Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penataan ruang laut yang jelas untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan mencapai kemakmuran. Beberapa ahli ekonomi menyarankan perbaikan infrastruktur pelabuhan dan transportasi antarpelabuhan serta pengurangan biaya pelabuhan untuk mendukung pengembangan sektor maritim. Visi poros maritim harus dijelaskan dengan baik agar tidak disalahartikan dan dieksploitasi

1. Sua­ra Pem­ba­ru­an Jumat, 27 Februari 2015 Utama A 3
[JAKARTA] Poros mari-
tim akan membawa
Indonesia menuju kemak-
muran. Hasil bumi maupun
hasil laut Indonesia nilai-
nya akan lebih tinggi kare-
na Indonesia memanfaat-
kan campur tangan tekno-
logi serta membangun in-
frastruktur penunjang.
Namun, visi-misi terse-
but harus jelas dan terpe-
rinci serta tersosialisasi
agar tidak terjadi kekeliru-
an di mana negara justru
akan lebih mudah dieks-
ploitasi karena poros mari-
tim ini. Diperlukan penata-
an ruang laut dalam ke-
rangka perlindungan dan
pemanfaatan potensi sum-
ber daya.
Pengamat ekonomi dari
IPB Arif Satria menilai un-
tuk mewujudkan gagasan
Presiden Jokowi yang men-
jadikan Indonesia sebagai
poros maritim dunia diper-
lukan penataan ruang laut
dalam kerangka perlin-
dungan dan pemanfaatan
potensi sumber daya.
“Pemerintahan Jokowi-
Jusuf Kalla memiliki kewa-
jiban menyusun rencana
tata ruang laut nasional dan
juga perencanaan zonasi
kawasan laut. Kalau sudah
dibangun tata ruang itu oto-
matis akan berdampak ke
daerah. Daerah pun sema-
kin siap,” katanya.
Dia menilai, saat ini pe-
nataan ruang laut di wila-
yah di atas 12 mil belum
ada, khususnya di wilayah-
wilayah pantai. Sebab dari
416 kabupaten yang memi-
liki tata ruang laut hanya
ada 13 kabupaten.
“Dan dari 33 provinsi
hanya 4. Karena tata ruang
laut yang masih di bawah
12 mil, tata ruang laut tak
ada,” tegasnya.
Pengamat ekonomi dari
Centre for Strategic and
International Studies
(CSIS) Pande Radja
Silalahi membenarkan, po-
ros maritim akan memba-
wa Indonesia menuju ke-
makmuran. Hasil bumi ma-
upun hasil laut Indonesia
nilainya akan lebih tinggi
karena Indonesia telah me-
miliki infrastruktur yang
mumpuni.
Namun, visi-misi harus
jelas, jangan sampai justru
negara akan lebih mudah
dieksploitasi dengan ada-
nya poros bahari. “Hanya
bagaimana pemerintah bisa
mengomunikasikan visi
misinya dengan baik supa-
ya tidak terjadi kekeliru-
an,” ucapnya.
Selain itu, hal utama
yang harus dibenahi menu-
rutnya agar Indonesia mam-
pu menjadi poros maritim
dunia yakni dengan membe-
nahi infrastruktur perhu-
bungan seperti pelabuhan
dan kapalnya. “Ini butuh
waktu yang tidak pendek,
melainkan panjang. Tapi, ki-
ta harus terus berusaha me-
manfaatkan maritim kita ka-
rena itulah yang menjadikan
satu kesatuan di Indonesia,”
kata Pande.
Pengamat Ekonomi da-
ri UI Berly Martawardaya
juga mengatakan, yang
perlu diperbaiki adalah pe-
labuhan termasuk infra-
struktur dan layanan.
Selain itu, peningkatan fre-
kuensi kapal dan koneksi
antara pelabuhan dengan
kereta.
“Di pelabuhan-pela-
buhan utama harus ada ke-
reta, baik untuk penum-
pang ke tengah kota dan
untuk barang atau kargo
sehingga memotong biaya
dan waktu distribusi,” im-
buh dia.
Anggota Komisi IV
DPR yang membidangi ke-
m a r i t i m a n A n t o n
Sihombing mengatakan,
maritim Indonesia tidak di-
kelola dengan baik.
“Kalau pemerintah seri-
us mengelola laut kita saya
pastikan negara ini akan
cepat maju. Walaupun ha-
rus diakui bahwa memba-
ngun maritim itu butuh
waktu lama, setidaknya su-
dah ada kebijakan ke arah
sana,” ujar Anton kepada
SP di Jakarta, Jumat (27/2).
Dia menyatakan, poten-
si pendapatan negara yang
besar dari maritim seperti
pendapatan kapal-kapal
yang melewati zona laut
Indonesia.
Anton juga meminta
pemerintah mengurangi bi-
aya-biaya pelabuhan ter-
masuk mempercepat wak-
tu bongkar muat di pela-
buhan agar investasi ke
maritim lebih bergairah.
[O-2/H-14]
Poros Maritim
Butuh Tata Ruang Laut yang Jelas
BERITASATU PHOTO/DANUNG ARIFIN
Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo (kanan) berbincang dengan Pemimpin
Redaksi Beritasatu.com, Investor Daily dan Suara Pembaruan, Primus Dorimulu dan seluruh staf
redaksi BeritaSatu Media Holdings saat melakukan kunjungan ke Kantor Redaksi BeritaSatu
di BeritaSatu Plaza, Jakarta Selatan, Kamis (26/2).