SlideShare a Scribd company logo
JILID 2 (MASA MUDA)
Judul ke-1: " PENUTURAN RASULULLAH "
Saudaraku tercinta, setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, ia diminta para sahabat
untuk menceritakan tentang dirinya. Inilah yang Rasulullah katakan tentang diri beliau.
"Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya. Karena sinar tersebut, istana-
istana di Syam bercahaya.
" Aku disusui di Bani Sa'ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang
menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan
membawa baskom emas yang penuh berisi salju.
"Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membelah dadaku, mengeluarkan jantungku,
membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya, Setelah itu,
keduanya mencuci jantungku dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari
keduanya berkata kepada sahabat satunya. ' Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.'
" Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.
" Orang pertama berkata. ' Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.'
" Orang kedua itu menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat
daripada mereka. ' Orang pertama berkata lagi, ' Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya. '
Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada
mereka.'
" Orang pertama berkata, ' Biarkan dia, Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan
seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka'."
----- to be continued------
Ensiklopedi mini
TUJUAN PEMBELAHAN DADA
Tujuan peristiwa ini adalah mempersiapkan diri Muhammad untuk mendapatkan pemeliharaan dan
wahyu agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan membenarkan risalahnya.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 2 - 3.
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-2: PERCAKAPAN DENGAN AMINAH
Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya.
Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran. "Mengapa engkau mengantarkannya
kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"
"Ya," jawab Halimah, "Allah SWT telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa
yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku
kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."
"Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."
Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju
putihmembawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam
dadanya."
Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut
melihat wajah Aminah demikian tenang.
"Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" Tanya Aminah.
Halimah mengangguk, "Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat
mengembalikannya kepadamu."
Aminah menarik nafas.
"Demi Allah," katanya, "setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa
Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku
mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut, aku bisa melihat
istana-istana Busra di Syam menjadi terang benderang. Demi Allah, aku belum pernah melihat orang
mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya,
ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."
Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata
lembut, "Biarkan dia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."
Saudaraku tercinta, Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah
peristiwa yang akhirnya membuat Halimbenar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya..
-------to be continued----------
Ensiklopedia mini:
*BURUNG PUTIH*
Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan Kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi
Muhammad pertama-tama bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yag
menyambar dan membawa lari beliau.
Sumber:
Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 4-5. *Sygma Daya Insani-Jabar*
Judul ke-3: "ORANG-ORANG HABASYAH "
Saudaraku tercinta...
"Kak, tungguuu !" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah
lima tahun. Ia sedang berlari mengejar saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang
mengembala kambing.
"Ayo, Muhammad ! Kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil
tertawa.
"Lihat, Kak itu datang lagi!" seru Muhammad.
Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun wajah
Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-
bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa
memedulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.
"Paman mau apa?" tanya Muhammad.
“Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat pundakmu!" perintah salah seorang.
Muhammad mengembalikan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah
terkejut.Tanpa berkata apa-apa lagi, meteka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.
"Kalian bermain lagi, Ibu akan cari tahu apa yang mereka bicarakan", kata Halimah kepada
Muhammad dan saudara-saudaranya.
Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar
apa yang mereka katakan. "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri
kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada tanda dipunggungnya yang meramalkan
anak ini kelak akan menjadi orang besar."
Diam-diam, Halimah menjauh, "Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!"
Adik-adik berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad ?
--------to be continued--------
Ensiklopedia mini :
TANDA-TANDA RASUL TERAKHIR PADA INJIL
Orang-orang nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka
diperintahkan mengikutinya seperti tertera pada Injil dibagian Kitab Ulangan (18): 15-22, "Bahwa
seorang nabi diantara kamu,dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini,yaitu akan
dibangkitkan olehTuhan Allah-mu bagi kamu,maka dia haruslah kamu dengar."
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 6-7.
Sygma Daya Insani-Jawa Barat
Judul ke-4: " MUHAMMAD MENGHILANG"
Halimah cepat - cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu
terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik sehingga
ia bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah.
Tidak berapa lama kemudian, Halimah menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Mekah.
Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya: Syaima, Unaisah, dan
Abdullah.
"Muhammad, jangan lupakan kami, ya? " pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca.
Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu per satu. Kemudian, berangkatlah
Muhammad meninggalkan Dusun Bani Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah
hilang dari benaknya seumur hidup.
Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang, "Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan
berjumpa dengan Ibu dan kakekmu."
Mekah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat melalui kerumunan orang itulah,
Muhammad terpisah dan menghilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu
diam-diam masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk menculik Muhammad.
Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh, pada malam ini, aku datang
dengan Muhammad, namun ketika aku melewati Mekah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku
tidak tahu di mana kini ia berada."
Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa
kepada Allah agar Dia mengembalikan Muhammad kepadanya.
Saudaraku tercinta, dapatkah Muhammad ditemukan kembali?
---to be continued ---
Ensiklopedi Mini:
"GEMBALA KAMBING"
Mulai dari hidupnya di Dusun Bani Sa'ad sampai masa kecilnya di Mekah, hidup Nabi Muhammad
SAW dilalui sebagai seorang gembala. Ibnu Ishaq berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Tidak ada satu nabi pun melainkan ia (pernah) menggembala kambing." Ditanyakan pada beliau,
"Termasuk engkau, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW bersabda, "Ya, termasuk aku."
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 8 - 9. Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-5: "BERTEMU KAKEK DAN BUNDA"
Saudaraku, tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dan seorang
temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib. "Ini anakmu,
kami menemukannya di Mekah Atas."
Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.
"Cucuku! katanya sambil mendekap Muhammad.
Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak
menunggangi unta yang hebat?"
"Mau. Tetapi, mana untanya, kek?"
Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu.
"Kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha...ha...ha...."
"Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya, kek?"
"Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! lihat, unta ini mampu mengajakmu berthawaf
mengelilingi ka'bah."
Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Ka'bah. Setelah itu, dia memintakan
perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan mendoakannya.
" Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib.
Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip
kesedihan di hati Muhammad ketika dia melepas Halimah As Sa'diyyah, ibu susu yang selama ini
telah merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar.
"Selamat tinggal, Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu, " kata
Halimah sambil berajak pergi.
Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu.
- to be continued -
Ensiklopedia Mini:
"Waraqah bin Naufal"
Waraqah bin Naufal adalah seorang paman Bunda Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad.
Waraqah tidak menyukai berhala. Dia tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi
hamba Allah yang setia. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah hati
terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongannya...
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal. 10-11. Sygma Daya Insani, Jabar
Judul ke - 6: " DI BAWAH ASUHAN KAKEK "
Saudaraku tercinta, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara
Muhammad dengan sungguh - sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya.
Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan
hamparan khusus tempatnya duduk dibawah naungan Ka'bah. Anak - anak beliau, paman - paman
Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai
penghormatan kepada ayah mereka.
Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman -
paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan.
Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut.
" Biarkan anakku itu, " katanya, " Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang
agung."
Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad.
Dielus - elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa pun
yang dilakukan cucunya itu.
Lebih - lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat
membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara - saudara ibunya dari
keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah
lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan
berangkat ditemani putranya seorang.
Saudaraku tercinta, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu?
------to be continued-------
Ensiklopedi mini
HALIMAH AS SA'DIYYAH
Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad
terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad
dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga
kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah
pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor
kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullah selalu membentangkan pakaiannya yang paling
berharga untuk alas duduk Bunda Halimah.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ), halaman 12 - 13
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-7: " AMINAH WAFAT "
Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah.
Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad
diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninhgal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat
pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya
bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-
sama, kemudian meninggal dunia di tengah- tengah pamannya dari pihak ibu.
Saudaraku tercinta, sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah SAW menceritakan kepada sahabat-
sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi
Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang
penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya.
Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan
menggunakan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan,
di sebuah tempat bernama Abwa, bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di
tempat itu.
"Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku.
Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya
dikuburkan di tempat itu.
Begitulah, pada usia enam tahun, Nabi Muhammad SAW telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah
yang kemudian mengasuh beliau?
---- to be continued-----
Ensiklopedia mini :
* ABWA *
Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km)
dari Madinah.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 14-15. Sygma Daya Insani-Jabar
Judul ke-8: "ABDUL MUTHALIB WAFAT"
Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menangis dengan hati pilu karena
kini sebatang kara.Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak
yatim piatu. Terasa oleh hidupnya yang makin sunyi dan makin sedih.
Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa
ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi,
seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat,
yaitu sebagai yatim piatu.
Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang
dalam.Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad.
Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih
lama lagi. Namun Allah swt sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal
dunia. Saat itu Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil
menangis.
Sahabat-sahabat tercinta, kenangan sedih sebagai anak yatim piatu membekas begitu dalam pada di
Rasulullsh saw sehingga di dalam Al Qura'an pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah
saw akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu,
"Bukankah engkau dalam keadaan yatim piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu?
Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukan-Nya jalan itu?"(Q.S. Ad Dhuha,
93: 6-7)
Ensiklopedia mini :
KELUARGA UMAYYAH
Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan berat bagi keluarga Hasyim, tak ada anak-anak Abdul
Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan
berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil
tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang
datang dari keluarga Hasyim.
Sumber Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) hal 16-17. Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke- 9: "DIASUH ABU THALIB"
Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah satu anaknya untuk mengasuh Muhammad. Dia
tidak menunjuk Abbas yang kaya, tapi agak kikir. Dia juga tidak menunjuk Harith, putra tertua karena
Harith adalah orang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh
Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan paling
terhormat di kalangan Quraisy.
Saudaraku tercinta, Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad
yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Dia bahkan lebih
mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri.
Begitupun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Dia tahu pamannya memiliki banyak
anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berutang kepada
orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut
keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang
lain. Dia ikut membantu pekerjaan keluarga, mengembalakan kambing, dan mencari rumput.
Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang sangat bersih hatinya dan
dijauhkan dari dosa. Dia yakin, jika mengajak Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan
permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru, "Wahai Abu Thalib,
lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan."
Maka dari itu, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Dia menempelkan punggung Muhammad ke
dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan
hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur.
Ensiklopedi Mini
ALI BIN ABU THALIB
Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullah Saw setelah
beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib kelak menjadi salah seorang sahabat Rasulullah
Saw yang utama. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah putri
beliau.
Sumber : Muhammad Teladanku Jilid 2 ( Masa Muda) hal 18-19. Sygma Daya Insani Jawa Barat.
Judul ke-10: "HENDAK DITINGGAL PAMAN"
Saudaraku tercinta, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari,
dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa
malu.
Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam,
mereka berpesta-pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga
oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara
hidup dan mati.
Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu-
pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita.
Orang-orang itu ketakutan jika besok atau lusa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri, atau ibunya
untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan utang.
Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi
impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para
pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah
orang-orang terdahulu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang.
Suatu saat, pada usia dua belas tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari
nafkah.
"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad.
" Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh!
Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan demikian berat!"
Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus
menghadapi kehidupan Mekah seorang diri ini tanpa ada pamannya di sisinya.
"Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?" pinta
Muhammad begitu mengiba.
Abu Thalib sangat terharu, "Demi Allah, aku pasti pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku
tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya."
Akhirnya, Muhammad pun diijinkan pergi menempuh perjalan musim panas yang begitu jauh.
---- to be continued ---
Ensiklopedi Mini
" LIHB SI PERAMAL "
Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu
hari, Lihb melihat Muhammad. " Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera
menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, "Celakalah
kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar
pada kemudian hari!"
Sumber : Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 20-21
Sygma Daya Insani Jawa Barat.
Judul ke – 11: " JAMUAN BUHAIRA "
Saudaraku tercinta, berangkatlah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di
Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah
pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan
ilmu dari Buhaira.
Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat
itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira. Ketika rombonan Quraisy, termasuk Abu
Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para
pembantunya membuat masakan yang banyak.
Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada
rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke manapun kafilah pergi. Ada
sesuatu atau seseorang didalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari.
Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat dibawah pepohonan rindang dan
berkata, " Hai orang - orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin
kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir. "
Salah seorang Quraisy bertanya, " Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau
perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempatmu ini. Apa yang sebenarnya
terjadi padamu kali ini? "
Engkau benar, " jawab Buhaira, " dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian
semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan
kalian semuanya harus ikut makan."
Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi
undangannya. Hanya saja, Muhammad tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga
perbekalan kafilah.
Ensiklopedi mini
NEGERI SYAM
Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang
wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan
Romawi Timur.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 22 - 23
Sygma Daya Insani-Jawa Barat
Judul ke-12: "BERDIALOG DENGAN BUHAIRA"
Namun, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka,
ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak
makan makananku ini."
Salah seorang dari Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang
kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil diantara kami. Ia berada di tempat
perbekalan rombongan."
Buhaira menggeleng-geleng kepala, "kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama
kalian."
Orang-orang Quraisy itu merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Latta dan
Uzza, adalah aib bagi kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."
Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukannya bersama rombongan
Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju
kepada Muhammad dengan seksama. Dan hasil pengamatannya itulah Buhaira mengambil
kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian!"
Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terima kasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri
menuju tempat perkemahan mereka untuk beristirahat. Namun, Buhaira tidak membiarkan
Muhammad pergi. Diajaknya anak itu duduk dan bicara.
"Hai anak muda, "panggil Buhaira, "dengan menyebut Latta dan Uzza, aku akan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya."
Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apapun kepadaku
sambil menyebut nama Latta dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan
keduanya."
Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya
kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku."
Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin
engkau tanyakan."
----to be continued----
Ensiklopedi mini :
*KOTA BUSHRA*
Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah,
Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi
sebagai ibu kota wilayah Haran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Di sini, Romawi
memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat
perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terletak lebih ke Utara.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 24-25
Sygma Daya Insani-Jawa Barat
Judul ke – 13: " SARAN BUHAIRA KEPADA ABU THALIB "
Saudaraku tercinta, Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad; tentang tidur
Muhammad, postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya. Muhammad menjawab
semuanya dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Bukhaira
melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian di antara kedua bahu Muhammad.
Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam.
Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepadanya, "Apakah anak muda ini
anakmu? "
"Ya. Dia anakku, " jawab Abu Thalib. Buhaira menggeleng, " Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini
tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup."
Abu Thalib agak tercengang, lalu ia pun mengangguk. "Kau benar. Ia bukan anakku, ia anak
saudaraku."
Buhaira mengangguk-angguk puas, lalu bertanya lagi, " Apa yang dikerjakan ayahnya ? "
" Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya."
" Engkau benar, " kata Buhaira. Menghela napas dalam- dalam. Kemudian, sambil berbisik, ia
menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh-sungguh, "Sekarang, dengar saranku baik-baik,
bawa anak saudaramu ini ke negeri asalmu sekarang juga ! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi
Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti membunuhnya.
Sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena itu segera
bawa pulang dia ke negeri asalmu ! "
Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu, ia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira
itu benar. Maka, segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad
pulang. Sesulit apapun beban hudupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ke tempat
jauh demi melindungi keponakannya itu.
Ensiklopedi mini
BUHAIRA, ADA ATAU TIDAK?
Ada juga ahli sejarah Islam yang meragukan kebenaran tentang adanya seorang pendeta bernama
Buhaira. Alasannya : tidak ada petunjuk yang kuat tentang adanya pertemuan Muhammad dengan
Buhaira. Akan tetapi, satu hal yang pasti, Muhammad memang melewati kota Bushra, tempat tinggal
Buhaira dan rumah ibadahnya, jika ia memang ada. Wallahu a'lam bishawab.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku halaman 26-27, jilid 2, ( Masa Muda )
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-14: " PERLINDUNGAN ALLAH SWT "
Saudaraku tercinta, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yang disarankan oleh Buhaira
karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang,
datanglah tiga orang Ahli Kitab bernama Zurair, Daris dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata
di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri
seperti ini dan itu.
Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar
tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata-senjata yang mereka sandang dengan perasaan
ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka,
Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiganya
akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak
akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat
kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh
Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.
Demikianlah Ayah Bunda, Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliah.
Allah SWT membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik
akhlaknya, paling mulia asal-usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling
benar tutur katanya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang
mengotori kaum laki-laki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah SWT
mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik.
Kelak setelah menjadi seorang rasul. Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah SWT
kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah SAW bersabda, "Pada masa
kecilku , aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa
dilakukan anak-anak. Semua dari kami melepas baju dan meletakkan baju kami di atas pundak
(sebagai ganjalan) untuk memikul batu.
"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat
sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata : 'kenakan
pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu
di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman-temanku."
--- to be continued---
Ensiklopedi Mini
" MEMBANTU PAMAN "
Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekedar mencari uang saku, tetapi untuk
membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 28-29
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul Ke-15: "PERANG FIJAR"
Saudaraku tercinta, sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab, Muhammad
juga mengalami peperangan. Perang itu disebut Perang Fijar. Saat peperangan mulai, umur
Muhammad memasuki lima belas tahun.
Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan. Barradz bin Qais dari Bani Kinanah
membunuh Urwa Ar Rahhal bin Utba dari Bani Hawazin hanya karena Barradz jengkel ketika Urwa
dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu'man bin Mundhir yang kaya. Diam-diam, Barradz
mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan membunuh Urwa, padahal ketika itu adalah bulan suci,
bulan yang tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah.
Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan perang terhadap Quraisy untuk
membalas kematian Urwa. Perang pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut,
kedua belah pihak saling berperang.
Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti anak-anak panah lawan yang
berjatuhan dan memberikannya kepada paman-pamannya untuk balas ditembakkan. Namun, pada
tahun-tahun berikutnya, ia juga ikut menembakkan panah itu ke arah lawan untuk melindungi
paman -pamannya. Setelah menjadi Rasulullah, Muhammad pernah bercerita tentang Perang Fijar
itu, "Aku mengikutinya bersama dengan paman-pamanku, juga ikut melemparkan panah dalam
perang itu sebab aku tidak suka kalau aku tidak ikut melaksanakannya juga."
Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang menderita lebih sedikit
korban manusianya harus membayar ganti rugi kepada pihak lain sejumlah selisih kelebihan korban.
Dalam hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus membayar kelebihan korban
sebanyak dua puluh orang Hawazin.
------ to be continued ------
Ensiklopedia Mini :
"BARRADZ BIN QAIS "
Barradz bin Qais, penyebab Perang Fijar, adalah seorang pemabuk. Karena merusak citra sukunya, ia
diusir dan mendapat naungan suku lain. Namun, di sini pun ia mabuk berat dan membuat onar
sehingga diusir lagi. Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sufyan, menampungnya walaupun
hampir saja Barradz diusir lagi karena terus berbuat onar. Karena perlindungan Harb dari Quraisy
inilah, Bani Hawazin menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qais membunuh Urwa bin Utba.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Halaman 30 - 31
~ Sygma Daya Insani ~ *Jawa Barat *
Judul ke – 16: " HILFUL FUDHUL "
Saudaraku tercinta, selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga mengikuti
sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak dikenal dengan nama Hilful Fudhul.
Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak - hak para pedagang asing yang seringkali terzalimi.
Pencetus perjanjian ini adalah protes seorang pedagang asing dari Yaman. Saat itu, Ash bin Wa'il,
seorang saudagar Mekah, tidak mau membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu
menggubah sebuah syair dan membacakannya di depan umum.
Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka khawatir apabila dibiarkan
terus, para pedagang asing tidak mau lagi memasuki Mekah. Apalagi perang Fijar mengakibatkan
mulai terjadinya perpecahan di fihak Quraisy. Sepeninggal Abdul Muthalib, orang - orang Quraisy
dari keluarga yang lain sudah berani mencoba menantang kekuasaan pemerintahan Quraisy. Maka,
atas usul Zubair bin Abdul Muthalib, seorang paman Muhammad, orang - orang Quraisy dari
keluarga Hasyim, Zuhra, dan Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan berjanji atas nama Tuhan
Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada di pihak yang terzalimi sampai orang itu tertolong.
Pertemuan itu sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin Jud'an At Taimi yang megah. Perjanjian
Hilful Fudhul ini menjamin perlindungan terhadap hak - hak orang yang lemah. Muhammad ikut
menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya. Setelah kelak diutus menjadi seorang Rasulullah,
Muhammad SAW bersabda, " Aku tidak suka mengganti perjanjian yang kuhadiri di rumah Ibn Jud'an
itu dengan jenis unta yang baik. Kalau sekarang aku diajak, pasti akan kukabulkan. "
Demikianlah, saudaraku tercinta, beberapa kejadian penting yang pernah diikuti Rasulullah SAW
pada masa remajanya. Namun, selain kejadian - kejadian itu, apa pekerjaan utama Rasulullah SAW
ketika remaja?
------to be continued--------
Ensiklopedi Mini
BESARNYA DIYAT
Diyat adalah pembayaran ganti rugi. Untuk kematian, ganti ruginya sebanyak 100 ekor unta. Kalau
satu kaki atau tangan hilang atau mata menjadi buta, diganti 50 ekor unta. Jika wajah cacat total,
nilai gantinya 100 unta. Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. Cacat kelopak mata, 25 ekor.
Satu jari hilang atau tulang retak, 15 ekor. Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor. Satu gigi copot,
diganti 5 ekor unta. Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 32 - 33
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-17: " MENGGEMBALAKAN KAMBING "
Saudaraku tercinta, Nabi Muhammad SAW melewati masa remajanya dengan mengembalakan
kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya, "Musa diutus, dia mengembalakan
kambing. Daud diutus, dia mengembalakan kambing. Aku diutus, juga mengembalakan kambing
keluargaku di Ajyad."
Sambil mengembala, pikiran Muhammad menerawang, "Siapa yang menciptakan bintang-bintang
yang begitu kemilau? Siapa yang membuat udara untuk kuhirup? Siapa yang membuat jantungku
berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan dan bulan mengejar matahari?"
Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk berpikir. Hal itu membuat akhlaq
beliau terjaga demikian baik dari perbuatan-perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah. Saat itu,
orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sering
pergi berduaan, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap malam,
dan masih banyak keburukan lain.
Meski demikian, pernah juga Muhammad ingin pergi ke kota untuk melihat sebuah pesta
perkawinan.
"Tolong jaga kambing-kambingku," pinta Muhammad pada seorang teman Muhammad. "Selama ini,
kamu selalu ada di padang gembala seperti seorang pertapa."
Muhammad pun pergi memasuki Mekah.
Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta perkawinan yang dipenuhi dengan berbagai hiburan dan
musik.
Namun, belum sempat Muhammad tiba di rumah itu, tubuhnya tiba-tiba disergap keletihan.
Muhammad duduk bersandar di dinding dan tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat
tontonan di pesta sedikit pun.
Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba
si tempat pesta, telinganya mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh lebih
indah dari pada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai Muhammad dan ia pun kembali
tertidur.
Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan musik di pesta. Agar terhindar
dari kenakaln-kenakalan yang sering dibuat para pemuda seusianya, Muhammad memutuskan untuk
menikah saja.
Saudaraku tercinta, tahukah kalian, bahwa Muhammad kemudian berniat menikah dengan seorang
gadis?
-----bersambung-----
Ensiklopedia Mini:
🍃AL-AMIN🍃
Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya disayang dan dipercaya semua
orang hingga ia pun dijuluki Al Amin, artinya "Yang Dipercaya"
Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 34-35 "Sygma Daya Insani-Jabar"
Judul ke-18: 🌹GADIS TUNANGAN🌹
Saudaraku tercinta, berikut ini adalah kisah yang ditulis oleh sebagian ahli sejarah, tetapi tidak
ditemui dalam tulisan ahli sejarah lain.Suatu ketika, ketika sedang berthawaf, Muhammad melihat
seorang gadis yang juga sedang berthawaf. Gadis itu bernama Dhabaah binti Amir. Tingkah lakunya
anggun, pakaiannya bersih, indah dan rapi. Muhammad memutuskan untuk meminangnya.
Gayung bersambut, Dhabaah pun menyukai Muhammad. Kedua keluarga pun menyetujui pinangan
Muhammad, maka kedua remaja itu pun dipersiapkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun,
perjodohan itu benar-benar tidak berlangsung lama. Kembali, Allah memelihara kesucian
Muhammad dari hubungan dengan orang yang kurang layak. Allah telah menyiapkan calon istri yang
sepadan buat Muhammad kelak. Apa yang terjadi sebenarnya?
Awalnya adalah ketika Muhammad mendengar ucapan Dhabaah saat melakukan thawaf. Dhabaah
berthawaf sambil melantunkan syair-syair yang kurang pantas. Seketika itu, Muhammad
memutuskan pertunangannya.
Dhabaah amat terkejut. Ia sedih dan putus asa. Tidak disangkanya bahwa Muhammad memandang
jijik syair-syair yang biasa diucapkan para remaja ketika itu. Dhabaah begitu sedih sehingga jatuh
sakit dan meninggal.
Saudaraku tercinta, siapakah calon istri yang sudah disiapkan Allah untuk Muhammad?
---------- bersambung----------
Ensiklopedia Mini:
💝TUNANGAN 💝
Islam tidak mengenal istilah tunangan. Tunangan adalah kesepakatan antara pria dan wanita untuk
menjalin hubungan, tetapi tidak segera dilanjutkan dengan pernikahan. Dalam Islam, apabila
seorang pria menyukai seorang wanita, pria itu harus melamar sang wanita. Jika wanita itu
berkenan, mereka harus bersegera menikah.
Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 36-37
SYGMA DAYA INSANI Jawa Barat
Judul ke 19: " KHADIJAH "
Namanya Khadijah binti Khuwailid. Sosoknya cantik dan anggun. Setelah ayah dan ibunya
meninggal, saudara-saudara Khadijah saling membagi harta kekayaan peninggalan keduanya.
Namun, Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup menganggur dan berfoya-
foya. Ia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk mengatasi godaan harta.
Maka, Khadijah pun memutuskan untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan
ayahnya. Tidak lama kemudian Khadijah telah membuktikan bahwa kalaupun tidak mendapat harta
warisan, ia pasti mampu mendapatkan kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri.
Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang miskin, janda, anak-anak
yatim, dan orang-orang cacat. Jika ada seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkannya
dan memberikan mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah.
Walau menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga sepeninggal ayahnya, ia juga
mau menerima saran-saran orang lain. Khadijah tidak menyukai hubungan antara atasan dan
bawahan. Ia menganggap bawahannya sebagai rekan kerja yang pantas dihormati.
Saudaraku tercinta, Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya ia
mempekerjakan seorang agen jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri.
Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual
ke pasar-pasar asing. Khadijah sangat teliti memilih seorang agen. Ia juga sangat lihai merencanakan
waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada
waktu dan tempat yang cepat.
Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-sampai jika sebuah kafilah Quraisy
berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik
Khadijah. Ia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika ia menyentuh debu, debu itu akan
berubah menjadi emas. Karena itu, penduduk Mekah menjulukinya "Ratu Quraisy" atau "Ratu
Mekah."
Namun, saudaraku tercinta, kalau cuma kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan
menjadikan Khadijah kelak sebagai istri seorang rasul. Pasti ada sifat lain yang lebih utama yang
membuatnya sepadan dengan Muhammad.
--- bersambung ---
Ensiklopedi Mini
KAFILAH
Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1.000
sampai 2.500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang.
Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok,
seluruh anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 38-39
Sygma Daya Insani Jabar
Judul ke-20: " WANITA SUCI "
Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah sanak
saudara Khadijah yang paling tua. Dia sangat mengutuk kebiasaan bangsa arab yang menyembah
berhala sehingga menyimpang jauh dari yang telah diajarkan Nabi Ibrahim A.S. Waraqah sendiri
adalah hamba Allah yang setia dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi.
Dia murah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan.
Khadijah sangat terpengaruh dengan pemikiran Waraqah bin Naufal. Khadijah sangat membenci
berhala dan patung-patung sesembahan. Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut
setia Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S. Jika mendengar ada anak perempuan akan dikubur
hidup-hidup, Waraqah dan Khadijah akan segera pergi menemui sang ayah dan mencegah
perbuatannya. Jika kemiskinan merupakan alasan rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah
akan membeli anak itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.
Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali perbuatannya dan mengambil
putrinya kembali. Waraqah dan Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan
benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang ayah membawa anaknya kembali.
Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut, dan penuh keteladanan ini membuat semua
orang menjuluki Khadijah At Thahirah atau 'Khadijah yang suci'. Pertama kali dalam sejarah bangsa
arab seorang wanita dijuluki demikian, padahal orang arab pada masa jahiliah itu sangat
mengagungkan laki-laki dan merendahkan wanita.
Bagaimana kisah pertemuan Khadijah dengan Muhammad?
----bersambung----
Ensiklopedia mini
PARA SAUDAGAR WANITA
Selain Khadijah, ada pula beberapa saudagar wanita terkenal. Diantaranya adalah Hindun, istri Abu
Sufyan dan Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl. Para saudagar wanita ini biasanya juga menjual
keperluan wanita seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata, dan obat-obatan.
Barang-barang ini tidak memerlukan banyak ruang, ringan, dan laku keras dimana-mana.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 40-41
Sygma Daya Insani Jabar
Judul ke – 21: " PEMBICARAAN ABU THALIB "
Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali pada menyusun kafilah
perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syria. Khadijah juga sedang
mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi
pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun tidak satu pun yang berkenan di
hatinya.
Mendengar ini, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad,
keponakannya yang baru berusia dua puluh lima tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib
tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad
lebih dari sekedar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama
Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah
menjulukinya " Al Amin " atau " Orang yang bisa dipercaya " ? Maka, Khadijah segera menyetujui
tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang
diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira.
Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang
seluk - beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera
memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang.
Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu
laki - lakinya yang terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad diperjalanan. Diantar Abu
Thalib dan paman - pamannya yang lain, Muhammad datang pada hari yang telah ditentukan.
Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat - surat
perdagangan.
Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah
Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada
siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah
Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya tiga belas tahun yang lalu.
Nah , Saudaraku tercinta, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya ?
------- bersambung---------
Ensiklopedi Mini
UPAH UNTUK MUHAMMAD
Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah dua ekor unta. Namun, Abu Thalib
menawarnya menjadi empat ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, "Kalau permintaan itu bagi
orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan
kusukai."
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2, ( Masa Muda ) Halaman 42 - 43.
Sygma Daya Insani, Jawa Barat
Judul ke-22: " BERDAGANG KE SYAM "
Di perjalanan, Muhammad mendapati bahwa Maisarah adalah teman yang baik. Dengan senang
hati, Maisarah menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat menarik yang mereka
lewati. Muhammad juga menemui bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab
terhadapnya. Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syiria.
Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang menuju pasar. Walaupun ini adalah
pengalaman pertama, Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. Maisarah tercengang
melihat kelihaian Muhammad mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta kejujurannya.
Semua barang yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah di
dapatkan Khadijah sebelum itu. Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang
pasti akan terjual dengan harga tinggi di Mekah.
Di Syiria itu, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya.
Penampilan Muhammad sangat mempesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya kepada setiap
orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan
setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar-benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia
tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk
memikirkan nasib ummat manusia.
Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria. Setiap
masing-masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal seharusnya mereka
bergabung dalam satu kelompok. Manakah yang paling benar dari semuanya? Pikiran-pikiran seperti
ini membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang-orang lain terlelap tidur.
Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk handai tolan pun dibeli dan semua barang
dikemas. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa
lagi dengan orang-orang tercinta di kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria
anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi
mereka menahan air mata.
----- bersambung-----
Ensiklopedia mini :
*HARI JUM'AT*
Hari Jum'at pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di seluruh jazirah. Semua orang sibuk di
pasar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah khutbah Jum'at Rasulullah SAW hampir
terganggu karena saat itu datang kafilah membawa barang dagangan. Pada hari Jum'at, semangat
berdagang mengaliri darah semua orang pada kala itu.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 44-45 Sygma Daya Insani-Jabar
Judul ke-23: 💕 PERASAAN KHADIJAH 💕
Saudaraku tercinta, Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah mereka pun datang kembali. Di
tempat pemberhentiaan Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Mekah, para agen biasanya
mendahului datang ke Mekah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia
lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia bertawaf tujuh keliling mengelilingi
Ka'bah.
Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun
melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan.
Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum
seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap
Muhammad.
"Sungguh,belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa
depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat
jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisarah.
Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang
dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah.
Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini
persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini melulu tentang
Muhammad, Muhammad dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar-
benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila
Muhammad disebut memiliki " Sentuhan penuh berkah".
Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran sungguh-sungguh.
Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata pada Khadijah, "Mendengar darimu dan dari Maisarah
mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku berpendapat bahwa ia memiliki
semua sifat dan kemampuan sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk
menjadi salah seorang diantara para Rasul pada masa yang akan datang.
Ensiklopedia mini :
STATUS KHADIJAH
Khadijah binti Khuwailid adalah janda dua kali. Suami pertamanya adalah 'Aitiq bin Aidh. Keduanya
bercerai setelah mempunyai seorang anak perempuan. Suami kedua Khadijah adalah Abu Halah
yang wafat dan meninggalkan seorang putra bernama Halah. Tidak banyak yang diketahui mengenai
Halah kecuali ia kemudian meninggal dalam Perang Shiffin membela Khalifah Ali bin Abu Thalib.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal 46-47 Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-24: PERNIKAHAN AGUNG
Saudaraku tercinta, Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti
Munyah. Nafisah tahu setelah suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang
melamarnya, namun Khadijah menolak semua itu. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua
lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang
diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki-
laki yang seperti itu di Mekah : Muhammad.
Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak
terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan
Muhammad tentang diri Khadijah. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah,
Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, "Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang
pemuda. Banyak laki-laki yang lebih muda daripada Anda telah menikah dan beberapa di antaranya
bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?"
"Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk
menikah."
"Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mau menikah dengan
Anda walaupun Anda miskin?"
Muhammad balik bertanya sedikit terperangah, "Siapakah wanita yang seperti itu?"
Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwalid."
Alis Muhammad tambah terangkat, "Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah
denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya-raya dan kepala-kepala suku di
Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?"
"Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus
semuanya."
Ketika Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun
dilangsungkan. Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut
berbahagia.
Ensiklopedi mini :
" USIA KHADIJAH "
Pendapat yang populer mengatakan bahwa saat menikah, usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah
40 tahun. Namun, ada juga ahli sejarah yang mengatakan bahwa usia Khadijah saat itu 30 tahun atau
28 tahun. Pendapat ini muncul karena Khadijah mempunyai enam orang anak dari pernikahannya
dengan Muhammad. Jika Khadijah berusia 40 tahun, sudah sangat riskan untuk bisa melahirkan
putra sebanyak itu.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 48-49 Sygma Daya Insani Jabar
Judul ke-25: "PERAWAKAN MUHAMMAD"
Saudaraku tercinta, jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua
pemimpin Quraisy dan pembesar Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda yang gagah
diiringi para pemuda Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani
Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita.
Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang
digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas tujuh batang lilin. Semua pembantu
Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari.
Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutra dan brokat digantung begitu serasi. Lantainta
tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak.
Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Dia mengenakan
pakaian pengantin yang sangat indah dan tiada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai
laki-laki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin wanita.
Saudaraku tercinta, tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras mukanya manis dan indah.
Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan
bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung, lebat dan bertaut.
Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik
dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata
dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya
lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak
tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat,
dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya
menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya.
Ensiklopedi Mini
NABI YANG TAMPAN
Rasulullaah SAW, mengatakan bahwa Allah tidaklah mengutus seorang Nabi dan Rasul melainkan
mereka itu gagah dan berwajah tampan. Dan Nabi kita tercinta, Muhammad SAW, adalah salah satu
yang tertampan di antara mereka.
Sumber: buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke - 26: " SIFAT MUHAMMAD "
Saudaraku tercinta, Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan pernikahan ini. Dari
seorang pemuda miskin, Allah telah mengangkatnya menjadi laki - laki berkedudukan tinggi dengan
harta yang mencukupi.
Seluruh penduduk Mekah memandang pernikahan ini dengan gembira dan penuh rasa hormat.
Semua undangan yang hadir berharap bahwa dari pasangan yang sangat ideal ini kelak lahir
keturunan yang akan mengharumkan nama Quraisy. Para sesepuh dari kedua keluarga tahu bahwa
Khadijah akan mendukung suaminya dengan kasih sayang dan harta berlimpah. Sebaliknya, mereka
juga berharap bahwa Muhammad yang bijak dan cerdas akan membimbing istrinya menuju
kebahagiaan hidup.
Kehidupan berlanjut dan keikutsertaan suami istri itu dalam pergaulan yang baik dengan
masyarakat membuat orang semakin menghormati mereka. Walau telah mendapat kehormatan
demikian itu, Muhammad tetaplah seorang yang rendah hati. Itu adalah sifatnya yang sangat
menonjol. Jika ada yang mengajaknya bicara, tidak peduli siapapun itu, ia akan mendengarkan
dengan penuh perhatian tanpa menoleh kepada orang lain. Tidak saja mendengarkan dengan hati -
hati, Muhammad bahkan memutar badannya untuk menghadap orang mengajaknya bicara.
Semua orang tahu bahwa bicara Muhammad sedikit. Ia justru lebih banyak mendengarkan
pembicaraan orang lain. Sekali bicara, Muhammad selalu bersungguh - sungguh. Namun,
sungguhpun begitu, Muhammad bkanlah orang yang tidak bisa diajak bergurau. Ia sering juga
membuat humor dan mengajak orang lain tertawa, tetapi apa yang ia katakan dalam bergurau
sekalipun adalah sesuatu yang benar.
Orang mnyukai Muhammad yang apabila tertawa, tidak pernah sampai terlihat gerahamnya.
Apabila marah, tidak pernah sampai tampak kemarahannya. Orang tahu ia marah hanya dari
keringat yang tiba - tiba muncul dari keningnya. Muhammad selalu menahan marah dan tidak
menampakkan keluar.
Orang - orang menyayangi Muhammad karena ia lapang dada, berkemauan baik, dan menghargai
orang lain. Ia bijaksana, murah hati, dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Namun, di balik
semua kelembutan itu, ia mempunyai tujuan yang pasti, berkemauan keras, tegas, dan tidak pernah
ragu - ragu dalam tujuannya. Sifat - sifat demikian berpadu dalam dirinya sehingga menimbulkan
rasa hormat yang dalam bagi orang - orang yang bergaul dengan Muhammad.
------- bersambung------------
Ensiklopedi Mini
Mahar Pernikahan
" Saksikan para hadirin, " kata Waraqah bin Naufal dengan suara agak keras. " Saksikanlah bahwa
aku menikahkan Khadijah dengan Muhammad, dengan maskawin senilai dua belas ekor unta., "
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 52 – 53
Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke-27: " BAQUM SI PEDANG ROMAWI🀠"
Saudaraku tercinta, Muhammad bukanlah orang yang suka berpangku tangan, tetapi turut aktif
bergaul dengan masyarakat. Suatu hari, terjadilah sebuah peristiwa yang membuat nama
Muhammad menjadi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar yang melanda Mekah.
Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota
yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding Ka'bah yang memang sudah lapuk jadi
retak dan terancam runtuh.
Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada pemikiran untuk memperbaiki Ka'bah, tetapi orang-
orang takut apabila Tuhan Ka'bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi bahwa dinding
Ka'bah harus diperbaiki dan ditinggikan. Sudah menjadi taqdir Allah SWT bahwa waktu itu juga
tersiar berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di Laut Merah, dekat dengan pelabuhan
Syu'aibah. Kapten kapal Romawi itu adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum,
namanya.
Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan serombongan orang untuk membeli kapal
itu, membongkar kayu-kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun kembali Ka'bah. Baqum
pun akhirnya juga dikontrak sebagai ahli kayu.
Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar dinding Ka'bah walau secuil karena takut
dikutuk Tuhan. Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang menimpa Abrahah dan pasukan
gajahnya saat ingin menghancurkan Ka'bah. Namun akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan
diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu ia menunggu sampai besok. Ketika pagi
tiba dan ia tidak dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka'bah.
------ bersambung ------
Ensiklopedia mini :
🐏KAMBING SEDEKAH🐏
Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad memerintahkan agar seekor kambing
disembelih di depan pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada fakir-miskin. Itu
belum termasuk undangan untuk menghadiri jamuan yang akan diadakan pada malam harinya. Jadi,
selain diundang jamuan makan, fakir-miskin pun dapat membawa pulang ke rumah beberapa
kantung daging.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 54-55. Sygma Daya Insani-Jabar
Judul ke-28: " MEMBANGUN KA'BAH "
Saudaraku tercinta, pengerjaan sudut -sudut ka'bah dibagi dalam 4 bagian. Setiap kabilah masing-
masing mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Pemugaran ka'bah
dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, dilanjutkan
dengan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat
dalam pekerjaan yang berlangsung berhari -hari itu.
Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar dengan cara apapun, batu itu
mereka biarkan. selanjutnya, didatangkanlah batu -batu granit biru dari bukit sekitar. sebuah bahan
pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan dari Syria pun mulai digunakan .pemugaran
ka'bah ini sebenarnya lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim 'alaihisalam dan Nabi
Ismail 'alaihisalam.
Fondasi ka'bah ditinggikan sampai 4 hasta ditambah satu jengkal atau sekitar 2 meter.
Kedalamnya di urug tanah menjadi lantai yang sulit di capai air jika banjir datang kembali.
Bersamaan dengan itu ,pintu disisi timur lautpun diangkat setinggi fondasi, dinding dinaik kan
sampai delapan belas hasta. Saat itulah ka'bah mulai diberi atap dengan ditopang dua deret tiang
kayu yang masing-masing terdiri atas tiga buah tiang atas bekas kapal yang tandas itu. Sebuah
tangga naik turun juga disiapkan. Kini Ka'bah bebas dari banjir. Isinya terlindung dari hujan, panas
dan tangan jahil pencuri.
Pembagunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu
setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ditempat ketempat
semula disudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, berebutlah kabilah
untuk melaksankannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak dari pada kabilah lain sehingga kedua
kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.
Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayah bin Mughirah. Ia adalah orang tua yang dihormati
dan dipatuhi. Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua pihak, "Serahkannlah
putusan kamu ini ditangan orang yang pertama sekali memasuki pintu shafa."
Orang -orangpun menoleh dan menanti. siapakah yang kiranya akan datang pertama kali?
---bersambung---
Ensiklopedi mini
MINUMAN TIDAL BERALKOHOL
Ada sumber yang mengatakan bahwa dalam pernikahan Muhammad Dan Khadijah, minuman yang
dihidangkan adalah minuman temuan baru Abdullah bin Jud'an yang tidak beralkohol, penemuan
resep ini dari Persia.
Sumber:
Buku: Muhammad Teladanku (masa muda) jilid 2 hal 56-57 Sygma Daya Insani Jawa Barat
Judul ke 29: " HAJAR ASWAD "
Ayah Bunda, ternyata yang datang pertama kali sekali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang-
orang pun bersorak lega.
"Ini dia Al Amin!" seru mereka. "Ia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa
memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya."
Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu
belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana.
Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing-masing
kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi
pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu.
Muhammad berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Tolong bawakan sehelai kain."
Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Ia lalu mendekati
Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah kain.
"Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini," kata beliau lagi.
Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkat Hajar Aswad.
Di tempat Hajar Aswad semula berada, Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali.
Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu.
Demikianlah Ayah Bunda, pada waktu mudanya, Rasulullah SAW telah menjadi orang yang cerdas
dan bijaksana.
----bersambung----
Ensiklopedi Mini :
" HAJAR ASWAD "
Tanggal 18 Januari 930 muncul 1.500 orang gerombolan Sekte Qaramithah yang menyusup dalam
rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih
dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951Masehi, Khalifah Al Mansur dari Dinasti Fathimiyyah
menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah.
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 58-59 Sygma Daya Insani Jabar
Judul ke-30: " PUTRA PUTRI MUHAMMAD "
Saudaraku tercinta, Bunda Khadijah adalah wanita yang terbaik. Beliau wanita yang penuh kasih,
setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk suami tercinta. Setelah 15 tahun berumah tangga,
beliau melahirkan 6 orang anak. Mereka adalah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kalsum, Fatimah, Qasim,
dan Abdullah. Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika mereka masih bayi, sedangkan keempat
anak perempuan yang lain tetap hidup hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya
Muhammad dan Bunda Khadijah.
Ketika pulang ke rumah dan duduk di samping Bunda Khadijah, Muhammad sering melihat
kesedihan di wajah istrinya. Saat itu, mempunyai anak laki-laki bagi masyarakat jahiliyah adalah hal
yang penting dan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan
adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang yang memilih mengubur bayi
perempuannya hidup-hidup daripada memeliharanya.
Tentu saja Muhammad dan Bunda Khadijah tidak merasa malu memiliki anak-anak perempuan.
Mereka menyayangi semua anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka, Fatimah
yang saat itu baru berusia 5 tahun, adalah anak cantik dan sedang lucu-lucunya. Hanya saja,
kehilangan dua anak laki-laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi orangtua manapun.
Untuk mengusir rasa sedih yang sering datang merundung itu, apa yang dilakukan Muhammad?
== to be continued ==
Ensiklopedi Mini:
"KEKAYAAN TERBESAR"
Rasulullah S.A.W. pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah istri yang shalehah. Bunda
Khadijah adalah kekayaan terbesar Rasulullah, pada saat-saat paling sulit dalam hidupnya.
Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 hal. 60 – 61 Sygma Daya Insani Jabar
Judul ke 31: " RUMAH TANGGA MUHAMMAD"
Saudaraku tercinta, Muhammad selalu membuat suasana rumahnya menjadi hidup dengan canda
dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putra -
putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.
Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Muhammad setelah beliau diangkat menjadi
Rasulullah dan hijrah ke Madinah. Ia ernah ikut keluarga Rasulullah selama dua belas tahun.
Dengarlah apa yang Anas katakan, " Saya melayani Rasulullah sejak saya berusia delapan tahun.
Selama dua belas tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan
kesalahan. "
Rasulullah paling suka makan sambil duduk bersila di lantai, " kata Anas bin Malik lagi. " Beliau
paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, " Sungguh malang orang yang makan sendirian."
Rasulullah gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu.
Kalau ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, ' Allah memberi rahmat pada
susu. Mudah-mudahan masih ada lagi. "
Saudaraku tercinta, sejak muda, Rasulullah amat gemar mamakai parfum. Bau wewangian itu akan
membuat orang - orang di sekitar beliau merasa senang. Rasulullah tidak menyukai baju berwarna
merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih. Rasulullah juga gemar memakai surban
dengan salah satu ujungnya menggelantung diantara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan
baju yang seluruhnya terbuat dari sutera.
Saudaraku tercinta, kemudian datanglah satu orang yang amat Muhammad sayangi. Begitu
sayangnya sampai beliau mengangkatnya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu,
------- bersambung-------
Ensiklopedi Mini
SIWAK
Rasulullah amat bersih, Beliau sangat sering berwudhu. Pakaiannya juga tidak pernah kotor. Beliau
selalu membawa siwak ke mana-mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak
digunakan untuk membersihkan gigi. " Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan
mewajibkan kegiatan membersihkan gigi, " sabda Rasulullah kemudian.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 62 - 63
Sygma Daya Insani, Jawa Barat
Judul ke-32: " ZAID BIN HARITSAH "
Suatu hari, keponakan bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak
bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah bunda Khadijah dalam keadaan
mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda
Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik.
Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan
cara diculik.
Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang dengan ibunya ketika datang para
perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang
diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di Pasar Ukazh, Mekah,
tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullah SAW, orang yang amat Zaid cintai.
Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu.
Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya mengganggap Zaid seolah sebagai
pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun,
secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.
Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat
menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid
pun amat menyayangi ayahnya.
"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid
memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya."
Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga
mengankat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad.
Kelak, ketika Islam datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah
wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Maha Adil Allah
Yang Agung.
-----bersambung-----
Ensiklopedia Mini :
🏇SYAHID PADA PERANG MU'TAH🏇
Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih
muda dari Rasulullah SAW. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai
syuhada ketika menjadi panglima pasukan Muslim pada Perang Mu'tah melawan pasukan Romawi.
Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 64-65 Sygma Daya Insani – Jabar
Judul ke – 33: " ZAENAB "
Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Ia menikah dengan sepupunya. Abu Al Ash bin Rabi. Ibu Abu
Al Ash bernama Halah. Ia adalah kakak perempuan Bunda Khadijah. Pernikahan itu berlangsung jauh
sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Rasulullah. Saudaraku tercinta , kisah cinta Zainab
dan Abu Al Ash menjadi masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi.
Abu Al Ash adalah orang yang jujur. Bisnisnya maju dan ia berpeluang menjadi seorang yang
sangat sukses dalam perdagangan. Namun , ketika Rasulullah mulai memperkenalkan islam, Abu Al
Ash tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika
Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil ,Istri Abu Lahab,
menyerukan agar Abu Al Ash menceraikan istrinya. Namun, Abu Al Ash menolak.
Dalam perang Badar , Abu Al Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al
Ash ter tangkap dan dibawa sebagai tawanan . Zainab yang masih tinggal di Mekah mengirimkan
kalung ibunya untuk menebus Abu Al Ash .Rasulullah amat terharu melihat kalung Almarhum
Khadijah.
"Kalau kalian berpendapat tawanan ini sebaiknya dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia,"
kata Rasulullah kepada para sahabat.
Para sahabat terdiam . Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al Ash dibebaskan
tanpa uang tebusan , itu berarti mengurangi jatah uang untuk para sahabat Rasulullah. Padahal ,
mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang masih
hidup melarat karena kekayaan diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke madinah. Namun ,
para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berpegang . Terlebih , mereka tidak
ingin melihat Rasulullah berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabatpun segera
membebaskan Abu Al Ash.
Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita muslim dengan seorang kafir. Mengetahui
hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke Madinah untuk bergabung dengan
ayahnya . Tentu , Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun bagi Zainab,
firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena ia amat
mencintai istrinya.
-------bersambung---------
Ensiklopedi Mini
ABU AL ASH MASUK ISLAM
Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di Madinah. Saat itulah Abu Al
Ash kemudian memeluk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi
dan seorang putri bernama Umamah.
Sumber; Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 66-67
Sygma Daya Insani, Jawa Barat
Judul ke-34: " RUQAYYAH DAN UMMU KULTSUM"
Bagaimana kisah putra-putri Rasulullah SAW yang lain? Ruqayyah menikah dengan Utbah.
Sementara itu, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah. Utbah dan Utaibah adalah kakak-beradik.
Mereka adalah putra Abdul Uzza yang ketika Islam datang, sangat keras memusuhi Rasulullah SAW
dan para pengikutnya. Begitu kerasnya permusuhan mereka sampai kaum Muslimin menamai Abdul
Uzza sebagai "Abu Lahab". Lahab berarti 'gejolak api'.
Ayah Bunda, ketika Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam, Ruqayyah dan Ummu Kultsum jadi
amat menderita. Hampir setiap hari ibu mertua mereka, Ummu Jamil, mencaci maki Rasulullah SAW.
Ummu Jamil adalah adik Abu Sufyan yang memimpin penindasan terhadap kaum Muslimin.
Ummu Jamil semakin tidak kuasa menahan marahnya melihat kesabaran Ruqayyah dan Ummu
Kultsum walau ia selalu menyumpah serapahi Rasulullah SAW di depan mereka setiap ada
kesempatan. Kemarahan itu pun segera mencapai puncaknya.
"Ceraikan mereka!" teriak Ummu Jamil kepada kedua putranya, Utbah dan Utaibah. "Usir mereka
dari sini!"
Utbah dan Utaibahpun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Sesuai dengan janji kaum kafir,
Utbah dan Utaibah dinikahkan dengan dua putri seorang jutawan Quraisy Abu Uhaihah. Sementara
itu, Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang diusir begitu saja, kembali ke rumah orangtua mereka sambil
menangis tersedu-sedu.
Sudah tentu kita dapat mengerti betapa hancurnya hati Rasulullah SAW dan Bunda Khadijah melihat
kedua putri mereka diperlakukan secara semena-mena. Namun, Mahasuci Allah yang kemudian
memberi jodoh yang lebih baik.
Ruqayyah kemudian menikah dengan Ustman bin Affan, salah seorang sahabat besar. Ruqayyah
sempat ikut hijrah ke Habasyah dan Madinah. Namun, ketika Rasulullah SAW baru pulang dari
perang Badar, beliau menemui Ruqayyah telah wafat. Beliau kemudian menikahkan Ustman bin
Affan dengan Ummu Kultsum. Namun, tidak lama kemudian, Ummu Kultsum pun wafat menyusul
kakaknya. Kedua putri Rasulullah SAW ini wafat tanpa meninggalkan keturunan .
Ensiklopedi Mini :
"KEPONAKAN UMMU JAMIL"
Ummu Jamil mempunyai seorang keponakan wanita bernama Ramlah. Ia adalah putri Abu Sufyan,
kakak Ummu Jamil. Ramlah, yang kelak lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah, pun, memeluk
Islam. Bisa kalian bayangkan betapa murkanya Ummu Jamil mendapati banyak kaum Muslimin
berasal dari keluarganya sendiri.
Sumber :
Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 (Masa Muda), halaman 68-69. Sygma Daya Insani Jabar

More Related Content

What's hot

Perang uhud
Perang uhudPerang uhud
Perang uhud
Mira Pribadi
 
Perang uhud غزوة أحد
Perang uhud غزوة أحدPerang uhud غزوة أحد
Perang uhud غزوة أحد
R. Gesit Prasasti Alam, PSM®
 
Peperangan badar
Peperangan badarPeperangan badar
Peperangan badar
Ustaz NikNizam Nasir
 
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAMMASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
Bhayu Sulistiawan
 
nabi ilyasa.pptx
nabi ilyasa.pptxnabi ilyasa.pptx
nabi ilyasa.pptx
ahmadabror8
 
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
kreasi_cerdik
 
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Afninurulfitri
 
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULFI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
zakwan azhar
 
Rasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanRasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanmimjurangombo
 
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWSejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWFirdika Arini
 
PERANG BADAR
PERANG BADARPERANG BADAR
PERANG BADAR
Jihan Nabilah
 
Karakter Pemuda Islam
Karakter Pemuda IslamKarakter Pemuda Islam
Karakter Pemuda Islam
Bhayu Sulistiawan
 
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Hana Medina
 
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran KesabaranSirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
AbuNailah
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Anang Dwi Purwanto
 
Sejarah Sem 2
Sejarah Sem 2 Sejarah Sem 2
Sejarah Sem 2
nuratirah22
 
Kisah nabi muhammad saw
Kisah nabi muhammad sawKisah nabi muhammad saw
Kisah nabi muhammad saw
Gunawan Anwar
 
Kisah teladan nabi ulul azmi
Kisah teladan nabi ulul azmiKisah teladan nabi ulul azmi
Kisah teladan nabi ulul azmi
fahira_ila
 

What's hot (20)

Perang uhud
Perang uhudPerang uhud
Perang uhud
 
Perang uhud غزوة أحد
Perang uhud غزوة أحدPerang uhud غزوة أحد
Perang uhud غزوة أحد
 
Perang mu'tah
Perang mu'tahPerang mu'tah
Perang mu'tah
 
Peperangan badar
Peperangan badarPeperangan badar
Peperangan badar
 
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAMMASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
 
nabi ilyasa.pptx
nabi ilyasa.pptxnabi ilyasa.pptx
nabi ilyasa.pptx
 
Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.
 
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
(Kc) kondisi masyarakat arab sebelum islam
 
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan)
 
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHULFI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL
 
Rasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladanRasulullah sebagai suri tauladan
Rasulullah sebagai suri tauladan
 
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAWSejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 
PERANG BADAR
PERANG BADARPERANG BADAR
PERANG BADAR
 
Karakter Pemuda Islam
Karakter Pemuda IslamKarakter Pemuda Islam
Karakter Pemuda Islam
 
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
Sejarah Kehidupan Nabi Musa A.S.
 
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran KesabaranSirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
Sirah Nabawiyah 61: Duka Bertumpuk dan Pelajaran Kesabaran
 
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
Belajar dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw.
 
