PERTOLONGAN
PERTAMA
Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit atau cedera yg.
memerlukan penanganan medis dasar
Medis dasar :
Tindakan pertolongan berdasarkan
ilmu kedokteran yang dapat dimiliki
oleh orang awam atau awam terlatih
Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong yang pertama berada di
lokasi kejadian, memiliki
kemampuan dan terlatih dalam
tindakan penanganan medis dasar
Tujuan Pertolongan Pertama
Menyelamatkan jiwa
Mencegah cacat
Memberikan rasa nyaman &
menunjang upaya penyembuhan
Tindakan Pengamanan Diri
Pelaku Pertolongan
o Menggunakan alat pelindung diri.
(APD)
o Membersihkan diri sebelum & setelah
melakukan tindakan pertolongan.
o Membersihkan alat pertolongan.
Alat Perlindungan Diri
~ Helm
~ Sarung tangan lateks + sarung tangan kerja.
~ Kacamata pelindung.
~ Baju pelindung.
~ Masker penolong.
Peralatan Pertolongan Pertama
o Penutup luka
o Pembalut luka
o Cairan antiseptik
o Peralatan stabilisasi
o Gunting
o Pinset
o Senter
o kapas
o Selimut
o Kartu penderita
o Alat tulis
o Oksigen
o Tandu/Brankar
o Tensi meter
o tandu
Pertolongan Pertama
kasus Medis
( Penyakit Mendadak )
PINGSAN
Terjadi karena peredaran darah ke otak
berkurang, dapat terjadi akibat emosi yang
hebat, berada dalam ruangan yang penuh
orang tanpa udara yang cukup, letih dan lapar
serta aktifitas berat
Gejala & tanda :
1. Perasaan linglung
2. Pandangan berkunang-kunang
3. Lemas, keluar keringat dingin
4. Menguap
5. dapat menjadi tidak respon
6. Denyut nadi lambat
Penatalaksanaan
 Baringkan penderita dengan tungkai
ditinggikan
 Longgarkan pakaian
 Usahakan penderita menghirup udara
segar
 Periksa cedera lainnya
 Beri selimut
 Bila tidak pulih, periksa nadi dan napas,
posisikan stabil dan rujuk ke fasilitas
kesehatan terdekat
Kekakuan tubuh & anggota gerak untuk beberapa saat
yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran.
Gejala & tanda :
1.
1. Pandangan kosong
Pandangan kosong
2.
2. Teriakan tercekik
Teriakan tercekik
3.
3. Jatuh tiba-tiba
Jatuh tiba-tiba
4.
4. Wajah & leher sianosis
Wajah & leher sianosis
5.
5. Gerakan kejang otot
Gerakan kejang otot
6.
6. Tidak ada respon
Tidak ada respon
7.
7. Mulut berbuih
Mulut berbuih
8.
8. Bab & Bak secara spontan
Bab & Bak secara spontan
9.
9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
Penderita sadar pada waktu yang tidak lama
10.
10.Setelah kejang biasanya korban keleahan
Setelah kejang biasanya korban keleahan
dan tertidur
dan tertidur
Penanganan
Penanganan :
:
1. Lindungi penderita dari cedera
2. Jangan menahan kejang
3. Lindungi lidah penderita
4. Posisikan stabil
5. Rawat cedera
6. Jaga jalan nafas
Pertolongan Pertama
kasus Trauma/ Cedera
Perdarahan ( Luka )
 Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat
disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau
kambuhnya penyakit.
 Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan dibagi
menjadi :
 Perdarahan terbuka (luar) :
 Perdarahan tertutup (dalam) :
Reaksi Alamiah Tubuh
& Efek Perdarahan
 Reaksi alamiah tubuh bila terjadi perdarahan adalah
penyempitan pembuluh darah & pembekuan darah. Luka
yang besar bisa menjadi kendala bagi proses alamiah ini.
 Perdarahan kehilangan darah besar Keseimbangan
→ →
tubuh terganggu / SYOK tidak tertangani =
→
MENINGGAL.
 Efek perdarahan tergantung dari ukuran fisik penderita,
contoh : penderita dewasa dapat mengalami keadaan
serius jika kehilangan darah hingga 1000 cc, pada anak
cukup 500 cc. Pada bayi, kehilangan darah hingga 150 cc
saja telah bisa mengancam nyawa.
