SlideShare a Scribd company logo
PEMANFAATAN REAKSI FUSI NUKLIR SEBAGAI ENERGI
ALTERNATIF
Guru pembimbing :
Dra. Catur Wigiyati
Disusun oleh :
Muhammad Daffa’ Wiandaputra Haribowo
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MALANG
Jl. Sultan Agung No.7, Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65144
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah Pemanfaatan Reaksi Fusi Nuklir Sebagai Energi Alternatif ini dapat diselesaikan dengan
lancar, tanpa ada halangan yang berarti. Disadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini, banyak
pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan dukungan moril, bimbingan, dan sumbangan
pemikiran secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, diucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala SMA Negeri 3 Malang, Dra. Hj. Asri Widiapsari, M.Pd, yang telah memberi
fasilitas kepada penulis,
2. Ibu Dra. Catur Wigiyati selaku Pembina dalam pembelajaran Fisika penulis,
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan terbaik kepada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini,
4. Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan masukan dalam proses
penyelesaian makalah ini,
5. Dan seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.
Pada makalah ini disadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu
sangat diharapkan masukan-masukan dari pembaca baik kritik, saran, atau informasi guna
menyempurnakan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I............................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................................2
BAB II ..........................................................................................................................................................3
2.1 Energi Alternatif ...........................................................................................................................3
2.2 Fusi Nuklir ....................................................................................................................................3
2.3 Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir...............................................................................4
2.4 Perkembangan Konsep Fusi Nuklir ..............................................................................................6
2.5 Persyaratan yang Dibutuhkan agar Suatu Negara Dapat Melakukan Percobaan Fusi Nuklir......6
2.6 Keunggulan dan Kekurangan dari Penggunaan Fusi Nuklir sebagai Energi Alternatif ................8
BAB III.......................................................................................................................................................10
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................................10
3.2 Metode Pengumpulan Data.........................................................................................................10
3.3 Teknik Analisis Data...................................................................................................................11
BAB IV.......................................................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................12
4.2 Saran ...........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR & TABEL..............................................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahunnya, semua negara akan mengerahkan para ilmuwan-ilmuwannya untuk
membuat sebuah terobosan yang dapat menempatkan mereka di puncak ilmu pengetahuan manusia.
Salah satu yang paling sering ditemukan berada di kegiatan pencarian sumber energi alternatif,
seperti cahaya matahari atau solar, angin, air, dan bahkan fusi nuklir atau nuklir secara umum.
Dari 4 energi alternatif di atas, nuklir lah yang masih jarang digunakan oleh sebuah negara,
mengingat biaya yang diperlukan besar dan ahli dalam bidang tersebut masih minim.
Sejak tahun 1895, banyak penemuan mengenai radiasi atomic, perubahan atomic, dan
bahkan fusi nuklir ditemukan. Hal ini pun mengarah pada berlombanya negara adidaya seperti
Amerika Serikat, Rusia (pada saat itu Uni Soviet), dan bahkan Jerman (pada saat itu Nazi), untuk
memanfaatkan penemuan tersebut menjadi sebuah senjata, sampai akhirnya Amerika Serikat
memenangkan perlombaan tersebut dengan membuat bom atom pertama. Selama 1939-1945,
Teknik nuklir dunia berfokus pada pembuatan senjata, Akhirnya, pada tahun 1956 hal itu pun
berubah. Perang dunia berakhir dan para ilmuwan berfokus pada pemanfaatan teknologi nuklir
dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dengan pemanfaatan fusi nuklir.
Fusi nuklir merupakan suatu proses yang terjadi dalam nuklir itu sendiri, yang melibatkan
penggabungan dua atau lebih inti ringan menjadi inti yang lebih besar dan lebih berat, Fusi nuklir
sendiri dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif karena memiliki potensial untuk
menghasilkan energi dengan kekuatan yang besar, dengan kadar polusi dan gas rumah kaca yang
lebih rendah daripada energi konvensional seperti batu bara dan bahan bakar fosil.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini memiliki beberapa perumusan masalah berdasarkan latar belakang
penelitian yang telah dibuat yaitu:
1. Apa itu fusi nuklir?
2. Apa perbedaan fusi nuklir dan fisi nuklir?
3. Bagaimana perkembangan atau penemuan mengenai pemanfaatan energi fusi nuklir
saat ini?
4. Agar sebuah negara dapat memanfaatkan energi fusi nuklir, kualifikasi apa saja yang
harus dipenuhi?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi
alternatif?
3
2
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan berdasarkan latar belakang penelitian yang telah
dibuat yaitu:
1. Mengetahui apa itu fusi nuklir dan perkembangan penelitiannya saat ini.
2. Mengetahui perbedaan antara fusi nuklir dan pembelahan nuklir.
3. Mengetahui apa saja kualifikasi suatu negara untuk dapat memanfaatkan fusi nuklir
sebagai energi alternatif.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi
alternatif.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
A. Sebagai motivasi agar mengikuti proyek internasional yang akan berdampak
pada dunia ke depannya.
B. Dorongan untuk mengejar ketertinggalan yang dialami di bidang sains,
terutama dalam bidang fisika nuklir.
2. Bagi Masyarakat
A. Mengetahui informasi mengenai kemajuan serta perkembangan pemanfaatan
fusi nuklir sebagai energi alternatif.
B. Mengetahui keunggulan serta kekurangan dari fusi nuklir sebagai energi
alternatif
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Energi Alternatif
Energi alternatif adalah energi yang tidak berasal dari bahan bakar fosil dan karenanya
menghasilkan sedikit atau tidak ada gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2). Artinya,
energi yang dihasilkan dari sumber alternatif tidak berkontribusi pada efek rumah kaca yang
menyebabkan perubahan iklim. Saat ini, kebutuhan energi listrik semakin meningkat, sedangkan
bahan bakar fosil semakin berkurang. Dengan begitu, maka dibutuhkan alternatif untuk
menggantikannya dan tetap memenuhi kebutuhan listrik dunia.
Seiring perkembangan zaman, para peneliti telah berusaha untuk menemukan sumber
energi alternatif, antara lain air, angin, panas bumi, dan yang sedang diuji coba saat ini, fusi
nuklir.
2.2 Fusi Nuklir
2.2.1. Fusi Nuklir Secara Umum
Fusi nuklir atau reaksi termonuklir adalah proses menyatukan dua inti atom ringan
untuk menciptakan inti yang lebih berat, dengan mengambil sejumlah kecil materi dan
mengubahnya menjadi energi yang lebih besar. Salah satu contoh dari konsep ini adalah
bagaimana matahari dapat mendapatkan energinya untuk bersinar.
2.2.2. Fusi Nuklir di dalam Matahari
Matahari terdiri dari banyak lapisan, masing-masing dengan karakteristiknya
sendiri, yang kira-kira terdiri dari 75% hidrogen dan 25% massa helium. Secara singkat,
matahari adalah bola gas besar yang cukup panas untuk menerangi setiap tingkat. Inti
matahari yang merupakan wilayah terdekat dengan permukaannya, memiliki suhu sekitar
15 juta Kelvin, kepadatan 150 kali lipat dari air, dan tekanan lebih dari 200 miliar kali lebih
besar dari atmosfer Bumi. Melalui proses yang dikenal sebagai fusi termonuklir di wilayah
yang padat dan panas ini, energi matahari terbentuk.
Di dalam inti Matahari, hidrogen diubah menjadi helium. Ini disebut fusi nuklir.
Dibutuhkan empat atom hidrogen untuk melebur menjadi setiap atom helium. Selama
proses sebagian massa diubah menjadi energi.
Massa 4 atom H: 4,03130 AMU
Massa atom 1 He: 4,00268 AMU
1 Satuan Massa Atom (AMU) sama dengan 1,67×10-27
kg
4
t bola lampu 60 watt tetap bersinar selama
4
Selisih antara massa 4 atom H dan 1 atom He adalah 0,02862 AMU yang hanya 0,71% dari
massa semula. Bagian kecil dari massa ini diubah menjadi energi. Jika 4 gram (1/8 ons) H
diubah menjadi He, hanya 2,8x10-3
gram massa yang diubah menjadi energi. Untuk
menghitung berapa banyak energi yang dihasilkan dari mengubah sejumlah kecil massa
tersebut, maka dapat digunakan rumus kesetaraaan energi dan massa Einstein, yaitu:
E = mc2
E = (2,8x10-3
gram) × c2
E = (2,8 × 10-6
kg) × (3 × 108m/detik)2
E = 2,6 × 1011
joule
Sehingga energi tersebut ternyata dapat membua
lebih dari 100 tahun [1].
E : Energi
m : Massa
c : kecepatan cahaya (konstan)
2.2.3. Reaktor Fusi Nuklir
Dalam reaktor fusi, konsepnya adalah bahwa neutron yang dihasilkan dari reaksi
fusi D-T (Deuterium-Tritium) akan diserap dalam selimut yang mengandung litium yang
mengelilingi inti. Litium kemudian diubah menjadi tritium (yang digunakan untuk bahan
bakar reaktor) dan helium. Selimut harus cukup tebal (sekitar 1 meter) untuk
memperlambat neutron berenergi tinggi (14 MeV). Energi kinetik neutron diserap oleh
selimut, menyebabkannya memanas. Energi panas dikumpulkan oleh pendingin (air,
helium atau Li-Pb eutektik) yang mengalir melalui selimut dan, dalam pembangkit listrik
