SlideShare a Scribd company logo
1
Sosialisasi RUU
Kesehatan
1
untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik
#SehatLebihDekat
#SehatLebihTepat
#SehatLebihMurah partisipasisehat.kemkes.go.id
Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2
Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dan Negara
bertanggung jawab untuk mewujudkannya
Pasal 28H UUD 1945
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan”.
Pasal 34 ayat 3 UUD 1945
“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum
yang layak.”
3
DPR berinisiatif untuk mengusulkan RUU Kesehatan,…
Presiden telah menunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu wakil Pemerintah dalam proses
penyusunan RUU
Linimasa:
15 Des 2022
DPR menetapkan RUU
Kesehatan sebagai RUU
Prolegnas Prioritas 2023
1 2
14 Feb 2023
DPR menyetujui RUU
Kesehatan sebagai
inisiatif DPR
3
7 Mar 2023
DPR menyerahkan draf
RUU Kesehatan kepada
Presiden RI
4
9 Mar 2023
Kementerian Kesehatan
ditunjuk sebagai
koordinator penyusunan
daftar inventarisasi
masalah (DIM)
4
…dan di saat yang sama, Pemerintah juga berupaya melakukan
Transformasi Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
ibu, anak, keluarga
berencana dan kesehatan
reproduksi
Mempercepat perbaikan
gizi masyarakat
Memperbaiki
pengendalian penyakit
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
(GERMAS)
Memperkuat sistem
kesehatan &
pengendalian obat dan
makanan
6 pilar
transformasi
Outcome
RPJMN
bidang
kesehatan
Edukasi
penduduk
Penguatan peran
kader, kampanye, dan
membangun gerakan,
melalui platform digital
dan tokoh masyarakat
Pencegahan
primer
Penambahan
imunisasi rutin
menjadi 14 antigen
dan perluasan
cakupan di seluruh
Indonesia.
Pencegahan
sekunder
Screening 14 penyakit
penyebab kematian
tertinggi di tiap sasaran
usia, screening stunting,
& peningkatan ANC
untuk kesehatan ibu &
bayi.
Transformasi
layanan rujukan
Meningkatkan
akses dan mutu
layanan
sekunder & tersier
Pengembangan jejaring
layanan penyakit
prioritas, perbaikan tata
kelola RS pemerintah.
Memperkuat
ketahanan
tanggap darurat
Tenaga cadangan
tanggap darurat, table
top exercise
kesiapsiagaan krisis.
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan
3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
Transformasi sistem
pembiayaan kesehatan
Penambahan kuota mahasiswa,
beasiswa dalam & luar negeri,
kemudahan penyetaraan nakes lulusan
luar negeri.
Transformasi SDM
Kesehatan
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
Transformasi teknologi
kesehatan
1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem
ketahanan kesehatan
4
Meningkatkan
ketahanan sektor
farmasi & alat
kesehatan
Produksi dalam negeri
14 antigen vaksin
imunisasi rutin, top 10
bahan baku obat, top 10
alkes by volume & by
value.
5 6
a b c a b
a b
Teknologi
informasi
Bioteknologi
Meningkatkan
kapasitas dan
kapabilitas
layanan primer
Revitalisasi jejaring dan
standardisasi layanan
Puskesmas, Posyandu,
Labkesmas &
kunjungan rumah
d
4
5
Masyarakat memiliki peran penting untuk memberikan masukan
sepanjang proses pembentukan RUU
Meaningful Participation oleh masyarakat berlangsung selama proses pembentukan RUU
1 2 3
Penyusunan Draft
RUU dan Naskah
Akademik
DPR
Penyusunan masukan dari
Pemerintah terhadap Draft
RUU
Pemerintah
Pembahasan antara
DPR dan Pemerintah
DPR
partisipasisehat.kemkes.go.id
6
Pemerintah telah mengidentifikasi Transformasi Kesehatan yang dapat
didukung oleh RUU Kesehatan
1 Menciptakan layanan kesehatan yang berfokus pada upaya untuk mencegah orang sehat menjadi sakit
2 Mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas
3 Meningkatkan kemandirian dalam memproduksi sediaan farmasi (mis. obat) dan alat kesehatan
a
b Mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi krisis kesehatan di masa kini dan yang akan datang
