SlideShare a Scribd company logo
PENDAPATAN NASIONAL
Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB
PENDAHULUAN
• Produk Domestik Bruto (PDB)  salah satu
indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu negara dalam suatu periode
tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun
atas dasar harga konstan.
• PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan
oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara
tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi.
PENDAHULUAN
• PDB atas dasar harga berlaku
Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan.
Digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya
ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu
negara.
• PDB atas dasar harga konstan
Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa tersebut
yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.
Digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan
ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
PENDAPATAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
• Besar atau kecilnya pendapatan nasional dapat
dilihat sebagai gambaran tentang tingkat
kesejahteraan masyarakat di negara yang
bersangkutan.
• Pemerintah selalu berusaha untuk dapat
meningkatkan pendapatan nasional.
PENDAPATAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
• Pertumbuhan ekonomi yang hanya diukur dengan
pendapatan nasional, ternyata tidak linier atau
tidak berkorelasi positif dengan kesejahteraan
masyarakatnya.
• Pendapatan nasional yang meningkat dari tahun
ke tahun belum tentu diikuti dengan
meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya.
• Kesejahteraan masyarakat pada umumnya akan
ikut meningkat, jika meningkatnya pendapatan
nasional diikuti oleh pemerataan di antara
penduduknya.
PENDAPATAN NASIONAL DAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
• Langkah pemerintah:
1. meningkatkan pendapatan nasional
2. upaya pemerataan
SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN
NASIONAL
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
1. Produk Domestik Bruto
(Gross Domestic Product = GDP)
• Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar
(termasuk pajak tak langsung) yang diterima oleh
seluruh pelaku ekonomi yang lokasinya berada di
dalam negeri suatu negara.
• Karena hanya memperhatikan lokasi dalam negeri,
maka tidak termasuk pendapatan warga negara
yang bekerja di luar negeri, tetapi termasuk yang
diperoleh warga negara asing di dalam negeri.
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
2. Produk Nasional Bruto
(Gross National Product = GNP)
• PDB ditambah penghasilan warga negara di luar
negeri dan dikurangi penghasilan warga negara
asing yang bekerja di dalam negeri disebut Produk
Nasional Bruto (PNB).
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
3. Produk Nasional Neto
(Net National Product = NNP)
• Produk Nasional Neto adalah PNB dikurangi
penyusutan atas pemakaian peralatan yang dipakai
untuk menghasilkan PNB tersebut.
• Rumus:
NNP = GNP - (penyusutan + barang pengganti
modal)
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
4. Pendapatan Nasional
(National Income = NI)
• PN adalah pendapatan bersih dari faktor-faktor
produksi, termasuk laba perusahaan.
• Rumus:
NNI = NNP - pajak tidak langsung + subsidi
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
5. Pendapatan Perorangan
(Personal Income = PI)
• Pendapatan Perorangan (PP) adalah pendapatan
bagi seluruh individu warga negara yang tersedia
untuk dikonsumsi, untuk ditabung, dan untuk
membayar pajak perorangan.
• Rumus:
PI = NNI + pembayaran pinjaman - (laba ditahan
+ iuran asuransi + iuran jaminan sosial +
pajak perseroan)