fusi, energi ini akan digunakan untuk menghasilkan listrik dengan metode konvensional.
Jika tritium yang diproduksi tidak mencukupi, beberapa sumber tambahan harus digunakan
seperti menggunakan reaktor fisi untuk menyinari air berat atau litium dengan neutron, dan
tritium asing menimbulkan kesulitan dalam penanganan, penyimpanan, dan transportasi
[2].
2.3 Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir
2.3.1. Pengertian Fisi Nuklir
Fisi nuklir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat sebuah atom yang lebih
besar mengalami fisi atau pembelahan ketika sebuah neutron menabraknya, sehingga
terjadi tereksitasi dan terbelah menjadi dua atom yang lebih kecil, yang disebut sebagai
produk fisi. Sejumlah besar energi dihasilkan ketika setiap atom membelah. Unsur yang
paling sering digunakan untuk proses fisi di reaktor tenaga nuklir adalah plutonium dan
uranium karena dinilai mudah untuk dimulai dan diatur. Dalam sebuah reaktor fisi, energi
yang dilepaskan selama proses fisi menghangatkan air menjadi uap, dan uap tersebut
nantinya akan memutar sebuah turbin, menciptakan tenaga bebas karbon.
5
[3]
5
2.3.2. Contoh-Contoh Penerapan Konsep Fisi Nuklir
1. Salah satu contoh dari reaksi fisi nuklir adalah pemisahan Uranium-235.
Persamaan reaksi telah diberikan di bawah ini:
Gambar 2.1 Reaksi Pemisahan Uranium-235
2. Contoh fisi nuklir lainnya adalah pemisahan Uranium-233. Persamaan reaksi
telah diberikan di bawah ini:
Gambar 2.2 Reaksi Pemisahan Uranium-233
3. Pemisahan Plutonium-239 adalah contoh lain dari fisi nuklir yang diberikan di
bawah ini:
Gambar 2.3 Reaksi Pemisahan Plutonium-239
2.3.3. Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir
Fusi nuklir dan fisi nuklir merupakan dua konsep fisika yang berbeda,
berikut merupakan perbedaan di antara keduanya:
• Fisi nuklir terjadi saat inti yang berat pecah menjadi dua yang lebih ringan,
dengan cara membombardir inti berat dengan neutron, sedangkan fusi
nuklir terjadi saat dua inti bergabung untuk membentuk inti yang berat,
dengan cara memanaskan inti ringan sampai suhu yang sangat tinggi.
• Fisi nuklir melibatkan reaksi berantai sedangkan fusi nuklir tidak
melibatkan reaksi berantai.
• Saat ini manusia telah memiliki mekanisme yang tepat untuk mengontrol
reaksi fisi untuk menghasilkan listrik, sedangkan mekanisme untuk
mengontrol reaksi fusi belum sempurna.
• Pembuangan limbah fisi nuklir merupakan masalah lingkungan yang besar,
sedangkan untuk fusi nuklir tidak mengeluarkan limbah sebanyak fisi nuklir.
• Bahan baku untuk melakukan fisi nuklir tidak mudah didapat dan harganya
mahal, sedangkan bahan baku fusi nuklir relatif murah dan mudah didapat
6
2.4 Perkembangan Konsep Fusi Nuklir
Konsep fusi nuklir ditemukan pada tahun 1930-an, dan sejak saat itu banyak percobaan
telah dilakukan untuk mematangkan konsep tersebut. Saat ini sudah ada sekitar 20 reaktor fusi
nuklir di dunia, yang saling berlomba-lomba untuk mencapai suhu optimal yang sangat tinggi,
agar fusi nuklir itu dapat terjadi.
Pada tahun 1958, di konferensi Atoms for Peace di Geneva, negara adidaya seperti
Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa mendeklarasikan
riset fusi nuklir atau sebagai usaha kerjasama internasional. Hal ini pun mengarah ke dibuatnya
proyek pembuatan reaktor fusi nuklir terbesar di dunia, yang bernama Tokomak. Nama Tokomak
sendiri berasal dari bahasa rusia тороидальная камера с магнитными катушками, yang
berarti ruang toroidal dengan kumparan magnet. Fasilitas ini berlokasi di sebuah lahan di Saint-
Paul-les-Durance, Selatan Perancis. Sayangnya, hingga saat ini, International Thermonuclear
Experimental Reactor (ITER) tersebut masih belum dapat menghasilkan listrik bagi konsumen
publik. Pengadilan Auditor Eropa pun memperingatkan bahwa kemungkinan proyek tersebut
akan mengalami beberapa hambatan karena meningkatnya dana yang dibutuhkan.
Pada tahun 2022 silam, reaktor EAST yang ada di China memecahkan rekor penahanan
fusi nuklir terlama di suhu 126.000.000 °F, selama 17 menit. Saat ini, reaktor EAST digunakan
sebagai tempat uji coba teknologi yang akan digunakan dalam reaktor ITER atau Tokamak yang
ada di Perancis. Kemudian sebulan setelah pemecahan rekor tersebut, para ilmuwan di Joint
European Torus (JET) Laboratory, mengumumkan bahwa mereka berhasil menghasilkan 59 MJ
energi fusi stabil, yang berkali lipat lebih besar daripada yang diumumkan oleh Lawrence
National Laboratory pada bulan Agustus, tahun 2021, yang menghasilkan 1.3 MJ energi. Hal ini
pun juga mendukung pembaharuan serta peningkatan proyek ITER.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa pada saat ini, energi dari fusi nuklir masih
belum dapat digunakan secara komersial. Tetapi, melihat pesatnya perkembangan teknologi,
serta dukungan pemerintah dari berbagai negara, baik dalam bentuk pemberian dana atau bahkan
kebijakan tertentu, kemungkinan untuk terwujudnya pemanfaatan fusi nuklir secara komersial
bias terjadi dalam beberapa tahun lagi.
2.5 Persyaratan yang Dibutuhkan agar Suatu Negara Dapat Melakukan Percobaan
Fusi Nuklir
2.5.1 Negara-negara yang Menggunakan Listrik dari Tenaga Nuklir
Dari beberapa negara yang telah melakukan percobaan mengenai reaktor fusi
nuklir, terlihat bahwa negara-negara tersebut telah mampu untuk membuat pembangkit
listrik tenaga nuklir. Hal tersebut dapat di lihat dari data di bawah:
7
Negara Listrik Tenaga Nuklir yang
Disediakan (GW-hr)
Amerika Serikat 771,638
Tiongkok 383,205
Perancis 363,394
Rusia 208,443
Korea Selatan 150,456
Kanada 86,780
Ukraina 81,126
Jerman 65,444
Jepang 61,304
Spanyol 54,218
Tabel 2. 1 Negara dengan Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir serta Listrik yang Disediakan
Dari beberapa negara tersebut, yang termasuk dalam 10 negara terdepan dalam
terobosan fusi nuklir adalah Rusia, Perancis, Jerman, Tiongkok, Jepang, dan Amerika [4].
Untuk negara lain yang tidak termasuk, kemungkinan besar mereka juga telah melakukan
beberapa pengujian terhadap fusi nuklir, tetapi dalam skala yang lebih kecil atau bahkan
dengan bekerja sama dengan 10 negara terdepan itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
negara-negara yang telah menerapkan pembangkit listrik bertenaga nuklir di wilayahnya,
akan memiliki pengantar atau headstart mengenai fusi nuklir, sehingga memiliki suatu
keunggulan daripada negara lain yang belum menerapkan pembangkit listrik bertenaga
nuklir.
2.5.2 Persyaratan agar Suatu Negara Dapat Membuat Pembangkit Listrik
Bertenaga Nuklir
Untuk membuat suatu pembangkit listrik bertenaga nuklir, maka suatu negara
perlu memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
a. Menetapkan kerangka hukum dan peraturan yang menjamin keselamatan,
keamanan dan perlindungan tenaga nuklir, serta perlindungan lingkungan dan
partisipasi publik.
b. Mengembangkan kebijakan dan strategi energi nuklir nasional yang
mendefinisikan tujuan, ruang lingkup dan peran tenaga nuklir dalam bauran
energi negara, serta model pembiayaan dan kepemilikan.
c. Melakukan studi kelayakan komprehensif yang mengevaluasi aspek teknis,
ekonomi, sosial dan lingkungan dari tenaga nuklir, serta potensi lokasi, teknologi
dan vendor.
d. Membangun kapasitas manusia dan kelembagaan yang diperlukan untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengoperasikan program tenaga nuklir, serta
untuk mengawasi keselamatan, keamanan dan pengamanan fasilitas dan bahan
nuklir.
8
e. Melibatkan masyarakat internasional dan organisasi terkait, seperti Badan Energi
Atom Internasional (IAEA), untuk mendapatkan bimbingan, bantuan dan
kerjasama dalam berbagai aspek pengembangan tenaga nuklir.
f. Memperoleh persetujuan, lisensi, dan izin yang diperlukan dari otoritas yang
berwenang untuk pembangunan, commissioning, dan pengoperasian pembangkit
listrik tenaga nuklir.
Langkah-langkah ini mungkin memakan waktu beberapa tahun atau bahkan
puluhan tahun untuk diselesaikan, tergantung pada tingkat kesiapan, sumber daya dan
komitmen negara tersebut.
2.5.3 Persyaratan agar Suatu Negara dapat Melakukan Uji Coba Fusi Nuklir
Dari persyaratan pembuatan pembangkit listrik bertenaga nuklir di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa persyaratan suatu negara agar dapat melakukan uji coba fusi
nuklir memiliki kemiripan. Berikut merupakan persyaratannya:
a. Memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mengembangkan dan memanfaatkan
fusi nuklir sebagai bagian dari agenda penelitian dan kebijakan energi nasional.
b. Memiliki basis ilmiah dan teknis yang kuat di bidang fisika plasma, teknik nuklir,
ilmu material dan disiplin ilmu terkait lainnya.
c. Memiliki akses pendanaan, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang
memadai untuk mendukung desain, konstruksi, dan pengoperasian fasilitas dan
eksperimen fusi nuklir.
d. Memiliki kerangka hukum dan peraturan yang kuat yang menjamin keselamatan,
keamanan dan pengamanan kegiatan fusi nuklir, serta perlindungan lingkungan
dan partisipasi publik.
e. Memiliki keterlibatan aktif dan kolaborasi dengan komunitas internasional dan
organisasi terkait, seperti International Atomic Energy Agency (IAEA), proyek
International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), dan inisiatif regional
atau bilateral lainnya.
2.6 Keunggulan dan Kekurangan dari Penggunaan Fusi Nuklir sebagai Energi Alternatif
Pemanfaatan fusi nuklir sendiri memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
a. Fusi nuklir tidak menghasilkan limbah radioaktif yang berbahaya seperti fisi
nuklir. Satu-satunya produk sampingan dari fusi nuklir adalah helium, yang tidak
beracun, aman, dan lembam. Dengan begitu, fusi nuklir tidak menimbulkan
ancaman bagi lingkungan atau kesehatan masyarakat.
b. Fusi nuklir memiliki pasokan bahan bakar yang hampir tidak terbatas, karena
menggunakan isotop hidrogen yang dapat diekstrak dari air. Satu liter air