4 Meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan
5 Meningkatkan produksi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berkualitas
6 Mewujudkan digitalisasi sistem kesehatan dan inovasi teknologi kesehatan
RUU Kesehatan akan …
7
Permasalahan saat ini Substansi dalam RUU
Kurangnya kesiapsiagaaan dan respon dalam
menghadapi wabah atau bencana kesehatan
 Pemerintah melakukan upaya
kesiapsiagaan prabencana, surveilans,
pengendalian risiko, dan tindakan
penanggulangan secara terkoordinasi.
(Pasal 138, 369-381, 388, 390)
 Pemerintah Pusat dan Daerah
berkoordinasi dalam hal penyediaan
sumber daya fasilitas pelayanan
kesehatan, komunikasi risiko, serta
pemanfaatan teknologi informasi untuk
respon bencana kesehatan. (Pasal 138 -
141, 224, 385, 392)
Kurangnya SDM terlatih yang bisa digerakkan
untuk memberikan layanan kesehatan dasar
dalam kondisi darurat
Pemerintah melakukan registrasi, pembinaan,
dan mobilisasi tenaga cadangan kesehatan
untuk mengantisipasi kondisi darurat
(Pasal 224-226)
RUU Kesehatan akan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi krisis
kesehatan di masa kini dan yang akan datang
Pilar 3b: Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
8
Ketahanan Kesehatan
Menghadapi Pandemi
9
Untuk melindungi masyarakat, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
bertanggung jawab melakukan kegiatan kewaspadaan, penanggulangan, dan
pasca KLB dan Wabah
Dilaksanakan secara terkoordinasi, komprehensif, dan
berkesinambungan di wilayah, Pintu Masuk, dan
pelabuhan atau bandar udara yang melayani lalu lintas
domestik
Dilaksanakan melibatkan unsur Tenaga Medis, Tenaga
Kesehatan, akademisi atau pakar, TNI, Polri, lintas sektor,
dan/atau tokoh masyarakat/agama.
Bupati/walikota, Gubernur, atau Menteri harus
menetapkan KLB jika pada suatu daerah tertentu terdapat
penyakit atau masalah kesehatan yang memenuhi kriteria
KLB.
KEJADIAN LUAR BIASA
(KLB)
KEWASPADAAN
KLB
PASCA-KLB
PENANGGULANGAN
KLB
Kriteria KLB, terdiri atas:
a. Timbulnya suatu penyakit atau masalah kesehatan yang sebelumnya tidak ada
atau tidak dikenal;
b. Peningkatan kejadian secara terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam
jam, hari, atau minggu berturut-turut;
c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya;
d. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih;
e. Angka kematian akibat penyakit atau masalah kesehatan dalam 1 (satu) kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih;
f. Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun
waktu yang sama; dan/atau
g. Kriteria lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Definisi:
Meningkatnya kejadian, kesakitan, kematian, dan/atau kecacatan akibat penyakit
dan masalah kesehatan yang bermakna secara epidemiologis di suatu daerah
pada kurun waktu tertentu.
10
KEWASPADAAN WABAH
KEWASPADAAN
WABAH DI WILAYAH
 Surveilans
penyakit potensial
wabah & pemetaan
faktor risiko
 Penanganan kasus
 Penetapan daerah
terjangkit KLB dan
penanggulangan
KLB
 Kesiapsiagaan
sumber daya
 Pengamatan penyakit dan/atau
faktor risiko potensial wabah
 Pengawasan alat angkut, orang,
barang, dan/atau lingkungan di
Pintu Masuk negara serta
pelabuhan dan bandar udara yg
melayani lalu lintas domestik
 Pengawasan dan penerbitan
dokumen karantina kesehatan
 Dilaksanakan oleh Unit
Karantina Kesehatan
KEWASPADAAN WABAH
DI PINTU MASUK
PENANGGULANGAN
WABAH
 Investigasi penyakit
 Penguatan surveilans
 Penanganan penderita
 Pengendalian factor risiko
 Penanganan terhadap populasi
berisiko
 Komunikasi risiko
 Tindakan penanggulangan
lainnya
PASCA-WABAH
 Pemulihan pasca-Wabah
dilakukan melalui normalisasi:
a. Pelayanan kesehatan
b. Kehidupan, sosial, ekonomi,
dan budaya masyarakat
• Pencegahan terulangnya Wabah
melalui:
a. Penguatan surveilans