HIERARKI PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
6. Pendapatan Disposibel
(Disposable Income = DI)
• Pendapatan Disposibel (PD) adalah PP dikurangi
pajak pribadi, yaitu pendapatan seluruh individu
yang siap untuk dikonsumsi dan ditabung.
• Rumus:
DI = PI - pajak penghasilan
Produk Domestik Bruto (PDB)
----------------------------------------------
ditambah: Pendapatan WNI di LN
dikurang: Pendapatan WNA di DN
----------------------------------------------- =
Produk Nasional Bruto (PNB)
dikurang: Depresiasi
----------------------------------------------- =
Produk Nasional Neto (PNN)
dikurang: Pajak tak langsung
----------------------------------------------- =
Pendapatan Nasional (PN)
ditambah: Subsidi kepada masyarakat
dikurang: - Laba ditahan
- Pajak atas laba
----------------------------------------------- =
Pendapatan Perorangan (PP)
dikurang: Pajak pribadi
---------------------------------------------- =
Pendapatan Disposibel (PD)
METODE PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
1. Output Approach (Pendekatan Produksi)
Y dari pendekatan ini  Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
2. Income Approach (Pendekatan Pendapatan)
Y dari pendekatan ini  Pendapatan Nasional (PN)
atau National Income (NI)
3. Expenditure Approach (Pendekatan Pengeluaran)
Y dari pendekatan ini Produk Nasional Bruto (PNB)
atau Gross National Product (GNP).
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL DI INDONESIA
• BPS menghitung pendapatan nasional melalui
dua pendekatan, yaitu:
1.Pendekatan Produksi
2.Pendekatan Pengeluaran
• Kedua pendekatan menghasilkan jumlah yang
sama.
Pendekatan Produksi
• Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai
tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu
negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun).
Pendekatan Produksi
• Nilai tambah tersebut diperoleh dari perkalian
jumlah produksi dengan harga barang yang
bersangkutan, selanjutnya dikurangi dengan
biaya antara, yakni nilai bahan yang
dipergunakan dalam proses produksi.
• PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto
(belum dikurangi penyusutan alat produksi)
dari seluruh pelaku ekonomi di dalam negeri
selama satu tahun.
Pendekatan Produksi
• PDB hanya menghitung nilai produk di dalam
negeri, maka di dalam PDB termasuk
pendapatan warga negara asing di dalam
negeri, tetapi belum termasuk pendapatan
warga negara sendiri di luar negeri.
• Data tersebut dikumpulkan oleh kantor-kantor
statistik di kabupaten/kota yang selanjutnya
dikompilasi oleh BPS pusat.
Pendekatan Produksi
• Pendapatan nasional berdasarkan pada penjumlahan
seluruh nilai produksi yang dikelompokkan ke dalam
sembilan lapangan usaha yang meliputi:
(1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
(2) Pertambangan dan Penggalian
(3) Industri Pengolahan
(4) Listrik, Gas, dan Air Bersih
(5) Bangunan
(6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran
(7) Pengangkutan dan Komunikasi
(8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
(9) Jasa-jasa
Pendekatan Produksi
• Rumus:
Y = (Q1xP1) + (Q2xP2) + ..... (QnxPn) …………….. (1)
Y = NTb1 + NTb2 + NTb3 + … + NTbn ……………... (2)
Keterangan:
Y : Pendapatan nasional (PDB)
Q : Jumlah barang sektor n
P : Harga barang sektor n
NTb : nilai tambah
Pendekatan Produksi
• Contoh:
Y = 10.000 + 5.000 + 2.500 + 7.500
Y = 25.000
Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah
Kapas 10.000 10.000
Benang 15.000 5.000
Kain 17.500 2.500
Kemeja 25.000 7.500
Total 67.500 25.000
Pendekatan Produksi
No Jenis Pengeluaran
Tahun
2004 2005 2006
1 Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, & Perikanan
247.163 253.726 261.296
2 Pertambangan &
Penggalian