Jenis – Jenis Luka
Jenis Luka terbuka :
 Luka lecet
 Luka sayat / iris
 Luka robek
 Luka tusuk (termasuk
dalam hal ini luka
tembak)
 Luka sobek (avulsi)
 Luka amputir (amputasi)
 Luka gigitan & sengatan
 Cedera remuk terbuka
 Luka bakar
Jenis Luka Tertutup :
 Memar
 Hematoma
 Cedera remuk
tertutup
Luka Lecet & Luka Sayat / Iris
Luka Sobek/Avulsi & Luka Robek
Luka Tusuk, luka Tembus
& Luka Gigitan Binatang
Luka Amputir (Amputasi)
Luka memar & Hematoma
Pertolongan Pertama Pada LUKA
Lakukan prosedur penilaian & teknik perlindungan diri dari infeksi.
Kendalikan perdarahan dengan cara :

Tekan langsung di atas luka.

Elevasi atau tinggikan daerah cedera.

Tekan pada titik tekan ( pembuluh darah ).
Rawat Luka ( Cuci & Antiseptik )

Balut Luka
Posisi Beberapa Titik Tekan
Arteri Temporalis
Arteri brakialis
Arteri femuralis
Arteri jaringan lutut
Perawatan Luka Tertutup
 Pastikan daerah cedera terlihat.
 Lakukakanlah
 R = rest
 I = ice pack
 C = compressed
 E = elevation
Penanganan ini berlaku pula untuk cedera otot rangka ( Terkilir & dislokasi
Luka Bakar
Luka bakar :
Semua cedera yang terjadi
akibat paparan suhu tinggi.
Penggolongan luka
bakar berdasarkan
sumber panasnya :
 Termal
 Zat kimia
 Listrik
 Radiasi
Penggolongan luka
bakar berdasarkan
lapisan kulit yang
terkena :
 Luka bakar derajat 1
 Luka bakar derajat 2
 Luka bakar derajat 3
Tingkat Derajat Luka Bakar
Menghitung Luas Luka Bakar : Hukum
9 & Luas Telapak Tangan
Cara Lain adalah dengan referensi
luas telapak tangan penderita,
dimana luas 1 telapak tangan = 1%.
Derajat Berat Luka Bakar
Luka Bakar Ringan
● Tidak kena wajah,
tangan, kaki, sendi,
kemaluan atau
saluran nafas
● Luka bakar derajat 3
< 2 % LPT
● Luka bakar derajat 2
< 15 % LPT
● Luka bakar derajat 1
< 50 % LPT
● Luka bakar derajat 2
<10 % LPT pada
bayi / anak
Luka Bakar Sedang
● Tidak kena wajah,
tangan, kaki, sendi,
kemaluan atau
saluran napas
● Luka bakar derajat 3
2-10 % LPT
● Luka bakar derajat 2
15 -30 % LPT
● Luka bakar derajat 1
> 50 %
● Luka bakar derajat 2
10 -20 % LPT pada
bayi dan anak
Luka Bakar Berat
● Mengenai wajah,
tangan, kaki, sendi,
kemaluan atau
saluran napas.
● Luka bakar derajat 3
> 10% LPT.
● Luka bakar disertai
nyeri, bengkak &
perubahan bentuk
alat gerak.
● Luka bakar meliputi
satu bagian tubuh
seperti, lengan,
tungkai atau dada.
● Luka bakar derajat 2
atau 3 > 20% LPT
pada bayi & anak
LPT : Luas Permukaan Tubuh
Perhatian Pada Beberapa Hal
 Kemungkinan terjadinya syok :
 luka bakar >20% pada orang dewasa
 luka bakar >10% pada bayi dan anak.
 Penyebab luka bakar :
 Listrik : kemungkinan terjadi luka bakar di jaringan
dalam tubuh meski tampak luar kecil.
 Bahan kimia : lihat sifat zatnya.
 Daerah yang terkena :
Wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat & paha
dalam bisa jadi faktor penyulit di kemudian hari.
 Usia & Penyakit.
Penanganan Luka Bakar
 Hentikan proses luka bakarnya. Aliri dengan air.
 Lepaskan pakaian & perhiasan.
 Lakukan penilaian dini, berikan BHD jika perlu.
 Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik.
 Tutup luka bakar dg. penutup luka steril sekali pakai.
 Jangan pecahkan gelembungnya. Jangan olesi luka bakar dengan
bermacam bahan seperti salep, lemak, es, pasta dll.
 Jaga suhu tubuh, rawat cedera yang lain & rujuk ke RS.
Fraktur ( Patah Tulang )
Putusnya seluruh atau sebagian jaringan tulang.
Penyebab
 Semua gaya yang cukup kuat membuat kerusakan sistem otot rangka
termasuk jaringan lunak (gaya langsung, tidak langsung & gaya puntir).
 Pada olah raga, cedera otot & sendi biasanya terjadi karena peregangan yang
tidak cukup, gerakan yang tidak benar & teregang melampaui kemampuan
otot.
Tanda & Gejalanya
 Perubahan bentuk.
 Nyeri & kaku.
 Suara derik tulang patah
(krepitasi).
 Bengkak.
 Memar.
 Ujung tulang terlihat.
 Sendi terkunci.
 Disfungsi alat gerak.
 Pada bagian distal, ada
gangguan peredaran
darah & persarafan
Macam Patah Tulang
 Patah Tulang tertutup.
Tidak ada luka ,
permukaan kulit utuh,
Fragmen tulang tidak
berhubungan dengan
udara luar.
 Patah tulang terbuka.
Ada luka terbuka, kulit
di atas/dekat bagian
yang patah rusak,
fragmen tulang
mungkin terlihat atau
menonjol keluar.
Pembidaian :
Tujuan & Macamnya.
Pembidaian :
tindakan penggunaan
alat bantu guna
menstabilkan bagian
tubuh yang cedera.
Tujuannya :
1. Mencegah pergerakan
(immobilisasi) bagian
yang cedera.
2. Menghindari terjadinya
cedera baru.
3. Mengistirahatkan.
4. Mengurangi rasa nyeri.
Macam-macam bidai :
 Bidai keras
 Bidai yang dapat
dibentuk.
 Bidai traksi.
 Gendongan/belat/
bebat.
 Bidai improvisasi.
Alat bidai harus cukup kuat &
ringan agar bisa difungsikan
sebagai penopang.
Gambar Macam-Macam Bidai
Pertolongan Pertamanya
Pembidaian Untuk
Cedera Alat Gerak Atas
Fraktur Lengan Atas
Dislokasi/Fraktur Siku
Fraktur Lengan Bawah
Fraktur Jari Tangan Cedera Bahu
Pembidaian Untuk
Cedera Alat Gerak Bawah
Fraktur Tungkai Atas
Cedera Lutut Cedera Pergelangan Kaki
Fraktur Tungkai Bawah
Apakah Kedaruratan itu?
Sebuah kondisi dimana terdapat ancaman terhadap
manusia, yaitu sebuah situasi yang mengancam
nyawa, ataupun gangguan pada kesehatan dan
kehidupan sehari-hari, yang tidak dapat ditangani
oleh individu, keluarga, masyarakat, ataupun sistem
suatu daerah.
Apakah Tanggap Darurat Itu?
Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat
menyusul suatu peristiwa bencana, termasuk
didalamnya adalah penilaian terhadap kerusakan,
kebutuhan, dan penyaluran bantuan darurat, upaya
pertolongan dan pembersihan lokasi bencana
Tujuan Tanggap Darurat
Membatasi korban dan kerusakan
Mengurangi penderitaan
Mengembalikan kehidupan dan sistem masyarakat
Mitigasi kerusakan dan kerugian
Sebagai dasar untuk pengembalian ke kondisi normal
Langkah-langkah
Tanggap darurat
Bencan
Bencan
a
a
Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan
Individu
Individu
Koordinasi
Koordinasi
PB
PB
Asesmen
Asesmen
Rencana
Rencana
Operasi
Operasi
Relief
Relief
Monev
Monev
EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN
Seksi Diklat
PMI Cab. Bandung
Prinsip Mengangkat
o Nilai kemampuan diri & tim. Jangan coba paksakan mengangkat /
menurunkan jika tidak yakin mampu mengendalikannya.
o Gunakan otot tungkai, otot panggul & otot perut untuk
mengangkat, bukan otot punggung.
o Hindari gerakan membungkuk, upayakan punggung tetap dalam
satu garis lurus.
o Kaki menjadi tumpuan utama dalam mengangkat, jarak kedua
kaki sebahu.
o Jaga keseimbangan dg posisi satu kaki sedikit di depan dari kaki
yang lain.
o Tangan yg memegang menghadap depan.
o Tubuh serapat mungkin dg beban. Itu akan mengurangi beban
otot.
o Jangan memutar tubuh saat mengangkat.
o Prinsip ini digunakan juga untuk menarik / mendorong penderita
Macam Pemindahan
PEMINDAHAN DARURAT
o Berada pada situasi yang
membahayakan keselamatan
penderita / penolong.
o Menghalangi akses penolong ke
penderita lain yg mungkin lebih
parah.
o Lokasinya tidak memungkinkan
untuk melakukan BHD-RJP
kepada penderita.
PEMINDAHAN TIDAK DARURAT
o Situasinya tidak membahaya-
kan diri penolong & penderita.
o Perawatan darurat di lapangan
& pemeriksaan tanda vital
telah diselesaikan.
o Korban dalam keadaan stabil,
semua cedera telah ditangani
dengan baik.
o Kecurigaan fraktur servikal &
spinal telah diimobilisasi
(dibidai).
Darurat disini bukan karena ketiadaan alat
tetapi karena situasinya yang darurat.
Pemindahan Darurat
Tarikan Bahu Tarikan
Selimut
Tarikan
Lengan
Tarikan Kain Merangkak Sampir Pundak
Teknik Sampir Pundak
Pemindahan Tidak Darurat
Oleh Satu Orang Penolong
Menggendon
Menggendon Memapah
Memapah Membopong
Membopong
Pemindahan Tidak Darurat
Oleh Dua Orang Penolong
Teknik
Angkat Langsung
Teknik Angkat
Anggota Gerak
Peralatan Evakuasi
Tandu Lipat / kursi
Tandu Lipat / kursi Tandu Sekop (Scoop Stretcher)
atau Orthopaedic Stretcher
Peralatan Ekstrikasi /
Pemindahan
LSB : Long Spinal Board & SSB : Short Spinal Board
Peralatan Ekstrikasi
Kendrick Extrication Device (KED)
Tandu Improvisasi

PERTOLONGAN PERTAMA (PP) dalam menha.ppt

  • 1.
  • 2.
    Pertolongan Pertama Pemberian pertolongansegera kepada penderita sakit atau cedera yg. memerlukan penanganan medis dasar Medis dasar : Tindakan pertolongan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam atau awam terlatih
  • 3.
    Pelaku Pertolongan Pertama Penolongyang pertama berada di lokasi kejadian, memiliki kemampuan dan terlatih dalam tindakan penanganan medis dasar
  • 4.
    Tujuan Pertolongan Pertama Menyelamatkanjiwa Mencegah cacat Memberikan rasa nyaman & menunjang upaya penyembuhan
  • 5.
    Tindakan Pengamanan Diri PelakuPertolongan o Menggunakan alat pelindung diri. (APD) o Membersihkan diri sebelum & setelah melakukan tindakan pertolongan. o Membersihkan alat pertolongan.
  • 6.
    Alat Perlindungan Diri ~Helm ~ Sarung tangan lateks + sarung tangan kerja. ~ Kacamata pelindung. ~ Baju pelindung. ~ Masker penolong.
  • 7.
    Peralatan Pertolongan Pertama oPenutup luka o Pembalut luka o Cairan antiseptik o Peralatan stabilisasi o Gunting o Pinset o Senter o kapas o Selimut o Kartu penderita o Alat tulis o Oksigen o Tandu/Brankar o Tensi meter o tandu
  • 8.
  • 9.
    PINGSAN Terjadi karena peredarandarah ke otak berkurang, dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara yang cukup, letih dan lapar serta aktifitas berat
  • 10.
    Gejala & tanda: 1. Perasaan linglung 2. Pandangan berkunang-kunang 3. Lemas, keluar keringat dingin 4. Menguap 5. dapat menjadi tidak respon 6. Denyut nadi lambat
  • 11.
    Penatalaksanaan  Baringkan penderitadengan tungkai ditinggikan  Longgarkan pakaian  Usahakan penderita menghirup udara segar  Periksa cedera lainnya  Beri selimut  Bila tidak pulih, periksa nadi dan napas, posisikan stabil dan rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
  • 12.
    Kekakuan tubuh &anggota gerak untuk beberapa saat yang disertai kejang dan diikuti hilangnya kesadaran. Gejala & tanda : 1. 1. Pandangan kosong Pandangan kosong 2. 2. Teriakan tercekik Teriakan tercekik 3. 3. Jatuh tiba-tiba Jatuh tiba-tiba 4. 4. Wajah & leher sianosis Wajah & leher sianosis 5. 5. Gerakan kejang otot Gerakan kejang otot 6. 6. Tidak ada respon Tidak ada respon 7. 7. Mulut berbuih Mulut berbuih 8. 8. Bab & Bak secara spontan Bab & Bak secara spontan 9. 9. Penderita sadar pada waktu yang tidak lama Penderita sadar pada waktu yang tidak lama 10. 10.Setelah kejang biasanya korban keleahan Setelah kejang biasanya korban keleahan dan tertidur dan tertidur
  • 13.
    Penanganan Penanganan : : 1. Lindungipenderita dari cedera 2. Jangan menahan kejang 3. Lindungi lidah penderita 4. Posisikan stabil 5. Rawat cedera 6. Jaga jalan nafas
  • 14.
  • 15.
    Perdarahan ( Luka)  Rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan karena rudapaksa/kecelakaan atau kambuhnya penyakit.  Dilihat dari tempat terjadinya, perdarahan dibagi menjadi :  Perdarahan terbuka (luar) :  Perdarahan tertutup (dalam) :
  • 16.
    Reaksi Alamiah Tubuh &Efek Perdarahan  Reaksi alamiah tubuh bila terjadi perdarahan adalah penyempitan pembuluh darah & pembekuan darah. Luka yang besar bisa menjadi kendala bagi proses alamiah ini.  Perdarahan kehilangan darah besar Keseimbangan → → tubuh terganggu / SYOK tidak tertangani = → MENINGGAL.  Efek perdarahan tergantung dari ukuran fisik penderita, contoh : penderita dewasa dapat mengalami keadaan serius jika kehilangan darah hingga 1000 cc, pada anak cukup 500 cc. Pada bayi, kehilangan darah hingga 150 cc saja telah bisa mengancam nyawa.
  • 17.
    Jenis – JenisLuka Jenis Luka terbuka :  Luka lecet  Luka sayat / iris  Luka robek  Luka tusuk (termasuk dalam hal ini luka tembak)  Luka sobek (avulsi)  Luka amputir (amputasi)  Luka gigitan & sengatan  Cedera remuk terbuka  Luka bakar Jenis Luka Tertutup :  Memar  Hematoma  Cedera remuk tertutup
  • 18.
    Luka Lecet &Luka Sayat / Iris
  • 19.
  • 20.
    Luka Tusuk, lukaTembus & Luka Gigitan Binatang
  • 21.
  • 22.
    Luka memar &Hematoma
  • 23.
    Pertolongan Pertama PadaLUKA Lakukan prosedur penilaian & teknik perlindungan diri dari infeksi. Kendalikan perdarahan dengan cara :  Tekan langsung di atas luka.  Elevasi atau tinggikan daerah cedera.  Tekan pada titik tekan ( pembuluh darah ). Rawat Luka ( Cuci & Antiseptik )  Balut Luka
  • 24.
    Posisi Beberapa TitikTekan Arteri Temporalis Arteri brakialis Arteri femuralis Arteri jaringan lutut
  • 25.
    Perawatan Luka Tertutup Pastikan daerah cedera terlihat.  Lakukakanlah  R = rest  I = ice pack  C = compressed  E = elevation Penanganan ini berlaku pula untuk cedera otot rangka ( Terkilir & dislokasi
  • 26.
    Luka Bakar Luka bakar: Semua cedera yang terjadi akibat paparan suhu tinggi. Penggolongan luka bakar berdasarkan sumber panasnya :  Termal  Zat kimia  Listrik  Radiasi Penggolongan luka bakar berdasarkan lapisan kulit yang terkena :  Luka bakar derajat 1  Luka bakar derajat 2  Luka bakar derajat 3
  • 27.
  • 28.
    Menghitung Luas LukaBakar : Hukum 9 & Luas Telapak Tangan Cara Lain adalah dengan referensi luas telapak tangan penderita, dimana luas 1 telapak tangan = 1%.
  • 29.
    Derajat Berat LukaBakar Luka Bakar Ringan ● Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran nafas ● Luka bakar derajat 3 < 2 % LPT ● Luka bakar derajat 2 < 15 % LPT ● Luka bakar derajat 1 < 50 % LPT ● Luka bakar derajat 2 <10 % LPT pada bayi / anak Luka Bakar Sedang ● Tidak kena wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas ● Luka bakar derajat 3 2-10 % LPT ● Luka bakar derajat 2 15 -30 % LPT ● Luka bakar derajat 1 > 50 % ● Luka bakar derajat 2 10 -20 % LPT pada bayi dan anak Luka Bakar Berat ● Mengenai wajah, tangan, kaki, sendi, kemaluan atau saluran napas. ● Luka bakar derajat 3 > 10% LPT. ● Luka bakar disertai nyeri, bengkak & perubahan bentuk alat gerak. ● Luka bakar meliputi satu bagian tubuh seperti, lengan, tungkai atau dada. ● Luka bakar derajat 2 atau 3 > 20% LPT pada bayi & anak LPT : Luas Permukaan Tubuh
  • 30.
    Perhatian Pada BeberapaHal  Kemungkinan terjadinya syok :  luka bakar >20% pada orang dewasa  luka bakar >10% pada bayi dan anak.  Penyebab luka bakar :  Listrik : kemungkinan terjadi luka bakar di jaringan dalam tubuh meski tampak luar kecil.  Bahan kimia : lihat sifat zatnya.  Daerah yang terkena : Wajah, alat gerak, sendi, kemaluan, pantat & paha dalam bisa jadi faktor penyulit di kemudian hari.  Usia & Penyakit.
  • 31.
    Penanganan Luka Bakar Hentikan proses luka bakarnya. Aliri dengan air.  Lepaskan pakaian & perhiasan.  Lakukan penilaian dini, berikan BHD jika perlu.  Tentukan derajat berat luka bakar selama pemeriksaan fisik.  Tutup luka bakar dg. penutup luka steril sekali pakai.  Jangan pecahkan gelembungnya. Jangan olesi luka bakar dengan bermacam bahan seperti salep, lemak, es, pasta dll.  Jaga suhu tubuh, rawat cedera yang lain & rujuk ke RS.
  • 32.
    Fraktur ( PatahTulang ) Putusnya seluruh atau sebagian jaringan tulang. Penyebab  Semua gaya yang cukup kuat membuat kerusakan sistem otot rangka termasuk jaringan lunak (gaya langsung, tidak langsung & gaya puntir).  Pada olah raga, cedera otot & sendi biasanya terjadi karena peregangan yang tidak cukup, gerakan yang tidak benar & teregang melampaui kemampuan otot.
  • 33.
    Tanda & Gejalanya Perubahan bentuk.  Nyeri & kaku.  Suara derik tulang patah (krepitasi).  Bengkak.  Memar.  Ujung tulang terlihat.  Sendi terkunci.  Disfungsi alat gerak.  Pada bagian distal, ada gangguan peredaran darah & persarafan
  • 34.
    Macam Patah Tulang Patah Tulang tertutup. Tidak ada luka , permukaan kulit utuh, Fragmen tulang tidak berhubungan dengan udara luar.  Patah tulang terbuka. Ada luka terbuka, kulit di atas/dekat bagian yang patah rusak, fragmen tulang mungkin terlihat atau menonjol keluar.
  • 35.