Sejarah Sem 2
Sejarah Sem 2 Sejarah Sem 2
Sejarah Sem 2
 
Kisah nabi muhammad saw
Kisah nabi muhammad sawKisah nabi muhammad saw
Kisah nabi muhammad saw
 
Kisah teladan nabi ulul azmi
Kisah teladan nabi ulul azmiKisah teladan nabi ulul azmi
Kisah teladan nabi ulul azmi
 

Similar to Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
fidyadi
 
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
fidyadi
 
Abdilah bin masut
Abdilah bin masutAbdilah bin masut
Abdilah bin masut
Ekoarip Winanto
 
Umar bin abdul aziz
Umar bin abdul azizUmar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz
ahfa42
 
Kultum..
Kultum..Kultum..
Kultum..
Insan Madani
 
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica milaBiografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Yasirecin Yasir
 
bahasa arab
bahasa arabbahasa arab
bahasa arab
Hapizah Nordin
 
Contoh Kultum
Contoh KultumContoh Kultum
Contoh Kultum
T. Astari
 
masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah Siti Jum'atun
 
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docxUmmu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
EmmaKazeFull
 
Kisah mush’ab bin umair pdf
Kisah mush’ab bin umair pdfKisah mush’ab bin umair pdf
Kisah mush’ab bin umair pdf
Ariz Oghey
 
Nabi muhammad saw
Nabi muhammad sawNabi muhammad saw
Nabi muhammad saw
ranipuspadewi
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuhaIzam Din
 
Kisah awal kenabian
Kisah awal kenabianKisah awal kenabian
Kisah awal kenabian
Teguh Ningrat
 
Tarikh // Biografi Nabi Muhammad
Tarikh // Biografi Nabi MuhammadTarikh // Biografi Nabi Muhammad
Tarikh // Biografi Nabi Muhammad
fadhillatus henry
 
Aminah bonda rasulullah saw
Aminah bonda rasulullah sawAminah bonda rasulullah saw
Aminah bonda rasulullah saweIzAmQaRqUn90
 

Similar to Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) (20)

25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
 
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
25-Kisah RASUL BAGINDA NABI MUHAMMAD.pdf
 
Abdilah bin masut
Abdilah bin masutAbdilah bin masut
Abdilah bin masut
 
1001 kisah teladan
1001 kisah teladan1001 kisah teladan
1001 kisah teladan
 
Umar bin abdul aziz
Umar bin abdul azizUmar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz
 
Kultum..
Kultum..Kultum..
Kultum..
 
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica milaBiografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
Biografi umar bin abdul aziz dan biodata jesica mila
 
bahasa arab
bahasa arabbahasa arab
bahasa arab
 
Contoh Kultum
Contoh KultumContoh Kultum
Contoh Kultum
 
masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah
 
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docxUmmu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
Ummu Sulaim, Pelindung Nabi di Medan Perang.docx
 
Bab 8 Sejarah Nabi Muhammad SAW
Bab 8  Sejarah Nabi Muhammad SAWBab 8  Sejarah Nabi Muhammad SAW
Bab 8 Sejarah Nabi Muhammad SAW
 
Kisah mush’ab bin umair pdf
Kisah mush’ab bin umair pdfKisah mush’ab bin umair pdf
Kisah mush’ab bin umair pdf
 
Nabi muhammad saw
Nabi muhammad sawNabi muhammad saw
Nabi muhammad saw
 
Sirah Nabawiyah 1
Sirah Nabawiyah 1Sirah Nabawiyah 1
Sirah Nabawiyah 1
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuha
 
Kisah awal kenabian
Kisah awal kenabianKisah awal kenabian
Kisah awal kenabian
 
Tarikh // Biografi Nabi Muhammad
Tarikh // Biografi Nabi MuhammadTarikh // Biografi Nabi Muhammad
Tarikh // Biografi Nabi Muhammad
 
Manarul 'ilmi #1
Manarul 'ilmi #1Manarul 'ilmi #1
Manarul 'ilmi #1
 
Aminah bonda rasulullah saw
Aminah bonda rasulullah sawAminah bonda rasulullah saw
Aminah bonda rasulullah saw
 

More from tsaqafahpemuda.wordpress.com

Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptxHarga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat IlahiChildfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'anMensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan UmatMerindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan BebasMembentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Mudah Menulis Opini
Mudah Menulis OpiniMudah Menulis Opini
Mudah Menulis Opini
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci SurgakuAyah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran IbuMengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat GenerasiIbu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta BiasaCintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Penghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalihPenghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalih
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Homoseksualitas dalam pandangan islam
Homoseksualitas dalam  pandangan islamHomoseksualitas dalam  pandangan islam
Homoseksualitas dalam pandangan islam
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 

More from tsaqafahpemuda.wordpress.com (20)

Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptxHarga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
Harga Harga Selangit Rakyat Menjerit.pptx
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
04 - Karakterisktik Manusia (Khasiyatul Insan)
 
03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power03 - Spiritual Power
03 - Spiritual Power
 
01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga01 - Membeli Syurga
01 - Membeli Syurga
 
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat IlahiChildfree, Melawan Kodrat Ilahi
Childfree, Melawan Kodrat Ilahi
 
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'anMensyukuri Nikmat Al-Qur'an
Mensyukuri Nikmat Al-Qur'an
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan UmatMerindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
Merindukan Pemimpin yang Adil di Tengan Umat
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan BebasMembentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
Membentengi Keluarga dari Pergaulan Bebas
 
Mudah Menulis Opini
Mudah Menulis OpiniMudah Menulis Opini
Mudah Menulis Opini
 
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci SurgakuAyah dan Ibu, Kunci Surgaku
Ayah dan Ibu, Kunci Surgaku
 
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran IbuMengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
Mengembalikan Fungsi dan Peran Ibu
 
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat GenerasiIbu, Engkaulah Penyelamat Generasi
Ibu, Engkaulah Penyelamat Generasi
 
Ahsanul Amal
Ahsanul AmalAhsanul Amal
Ahsanul Amal
 
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
Syakhshiyah Islam (Kepribadian Islam)
 
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta BiasaCintaku, Bukan Cinta Biasa
Cintaku, Bukan Cinta Biasa
 
Penghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalihPenghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalih
 
Homoseksualitas dalam pandangan islam
Homoseksualitas dalam  pandangan islamHomoseksualitas dalam  pandangan islam
Homoseksualitas dalam pandangan islam
 

Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)