kesehatan
b. Pengendalian faktor risiko
Definisi:
Meningkatnya kejadian luar biasa penyakit menular yang ditandai
dengan jumlah kasus dan/atau kematiannya meningkat dan menyebar
secara cepat dalam skala luas
WABAH
Dalam hal pelaksanaan kegiatan penanggulangan Wabah yg mengakibatkan
kerugian harta benda pada masyarakat, Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah memberikan bantuan kepada masyarakat yang
mengalami kerugian
11
Usulan perubahan ketentuan KLB dan wabah
Tidak hanya mengatur pelaksanaan kegiatan kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca wabah
tetapi juga KLB
Penetapan KLB dilakukan oleh Bupati, Gubernur, atau Menteri Kesehatan
Mengatur kriteria KLB dan kegiatan penanggulangan KLB yang dibuat secara umum untuk
KLB yang disebabkan oleh penyakit menular, PTM, dan masalah kesehatan.
Tidak dilakukan pembentukan kelembagaan baru dan pembentukan satuan tugas untuk
pelaksanaan kewaspadaan KLB dan Wabah, penanggulangan KLB dan Wabah, serta pasca-KLB
dan pasca-Wabah. Untuk pembentukan satuan tugas diatur dalam peraturan pelaksanaan, dan
pelaksanaan karantina kesehatan di Pintu Masuk merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari
tusi urusan pemerintahan di bidang kesehatan
12
Dalam rangka kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca KLB dan Wabah:
1 Dilakukan pelaporan kepada Presiden oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat secara
berjenjang
Dibutuhkan sumber daya meliputi SDM, teknologi, sarana dan prasarana, perbekalan kesehatan, dan
pendanaan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Fasyankes bertanggung jawab terhadap pengelolaan
limbah medis dan limbah lainnya dari kegiatan penanggulangan KLB dan Wabah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 SDM yg dibutuhkan dalam penanggulangan KLB dan Wabah berupa Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan, dan
non-Tenaga Kesehatan.
 Setiap Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan wajib ikut serta dalam kegiatan penanggulangan KLB dan Wabah
 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat melakukan mobilisasi tenaga cadangan kesehatan untuk
dimobilisasi pada penanggulangan KLB dan Wabah
2
3
4
13
Pendayagunaan Tenaga Cadangan Kesehatan untuk Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa, Wabah, dan Darurat Bencana Lainnya.
Pemerintah Pusat membentuk TCK untuk meningkatkan kapasitas SDM Kesehatan dan
mendukung ketahanan kesehatan.
TCK terdiri dari tenaga medis, tenaga kesehatan, dan non tenaga kesehatan yang dipersiapkan
untuk dimobilisasi pada KLB, wabah, dan darurat bencana lainnya.
TCK non-tenaga kesehatan tidak hanya berasal dari Tenaga Kesehatan yang sudah tidak aktif
lagi, tetapi juga dapat mendayagunakan Calon Tenaga Kesehatan dan tenaga lainnya sebagai
pendukung pada KLB, Wabah, dan darurat bencana lainnya.
Pengelolaan TCK  melalui proses registrasi dan kredensial dengan memanfaatkan teknologi
informasi, pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga cadangan kesehatan, serta
pelaksanaan mobilisasi
14
Definisi Tenaga Cadangan Kesehatan
Sumber daya manusia (tim atau perorangan) baik nakes maupun non nakes yang disiapkan (registrasi & pembinaan) pada
masa pra krisis kesehatan, untuk mendukung upaya kesiapsiagaan serta siap dimobilisasi pada situasi darurat akibat KLB,
wabah, dan bencana (alam, non alam, sosial) dalam rangka memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan program
kesehatan di wilayah terdampak.
KLB, wabah, bencana
(alam, non alam, sosial)
Respons oleh
kapasitas SDM
kesehatan
setempat
Assessment
memadai Tidak memadai
Mobilisasi tenaga
cadangan (nakes dan
non nakes)
Pelayanan
Mari berpartisipasi
dalam RUU
Kesehatan!
#Sehat Lebih Dekat
#Sehat Lebih Tepat
#Sehat Lebih Murah
16
ß

