3. •Begitu pula pada gereja Lutheran
dan Anglican (komunitas Gereja
Protestan) menggunakan gaya
Baroque. Tetapi, banyak gereja
Protestan lebih berfokus pada
usaha yang memungkinkan
komunitasnya untuk mendengar
dan merespon sabda lebih baik,
daripada mengusahakan
rekonstruksi gereja melalui gaya
Baroque.
Gaya Baroque
•Walaupun telah ada gaya
arsitektural yang lain, seperti
gaya rococo dan neo-klasikisme,
tetapi Gereja tetap menggunakan
gaya Baroque sebagai simbol
arsitektural Gereja Katolik Roma.
20. Charles Borromeo (uskup agung Milan)
merupakan pribadi yang berpengaruh
dalam standardisasi beberapa ketentuan-
ketentuan liturgi saat itu melalui penjelasan
detil dari buku yang ditulis olehnya pada
tahun1577, yang berjudul “Instructions on
the Architecture and Furnishings of
Churches”
21. Pengaruh
CharlesBorromeo
Membantu mengadakan kembali Konsili
Trente;
Berpartisipasi pada sesi terakhir dari konsili
tersebut;
Mendorong pembuatan Katekismus
Romawi (Roman Catechism)
Berusaha merevisi buku Brevir dan buku
Roman Missal
Memegang jabatan sebagai Prefek atas
Konsili Trente
24. • Kemunculan buku Book of Common
Prayer tahun 1549 dan 1552 mengatur
standar-standar kewajiban jemaat
untuk menghadiri persekutuan hari
Minggu dan minimal pada hari raya
Paskah •
• Akibatnya, ini menjadi norma
peribadatan protestan yang umum
dijadikan pedoman pada era itu
Gereja Reformasi
27. Rumah Sakramen abad 15 di
Katedral Ulm tetap bertahan
sampai saat ini, meskipun tidak
dipergunakan dalam perayaan
Ekaristi mereka
Katedral Lutheran di Stockholm
menerima reredos dan altar baru
yang terbuat dari kayu eboni dan
perak di tahun 1640
28. • Tidak puas dengan berbagai renovasi itu
dan kebutuhan untuk menambah gereja
baru, akhirnya mereka membangun
gedung gereja baru milik mereka sendiri
• Ciri umum bangunan gereja baru
mereka ialah keterpusatan pada
mimbar/ambo, yang menegaskan
referensi baru mengenai Sabda Allah
dalam kitab suci dan pentingnya
khotbah dalam peribadatan Kristen.
Gereja Reformasi
29. • Penekanan pada pewartaan Sabda itu
justru menutupi tradisi Perjamuan
Malam Terakhir Tuhan Yesus, yang
bahkan oleh Gereja Zwingli perayaan
Ekaristi pengenangan Perjamuan Malam
Terakhir hanya dirayakan 4 kali setahun
di Zurich
• Akibatnya, meja altar tidak dibuat paten,
tetapi fleksibel
• Tetapi, Gereja Leipzig pada masa J.S.
Bach yang mengadakan perayaan
komuni kudus dalam tiap peribadatan
utama di hari Minggu justru berusaha
membuat altar yang permanen