160.100 165.085 168.729
3 Industri Pengolahan 469.952 491.421 514.192
4 Listrik, Gas, & Air Bersih 10.897 11.584 12.263
5 Bangunan 96.334 103.483 112.762
6 Perdagangan, Hotel, &
Restoran
271.142 293.877 311.903
7 Pengangkutan, &
Komunikasi
96.896 109.467 124.399
8 Keuangan, Persewaan,
& Jasa
151.123 161.384 170.495
9 Jasa-jasa 152.906 160.626 170.612
Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654
Pendekatan Pendapatan
• Produk Domestik Bruto merupakan jumlah
balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang ikut serta dalam proses
produksi di suatu negara dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun).
• Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan
gaji, sewa tanah, bunga modal dan
keuntungan; semuanya sebelum dipotong
pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
Pendekatan Pendapatan
• Komponen‐komponen pendapatan nasional menurut
pendekatan ini, adalah:
1. Alam dengan sewa (Rent = r )
2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (Wages = w)
3. Modal dengan bunga (Interest = i)
4. Skill kewirausahaan cdengan laba (Profit = p)
Pendekatan Pendapatan
• Rumus:
Y = r + w + i + p
Keterangan:
Y : pendapatan nasional
r : rent (sewa)
w : wages (upah atau gaji tenaga kerja)
I : interest (bunga)
p : profit (laba)
Pendekatan Pengeluaran
• Produk Domestik Bruto sebagai jumlah
pengeluaran secara nasional untuk membeli
barang dan jasa dalam satu tahun.
• Komponen-komponen Pendapatan nasional
menurut pendekatan ini, adalah:
1. Rumah tangga  Pengeluaran Konsumsi (C)
2. Perusahaan  Pengeluaran Investasi (I)
3. Pemerintah  pengeluaran pemerintah (G)
4.Masyarakat luar negeri  Eskpor-Impor (X-M)
Pendekatan Pengeluaran
• Rumus:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = C + S + G + (X – M)
Keterangan
Y : PDB G : Belanja pemerintah
C : Belanja konsumsi X : Ekspor
I : Belanja investasi M : Impor
S : Tabungan
Pendekatan Pengeluaran
• Pendapatan nasional dapat ditingkatkan melalui:
 Peningkatan unsur-unsur:
a. Konsumsi (C)
b. Investasi (I)
c. Belanja Pemerintah (G)
d. Ekspor (X)
 Penurunan unsur: Impor (M)
Pendekatan Pengeluaran
• BPS mengelompokkan pengeluaran (belanja) ke
dalam enam jenis pengeluaran karena I (investasi)
dipisah ke dalam dua kelompok, yakni:
(1) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto
(2) Perubahan Stok (persediaan barang)
• Pengelompokan jenis pengeluaran menurut BPS
meliputi: (1) Konsumsi Rumah Tangga, (2) Konsumsi
Pemerintah, (3) Pembentukan Modal Tetap Domestik
Bruto, (4) Perubahan Stok, (5) Ekspor Barang/Jasa,
dan (6) Impor Barang/Jasa
Pendekatan Pengeluaran
No Jenis Pengeluaran
Tahun
2004 2005 2006
1 Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga
1.004.109 1.043.805 1.078.928
2 Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah
126.248 134.625 147.563
3 Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto
354.865 399.177 404,606
4 Perubahan Stok 25.099 18.652 13.095
5 Deskrepancy statistik 8.757 4.319 24.035
6 Ekspor Barang/jasa 680.621 785.998 862.504
7 Impor barang/jasa 543.183 635.920 684.077
Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ATAS
DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000
No Jenis Pengeluaran
Tahun
2004 2005 2006
1 Produk Domestik Bruto 1.656.513 1.750.653 1.846.651
2 Pendapatan Neto terhadap
Luar Negeri atas Faktor
Produksi
-80.468 -107.381 -115.452
3 Produk Nasional Bruto 1.576.045 1.643.272 1.731.199
4 Penyusutan (depresiasi) -82.825 -87.532 -92.332
5 Produk Nasional Neto 1.493.220 1.555.740 1.638.867
6 Pajak Tidak Langsung
Neto
-46.040 -34.580 -55.422
Pendapatan Nasional 1.447.180 1.521.160 1.583.445
KELEMAHAN DALAM KONSEP
PENDAPATAN NASIONAL
1. Tidak menghitung produk-produk non transaksi