More Related Content

Similar to KEMENKES - Pandemi_Template Tematik Sosialisasi RUU Kesehatan_Ditjen P2P (3 April2023).pptx

Epidemiologi (4)
Epidemiologi (4)Epidemiologi (4)
Epidemiologi (4)
EllyeUtami
 
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdfUU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
MichelleAngelika
 
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009Mohammad Ichsan
 
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatanUu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Dickdick Maulana
 
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatanUu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Deni Lestari
 
Uu 36 2009 kesehatan
Uu 36 2009 kesehatanUu 36 2009 kesehatan
Uu 36 2009 kesehatan
puskesmas susunanbaru
 
Uu 36 2009_kesehatan
Uu 36 2009_kesehatanUu 36 2009_kesehatan
Uu 36 2009_kesehatan
agungfitrianto4
 
Uu 36-2009 kesehatan
Uu 36-2009 kesehatanUu 36-2009 kesehatan
Uu 36-2009 kesehatan
Mohammad Ichsan
 
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanUndang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Penataan Ruang
 
UU_36_2009_Kesehatan.pdf
UU_36_2009_Kesehatan.pdfUU_36_2009_Kesehatan.pdf
UU_36_2009_Kesehatan.pdf
CIkumparan
 
UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU 36 Tahun 2009 Tentang KesehatanUU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
PT.Jasa Prima Perkasa
 
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Mohammad Ichsan
 
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
JalinKrakatau
 
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptxPerda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
RatnaMei1
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Muklis Bat'Rock
 
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
Zumaro Zumaro
 
UU KESEHATAN
UU KESEHATANUU KESEHATAN
UU KESEHATAN
CIkumparan
 
Dokumen kesehatan
Dokumen kesehatanDokumen kesehatan
Dokumen kesehatan
reza_anggar_kusuma
 

Similar to KEMENKES - Pandemi_Template Tematik Sosialisasi RUU Kesehatan_Ditjen P2P (3 April2023).pptx (20)

Epidemiologi (4)
Epidemiologi (4)Epidemiologi (4)
Epidemiologi (4)
 
Aspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat daruratAspek legal keperawatan gawat darurat
Aspek legal keperawatan gawat darurat
 
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdfUU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
UU Nomor 36 Tahun 2009 (1).pdf
 
Uu no. 36 th 2009 ttg kesehatan
Uu no. 36 th 2009 ttg kesehatanUu no. 36 th 2009 ttg kesehatan
Uu no. 36 th 2009 ttg kesehatan
 
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
 
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatanUu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
 
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatanUu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
Uu no. 36_th_2009_ttg_kesehatan
 
Uu 36 2009 kesehatan
Uu 36 2009 kesehatanUu 36 2009 kesehatan
Uu 36 2009 kesehatan
 
Uu 36 2009_kesehatan
Uu 36 2009_kesehatanUu 36 2009_kesehatan
Uu 36 2009_kesehatan
 
Uu 36-2009 kesehatan
Uu 36-2009 kesehatanUu 36-2009 kesehatan
Uu 36-2009 kesehatan
 
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang KesehatanUndang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 
UU_36_2009_Kesehatan.pdf
UU_36_2009_Kesehatan.pdfUU_36_2009_Kesehatan.pdf
UU_36_2009_Kesehatan.pdf
 
UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU 36 Tahun 2009 Tentang KesehatanUU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009Uu kesehatan no. 36 thn 2009
Uu kesehatan no. 36 thn 2009
 
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
 
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptxPerda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
Perda No 10 th 2020 Pencegahan Penyakit.pptx
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
Uu no.36-thn-2009-ttg-0 kesehatan alinea 1
 
UU KESEHATAN
UU KESEHATANUU KESEHATAN
UU KESEHATAN
 
Dokumen kesehatan
Dokumen kesehatanDokumen kesehatan
Dokumen kesehatan
 

Recently uploaded

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
maya746072
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Rizkiyahnovianti
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
HestyGrariwa2
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
AdheaPriyanka1
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
AbdulWahid24425
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
ShaoranAulia1
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
lidyanimargareth23
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
kartikaoktarini
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
GregoryStevanusGulto
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
IrmaFitriani7
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
kartikaoktarini
 