mengandung deuterium yang cukup untuk menghasilkan energi yang sama
9
dengan 300 liter bensin [5]. Selain itu, fusi nuklir juga dapat menggunakan litium
sebagai sumber bahan bakar yang melimpah di kerak bumi dan lautan.
c. Fusi nuklir sangat hemat biaya, karena menghasilkan lebih banyak energi
daripada yang dikonsumsi. Perkiraan biaya listrik dari fusi nuklir adalah sekitar
0,03 USD per kilowatt-jam, yang sebanding atau lebih rendah dari sumber energi
lainnya. Fusi nuklir juga memiliki biaya pengoperasian dan pemeliharaan yang
rendah, karena tidak memerlukan pengolahan bahan bakar atau pembuangan
limbah yang mahal.
d. Fusi nuklir sangat aman, karena tidak melibatkan risiko pelelehan, ledakan, atau
reaksi berantai yang tidak terkendali. Reaktor fusi nuklir dirancang untuk
beroperasi di bawah kondisi yang terkendali, dan setiap gangguan atau malfungsi
akan mematikan reaksi secara otomatis. Fusi nuklir juga tidak menghasilkan gas
rumah kaca atau polutan udara yang berkontribusi terhadap pemanasan global
atau hujan asam.
Selain keunggulan, pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi alternatif juga memiliki
beberapakekurangan, yaitu:
a. Fusi nuklir sangat sulit dicapai dan dipertahankan, karena membutuhkan suhu
dan tekanan yang sangat tinggi untuk mengatasi tolakan alami antara inti
bermuatan positif. Teknologi fusi nuklir saat ini masih eksperimental dan belum
layak secara komersial. Proyek fusi nuklir tercanggih di dunia, ITER,
diperkirakan akan memulai eksperimen plasma pertamanya pada tahun 2025 dan
mencapai kekuatan fusi penuh pada tahun 2035[6].
b. Fusi nuklir memerlukan investasi awal dan infrastruktur yang besar, karena
melibatkan tantangan teknis dan ilmiah yang rumit dan mahal. Pembangunan
ITER saja menelan biaya sekitar 20 miliar euro, dan melibatkan kolaborasi 35
negara serta ribuan peneliti dan insinyur [7]. Pengembangan fusi nuklir juga
menghadapi hambatan politik dan sosial,seperti persepsi publik, regulasi dan
pendanaan.
c. Fusi nuklir mungkin memiliki beberapa dampak lingkungan dan kesehatan,
meskipun jauh lebih rendah daripada fisi nuklir. Reaktor fusi nuklir dapat
menghasilkan beberapa limbah radioaktif tingkat rendah dari aktivasi material
oleh neutron, yang perlu ditanganidan disimpan dengan baik. Reaktor fusi nuklir
juga dapat memancarkan tritium, isotop hidrogen radioaktif, yang dapat
menimbulkan risiko kontaminasi jika bocor ke lingkungan atau tertelan oleh
manusia.
10
3.1 Jenis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah jenis studi kepustakaan (library
research), dengan pendekatan kualitatif. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan penulis yang
masih minimum dalam penanganan fusi nuklir secara langsung serta biaya yang besar untuk
memulai sebuah percobaan fusi nuklir sendiri.
Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah
bahan penelitian [8]. Studi kepustakaan juga dapat mempelajari berbagai buku referensi serta
hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori
mengenai masalah yang akan diteliti [9]. Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan
data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan [10].
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian kepustakaan ini menggunakan satu sumber yaitu
sumber data sekunder. Sumber data sekunder ialah data yang didapat berdasarkan sumber dari
buku, jurnal, makalah, disertasi, dan situs internet. Sumber data yang menjadi bahan akan
penelitian ini berupa buku, jurnal, dan situs internet yang terkait dengan topik yang telah dipilih.
Sumber data penelitian ini terdiri dari 7 situs internet, 1 buku, dan 13 jurnal tentang nuklir, fusi
nuklir, fisi nuklir, serta energi alternatif.
Metode penelitian kepustakaan ini digunakan untuk menyusun konsep mengenai Fusi
Nuklir yang nantinya dapat digunakan sebagai batu loncatan dalam mengembangkannya sebagai
energi alternatif yang dapat digunakan secara komersial. Adapun langkah – langkah dalam
penelitian kepustakaan menurut [11] adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan topik
2. Eksplorasi informasi
3. Menentukan fokus penelitian
4. Pengumpulan sumber data
5. Persiapan penyajian data
6. Penyusunan laporan
11
3.3 Teknik Analisis Data
Setelah semua data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk
sampai pada kesimpulan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten dalam
menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis kritis. Menurut peneliti, perspektif
kritis bukanlah subjek yang tidak memiliki nilai dalam hal penelitian. Analisis yang dilakukan
biasanya berasal dari pandangan atau nilai tertentu yang dipercaya oleh peneliti, oleh karena itu
loyalitas peneliti dan tempat peneliti dalam masalah menentukan bagaimana teks atau data
diterjemahkan.
Adapun langkah – langkah strategis dalam penelitian analisis menurut [12], sebagai
berikut :
1. Penetapan desain atau model penelitian. Disini ditetapkan beberapa media,
analisis perbandingan atau korelasi, objeknya banyak atau sedikit dan sebagainya.
2. Pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks sendiri. Sebagai analisis kritis,
teks merupakan objek yang pokok, bahan terpokok.
3. Pencarian dapat dilakukan dengan menggunakan lembar formulir pengamatan
tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan pencarian data tersebut.
4. Pencarian pengetahuan kontekstual agar penelitian yang dilakukan tidak berada di
ruang hampa, tetapi terlihat kait – mengait dengan faktor – faktor lain.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Saat ini, sumber energi alternatif sangatlah dibutuhkan mengingat semakin menipisnya
persediaan bahan bakar fosil di dunia dan semakin bergantungnya manusia kepada listrik. Salah
satu dari sumber energi alternatif itu adalah fusi nuklir. Fusi nuklir sendiri merupakan suatu
proses menyatukan dua inti atom ringan untuk menciptakan inti yang lebih berat, dengan
mengambil sejumlah kecil materi dan mengubahnya menjadi energi yang lebih besar,
berkebalikan dengan reaksi fisi nuklir. Energi yang dihasilkan oleh peristiwa ini, telah terbukti
oleh para ilmuwan, akan sangat besar dan lebih efisien daripada pembangkit energi
konvensional, dalam artian energi yang dihasilkan besar, namun pencemaran lingkungan yang
disebabkan sangat minim.
Sayangnya, energi alternatif ini masih belum bisa digunakan secara komersial karena
para ilmuwan masih berusaha untuk menemukan suatu cara yang efisien agar inti dari fusi nuklir
ini stabil, dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu yang sangat dekat untuk mencapai tujuan
tersebut adalah Proyek ITER yang merupakan kolaborasi dari banyak negara.
4.2 Saran
Diharapkan bagi para pembaca yang ingin mendalami fusi nuklir atau energi alternatif
secara umum untuk mengambil sumber dari makalah lainnya karena penulis rasa laporan ini masih
memiliki banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun materi. Semoga laporan ini dapat
membantu para pembaca untuk memahami konsep dari fusi nuklir sebagai energi alternatif, dan
bahkan mendorong minat para pembaca dalam bidang fisika termonuklir. Marilah kita juga dukung
para ilmuwan yang sedang bekerja keras menemukan terobosan-terobosan baru dalam penemuan
energi alternatif agar dunia kita menjadi tempat yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Western Washington University, "The Sun and Nuclear Fusion," Western Washington University, 3
February 2022. [Online]. Available:
https://www.wwu.edu/astro101/a101_sun.shtml#:~:text=In%20the%20core%20of%20the,mass%
20is%20converted%20into%20energy.. [Accessed 1 August 2023].
[2] World Nuclear Association, "Nuclear Fusion Power," 2022. [Online]. Available: https://world-
nuclear.org/information-library/current-and-future-generation/nuclear-fusion-
power.aspx#:~:text=Fusion%20fuel%20%E2%80%93%20different%20isotopes%20of,allow%20the
%20nuclei%20to%20fuse.. [Accessed 5 August 2023].
[3] BYJU'S, "What is Nuclear Fisson?," 2023. [Online]. Available: https://byjus.com/physics/what-is-
nuclear-fission/#what-is-nuclear-fission. [Accessed 2 August 2023].
[4] H. U. Rahman, "10 Most Advanced Countries in Nuclear Fusion," Insider Monkey, 13 February
2023. [Online]. Available: https://finance.yahoo.com/news/10-most-advanced-countries-nuclear-
201431166.html. [Accessed 8 August 2023].
[5] Asia-Pasific Economics Blog, "10 Advantages and Disadvantages of Nuclear Fusion," 16 March
2016. [Online]. Available: https://apecsec.org/10-advantages-and-disadvantages-of-nuclear-
fusion/. [Accessed 8 August 2023].
[6] J. Martinez, "Remarks on Nuclear Fusion Energy: Advantages, and Disadvantages," p. 11, 2022.
[7] C. Seife, "World's Largest Fusion Project Is in Big Trouble, New Documents Reveal," Scientific
American, 15 June 2023. [Online]. Available: https://www.scientificamerican.com/article/worlds-
largest-fusion-project-is-in-big-trouble-new-documents-reveal/?amp=true. [Accessed 8 August
2023].
[8] M. Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.
[9] J. Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
[10] M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia., 2003.
[11] C. C. Kuhltau, Teaching The Library Research., USA: Scarecrow Press Inc., 2002.
[12] S. Anwar, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2016.
DAFTAR GAMBAR & TABEL
Gambar 2.1 Reaksi Pemisahan Uranium-235 ...............................................................................................5
Gambar 2.2 Reaksi Pemisahan Uranium-233 ...............................................................................................5
Gambar 2.3 Reaksi Pemisahan Plutonium-239.............................................................................................5
Tabel 2. 1 Negara dengan Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir serta Listrik yang Disediakan....................7

