SlideShare a Scribd company logo
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PENATALAKSANAAN TINGKAH LAKU PADA PASIEN DENTAL ANAK
Behavior management for dental patients
Manajemen tingkah laku pada pasien kedokteran gigi
TUJUAN
Build no fear dental practice
Membangun praktik kedokteran gigi tanpa rasa takut
CERITA 1 (SEORANG PASIEN)
Saya berumur 5 tahun, sewaktu pertama ke dokter gigi. Karena sudah takut duluan,
saya menjerit-jerit selama dilakukan perawatan, sehingga perawat dan dokter gigi
“mengikat” saya dikursi gigi. Gigi saya dicabut dan sebelumnya disuntik. Itu terjadi 21
tahun yang lalu, sejak itu saya tidak mau lagi ke drg. sampai sekarang … masih
takutttttttttttttt.
CERITA 2 (SEORANG TEMAN YANG SELALU MEMBATALKAN JANJI)
Umur 4 tahun, saya ke drg. Ibu saya ga boleh masuk ruangan, nunggu diluar. Gigi
saya di bor, gusinya sampai berdarah. Saya teriak-teriak, tapi ibu saya tetap tidak boleh
masuk. Sejak itu saya benci dokter gigi, belum pernah lagi ke drg.
CERITA 3 (TEMANNYA TEMAN)
Umur 4 tahun saya dibawa ke drg. selama perawatan dipegangin terus sama
perawatnya. Padahal seingat saya, saya tidak nangis dan menuruti apa perintah drg.
pokoknya baiklah. Sampai sekarang saya masih inget mukanya perawat yang megangin.
Mules deh kalo disuruh ke dokter gigi.
Because of dental phobic, avoid going to the dentist, early diagnosis, early simple,
inexpensive, painless treatment is impossible.
Phobia pada kedokteran gigi menghalang untuk pergi ke drg. Sehingga diagnosis
sederhana, awal dan murah serta perawatan tanpa rasa sakit tidak mungkin dilakukan.
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
MANAGEMENT OF PATIENT
Compromise 3 elements:
1. Medical management
2. Managing their behavior
3. Meeting their dental needs
Rules of Behavior Management
1. Never deny child’s fear
2. Use age appropriate behavior
3. Good anesthesia application
4. Remember that all children can be treated using the appropriate modalities
Pediatric dentistry philosophy
 Prevent further disease
 Treat preventive
 Do it in a way that it is acceptable to the child
Management behavior of dental child patient
Definition:
A continuum of interaction with a child dental patient and parents toward communication
and education
Pediatric dental patient
“Children are not small adults and they are not all alike”
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
MANAJEMEN PASIEN
Penggabungan 3 bagian :
1. Manajemen medis
2. Manajemen tingkah laku pasien
3. Pertemuan perawatan gigi pasien
Manajemen tingkah laku
1. Jangan menyepelekan ketakutan anak
2. Tingkah laku sesuai usia
3. Aplikasi anestesi yang benar
4. Semua anak dapat dirawat dengan modal (panca indera) yang sesuai
Filosofi KGA
 Mencegah penyakit berlanjut
 Tindakan pencegahan
 Lakukan dengan cara yang diterima anak
Manajemen tingkah laku pasien KGA
Definisi :
Kontinuitas interaksi komunikasi dan edukasi antara pasien, dokter gigi anak dan orang tua
Pasien KGA
“Anak bukanlah orang dewasa yang kecil dan setiap anak berbeda”
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
TUMBUH KEMBANG ANAK
Tingkah Laku Anak Terhadap Perkembangan
Dibawah 2 tahun
 Kemampuan mengerti prosedur dental sangat sedikit
 Kesulitan komunikasi efektif
 Sedasi (pembiusan) belum tentu diperlukan
Usia 2 tahun
 Bisa komunikasi sesuai dengan level perkembangan vocabnya
 Solitary play
 Malu pada orang baru
 “usrek”
 Perlu ditemani ortu
Usia 3 tahun
 Egosentris berkurang
 Mulai beradaptasi dengan orang yang dipercaya
 Suka berimajinasi, menyukai kisah/cerita
 Komunikasi dan sudah mulai mengerti alasannya
 Percaya pada orang dekat, jarang menerima pendapat orang yang belum familiar
Usia 4 tahun
 Sudah bisa mendengarkan dengan baik
 Respon terhadap pengarahan verbal baik
 Pertisipasi baik di grup sosial kecil
 Sudah bisa mengutarakan pendapatnya
Usia 5 tahun
 Kooperative dengan temannya dan tidak harus ditemani orangtuanya