  • 1. JILID 2 (MASA MUDA) Judul ke-1: " PENUTURAN RASULULLAH " Saudaraku tercinta, setelah Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, ia diminta para sahabat untuk menceritakan tentang dirinya. Inilah yang Rasulullah katakan tentang diri beliau. "Ketika ibuku mengandungku, ia melihat sinar keluar dari perutnya. Karena sinar tersebut, istana- istana di Syam bercahaya. " Aku disusui di Bani Sa'ad bin Bakr. Ketika aku bersama saudaraku di belakang rumah sedang menggembalakan kambing, tiba-tiba dua orang berpakaian putih datang kepadaku dengan membawa baskom emas yang penuh berisi salju. "Kedua orang tersebut mengambilku, lalu membelah dadaku, mengeluarkan jantungku, membelahnya, mengeluarkan gumpalan hitam dari jantungku, dan membuangnya, Setelah itu, keduanya mencuci jantungku dan dadaku dengan salju yang telah dibersihkan. Salah seorang dari keduanya berkata kepada sahabat satunya. ' Timbanglah dia dengan sepuluh orang dari umatnya.' " Dia menimbangku dengan sepuluh orang umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. " Orang pertama berkata. ' Timbanglah dia dengan seratus orang dari umatnya.' " Orang kedua itu menimbangku dengan seratus orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka. ' Orang pertama berkata lagi, ' Timbanglah dia dengan seribu orang dari umatnya. ' Orang kedua menimbangku dengan seribu orang dari umatku, ternyata aku lebih berat daripada mereka.' " Orang pertama berkata, ' Biarkan dia, Demi Allah, seandainya engkau menimbangnya dengan seluruh umatnya, ia lebih berat daripada mereka'." ----- to be continued------ Ensiklopedi mini TUJUAN PEMBELAHAN DADA Tujuan peristiwa ini adalah mempersiapkan diri Muhammad untuk mendapatkan pemeliharaan dan wahyu agar manusia lebih mudah mengimani Rasulullah dan membenarkan risalahnya. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 2 - 3. Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-2: PERCAKAPAN DENGAN AMINAH Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa heran. "Mengapa engkau mengantarkannya kepadaku, wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?" "Ya," jawab Halimah, "Allah SWT telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."
  • 2. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku." Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju putihmembawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dadanya." Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah demikian tenang. "Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" Tanya Aminah. Halimah mengangguk, "Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat mengembalikannya kepadamu." Aminah menarik nafas. "Demi Allah," katanya, "setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar pada kemudian hari. Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut, aku bisa melihat istana-istana Busra di Syam menjadi terang benderang. Demi Allah, aku belum pernah melihat orang mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit." Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata lembut, "Biarkan dia bersamamu dan pulanglah dengan tenang." Saudaraku tercinta, Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya membuat Halimbenar-benar mengembalikan Muhammad kepada ibunya.. -------to be continued---------- Ensiklopedia mini: *BURUNG PUTIH* Dalam kitab Sunan Ad Darimi dan Kitab Imam Ahmad disebutkan, malaikat yang mendatangi Muhammad pertama-tama bukan berbentuk manusia, melainkan menyerupai dua burung putih yag menyambar dan membawa lari beliau. Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 4-5. *Sygma Daya Insani-Jabar* Judul ke-3: "ORANG-ORANG HABASYAH " Saudaraku tercinta... "Kak, tungguuu !" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah lima tahun. Ia sedang berlari mengejar saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang mengembala kambing. "Ayo, Muhammad ! Kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa. "Lihat, Kak itu datang lagi!" seru Muhammad.
  • 3. Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang melihat Halimah datang menjemput. Namun wajah Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik- bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa memedulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad. "Paman mau apa?" tanya Muhammad. “Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat pundakmu!" perintah salah seorang. Muhammad mengembalikan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut.Tanpa berkata apa-apa lagi, meteka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik. "Kalian bermain lagi, Ibu akan cari tahu apa yang mereka bicarakan", kata Halimah kepada Muhammad dan saudara-saudaranya. Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar apa yang mereka katakan. "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di negeri kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada tanda dipunggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan menjadi orang besar." Diam-diam, Halimah menjauh, "Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!" Adik-adik berhasilkah Halimah menyelamatkan Muhammad ? --------to be continued-------- Ensiklopedia mini : TANDA-TANDA RASUL TERAKHIR PADA INJIL Orang-orang nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka diperintahkan mengikutinya seperti tertera pada Injil dibagian Kitab Ulangan (18): 15-22, "Bahwa seorang nabi diantara kamu,dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini,yaitu akan dibangkitkan olehTuhan Allah-mu bagi kamu,maka dia haruslah kamu dengar." Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 6-7. Sygma Daya Insani-Jawa Barat Judul ke-4: " MUHAMMAD MENGHILANG" Halimah cepat - cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik sehingga ia bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah. Tidak berapa lama kemudian, Halimah menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Mekah. Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya: Syaima, Unaisah, dan Abdullah. "Muhammad, jangan lupakan kami, ya? " pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca. Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu per satu. Kemudian, berangkatlah Muhammad meninggalkan Dusun Bani Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah hilang dari benaknya seumur hidup.
  • 4. Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang, "Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan berjumpa dengan Ibu dan kakekmu." Mekah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat melalui kerumunan orang itulah, Muhammad terpisah dan menghilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu diam-diam masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk menculik Muhammad. Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh, pada malam ini, aku datang dengan Muhammad, namun ketika aku melewati Mekah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku tidak tahu di mana kini ia berada." Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa kepada Allah agar Dia mengembalikan Muhammad kepadanya. Saudaraku tercinta, dapatkah Muhammad ditemukan kembali? ---to be continued --- Ensiklopedi Mini: "GEMBALA KAMBING" Mulai dari hidupnya di Dusun Bani Sa'ad sampai masa kecilnya di Mekah, hidup Nabi Muhammad SAW dilalui sebagai seorang gembala. Ibnu Ishaq berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tidak ada satu nabi pun melainkan ia (pernah) menggembala kambing." Ditanyakan pada beliau, "Termasuk engkau, wahai Rasulullah?" Rasulullah SAW bersabda, "Ya, termasuk aku." Sumber : Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 8 - 9. Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-5: "BERTEMU KAKEK DAN BUNDA" Saudaraku, tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin Naufal dan seorang temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan Muhammad kepada Abdul Muthalib. "Ini anakmu, kami menemukannya di Mekah Atas." Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib. "Cucuku! katanya sambil mendekap Muhammad. Abdul Muthalib memerhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri, "Apakah kamu mau kakek ajak menunggangi unta yang hebat?" "Mau. Tetapi, mana untanya, kek?" Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan mendudukkannya di atas bahu. "Kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha...ha...ha...." "Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya, kek?" "Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! lihat, unta ini mampu mengajakmu berthawaf mengelilingi ka'bah." Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Ka'bah. Setelah itu, dia memintakan perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan mendoakannya.
  • 5. " Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib. Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu. Walaupun demikian, tersisip kesedihan di hati Muhammad ketika dia melepas Halimah As Sa'diyyah, ibu susu yang selama ini telah merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar. "Selamat tinggal, Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang pernah dikatakan ibumu, " kata Halimah sambil berajak pergi. Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali silaturahim dengan ibu susunya itu. - to be continued - Ensiklopedia Mini: "Waraqah bin Naufal" Waraqah bin Naufal adalah seorang paman Bunda Khadijah yang kelak menjadi istri Muhammad. Waraqah tidak menyukai berhala. Dia tetap mengikuti ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menjadi hamba Allah yang setia. Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongannya... Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal. 10-11. Sygma Daya Insani, Jabar Judul ke - 6: " DI BAWAH ASUHAN KAKEK " Saudaraku tercinta, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya itu. Ia memelihara Muhammad dengan sungguh - sungguh dan mencurahkan segala kasih sayangnya. Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk dibawah naungan Ka'bah. Anak - anak beliau, paman - paman Muhammad, tidak berani duduk di tempat itu. Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah mereka. Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas hamparan tersebut. Serentak paman - paman beliau langsung memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan. Namun, Abdul Muthalib datang dan melihat kejadian tersebut. " Biarkan anakku itu, " katanya, " Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung." Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus - elusnya punggung Muhammad penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa pun yang dilakukan cucunya itu. Lebih - lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk diperkenalkan kepada saudara - saudara ibunya dari keluarga Najjar. Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu. Kini, ia akan berangkat ditemani putranya seorang. Saudaraku tercinta, bagaimana kisah perjalanan mereka ke Yatsrib yang jauh itu? ------to be continued-------
  • 6. Ensiklopedi mini HALIMAH AS SA'DIYYAH Halimah dijuluki As Sa'diyyah karena ia berasal dari keluarga Bani Sa'ad. Kasih sayang Muhammad terhadap ibu susunya itu tak pernah putus. Pernah suatu kali, setelah pernikahan Muhammad dengan Khadijah, Halimah As Sa'diyyah datang berkunjung. Saat itu, musim paceklik sehingga kehidupan di dusun menjadi susah. Muhammad menerima beliau dengan baik sekali. Saat Halimah pulang, ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air dan empat puluh ekor kambing. Setiap kali Halimah datang, Rasulullah selalu membentangkan pakaiannya yang paling berharga untuk alas duduk Bunda Halimah. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ), halaman 12 - 13 Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-7: " AMINAH WAFAT " Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninhgal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal bersama- sama, kemudian meninggal dunia di tengah- tengah pamannya dari pihak ibu. Saudaraku tercinta, sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah SAW menceritakan kepada sahabat- sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama menjadi Madinah. Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya. Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang membawa mereka dari Mekah. Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Abwa, bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat itu. "Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang kini membujur kaku. Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu. Begitulah, pada usia enam tahun, Nabi Muhammad SAW telah menjadi anak yatim piatu. Siapakah yang kemudian mengasuh beliau? ---- to be continued----- Ensiklopedia mini : * ABWA * Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 14-15. Sygma Daya Insani-Jabar
  • 7. Judul ke-8: "ABDUL MUTHALIB WAFAT" Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil menangis dengan hati pilu karena kini sebatang kara.Muhammad makin merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim piatu. Terasa oleh hidupnya yang makin sunyi dan makin sedih. Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya keluhan duka kehilangan ayahanda semasa ia dalam kandungan. Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh Muhammad yang masih kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, yaitu sebagai yatim piatu. Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan cucunya itu dengan rasa iba yang dalam.Kecintaan Abdul Muthalib pun semakin bertambah kepada Muhammad. Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan apabila kakeknya, Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun Allah swt sudah menentukan lain. Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya ke kubur sambil menangis. Sahabat-sahabat tercinta, kenangan sedih sebagai anak yatim piatu membekas begitu dalam pada di Rasulullsh saw sehingga di dalam Al Qura'an pun disebutkan ketika Allah mengingatkan Rasulullah saw akan nikmat yang dianugerahkan kepada beliau di tengah kesedihan itu, "Bukankah engkau dalam keadaan yatim piatu, lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau saat kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukan-Nya jalan itu?"(Q.S. Ad Dhuha, 93: 6-7) Ensiklopedia mini : KELUARGA UMAYYAH Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan berat bagi keluarga Hasyim, tak ada anak-anak Abdul Muthalib yang memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Keluarga Umayyah lalu tampil ke depan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu mereka inginkan tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim. Sumber Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) hal 16-17. Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke- 9: "DIASUH ABU THALIB" Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah satu anaknya untuk mengasuh Muhammad. Dia tidak menunjuk Abbas yang kaya, tapi agak kikir. Dia juga tidak menunjuk Harith, putra tertua karena Harith adalah orang tidak mampu. Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad karena sekalipun miskin, Abu Thalib mempunyai perasaan paling halus dan paling terhormat di kalangan Quraisy. Saudaraku tercinta, Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati sangat menyenangkan Abu Thalib. Dia bahkan lebih mendahulukan kepentingan Muhammad dibandingkan anak-anaknya sendiri. Begitupun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Dia tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berutang kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras keringat untuk mengganjal perut
  • 8. keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu, Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Dia ikut membantu pekerjaan keluarga, mengembalakan kambing, dan mencari rumput. Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang yang sangat bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Dia yakin, jika mengajak Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan permohonannya. Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru, "Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan." Maka dari itu, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Dia menempelkan punggung Muhammad ke dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian, mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan ladang menjadi gembur. Ensiklopedi Mini ALI BIN ABU THALIB Ali bin Abu Thalib adalah salah seorang anak Abu Thalib yang diasuh oleh Rasulullah Saw setelah beliau menikah dengan Khadijah. Ali bin Abu Thalib kelak menjadi salah seorang sahabat Rasulullah Saw yang utama. Ali bin Abu Thalib juga menjadi menantu beliau dengan menikahi Fatimah putri beliau. Sumber : Muhammad Teladanku Jilid 2 ( Masa Muda) hal 18-19. Sygma Daya Insani Jawa Barat. Judul ke-10: "HENDAK DITINGGAL PAMAN" Saudaraku tercinta, hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah. Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu. Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta-pora, menyaksikan para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang mencari rezeki antara hidup dan mati. Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan rumah-rumah kumuh. Pintu- pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita. Orang-orang itu ketakutan jika besok atau lusa terpaksa menggadaikan anak gadis, istri, atau ibunya untuk dikumpulkan menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan utang. Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi impian tentang datangnya mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. Para pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang bercerita tentang legenda-legenda indah orang-orang terdahulu yang berjuang melawan raja yang sewenang-wenang. Suatu saat, pada usia dua belas tahun, Abu Thalib berniat pergi berdagang ke Syam untuk mencari nafkah. "Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad. " Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh! Aku tidak tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan demikian berat!" Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia merasa amat kesepian jika harus menghadapi kehidupan Mekah seorang diri ini tanpa ada pamannya di sisinya.
  • 9. "Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri apabila Paman pergi nanti?" pinta Muhammad begitu mengiba. Abu Thalib sangat terharu, "Demi Allah, aku pasti pergi. Ia tidak boleh berpisah denganku dan aku tidak boleh berpisah dengannya selama-lamanya." Akhirnya, Muhammad pun diijinkan pergi menempuh perjalan musim panas yang begitu jauh. ---- to be continued --- Ensiklopedi Mini " LIHB SI PERAMAL " Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa anak-anaknya untuk diramal. Suatu hari, Lihb melihat Muhammad. " Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb berteriak-teriak, "Celakalah kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi! Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar pada kemudian hari!" Sumber : Buku Muhammad Teladanku. Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 20-21 Sygma Daya Insani Jawa Barat. Judul ke – 11: " JAMUAN BUHAIRA " Saudaraku tercinta, berangkatlah rombongan kafilah Quraisy menuju ke Syam. Ketika tiba di Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah pendeta yang pandai. Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang mendapatkan ilmu dari Buhaira. Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy yang setiap tahun lewat di tempat itu. Namun, kali ini ada yang berubah pada diri Buhaira. Ketika rombonan Quraisy, termasuk Abu Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya, Buhaira memerintahkan para pembantunya membuat masakan yang banyak. Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia melihat hal yang aneh pada rombongan Quraisy. Ada awan kecil yang bergerak pelan mengikuti ke manapun kafilah pergi. Ada sesuatu atau seseorang didalam kafilah yang dilindungi awan itu dari terik matahari. Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat dibawah pepohonan rindang dan berkata, " Hai orang - orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan untuk kalian. Aku ingin kalian semua, anak kecil, orang dewasa, budak, dan orang merdeka, ikut hadir. " Salah seorang Quraisy bertanya, " Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempatmu ini. Apa yang sebenarnya terjadi padamu kali ini? " Engkau benar, " jawab Buhaira, " dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. Aku telah membuat makanan dan kalian semuanya harus ikut makan." Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah Buhaira untuk memenuhi undangannya. Hanya saja, Muhammad tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga perbekalan kafilah.
  • 10. Ensiklopedi mini NEGERI SYAM Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang wilayahnya sekarang meliputi Syria, Yordania, Palestina. Syam berada di bawah pemerintahan Romawi Timur. Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 22 - 23 Sygma Daya Insani-Jawa Barat Judul ke-12: "BERDIALOG DENGAN BUHAIRA" Namun, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi permintaannya, "Hai orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan makananku ini." Salah seorang dari Quraisy berkata, "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun yang layak datang kepadamu tertinggal, kecuali anak muda yang paling kecil diantara kami. Ia berada di tempat perbekalan rombongan." Buhaira menggeleng-geleng kepala, "kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama kalian." Orang-orang Quraisy itu merasa malu. Salah seorang dari mereka bahkan berkata, "Demi Latta dan Uzza, adalah aib bagi kami kalau putra Abdullah bin Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami." Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan mendudukannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tertuju kepada Muhammad dengan seksama. Dan hasil pengamatannya itulah Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, "Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian!" Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terima kasih, rombongan Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan mereka untuk beristirahat. Namun, Buhaira tidak membiarkan Muhammad pergi. Diajaknya anak itu duduk dan bicara. "Hai anak muda, "panggil Buhaira, "dengan menyebut Latta dan Uzza, aku akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya." Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, "Jangan bertanya tentang apapun kepadaku sambil menyebut nama Latta dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci melainkan keduanya." Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah dan engkau harus menjawab pertanyaanku." Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan." ----to be continued----
  • 11. Ensiklopedi mini : *KOTA BUSHRA* Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan kota Bushra. Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi sebagai ibu kota wilayah Haran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. Di sini, Romawi memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak dari kafilah. Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat perdagangan paling ramai sebelum tiba di Syria yang terletak lebih ke Utara. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 24-25 Sygma Daya Insani-Jawa Barat Judul ke – 13: " SARAN BUHAIRA KEPADA ABU THALIB " Saudaraku tercinta, Buhaira pun menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad; tentang tidur Muhammad, postur tubuh Muhammad, dan banyak lagi hal lainnya. Muhammad menjawab semuanya dan semua jawaban itu sesuai benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Bukhaira melihat punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian di antara kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang berbekam. Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepadanya, "Apakah anak muda ini anakmu? " "Ya. Dia anakku, " jawab Abu Thalib. Buhaira menggeleng, " Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai ayah yang masih hidup." Abu Thalib agak tercengang, lalu ia pun mengangguk. "Kau benar. Ia bukan anakku, ia anak saudaraku." Buhaira mengangguk-angguk puas, lalu bertanya lagi, " Apa yang dikerjakan ayahnya ? " " Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia masih berada dalam kandungan ibunya." " Engkau benar, " kata Buhaira. Menghela napas dalam- dalam. Kemudian, sambil berbisik, ia menyampaikan sebuah saran dengan sangat sungguh-sungguh, "Sekarang, dengar saranku baik-baik, bawa anak saudaramu ini ke negeri asalmu sekarang juga ! Jaga dia dari orang-orang Yahudi! Demi Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, mereka pasti membunuhnya. Sesungguhnya, akan terjadi sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena itu segera bawa pulang dia ke negeri asalmu ! " Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu, ia yakin bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka, segera setelah urusan bisnisnya selesai, Abu Thalib segera membawa Muhammad pulang. Sesulit apapun beban hudupnya, Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ke tempat jauh demi melindungi keponakannya itu.
  • 12. Ensiklopedi mini BUHAIRA, ADA ATAU TIDAK? Ada juga ahli sejarah Islam yang meragukan kebenaran tentang adanya seorang pendeta bernama Buhaira. Alasannya : tidak ada petunjuk yang kuat tentang adanya pertemuan Muhammad dengan Buhaira. Akan tetapi, satu hal yang pasti, Muhammad memang melewati kota Bushra, tempat tinggal Buhaira dan rumah ibadahnya, jika ia memang ada. Wallahu a'lam bishawab. Sumber : Buku Muhammad Teladanku halaman 26-27, jilid 2, ( Masa Muda ) Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-14: " PERLINDUNGAN ALLAH SWT " Saudaraku tercinta, untung Abu Thalib segera melaksanakan apa yang disarankan oleh Buhaira karena peringatan itu memang beralasan. Segera setelah Abu Thalib membawa Muhammad pulang, datanglah tiga orang Ahli Kitab bernama Zurair, Daris dan Tammam. Ketiganya menyandang senjata di pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat seorang anak dengan ciri-ciri seperti ini dan itu. Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad. Buhaira memandang senjata-senjata yang mereka sandang dengan perasaan ngeri. Buhaira mengerti mereka mencari Muhammad dengan maksud membunuhnya. Maka, Buhaira berusaha memberikan perlindungan. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiganya akan adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk membunuhnya. Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Muhammad dan berlalulah mereka dari hadapan Buhaira. Demikianlah Ayah Bunda, Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran jahiliah. Allah SWT membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal-usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, paling benar tutur katanya, paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak yang mengotori kaum laki-laki sehingga semua orang menjulukinya "Al Amin" karena Allah SWT mengumpulkan pada Muhammad segala hal yang baik. Kelak setelah menjadi seorang rasul. Muhammad bercerita tentang perlindungan Allah SWT kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk kejahiliyahan. Rasulullah SAW bersabda, "Pada masa kecilku , aku bersama anak-anak kecil Quraisy mengangkat batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak-anak. Semua dari kami melepas baju dan meletakkan baju kami di atas pundak (sebagai ganjalan) untuk memikul batu. "Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata : 'kenakan pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman-temanku." --- to be continued---
  • 13. Ensiklopedi Mini " MEMBANTU PAMAN " Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, bukan sekedar mencari uang saku, tetapi untuk membantu Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda). Halaman : 28-29 Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul Ke-15: "PERANG FIJAR" Saudaraku tercinta, sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab, Muhammad juga mengalami peperangan. Perang itu disebut Perang Fijar. Saat peperangan mulai, umur Muhammad memasuki lima belas tahun. Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan. Barradz bin Qais dari Bani Kinanah membunuh Urwa Ar Rahhal bin Utba dari Bani Hawazin hanya karena Barradz jengkel ketika Urwa dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu'man bin Mundhir yang kaya. Diam-diam, Barradz mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan membunuh Urwa, padahal ketika itu adalah bulan suci, bulan yang tidak diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah. Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan perang terhadap Quraisy untuk membalas kematian Urwa. Perang pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut, kedua belah pihak saling berperang. Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti anak-anak panah lawan yang berjatuhan dan memberikannya kepada paman-pamannya untuk balas ditembakkan. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, ia juga ikut menembakkan panah itu ke arah lawan untuk melindungi paman -pamannya. Setelah menjadi Rasulullah, Muhammad pernah bercerita tentang Perang Fijar itu, "Aku mengikutinya bersama dengan paman-pamanku, juga ikut melemparkan panah dalam perang itu sebab aku tidak suka kalau aku tidak ikut melaksanakannya juga." Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang menderita lebih sedikit korban manusianya harus membayar ganti rugi kepada pihak lain sejumlah selisih kelebihan korban. Dalam hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus membayar kelebihan korban sebanyak dua puluh orang Hawazin. ------ to be continued ------ Ensiklopedia Mini : "BARRADZ BIN QAIS " Barradz bin Qais, penyebab Perang Fijar, adalah seorang pemabuk. Karena merusak citra sukunya, ia diusir dan mendapat naungan suku lain. Namun, di sini pun ia mabuk berat dan membuat onar sehingga diusir lagi. Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sufyan, menampungnya walaupun hampir saja Barradz diusir lagi karena terus berbuat onar. Karena perlindungan Harb dari Quraisy inilah, Bani Hawazin menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qais membunuh Urwa bin Utba. Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Halaman 30 - 31 ~ Sygma Daya Insani ~ *Jawa Barat *
  • 14. Judul ke – 16: " HILFUL FUDHUL " Saudaraku tercinta, selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga mengikuti sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak dikenal dengan nama Hilful Fudhul. Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak - hak para pedagang asing yang seringkali terzalimi. Pencetus perjanjian ini adalah protes seorang pedagang asing dari Yaman. Saat itu, Ash bin Wa'il, seorang saudagar Mekah, tidak mau membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu menggubah sebuah syair dan membacakannya di depan umum. Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka khawatir apabila dibiarkan terus, para pedagang asing tidak mau lagi memasuki Mekah. Apalagi perang Fijar mengakibatkan mulai terjadinya perpecahan di fihak Quraisy. Sepeninggal Abdul Muthalib, orang - orang Quraisy dari keluarga yang lain sudah berani mencoba menantang kekuasaan pemerintahan Quraisy. Maka, atas usul Zubair bin Abdul Muthalib, seorang paman Muhammad, orang - orang Quraisy dari keluarga Hasyim, Zuhra, dan Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan berjanji atas nama Tuhan Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada di pihak yang terzalimi sampai orang itu tertolong. Pertemuan itu sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin Jud'an At Taimi yang megah. Perjanjian Hilful Fudhul ini menjamin perlindungan terhadap hak - hak orang yang lemah. Muhammad ikut menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya. Setelah kelak diutus menjadi seorang Rasulullah, Muhammad SAW bersabda, " Aku tidak suka mengganti perjanjian yang kuhadiri di rumah Ibn Jud'an itu dengan jenis unta yang baik. Kalau sekarang aku diajak, pasti akan kukabulkan. " Demikianlah, saudaraku tercinta, beberapa kejadian penting yang pernah diikuti Rasulullah SAW pada masa remajanya. Namun, selain kejadian - kejadian itu, apa pekerjaan utama Rasulullah SAW ketika remaja? ------to be continued-------- Ensiklopedi Mini BESARNYA DIYAT Diyat adalah pembayaran ganti rugi. Untuk kematian, ganti ruginya sebanyak 100 ekor unta. Kalau satu kaki atau tangan hilang atau mata menjadi buta, diganti 50 ekor unta. Jika wajah cacat total, nilai gantinya 100 unta. Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. Cacat kelopak mata, 25 ekor. Satu jari hilang atau tulang retak, 15 ekor. Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor. Satu gigi copot, diganti 5 ekor unta. Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 32 - 33 Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-17: " MENGGEMBALAKAN KAMBING " Saudaraku tercinta, Nabi Muhammad SAW melewati masa remajanya dengan mengembalakan kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya, "Musa diutus, dia mengembalakan kambing. Daud diutus, dia mengembalakan kambing. Aku diutus, juga mengembalakan kambing keluargaku di Ajyad." Sambil mengembala, pikiran Muhammad menerawang, "Siapa yang menciptakan bintang-bintang yang begitu kemilau? Siapa yang membuat udara untuk kuhirup? Siapa yang membuat jantungku berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan dan bulan mengejar matahari?"
  • 15. Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk berpikir. Hal itu membuat akhlaq beliau terjaga demikian baik dari perbuatan-perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah. Saat itu, orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sering pergi berduaan, orang-orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap malam, dan masih banyak keburukan lain. Meski demikian, pernah juga Muhammad ingin pergi ke kota untuk melihat sebuah pesta perkawinan. "Tolong jaga kambing-kambingku," pinta Muhammad pada seorang teman Muhammad. "Selama ini, kamu selalu ada di padang gembala seperti seorang pertapa." Muhammad pun pergi memasuki Mekah. Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta perkawinan yang dipenuhi dengan berbagai hiburan dan musik. Namun, belum sempat Muhammad tiba di rumah itu, tubuhnya tiba-tiba disergap keletihan. Muhammad duduk bersandar di dinding dan tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat tontonan di pesta sedikit pun. Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba si tempat pesta, telinganya mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh lebih indah dari pada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai Muhammad dan ia pun kembali tertidur. Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan musik di pesta. Agar terhindar dari kenakaln-kenakalan yang sering dibuat para pemuda seusianya, Muhammad memutuskan untuk menikah saja. Saudaraku tercinta, tahukah kalian, bahwa Muhammad kemudian berniat menikah dengan seorang gadis? -----bersambung----- Ensiklopedia Mini: 🍃AL-AMIN🍃 Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya disayang dan dipercaya semua orang hingga ia pun dijuluki Al Amin, artinya "Yang Dipercaya" Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 34-35 "Sygma Daya Insani-Jabar" Judul ke-18: 🌹GADIS TUNANGAN🌹 Saudaraku tercinta, berikut ini adalah kisah yang ditulis oleh sebagian ahli sejarah, tetapi tidak ditemui dalam tulisan ahli sejarah lain.Suatu ketika, ketika sedang berthawaf, Muhammad melihat seorang gadis yang juga sedang berthawaf. Gadis itu bernama Dhabaah binti Amir. Tingkah lakunya anggun, pakaiannya bersih, indah dan rapi. Muhammad memutuskan untuk meminangnya. Gayung bersambut, Dhabaah pun menyukai Muhammad. Kedua keluarga pun menyetujui pinangan Muhammad, maka kedua remaja itu pun dipersiapkan untuk menikah dalam waktu dekat. Namun, perjodohan itu benar-benar tidak berlangsung lama. Kembali, Allah memelihara kesucian
  • 16. Muhammad dari hubungan dengan orang yang kurang layak. Allah telah menyiapkan calon istri yang sepadan buat Muhammad kelak. Apa yang terjadi sebenarnya? Awalnya adalah ketika Muhammad mendengar ucapan Dhabaah saat melakukan thawaf. Dhabaah berthawaf sambil melantunkan syair-syair yang kurang pantas. Seketika itu, Muhammad memutuskan pertunangannya. Dhabaah amat terkejut. Ia sedih dan putus asa. Tidak disangkanya bahwa Muhammad memandang jijik syair-syair yang biasa diucapkan para remaja ketika itu. Dhabaah begitu sedih sehingga jatuh sakit dan meninggal. Saudaraku tercinta, siapakah calon istri yang sudah disiapkan Allah untuk Muhammad? ---------- bersambung---------- Ensiklopedia Mini: 💝TUNANGAN 💝 Islam tidak mengenal istilah tunangan. Tunangan adalah kesepakatan antara pria dan wanita untuk menjalin hubungan, tetapi tidak segera dilanjutkan dengan pernikahan. Dalam Islam, apabila seorang pria menyukai seorang wanita, pria itu harus melamar sang wanita. Jika wanita itu berkenan, mereka harus bersegera menikah. Sumber : buku Muhammad Teladanku jilid 2 (masa muda) halaman 36-37 SYGMA DAYA INSANI Jawa Barat Judul ke 19: " KHADIJAH " Namanya Khadijah binti Khuwailid. Sosoknya cantik dan anggun. Setelah ayah dan ibunya meninggal, saudara-saudara Khadijah saling membagi harta kekayaan peninggalan keduanya. Namun, Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup menganggur dan berfoya- foya. Ia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk mengatasi godaan harta. Maka, Khadijah pun memutuskan untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan ayahnya. Tidak lama kemudian Khadijah telah membuktikan bahwa kalaupun tidak mendapat harta warisan, ia pasti mampu mendapatkan kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri. Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang miskin, janda, anak-anak yatim, dan orang-orang cacat. Jika ada seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkannya dan memberikan mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah. Walau menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga sepeninggal ayahnya, ia juga mau menerima saran-saran orang lain. Khadijah tidak menyukai hubungan antara atasan dan bawahan. Ia menganggap bawahannya sebagai rekan kerja yang pantas dihormati. Saudaraku tercinta, Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya ia mempekerjakan seorang agen jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri. Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual ke pasar-pasar asing. Khadijah sangat teliti memilih seorang agen. Ia juga sangat lihai merencanakan waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada waktu dan tempat yang cepat.
  • 17. Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-sampai jika sebuah kafilah Quraisy berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik Khadijah. Ia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika ia menyentuh debu, debu itu akan berubah menjadi emas. Karena itu, penduduk Mekah menjulukinya "Ratu Quraisy" atau "Ratu Mekah." Namun, saudaraku tercinta, kalau cuma kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan menjadikan Khadijah kelak sebagai istri seorang rasul. Pasti ada sifat lain yang lebih utama yang membuatnya sepadan dengan Muhammad. --- bersambung --- Ensiklopedi Mini KAFILAH Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1.000 sampai 2.500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang. Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok, seluruh anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 38-39 Sygma Daya Insani Jabar Judul ke-20: " WANITA SUCI " Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal. Waraqah adalah sanak saudara Khadijah yang paling tua. Dia sangat mengutuk kebiasaan bangsa arab yang menyembah berhala sehingga menyimpang jauh dari yang telah diajarkan Nabi Ibrahim A.S. Waraqah sendiri adalah hamba Allah yang setia dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi. Dia murah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan. Khadijah sangat terpengaruh dengan pemikiran Waraqah bin Naufal. Khadijah sangat membenci berhala dan patung-patung sesembahan. Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut setia Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S. Jika mendengar ada anak perempuan akan dikubur hidup-hidup, Waraqah dan Khadijah akan segera pergi menemui sang ayah dan mencegah perbuatannya. Jika kemiskinan merupakan alasan rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah akan membeli anak itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri. Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali perbuatannya dan mengambil putrinya kembali. Waraqah dan Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang ayah membawa anaknya kembali. Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut, dan penuh keteladanan ini membuat semua orang menjuluki Khadijah At Thahirah atau 'Khadijah yang suci'. Pertama kali dalam sejarah bangsa arab seorang wanita dijuluki demikian, padahal orang arab pada masa jahiliah itu sangat mengagungkan laki-laki dan merendahkan wanita. Bagaimana kisah pertemuan Khadijah dengan Muhammad? ----bersambung----
