Dokumen tersebut membahas tentang partisipasi masyarakat dalam pemilu, golput sebagai bentuk kritik terhadap pihak yang dipilih, faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya golput, dan strategi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu seperti pendidikan politik, peran partai politik, dan sosialisasi oleh penyelenggara pemilu. Dokumen ini juga membahas tentang budaya politik di Indonesia yang bersifat campuran antara
2. GOLPUT (Golongan Putih)
• Bentuk sikap kritis warga negara
sebagai hasil apresiasi terhadap
para pihak yang dapat dipilih
termasuk evaluasi terhadap
kinerja dan produktifitas
pemerintah.
• Arief Budiman sebagai salah
seorang eksponen Golput
berpendapat bahwa gerakan
tersebut bukan untuk mencapai
kemenangan politik, tetapi lebih
untuk melahirkan tradisi di mana
ada jaminan perbedaan pendapat
dengan penguasa dalam situasi
apa pun
3. Faktor – Faktor Penyebab Tingginya
Golongan putih
1. Faktor Internal
Ada dua faktor yang menjadi alasan
yang datang dari individu pemilih yang
mengakibatkan mereka tidak
menggunakan hak pilih
1. Faktor Teknis
2. Faktor Pekerjaan
2. Faktor Eksternal
Faktor eksterrnal yang berasal dari luar
yang mengakibatkan pemilih tidak
menggunakan hak pilihnya. Ada tiga
faktor yang termasuk dalam kategori ini
1. Faktor Administrasi
2. Faktor Sosialiasi
3. Faktor Politik
4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
Dalam Pemilu 2014
• Peningkatan partisipasi
masyarakat sangat penting
dalam pelaksanaan
pemilihan umum dalam
proses memilih anggota
legislatif dan eksekutif.
Karena bagaimanapun
masyarakat memiliki andil
yang cukup besar dalam
proses pemilihan umum
dimana masyarakat sebagai
pemilih yang menentukan
dalam pemenangan dalam
proses pemilihan umum
tersbut
5. Strategi Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Dalam Pemilu 2014
1. Pendidikan politik rakyat
Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogik diantara pemberi dan
penerima pesan. Melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan
mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya
dari berbagai pihak dalam sistem politik seperti sekolah, pemerintah, dan
partai politik.
2. Memaksimalkan Fungsi Partai Politik
Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna
melaksanakan /mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai
dengan ideologi tertentu. Oleh karena itu maka untuk mencapai tujuannya
tersebut maka partai politik memiliki fungsi:
a. Sarana Komunikasi Politik
b.Sosialisasi Politik (Political Socialization);
c.Sarana Rekruitmen Politik (Political Recruitment)
d.Pengatur Konflik (Conflict Management
6. 3. Memaksimalkan Sosialisasi oleh
Penyelenggara Pemilu
a) Memaksimalkan proses
sosialisasi
b) Pendidikan bagi pemilih
perlu mendapatkan fokus
yang jelas
c) Survei atau jajak pendapat
dan penghitungan
d) Meningkatan kinerja
penyelenggara Pemilu
e) lembaga penyelenggara
pemilu bekerjasama yang
berkesinambungan dengan
lembaga pendidikan,
Ormas, LSM
7. Budaya Politik
• Budaya politik merupakan
sistem nilai dan keyakinan
yang dimiliki bersama oleh
masyarakat, namun setiap
unsur masyarakat berbeda
pula budaya politiknya,
seperti antara masyarakat
denagan para elitnya.
• Roy Macridis mengatakan
bahwa Budaya politik
sebagai tujuan bersama dan
peraturan yang harus
diterima bersama.
8. Bentuk Bentuk budaya Politik
1. Budaya Politik Parokial
2. Budaya Politik Kaula
3. Budaya Politik Partisan
4. Budaya PolitikCampuran
9. Budaya Politik Indonesia Tentang pemilu
• Budaya politik di Indonesia merupakan perwujudan nilai nilai
yang dianut oleh masyarakat Indonesia yang diyakini sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan kegiatan polituk
kenegaraan.
• Budaya Politik Indonesia saat ini adalah Campuran dari
Parokial, Kaula, dan Partisipan , dari segi budaya Politik
Partisipan
10. Gambaran tentang budaya politik di indonesia dapat kita
lihat melalui beberapa variabel :
• Struktur kultur di
Indonesia
• Budaya politik di
Indonesia bersifat
parochial
• Kecenderungan budaya
politik Indonesia yang
masih diwarnai dengan
sikap paternalisme dan
sifat patrimonial