Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang penggolongan obat analgetik ke dalam dua kelompok besar, yaitu analgetika narkotik dan non-narkotik. Analgetika narkotik memiliki daya penghilang nyeri yang kuat namun menurunkan kesadaran, sedangkan analgetika non-narkotik tidak menurunkan kesadaran meski daya penghilang nyerinya kurang kuat.
Dokumen tersebut merangkum penggolongan dan jenis-jenis obat analgetik, termasuk analgetika narkotik seperti morfin dan alkaloid opium, serta analgetika non-narkotik seperti asam mefenamat, parasetamol, aspirin, dan ibuprofen. Jenis obat dan efek samping dari masing-masing golongan dijelaskan secara singkat.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bab Narkotika [Kelas X SMK] 2020-2021MazayaNovaShabrina
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis narkotika dan psikotropika serta dampak penyalahgunaannya terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Jenis-jenis narkotika yang dijelaskan meliputi ganja, heroin, kokain, LSD, dan alkohol, beserta efek samping penggunaan berlebih seperti gangguan mental, kecanduan, bahkan kematian. Dokumen ini juga menyinggung alasan-alasan orang menggunakan n
Toksikologi obat-obatan (Napza) membahas definisi, jenis, sumber, klasifikasi, efek, cara penggunaan, dan gejala Napza serta pencegahannya. Napza terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kejiwaan. Jenisnya terbagi menjadi alami, sintesis, pil, bubuk, cairan, dan lainnya. Pencegahannya meliputi
MI - 2 Ketergantungan Narkotika revisi 2014.pdfAgusSalim790756
Dokumen tersebut membahas tentang ketergantungan narkotika, meliputi tujuan pembelajaran, terminologi terkait ketergantungan narkotika, penggolongan narkotika menurut UU dan PPDGJ, patofisiologi ketergantungan, faktor risiko, dan pendekatan dalam menangani masalah ketergantungan narkotika.
Dokumen tersebut merangkum penjelasan tentang penggolongan obat analgetik ke dalam dua kelompok besar, yaitu analgetika narkotik dan non-narkotik. Analgetika narkotik memiliki daya penghilang nyeri yang kuat namun menurunkan kesadaran, sedangkan analgetika non-narkotik tidak menurunkan kesadaran meski daya penghilang nyerinya kurang kuat.
Dokumen tersebut merangkum penggolongan dan jenis-jenis obat analgetik, termasuk analgetika narkotik seperti morfin dan alkaloid opium, serta analgetika non-narkotik seperti asam mefenamat, parasetamol, aspirin, dan ibuprofen. Jenis obat dan efek samping dari masing-masing golongan dijelaskan secara singkat.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bab Narkotika [Kelas X SMK] 2020-2021MazayaNovaShabrina
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis narkotika dan psikotropika serta dampak penyalahgunaannya terhadap kesehatan dan kualitas hidup. Jenis-jenis narkotika yang dijelaskan meliputi ganja, heroin, kokain, LSD, dan alkohol, beserta efek samping penggunaan berlebih seperti gangguan mental, kecanduan, bahkan kematian. Dokumen ini juga menyinggung alasan-alasan orang menggunakan n
Toksikologi obat-obatan (Napza) membahas definisi, jenis, sumber, klasifikasi, efek, cara penggunaan, dan gejala Napza serta pencegahannya. Napza terdiri atas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan kejiwaan. Jenisnya terbagi menjadi alami, sintesis, pil, bubuk, cairan, dan lainnya. Pencegahannya meliputi
MI - 2 Ketergantungan Narkotika revisi 2014.pdfAgusSalim790756
Dokumen tersebut membahas tentang ketergantungan narkotika, meliputi tujuan pembelajaran, terminologi terkait ketergantungan narkotika, penggolongan narkotika menurut UU dan PPDGJ, patofisiologi ketergantungan, faktor risiko, dan pendekatan dalam menangani masalah ketergantungan narkotika.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang merupakan obat-obatan untuk gangguan jiwa. Dokumen menjelaskan definisi psikofarmaka, konsep psikofarmakologi, golongan psikofarmaka beserta jenis obatnya, efek samping, dan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian zat adiktif dan psikotropika serta jenis-jenisnya seperti ganja, kokain, opium, alkohol, LSD dan amfetamin. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda penyalahgunaan dan dampak negatif dari zat-zat tersebut bagi kesehatan serta upaya pencegahan penyalahgunaannya yang melibatkan peran keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan gejala narkoba serta upaya pencegahannya. Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Upaya pencegahan meliputi peran remaja, orang tua, dan masyarakat lewat penyuluhan, kegiatan alternatif
1. Dokumen ini membahas berbagai golongan obat yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) seperti anestetik, hipnotik sedatif, psikotropik, antikonvulsi, obat Parkinson, analgesik, dan anti-inflamasi.