 Tidak takut dengan pengalaman baru
 Mulai mengerti pujian
Usia 6 tahun
 Usia sekolah
 Mandiri
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PIAGET`S FOUR STAGES OF INTELECTUAL DEVELOPMENT
Stage 1 (0-2thn) : the sensory period
Stage 2 (2-7thn) : the preoperational period
Stage 3 (7-11th) : the concrete operational period
Stage 4 (11-15th): the formal operational period
EMPAT TAHAP PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PIAGET
Tahap 1 (0-2thn) : periode sensori
Tahap 2 (2-7thn) : periode preoperasional
Tahap 3 (7-11thn) : periode operasional kongrit (secara nyata)
Tahap 4 (11-15thn) : periode operasional formal
Kebiasaan anak terhadap perkembangan dan empat tahap perkembangan intelektual
piaget digunakan untuk memahami perkembangan intelektual pasien anak supaya
menghasilkan manajemen tingkah laku yang efektif
BEHAVIOR SCALE
Thomas Chees (1977)
1. Easy Temperament
2. Difficult Temperament
3. Slow to warm up
Dentist
1. Flexible
2. Berstruktur
Percaya diri
3. Calm and sensitive
SKALA TINGKAH LAKU
Thomas chees (1977)
1. Mudah emosi
2. Sulit emosi
3. Lambat emosi
Dokter Gigi
1. Fleksibel
2. Berstruktur
Percaya diri
3. Tenang dan sensitif
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
SKALA TINGKAH LAKU FRANKL
Rating 1 Definitely Negative
Menolak perawatan, menangis, menjerit, sangat takut
Rating 2 Negative
Cemas, tidak kooperatif dalam perawatan
Rating 3 Positive
Menerima perawatan, kooperatif, harus diintruksikan tapi dapat menerima dengan
baik
Rating 4 Definitely Positive
Nyaman pada perawatan
KETAKUTAN
Ketakutan alami : Ketakutan adalah emosi primer yang muncul sejak lahir, merupakan
primitif respon yang sebenarnya bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya.
“Anak seharusnya diajari bahwa klinik gigi bukanlah tempat yang menakutkan”
KECEMASAN
Kecemasan dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tanda-tanda fisiologis mungkin
timbul, ditandai dengan meningginya denyut nadi, berkeringat, naiknya tekanan darah,
penurunan temperatur pada ekstrimitas.
FACTORS WHICH MAY INFLUENCE DENTAL
BEHAVIOR
Outside Dental Setting
 Previous dental experiences
 Previous medical experiences
 Peer pressure
 Awareness of dental problems
Within Dental Setting
 Environment
Appearance, smells, sounds
 Dentist appearance, manner
 Dental team
 Parental Presence
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH
LAKU PASIEN KGA
Diluar Klinik
 Pengalaman KG sebelumnya
 Pengalaman medis sebelumnya
 Tekanan dari teman/orang dekat
 Kesadaran masalah KG
Didalam Klinik
 Lingkungan
Penampilan, aroma/bau, suara
 Penampilan dan tingkah drg
 Tim KG
 Kehadiran orang tua
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
LINGKUNGAN KLINIK ANAK YANG
NYAMAN/DISUKAI ANAK
SEGITIGA PERAWATAN KGA
Anak/Pasien
Keluarga drg KGA
ASPEK PSIKOLOGIS PADA DENTAL ELEMENTS SITUATION
Elemen Pada Perawatan Dental Anak
1. Dokter Gigi
2. Lingkungan Anak
3. Pasien
Keterbatasan Pada Setiap Elemen
1. Dokter gigi
Fisik, emosional dan waktu
2. Lingkungan anak/orang tua
Emosional, finansial dan keleluasaan waktu
3. Pasien
Rasa takut, kecemasan dan sakit
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
INTERAKSI ANTAR ELEMEN
Interaksi Anak - Orangtua
Anak menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian, kasih sayang dan respon dari
orangtuanya. Deteksi interaksi dengan “dental situation” yang kondusif.
Interaksi drg - Orang Tua
Keluhan utama, edukasi preventif, rencana dan prosedur perawatan, biaya dan banyak
kunjungan perawatan, informed consent.
MANAJEMEN TINGKAH LAKU PASIEN KGA
Nonpharmacological (komunikasi atau pendekatan psikologi)
 Tell - Show - Do
 Nonverbal communication
 Positive reinforcement
 Distraction
 Voice Control
 Presence/absence of parents
Pharmacological
 Oral sedation
 Inhalation sedation
 General anesthesia
Basic Technique
 Tell - Show - Do
 Voice control
 Nonverbal communication
 Positive reinforcement
 Distraction
