Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kerangka pikir sistem ekonomi kapitalis dan Islam
2. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada tiga kerangka utama yaitu kelangkaan, nilai, dan harga
3. Pandangan Islam mengkritik sistem ekonomi kapitalis karena tidak memperhatikan aspek moral dan spiritual
1. Kerangka Pikir
Kajian Pengantar Sistem
Dari Karya
Besar:
Ekonomi
Taqyuddin An- Perspektif Islam
Nabhani
Asas Sistem
Download Tsaqafah Ekonomi
Kritik Sistem Pandangan Islam
Ekonomi Kapitalis Terhadap Ekonomi
Sistem Ekonomi VS Politik Ekonomi Islam
Ilmu Ekonomi Oleh :
Hidayatullah Muttaqin, SE
Kritik Sistem Kaidah Umum
E-Mail:
Ekonomi Sosialis Perekonomian taqin@ummah.org
2. P E N G A N T A R S IS T E M E K O N O M I
T ig a K e r a n g k a D a s a r
S is te m E k o n o m i K a p ita lis
S c a r c ity V a lu e P r ic e
(K e la n g k a a n B a r a n g d a n J a s a ) (N ila i B a r a n g y g D ih a s ilk a n ) (H a r g a & P e r a n a n n y a d a la m ):
P r o d u k s i-D is tr ib u s i-K o n s u m s i
3. Barang
Mempunyai Menjadi
Nilai Guna Alat Pemuas
(Utility)
Jasa
Jumlahnya
Terbatas
(Scarcity)
Kapitalisme:
Kebutuhan Muncul Perbanyak
Masalah Bagaimana Jumlah
(need) Mengatasinya ?
Tak Terbatas Ekonomi Barang & Jasa
(no limited)
Pemecahan Masalah
Produksi: Quantitas, Qualitas,
dan Sarananya
4. Masalah Ekonomi
(real economic problem)
Menurut Kapitalisme
Kebutuhan Akan Bukan Untuk Memenuhi
Barang & Jasa Kebutuhan Manusia
Karenanya Tidak ada
Solusi Ekonomi Pemecahan Masalah
Kapitalisme Pemenuhan Kebutuhan
Manusia
Skala Mikro: Skala Makro:
Peningkatan Pertumbuhan
Produksi Ekonomi
5. Standar Nilai Barang
Berkaitan dengan Kegunaannya bagi Berkaitan dengan Barang Lain
Individu (Nilai Guna/ Utility Value) (Nilai Tukar/ Exchange Rate)
Teori Kepuasan Akhir Harga (Price)
(Marginal Satisfaction Theory)
Syarat Pertukaran Sempurna Adanya Alat Tukar Uang
(Medium of Exchange)
Nilai:
Standar Mengukur Barang &
Nilai: Jasa (Unit of Account)
Obyek Penukaran Urgensi Pembahasan Nilai Menurut Kapitalis
Membedakan Produktif dan
Sifat yang Bisa Diukur Non Produktif
6. Perbedaan Nilai Tukar dg Harga
Nilai Tukar: Harga:
Penisbatan pertukaran Barang dg Penisbatan Nilai Tukar
Barang-Barang Lain dg Mutlak Barang dg Uang
Harga
Sebagai Peran Harga Dalam
Standar Nilai Barang Kegiatan Ekonomi
Bernilai Guna Tidak Berguna Menentukan Siapa yg Menentukan Siapa
(Utility) (Disutility) Mampu Berproduksi & Konsumen yg Mampu
Siapa yg Harus Keluar Memenuhi Kebutuhan-
dari Area Produksi nya & yg Tidak Mampu
Supply Distribusi Demand
7. Beban Produksi - Modal Kegunaan Barang
- Biaya Bahan Baku Bagi Konsumen
- Biaya Tenaga Kerja
- Biaya Sewa
- Pajak
- Bunga, dll
Faktor Utama Diukur dg Harga Faktor Utama
Penentu Supply Penentu Demand
S Naik ↑ Harga Naik ↑ D Turun ↓
S Turun ↓ Harga Turun ↓ D Naik ↑
Struktur Harga
Metode Paling Akurat Dalam
Pendistribusian Barang &
Jasa di Masyarakat bagi
Kapitalis
8. Dibangun dg Membiarkan Struktur Harga/ Mekanisme Harga Keseimbangan Ekonomi Secara
Kebebasan Konsumen Otomatis
Membelanjakan Barang yg Tingkat Harga yg Berlaku
Dibutuhkan dan Disenanginya
Distribusi Barang: Batas
Menurut Kemampuan Menentukan Barang yg Laku & Konsumsi Barang yg
Keuangan Konsumen Tidak Laku di Pasaran Dapat Dibeli Konsumen
Barang yg Laku Barang yg Tidak Laku
Produsen (Untung) : Produsen (Rugi) :
- Tingkat Produksi Tetap - Menurunkan Produksi
- Meningkatkan Produksi - Menghentikan Produksi
Untuk Siapa Diproduks?
Laju Produksi
Barang Apa yg Diproduksi? Berapa Banyak Diproduksi?