More Related Content

Similar to Pemanfaatan Fusi Nuklir Sebagai Energi Alternatif

ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
Mercu Buana University
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertamina
Muya Avisiena
 
K4 t2-st1-p2
K4 t2-st1-p2K4 t2-st1-p2
K4 t2-st1-p2
muhammad ridwan
 
Rpp sumber energi
Rpp sumber energiRpp sumber energi
Rpp sumber energi
Joko Wahyono
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IAD
Mut Mu3tiah
 
RPS_202220330107.pdf
RPS_202220330107.pdfRPS_202220330107.pdf
RPS_202220330107.pdf
saahanii
 
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docxLaporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
TitoFauzanAdhim1
 
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesia
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesiaOlga mania fisika energi universitas kristen indonesia
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesia
FISIKAUKI
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Ethelbert Phanias
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
Ethelbert Phanias
 
Nuklir
NuklirNuklir
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Ethelbert Phanias
 
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitianKonsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
AhmadIlham21
 
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIKPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
Letdi Desisandi
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Dewi Ponco
 
Contoh proposal pkm gagasan tertulis
Contoh proposal pkm gagasan tertulisContoh proposal pkm gagasan tertulis
Contoh proposal pkm gagasan tertulis
Zakiyul Mu'min
 
Radiasi: menguntungkan atau merugikan
Radiasi: menguntungkan atau merugikanRadiasi: menguntungkan atau merugikan
Radiasi: menguntungkan atau merugikan
azzam zukhrofani iman
 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
afrianarohmi1
 
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
 

Similar to Pemanfaatan Fusi Nuklir Sebagai Energi Alternatif (20)

ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
ENERGI NUKLIR SEBAGAI SOLUSI DARI MASALAH ENERGI DAN BUAH SIMALAKAMA PLTN DI ...
 