 Presence/absence of parents
 Inhalation of N2
Advanced Technique
 Hand Over mouth
 Restraint
 Sedation
 General anesthesia
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Secara Umum
 Psikologi - hug them
 Sedasi - drug them
 General Anesthesia - slug them
Tell – Show - Do
Tell : Describe what is to happen (deskripsikan apa yang akan dilakukan)
Show : Demonstrate the procedure (mendemonstrasikan prosedur/cara)
Do : DO it (lakukan tindakan)
Voice Control
Mengontrol volume suara, nada dan tempo untuk mempengaruhi dan mengarahkan
tingkah laku pasien.
Tujuan : mendapatkan perhatian pasien, mencegah penolakan, menunjukkan interaksi
anak dan orang dewasa
Non Verbal Communication
Penguatan dan acuan tingkah laku yang disesuaikan dengan kontak mata, postur dan
gesture tubuh serta ekpresi wajah.
Tujuan : menguatkan teknik komunikasi lainnya untuk menarik perhatian pasien
Distraction
Teknik mengalihkan perhatian pasien. Bisa dengan music (contohnya bella’s lullaby) dan
film.
Positive Reinforcement
Dalam proses mengendalikan tingkah laku pasien, diperlukan timbal balik dari drg.
Penghargaan diperlukan atas pencapaian pasien. Penghargaan dapat berupa
suara/ekspresi wajah/perlakuan fisik/permainan kata dari drg untuk menunjukkan pujian
atau memberikan stiker, mainan, dll.
Tujuan : mendorong perilaku positif
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Parental Absence/Presence
Pro :
1. Meningkatkan komunikasi drg dan
orang tua
2. Orang tua bisa melihat langsung dan
turun tangan terhadap tingkah laku
anaknya
3. Usia tertentu, anak secara psikologis
lebih tenang apabila ada ortunya
Kontra :
1. Orang tua suka ikut campur
2. Sulit menerapkan manajemen
tingkah laku dengan teknik yang
“ekstrim”
3. Terbagi perhatiannya
4. Kecemasan orang tua bisa menular
kepada anak
Hand Over Mouth Restraint
Pharmacological
 Oral sedation
Tujuan :
Mengurangi kecemasan
Mengurangi gerakan dan reaksi yang berlebihan terhadap dental treatment
Mendapatkan kooperasi pasien
Memperpanjang waktu
Menaikkan ambang rasa sakit pasien
Midazolam 0,3 - 0,5 mg/kg
 Inhlasi
Pertimbangan :
Fisik dan emosi pasien
 General anestesi
Indikasi dan kontraindikasi
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
RENCANA PERAWATAN
 Bertahap
 Pilih yang paling mudah dulu
 Kecuali pada kasus-kasus emergensi
PROMOTING POSITIVE BEHAVIOUR IN CHILDREN DENTAL PATIENT
 Respect
 Anggap anak sebagai individu yang utuh
 Share free information
 Komunikasi sesuai dengan level komunikasi anak
 Fokus pada sikap positif
 Ingat adanya perbedaan etnis, kultural, gender, sensitivitas
DENTIST SHOULD
 Active listener
 Truthfulness
 Tolerance
 Flexibility
 Work with heart
IDEAL PATIENT
 Manageability
 Treatability
 Likeability
IDEAL DENTIST
1. Diagnosis yang akurat
2. Treatment yang kompeten
3. Menghilangkan rasa cemas dan takut
4. Tulus dan care
5. Kompetensi teknis
6. Penampilan
7. Ga Matre
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PEDIATRIC DENTIST
 Pengetahuan pola tumbuh kembang anak baik fisik maupun tingkah laku (psikis)
 Kondisi normal dan abnormal anak
 Kemampuan berkomunikasi
 Kepercayaan diri
 Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri
 Ketrampilan
KESIMPULAN
 Prosedur penatalaksanaan tingkah laku bukan merupakan suatu petunjuk kerja yang
bisa diterapkan pada semua pasien disemua situasi
 Pemilihan teknik manajemen tingkah laku anak tidak dapat mengabaikan aspek
psikologis dari setiap elemen yang terlibat pada perawatan dental
Sambutlah mereka (pasien) dengan EMPATI, Layani dengan SIMPATI, serta
BERBUAT BAIKLAH kepada mereka, karena sesungguhnya rahmat ALLAH SWT
sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik - AHP
“Sebaik apapun teknik perawatan gigi yang telah dilakukan, dapat dikatakan
tidak berhasil apabila menyebabkan anak tersebut menangis”
drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Life is all about how to choose the right responses