9. Struktur Harga Pendorong Utama Kapitalisme:
Manusia Melakukan Mengabaikan Pengorbanan Karena
Usaha Produktif Dorongan Moral & Spritual
(Pengorbanan)
Mendorong Laju
Produksi
Memperoleh
Insentif Materi: Upah
Berupa Uang
Supply Barang Pemenuhan Kebutuhan
di Pasaran & Keinginan
Harga
Penyeimbang: Alat Penghubung : Tiang Penyangga Alat Pengendali
Produksi & Konsumsi Produsen & Konsumen Ekonomi Ekonomi
Tiga Kerangka Sistem
Ekonomi Kapitalis: Politik Ekonomi
Disebut Kapitalisme
Scarcity, Value, Price
10. Kritik
Terhadap
Kapitalisme
Menyatukan Memandang Ekonomi dg Satu Mencampuradukan
Pembahasan Produksi Pembahasan Antara: Barang- Antara: Kebutuhan
Barang & Jasa dg Barang Produksi dg Alat Pemuas
Distribusi Barang Dg Cara Memperolehnya Kebutuhan
Karena itu Asas Pembentukan Ekonomi
Ideologi Kapitalisme Salah
11. Kapitalisme Tidak
Membedakan Pembahasan
Ilmu Ekonomi dg
Sistem Ekonomi
Seharusnya Dibedakan
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi
Produksi Barang, Qualitas, & Sarananya
Distribusi Kekayaan, Kepemilikan, Cara Memperoleh
Harta, Mengembangkannya, Membelanjakannya
Berkaitan dg Pengadaan Barang & Jasa
Sebagai Alat Pemuas Kebutuhan
Sangat Dipengaruhi
Oleh Pandangan Hidup/
Ideologi
Bersifat Universal Karena
Kemampuan Produksi
Ditentukan oleh Penguasaan
Sains & Teknologi Tidak Netral
12. Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan dlm
Kapitalisme Hanya Pada Materi
Bertentangan dg Fakta
Kebutuhan Itu Sendiri
Kebutuhan Moral Kebutuhan Spritual Kebutuhan Materi
(Ma’nawiyah) (Ruhiyah)
Orang yg Seperti ini
Ketiganya Harus Sangat Berbahaya
Dipenuhi
Akibatnya Kapitalisme: - Tidak Menipu Jika Menguntungkan Yg Dikejar Keuntungan
Melihat Manusia Bersifat - Menipu Jika Menguntungkan Materi Saja (Profit Oriented)
Materi Semata
Membantu Fakir Miskin, agar mereka tidak Mencuri
Kekayaannya
Jika Kekayaan Bertambah & Aman dg Membiarkan
Fakir Miskin, Fakir Miskin tsb Tidak Akan Dibantu
13. Pemanfaatan Barang- Tidak Memperhatikan Masalah- Memisahkan Barang
Barang Produksi dlm Masalah yg Seharusnya Menjadi Ekonomi dg Interaksi-
Kapitalisme Pijakan Masyarakat Interaksi dlm Masyarakat
Barang & Jasa Boleh Diproduksi
Karena Ada Orang yg Tidak mungkin: Karena
Menginginkannya Barang Produksi Digunakan
Untuk Pertukaran, sehingga
Sehingga Tidak Aneh dlm Terbentuklah Interaksi
Masyarakat Kapitalis Jika Sehingga (Misalnya) Ganja, Khamar,
Ada Barang yg Diproduksi, Pelacuran, dll, Tidak Boleh Dianggap
Dipasarkan, & Dikonsumsi Barang Bermanfaat (Bahkan Dianggap
Meskipun Merusak Sosial Interaksilah yg Membentuk
Barang Produksi) Hanya Karena Ada
Ekonomi Masyarakat Masyarakat
Orang yg Menginginkannya
Tidak Boleh Mengklaim Suatu Barang
Bermanfaat Karena Ada Orang yg Karena itu Barang Produksi
Menginginkannya, Baik dg alasan Esensi Harus Dilihat Sebagai Masalah-
Barang Tersebut: Masalah yg Harus Dijadikan
Membahayakan atau Tidak Pijakan dlm Masyarakat
Mempengaruhi Interaksi atau Tidak
Diharamkan/Tidak Menurut Keyakinan
Orang Barang Harus Dianggap
Bermanfaat Jika Esensinya
Memang Bermanfaat
14. Konsekwensi
Pencampuradukan Pembahasan Pandangan Alat-Alat Pemuas Hanya
Pemuasan Kebutuhan dg Sebatas Pemuas Kebutuhan Semata,
Alat Pemuasnya Tidak Memperhatikan Faktor Lain
Kapitalisme Lebih Berpijak Pada Produksi
Kekayaan Daripada Distribusi Untuk
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Satu-Satunya Arah Tujuan Ekonomi
Produksi Setinggi- Kapitalis Meningkatkan Pertambahan Pendapatan
Tingginya Kekayaan Negara Secara Total Nasional
Inilah Cara Kapitalisme Meningkatkan
Kemakmuran Anggota Masyarakat
Dg Membiarkan Masyarakat Sebebas-
Bebasnya Bekerja, Untuk Memproduksi &
Mengumpulkan Kekayaan
15. Pembentukan Ekonomi
dlm Kapitalisme
Bukan dlm Rangka Memenuhi Terfokus Pada Barang-
Kebutuhan-Kebutuhan Individu & Barang yg Akan Memenuhi
Terpenuhinya Kebutuhan Masing-Masing Kebutuhan Individu
Individu Secra Menyeluruh
Kemakmuran Masyarakat: Keliru, Karena:
- Produksi Setingi-Tinginya Tidak Menyebabkan Naiknya
Distribusi Pendapatan? - Pertambahan Pendapatan Taraf Kehidupan Seluruh
Nasional Individu
Tidak Pernah Menghasilkan
Kemakmuran Setiap Individu
- Kebebasan Kepemilikan