Makalah osn pertamina
Makalah osn pertaminaMakalah osn pertamina
Makalah osn pertamina
 
K4 t2-st1-p2
K4 t2-st1-p2K4 t2-st1-p2
K4 t2-st1-p2
 
Rpp sumber energi
Rpp sumber energiRpp sumber energi
Rpp sumber energi
 
Makalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IADMakalah obsevasi IAD
Makalah obsevasi IAD
 
RPS_202220330107.pdf
RPS_202220330107.pdfRPS_202220330107.pdf
RPS_202220330107.pdf
 
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docxLaporan penelitian ilmiah PLTU.docx
Laporan penelitian ilmiah PLTU.docx
 
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesia
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesiaOlga mania fisika energi universitas kristen indonesia
Olga mania fisika energi universitas kristen indonesia
 
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan AnginPemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin
 
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)  PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
PENGGUNAAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR) PADA SISTEM PENGGERAK PANEL...
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIFANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
ANGIN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
 
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitianKonsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
Konsep penelitian ilmiah dan langkah langkah penelitian
 
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIKPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) SEBAGAI PENGHASIL SUMBER ENERGI LISTRIK
 
Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)Makalah hukum I termodinamika(asli)
Makalah hukum I termodinamika(asli)
 
Contoh proposal pkm gagasan tertulis
Contoh proposal pkm gagasan tertulisContoh proposal pkm gagasan tertulis
Contoh proposal pkm gagasan tertulis
 
Radiasi: menguntungkan atau merugikan
Radiasi: menguntungkan atau merugikanRadiasi: menguntungkan atau merugikan
Radiasi: menguntungkan atau merugikan
 
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
02. Analisis Keterkaitan CP dan TP - www.ilmuguru.org.docx
 
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
Ayu Imtyas Rusdiansyah_IPA SD_UAS.pdf
 
materi sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMAmateri sumber energi fisika SMA
materi sumber energi fisika SMA
 