2. Tidak menghitung nilai dari waktu luang (leisure
time)
3. Tidak memperhitungkan peningkatan mutu produk
4. Kurang memperhatikan pentingnya distribusi
pendapatan
5. Kurang berorientasi ke pendapatan per kapita
6. Kurang memperhatikan kerusakan lingkungan
7. Tidak mengkalkulasikan produk-produk dari bisnis
siluman
AKSES DATA
• http://www.bi.go.id/
• http://www.bps.go.id/
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
• Keseimbangan pendapatan nasional yaitu
keadaan dimana keinginan masyarakat untuk
melakukan perbelanjaan (pengeluaran agregat
atau permintaan agregat) adalah sama dengan
penawaran agregat (keinginan para
pengusaha untuk memproduksikan barang
dan jasa)
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
• Rumus:
C + I + G + (X - M) = C + S + T
atau
I + G + X = S + T + M
• Prakteknya  pendapatan nasional tidak
selalu seimbang
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
• PERAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat
Harga Tetap
a. Pergeseran Fungsi Pengeluaran Agregat
> Fungsi pengeluaran agregat bergeser bila
salah satu dari komponen-komponennya
bergeser  perubahan pengeluaran agregat
autonomous
> Penyebab: 1) naiknya pengeluaran
autonomous, 2) turunnya pengeluaran
autonomous, 3) perubahan tarif pajak
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
b. Multiplier
> Ukuran besaran perubahan pendapatan
dilakukan dengan multiplier.
> Multiplier merupakan perbandingan (ratio)
antara perubahan pendapatan dengan
perubahan pengeluaran  perubahan
pendapatan nasional dibagi dengan
perubahan pengeluaran autonomous yang
mengikutinya.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
2. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat
Harga Berubah
a. Hubungan antara Kurva Pengeluaran Agregat (AE)
dan Kurva Permintaan Agregat (AD)
> Perubahan kurva AE dan kurva AD:
1) tingkat harga dan pengeluaran agregat
2) pergeseran kurva pengeluaran agregat
mengubah permintaan agregat
3) membentuk kurva permintaan permintaan
agregat
4) perubahan pendapatan nasional dan kurva
permintaan agregat
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
b. Multiplier dengan Tingkat Harga Berubah
Bila penawaran agregat memiliki kemiringan
positif, nilai multipliernya lebih kecil dari
multiplier sederhana yang dihitung pada
keadaan harga tetap.
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
• PERAN PENAWARAN AGREGAT
1. Penawaran Agregat Jangka Pendek
 Makin tinggi tingkat harga, makin besar
jumlah output yang akan diproduksi dan
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
untuk dijual
 Pada tingkat di bawah pendapatan nasional
potensial: perubahan output diikuti oleh
perubahan harga yang relatif kecil
 Pada tingkat di atas pendapatan nasional
potensial: perubahan output dibarengi
dengan perubahan harga jual yang relatif
besar
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
 Pada tingkat pendapatan nasional rendah,
pergeseran pendapatan agregat berpengaruh
pada output
 Pada pendapatan nasional tinggi, pergeseran
permintaan agregat berpengaruh pada tingkat
harga
KESEIMBANGAN PENDAPATAN
Perubahan Keseimbangan
2. Penawaran Agregat Jangka Panjang
> Terdapat mekanisme penyesuaian otomatis
yang menyebabkan inflasi yang disebabkan
oleh suatu gejolak permintaan akan
berhenti, yaitu: mengembalikan jumlah
output pada tingkat potensialnya.
> Upah fleksibel yang merosot pada saat ada
pengangguran akan menciptakan suatu
mekanisme penyesuaian otomatis yang akan
mendorong perekonomian kembali ke
keadaan penggunaan tenaga kerja penuh
setiap kali output jatuh di bawah jumlah
potensialnya.
SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN
BERIKUTNYA