- Kebebasan Bekerja Pertumbuhan Ekonomi yg
Tinggi / Setidaknya
Perekonomian Tumbuh
Inilah Politik Ekonomi
Kapitalisme
Pemenuhan Kebutuhan
Secara Kolektif
16. Masalah Ekonomi
Sebenarnya (Realitas)
Bertumpu Pada Bagaimana
Distribusi Barang & Jasa
Di Tengah-Tengah Masyarakat
Pemenuhan Kebutuhan-Kebutuhan Bukan Bertumpu Pada Kebutuhan-
Setiap Individu & Kebutuhan Individu Kebutuhan Umat/ Bangsa Secara Total
Secara Menyeluruh
Bukan Kemiskinan yg Menimpa Negara
Memecahkan Masalah Kemiskinan yg
Menimpa Individu
Membahas Sistem Ekonomi
Membahas Tentang Bagaimana Bukan Membahas Tentang
Kebutuhan-Kebutuhan Pokok Bagaimana Agar Barang-Barang
Tiap Individu Bisa Dipenuhi Produksi Bisa Diproduksi
Terpecahkannya Masalah
Kemiskinan Individu & Mendorong Individu & Rakyat Masuk ke dlm Pembahasan
Terdistribusikannya Kekayaan Untuk Bekerja Meningkatkan Ilmu Ekonomi
Negara Pendapatan Nasional
17. Kritik Teori Kebutuhan
Tidak Terbatas
Ketersediaan Barang & Jasa Kebutuhan Manusia
Sumber Daya Ekonomi Kebutuhan Manusia yg Harus
(Resources) Cukup Tersedia Dipenuhi Adalah Kebutuhan
Pokok (Basic Needs) dlm
Kapasitasnya Sebagai Manusia
Kebutuhan
Pokok Terbatas
Quantiasnya Bukan Seluruh Jenis Kebutuhan
yg Harus Dipenuhi/ Kebutuhan
Sekunder & Tersier tidak Harus
Bila Tidak Dipenuhi Akan Dipenuhi
Menimbulkan Masalah
Lebih Bersifat Keinginan (Want) Kebutuhan Sekunder & Tersier
Daripada Bersifat Kebutuhan (Need) Bila Tidak Dipenuhi Tidak (Lux) Bisa Juga Dipenuhi
Menimbulkan Masalah
Kebutuhan Sekunder & Tersier
Perkembangan Sains & Teknologi Terkait dg Akan Terus Bertambah
(Kemajuan Peradaban) (Namun Bersifat Relatif)
18. Pemecahan Kemiskinan
Absolut & Struktural
Bukan Kemiskinan Pemecahan Kemiskinan
Suatu Negara Setiap Anggota Masyarakat
Tidak Dapat Dipecahkan dg Kemiskinan Seperti Ini
Menambah Jumlah Terpecahkan dg Sistem
Produksi (Nasional) Distribusi Kekayaan yg Adil
Menjamin Pemenuhan
Kebutuhan Pokok Setiap
Individu Secara Menyeluruh
Membantu Pemenuhan
Kebutuhan-Kebutuhan
Sekunder dan Tersiernya
19. Nilai (Value) Menurut
Kapitalisme
Bersifat Nisbi (Relatif) Tidak Bersifat Hakiki
Nilai Menurut Anggapan Kritik
Nilai Barang Apapun, Semata-Mata
Nilai Suatu Barang Nilai Barang Bisa Diukur Ditentukan Oleh Manfaatnya (Utility),
Berdasarkan Batas Akhir dg Barang Lain dg Memperhatikan Faktor Kelangkaan
Manfaat yg Bisa Diperoleh
Bukan yg Nilai: Sebutan
Disebut Nilai Guna Disebut Nilai Tukar Bersifat Dugaan Tertentu yg Pasti
(Utility Value) (Exchange Value) (Hakiki)
Bukan Sesuatu
Bila Dinisbatkan dengan yg Nisbi
Uang, Nilai Tukar Ini Sebab: Nilai Merupakan
Disebut Harga (Price) Sesuatu yg Memiliki Fakta
& Dapat Dijangkau
20. Nilai Batas Kritik
(Marginal Value)
Bahkan Tidak Ada
Nilai Batas Hakikatnya Kaitannya dg Harga Barang
Perkiraan Bagi Tingkat Bukan Nilai Barang
Produksi yg Disesuaikan dg
Tingkat Kecenderungan yg
Jika Harga Barang Turun Karena Nilai Barang Semata
Berhubungan dg Penjualan
Nilai Barang Tidak Turun Ditentukan Oleh Perkiraan Guna
Barang-Barang
Barang tsb dg Memperhatikan
Jika Harga Barang Naik Faktor Kelangkaan
Nilai Barang tsb Ditentukan Nilai Barang Tidak Naik
Berdasarkan Batas Paling Jadi Harga Berbeda dg Nilai
Rendah Teori Batas (Marginal
Theory) Hakikatnya Bukan
Teori Tentang Nilai Tetapi Harga Ditentukan Oleh
Teori Tentang Harga Tingkat Supply & Demand
Nilai Barang
Ditentukan
Berdasarkan
Jika Kegunaan Dinilai dg Realitas tsb di dlm-nya Sudah Manfaat dan Faktor
Nilai Barang Tidak
Harga, Maka Bersifat Dugaan Terkandung Uang, Tidak Kelangkaan
Dipengaruhi Oleh Tingkat
Mengikuti Manfaat Barang
Supply & Demand
Sehingga Nilai Berubah- Realitas Nilai Seperti Ini
Ubah Mengikuti Pasar Tidak Layak Disebut Nilai
21. Kapitalisme: Manfaat Adalah Kapitalis: Metode Paling Akurat
Hasil Jerih Payah Manusia dlm Pendistribusian Kekayaan
Adalah dg Menjamin
Tercapainya Tingkat Produksi
Jika Upah (Hasil Jerih Payah) Setingi-Tingginya
Tidak Sebanding dg Kerjanya
(Pengorbanan), Tingkat Merosotnya Tingkat Produksi
Kritik Tidak Hanya Disebabkan
Produksi Akan Turun
Ketidakseimbangan Antara
Upah dg Kerja
Kekayaan yg Diciptakan
Allah di Alam Merupakan
Asas Manfaat Barang tsb Bisa Disebabkan Habisnya