Pemanfaatan Fusi Nuklir Sebagai Energi Alternatif

  • 1. PEMANFAATAN REAKSI FUSI NUKLIR SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF Guru pembimbing : Dra. Catur Wigiyati Disusun oleh : Muhammad Daffa’ Wiandaputra Haribowo SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 MALANG Jl. Sultan Agung No.7, Klojen, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65144 2023
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Pemanfaatan Reaksi Fusi Nuklir Sebagai Energi Alternatif ini dapat diselesaikan dengan lancar, tanpa ada halangan yang berarti. Disadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini, banyak pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan dukungan moril, bimbingan, dan sumbangan pemikiran secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, diucapkan terima kasih kepada: 1. Kepala SMA Negeri 3 Malang, Dra. Hj. Asri Widiapsari, M.Pd, yang telah memberi fasilitas kepada penulis, 2. Ibu Dra. Catur Wigiyati selaku Pembina dalam pembelajaran Fisika penulis, 3. Orang tua yang telah memberikan dukungan terbaik kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini, 4. Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan masukan dalam proses penyelesaian makalah ini, 5. Dan seluruh pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini. Pada makalah ini disadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu sangat diharapkan masukan-masukan dari pembaca baik kritik, saran, atau informasi guna menyempurnakan makalah ini.
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii BAB I............................................................................................................................................................1 1.1 Latar Belakang..............................................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................1 1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................................................2 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................................2 BAB II ..........................................................................................................................................................3 2.1 Energi Alternatif ...........................................................................................................................3 2.2 Fusi Nuklir ....................................................................................................................................3 2.3 Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir...............................................................................4 2.4 Perkembangan Konsep Fusi Nuklir ..............................................................................................6 2.5 Persyaratan yang Dibutuhkan agar Suatu Negara Dapat Melakukan Percobaan Fusi Nuklir......6 2.6 Keunggulan dan Kekurangan dari Penggunaan Fusi Nuklir sebagai Energi Alternatif ................8 BAB III.......................................................................................................................................................10 3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................................10 3.2 Metode Pengumpulan Data.........................................................................................................10 3.3 Teknik Analisis Data...................................................................................................................11 BAB IV.......................................................................................................................................................12 4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................12 4.2 Saran ...........................................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13 DAFTAR GAMBAR & TABEL..............................................................................................................14
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap tahunnya, semua negara akan mengerahkan para ilmuwan-ilmuwannya untuk membuat sebuah terobosan yang dapat menempatkan mereka di puncak ilmu pengetahuan manusia. Salah satu yang paling sering ditemukan berada di kegiatan pencarian sumber energi alternatif, seperti cahaya matahari atau solar, angin, air, dan bahkan fusi nuklir atau nuklir secara umum. Dari 4 energi alternatif di atas, nuklir lah yang masih jarang digunakan oleh sebuah negara, mengingat biaya yang diperlukan besar dan ahli dalam bidang tersebut masih minim. Sejak tahun 1895, banyak penemuan mengenai radiasi atomic, perubahan atomic, dan bahkan fusi nuklir ditemukan. Hal ini pun mengarah pada berlombanya negara adidaya seperti Amerika Serikat, Rusia (pada saat itu Uni Soviet), dan bahkan Jerman (pada saat itu Nazi), untuk memanfaatkan penemuan tersebut menjadi sebuah senjata, sampai akhirnya Amerika Serikat memenangkan perlombaan tersebut dengan membuat bom atom pertama. Selama 1939-1945, Teknik nuklir dunia berfokus pada pembuatan senjata, Akhirnya, pada tahun 1956 hal itu pun berubah. Perang dunia berakhir dan para ilmuwan berfokus pada pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dengan pemanfaatan fusi nuklir. Fusi nuklir merupakan suatu proses yang terjadi dalam nuklir itu sendiri, yang melibatkan penggabungan dua atau lebih inti ringan menjadi inti yang lebih besar dan lebih berat, Fusi nuklir sendiri dapat dimanfaatkan menjadi energi alternatif karena memiliki potensial untuk menghasilkan energi dengan kekuatan yang besar, dengan kadar polusi dan gas rumah kaca yang lebih rendah daripada energi konvensional seperti batu bara dan bahan bakar fosil. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini memiliki beberapa perumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibuat yaitu: 1. Apa itu fusi nuklir? 2. Apa perbedaan fusi nuklir dan fisi nuklir? 3. Bagaimana perkembangan atau penemuan mengenai pemanfaatan energi fusi nuklir saat ini? 4. Agar sebuah negara dapat memanfaatkan energi fusi nuklir, kualifikasi apa saja yang harus dipenuhi? 5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi alternatif?
  • 5. 3 2 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibuat yaitu: 1. Mengetahui apa itu fusi nuklir dan perkembangan penelitiannya saat ini. 2. Mengetahui perbedaan antara fusi nuklir dan pembelahan nuklir. 3. Mengetahui apa saja kualifikasi suatu negara untuk dapat memanfaatkan fusi nuklir sebagai energi alternatif. 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi alternatif. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pemerintah A. Sebagai motivasi agar mengikuti proyek internasional yang akan berdampak pada dunia ke depannya. B. Dorongan untuk mengejar ketertinggalan yang dialami di bidang sains, terutama dalam bidang fisika nuklir. 2. Bagi Masyarakat A. Mengetahui informasi mengenai kemajuan serta perkembangan pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi alternatif. B. Mengetahui keunggulan serta kekurangan dari fusi nuklir sebagai energi alternatif
  • 6. 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Energi Alternatif Energi alternatif adalah energi yang tidak berasal dari bahan bakar fosil dan karenanya menghasilkan sedikit atau tidak ada gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2). Artinya, energi yang dihasilkan dari sumber alternatif tidak berkontribusi pada efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Saat ini, kebutuhan energi listrik semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil semakin berkurang. Dengan begitu, maka dibutuhkan alternatif untuk menggantikannya dan tetap memenuhi kebutuhan listrik dunia. Seiring perkembangan zaman, para peneliti telah berusaha untuk menemukan sumber energi alternatif, antara lain air, angin, panas bumi, dan yang sedang diuji coba saat ini, fusi nuklir. 2.2 Fusi Nuklir 2.2.1. Fusi Nuklir Secara Umum Fusi nuklir atau reaksi termonuklir adalah proses menyatukan dua inti atom ringan untuk menciptakan inti yang lebih berat, dengan mengambil sejumlah kecil materi dan mengubahnya menjadi energi yang lebih besar. Salah satu contoh dari konsep ini adalah bagaimana matahari dapat mendapatkan energinya untuk bersinar. 2.2.2. Fusi Nuklir di dalam Matahari Matahari terdiri dari banyak lapisan, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri, yang kira-kira terdiri dari 75% hidrogen dan 25% massa helium. Secara singkat, matahari adalah bola gas besar yang cukup panas untuk menerangi setiap tingkat. Inti matahari yang merupakan wilayah terdekat dengan permukaannya, memiliki suhu sekitar 15 juta Kelvin, kepadatan 150 kali lipat dari air, dan tekanan lebih dari 200 miliar kali lebih besar dari atmosfer Bumi. Melalui proses yang dikenal sebagai fusi termonuklir di wilayah yang padat dan panas ini, energi matahari terbentuk. Di dalam inti Matahari, hidrogen diubah menjadi helium. Ini disebut fusi nuklir. Dibutuhkan empat atom hidrogen untuk melebur menjadi setiap atom helium. Selama proses sebagian massa diubah menjadi energi. Massa 4 atom H: 4,03130 AMU Massa atom 1 He: 4,00268 AMU 1 Satuan Massa Atom (AMU) sama dengan 1,67×10-27 kg