2. Beberapa obat dibahas secara rinci meliputi mekanisme kerja, indikasi, dan efek sampingnya.
3. Dokumen ini bermanfaat untuk memahami berbagai jenis obat yang mempeng
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaRiana Indah
Narkotika dan juga dampak bagi penggunanya
Selain iitu pula presentasi ini tidak murni dari pemikiran kami sendiri, melainkan mendapatkan dari berbagai sumber.
Terimakasih untuk para blogger yang sudah mengepost hasil pemikiran anda sekalian, sangat membantu dalam pengerjaan tugas kami
Dokumen tersebut membahas pengertian, jenis, dan dampak penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah zat yang dapat mengubah suasana hati atau perilaku dan menimbulkan ketergantungan. Terdapat tiga jenis narkoba berdasarkan efeknya: depresan, stimulan, dan halusinogen. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan sosial seperti kerusakan organ tubuh,
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba dan efek negatifnya. Jenis-jenis narkoba yang disebutkan meliputi ganja, heroin, shabu-shabu, ekstasi, dan putaw. Dampak penggunaan narkoba secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fisik, mental, sosial. Upaya pencegahan yang dianjurkan meliputi pendidikan, pengawasan, dan kerja sama antar pihak terkait.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai narkoba dan upaya pencegahannya. Narkoba adalah zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Dampak penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi tubuh dan masa depan. Upaya pencegahan meliputi peningkatan keterampilan rema
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, dan pengaruh berbagai narkoba bagi tubuh. Terdapat empat jenis utama narkoba yaitu opioid, ganja, kokain, dan amfetamin yang masing-masing memiliki pengaruh jangka pendek dan panjang terhadap tubuh. Dokumen juga menjelaskan sanksi hukum bagi tindakan terkait narkoba sesuai undang-undang.
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remajaRocky Markiano
Dokumen tersebut membahas bahaya penggunaan narkoba di kalangan remaja, termasuk definisi narkoba, jenis-jenisnya, dampak fisik, psikis dan sosial, serta upaya pencegahan dan penanganannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prevalensi pengguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun, jenis-jenis narkotika dan psikotropika beserta bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, serta beberapa tips untuk mencegah penggunaan narkoba.
Dokumen tersebut membahas tentang psikofarmaka yang merupakan obat-obatan untuk gangguan jiwa. Dokumen menjelaskan definisi psikofarmaka, konsep psikofarmakologi, golongan psikofarmaka beserta jenis obatnya, efek samping, dan peran perawat dalam pemberian obat psikofarmaka."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian zat adiktif dan psikotropika serta jenis-jenisnya seperti ganja, kokain, opium, alkohol, LSD dan amfetamin. Dokumen ini juga menjelaskan tanda-tanda penyalahgunaan dan dampak negatif dari zat-zat tersebut bagi kesehatan serta upaya pencegahan penyalahgunaannya yang melibatkan peran keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan gejala narkoba serta upaya pencegahannya. Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Upaya pencegahan meliputi peran remaja, orang tua, dan masyarakat lewat penyuluhan, kegiatan alternatif
1. Dokumen ini membahas berbagai golongan obat yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) seperti anestetik, hipnotik sedatif, psikotropik, antikonvulsi, obat Parkinson, analgesik, dan anti-inflamasi.