Kekayaan Negara (SDA)
Biaya yg Dikorbankan Untuk Menambah Tercapainya Tingkat Produksi
Manfaat Kekayaan tsb, Menjadikan Kekayaan yg Tinggi Tidak Ada Bisa Jadi Akibat Perang
yg Dihasilkan Memiliki Manfaat Tertentu Kaitannya dg Distribusi Harta
Kepada Individu
Bisa Disebabkan Upah yg
Sehingga Keliru dg Mengatakan Manfaat Tidak Memadai Sehingga
Semata-Mata Dihasilkan Jerih Payah Manusia Terjadi Pemogokan, dll
22. Kapitalisme: Harga Adalah Kapitalisme: Harga Satu-Satunya
Pendorong Laju Produksi Kritik Metode Distribusi Kekayaan
Harga Mengendalikan Manusia Karena
Imbalan Materi: Mendorong Tingkat Konsumsi Bergantung Pada
Manusia Mencurahkan Tenaga Harga (Supply), & Tingkat Produksi
Bergantung Pada Harga Pula (Demand),
Akhirnya Membentuk Distribusi
Usaha Manusia Didasari:
Kebutuhan Materil Metode Ini Tidak Berdasar- Metode Ini Berdasarkan Nilai Jasa-Jasa
Kebutuhan Moral, dan kan Standar Kebutuhan- yg Telah Diinvestasikan Untuk
Kebutuhan Sprituil Kebutuhan Primer Menghasilkan Barang & Jasa
Orang yg Tidak Mampu Menghasil-kan Investasi Terjadi Jika Memiliki Tanah,
Imbalan Materi Bukanlah Barang & Jasa Karena Memiliki Modal, Tenaga, Proyek yg Dilakukakan
Satu-Satunya Faktor yg Kelemahan, Maka Tidak Layak Hidup
Mendorong Produksi
Kaidah Ini Mengukuhkan yg Berhak
Tidak Akan Terjadi Hidup Adalah yg Mampu Memberikan
Distribusi Kekayaan yg Adil Andil Menghasilkan Barang & Jasa
Menjadikan Harga Semata
Sebagai Pendorong Produksi
Adalah Keliru
23. Cengkraman Kaum Borjuis Ekonom Kapitalis Terutama Aliran
(Pemilik Modal) di Negara yg Individualis (Pendukung Laissez Faire)
Menganut Ekonomi Kapitalis Tidak Mendukung Campur Tangan
Negara, Menurut Mereka Sturktur
Harga Sudah Cukup Menjamin
Mereka (Segelintir Orang) Menguasai Muncullah Sistem Tambal Sulam Untuk Menutupi
Perseroan-Perseroan Raksasa Kejahatan Sistem Kapitalis & Kaum Borjuis
Mereka (Produsen) Menguasai & Menetapkan Harga Negara Campur Tangan Membuat Proyek-
Mengendalikan Mayoritas Konsumen, dlm Kondisi dlm Perekonomian Proyek Umum
Termasuk Mengendalikan Harga Tertentu
Barang yg Dibutuhkan Masyarakat
Akan Tetapi Distribusi Ekonomi yg
Adil Tetap Tidak Dapat Terwujud
24. Dampak Struktur Harga Sebagai
Pengendali Distribusi terhadap
Konglomerasi Barat di Dunia
Konglomerasi Barat Pemusatan Kekayaan Dunia
Merambah ke Luar Ke Negara-Negara Maju
Negeri
Pemusatan Kekayaan Dunia
Memperluas Mencari Bahan di Tangan Konglomerasi
Pasar Baku
Imperialisme Ekonomi dg
Mengkotak-Kotakan Daerah Jajahan
25. Sosialisme Muncul Prinsip-Prinsip Aliran-
Akibat Kezhaliman Aliran Sosialisme
Kapitalisme thd
Masyarakat
(1) Mewujudkan Kesamaan (2) Menghapuskan Kepemilikan (3) Mengatur Produksi &
(Equity) Secara Riil Individu Keseluruhan atau Sebagian Distribusi Secara Kolektif
Kesamaan Kesamaan Komunisme: Kepemilikan Individu Terkait dg
Hisabiyah: Syuyu’iah: Harus Dihapus Pelaksanaan Proyek
Pembagian Pembagian Kerja
Berdasarkan Menurut
Manfaat yg Kemampuan, Sosialis Kapitalis: Kepemilikan Sosialisme Kapitalis:
Sama Pembagian Individu Pada Barang-Barang Pengaturan Produksi &
Hasilnya Menurut Produktif Saja yg Dihapus, Barang Distribusi Diserahkan
Kebutuhan Konsumtif Tidak Dihapus Kepada Negara
Kesamaan dlm Masalah Sosialis Pertanian: Hanya Aliran Naqabiyah:
Faktor-Faktor Produksi Kepemilikan terhadap Tanah Pengaturan Diserahkan
Pertanian yg Tidak Boleh Kepada Sekelompok
Pekerja yg Terorganisir
26. Sarana Untuk Mencapai Teori-Teori Sosialisme
Tujuan-Tujuan Sosialisme yg Paling Masyur
Adalah Karl Marx
Aliran Naqabiyah Tsauriyah
Kebebasan Para Pekerja & Usaha yang Bersifat Kerja
Langsung Sampai Saat Mewujudkan Tujuan, Gerakan
Ekonomi Terhenti, Akhirnya Kapitalisme Runtuh
Aliran Sosialis Marxis
Hukum Evolusi Sosial (Termasuk Meyakini Hukum Ini
Saja) Sudah Cukup Sistem Kapitalis & Menggantinya
Aliran Sosialis Negara
Menerapkan Pemikiran-Pemikiran Mereka Melalui
Undang-Undang Sehingga Kemaslahatan Umum &
Perbaikan Kondisi Pekerja Terjaga
27. Teori Ini Diambil dari Teori Karl Marx
Kapitalisme, Kemudian Tentang Nilai (Value)
Digunakan Karl Marx
Untuk Menyerangnya
Adam Smith: Nilai Tergantung
Pada Usaha yg Dicurahkan Sumber Satu-Satunya Nilai