More Related Content

Viewers also liked

THUMB SUCKING HABIT
THUMB SUCKING HABITTHUMB SUCKING HABIT
THUMB SUCKING HABITaugustine28
 
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITY
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITYRESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITY
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITYLathika Vijishkumar
 
Patient Restraints
Patient RestraintsPatient Restraints
Patient Restraints
14021888
 
Restraints
Restraints   Restraints
Restraints wcmc
 
Child behavior management TECHNIQUES
Child  behavior management TECHNIQUESChild  behavior management TECHNIQUES
Child behavior management TECHNIQUESPAVAN KUMAR Sinsinwar
 

Viewers also liked (6)

THUMB SUCKING HABIT
THUMB SUCKING HABITTHUMB SUCKING HABIT
THUMB SUCKING HABIT
 
Restraints
RestraintsRestraints
Restraints
 
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITY
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITYRESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITY
RESTRAINTS - NURSES RESPONSIBILITY
 
Patient Restraints
Patient RestraintsPatient Restraints
Patient Restraints
 
Restraints
Restraints   Restraints
Restraints
 
Child behavior management TECHNIQUES
Child  behavior management TECHNIQUESChild  behavior management TECHNIQUES
Child behavior management TECHNIQUES
 

Similar to Penatalaksanaan Tingkah Laku pada Pasien Dental Anak

Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientHypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientAlninda Hutami
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Universitas Sumatera Utara
 
Vina punya
Vina punyaVina punya
Vina punya
Vina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
Vina Widya Putri
 
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhirPrak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
Alvenintha Rehulina Ginting
 
Prak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhirPrak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhir
Indah Wibisono
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
Gilang Rizki
 
PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
DiorayBeslyMalik1
 
PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
anwarsyarif
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Alfian Yanda
 
5. bab i
5. bab i5. bab i
DHE samantha.pptx
DHE samantha.pptxDHE samantha.pptx
DHE samantha.pptx
NunoKhalyiHathan
 
Panduan Aplikasi CERIA.pptx
Panduan Aplikasi CERIA.pptxPanduan Aplikasi CERIA.pptx
Panduan Aplikasi CERIA.pptx
martariatn
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Universitas Katolik Musi Charitas
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Adam Bima
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
drgSupriadyR
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
Septian Muna Barakati
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
Septian Muna Barakati
 

Similar to Penatalaksanaan Tingkah Laku pada Pasien Dental Anak (20)

Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientHypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
 
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
Seminar Penelitian Pengetahuan dan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan M...
 
Vina punya
Vina punyaVina punya
Vina punya
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhirPrak 02 - design thinking vs tugas akhir
Prak 02 - design thinking vs tugas akhir
 
Prak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhirPrak02 design thinking vs tugas akhir
Prak02 design thinking vs tugas akhir
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
 
Kti sartika dewi
Kti sartika dewiKti sartika dewi
Kti sartika dewi
 
PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
 
PAPER 2.docx
PAPER 2.docxPAPER 2.docx
PAPER 2.docx
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
 
5. bab i
5. bab i5. bab i
5. bab i
 
DHE samantha.pptx
DHE samantha.pptxDHE samantha.pptx
DHE samantha.pptx
 
Panduan Aplikasi CERIA.pptx
Panduan Aplikasi CERIA.pptxPanduan Aplikasi CERIA.pptx
Panduan Aplikasi CERIA.pptx
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2
 
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptxPenjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
Penjaringan Kes.Gimul Remaja.pptx
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 
Proposa kti samsia
Proposa kti samsiaProposa kti samsia
Proposa kti samsia
 

More from Alninda Hutami

Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiAlninda Hutami
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangAlninda Hutami
 
Solution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthSolution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthAlninda Hutami
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGAlninda Hutami
 
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiPeralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Laser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiLaser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Kawat dalam Kedokteran Gigi
Kawat  dalam Kedokteran GigiKawat  dalam Kedokteran Gigi
Kawat dalam Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Dasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranDasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranAlninda Hutami
 
Skin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiSkin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiAlninda Hutami
 

More from Alninda Hutami (14)

Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
 
Logopedi 2
Logopedi 2Logopedi 2
Logopedi 2
 
Logopedi 1
Logopedi 1Logopedi 1
Logopedi 1
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
 
Penyidikan Kasus
Penyidikan KasusPenyidikan Kasus
Penyidikan Kasus
 
PICO
PICOPICO
PICO
 
Solution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthSolution of Improving Public Health
Solution of Improving Public Health
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KG
 
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiPeralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
 
Laser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiLaser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran Gigi
 
Kawat dalam Kedokteran Gigi
Kawat  dalam Kedokteran GigiKawat  dalam Kedokteran Gigi
Kawat dalam Kedokteran Gigi
 
Dasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranDasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi Kedokteran
 
Skin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiSkin Disease and Fungi
Skin Disease and Fungi
 
Laporan KOMUDA
Laporan KOMUDALaporan KOMUDA
Laporan KOMUDA
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 