  • 7. 4 t bola lampu 60 watt tetap bersinar selama 4 Selisih antara massa 4 atom H dan 1 atom He adalah 0,02862 AMU yang hanya 0,71% dari massa semula. Bagian kecil dari massa ini diubah menjadi energi. Jika 4 gram (1/8 ons) H diubah menjadi He, hanya 2,8x10-3 gram massa yang diubah menjadi energi. Untuk menghitung berapa banyak energi yang dihasilkan dari mengubah sejumlah kecil massa tersebut, maka dapat digunakan rumus kesetaraaan energi dan massa Einstein, yaitu: E = mc2 E = (2,8x10-3 gram) × c2 E = (2,8 × 10-6 kg) × (3 × 108m/detik)2 E = 2,6 × 1011 joule Sehingga energi tersebut ternyata dapat membua lebih dari 100 tahun [1]. E : Energi m : Massa c : kecepatan cahaya (konstan) 2.2.3. Reaktor Fusi Nuklir Dalam reaktor fusi, konsepnya adalah bahwa neutron yang dihasilkan dari reaksi fusi D-T (Deuterium-Tritium) akan diserap dalam selimut yang mengandung litium yang mengelilingi inti. Litium kemudian diubah menjadi tritium (yang digunakan untuk bahan bakar reaktor) dan helium. Selimut harus cukup tebal (sekitar 1 meter) untuk memperlambat neutron berenergi tinggi (14 MeV). Energi kinetik neutron diserap oleh selimut, menyebabkannya memanas. Energi panas dikumpulkan oleh pendingin (air, helium atau Li-Pb eutektik) yang mengalir melalui selimut dan, dalam pembangkit listrik fusi, energi ini akan digunakan untuk menghasilkan listrik dengan metode konvensional. Jika tritium yang diproduksi tidak mencukupi, beberapa sumber tambahan harus digunakan seperti menggunakan reaktor fisi untuk menyinari air berat atau litium dengan neutron, dan tritium asing menimbulkan kesulitan dalam penanganan, penyimpanan, dan transportasi [2]. 2.3 Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir 2.3.1. Pengertian Fisi Nuklir Fisi nuklir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat sebuah atom yang lebih besar mengalami fisi atau pembelahan ketika sebuah neutron menabraknya, sehingga terjadi tereksitasi dan terbelah menjadi dua atom yang lebih kecil, yang disebut sebagai produk fisi. Sejumlah besar energi dihasilkan ketika setiap atom membelah. Unsur yang paling sering digunakan untuk proses fisi di reaktor tenaga nuklir adalah plutonium dan uranium karena dinilai mudah untuk dimulai dan diatur. Dalam sebuah reaktor fisi, energi yang dilepaskan selama proses fisi menghangatkan air menjadi uap, dan uap tersebut nantinya akan memutar sebuah turbin, menciptakan tenaga bebas karbon.
  • 8. 5 [3] 5 2.3.2. Contoh-Contoh Penerapan Konsep Fisi Nuklir 1. Salah satu contoh dari reaksi fisi nuklir adalah pemisahan Uranium-235. Persamaan reaksi telah diberikan di bawah ini: Gambar 2.1 Reaksi Pemisahan Uranium-235 2. Contoh fisi nuklir lainnya adalah pemisahan Uranium-233. Persamaan reaksi telah diberikan di bawah ini: Gambar 2.2 Reaksi Pemisahan Uranium-233 3. Pemisahan Plutonium-239 adalah contoh lain dari fisi nuklir yang diberikan di bawah ini: Gambar 2.3 Reaksi Pemisahan Plutonium-239 2.3.3. Perbedaan antara Fusi Nuklir dan Fisi Nuklir Fusi nuklir dan fisi nuklir merupakan dua konsep fisika yang berbeda, berikut merupakan perbedaan di antara keduanya: • Fisi nuklir terjadi saat inti yang berat pecah menjadi dua yang lebih ringan, dengan cara membombardir inti berat dengan neutron, sedangkan fusi nuklir terjadi saat dua inti bergabung untuk membentuk inti yang berat, dengan cara memanaskan inti ringan sampai suhu yang sangat tinggi. • Fisi nuklir melibatkan reaksi berantai sedangkan fusi nuklir tidak melibatkan reaksi berantai. • Saat ini manusia telah memiliki mekanisme yang tepat untuk mengontrol reaksi fisi untuk menghasilkan listrik, sedangkan mekanisme untuk mengontrol reaksi fusi belum sempurna. • Pembuangan limbah fisi nuklir merupakan masalah lingkungan yang besar, sedangkan untuk fusi nuklir tidak mengeluarkan limbah sebanyak fisi nuklir. • Bahan baku untuk melakukan fisi nuklir tidak mudah didapat dan harganya mahal, sedangkan bahan baku fusi nuklir relatif murah dan mudah didapat
  • 9. 6 2.4 Perkembangan Konsep Fusi Nuklir Konsep fusi nuklir ditemukan pada tahun 1930-an, dan sejak saat itu banyak percobaan telah dilakukan untuk mematangkan konsep tersebut. Saat ini sudah ada sekitar 20 reaktor fusi nuklir di dunia, yang saling berlomba-lomba untuk mencapai suhu optimal yang sangat tinggi, agar fusi nuklir itu dapat terjadi. Pada tahun 1958, di konferensi Atoms for Peace di Geneva, negara adidaya seperti Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa mendeklarasikan riset fusi nuklir atau sebagai usaha kerjasama internasional. Hal ini pun mengarah ke dibuatnya proyek pembuatan reaktor fusi nuklir terbesar di dunia, yang bernama Tokomak. Nama Tokomak sendiri berasal dari bahasa rusia тороидальная камера с магнитными катушками, yang berarti ruang toroidal dengan kumparan magnet. Fasilitas ini berlokasi di sebuah lahan di Saint- Paul-les-Durance, Selatan Perancis. Sayangnya, hingga saat ini, International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) tersebut masih belum dapat menghasilkan listrik bagi konsumen publik. Pengadilan Auditor Eropa pun memperingatkan bahwa kemungkinan proyek tersebut akan mengalami beberapa hambatan karena meningkatnya dana yang dibutuhkan. Pada tahun 2022 silam, reaktor EAST yang ada di China memecahkan rekor penahanan fusi nuklir terlama di suhu 126.000.000 °F, selama 17 menit. Saat ini, reaktor EAST digunakan sebagai tempat uji coba teknologi yang akan digunakan dalam reaktor ITER atau Tokamak yang ada di Perancis. Kemudian sebulan setelah pemecahan rekor tersebut, para ilmuwan di Joint European Torus (JET) Laboratory, mengumumkan bahwa mereka berhasil menghasilkan 59 MJ energi fusi stabil, yang berkali lipat lebih besar daripada yang diumumkan oleh Lawrence National Laboratory pada bulan Agustus, tahun 2021, yang menghasilkan 1.3 MJ energi. Hal ini pun juga mendukung pembaharuan serta peningkatan proyek ITER. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa pada saat ini, energi dari fusi nuklir masih belum dapat digunakan secara komersial. Tetapi, melihat pesatnya perkembangan teknologi, serta dukungan pemerintah dari berbagai negara, baik dalam bentuk pemberian dana atau bahkan kebijakan tertentu, kemungkinan untuk terwujudnya pemanfaatan fusi nuklir secara komersial bias terjadi dalam beberapa tahun lagi. 2.5 Persyaratan yang Dibutuhkan agar Suatu Negara Dapat Melakukan Percobaan Fusi Nuklir 2.5.1 Negara-negara yang Menggunakan Listrik dari Tenaga Nuklir Dari beberapa negara yang telah melakukan percobaan mengenai reaktor fusi nuklir, terlihat bahwa negara-negara tersebut telah mampu untuk membuat pembangkit listrik tenaga nuklir. Hal tersebut dapat di lihat dari data di bawah:
  • 10. 7 Negara Listrik Tenaga Nuklir yang Disediakan (GW-hr) Amerika Serikat 771,638 Tiongkok 383,205 Perancis 363,394 Rusia 208,443 Korea Selatan 150,456 Kanada 86,780 Ukraina 81,126 Jerman 65,444 Jepang 61,304 Spanyol 54,218 Tabel 2. 1 Negara dengan Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir serta Listrik yang Disediakan Dari beberapa negara tersebut, yang termasuk dalam 10 negara terdepan dalam terobosan fusi nuklir adalah Rusia, Perancis, Jerman, Tiongkok, Jepang, dan Amerika [4]. Untuk negara lain yang tidak termasuk, kemungkinan besar mereka juga telah melakukan beberapa pengujian terhadap fusi nuklir, tetapi dalam skala yang lebih kecil atau bahkan dengan bekerja sama dengan 10 negara terdepan itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa negara-negara yang telah menerapkan pembangkit listrik bertenaga nuklir di wilayahnya, akan memiliki pengantar atau headstart mengenai fusi nuklir, sehingga memiliki suatu keunggulan daripada negara lain yang belum menerapkan pembangkit listrik bertenaga nuklir. 2.5.2 Persyaratan agar Suatu Negara Dapat Membuat Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir Untuk membuat suatu pembangkit listrik bertenaga nuklir, maka suatu negara perlu memenuhi beberapa persyaratan, antara lain: a. Menetapkan kerangka hukum dan peraturan yang menjamin keselamatan, keamanan dan perlindungan tenaga nuklir, serta perlindungan lingkungan dan partisipasi publik. b. Mengembangkan kebijakan dan strategi energi nuklir nasional yang mendefinisikan tujuan, ruang lingkup dan peran tenaga nuklir dalam bauran energi negara, serta model pembiayaan dan kepemilikan. c. Melakukan studi kelayakan komprehensif yang mengevaluasi aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan dari tenaga nuklir, serta potensi lokasi, teknologi dan vendor. d. Membangun kapasitas manusia dan kelembagaan yang diperlukan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengoperasikan program tenaga nuklir, serta untuk mengawasi keselamatan, keamanan dan pengamanan fasilitas dan bahan nuklir.
  • 11. 8 e. Melibatkan masyarakat internasional dan organisasi terkait, seperti Badan Energi Atom Internasional (IAEA), untuk mendapatkan bimbingan, bantuan dan kerjasama dalam berbagai aspek pengembangan tenaga nuklir. f. Memperoleh persetujuan, lisensi, dan izin yang diperlukan dari otoritas yang berwenang untuk pembangunan, commissioning, dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir. Langkah-langkah ini mungkin memakan waktu beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun untuk diselesaikan, tergantung pada tingkat kesiapan, sumber daya dan komitmen negara tersebut. 2.5.3 Persyaratan agar Suatu Negara dapat Melakukan Uji Coba Fusi Nuklir Dari persyaratan pembuatan pembangkit listrik bertenaga nuklir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persyaratan suatu negara agar dapat melakukan uji coba fusi nuklir memiliki kemiripan. Berikut merupakan persyaratannya: a. Memiliki visi dan strategi yang jelas untuk mengembangkan dan memanfaatkan fusi nuklir sebagai bagian dari agenda penelitian dan kebijakan energi nasional. b. Memiliki basis ilmiah dan teknis yang kuat di bidang fisika plasma, teknik nuklir, ilmu material dan disiplin ilmu terkait lainnya. c. Memiliki akses pendanaan, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang memadai untuk mendukung desain, konstruksi, dan pengoperasian fasilitas dan eksperimen fusi nuklir. d. Memiliki kerangka hukum dan peraturan yang kuat yang menjamin keselamatan, keamanan dan pengamanan kegiatan fusi nuklir, serta perlindungan lingkungan dan partisipasi publik. e. Memiliki keterlibatan aktif dan kolaborasi dengan komunitas internasional dan organisasi terkait, seperti International Atomic Energy Agency (IAEA), proyek International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER), dan inisiatif regional atau bilateral lainnya. 2.6 Keunggulan dan Kekurangan dari Penggunaan Fusi Nuklir sebagai Energi Alternatif Pemanfaatan fusi nuklir sendiri memiliki beberapa keuntungan, antara lain: a. Fusi nuklir tidak menghasilkan limbah radioaktif yang berbahaya seperti fisi nuklir. Satu-satunya produk sampingan dari fusi nuklir adalah helium, yang tidak beracun, aman, dan lembam. Dengan begitu, fusi nuklir tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan atau kesehatan masyarakat. b. Fusi nuklir memiliki pasokan bahan bakar yang hampir tidak terbatas, karena menggunakan isotop hidrogen yang dapat diekstrak dari air. Satu liter air mengandung deuterium yang cukup untuk menghasilkan energi yang sama