Adalah Usaha yg Dikorbankan
David Ricardo: Nilai Suatu Barang Untuk Menghasilkan Barang
Bergantung Pada Biaya Produksinya
Para Pekerja Menghasilkan Barang-Barang Kapitalisme Tidak Memberikan Upah
yg Nilainya Jauh Melebihi Tingkat Upah yg Tidak Lebih Supaya Pekerja Tetap Dapat
Didapatkannya Dari Pemilik Modal Bertahan Hidup Untuk Bekerja
Perbedaan Nilai yg Dihasilkan Pekerja dg
Tingkat Upah Disebut Nilai Lebih Tenaga
Kerja (Surplus Labor and Value)
Apa yg Dirampas Para Pemilik Modal
Terhadap Hak-Hak Pekerrja Ini Disebut
Pendapatan, Laba, Manfaat Modal
28. Bangunan Aliran Filsafat Disebut Teori Dialektika
Pemikiran Karl Marx Materialisme Historis
Dikenal Juga dg Nama
Sosialisme Karl Marx Sistem Masyarakat Pada Masa Kapanpun Teori Economic Determinism
Disebut Sosialisme Merupakan Akibat Kondisi Ekonomi
Ilmiah
Perubahan yg Terjadi dlm Sistem Masyarakat Tenaga-Tenaga yg Dominan dlm
Disebabkan Oleh Perjuangan Kelas (class Kehidupan Sosial & Perubahan Sosial
Tegaknya Sistem Baru Struggle) dlm Rangka Memperbaiki Kondisi Adalah Kepentingan Ekonomi
Akan Sempurna Jika Ekonominya (yg Berhubungan dg Produksi &
Diterapkan Undang- Distribusi Kekayaan)
Undang Perekonomian
Sesuai dg Hukum Sejarah Membuktikan Perjuangan
Dialektika Tanpa Dimenangkan Oleh Kelas yg Lebih Dominan
Adanya Intervensi dari Jumlahnya & Lebih Buruk Kondisinya atas Evolusi Sosial Merupakan
Pihak Pembuat Hukum Kelas Orang Kaya yg Jumlahnya Lebih Sedikit Hasil Kekuatan Ekonomi
Inilah yg Disebut Menurut Karl Marx Hukum
Hukum Evolusi Sosial yg Terjadi Pada Masa Lalu
Ini Berlaku Juga Untuk
Masa Mendatang
29. Antara Kelas Orang-Orang Pada Masa Lalu
Merdeka dg Kelas Para Budak Perjuangan Ini Terjadi Perjuangan Ini Dimenangkan Kelas
Orang-Orang yg Terzalimi yg Jumlahnya
Antara Kelas Orang-Orang Lebih Dominan
Terpandang dengan Kelas
Orang-Orang yg Awam
Sejak Revolusi Perancis Setelah Kemenangan Tercapai Kelas
Antara Kelas Orang-Orang Perjuangan Terjadi Antara Orang Terzalimi Ini Menjelma Menjadi
Terpandang dg Kelas Petani Kelas Menengah (Borjuis) dg Kelas Orang Zalim Baru
Kelas Pekerja (Proletar)
Antara Kelas Para Pemimpin Yg Unggul Menjadi Pengendali Proyek
Formal dg Kelas Pemimpin Perekonomian & Menjadi Pemilik Modal
Non-Formal
Produksi Berubah Menjadi Bersifat Sistem Kepemilikan
Kolektif (Masing-masing Individu Tetap
Pekerja Harus Saling Bekerja Sama)
Para Pemilik Modal Tetap Mengeksploi- Akibatnya Kelas Pekerja Tidak
tasi Para Pekerja dg Upah yg Pas-Pasan Bisa Ikut Memiliki Modal
30. Perjuangan Kelas Pekerja Akan
Terus Berlangsung
Sampai Sistem Kepemilikan & Menurut Hukum Evolusi Sosial Kemenangan
Sistem Produksi Seimbang Akan Dicapai Kelas Pekerja
Sistem Kepemilikan Menjadi Sehingga Sistem Ekonomi yg Ada Saat Ini, Mencakup
Pemilikan Kolektif Juga Bennih-Benih komunitas yg Akan datang
Sehingga Kelas Borjuislah yg Memainkan Peranan Pada Masa Lalu Kelas Menengah (Borjuis) Menang
dlm Perekonomian & Menguasai Modal Atas Kelas Orang Terpandang
Akan Tetapi Otoritas Kelas Borjuis Itu Kini Berakhir
Diambil Alih Kelas Pekerja (Proletar)
31. Hukum Akumulasi Modal (Law
of Capital Accumulation)
Jumlah Pemilik Modal Berkurang & Sebagaimana Persaingan Bebas, yg Menyebabkan
Jumlah Pekerja Terus Bertambah Melimpahnya Produk (Konsumtif) Secara Berlebihan
Keadaan Ini Menyebabkan Sehingga Jumlah Produk Melebihi Kemampuan Daya
Terjadinya Resesi Ekonomi Beli Konsumen dari Kelas Pekerja
Orang Kaya Jatuh & Kemudian Akibat Upah yg Pas-Pasan
Masuk Ke Kelas Pekerja
Makin Lama Sistem Kapitalis Bertahan Makin
Bertambah Pula Krisis-Krisis Ekonomi Nantinya
Hingga Muncul Krisis yg Sangat Dasyat yg Merobohkan
Sendi-Sendi Kapitalisme & Berdirilah Sistem Sosialis
Sistem Sosialis Merupakan
Babak Akhir Evolusi Historis
32. Asal-Muasal Hukum ini Berasal Dari Ajaran
Law of Capital Accumulation Sistem Ekonomi Kapitalis
Terjadi Suatu Gerakan Merubah Persaingan Bebas Membiarkan
Jumlah Proyek (Pabrik) (Menggabungkan) Kerja & Modal Setiap Orang Berproduksi
Berkurang Tetapi Tingkat Dari Sebagian Proyek yg Satu Sesuai Keinginan & Sesukanya
Produksi Bertambah Besar Kepada Sebagian Proyek yg Lain
Sehingga Terjadi Sentralisasi