More Related Content

Similar to Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx

70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
NuryonoAdiRahman
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Luce Scuola Elementare Nation
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
Fitria Hadri Yani
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
TimothySiahaan
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
Septi Putri
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
Ita Pitriyanti
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
alifyaErfaisa
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
ikhwan caniago
 
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
melukaimu
 
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
Nasyida Rokhmadiyah
 
Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional
Alan Arifin Modul 2   Pendapatan NasionalAlan Arifin Modul 2   Pendapatan Nasional
Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional
Fachran Arifin
 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
heckaathaya
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
MegaTri7
 
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Meilisaaptr_
 
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptPPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
TatinRahmatin
 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Aryansa Dewi
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
NuryonoAdiRahman
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
sihitetioma94
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Saputra Ayudi
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
Jogo Hera
 

Similar to Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx (20)

70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
70_20210326094753_Pertemuan 3-EKONOMI MAKRO_Pendapatan Nasional _ Perhitungan...
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Produk domestik bruto
Produk domestik brutoProduk domestik bruto
Produk domestik bruto
 
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
Bab 1 tentang konsep pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptxKELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
KELAS XI-Pendapatan Nasional.pptx
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
4 pendapatan nasional,_pertumbuhan_dan_struktur_ekonomi
 
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
 
Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional
Alan Arifin Modul 2   Pendapatan NasionalAlan Arifin Modul 2   Pendapatan Nasional
Alan Arifin Modul 2 Pendapatan Nasional
 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
Tugas Eko12, Meilisa Pitriasasmita, Ranti Pusriana, Ekonomi, Pendapatan Nasio...
 
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.pptPPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
PPT KONSEP PENDAPATAN NASIONAL.ppt
 
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMIPENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdfpendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
pendapatannasional1-120222054917-phpapp02 (1).pdf
 
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasionalPpt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
Ppt pembelajaran ekonomi tentang pendapatan nasional
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
Pendapatan Nasional
Pendapatan NasionalPendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
 

Recently uploaded

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Pertemuan-2_Pendapatan-Nasional.pptx