Recently uploaded (12)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUSASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ABORTUSABORTUS
 
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.pptPencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
Pencegahan Penyakit_Rizkiyah Novianti.ppt
 
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptxKebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
Kebijakan Orientasi PIN Polio Putaran k2pptx
 
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxxManajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
Manajemen keuangan puskesmas xxxxxxxxxxxx
 
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdfPanduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
Panduan 25 Keterampilan Dasar Kader posyandu.pdf
 
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdfVaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
Vaskularisasi sistem konduksi jantung.pdf
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptxMATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
MATERI IMUNISASI_PEMBINAAN KADER POSYANDU 2024.pptx
 
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptxPPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
PPT TUMBUH KEMBANG ANAK-BAYI DAN BALITA.pptx
 
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.pptx
 
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmaskesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
kesehatan reproduksi remaja PPT oleh puskesmas
 
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptxPMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
PMBA 6-23, IBU HAMIL,IBU MENYUSUISUI.pptx
 

KEMENKES - Pandemi_Template Tematik Sosialisasi RUU Kesehatan_Ditjen P2P (3 April2023).pptx

  • 1. 1 Sosialisasi RUU Kesehatan 1 untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik #SehatLebihDekat #SehatLebihTepat #SehatLebihMurah partisipasisehat.kemkes.go.id Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  • 2. 2 Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia dan Negara bertanggung jawab untuk mewujudkannya Pasal 28H UUD 1945 “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Pasal 34 ayat 3 UUD 1945 “Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.”
  • 3. 3 DPR berinisiatif untuk mengusulkan RUU Kesehatan,… Presiden telah menunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu wakil Pemerintah dalam proses penyusunan RUU Linimasa: 15 Des 2022 DPR menetapkan RUU Kesehatan sebagai RUU Prolegnas Prioritas 2023 1 2 14 Feb 2023 DPR menyetujui RUU Kesehatan sebagai inisiatif DPR 3 7 Mar 2023 DPR menyerahkan draf RUU Kesehatan kepada Presiden RI 4 9 Mar 2023 Kementerian Kesehatan ditunjuk sebagai koordinator penyusunan daftar inventarisasi masalah (DIM)
  • 4. 4 …dan di saat yang sama, Pemerintah juga berupaya melakukan Transformasi Kesehatan Visi Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan Meningkatkan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi Mempercepat perbaikan gizi masyarakat Memperbaiki pengendalian penyakit Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Memperkuat sistem kesehatan & pengendalian obat dan makanan 6 pilar transformasi Outcome RPJMN bidang kesehatan Edukasi penduduk Penguatan peran kader, kampanye, dan membangun gerakan, melalui platform digital dan tokoh masyarakat Pencegahan primer Penambahan imunisasi rutin menjadi 14 antigen dan perluasan cakupan di seluruh Indonesia. Pencegahan sekunder Screening 14 penyakit penyebab kematian tertinggi di tiap sasaran usia, screening stunting, & peningkatan ANC untuk kesehatan ibu & bayi. Transformasi layanan rujukan Meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder & tersier Pengembangan jejaring layanan penyakit prioritas, perbaikan tata kelola RS pemerintah. Memperkuat ketahanan tanggap darurat Tenaga cadangan tanggap darurat, table top exercise kesiapsiagaan krisis. Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Transformasi sistem pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa dalam & luar negeri, kemudahan penyetaraan nakes lulusan luar negeri. Transformasi SDM Kesehatan Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan 1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan kesehatan 4 Meningkatkan ketahanan sektor farmasi & alat kesehatan Produksi dalam negeri 14 antigen vaksin imunisasi rutin, top 10 bahan baku obat, top 10 alkes by volume & by value. 5 6 a b c a b a b Teknologi informasi Bioteknologi Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer Revitalisasi jejaring dan standardisasi layanan Puskesmas, Posyandu, Labkesmas & kunjungan rumah d 4
