Recommended
More Related Content
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
Featured
Featured (20)
Pemerataan Pendidikan Masa Orde Baru.pptx
- 1. PEMERATAAN PENDIDIKAN ALA ORDE BARU KELOMPOK 5 PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH DASAR INTRUKSI PRESIDEN (1974 – 1983)
- 2. ANGGOTA KELOMPOK 5 AZKA BUDI RABANI 1903808 DZULFALAH 2007265 FIRNA FEBRIAN 2000772 MITA LESTARI 2210417 RADEN MAS DIDI P 1802426 TIKA PUSPITA SARI N 1902275 M. DZIKRI RIVALDI 2000629 TALISA KIRANA HAURA 2005503
- 3. SD INPRES (INTRUKSI PRESIDEN) NO.1/1973 & NO.6/1974 SD INPRES MERUPAKAN KEBIJAKAN YANG DIKELUARKAN PRESIDEN SOEHARTO LEWAT INSTRUKSI PRESIDEN (INPRES) NO 10 TAHUN 1973 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR. BERBEKAL SPIRIT UNTUK MEWUJUDKAN KESEMPATAN YANG SAMA ATAS PENDIDIKAN, HINGGA PERIODE 1993/1994 TERCATAT HAMPIR 150 RIBU UNIT SD INPRES TELAH DIBANGUN. • PEMERATAAN • PERTUMBUHAN EKONOMI • STABILITAS MAKNA REPELITA I- III
- 4. LATAR BELAKANG ADANYA PEMERATAAN PENDIDIKAN 1. Kebijakan ini dilatarbelakangi dengan taraf pendidikan masyarakat Indonesia yang masih dibawah rata-rata, karena masyarakat tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal yang dikarenakan sekolah yang jarang serta tidak terjangkau. 2. Berdasarkan pokok-pokok pemikiran Soeharto untuk membangun Sekolah-sekolah dasar dan memperbaiki seluruh gedung-gedung sekolah yang sudah rusak. Pada saat itu sering disebut Sekolah Dasar Instruksi Presiden (SD Inpres). Seperti Keterangan Pemerintah tentang RAPBN Tahun 1975/1976 kepada DPR tanggal 6 Januari 1975, yang berbunyi “Salah satu bentuk lain daripada bantuan pengembangan untuk daerah-daerah adalah Inpres Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar. Program ini bertujuan untuk memperluas dan meratakan kesempatan memperoleh Pendidikan.
- 5. PEMBANGUNAN SD INPRES MULAI DIKERJAKAN SETELAH DIKELUARKANNYA INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 10 TAHUN 1973 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN GEDUNG SD ATAS GAGASAN PAKAR EKONOMI SAAT ITU WIDJODJO NITISASTRO. PEMERINTAH MENGELUARKAN PROGRAM-PROGRAM PENDUKUNG KEBIJAKAN SD INPRES, MELIPUTI : • PEMBUATAN KURIKULUM & SISTEM PENDIDIKAN • PENATARAN & PENEMPATAN GURU • PENAMBAHAN ALAT, BUKU, PENUNJANG PEMBELAJARAN • PEMBANGUNAN SARANA & PRASARANA SEKOLAH *WIDJODJO NITISASTRO *PROPAGANDA TRUK
- 6. KRITERIA ANAK YANG MENDAPATKAN PENDIDIKAN SD INPRES BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (BP3K) YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS PELAKSANAAN PROYEK SD INPRES MEMBAGI 3 GOLONGAN ANAK YAITU: 1) GOLONGAN ANAK ORANG MISKIN; 2) ANAK-ANAK DI DAERAH TERPENCIL; DAN 3) ANAK-ANAK CACAT MENTAL MAUPUN FISIK. KETIGA GOLONGAN INILAH MULAI TAHUN KEDUA PELITA III MENDAPAT PRIORITAS PERTAMA KESEMPATAN BELAJAR. PRIORITAS BAGI TIGA GOLONGAN ANAK TERSEBUT DISIAPKAN PADA TAHUN 1974.
- 7. DAMPAK POSITIF KEBIJAKAN SD INPRES 1. PENINGKATAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DISETIAP TAHUNNYA 2. PENINGKATAN PARTISIPASI PENDIDIKAN TAHAP BERIKUTNYA 3. PENINGKATAN PARTISIPASI SEKTOR TENAGA KERJA FORMAL (1986 – 1999) 4. PENGEMBALIAN EKONOMI SEKITAR 6,8% HINGGA 10,6% MENURUT ESTHER DUFLO DALAM JURNALNYA YANG BERJUDUL Schooling and Labor Market Consequences of School Construction in Indonesia: Evidence from an Unusual Policy Experiment *Esther Duflo
- 8. DAMPAK POSITIF KEBIJAKAN SD INPRES BIDANG PENDIDIKAN • BANYAKNYA SEKOLAH-SEKOLAH YANG BERDIRI • BERTAMBAHNYA SISWA SEKOLAH DASAR • TINGKAT KEBODOHAN DAN BUTA AKSARA BERKURANG BIDANG SOSIAL • MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA • TERSERAPNYA LULUSAN SEKOLAH PENDIDIKAN GURU
- 9. DAMPAK NEGATIF KEBIJAKAN SD INPRES KECILNYA UPAH YANG DIBERIKAN PEMERINTAH KEPADA GURU YANG MENGAJAR DI SD INPRES LEBIH MEMENTINGKAN KUANTITAS DARIPADA KUALITAS
- 10. KESIMPULAN Pembangunan SD Inpres dimulai setelah adanya Instruksi Presiden (Inpres) No. 10 Tahun 1973 tentang pembangunan Sekolah Dasar pada Pelita II, Bantuan dari pemerintah keluar secara bertahap. Penyelenggaraan pendidikan diletakkan pada perluasan pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan pelaksanaan program wajib belajar. Dampak kebijakan SD Inpres dari sisi kuantitas cenderung mengalami peningkatan, dilihat dari pembangunan gedung Sekolah Dasar yang semakin banyak, jumlah murid semakin bertambah dan dari sisi kualitas cenderung kurang maksimal, dilihat dari tenaga pengajar yang rata-rata masih lulusan SMA dan belum berpengalaman .