  • 2. PENDAHULUAN • Produk Domestik Bruto (PDB)  salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. • PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
  • 3. PENDAHULUAN • PDB atas dasar harga berlaku Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu negara. • PDB atas dasar harga konstan Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. Digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
  • 4. PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT • Besar atau kecilnya pendapatan nasional dapat dilihat sebagai gambaran tentang tingkat kesejahteraan masyarakat di negara yang bersangkutan. • Pemerintah selalu berusaha untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional.
  • 5. PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT • Pertumbuhan ekonomi yang hanya diukur dengan pendapatan nasional, ternyata tidak linier atau tidak berkorelasi positif dengan kesejahteraan masyarakatnya. • Pendapatan nasional yang meningkat dari tahun ke tahun belum tentu diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakatnya. • Kesejahteraan masyarakat pada umumnya akan ikut meningkat, jika meningkatnya pendapatan nasional diikuti oleh pemerataan di antara penduduknya.
  • 6. PENDAPATAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT • Langkah pemerintah: 1. meningkatkan pendapatan nasional 2. upaya pemerataan
  • 8. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product = GDP) • Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar (termasuk pajak tak langsung) yang diterima oleh seluruh pelaku ekonomi yang lokasinya berada di dalam negeri suatu negara. • Karena hanya memperhatikan lokasi dalam negeri, maka tidak termasuk pendapatan warga negara yang bekerja di luar negeri, tetapi termasuk yang diperoleh warga negara asing di dalam negeri.
  • 9. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product = GNP) • PDB ditambah penghasilan warga negara di luar negeri dan dikurangi penghasilan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri disebut Produk Nasional Bruto (PNB).
  • 10. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 3. Produk Nasional Neto (Net National Product = NNP) • Produk Nasional Neto adalah PNB dikurangi penyusutan atas pemakaian peralatan yang dipakai untuk menghasilkan PNB tersebut. • Rumus: NNP = GNP - (penyusutan + barang pengganti modal)
  • 11. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 4. Pendapatan Nasional (National Income = NI) • PN adalah pendapatan bersih dari faktor-faktor produksi, termasuk laba perusahaan. • Rumus: NNI = NNP - pajak tidak langsung + subsidi
  • 12. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 5. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI) • Pendapatan Perorangan (PP) adalah pendapatan bagi seluruh individu warga negara yang tersedia untuk dikonsumsi, untuk ditabung, dan untuk membayar pajak perorangan. • Rumus: PI = NNI + pembayaran pinjaman - (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan)
  • 13. HIERARKI PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 6. Pendapatan Disposibel (Disposable Income = DI) • Pendapatan Disposibel (PD) adalah PP dikurangi pajak pribadi, yaitu pendapatan seluruh individu yang siap untuk dikonsumsi dan ditabung. • Rumus: DI = PI - pajak penghasilan
  • 14. Produk Domestik Bruto (PDB) ---------------------------------------------- ditambah: Pendapatan WNI di LN dikurang: Pendapatan WNA di DN ----------------------------------------------- = Produk Nasional Bruto (PNB) dikurang: Depresiasi ----------------------------------------------- = Produk Nasional Neto (PNN) dikurang: Pajak tak langsung ----------------------------------------------- = Pendapatan Nasional (PN) ditambah: Subsidi kepada masyarakat dikurang: - Laba ditahan - Pajak atas laba ----------------------------------------------- = Pendapatan Perorangan (PP) dikurang: Pajak pribadi ---------------------------------------------- = Pendapatan Disposibel (PD)
  • 15. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL 1. Output Approach (Pendekatan Produksi) Y dari pendekatan ini  Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) 2. Income Approach (Pendekatan Pendapatan) Y dari pendekatan ini  Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI) 3. Expenditure Approach (Pendekatan Pengeluaran) Y dari pendekatan ini Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
  • 16. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA • BPS menghitung pendapatan nasional melalui dua pendekatan, yaitu: 1.Pendekatan Produksi 2.Pendekatan Pengeluaran • Kedua pendekatan menghasilkan jumlah yang sama.