  • 5. 5 Masyarakat memiliki peran penting untuk memberikan masukan sepanjang proses pembentukan RUU Meaningful Participation oleh masyarakat berlangsung selama proses pembentukan RUU 1 2 3 Penyusunan Draft RUU dan Naskah Akademik DPR Penyusunan masukan dari Pemerintah terhadap Draft RUU Pemerintah Pembahasan antara DPR dan Pemerintah DPR partisipasisehat.kemkes.go.id
  • 6. 6 Pemerintah telah mengidentifikasi Transformasi Kesehatan yang dapat didukung oleh RUU Kesehatan 1 Menciptakan layanan kesehatan yang berfokus pada upaya untuk mencegah orang sehat menjadi sakit 2 Mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas 3 Meningkatkan kemandirian dalam memproduksi sediaan farmasi (mis. obat) dan alat kesehatan a b Mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi krisis kesehatan di masa kini dan yang akan datang 4 Meningkatkan efisiensi pembiayaan kesehatan 5 Meningkatkan produksi tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berkualitas 6 Mewujudkan digitalisasi sistem kesehatan dan inovasi teknologi kesehatan RUU Kesehatan akan …
  • 7. 7 Permasalahan saat ini Substansi dalam RUU Kurangnya kesiapsiagaaan dan respon dalam menghadapi wabah atau bencana kesehatan  Pemerintah melakukan upaya kesiapsiagaan prabencana, surveilans, pengendalian risiko, dan tindakan penanggulangan secara terkoordinasi. (Pasal 138, 369-381, 388, 390)  Pemerintah Pusat dan Daerah berkoordinasi dalam hal penyediaan sumber daya fasilitas pelayanan kesehatan, komunikasi risiko, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk respon bencana kesehatan. (Pasal 138 - 141, 224, 385, 392) Kurangnya SDM terlatih yang bisa digerakkan untuk memberikan layanan kesehatan dasar dalam kondisi darurat Pemerintah melakukan registrasi, pembinaan, dan mobilisasi tenaga cadangan kesehatan untuk mengantisipasi kondisi darurat (Pasal 224-226) RUU Kesehatan akan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi krisis kesehatan di masa kini dan yang akan datang Pilar 3b: Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
  • 9. 9 Untuk melindungi masyarakat, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab melakukan kegiatan kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca KLB dan Wabah Dilaksanakan secara terkoordinasi, komprehensif, dan berkesinambungan di wilayah, Pintu Masuk, dan pelabuhan atau bandar udara yang melayani lalu lintas domestik Dilaksanakan melibatkan unsur Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan, akademisi atau pakar, TNI, Polri, lintas sektor, dan/atau tokoh masyarakat/agama. Bupati/walikota, Gubernur, atau Menteri harus menetapkan KLB jika pada suatu daerah tertentu terdapat penyakit atau masalah kesehatan yang memenuhi kriteria KLB. KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KEWASPADAAN KLB PASCA-KLB PENANGGULANGAN KLB Kriteria KLB, terdiri atas: a. Timbulnya suatu penyakit atau masalah kesehatan yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal; b. Peningkatan kejadian secara terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari, atau minggu berturut-turut; c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya; d. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih; e. Angka kematian akibat penyakit atau masalah kesehatan dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih; f. Angka proporsi penyakit penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama; dan/atau g. Kriteria lain yang ditetapkan oleh Menteri. Definisi: Meningkatnya kejadian, kesakitan, kematian, dan/atau kecacatan akibat penyakit dan masalah kesehatan yang bermakna secara epidemiologis di suatu daerah pada kurun waktu tertentu.