Proyek atau Produksi Ke Tangan
Kaum Borjuis & Tempat Tertentu
33. Yg Dimaksud Krisis Ekonomi Krisis-Krisis Umum yg
Menurut Karl Marx Terjadi Secara Periodik
Setiap Gejolak yg Muncul Secara (1) Bersifat Umum (2) Bersifat (3) Melimpahnya
Tiba-Tiba yg Mempengaruhi Periodik Produksi
Keseimbangan Ekonomi
(Economic Equilibrium) Krisis Menimpa Semua Fase Krisis dg Fase Tingkat Supply
Atau Sebagian Aspek Krisis Selanjutnya melebihi Tingkat
Kegiatan Ekonomi Dipisahkan antara Demand sehingga
7-11 Tahun Terjadi Krisis
Krisis yg Terjadi Secara Periodik
(Fase Kemakmuran, Fase Resesi) Krisis Ini Terjadi di Suatu
yg Bisa muncul dlm Bentuk Negara Krisis Terjadi Tidak
Gejolak yang Dasyat yg Pada Waktu-Waktu
Menggoncang Sendi-Sendi yg Tetap, Tetapi
Perekonomian Secara Menjalar ke Negara- Secara Periodik
Keseluruhan Negara Lainnya
34. Semua Aliran Sosialisme
(Termasuk Komunisme) Kritik
Berusaha Mewujudkan
Kesamaan Secara Riil
Keinginan tsb Mengada-Ada
Karena Kesamaan Secara riil
Tidak mungkin Terjadi
Karakter Fitrah Manusia Menyebabkan Jika Diterapkan Hukum Besi oligarki Untuk
Berbeda Tingkat Kekuatan Tubuh & Akalnya Memaksa Terjadinya Kesamaan
Berbeda Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya Tetap Tidak mungkin Sama dlm
Mempergunakan Kekayaannya Untuk
Berproduksi dan Pemanfaatannya
Perbedaan Ini Bersifat Alami
Setiap Usaha Ini Akan Mengalami Kegagalan
Sebaliknya Menciptakan Ketidakadilan Masyarakat
35. Kritik Terhadap Penghapusan
Pemilikan Pribadi (Private
Proverty) dlm Sosialisme
Bertentangan dg Cara Sosialis Memabatasi Tentang Penghapusan Secara
Fitrah Manusia Kepemilikan: Pemberangusan Parsial, Harus Dilihat Dulu:
Kepemilikan atau Perolehan
Merupakan Wujud Naluri Mem- Pembatasan Kadar Pemilikan Pembatasan Kadar Pemilikan
pertahankan Diri (Survival Instink) dg Ukuran Tertentu dg Cara Mekanisme Tertentu
Ini Cara Pemberangusan yg Diperbolehkan Karena Tidak
Sehingga Tidak Mungkin Membatasi Aktivitas & Pemanfaatan Membatasi Aktivitas Manusia
Menghapus Pemilikan Individu Hasil Jerih Payah Manusia
Setiap Usaha Ini Hanya Akan
Menghancurkan Manusia Pembatasan Kekayaan Tertentu Pembatasan Kekayaan
Sehingga Orang tidak Boleh Tertentu yg Memiliki
Memilikinya, di mana Kekayaan Karakter Tidak bisa Dimiliki
Tersebut Memiliki Karakter Untuk Oleh Satu Orang Saja Karena
Dimiliki Oleh Individu, Sama dg Dapat Merusak Masyarakat,
Pemberangusan Maka Diperbolehkan
36. Kritik Pengaturan Produksi & Distribusi
Secara Kolektif dlm Sosialisme
Tidak Bisa Dilakukan Tidak Bisa Juga dg Mengatur Produksi &
dg Menciptakan Menciptakan Distribusi Harus Dilakukan dg:
Gejolak& Goncangan Dendam &
di Tengah-Tengah Permusuhan Antar
Manusia Manusia Undang- Asas yg Benar Sesuai dg
Undang & Kondisi
Pemecahan yg (Realitas)
Cara Seperti Ini Bisa Saja Para Pemilik
Benar Masalahnya
Merupakan Cara Modal Sangat lihai
Mewujudkan Gejolak Memenuhi Kebutuhan Para
Bukan Cara Mengatur Pekerjanya Sehingga
Mereka Tidak Merasakan
Kezaliman
Sehingga Tidak Terjadi Dialektika (Perubahan)
yg Mengatur Produksi & Konsumsi
37. KritikTerhadap Sosialisme
Karl Marx
(1) Pandangan Tentang Teori (2) Sistem Sosial (Kemasyarakatan) yg (3) Hukum Evolusi Sosial atau
Nilai Bertentangan dg Fakta Ada Akibat Kondisi Perekonomian Economic Determinism & Law of
dimana Perubahan yg Terjadi Capital Accumulation
Disebabkan Pertarungan Kelas-Kelas
Usaha yg Dikorbankan Sosial Untuk Memperbaiki Kondisi
Hanyalah Salah Satu Sumber Materi Mereka Sentralisasi Produksi: Teori Absurd,
Nilai Barang Ada Batas yg Menyebabkan
Sentralisasi Produksi Berhenti
Pendapat Ini Keliru Karena
Materi yg Digunakan Untuk Bertentangan dg Fakta & Dibangun di
Melakukan Usaha, Serta Atas Sebuah Hipotesa Teori yg Bersifat
Sentralisasi Produksi Tidak Pernah
Kebutuhan Tertentu Terhadap Asumtif
Terjadi Secara Mutlak
Jasa Barang Tersebut Juga
Mempunyai Peranan dalam dlm
Menentukan Nilai barang
Sovyet Menjadi Negara Sosialis Bukan Juga di RRC, Jernman Timur & Negara yg Mengalami Proses
karena Dialektika Materialisme Tetapi Negara-Negara Eropa Timur Dialektika Seperti AS, Inggris, Jerman
Akibat Perebutan Kekuasaan dg Menjadi Negara Sosialis (Negara Barat Lainnya) yg Jumlah