  • 17. Pendekatan Produksi • Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
  • 18. Pendekatan Produksi • Nilai tambah tersebut diperoleh dari perkalian jumlah produksi dengan harga barang yang bersangkutan, selanjutnya dikurangi dengan biaya antara, yakni nilai bahan yang dipergunakan dalam proses produksi. • PDB adalah jumlah dari nilai tambah bruto (belum dikurangi penyusutan alat produksi) dari seluruh pelaku ekonomi di dalam negeri selama satu tahun.
  • 19. Pendekatan Produksi • PDB hanya menghitung nilai produk di dalam negeri, maka di dalam PDB termasuk pendapatan warga negara asing di dalam negeri, tetapi belum termasuk pendapatan warga negara sendiri di luar negeri. • Data tersebut dikumpulkan oleh kantor-kantor statistik di kabupaten/kota yang selanjutnya dikompilasi oleh BPS pusat.
  • 20. Pendekatan Produksi • Pendapatan nasional berdasarkan pada penjumlahan seluruh nilai produksi yang dikelompokkan ke dalam sembilan lapangan usaha yang meliputi: (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan (2) Pertambangan dan Penggalian (3) Industri Pengolahan (4) Listrik, Gas, dan Air Bersih (5) Bangunan (6) Perdagangan, Hotel, dan Restoran (7) Pengangkutan dan Komunikasi (8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan (9) Jasa-jasa
  • 21. Pendekatan Produksi • Rumus: Y = (Q1xP1) + (Q2xP2) + ..... (QnxPn) …………….. (1) Y = NTb1 + NTb2 + NTb3 + … + NTbn ……………... (2) Keterangan: Y : Pendapatan nasional (PDB) Q : Jumlah barang sektor n P : Harga barang sektor n NTb : nilai tambah
  • 22. Pendekatan Produksi • Contoh: Y = 10.000 + 5.000 + 2.500 + 7.500 Y = 25.000 Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah Kapas 10.000 10.000 Benang 15.000 5.000 Kain 17.500 2.500 Kemeja 25.000 7.500 Total 67.500 25.000
  • 23. Pendekatan Produksi No Jenis Pengeluaran Tahun 2004 2005 2006 1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, & Perikanan 247.163 253.726 261.296 2 Pertambangan & Penggalian 160.100 165.085 168.729 3 Industri Pengolahan 469.952 491.421 514.192 4 Listrik, Gas, & Air Bersih 10.897 11.584 12.263 5 Bangunan 96.334 103.483 112.762 6 Perdagangan, Hotel, & Restoran 271.142 293.877 311.903 7 Pengangkutan, & Komunikasi 96.896 109.467 124.399 8 Keuangan, Persewaan, & Jasa 151.123 161.384 170.495 9 Jasa-jasa 152.906 160.626 170.612 Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654
  • 24. Pendekatan Pendapatan • Produk Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). • Balas jasa yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
  • 25. Pendekatan Pendapatan • Komponen‐komponen pendapatan nasional menurut pendekatan ini, adalah: 1. Alam dengan sewa (Rent = r ) 2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (Wages = w) 3. Modal dengan bunga (Interest = i) 4. Skill kewirausahaan cdengan laba (Profit = p)
  • 26. Pendekatan Pendapatan • Rumus: Y = r + w + i + p Keterangan: Y : pendapatan nasional r : rent (sewa) w : wages (upah atau gaji tenaga kerja) I : interest (bunga) p : profit (laba)
  • 27. Pendekatan Pengeluaran • Produk Domestik Bruto sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu tahun. • Komponen-komponen Pendapatan nasional menurut pendekatan ini, adalah: 1. Rumah tangga  Pengeluaran Konsumsi (C) 2. Perusahaan  Pengeluaran Investasi (I) 3. Pemerintah  pengeluaran pemerintah (G) 4.Masyarakat luar negeri  Eskpor-Impor (X-M)
  • 28. Pendekatan Pengeluaran • Rumus: Y = C + I + G + (X – M) Y = C + S + G + (X – M) Keterangan Y : PDB G : Belanja pemerintah C : Belanja konsumsi X : Ekspor I : Belanja investasi M : Impor S : Tabungan
  • 29. Pendekatan Pengeluaran • Pendapatan nasional dapat ditingkatkan melalui:  Peningkatan unsur-unsur: a. Konsumsi (C) b. Investasi (I) c. Belanja Pemerintah (G) d. Ekspor (X)  Penurunan unsur: Impor (M)
  • 30. Pendekatan Pengeluaran • BPS mengelompokkan pengeluaran (belanja) ke dalam enam jenis pengeluaran karena I (investasi) dipisah ke dalam dua kelompok, yakni: (1) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (2) Perubahan Stok (persediaan barang) • Pengelompokan jenis pengeluaran menurut BPS meliputi: (1) Konsumsi Rumah Tangga, (2) Konsumsi Pemerintah, (3) Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, (4) Perubahan Stok, (5) Ekspor Barang/Jasa, dan (6) Impor Barang/Jasa