2. Beberapa obat dibahas secara rinci meliputi mekanisme kerja, indikasi, dan efek sampingnya.
3. Dokumen ini bermanfaat untuk memahami berbagai jenis obat yang mempeng
Narkoba, Psikotropika, dan Dampak bagi PemakainyaRiana Indah
Narkotika dan juga dampak bagi penggunanya
Selain iitu pula presentasi ini tidak murni dari pemikiran kami sendiri, melainkan mendapatkan dari berbagai sumber.
Terimakasih untuk para blogger yang sudah mengepost hasil pemikiran anda sekalian, sangat membantu dalam pengerjaan tugas kami
Dokumen tersebut membahas pengertian, jenis, dan dampak penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah zat yang dapat mengubah suasana hati atau perilaku dan menimbulkan ketergantungan. Terdapat tiga jenis narkoba berdasarkan efeknya: depresan, stimulan, dan halusinogen. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan sosial seperti kerusakan organ tubuh,
Dokumen tersebut membahas tentang narkoba dan efek negatifnya. Jenis-jenis narkoba yang disebutkan meliputi ganja, heroin, shabu-shabu, ekstasi, dan putaw. Dampak penggunaan narkoba secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan gangguan fisik, mental, sosial. Upaya pencegahan yang dianjurkan meliputi pendidikan, pengawasan, dan kerja sama antar pihak terkait.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai narkoba dan upaya pencegahannya. Narkoba adalah zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Dampak penggunaan narkoba sangat berbahaya bagi tubuh dan masa depan. Upaya pencegahan meliputi peningkatan keterampilan rema
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis, dan pengaruh berbagai narkoba bagi tubuh. Terdapat empat jenis utama narkoba yaitu opioid, ganja, kokain, dan amfetamin yang masing-masing memiliki pengaruh jangka pendek dan panjang terhadap tubuh. Dokumen juga menjelaskan sanksi hukum bagi tindakan terkait narkoba sesuai undang-undang.
Narkoba dan bahaya pemakaiannya di kalangan remajaRocky Markiano
Dokumen tersebut membahas bahaya penggunaan narkoba di kalangan remaja, termasuk definisi narkoba, jenis-jenisnya, dampak fisik, psikis dan sosial, serta upaya pencegahan dan penanganannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prevalensi pengguna narkoba di Indonesia dari tahun ke tahun, jenis-jenis narkotika dan psikotropika beserta bahaya kesehatan yang ditimbulkannya, serta beberapa tips untuk mencegah penggunaan narkoba.
Similar to Penyalahgunaan Opioid dan Alkohol.pptx (20)
2. Opioid Use Disorder
• Opioid adalah substansi yang bekerja pada sistem saraf pusat,
salah satunya berhubungan dengan nyeri
• Opioid use disorder atau penyalahgunaan opioid didefinisikan
oleh Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-
5)
• sebagai penggunaan maladaptif dari opioid yang diresepkan atau
didapatkan secara ilegal dalam jangka waktu 12 bulan,
menimbulkan gangguan fungsi dan kesehatan.
• Tingkat keparahan gejala bergantung pada besarnya dosis yang
digunakan dan berapa lama penyalahgunaan sudah berlangsung
3. Etiologi
• Etiologi pasti opioid use disorder atau penyalahgunaan opioid
masih belum diketahui, tetapi dilaporkan berhubungan dengan
penggunaan yang lama, misalnya pada pasien dengan nyeri
kronis
4. Komplikasi
• Komplikasi opioid use disorder dapat berupa depresi
pernapasan dan koma, bahkan kematian.
• Komplikasi juga dapat berupa edema paru dan pneumonia
Gangguan otot seperti rabdomiolisis juga dapat terjadi akibat
tegangan otot yang berlangsung lama. Lisisnya jaringan otot
juga dapat menyebabkan gagal ginjal.
• Komplikasi lain yang dapat terjadi berhubungan dengan rute
pemberian obat yakni HIV, hepatitis, dan bakteremia
5. • Patofisiologi opioid use disorder atau penyalahgunaan opioid
dipengaruhi oleh efek opioid terhadap reseptor opioid mu, delta,
dan kappa di otak
• Kerja Opioid pada Reseptor Opioid bekerja pada molekul
transmembran berbentuk G-coupled protein yakni reseptor opioid
mu, delta, dan kappa.
