlah data element yang terkirim dalam 1 s
Signal rate/Baud rate/pulse rate/modulation rate (S)
Jumlah signal element yang terkirim dalam 1 s
4. Ciri - ciri transmisi
Baseline Wandering
Urutan bit 0 atau 1 yang panjang dapat menyebabkan penyimpangan pada baseline
dan membuat penerima sulit menkodekan kembali dengan tepat (tidak sinkron)
DC Components
Ketika level tegangan pada sinyal digital tidak berubah selama beberapa waktu,
spektrum frekuensi berada di sekitar nol
Self-synchronous
Jika clock penerima lebih cepat atau lambat, bit interval menjadi berbeda dan
menyebabkan kesalahan pengkodean