  • 31. Pendekatan Pengeluaran No Jenis Pengeluaran Tahun 2004 2005 2006 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1.004.109 1.043.805 1.078.928 2 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 126.248 134.625 147.563 3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 354.865 399.177 404,606 4 Perubahan Stok 25.099 18.652 13.095 5 Deskrepancy statistik 8.757 4.319 24.035 6 Ekspor Barang/jasa 680.621 785.998 862.504 7 Impor barang/jasa 543.183 635.920 684.077 Produk Domestik Bruto 1.656.516 1.750.656 1.846.654
  • 32. PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 No Jenis Pengeluaran Tahun 2004 2005 2006 1 Produk Domestik Bruto 1.656.513 1.750.653 1.846.651 2 Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri atas Faktor Produksi -80.468 -107.381 -115.452 3 Produk Nasional Bruto 1.576.045 1.643.272 1.731.199 4 Penyusutan (depresiasi) -82.825 -87.532 -92.332 5 Produk Nasional Neto 1.493.220 1.555.740 1.638.867 6 Pajak Tidak Langsung Neto -46.040 -34.580 -55.422 Pendapatan Nasional 1.447.180 1.521.160 1.583.445
  • 33. KELEMAHAN DALAM KONSEP PENDAPATAN NASIONAL 1. Tidak menghitung produk-produk non transaksi 2. Tidak menghitung nilai dari waktu luang (leisure time) 3. Tidak memperhitungkan peningkatan mutu produk 4. Kurang memperhatikan pentingnya distribusi pendapatan 5. Kurang berorientasi ke pendapatan per kapita 6. Kurang memperhatikan kerusakan lingkungan 7. Tidak mengkalkulasikan produk-produk dari bisnis siluman
  • 35. KESEIMBANGAN PENDAPATAN • Keseimbangan pendapatan nasional yaitu keadaan dimana keinginan masyarakat untuk melakukan perbelanjaan (pengeluaran agregat atau permintaan agregat) adalah sama dengan penawaran agregat (keinginan para pengusaha untuk memproduksikan barang dan jasa)
  • 36. KESEIMBANGAN PENDAPATAN • Rumus: C + I + G + (X - M) = C + S + T atau I + G + X = S + T + M • Prakteknya  pendapatan nasional tidak selalu seimbang
  • 37. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan • PERAN PERMINTAAN AGREGAT 1. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat Harga Tetap a. Pergeseran Fungsi Pengeluaran Agregat > Fungsi pengeluaran agregat bergeser bila salah satu dari komponen-komponennya bergeser  perubahan pengeluaran agregat autonomous > Penyebab: 1) naiknya pengeluaran autonomous, 2) turunnya pengeluaran autonomous, 3) perubahan tarif pajak
  • 38. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan b. Multiplier > Ukuran besaran perubahan pendapatan dilakukan dengan multiplier. > Multiplier merupakan perbandingan (ratio) antara perubahan pendapatan dengan perubahan pengeluaran  perubahan pendapatan nasional dibagi dengan perubahan pengeluaran autonomous yang mengikutinya.
  • 39. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan 2. Perubahan Pendapatan Nasional dengan Tingkat Harga Berubah a. Hubungan antara Kurva Pengeluaran Agregat (AE) dan Kurva Permintaan Agregat (AD) > Perubahan kurva AE dan kurva AD: 1) tingkat harga dan pengeluaran agregat 2) pergeseran kurva pengeluaran agregat mengubah permintaan agregat 3) membentuk kurva permintaan permintaan agregat 4) perubahan pendapatan nasional dan kurva permintaan agregat
  • 40.
  • 41. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan b. Multiplier dengan Tingkat Harga Berubah Bila penawaran agregat memiliki kemiringan positif, nilai multipliernya lebih kecil dari multiplier sederhana yang dihitung pada keadaan harga tetap.
  • 42.
  • 43. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan • PERAN PENAWARAN AGREGAT 1. Penawaran Agregat Jangka Pendek  Makin tinggi tingkat harga, makin besar jumlah output yang akan diproduksi dan ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk dijual  Pada tingkat di bawah pendapatan nasional potensial: perubahan output diikuti oleh perubahan harga yang relatif kecil  Pada tingkat di atas pendapatan nasional potensial: perubahan output dibarengi dengan perubahan harga jual yang relatif besar
  • 44. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan  Pada tingkat pendapatan nasional rendah, pergeseran pendapatan agregat berpengaruh pada output  Pada pendapatan nasional tinggi, pergeseran permintaan agregat berpengaruh pada tingkat harga
  • 45. KESEIMBANGAN PENDAPATAN Perubahan Keseimbangan 2. Penawaran Agregat Jangka Panjang > Terdapat mekanisme penyesuaian otomatis yang menyebabkan inflasi yang disebabkan oleh suatu gejolak permintaan akan berhenti, yaitu: mengembalikan jumlah output pada tingkat potensialnya. > Upah fleksibel yang merosot pada saat ada pengangguran akan menciptakan suatu mekanisme penyesuaian otomatis yang akan mendorong perekonomian kembali ke keadaan penggunaan tenaga kerja penuh setiap kali output jatuh di bawah jumlah potensialnya.
  • 46. SAMPAI KETEMU PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA