Bahan ajar ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran PAI di SD, SMP, SMAsan SMK. Topik yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah tentang Media Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari bahan ajar ini, karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas Anda sehari hari sebagai pengajar. Bahan ajar ini juga akan dilengkapi dengan rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat tentang isi bahan ajar ini.
Bahan ajar ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran PAI di SD, SMP, SMAsan SMK. Topik yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah tentang Media Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari bahan ajar ini, karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas Anda sehari hari sebagai pengajar. Bahan ajar ini juga akan dilengkapi dengan rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat tentang isi bahan ajar ini.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. [Type the
document title]
[Type the document subtitle]
[Type the abstract of the document here. The
abstract is typically a short summary of the
contents of the document. Type the abstract of
the document here. The abstract is typically a
short summary of the contents of the document.]
RC.COMPUTER
[Pick the date]
Tim Penyusun : TARBIYAH / PGMI (III)
Masnaeni
Norma Yunita
Novi Dwi Lestari
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2. Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Shalawat dan salam kepada baginda
Rasulullah Muhammad SAW yang telah menuntun manusia dari jalan kesesatan
menuju jalan kebenaran.
Adapun judul modul ini adalah “Outbound Sebagai Media
Pembelajaran”. Penulis menyusun modul ini guna menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah Media Pembelajaran, semoga dengan adanya makalah ini
menjadi salah satu penambahan wawasan keilmuan kita.
Karena keterbatasan kemampuan dari penulis, sudah barang tentu modul
ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini, kami ucapkan terimakasih.
Kendari, 2014
Penulis
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
A. Pengertian dan Hakikat Outbound...................................................................5
B. Sejarah Outbound ...........................................................................................8
C. Outbound Sebagai Media Pembelajaran ........................................................11
ď‚· Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran..........................11
ď‚· Metode dalam Outbound Training.............................................................13
D. Tujuan dan Manfaat Outbound....................................................................106
BAB III PENUTUP..................................................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................21
B. Saran ............................................................................................................22
DAFTAR INDEKS ..................................................................................................23
DAFTAR RIWAYAT PENULIS..............................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28
ii
i
3. A. Latar belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat kompleks
dalam kaitanya dengan bagaimana menjadikan suatu kegiatan pembelajaran
yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan juga menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif dalam artian menyenangkan. Proses ini melibatkan
berbagai unsur yang termasuk dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa,
media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar.
Pembelajaran yang terjadi atau sering terjadi selama ini adalah bahwa
pembelajaran diartikan oleh sebagian besar unsur belajar selama ini, baik itu
guru maupun siswa adalah pembelajaran konvensional yang hanya
memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran
yang otoriter dalam artin gurulah yang berhak menentukan apa yang akan
dipelajari oleh siswa dan faham-fham yang tidak memberikan ruang kreatifitas
baik bagi siswa maupun guru dalam mengembangkan pembelajaran yang
inovatif dan kreatif.
Selama 1 dasawarsa terakhir ini kegiatan outbound sangat diminati oleh
banyak orang termasuk lembaga pendidikan menjadikan outbound sebagai
metode atau media dalam pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
pembelajaran selama ini terlalu banyak di ruangan dan peserta didik terkesan
dituntut berfikir keras. Untuk itu, kegiatan outbound sangatlah cocok dijadikan
sebagai salah satu media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan untuk
mengembangkan pembelajaran yang ada di kelas.
1 2
4. A. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian dan Hakikat Outbound?
2. Bagaimana Sejarah Outbound sebagai Media Pembejaran?
3. Apakah Outbound termasuk Media Pembelajaran?
4. Apa Tujun dan Manfaat Outbound sebagai Media Pembelajaran?
B. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian dan hakikat Outbound.
2. Agar kita dapat mengetahui sejarah Outbound sebagai Media
Pembejaran.
3. Agar kita dapat mengetahui pengertian Outbound Trining.
4. Agar kita dapat mengetahui tujun dan manfaat Outbound sebagai
Media Pembelajaran
3 4
5. A. Pengertian dan Hakikat Outbound
Banyak mungkin orang yang pernah mendengar kata “ OUTBOUND”
namun tidak cukup banyak yang memahami makna tentang outbound itu
sendiri, kata outbound berasal dari pandanan dua suku kata dalam bahasa
Inggris yaitu Out dan bounderes yang berarti keluar dan batas sehingga dalam
pengertian yang sesungguhnya outbound itu ialah keluar dari semua rutinitas
sehari-hari agar dapat melihat diri kita dan team dari prespektif yang berbeda
sehingga diharapkan bernilai positif dalam meningkatkan kinerja dan efektifitas
kerja perorangan maupun kelompok dan terjadi kolaborasi yang solid dalam
kerja team building dalam suatu wadah organisasi.
Outbound yang biasa dikenal dengan istilah outward bound training sudah
sering digunakan sebagai sebuah pelatihan yang ditujukan untuk membangun
tim kerja dan karakter (team work and cha me racter building). Para praktisi
yang terjun langsung dan menggeluti pelatihan yakini bahwa outward bound
training sangat efektif untuk meningkatkan kerja sama dan membangun karakter
individu.
adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang
untuk pengembangan diri dan kelompok, melalui pembentukan
keterbukaan, toleransi, kebersamaan, kepekaan terhadap rasa kebutuhan
dan harapan kelompok / orang lain, dengan memanfaatkan alam sebagai
media atau sarana belajar. (Sundari 2014)1
Pro kontra mengenai outward bound training cukup sulit untuk
dipertemukan tanpa adanya bukti yang komprehensif mengenai keefektifan
outward bound training itu sendiri secara empiris dalam pembelajaran.
Outward bound merupakan salah satu bentuk adventure therapy, yaitu
suatu bentuk treatment psikologis yang difokuskan pada bagaimana
1
Sundari, Dyah Siti. “Outbound Management Training.” Outbound, 2014: 7-9.
5 6
6. menempatkan peserta dalam suatu aktivitas yang menantang perilaku-perilaku
yang tidak efektif dan merubahnya menjadi perilaku yang lebih efektif.
Outbound biasanya dikemas dengan berbagai macam media alam,
misalnya gunung, laut, sungai, hutan, ataupun pantai, tempat di mana kita bisa
keluar dari rutinitas keseharian kita. Lokasinya menuntut kita keluar dari
comfort zone, alias mengharuskan kita untuk menghadapi tantangan-tantangan
yang ekstrim. Kita akan dihadapkan pada kegiatan yang mengejutkan.
Outbound adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk
pengembangan diri dan kelompok, melalui pembentukan keterbukaan, toleransi,
kebersamaan, kepekaan terhadap rasa kebutuhan dan harapan kelompok / orang
lain, dengan memanfaatkan alam sebagai media atau sarana belajar.
Menurut (L.P.Lamury 2007),2
hakikat outbound adalah pada saat
seseorang meninggalkan kenyamanan rumah tangga/tempat kerja yang dikenal,
ke tempat asing dengan mcmpertaruhkan diri dalam berbagai resiko, maka ia
telah melakukan outbound. Pada saat seseorang mengganti cara berpikir dan
cara mengcrjakan sesuatu untuk men-dapatkan sesuatu yang baru, yang dengan
sendirinya juga bukan tanpa resiko, berarti ia juga telah ber-
outbound. Outbound bukan hanya berlangsung pada saat seseorang mengikuti
pendidikan dan pelatihan, kapan saja kita mempertaruhkan kenyamanan dan
2
L.P.Lamury. Outbound Dinamika Kelompok Alam Terbuka. Jakarta: Blitbang RII,
2007.
kemapanan yang kita miliki untuk mengejar sesuatu yang baru, dengan
sendirinya mengandung resiko, maka berarti telah ber-outbound.
B. Sejarah Outbound
Proses mencari pengalaman melalui kegiatan alam terbuka sudah ada
sejak jaman Yunani kuno. Menurut (Ancok 2002), pendidikan melalui kegiatan
alam terbuka ini mulai dilakukan pada tahun 1821 saat didirikan Round Hill
School. Secara sistematik pendidikan melalui kegiatanoutbound dimulai pada
tahun 1941 di Inggris. Lembaga pendidikan outbound pertama ini dibangun
oleh Kurt Hahn, seorang pendidik berkebangsaan Jerman yang bekerjasama
dengan seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt. Kedua orang ini
membangun pendidikan berdasarkan petualangan (adventured based education).
Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan muda bahwa
tindakan yang dilakukan selama pendidikan membawa konsekuensi dan
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain.
7 8
7. Sukses dari lembaga pendidikan tersebut membuat banyak lembaga
pendidikan sejenis dibangun di berbagai negara antara lain di Inggris, Eropa,
Afrika, Asia dan Australia. Begitu pula di Indonesia, lembaga-lembaga
pendidikan manajemen telah banyak menggunakan metode outbounddalam
mengajarkan konsep manajemen.
Metode outbound juga telah digunakan untuk kepentingan terapi
kejiwaan, meningkatkan konsep diri anak nakal, pecandu narkotika, dan
kesulitan di dalam hubungan sosial dan penggunaan metode outbound saat ini
juga sudah merambah ke dalam dunia pendidikan dan pelatihan aparatur.
(L.P.Lamury 2007)3
Di Indonesia, pendidikan dengan menggunakan media alam terbuka bagi
masyarakat sipil (non militer) mulai muncul tahun 1964, ketika ada sekelompok
anak muda melakukan sebuah pendidikan dengan menggunakan alam terbuka
sebagai media dan sarananya, dengan konsep ”belajar seumur hidup” bagi
anggotanya yang sebagian besar anak muda (generasi muda), dengan
berpedoman pada bagaimana mempertahankan hidup (survival), bagaimana
mencapai tujuan yang menantang (Rock Climbing, Mountanering, Rafting dll.),
bagaimana menolong orang lain (Search and Rescue) dan bagaimana
menciptakan kebersamaan (Esprit de Corps), secara disadari dan tidak disadari
semua itu dalam upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik pelakunya dalam
3
L.P.Lamury. Outbound Dinamika Kelompok Alam Terbuka. Jakarta: Blitbang RII,
2007.
menghadapi dan mempersiapkan tantangan hidup. Pendidikan semacam ini
dapat diartikan belajar di alam terbuka, belajar hidup di alam terbuka dan
belajar dari alam (outdoor education) dan belajar dari sebuah petualangan dan
belajar menghadapi tantangan dan belajar menghadapi petualangan (adventure
education atau challenge education), keduanya pendekatan pendidikan tersebut
secara langsung dapat dikatakan sebagai kegiatan di alam terbuka ”outdoor
activity” yang memberi arti, nilai dan makna bagi pelakunya.
Sebagai penggiat di alam terbuka diluar sana, David Hopkins and
Putman serta para pengikutnya melihat aktivitas di alam terbuka sebagai media
pendidikan. Istilah ”outdoor activity for education” mungkin dapat dikatakan
cukup tepat untuk saat ini, karena dalam melakukan aktivitas tersebut ada tiga
formula yang saling berkaitan, diantaranya, Unsur Petualangan / Tantangan
(adventure / challenge), Unsur Alam Terbuka (outdoor), dan Unsur Pendidikan
(education) ketiga unsur tersebut jika disadari oleh pelakunya mampu memberi
nilai atau makna bagi diri (pelaku). Ketiga unsur dan makna yang didapat dari
”outdoor activity ” dapat digambarkan sebagai berikut :
Disengaja atau tidak (dirancang atau tidak dirancang) aktivitas di alam
terbuka memiliki kondisi lingkungan yang unik diantaranya lingkungan fisik
(ketinggian, kedalaman, panas dan dingin) dan lingkungan sosial (teman
seperjalanan dan masyarakat sekitar), aktivitas di alam terbuka juga identik
dengan nuansa menantang (challenge) dan mengandung unsur petualangan
yang mendorong motivasi pelaku untuk mencoba melewatinya, jika kedua unsur
tersebut disikapi dengan sadar sebagai arena untuk mencoba dan
mengembangkan kemampuan dan potensi diri, apapun hasil yang didapat akan
9 10
8. memberi makna dan nilai-nilai baru yang berorientasi pada diri, dalam artian
berhasil melawai atau pun gagal melewatinya makna dan nilai baru akan
dirasakan oleh pelakunya. Dengan pemahaman diatas para pelaku kegiatan di
alam terbuka diharapkan tidak hanya menyalurkan hobi atau mencari suasana
yang menyenangkan atau menegangkan saja, namun ada nilai dan makna yang
didapat dari pengalaman yang dilewati sebagai sebuah pelajaran / belajar dari
pengalaman”experience learning”.
C. Outbound Sebagai Media Pembelajaran
ď‚· Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran
Outbound training berasal dari kata outbound dan training. Training
berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan. Outbound training adalah
suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk pengembangan diri dan
kelompok, melalui pembentukan keterbukaan, toleransi, kebersamaan, kepekaan
terhadap rasa kebutuhan dan harapan kelompok / orang lain, dengan
memanfaatkan alam terbuka sebagai media atau sarana belajar. Training
bertujuan mengembangkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini
sangat senada dengan tujuan pendidikan untuk mengembangkan potensi,
sehingga training merupakan proses pembelajaran juga. Outbound berasal dari
kata out tyang berarti keluar dan bound artinya ikatan, sehingga definisi
outbound ialah keluar menuju alam bebas dan saling punya keterikatan, baik
dengan alam maupun rekan dalam satu team. Sedangkan menurut KABOA
outdoor training selaku lembag outbound training, mendefinisikan outbound
training sebagai kegiatan pelatihan sekaligus reakreasi yang dilaksanakan
dialam terbuka, yang terdiri dari serangkaian permainan (games) dan tantangan
(challange). Masing-masing permainan memiliki tujuan tertentu. Gatut dalam
tulisannya yang berjudul Outbound Management Training menyatakan tahapan
pembelajaran outbound training adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan pengalaman
2. Perenungan pengalaman
3. Pembentukan konsep
4. Pengujian konsep
Dari beberapan tahapan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
outbound training juga menyampaikan materi secara mendalam, dan
mengupayakan para audience juga dapat menyerap materi melalui tahapan-
1211
9. tahapan tersebut. Maka proses pembelajaran dalam outbound training
menanamkan siswa belajar dengan membentuk pengalamannya sendiri sehingga
akan terjadi proses pembelajaran dimana siswa mengembangkan potensinya
sendiri seperti yang dikehendaki definisi pendidikan dalam Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional
pasal 1 ayat 1.
ď‚· Metode dalam Outbound Training
Metode yang dipergunakan dalam pelatihan outbound adalah metode
belajar dari pengalaman (Experiential Learning Cycle) dan belajar sambil
bekerja (Learning by doing). Konsep outbound dikondisikan dalam suatu
tantangan yang menarik dengan kegiatan alam terbuka sebagai media belajar.
Tantangan fisik dan mental didesain secara khusus untuk memberikan
pengalaman belajar tanpa melampaui kapasitas fisik seseorang.
Melalui kegiatan refleksi peserta dapat memetik makna dari proses
pembelajaran, mengarah pada pelaksanaan fungsi manajemen dan manfaat
permainan bagi pengembangan kerjasama tim dan pengembangan diri untuk
menghadapi tantangan berikutnya.
Menurut ada berbagai alasan mengapa metode outbound dipakai
sebagai suatu metode belajar, antara lain sebagai berikut :
1. Metode outbound adalah sebuah simulasi kehidupan
komplek menjadi sederhana.
Manusia pada dasarnya dapat memahami kehidupan ini dari alam
semesta. Alam semesta adalah sumber kearifan, dan tempat belajar bagi
semua orang. Manusia dapat membaca makna kehidupan yang ada di alam
semesta ini sebagai media belajar. Bagaimana burung terbang bersama,
bagaimana lebah dan semut berbagi tugas, telah memberikan banyak
inspirasi bagi pakar manajemen. Banyak teori manajemen yang berkembang
dari pengamatan terhadap perilaku binatang di alam semesta.
Salah satu contohnya adalah, bagaimana outbound juga
mengembangkan kinerja semut sebagai media belajar dari alam yaitu :
peduli, kerjasama, positif dan antusias, komunikatif, inisiatif, disiplin dan
bertanggung jawab, rendah hati, komitmen, kreatif dan inovatif, juga
produktif.
Disamping itu pemahaman tentang alam dengan segala makna yang
terkandung di dalamnya sangat membantu manusia dalam merumuskan
perilaku-perilaku positif yang bisa ditirunya. Simulasi penyederhaan
akan memudahkan seseorang untuk mengambil makna dari kegiatan yang
dilakukannya.
2. Metode ini menggunakan pendekatan belajar orang dewasa
(andragogi) melalui belajar berdasarkan pengalaman (experiential
learning cycle)
Metode outbound menggunakan cara yang memberikan sebuah
pengalaman langsung kepada peserta pelatihan. Suatu kehidupan organisasi
disimulasikan melalui sebuah permainan yang secara langsung dirasakan
oleh setiap peserta latihan. Peserta langsung merasakan sukses dan gagal di
dalam pelaksanaan sebuah tugas. Kalau terjadi kesuksesan peserta segera
tahu perilaku apa yang membuat mereka tim kerja yang sukses. Sebaliknya
apabila tim kerja gagal dalam melaksanakan tugas, maka segera semua
13 14
10. peserta mengetahui secara langsung perilaku mana yang menyebabkan
kegagalan.
Metode ini akan sangat memudahkan pemahaman terhadap sesuatu
perilaku manajemen dalam suatu pemecahan masalah organisasi. Seseorang
dapat belajar dari pengalaman nyata yang pernah dihadapi. Proses ini
berjalan sejak seseorang mulai berpikir, kemudian bertindak. Sejak dari
keadaan yang abstrak sampai pada suatu keadaan yang nyata, atau
sebaliknya. Siklus tersebut akan memberikan pengayaan bagi seseorang
sehingga seseorang dapat menarik pelajaran dari apa yang sudah dikerjakan.
3. Metode ini penuh dengan kegembiraan karena dilakukan dengan
permainan.
Kegiatan outbound banyak sekali menggunakan aktivitas yang mirip
dengan permainan. Metode ini didasarkan pada kenyataan bahwa
permainan pada dasarnya disukai oleh semua orang. Menurut Eric Berne
(Ancok 2002) 4
dikatakan bahwa dalam diri setiap orang dewasa ada
komponen kehidupan sebagai orang tua, sebagai orang dewasa dan sebagai
anak.
Komponen diri sebagai orang tua diwujudkan dalam perilaku
menasehati orang lain. Komponen pribadi sebagai orang dewasa
ditunjukkan di saat seseorang berdialog dengan akal sehat dengan orang
lain. Sedangkan komponen pribadi sebagai anak-anak terlihat dari
perilaku minta perhatian, kasih sayang, dan perilaku bermain seperti anak-
anak.
4
Ancok, Djamaluddin. OB Management Training. Yogyakarta: UII-Press, 2002
Aktivitas pelatihan yang berupa permainan berkecenderungan untuk
disukai oleh banyak orang. Penyelenggaraan outbound dapat merangsang
emosi dan kegembiraan pada diri peserta pelatihan. Bagi kebanyakan
orang, belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana
menyenangkan.
D. Tujuan Dan Manfaat Outbound
Tujuan Outbound dalam pembelajaran, yaitu;
1. Menumbuhkan dan menciptakan suasana saling mendorong
2. Mendukung dan memberi motivasi sebuah kelompok
3. Mengembangkan kemampuan apresiasi dan kreatifitas serta
penghargaan dalam sebuah perbedaan.
4. Memupuk jiwa kepemimpinan, kemandirian, keberanian, percaya diri,
tanggung Jawa dan rasa empati.
5. Sedangkan Fungsi Outbound, yaitu;
6. Melatih ketahanan mental dan pengendalian diri
7. Melatih semangat kompetisi yang sehat
8. Melatih melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala
9. Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan dalam situasi sulit
secara cepat dam akurat
10. Membangun rasa percaya diri
Kegiatan outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam
bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir yang
kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam
berinteraksi. Kegiatan ini akan menambah pengalaman hidup seseorang menuju
15 16
11. sebuah pendewasaan diri. Pengalaman yang didapatkan selama aktifitas
outbound ini biasanya merupakan pengalaman baru buat sebagian besar anak-
anak. Sehingga pengalaman ini akan terekam dan tinggal di pikiran peserta
didik dalam rentang waktu yang lama dan berdampak positif secara psikologis
diantaranya sebagai berikut :
1. Menumbuhkan rasa percaya diri
2. Meningkatkan pemahaman tentang konsep diri
3. Meningkatkan harga diri
4. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan linhgkungan baru
5. Meningkatkan keberanian untuk menguji kemampuan diri
6. Memberikan sensasi poitif saat mencoba hal baru
7. Merningkatkan perasaan yang lebih sehat
Manfaat sosiologis pelaksanaan outbound selalu melibatkan beberapa
orang atau kelompok. Secara sosiologi ini akan berdampak poitif terhadap
perkembangan anak didik antara lain sebagai berikut :
1. Mengembangkan sikap peduli terhadap orang lain
2. Mengembangkan kemampuan komunikasi
3. Mengembangkan rasa memiliki
4. Mengembangkan kemampuan untuk memberi umpan balik positif
5. Mengembangkan kemampuan untuk membangun persahabatan
6. Mengembangkan kemampuan untuk mengendalikan diri
Kegiatan outbound juga dapat memberikan manfaat edukasional yaitu
sebagai berikut :
1. Mengembngkan pengetahuan tentang pendidikan outdoor
2. Meningkatkan kesadaran tentang konervasi alam
3. Meningkatkan rasa tanggung jawab anak dalam kelestarian lingkungan
alam
4. Meningkatkan kesadaran dan klasifikasi nilai kehidupan
5. Mengembangkan kemampuan dalam penyelesaian masalah
6. Mengembangkan penguasaan pengetahuan
Adapun manfaat phisikal yang dapat diambil dari kegiatan outbound adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kegiatan jasmani
2. Mengembangkan keterampilan organ tubuh
3. Mengembangkan kekuatan tubuh
4. Melatih kemampuan koordinasi gerak tubuh
Adapun manfaat spiritual yang dapat diambil dari kegiatan outbound adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keinginan untuk selalu berbuat sebaik mungkin pada diri
sendiri maupun orang lain
2. Meningkatkan sikap berani, tangguh dan pantang menyrerah dalam
menghadapi setiap masalah yang ada
17
18
12. 3. Meningkatkan rasa syukur dan sabar dalam menyikapi setiap pencapaian
dari usaha yang telah dilakukannya
4. Selalu mempunyai kesadaran bahwa apapun kesuksesan yang
didapatnya selalu karena atas keterlibatan dan kemurahan Tuhan
2019
13. A. Kesimpulan
1. Outbound berasal dari pandanan dua suku kata dalam bahasa Inggris yaitu
Out dan bounderes yang berarti keluar dan batas sehingga dalam pengertian
yang sesungguhnya outbound itu ialah keluar dari semua rutinitas sehari-
hari. Outbound yang biasa dikenal dengan istilah outward bound training
sudah sering digunakan sebagai sebuah pelatihan yang ditujukan untuk
membangun tim kerja dan karakter (team work and cha me racter building).
