pemodelan dan analisis pengaruh perubahan parameter orifice sistem hidrolik terhadap gaya redam yang dihasilkan dan respon dinamis penumpang pada sepeda motor honda beat 2009
pemodelan dan analisis pengaruh perubahan parameter orifice sistem hidrolik terhadap gaya redam yang dihasilkan dan respon dinamis penumpang pada sepeda motor honda beat 2009
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
1. Nama :
Dodi Supriadi ( 090130020 )
Rizka Finusa ( 090130024 )
M. Ichsan ( 090130050 )
Fakultas Teknik
Jurusan Industri
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2012
2.
3. Bantalan luncur merupakan salah satu alat
untuk mengurangi gesekan antara bagian
yang berputar
Dalam hal ini pelumas berperan untuk
mengurangi keausan, panas, dan kerugian
daya gesekan
Faktor lain yang mempengaruhi gesekan
bantalan luncur, putaran, beban, dan
tempeeratur operasi
4. Permasalahanya adalah bagaimana bantalan
luncur ini memiliki tingkat keausan yang
rendah
Identifikasi masalahnya yaitu bahan pelumas
untuk mencegah atau mengurangi
persentuhan permukaan yang menyebabkan
berkurangnya keausan dan koefisien gesekan.
Bahan pelumas yang biasa di pakai yaitu
minyak dan gemuk.
5.
6.
7. Memperkirakan kerugian daya gesekan dan
faktor-faktor yang berpengaruh pada
bantalan luncur.
Mengembangkan analisis-analisis dengan
menggunakan metode-metode.
8. Bantalan
luncur 1
pelumas
Poros yang
berputar
Bantalan
luncur 2
9. 1. Parameter adalah kualitas yang tetap atau dapat
dikontrol
Ukuran bantalan luncur, ketetapan pelumas, diameter
lingkaran
2. Variabel adalah atribut yang digunakan untuk
menggambarkan intraksi antar objek.
Jumlah kali perawatan
Perlakuan terhadap bantalan luncur
10. 1. Sistem Dinamik
Sistem bersifat dinamik karena bantalan
luncur bergerak mengikuti perlakuan yang
diberikan dan terus bergerak sebelum
dihentikan.
2. Sistemnya adalah bersifat continuous
karena bantalan luncur bergerak secara
kontinyu, mempunyai kemampuan
mentransmisikan daya besar dan putaran
yang cepat, serta mampu menaikkan dan
menurunkan putaran.
11. 3. Sistem tertutup
Bantalan luncur dikatakan sistem tertutup karena
berinteraksi dengan komponen mesin lainya tanpa
berhubungan dengan komponen selain mesin.
4. Sistem deterministik
Bantalan luncur bergeraak pasti sesuai perlakuan yang
diberikan
Input dan output dari pergerakan bantalan luncur
bergeraak pasti untuk berinteraksi menggerakkan
komponen yang lainya.
Roda gigi merupakan komponen dari bagian mesin
penggerak
12. 5. White box
Bantalan luncur merupakan komponen yang dapat
dengan jelaas digambarkan secara deskripsi.
Komponen – komponen yang berinteraksi dengan
bantalan luncur dapat diketahui secara rinci
13. Model fiskositas
Adalah ukuran dari kemampuan minyak
pelumas untuk menahan tegangan geseran
dengan rumus :
F U
A h
14. Model daya gesekan pada bantalan
Adalah perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui gaya
gesekan dari bantalan luncur dengan rumus :
1
f 2. ..U .r
c
keterangan :
f = Koefesien gesekan
U= Kecepatan
r = Radius poros
c = Kelonggaran radial
15. Modelkoefesien gesekan bantalan luncur f
koefesien bantalan luncuran f ditetapkan sebagai
perbandingan gaya tangensial F terhadap gaya normal W
F
f
W
f = koefesien gesekan
F = gaya tangensial
W = gaya normal
16. Time scale adalah indikasi lamanya perubahan –
perubahan signifikan yang terjadi pada suatu variabel
pada khasus ini yaitu perubahan yang terjadi pada
perawatan bantalan luncur seperti peergantian bantalan
luncur dalam jangka waktu satu bulan atau dua bulan
time scale juga tergantung pada umur ekonomis bahan
bantalan luncur
17. Deterministik adalah jika nilai variabel(
sistem statik ) atau perubahan nilainya (
sistem dinamik ) bersifat predictable dengan
kepastian.
Pada khasus ini digunakan deterministik
karena semua ukuran pada bantalan luncur
yang digunakan tetap atau tidak berubah –
ubah atau sesuai dengan ukuran yang
digunakan
18. Padakasus ini digunakan continuous
dikarenakan bantalan luncur selalu
digunakan terus pada saat mesin beroperasi
dan terus selalu berada di dalam mesin.
19. dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kerugian daya gesekan Ng pada bantalan luncur di
pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
Ukuran bantalan luncur meliputi diameter poros
dan panjang bantalan.
Kelonggaran radial bantalan
Viskositas bahan pelumas
Kecepatan putaran poros
Temperatur operasi bantalan
Beban normal bantalan
Koefisien gesekan bantalan luncur