Dokumen tersebut membahas tentang prestasi wanita muslimah. Definisi prestasi sebenarnya tergantung pada standar yang digunakan, yaitu standar materialistik sekuler atau standar Islam yang menitikberatkan pada ridho Allah. Prestasi sejati adalah usaha yang ikhlas dan sungguh-sungguh sesuai syariat untuk meraih ridho Allah, bukan semata-mata hasil duniawi. Teladan para sahabiyah menunjukkan bahwa prestasi bukan tujuan

1. Menjadi
Wanita Sholihah-Berprestasi
Ariani Windaastuti
Sarmus Ash-Shihah FKM UNEJ
Sabtu, 20 Juli 2013
majelistaklimannisaa.com

2. Wanita Islam Direndahkan??
*dg syarat: Sholihah
Jika Tidak memenuhi syarat
-> Dihinakan
Pilih yang mana??
TIDAK!
Justru Dimuliakan Kedudukannya*

3. Dunia itu perhiasan, sebaik-baik perhiasan dunia
adalah wanita shalihah
(HR Muslim)

4. QS. Al Ankabut 9
Beriman &mengerjakan AMAL SHOLIH
-> ikhlas&benar -> butuh ilmu
Ciri Wanita Sholihah??

5. QS. An-Nisaa’ 34
….
…..
• Taat kepada Alloh, taat kepada suami
• memelihara diri ketika suaminya tidak ada
Hadist
• menyenangkan ketika dipandang (oleh
suami)
• taat pada suami
• menjaga diri dan harta suami ketika

6. Apa itu prestasi?
Prestasi adalah hasil yang dicapai sebagai bukti
usaha yang dilakukan
Prestasi -> bisa baik atau buruk
Berprestasi-> yang baik

7. Disebut Berprestasi Bila??
• Masuk PTN Negeri
• IPK tertinggi
• Lulusan terbaik
• Deretan trofi
• Miss2, Gus dan ning
• Atau sukses pekerjaan,
• jadi PNS, kepala instansi
• Jabatan tinggi
• Suami kaya&cakep
• Mobil dan rumah mewah

8. Seorang mahasiswa sungguh-sungguh belajar,
ikhlas, niat ibadah, ujian dengan jujur, tapi ternyata
nilainya biasa-biasa saja………
Seorang mahasiswa yang dianugerahi otak jenius,
belajar setengah malam aja udah paham semua
materi… dengar sekali sudah hapal… belajar biasa-
biasa aja, tapi nilainya istimewa!
Mana yang BERPRESTASI???

9. Ibu Rumah tangga vs wanita karir
Mahasiswa dengan deretan trofi & mahasiswa tak
bertrofi...
Mahasiswa yang ikut SP dengan yang lulus
memuaskan tanpa ikut SP….
Mana yang BERPRESTASI???

10. Tergantung Standar Prestasi
Standar
kapitalisme/
sekulerisme
MATERI
Berorientasi hasil
duniawi:
Nilai yang baik
gelar tinggi, pangkat
harta, gengsi,
trofi/piala/sertifikat
kecantikan, dll

11. Standar Materi/Hasil Duniawi
-> niat untuk mencari hasil duniawi
-> rentan menghalalkan segala cara
-> tidak mendapatkan prestasi di sisi Alloh
Materi itu sesungguhnya rizki yang telah
tercatat di Lauhul Mahfudz-> bukan
prestasi yang hakiki…

12. Tergantung Standar Prestasi
Standar
Islam
RIDHO ALLOH
Berorientasi hasil
ukhrowi:
Usaha sungguh-
sungguh, ikhlas,
melalui cara yang
benar/halal untuk
mencapai prestasi
duniawi&ukhrowi

13. STANDAR RIDHO ALLOH
Yang dinilai adalah usaha, bukan hasil duniawi
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan
(kepadanya).

14. Usaha “Maksimal”
yang diridhoi Alloh
adalah Prestasi hakiki!
“Maksimal”:
• usaha yang ikhlas (niat ibadah)
• sungguh-sungguh
• benar (sesuai dengan syariat
Islam)

15. Prestasi duniawi bukan tujuan…
Hanya sebagai sarana untuk meraih
prestasi hakiki -> keridhoan Alloh..

16. Teladan Prestasi Shohabiyah
• Khadijah
Kaya -> untuk dakwah&jihad fisabilillah
• Aisyah
Cerdas -> meriwayatkan ribuan hadits
Mengikuti berbagai peperangan, mengobati
para sahabat
• Fatimah
Ibu rumah tangga yang mengharapkan ridho
Alloh
Mengobati di perang Uhud

17. Prestasi kehidupan dunia
Letakkan kehidupan dunia itu
dalam gengaman tangan anda,
jangan letakkan dunia didalam
hati anda
-Umar Ibnu Khattab-

18. Jika kita meraih prestasi
duniawi-> senantiasa ikhlas,
tidak sombong,
semakin bersyukur krn
sadar itu rizki dari Allah ->
makin SHOLIHAH !!

19. Kita semua bisa berprestasi??
• Prestasi di mata manusia -> fana,
sudah rizki dari Alloh, tidak semua
bisa mendapat prestasi di mata
manusia
• Prestasi di mata Alloh tujuan utama
• Maksimalkan potensi diri ->
berusaha menggapai prestasi hakiki

20. Katakanlah: "Apakah
akan Kami beritahukan
kepadamu tentang
orang-orang yang paling
merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang
telah sia-sia
perbuatannya dalam
kehidupan dunia ini,
sedangkan mereka
menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-
baiknya.
(QS. Al-Kahfi 103-104)