Recently uploaded (19)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 

Penatalaksanaan Tingkah Laku pada Pasien Dental Anak

  • 1. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 PENATALAKSANAAN TINGKAH LAKU PADA PASIEN DENTAL ANAK Behavior management for dental patients Manajemen tingkah laku pada pasien kedokteran gigi TUJUAN Build no fear dental practice Membangun praktik kedokteran gigi tanpa rasa takut CERITA 1 (SEORANG PASIEN) Saya berumur 5 tahun, sewaktu pertama ke dokter gigi. Karena sudah takut duluan, saya menjerit-jerit selama dilakukan perawatan, sehingga perawat dan dokter gigi “mengikat” saya dikursi gigi. Gigi saya dicabut dan sebelumnya disuntik. Itu terjadi 21 tahun yang lalu, sejak itu saya tidak mau lagi ke drg. sampai sekarang … masih takutttttttttttttt. CERITA 2 (SEORANG TEMAN YANG SELALU MEMBATALKAN JANJI) Umur 4 tahun, saya ke drg. Ibu saya ga boleh masuk ruangan, nunggu diluar. Gigi saya di bor, gusinya sampai berdarah. Saya teriak-teriak, tapi ibu saya tetap tidak boleh masuk. Sejak itu saya benci dokter gigi, belum pernah lagi ke drg. CERITA 3 (TEMANNYA TEMAN) Umur 4 tahun saya dibawa ke drg. selama perawatan dipegangin terus sama perawatnya. Padahal seingat saya, saya tidak nangis dan menuruti apa perintah drg. pokoknya baiklah. Sampai sekarang saya masih inget mukanya perawat yang megangin. Mules deh kalo disuruh ke dokter gigi. Because of dental phobic, avoid going to the dentist, early diagnosis, early simple, inexpensive, painless treatment is impossible. Phobia pada kedokteran gigi menghalang untuk pergi ke drg. Sehingga diagnosis sederhana, awal dan murah serta perawatan tanpa rasa sakit tidak mungkin dilakukan.
  • 2. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 MANAGEMENT OF PATIENT Compromise 3 elements: 1. Medical management 2. Managing their behavior 3. Meeting their dental needs Rules of Behavior Management 1. Never deny child’s fear 2. Use age appropriate behavior 3. Good anesthesia application 4. Remember that all children can be treated using the appropriate modalities Pediatric dentistry philosophy  Prevent further disease  Treat preventive  Do it in a way that it is acceptable to the child Management behavior of dental child patient Definition: A continuum of interaction with a child dental patient and parents toward communication and education Pediatric dental patient “Children are not small adults and they are not all alike”
  • 3. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 MANAJEMEN PASIEN Penggabungan 3 bagian : 1. Manajemen medis 2. Manajemen tingkah laku pasien 3. Pertemuan perawatan gigi pasien Manajemen tingkah laku 1. Jangan menyepelekan ketakutan anak 2. Tingkah laku sesuai usia 3. Aplikasi anestesi yang benar 4. Semua anak dapat dirawat dengan modal (panca indera) yang sesuai Filosofi KGA  Mencegah penyakit berlanjut  Tindakan pencegahan  Lakukan dengan cara yang diterima anak Manajemen tingkah laku pasien KGA Definisi : Kontinuitas interaksi komunikasi dan edukasi antara pasien, dokter gigi anak dan orang tua Pasien KGA “Anak bukanlah orang dewasa yang kecil dan setiap anak berbeda”
  • 4. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 TUMBUH KEMBANG ANAK Tingkah Laku Anak Terhadap Perkembangan Dibawah 2 tahun  Kemampuan mengerti prosedur dental sangat sedikit  Kesulitan komunikasi efektif  Sedasi (pembiusan) belum tentu diperlukan Usia 2 tahun  Bisa komunikasi sesuai dengan level perkembangan vocabnya  Solitary play  Malu pada orang baru  “usrek”  Perlu ditemani ortu Usia 3 tahun  Egosentris berkurang  Mulai beradaptasi dengan orang yang dipercaya  Suka berimajinasi, menyukai kisah/cerita  Komunikasi dan sudah mulai mengerti alasannya  Percaya pada orang dekat, jarang menerima pendapat orang yang belum familiar Usia 4 tahun  Sudah bisa mendengarkan dengan baik  Respon terhadap pengarahan verbal baik  Pertisipasi baik di grup sosial kecil  Sudah bisa mengutarakan pendapatnya Usia 5 tahun  Kooperative dengan temannya dan tidak harus ditemani orangtuanya  Tidak takut dengan pengalaman baru  Mulai mengerti pujian Usia 6 tahun  Usia sekolah  Mandiri