Revolusi Berdarah Karena Cengkraman Sovyet Pekerjanya Dominan, Tidak
Bukan Karena Dialektika Mengalami Perubahan Sistem Sosialis
38. Kontradiksi Kedua Sistem
Ekonomi Tersebut dg Islam
Metode Operasional (Thariqah) Islam dlm Memecahkan Islam Mengambil hukum-hukum Syara (Hukum Allah)
Masalah Ekonomi Juga Metode yg Sama Digunakan dlm Sebagai Pemecahan Masalah Ekonomi
Memecahkan Seluruh Masalah Kehidupan Manusia
Kapitalisme Hukum Sosialisme/ Komunisme
Memahami Fakta Menggali Nash-Nash Kufur Hukum kufur
Syara yg Terkait
Istinbath Hukum: Metodologi Kapitalisme Adalah Menggalinya dari
Solusi (Solving) Realitas Masalah, Sehingga Pemecahan Tergantung
Pada Perkembangan Realitas Masalah
Metodologi Sosialisme Berdasarkan
Hipotesa yg Bersifat Teoritis yg
Diasumsikan Terjadi Pada Realitas
Masalah
39. Dari Bahasa Yunani: “Ekonomi”
“Mengatur Urusan Rumah Tangga”
Ekonomi Membahas Kegiatan
Urusan Ilmu Ekonomi Urusan Mengatur Kekayaan Urusan Sistem Ekonomi
Mengatur Pengadaan Harta Mengatur Distribusi
Kekayaan Mengatur Perolehan Manusia Kekayaan
Atas Alat-Alat Pemuas
Kebutuhan
Pembahasan yg Berkaitan Pembahasan yg Berkaitan
dg Faktor Produksi dg Pemikiran Tertentu
Jadi Masalah Ini Muncul Dari
Diusahakan Oleh Sains Persoalan Perolehan Pemikiran yg Mempenga-
Murni yg Universal Kegunaan (Utility) ruhi & Terpengaruh Oleh
Pandangan Hidup
Bukan Muncul Dari Masalah Inilah Masalah Utama Sehingga Pembahasan
Memproduksi Alat-Alat Pemuas Ekonomi yg Harus Sistem Ekonomi
yg Memberikan Kegunaan Dipecahkan Merupakan Pembahasan yg
Paling Penting
40. Kegunaan (Utility)
Terdiri Dari Bisa Dilahirkan Dari
(1) Batas Kesenangan yg Bisa (2) Keistimewaan Tenaga Manusia Harta Kekayaan Kedua-Duanya
Dirasakan Manusia Ketika yg Terkandung
Memperoleh Barang Tertentu Pada Zat Barang Itu
-Tenaga Pikiran -Pemanfaatan dg Dikonsumsi, Zatnya Habis
-Tenaga Fisik -Pemanfaatan Zatnya, Zatnya Tetap utuh
Asas Kegunaan
Segala Sesuatu yg Dapat Memuaskan Harta Kekayaan Tenaga Manusia Hanyalah Alat Atau
Kebutuhan-Kebutuhan Manusia Sarana Untuk Mendapatkan &
Menghasilkan Harta Kekayaan
Akumulasi dari Kekayaan
Itu Sendiri dg Tenaga
Manusia
41. Perolehan Kekayaan
Diperoleh Dari Orang Perolehan Harta Untuk Dg Jalan Pertukaran: Dg jalan Tanpa Pertukaran:
Lain Dikonsumsi Zatnya Dg Cara Membeli Hibbah
Diperoleh Langsung Dari Untuk Dimanfaatkan Zatnya Dg Cara Mengontrak Waris
Alam Untuk Mengambil Manfaat Kekayaan & Pekerja Pinjaman
Dari Tenaga Manusia
Masalah Perolehan Kekayaan Ini Berasal Dari Sehingga Masalah Ekonomi
Pandangan Kepemilikan, Transaksi dlm Masalah Hakikatnya Terletak Pada
Kepemilikan, dan Distribusi Kekayaan Perolehan Kekayaan
Pemecahan Masalah Inilah Asas yg Digunakan Untuk
yg Menjadi Asas Ekonomi Membangun Sistem Ekonomi
Kepemilikan (Proverty) Pengelolaan (Tasharruf) Distribusi Kekayaan Di
Kepemilikan Tengah-Tengah Manusia
42. Pandangan Islam
Terhadap Kekayaan
Membedakan
Pandangan terhadap Pandangan Terhadap
Kekayaan Pemanfaatan Kekayaan
Sarana-Sarana yg Perolehan Kegunaan
Memberikan Kegunaan
Kekayaan & Tenaga Manusia: Pemanfaatan & Tata Cara
Merupakan Sarana yg Perolehan Kegunaannya
Memberikan Kegunaan
Diserahkan Kepada Islam Campur Tangan dlm
Kemampuan Akal Manusia Permasalahan Ini
43. Campur Tangan Islam dlm
Masalah Perekonomian
Mengharamkan Tata Cara Perolehan Kekayaan: Mendorong & Memacu Manusia
Pemanfaatan & Jula Beli Hukum-Hukum Berburu Melakukan Produksi
Beberapa Bentuk Harta Menghidupkan Tanah Mati
Kekayaan, Seperti: Hukum-Hukum Kontrak Jasa
Khamar & Bangkai Industri Tetapi Tidak Campur Tangan dlm
Hukum-hukum Waris, Hibbah, Tata Cara Meningkatkan Produksi
& Wasiat
Mengharamkan
Pemanfaatan & Menyewa
Beberapa Tenaga Manusia: Allah SWT Menjelaskan Bahwa Masalah Bagaimana Memproduksi
Dansa & Pelacuran Dia-lah yg Menciptakan Harta Kekayaan Diserahkan Kepada
Kekayaan & Tenaga Manusia Manusia Karena Allah SWT Tidak
Agar Bisa Dimanfatkan Manusia Ikut Campur dlm Masalah Ini
Lihat: QS. Al Baqarah:2,
QS. Al Jatsiyat: 12-13, Nabi SAW Pernah Bersabda dlm Masalah Penyerbukan
QS. Abasa:24-32, QS. Al Kurma: “Kalianlah yg Lebih Tahu (Tentang) Urusan
Anbiya’: 80, QS. Al Dunia Kalian”.