2. Menurut Ancok (2002), pendidikan melalui kegiatan alam terbuka ini mulai
dilakukan pada tahun 1821 saat didirikan Round Hill School. Secara
sistematik pendidikan melalui kegiatan outbound dimulai pada tahun 1941
di Inggris. Lembaga pendidikan outbound pertama ini dibangun oleh Kurt
Hahn, seorang pendidik berkebangsaan Jerman yang bekerjasama dengan
seorang pedagang Inggris bernama Lawrence Holt.
3. Hakikat Outbound Training sebagai Media Pembelajaran
o Outbound training berasal dari kata outbound dan training. Training
berasal dari bahasa Inggris yang berarti pelatihan.
o Metode outbound adalah sebuah simulasi kehidupan komplek
menjadi sederhana.
o Metode ini menggunakan pendekatan belajar orang dewasa
(andragogi) melalui belajar berdasarkan pengalaman (experiential
learning cycle)
o Metode ini penuh dengan kegembiraan karena dilakukan dengan
permainan.
4. Kegiatan outbound bermanfaat untuk meningkatkan keberanian dalam
bertindak maupun berpendapat. Kegiatan outbound membentuk pola pikir
yang kreatif serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam
berinteraksi.
B. Saran
Dengan demikian, penulis menyadari bahwa modul ini jauh dari kata
sempurna,untuk itu saya mengharapkan kritik dan sarannya dari makalah saya
ini untuk menjadi acuan saya kedepannya dan kesempurnaan hanyalah milik
Sang Pencipta.
21 22
14. A
alam terbuka, 7
B
bounderes, 5
E
efektifitas, 5
G
games, 8
K
karakter, 5
kebersamaan, 7
kelompok,, 5
L
Lembaga, 6
M
media alam, 6
metode, 5
O
Out, 5
outbound, 5
Outward bound, 5
P
pelatihan, 6
pembelajaran, 9
pendidikan, 6
pengembangan diri, 6
psikologis, 5
R
rutinitas, 5
T
team, 5
Training, 8
23 24
15. Nama : Masnaeni (Neni)
Nim : 13010104016
TTG Lahir : Soppeng, 31 januari 1995
Jurusan : Tarbiyah / Pgmi (III)
Facebook : Neni Naezar Ohem
Emai : masnainipgmi3@gmail.com
Blog : masnainipgmi.blogspot.com
Nama : Norma Yunita (Norma)
Nim : 13010104027
TTG Lahir : Batu puti, 21 juli 1995
Jurusan : Tarbiyah / Pgmi (III)
Facebook : Unhyita she nackbhungsu
Email : normayunitapgmi3@gmail.com
Blog : Normayunitapgmi.blogspot.com
25 26
16. Nama : Novi Dwi Lestari
Nim : 13010104010
TTG Lahir : Bambaea, 10 November 1995
Jurusan : Tarbiyah / Pgmi (III)
Facebook : Novhy az-zhifaa
Email :novidwilestaripgmi@gmail.com
Blog :novidwilestaripgmi.blogspot.com
Ancok, Djamaluddin. OB Management Training. Yogyakarta: UII-Press, 2002.
L.P.Lamury. Outbound Dinamika Kelompok Alam Terbuka. Jakarta: Blitbang RII,
2007.
Sundari, Dyah Siti. “Outbound Management Training.” Outbound, 2014: 7-9.
http://Cempalaoutbound.blogspot.com/2011/03/hakikat-outbound.html
http://kaarief.blogspot.com/2013/02/pengembangan-diri-melalui-outbound.html
27 28