    Pembidaian : Tujuan &Macamnya. Pembidaian : tindakan penggunaan alat bantu guna menstabilkan bagian tubuh yang cedera. Tujuannya : 1. Mencegah pergerakan (immobilisasi) bagian yang cedera. 2. Menghindari terjadinya cedera baru. 3. Mengistirahatkan. 4. Mengurangi rasa nyeri. Macam-macam bidai :  Bidai keras  Bidai yang dapat dibentuk.  Bidai traksi.  Gendongan/belat/ bebat.  Bidai improvisasi. Alat bidai harus cukup kuat & ringan agar bisa difungsikan sebagai penopang.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
    Pembidaian Untuk Cedera AlatGerak Atas Fraktur Lengan Atas Dislokasi/Fraktur Siku Fraktur Lengan Bawah Fraktur Jari Tangan Cedera Bahu
  • 39.
    Pembidaian Untuk Cedera AlatGerak Bawah Fraktur Tungkai Atas Cedera Lutut Cedera Pergelangan Kaki Fraktur Tungkai Bawah
  • 40.
    Apakah Kedaruratan itu? Sebuahkondisi dimana terdapat ancaman terhadap manusia, yaitu sebuah situasi yang mengancam nyawa, ataupun gangguan pada kesehatan dan kehidupan sehari-hari, yang tidak dapat ditangani oleh individu, keluarga, masyarakat, ataupun sistem suatu daerah.
  • 41.
    Apakah Tanggap DaruratItu? Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul suatu peristiwa bencana, termasuk didalamnya adalah penilaian terhadap kerusakan, kebutuhan, dan penyaluran bantuan darurat, upaya pertolongan dan pembersihan lokasi bencana
  • 42.
    Tujuan Tanggap Darurat Membatasikorban dan kerusakan Mengurangi penderitaan Mengembalikan kehidupan dan sistem masyarakat Mitigasi kerusakan dan kerugian Sebagai dasar untuk pengembalian ke kondisi normal
  • 43.
  • 44.
    EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN SeksiDiklat PMI Cab. Bandung
  • 45.
    Prinsip Mengangkat o Nilaikemampuan diri & tim. Jangan coba paksakan mengangkat / menurunkan jika tidak yakin mampu mengendalikannya. o Gunakan otot tungkai, otot panggul & otot perut untuk mengangkat, bukan otot punggung. o Hindari gerakan membungkuk, upayakan punggung tetap dalam satu garis lurus. o Kaki menjadi tumpuan utama dalam mengangkat, jarak kedua kaki sebahu. o Jaga keseimbangan dg posisi satu kaki sedikit di depan dari kaki yang lain. o Tangan yg memegang menghadap depan. o Tubuh serapat mungkin dg beban. Itu akan mengurangi beban otot. o Jangan memutar tubuh saat mengangkat. o Prinsip ini digunakan juga untuk menarik / mendorong penderita
  • 46.
    Macam Pemindahan PEMINDAHAN DARURAT oBerada pada situasi yang membahayakan keselamatan penderita / penolong. o Menghalangi akses penolong ke penderita lain yg mungkin lebih parah. o Lokasinya tidak memungkinkan untuk melakukan BHD-RJP kepada penderita. PEMINDAHAN TIDAK DARURAT o Situasinya tidak membahaya- kan diri penolong & penderita. o Perawatan darurat di lapangan & pemeriksaan tanda vital telah diselesaikan. o Korban dalam keadaan stabil, semua cedera telah ditangani dengan baik. o Kecurigaan fraktur servikal & spinal telah diimobilisasi (dibidai). Darurat disini bukan karena ketiadaan alat tetapi karena situasinya yang darurat.
  • 47.
    Pemindahan Darurat Tarikan BahuTarikan Selimut Tarikan Lengan Tarikan Kain Merangkak Sampir Pundak
  • 48.
  • 49.
    Pemindahan Tidak Darurat OlehSatu Orang Penolong Menggendon Menggendon Memapah Memapah Membopong Membopong
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
    Peralatan Evakuasi Tandu Lipat/ kursi Tandu Lipat / kursi Tandu Sekop (Scoop Stretcher) atau Orthopaedic Stretcher
  • 54.
    Peralatan Ekstrikasi / Pemindahan LSB: Long Spinal Board & SSB : Short Spinal Board
  • 55.
  • 56.