  • 10. 10 KEWASPADAAN WABAH KEWASPADAAN WABAH DI WILAYAH  Surveilans penyakit potensial wabah & pemetaan faktor risiko  Penanganan kasus  Penetapan daerah terjangkit KLB dan penanggulangan KLB  Kesiapsiagaan sumber daya  Pengamatan penyakit dan/atau faktor risiko potensial wabah  Pengawasan alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan di Pintu Masuk negara serta pelabuhan dan bandar udara yg melayani lalu lintas domestik  Pengawasan dan penerbitan dokumen karantina kesehatan  Dilaksanakan oleh Unit Karantina Kesehatan KEWASPADAAN WABAH DI PINTU MASUK PENANGGULANGAN WABAH  Investigasi penyakit  Penguatan surveilans  Penanganan penderita  Pengendalian factor risiko  Penanganan terhadap populasi berisiko  Komunikasi risiko  Tindakan penanggulangan lainnya PASCA-WABAH  Pemulihan pasca-Wabah dilakukan melalui normalisasi: a. Pelayanan kesehatan b. Kehidupan, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat • Pencegahan terulangnya Wabah melalui: a. Penguatan surveilans kesehatan b. Pengendalian faktor risiko Definisi: Meningkatnya kejadian luar biasa penyakit menular yang ditandai dengan jumlah kasus dan/atau kematiannya meningkat dan menyebar secara cepat dalam skala luas WABAH Dalam hal pelaksanaan kegiatan penanggulangan Wabah yg mengakibatkan kerugian harta benda pada masyarakat, Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami kerugian
  • 11. 11 Usulan perubahan ketentuan KLB dan wabah Tidak hanya mengatur pelaksanaan kegiatan kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca wabah tetapi juga KLB Penetapan KLB dilakukan oleh Bupati, Gubernur, atau Menteri Kesehatan Mengatur kriteria KLB dan kegiatan penanggulangan KLB yang dibuat secara umum untuk KLB yang disebabkan oleh penyakit menular, PTM, dan masalah kesehatan. Tidak dilakukan pembentukan kelembagaan baru dan pembentukan satuan tugas untuk pelaksanaan kewaspadaan KLB dan Wabah, penanggulangan KLB dan Wabah, serta pasca-KLB dan pasca-Wabah. Untuk pembentukan satuan tugas diatur dalam peraturan pelaksanaan, dan pelaksanaan karantina kesehatan di Pintu Masuk merupakan bagian yg tidak terpisahkan dari tusi urusan pemerintahan di bidang kesehatan
  • 12. 12 Dalam rangka kewaspadaan, penanggulangan, dan pasca KLB dan Wabah: 1 Dilakukan pelaporan kepada Presiden oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat secara berjenjang Dibutuhkan sumber daya meliputi SDM, teknologi, sarana dan prasarana, perbekalan kesehatan, dan pendanaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Fasyankes bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah medis dan limbah lainnya dari kegiatan penanggulangan KLB dan Wabah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  SDM yg dibutuhkan dalam penanggulangan KLB dan Wabah berupa Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan, dan non-Tenaga Kesehatan.  Setiap Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan wajib ikut serta dalam kegiatan penanggulangan KLB dan Wabah  Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat melakukan mobilisasi tenaga cadangan kesehatan untuk dimobilisasi pada penanggulangan KLB dan Wabah 2 3 4
  • 13. 13 Pendayagunaan Tenaga Cadangan Kesehatan untuk Penanggulangan Kejadian Luar Biasa, Wabah, dan Darurat Bencana Lainnya. Pemerintah Pusat membentuk TCK untuk meningkatkan kapasitas SDM Kesehatan dan mendukung ketahanan kesehatan. TCK terdiri dari tenaga medis, tenaga kesehatan, dan non tenaga kesehatan yang dipersiapkan untuk dimobilisasi pada KLB, wabah, dan darurat bencana lainnya. TCK non-tenaga kesehatan tidak hanya berasal dari Tenaga Kesehatan yang sudah tidak aktif lagi, tetapi juga dapat mendayagunakan Calon Tenaga Kesehatan dan tenaga lainnya sebagai pendukung pada KLB, Wabah, dan darurat bencana lainnya. Pengelolaan TCK  melalui proses registrasi dan kredensial dengan memanfaatkan teknologi informasi, pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga cadangan kesehatan, serta pelaksanaan mobilisasi
  • 14. 14 Definisi Tenaga Cadangan Kesehatan Sumber daya manusia (tim atau perorangan) baik nakes maupun non nakes yang disiapkan (registrasi & pembinaan) pada masa pra krisis kesehatan, untuk mendukung upaya kesiapsiagaan serta siap dimobilisasi pada situasi darurat akibat KLB, wabah, dan bencana (alam, non alam, sosial) dalam rangka memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan program kesehatan di wilayah terdampak. KLB, wabah, bencana (alam, non alam, sosial) Respons oleh kapasitas SDM kesehatan setempat Assessment memadai Tidak memadai Mobilisasi tenaga cadangan (nakes dan non nakes) Pelayanan
  • 15. Mari berpartisipasi dalam RUU Kesehatan! #Sehat Lebih Dekat #Sehat Lebih Tepat #Sehat Lebih Murah
  • 16. 16 ß