  • 5. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 PIAGET`S FOUR STAGES OF INTELECTUAL DEVELOPMENT Stage 1 (0-2thn) : the sensory period Stage 2 (2-7thn) : the preoperational period Stage 3 (7-11th) : the concrete operational period Stage 4 (11-15th): the formal operational period EMPAT TAHAP PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PIAGET Tahap 1 (0-2thn) : periode sensori Tahap 2 (2-7thn) : periode preoperasional Tahap 3 (7-11thn) : periode operasional kongrit (secara nyata) Tahap 4 (11-15thn) : periode operasional formal Kebiasaan anak terhadap perkembangan dan empat tahap perkembangan intelektual piaget digunakan untuk memahami perkembangan intelektual pasien anak supaya menghasilkan manajemen tingkah laku yang efektif BEHAVIOR SCALE Thomas Chees (1977) 1. Easy Temperament 2. Difficult Temperament 3. Slow to warm up Dentist 1. Flexible 2. Berstruktur Percaya diri 3. Calm and sensitive SKALA TINGKAH LAKU Thomas chees (1977) 1. Mudah emosi 2. Sulit emosi 3. Lambat emosi Dokter Gigi 1. Fleksibel 2. Berstruktur Percaya diri 3. Tenang dan sensitif
  • 6. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 SKALA TINGKAH LAKU FRANKL Rating 1 Definitely Negative Menolak perawatan, menangis, menjerit, sangat takut Rating 2 Negative Cemas, tidak kooperatif dalam perawatan Rating 3 Positive Menerima perawatan, kooperatif, harus diintruksikan tapi dapat menerima dengan baik Rating 4 Definitely Positive Nyaman pada perawatan KETAKUTAN Ketakutan alami : Ketakutan adalah emosi primer yang muncul sejak lahir, merupakan primitif respon yang sebenarnya bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya. “Anak seharusnya diajari bahwa klinik gigi bukanlah tempat yang menakutkan” KECEMASAN Kecemasan dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tanda-tanda fisiologis mungkin timbul, ditandai dengan meningginya denyut nadi, berkeringat, naiknya tekanan darah, penurunan temperatur pada ekstrimitas. FACTORS WHICH MAY INFLUENCE DENTAL BEHAVIOR Outside Dental Setting  Previous dental experiences  Previous medical experiences  Peer pressure  Awareness of dental problems Within Dental Setting  Environment Appearance, smells, sounds  Dentist appearance, manner  Dental team  Parental Presence FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU PASIEN KGA Diluar Klinik  Pengalaman KG sebelumnya  Pengalaman medis sebelumnya  Tekanan dari teman/orang dekat  Kesadaran masalah KG Didalam Klinik  Lingkungan Penampilan, aroma/bau, suara  Penampilan dan tingkah drg  Tim KG  Kehadiran orang tua
  • 7. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 LINGKUNGAN KLINIK ANAK YANG NYAMAN/DISUKAI ANAK SEGITIGA PERAWATAN KGA Anak/Pasien Keluarga drg KGA ASPEK PSIKOLOGIS PADA DENTAL ELEMENTS SITUATION Elemen Pada Perawatan Dental Anak 1. Dokter Gigi 2. Lingkungan Anak 3. Pasien Keterbatasan Pada Setiap Elemen 1. Dokter gigi Fisik, emosional dan waktu 2. Lingkungan anak/orang tua Emosional, finansial dan keleluasaan waktu 3. Pasien Rasa takut, kecemasan dan sakit
  • 8. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 INTERAKSI ANTAR ELEMEN Interaksi Anak - Orangtua Anak menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian, kasih sayang dan respon dari orangtuanya. Deteksi interaksi dengan “dental situation” yang kondusif. Interaksi drg - Orang Tua Keluhan utama, edukasi preventif, rencana dan prosedur perawatan, biaya dan banyak kunjungan perawatan, informed consent. MANAJEMEN TINGKAH LAKU PASIEN KGA Nonpharmacological (komunikasi atau pendekatan psikologi)  Tell - Show - Do  Nonverbal communication  Positive reinforcement  Distraction  Voice Control  Presence/absence of parents Pharmacological  Oral sedation  Inhalation sedation  General anesthesia Basic Technique  Tell - Show - Do  Voice control  Nonverbal communication  Positive reinforcement  Distraction  Presence/absence of parents  Inhalation of N2 Advanced Technique  Hand Over mouth  Restraint  Sedation  General anesthesia