  • 12. 9 dengan 300 liter bensin [5]. Selain itu, fusi nuklir juga dapat menggunakan litium sebagai sumber bahan bakar yang melimpah di kerak bumi dan lautan. c. Fusi nuklir sangat hemat biaya, karena menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi. Perkiraan biaya listrik dari fusi nuklir adalah sekitar 0,03 USD per kilowatt-jam, yang sebanding atau lebih rendah dari sumber energi lainnya. Fusi nuklir juga memiliki biaya pengoperasian dan pemeliharaan yang rendah, karena tidak memerlukan pengolahan bahan bakar atau pembuangan limbah yang mahal. d. Fusi nuklir sangat aman, karena tidak melibatkan risiko pelelehan, ledakan, atau reaksi berantai yang tidak terkendali. Reaktor fusi nuklir dirancang untuk beroperasi di bawah kondisi yang terkendali, dan setiap gangguan atau malfungsi akan mematikan reaksi secara otomatis. Fusi nuklir juga tidak menghasilkan gas rumah kaca atau polutan udara yang berkontribusi terhadap pemanasan global atau hujan asam. Selain keunggulan, pemanfaatan fusi nuklir sebagai energi alternatif juga memiliki beberapakekurangan, yaitu: a. Fusi nuklir sangat sulit dicapai dan dipertahankan, karena membutuhkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi untuk mengatasi tolakan alami antara inti bermuatan positif. Teknologi fusi nuklir saat ini masih eksperimental dan belum layak secara komersial. Proyek fusi nuklir tercanggih di dunia, ITER, diperkirakan akan memulai eksperimen plasma pertamanya pada tahun 2025 dan mencapai kekuatan fusi penuh pada tahun 2035[6]. b. Fusi nuklir memerlukan investasi awal dan infrastruktur yang besar, karena melibatkan tantangan teknis dan ilmiah yang rumit dan mahal. Pembangunan ITER saja menelan biaya sekitar 20 miliar euro, dan melibatkan kolaborasi 35 negara serta ribuan peneliti dan insinyur [7]. Pengembangan fusi nuklir juga menghadapi hambatan politik dan sosial,seperti persepsi publik, regulasi dan pendanaan. c. Fusi nuklir mungkin memiliki beberapa dampak lingkungan dan kesehatan, meskipun jauh lebih rendah daripada fisi nuklir. Reaktor fusi nuklir dapat menghasilkan beberapa limbah radioaktif tingkat rendah dari aktivasi material oleh neutron, yang perlu ditanganidan disimpan dengan baik. Reaktor fusi nuklir juga dapat memancarkan tritium, isotop hidrogen radioaktif, yang dapat menimbulkan risiko kontaminasi jika bocor ke lingkungan atau tertelan oleh manusia.
  • 13. 10 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah jenis studi kepustakaan (library research), dengan pendekatan kualitatif. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan penulis yang masih minimum dalam penanganan fusi nuklir secara langsung serta biaya yang besar untuk memulai sebuah percobaan fusi nuklir sendiri. Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian [8]. Studi kepustakaan juga dapat mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti [9]. Studi kepustakaan juga berarti teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan [10]. 3.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian kepustakaan ini menggunakan satu sumber yaitu sumber data sekunder. Sumber data sekunder ialah data yang didapat berdasarkan sumber dari buku, jurnal, makalah, disertasi, dan situs internet. Sumber data yang menjadi bahan akan penelitian ini berupa buku, jurnal, dan situs internet yang terkait dengan topik yang telah dipilih. Sumber data penelitian ini terdiri dari 7 situs internet, 1 buku, dan 13 jurnal tentang nuklir, fusi nuklir, fisi nuklir, serta energi alternatif. Metode penelitian kepustakaan ini digunakan untuk menyusun konsep mengenai Fusi Nuklir yang nantinya dapat digunakan sebagai batu loncatan dalam mengembangkannya sebagai energi alternatif yang dapat digunakan secara komersial. Adapun langkah – langkah dalam penelitian kepustakaan menurut [11] adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan topik 2. Eksplorasi informasi 3. Menentukan fokus penelitian 4. Pengumpulan sumber data 5. Persiapan penyajian data 6. Penyusunan laporan
  • 14. 11 3.3 Teknik Analisis Data Setelah semua data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data untuk sampai pada kesimpulan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis kritis. Menurut peneliti, perspektif kritis bukanlah subjek yang tidak memiliki nilai dalam hal penelitian. Analisis yang dilakukan biasanya berasal dari pandangan atau nilai tertentu yang dipercaya oleh peneliti, oleh karena itu loyalitas peneliti dan tempat peneliti dalam masalah menentukan bagaimana teks atau data diterjemahkan. Adapun langkah – langkah strategis dalam penelitian analisis menurut [12], sebagai berikut : 1. Penetapan desain atau model penelitian. Disini ditetapkan beberapa media, analisis perbandingan atau korelasi, objeknya banyak atau sedikit dan sebagainya. 2. Pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks sendiri. Sebagai analisis kritis, teks merupakan objek yang pokok, bahan terpokok. 3. Pencarian dapat dilakukan dengan menggunakan lembar formulir pengamatan tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan pencarian data tersebut. 4. Pencarian pengetahuan kontekstual agar penelitian yang dilakukan tidak berada di ruang hampa, tetapi terlihat kait – mengait dengan faktor – faktor lain.
  • 15. BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Saat ini, sumber energi alternatif sangatlah dibutuhkan mengingat semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil di dunia dan semakin bergantungnya manusia kepada listrik. Salah satu dari sumber energi alternatif itu adalah fusi nuklir. Fusi nuklir sendiri merupakan suatu proses menyatukan dua inti atom ringan untuk menciptakan inti yang lebih berat, dengan mengambil sejumlah kecil materi dan mengubahnya menjadi energi yang lebih besar, berkebalikan dengan reaksi fisi nuklir. Energi yang dihasilkan oleh peristiwa ini, telah terbukti oleh para ilmuwan, akan sangat besar dan lebih efisien daripada pembangkit energi konvensional, dalam artian energi yang dihasilkan besar, namun pencemaran lingkungan yang disebabkan sangat minim. Sayangnya, energi alternatif ini masih belum bisa digunakan secara komersial karena para ilmuwan masih berusaha untuk menemukan suatu cara yang efisien agar inti dari fusi nuklir ini stabil, dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu yang sangat dekat untuk mencapai tujuan tersebut adalah Proyek ITER yang merupakan kolaborasi dari banyak negara. 4.2 Saran Diharapkan bagi para pembaca yang ingin mendalami fusi nuklir atau energi alternatif secara umum untuk mengambil sumber dari makalah lainnya karena penulis rasa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun materi. Semoga laporan ini dapat membantu para pembaca untuk memahami konsep dari fusi nuklir sebagai energi alternatif, dan bahkan mendorong minat para pembaca dalam bidang fisika termonuklir. Marilah kita juga dukung para ilmuwan yang sedang bekerja keras menemukan terobosan-terobosan baru dalam penemuan energi alternatif agar dunia kita menjadi tempat yang lebih baik.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA [1] Western Washington University, "The Sun and Nuclear Fusion," Western Washington University, 3 February 2022. [Online]. Available: https://www.wwu.edu/astro101/a101_sun.shtml#:~:text=In%20the%20core%20of%20the,mass% 20is%20converted%20into%20energy.. [Accessed 1 August 2023]. [2] World Nuclear Association, "Nuclear Fusion Power," 2022. [Online]. Available: https://world- nuclear.org/information-library/current-and-future-generation/nuclear-fusion- power.aspx#:~:text=Fusion%20fuel%20%E2%80%93%20different%20isotopes%20of,allow%20the %20nuclei%20to%20fuse.. [Accessed 5 August 2023]. [3] BYJU'S, "What is Nuclear Fisson?," 2023. [Online]. Available: https://byjus.com/physics/what-is- nuclear-fission/#what-is-nuclear-fission. [Accessed 2 August 2023]. [4] H. U. Rahman, "10 Most Advanced Countries in Nuclear Fusion," Insider Monkey, 13 February 2023. [Online]. Available: https://finance.yahoo.com/news/10-most-advanced-countries-nuclear- 201431166.html. [Accessed 8 August 2023]. [5] Asia-Pasific Economics Blog, "10 Advantages and Disadvantages of Nuclear Fusion," 16 March 2016. [Online]. Available: https://apecsec.org/10-advantages-and-disadvantages-of-nuclear- fusion/. [Accessed 8 August 2023]. [6] J. Martinez, "Remarks on Nuclear Fusion Energy: Advantages, and Disadvantages," p. 11, 2022. [7] C. Seife, "World's Largest Fusion Project Is in Big Trouble, New Documents Reveal," Scientific American, 15 June 2023. [Online]. Available: https://www.scientificamerican.com/article/worlds- largest-fusion-project-is-in-big-trouble-new-documents-reveal/?amp=true. [Accessed 8 August 2023]. [8] M. Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008. [9] J. Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006. [10] M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia., 2003. [11] C. C. Kuhltau, Teaching The Library Research., USA: Scarecrow Press Inc., 2002. [12] S. Anwar, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: Salemba Empat, 2016.
  • 17. DAFTAR GAMBAR & TABEL Gambar 2.1 Reaksi Pemisahan Uranium-235 ...............................................................................................5 Gambar 2.2 Reaksi Pemisahan Uranium-233 ...............................................................................................5 Gambar 2.3 Reaksi Pemisahan Plutonium-239.............................................................................................5 Tabel 2. 1 Negara dengan Pembangkit Listrik Bertenaga Nuklir serta Listrik yang Disediakan....................7