Hadid: 25. Riwayat Tetang Nabi SAW yg Mengutus Dua Orang
Kaum Muslimin ke Pandai Besi Yaman Untuk
Mempelajari Industri Persenjataan
44. Politik Ekonomi: Tujuan yg Politik Ekonomi Islam
Ingin Dicapai Oleh Hukum-
Hukum yg Dipergunakan Untuk
Memecahkan Mekanisme
Mengatur Urusan Manusia Jaminan Tercapainya Pemenuhan Membantu & Mendorong Tiap Orang
Semua Kebutuhan Primer (Basic Untuk Memenuhi Kebutuhan-
Needs) Setiap Orang Secara Kebutuhan Sekunder dan Tersiernya,
Menyeluruh Sesuai Kadar Kemampuannya
Mekanisme dlm Menjamin Islam Memandang Manusia Islam Memandang Manusia Terikat Dg
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Secara Individu (Bukan Secara Sesamanya dlm Interaksi Tertentu,
Setiap Individu Kolektif) Sebagai Komunitas yg Melalui Mekanisme Tertentu,
Menurut Hukum Syara’ Hidup dlm Sebuah Negara Dg Gaya Hidup Tertentu Pula
Jika Tidak Jika Tidak
Terpenuhi Terpenuhi
Kewajiban Bekerja Bagi Laki- Kewajiban Anak-Anak Kewajiban Baitul Mal
Laki yg Mampu Bekerja & Ahli Warisnya
Untuk Menafkahi Dirinya & Keluarga
yg Menjadi Tanggungannya
45. Pembatasan Perolehan Kekayaan Untuk
Memenuhi Kebutuhan Pokok, Sekunder
& Tersier Melalui Mekanisme yg Khas
(Menurut Syara’)
Contohnya
Mengharamkan Produksi & Mengharamkan Riba & Segala
Konsumsi Barang yg Hukumnya Bentuk Transaksi yg Terkait Riba
Haram, Seperti Minuman Keras
Sebagai Seorang Muslim, Islam Tidak Menganggap Riba
Barang-Barang tsb Bukanlah Sebagai Barang Ekonomi, Baik
Barang Ekonomi Bagi Muslim Maupun Non-Muslim
46. Asas (Dasar Pijakan) dlm
Memenuhi Berbagai Kebutuhan
Tuntutan Masyarakat dlm
Memenuhi Berbagai Kebutuhannya
dg Memanfaatkan Harta Kekayaan
Islam Tidak Memisahkan Antara Islam Tidak Memisahkan Jaminan Islam Menjadikan Pemenuhan
Manusia dg Eksistensinya Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Primer dg Berbagai Kebutuhan (Primer,
Manusia Masalah Mungkin-Tidaknya Sekunder & Tersier) dg Apa yg
Tidak Memisahkan Eksestensinya Pemenuhan Kebutuhan Sekunder & Dituntut Masyarakat Sebagai Dua
Sebagai Manusia dg Pribadinya Tersier Hal yg Beriringan & Tidak Terpisah
47. Inilah Cara Agar Manusia Dapat Bekerja
Memperoleh Berbagai Kebutuhannya
Baik Kebutuhan Primer, Sekunder,
Maupun Tersier
Mendorong Manusia Agar Bekerja, Hukum Wajiban Bekerja Bagi
Berusaha & Mencari Rezki Laki-Laki yg Mampu
Kaidah-Kaidah Hukum Syara’ Tentang Sebab-Sebab
Kepemilikan & Transaksi-Transaksinya Menyebabkan Semua
Persoalan Terkait Bisa Diselesaikan, Sehingga Sangat
Mempermudah Manusia dlm Memperoleh, Memanfaatkan &
Mengembangkan Harta
Islam Membiarkan Di Sisi Lain, Islam Memberikan
Manusia Bekerja Kebebasan Kepada Manusia Untuk
Selama Masih Halal Membuat Uslub & Sarana-Sarana yg
Dipergunakan dlm Produksi
Oleh Karena Itu, Seorang Muslim Harus Gesit Mencari Harta
Kekayaan (Meskipun Banyak Rintangan) – dg Disertai
Kehausan Agar Usahanya Benar-Benar Bersih & Halal
48. Islam Menganggap Mekanisme Kewajiban Baitul Mal
Bekerja & Kewajiban Ahli
Waris Adalah Belum Cukup HR Bukhari, Nabi SAW Bersabda:
dlm Menjamin Pemenuhan “Imam yg Menjadi Pemimpin Manusia,
Kebutuhan Pokok, Membantu Adalah Kewajiban Negara Adalah (Laksana) Pengembala. Dan
Pemenuhan Kebutuhan Melayani Kepentingan Hanya Dialah yg Bertanggungjawab
Sekunder & Tersier Umat Terhadap (Urusan) Rakyatnya.”
Syara’ Memberikan Kekuasaan Syara’ Juga Syara’ Juga Menjadikan Syara’ Juga Memberikan
Kepada Negara Untuk Menjadikan Harta Kepemilikan Umum Wewenang Kepada Negara
Memungut Harta Kekayaan Zakat Bagian Dari Sebagai Otoritas Negara yg Untuk Memungut Harta yg
Tertentu Secara Tetap (Seperti Harta Baitul Mal Harus Dimenej Negara Diwajibkan Kepada Seluruh
Jizyah & Kharaj) Kaum Muslimin
Wewenang yg Diberikan Syara’ Tersebut Digunakan Untuk Melayani Umat dg
Menjamin Kebutuhan Pokok, Mendorong & Membantu Mereka Memenuhi Kebutuhan
Sekunder & Tersier Menurut Kadar Kemampuan Mereka, Serta Membiayai Berbagai
Kewajiban Negara Lainnya
49. Hukum-Hukum yg Kaidah Umum Perekonomian
Menyangkut Masalah
Ekonomi Dibangun
Berdasarkan Tiga Kaidah
Kepemilikan (Proverty) Pengelolan Kepemilikan Distribusi Kekayaan di
Tengah-Tengah Manusia
Harta Hakikatnya Adalah
Milik Allah SWT Mengikuti Sebab- Setiap Individu
Sebab Kepemilikan & Memiliki
Transaksi Secara Perbedaan
Allah Menyerahkan Hak Wajar Kemampuan
Kepemilikan Untuk Manusia
Kepemilikan Individu Terkait dg Hukum-Hukum Mencegah Perputaran Peranan Negara
(Private Proverty) Bermuamalah Harta Hanya Pada Mengatur Distribusi
Segilintir Orang Saja Ekonomi Melalui
Kepemilikan Negara Terkait dg Hukum-Hukum Baitul Mal
(State Proverty) Baitul Mal & Muamalah Melarang (Kebijakan Fiskal)
Penimbunan Emas &
Perak (Sebagai Mata
Kepemilikan Umum Terkait dg Hukum-Hukum
Uang) Meskipun
(Collective Proverty) Baitul Mal Secara Khusus
Telah Dikeluarkan
Zakatnya