  • 9. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 Secara Umum  Psikologi - hug them  Sedasi - drug them  General Anesthesia - slug them Tell – Show - Do Tell : Describe what is to happen (deskripsikan apa yang akan dilakukan) Show : Demonstrate the procedure (mendemonstrasikan prosedur/cara) Do : DO it (lakukan tindakan) Voice Control Mengontrol volume suara, nada dan tempo untuk mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku pasien. Tujuan : mendapatkan perhatian pasien, mencegah penolakan, menunjukkan interaksi anak dan orang dewasa Non Verbal Communication Penguatan dan acuan tingkah laku yang disesuaikan dengan kontak mata, postur dan gesture tubuh serta ekpresi wajah. Tujuan : menguatkan teknik komunikasi lainnya untuk menarik perhatian pasien Distraction Teknik mengalihkan perhatian pasien. Bisa dengan music (contohnya bella’s lullaby) dan film. Positive Reinforcement Dalam proses mengendalikan tingkah laku pasien, diperlukan timbal balik dari drg. Penghargaan diperlukan atas pencapaian pasien. Penghargaan dapat berupa suara/ekspresi wajah/perlakuan fisik/permainan kata dari drg untuk menunjukkan pujian atau memberikan stiker, mainan, dll. Tujuan : mendorong perilaku positif
  • 10. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 Parental Absence/Presence Pro : 1. Meningkatkan komunikasi drg dan orang tua 2. Orang tua bisa melihat langsung dan turun tangan terhadap tingkah laku anaknya 3. Usia tertentu, anak secara psikologis lebih tenang apabila ada ortunya Kontra : 1. Orang tua suka ikut campur 2. Sulit menerapkan manajemen tingkah laku dengan teknik yang “ekstrim” 3. Terbagi perhatiannya 4. Kecemasan orang tua bisa menular kepada anak Hand Over Mouth Restraint Pharmacological  Oral sedation Tujuan : Mengurangi kecemasan Mengurangi gerakan dan reaksi yang berlebihan terhadap dental treatment Mendapatkan kooperasi pasien Memperpanjang waktu Menaikkan ambang rasa sakit pasien Midazolam 0,3 - 0,5 mg/kg  Inhlasi Pertimbangan : Fisik dan emosi pasien  General anestesi Indikasi dan kontraindikasi
  • 11. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 RENCANA PERAWATAN  Bertahap  Pilih yang paling mudah dulu  Kecuali pada kasus-kasus emergensi PROMOTING POSITIVE BEHAVIOUR IN CHILDREN DENTAL PATIENT  Respect  Anggap anak sebagai individu yang utuh  Share free information  Komunikasi sesuai dengan level komunikasi anak  Fokus pada sikap positif  Ingat adanya perbedaan etnis, kultural, gender, sensitivitas DENTIST SHOULD  Active listener  Truthfulness  Tolerance  Flexibility  Work with heart IDEAL PATIENT  Manageability  Treatability  Likeability IDEAL DENTIST 1. Diagnosis yang akurat 2. Treatment yang kompeten 3. Menghilangkan rasa cemas dan takut 4. Tulus dan care 5. Kompetensi teknis 6. Penampilan 7. Ga Matre
  • 12. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 PEDIATRIC DENTIST  Pengetahuan pola tumbuh kembang anak baik fisik maupun tingkah laku (psikis)  Kondisi normal dan abnormal anak  Kemampuan berkomunikasi  Kepercayaan diri  Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri  Ketrampilan KESIMPULAN  Prosedur penatalaksanaan tingkah laku bukan merupakan suatu petunjuk kerja yang bisa diterapkan pada semua pasien disemua situasi  Pemilihan teknik manajemen tingkah laku anak tidak dapat mengabaikan aspek psikologis dari setiap elemen yang terlibat pada perawatan dental Sambutlah mereka (pasien) dengan EMPATI, Layani dengan SIMPATI, serta BERBUAT BAIKLAH kepada mereka, karena sesungguhnya rahmat ALLAH SWT sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik - AHP “Sebaik apapun teknik perawatan gigi yang telah dilakukan, dapat dikatakan tidak berhasil apabila menyebabkan anak tersebut menangis”
  • 13. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 Life is all about how to choose the right responses