• Reseptor opioid diaktivasi oleh peptida endogen dan ligan
eksogen.
• Aktivasi reseptor opioid berhubungan dengan sensasi nyeri,
stress, suhu, respirasi, aktivitas endokrin dan gastrointestinal, serta
motivasi dan suasana hati
6. • Aktivasi reseptor mu menyebabkan efek klinis yakni analgesia,
euforia, depresi pusat pernapasan, dan meiosis.
• Pada pasien opioid use disorder, stimulasi pada reseptor mu
menimbulkan manifestasi berupa peningkatan rasa percaya diri,
sensasi mabuk, dan rasa senang berlebihan.
• Morfin merupakan agonis opioid yang memiliki afinitas terbesar
pada reseptor mu.
• Stimulasi reseptor delta dan kappa menyebabkan efek disforia,
psikomimetik, dan analgesik
7. Opioid Endogen
• Zat opioid yang diproduksi secara alami di dalam tubuh
• Reseptor opioid adalah bagian dari sistem opioid endogen, yang
merupakan sistem internal tubuh untuk mengatur rasa sakit,
penghargaan, dan perilaku adiktif.
• Opioid endogen dan reseptornya didistribusikan secara luas ke seluruh
sistem saraf pusat dan perifer, terutama bagian dari sistem yang
mengatur rasa sakit, emosi, penghargaan, respons stres, motivasi,
kecanduan obat, dan kontrol otonom
8. Opiodi Eksogen
• Opioid yang berasal dari luar
• Opioid eksogen beraksi secara postsinaps pada neuron ordo kedua
(sekunder) atau interneuron pada substansia gelatinosa
9. Jenis Opioid
• Obat-obat golongan opioid bekerja dengan cara berikatan
pada reseptor pada sistem saraf pusat.
• Opioid diklasifikasikan berdasarkan proses pembentukannya
menjadi 3 kelompok yakni opioid alami, semi sintetis dan
sintesis.
• Opioid alami adalah morfin, codein dan papaverin.
• Opioid semi sintesis adalah diamorfin (heroin), dihidromorfin,
buprenorfin, dan oksikodon.
• Opioid sintesis adalah petidin, fentanil, methadone, alfentanill,
ramifentanil dan tapentadol
10. Penatalaksanaan opioid use disorder
• Penatalaksanaan opioid use disorder atau penyalahgunaan
opioid bergantung pada kondisi pasien.
• Pada pasien dengan intoksikasi, penanganan
kegawatdaruratan menjadi fokus terapi.
• Pada pasien dengan ketergantungan opioid, diberikan terapi
sulih untuk dapat menghentikan penggunaan opioid tanpa
menyebabkan gejala withdrawal (putus obat).
• Pasien dengan gejala withdrawal diberikan penatalaksanaan
simptomatis untuk mengurangi gejala
11. withdrawal (putus obat).
• Putus zat opioid dapat menyebabkan timbulnya gangguan fisik dan
atau psikologis.
• Putus zat opioid dapat merupakan suatu keadaan emergensi yang
harus segera ditangani agar tidak menimbulkan kematian atau
penderitaan bagi pasien
• Tanda tandanya : Suasana perasaan tidak senang (disforik), mual
muntah, nyeri otot, lakrimasi dan/ atau rinore, dilatasi pupil,
piloereksi, atau berkeringat, diare, menguap, demam, Insomnia
12. • Pada kasus intoksikasi, penatalaksanaan utama adalah mengatasi
kegawatdaruratan yang terjadi, diikuti dengan pemberian nalokson.
• Pada kasus withdrawal dapat diberikan buprenorfin selama 4-8
hari
• Edema pulmonal adalah komplikasi yang paling sering terjadi
pada opioid use disorder.
• Perhatian penting dalam prognosis opioid use disorder adalah
kemungkinan kekambuhan yang cukup besar (25-79%)