  • 18. Ensiklopedia mini PARA SAUDAGAR WANITA Selain Khadijah, ada pula beberapa saudagar wanita terkenal. Diantaranya adalah Hindun, istri Abu Sufyan dan Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl. Para saudagar wanita ini biasanya juga menjual keperluan wanita seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata, dan obat-obatan. Barang-barang ini tidak memerlukan banyak ruang, ringan, dan laku keras dimana-mana. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 40-41 Sygma Daya Insani Jabar Judul ke – 21: " PEMBICARAAN ABU THALIB " Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah kembali pada menyusun kafilah perdagangan musim panas mereka untuk membawa barang dagangan ke Syria. Khadijah juga sedang mempersiapkan barang dagangannya, tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, namun tidak satu pun yang berkenan di hatinya. Mendengar ini, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan menawarkan kepadanya Muhammad, keponakannya yang baru berusia dua puluh lima tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Thalib tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad lebih dari sekedar mampu. Seperti penduduk Mekah lain, Khadijah pun telah mendengar nama Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah menjulukinya " Al Amin " atau " Orang yang bisa dipercaya " ? Maka, Khadijah segera menyetujui tawaran Abu Thalib. Bahkan ia hendak memberi Muhammad upah dua kali lipat daripada yang diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu, Abu Thalib pulang dengan gembira. Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah yang kemudian menerangkan tentang seluk - beluk perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan tangkas. Ia segera memahami semuanya. Tidak satu penjelasan pun yang ia minta diterangkan ulang. Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah. Khadijah menyertakan seorang pembantu laki - lakinya yang terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad diperjalanan. Diantar Abu Thalib dan paman - pamannya yang lain, Muhammad datang pada hari yang telah ditentukan. Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang menanti mereka dengan surat - surat perdagangan. Pemimpin kafilah membunyikan bel dan semuanya segera berangkat. Pada musim panas, kafilah Mekah berangkat menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka beristirahat pada siang hari karena perjalanan siang akan sangat melelahkan semua orang. Maka, berangkatlah Muhammad menempuh jalur yang pernah ditempuh bersama pamannya tiga belas tahun yang lalu. Nah , Saudaraku tercinta, berhasilkah Muhammad menjalankan tugasnya ? ------- bersambung---------
  • 19. Ensiklopedi Mini UPAH UNTUK MUHAMMAD Tadinya, upah yang diberikan Khadijah bagi seorang agen adalah dua ekor unta. Namun, Abu Thalib menawarnya menjadi empat ekor unta. Maka, Khadijah pun menjawab, "Kalau permintaan itu bagi orang yang jauh dan tidak kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai." Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2, ( Masa Muda ) Halaman 42 - 43. Sygma Daya Insani, Jawa Barat Judul ke-22: " BERDAGANG KE SYAM " Di perjalanan, Muhammad mendapati bahwa Maisarah adalah teman yang baik. Dengan senang hati, Maisarah menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat menarik yang mereka lewati. Muhammad juga menemui bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab terhadapnya. Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syiria. Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang menuju pasar. Walaupun ini adalah pengalaman pertama, Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. Maisarah tercengang melihat kelihaian Muhammad mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta kejujurannya. Semua barang yang mereka bawa laku terjual dengan jumlah keuntungan yang belum pernah di dapatkan Khadijah sebelum itu. Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas yang pasti akan terjual dengan harga tinggi di Mekah. Di Syiria itu, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad pasti sangat terkesan olehnya. Penampilan Muhammad sangat mempesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya kepada setiap orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan setiap waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar-benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia tidak menyadari bahwa tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan waktu untuk memikirkan nasib ummat manusia. Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai kelompok Nasrani di Syiria. Setiap masing-masing dari mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal seharusnya mereka bergabung dalam satu kelompok. Manakah yang paling benar dari semuanya? Pikiran-pikiran seperti ini membuat mata Muhammad selalu terbuka pada saat orang-orang lain terlelap tidur. Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk handai tolan pun dibeli dan semua barang dikemas. Waktu pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena mereka akan berjumpa lagi dengan orang-orang tercinta di kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa ria anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi mereka menahan air mata. ----- bersambung-----
  • 20. Ensiklopedia mini : *HARI JUM'AT* Hari Jum'at pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di seluruh jazirah. Semua orang sibuk di pasar. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah khutbah Jum'at Rasulullah SAW hampir terganggu karena saat itu datang kafilah membawa barang dagangan. Pada hari Jum'at, semangat berdagang mengaliri darah semua orang pada kala itu. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 44-45 Sygma Daya Insani-Jabar Judul ke-23: 💕 PERASAAN KHADIJAH 💕 Saudaraku tercinta, Beberapa bulan setelah kepergiannya, kafilah mereka pun datang kembali. Di tempat pemberhentiaan Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Mekah, para agen biasanya mendahului datang ke Mekah untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun demikian. Ia lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum bertemu Khadijah, ia bertawaf tujuh keliling mengelilingi Ka'bah. Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil penjualan, barang yang dibeli serta berbagai pengalaman kecil dalam perjalanan. Saat itu, Khadijah sudah sangat terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu belum seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisarah menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad. "Sungguh,belum pernah aku melihat pemuda yang demikian sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga sangat jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisarah. Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini persoalan dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan Maisarah kali ini melulu tentang Muhammad, Muhammad dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat kali ini benar- benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila Muhammad disebut memiliki " Sentuhan penuh berkah". Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam dalam pemikiran sungguh-sungguh. Setelah cukup lama berdiam diri, ia berkata pada Khadijah, "Mendengar darimu dan dari Maisarah mengenai Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku berpendapat bahwa ia memiliki semua sifat dan kemampuan sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang ditakdirkan untuk menjadi salah seorang diantara para Rasul pada masa yang akan datang. Ensiklopedia mini : STATUS KHADIJAH Khadijah binti Khuwailid adalah janda dua kali. Suami pertamanya adalah 'Aitiq bin Aidh. Keduanya bercerai setelah mempunyai seorang anak perempuan. Suami kedua Khadijah adalah Abu Halah yang wafat dan meninggalkan seorang putra bernama Halah. Tidak banyak yang diketahui mengenai Halah kecuali ia kemudian meninggal dalam Perang Shiffin membela Khalifah Ali bin Abu Thalib. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) hal 46-47 Sygma Daya Insani Jawa Barat
  • 21. Judul ke-24: PERNIKAHAN AGUNG Saudaraku tercinta, Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan bernama Nafisah binti Munyah. Nafisah tahu setelah suami kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang melamarnya, namun Khadijah menolak semua itu. Nafisah tahu bahwa Khadijah takut semua lamaran itu hanya bertujuan mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa yang diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki- laki yang seperti itu di Mekah : Muhammad. Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya tentang Muhammad, Nafisah tidak terkejut lagi. Khadijah meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana pandangan Muhammad tentang diri Khadijah. Maka, ketika Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah, Nafisah menghentikannya. Nafisah pun bertanya, "Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang pemuda. Banyak laki-laki yang lebih muda daripada Anda telah menikah dan beberapa di antaranya bahkan telah mempunyai anak. Mengapa Anda tidak menikah?" "Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku tidak mempunyai kekayaan yang cukup untuk menikah." "Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan terhormat mau menikah dengan Anda walaupun Anda miskin?" Muhammad balik bertanya sedikit terperangah, "Siapakah wanita yang seperti itu?" Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri Khuwalid." Alis Muhammad tambah terangkat, "Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan kaya-raya dan kepala-kepala suku di Arab ini yang telah melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?" "Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengurus semuanya." Ketika Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun dilangsungkan. Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman-pamannya yang ikut berbahagia. Ensiklopedi mini : " USIA KHADIJAH " Pendapat yang populer mengatakan bahwa saat menikah, usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Namun, ada juga ahli sejarah yang mengatakan bahwa usia Khadijah saat itu 30 tahun atau 28 tahun. Pendapat ini muncul karena Khadijah mempunyai enam orang anak dari pernikahannya dengan Muhammad. Jika Khadijah berusia 40 tahun, sudah sangat riskan untuk bisa melahirkan putra sebanyak itu. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 48-49 Sygma Daya Insani Jabar
  • 22. Judul ke-25: "PERAWAKAN MUHAMMAD" Saudaraku tercinta, jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. Dalam acara itu, semua pemimpin Quraisy dan pembesar Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda yang gagah diiringi para pemuda Bani Hasyim yang menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah mempelai wanita. Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya lilin dalam lampion-lampion yang digantung dengan rantai-rantai emas. Setiap lampion terdiri atas tujuh batang lilin. Semua pembantu Khadijah diberi seragam khusus untuk menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari. Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutra dan brokat digantung begitu serasi. Lantainta tertutup karpet putih dan diharumi dupa dari guci perak. Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya seperti matahari terbit. Dia mengenakan pakaian pengantin yang sangat indah dan tiada duanya saat itu. Abu Thalib adalah wakil mempelai laki-laki dalam memberi sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil pengantin wanita. Saudaraku tercinta, tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras mukanya manis dan indah. Perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung, lebat dan bertaut. Sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak lebih menarik dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kaki yang tebal. Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah cepat-cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh kepadanya. Ensiklopedi Mini NABI YANG TAMPAN Rasulullaah SAW, mengatakan bahwa Allah tidaklah mengutus seorang Nabi dan Rasul melainkan mereka itu gagah dan berwajah tampan. Dan Nabi kita tercinta, Muhammad SAW, adalah salah satu yang tertampan di antara mereka. Sumber: buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke - 26: " SIFAT MUHAMMAD " Saudaraku tercinta, Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan pernikahan ini. Dari seorang pemuda miskin, Allah telah mengangkatnya menjadi laki - laki berkedudukan tinggi dengan harta yang mencukupi. Seluruh penduduk Mekah memandang pernikahan ini dengan gembira dan penuh rasa hormat. Semua undangan yang hadir berharap bahwa dari pasangan yang sangat ideal ini kelak lahir keturunan yang akan mengharumkan nama Quraisy. Para sesepuh dari kedua keluarga tahu bahwa Khadijah akan mendukung suaminya dengan kasih sayang dan harta berlimpah. Sebaliknya, mereka juga berharap bahwa Muhammad yang bijak dan cerdas akan membimbing istrinya menuju kebahagiaan hidup. Kehidupan berlanjut dan keikutsertaan suami istri itu dalam pergaulan yang baik dengan masyarakat membuat orang semakin menghormati mereka. Walau telah mendapat kehormatan
  • 23. demikian itu, Muhammad tetaplah seorang yang rendah hati. Itu adalah sifatnya yang sangat menonjol. Jika ada yang mengajaknya bicara, tidak peduli siapapun itu, ia akan mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menoleh kepada orang lain. Tidak saja mendengarkan dengan hati - hati, Muhammad bahkan memutar badannya untuk menghadap orang mengajaknya bicara. Semua orang tahu bahwa bicara Muhammad sedikit. Ia justru lebih banyak mendengarkan pembicaraan orang lain. Sekali bicara, Muhammad selalu bersungguh - sungguh. Namun, sungguhpun begitu, Muhammad bkanlah orang yang tidak bisa diajak bergurau. Ia sering juga membuat humor dan mengajak orang lain tertawa, tetapi apa yang ia katakan dalam bergurau sekalipun adalah sesuatu yang benar. Orang mnyukai Muhammad yang apabila tertawa, tidak pernah sampai terlihat gerahamnya. Apabila marah, tidak pernah sampai tampak kemarahannya. Orang tahu ia marah hanya dari keringat yang tiba - tiba muncul dari keningnya. Muhammad selalu menahan marah dan tidak menampakkan keluar. Orang - orang menyayangi Muhammad karena ia lapang dada, berkemauan baik, dan menghargai orang lain. Ia bijaksana, murah hati, dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja. Namun, di balik semua kelembutan itu, ia mempunyai tujuan yang pasti, berkemauan keras, tegas, dan tidak pernah ragu - ragu dalam tujuannya. Sifat - sifat demikian berpadu dalam dirinya sehingga menimbulkan rasa hormat yang dalam bagi orang - orang yang bergaul dengan Muhammad. ------- bersambung------------ Ensiklopedi Mini Mahar Pernikahan " Saksikan para hadirin, " kata Waraqah bin Naufal dengan suara agak keras. " Saksikanlah bahwa aku menikahkan Khadijah dengan Muhammad, dengan maskawin senilai dua belas ekor unta., " Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 52 – 53 Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke-27: " BAQUM SI PEDANG ROMAWI🀠" Saudaraku tercinta, Muhammad bukanlah orang yang suka berpangku tangan, tetapi turut aktif bergaul dengan masyarakat. Suatu hari, terjadilah sebuah peristiwa yang membuat nama Muhammad menjadi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar yang melanda Mekah. Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding Ka'bah yang memang sudah lapuk jadi retak dan terancam runtuh. Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada pemikiran untuk memperbaiki Ka'bah, tetapi orang- orang takut apabila Tuhan Ka'bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi bahwa dinding Ka'bah harus diperbaiki dan ditinggikan. Sudah menjadi taqdir Allah SWT bahwa waktu itu juga tersiar berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di Laut Merah, dekat dengan pelabuhan Syu'aibah. Kapten kapal Romawi itu adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum, namanya.
  • 24. Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan serombongan orang untuk membeli kapal itu, membongkar kayu-kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun kembali Ka'bah. Baqum pun akhirnya juga dikontrak sebagai ahli kayu. Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar dinding Ka'bah walau secuil karena takut dikutuk Tuhan. Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang menimpa Abrahah dan pasukan gajahnya saat ingin menghancurkan Ka'bah. Namun akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu ia menunggu sampai besok. Ketika pagi tiba dan ia tidak dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka'bah. ------ bersambung ------ Ensiklopedia mini : 🐏KAMBING SEDEKAH🐏 Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad memerintahkan agar seekor kambing disembelih di depan pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada fakir-miskin. Itu belum termasuk undangan untuk menghadiri jamuan yang akan diadakan pada malam harinya. Jadi, selain diundang jamuan makan, fakir-miskin pun dapat membawa pulang ke rumah beberapa kantung daging. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 54-55. Sygma Daya Insani-Jabar Judul ke-28: " MEMBANGUN KA'BAH " Saudaraku tercinta, pengerjaan sudut -sudut ka'bah dibagi dalam 4 bagian. Setiap kabilah masing- masing mendapat satu sudut yang harus dirombak dan dibangun kembali. Pemugaran ka'bah dimulai dengan memindahkan patung Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, dilanjutkan dengan membersihkan pelataran dan membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat dalam pekerjaan yang berlangsung berhari -hari itu. Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa dibongkar dengan cara apapun, batu itu mereka biarkan. selanjutnya, didatangkanlah batu -batu granit biru dari bukit sekitar. sebuah bahan pencampur semen bernama bitumen yang didatangkan dari Syria pun mulai digunakan .pemugaran ka'bah ini sebenarnya lebih menyerupai perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim 'alaihisalam dan Nabi Ismail 'alaihisalam. Fondasi ka'bah ditinggikan sampai 4 hasta ditambah satu jengkal atau sekitar 2 meter. Kedalamnya di urug tanah menjadi lantai yang sulit di capai air jika banjir datang kembali. Bersamaan dengan itu ,pintu disisi timur lautpun diangkat setinggi fondasi, dinding dinaik kan sampai delapan belas hasta. Saat itulah ka'bah mulai diberi atap dengan ditopang dua deret tiang kayu yang masing-masing terdiri atas tiga buah tiang atas bekas kapal yang tandas itu. Sebuah tangga naik turun juga disiapkan. Kini Ka'bah bebas dari banjir. Isinya terlindung dari hujan, panas dan tangan jahil pencuri. Pembagunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai dinding tembok mencapai tinggi satu setengah meter dan tiba saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ditempat ketempat semula disudut timur. Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, berebutlah kabilah untuk melaksankannya. Kabilah Abdu Dar merasa lebih berhak dari pada kabilah lain sehingga kedua kelompok saling beradu mulut sampai suasana menjadi semakin panas.
  • 25. Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayah bin Mughirah. Ia adalah orang tua yang dihormati dan dipatuhi. Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua pihak, "Serahkannlah putusan kamu ini ditangan orang yang pertama sekali memasuki pintu shafa." Orang -orangpun menoleh dan menanti. siapakah yang kiranya akan datang pertama kali? ---bersambung--- Ensiklopedi mini MINUMAN TIDAL BERALKOHOL Ada sumber yang mengatakan bahwa dalam pernikahan Muhammad Dan Khadijah, minuman yang dihidangkan adalah minuman temuan baru Abdullah bin Jud'an yang tidak beralkohol, penemuan resep ini dari Persia. Sumber: Buku: Muhammad Teladanku (masa muda) jilid 2 hal 56-57 Sygma Daya Insani Jawa Barat Judul ke 29: " HAJAR ASWAD " Ayah Bunda, ternyata yang datang pertama kali sekali dari pintu Shafa adalah Muhammad. Orang- orang pun bersorak lega. "Ini dia Al Amin!" seru mereka. "Ia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima putusannya." Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang mereka alami. Muhammad yang saat itu belum berumur 30 tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan bijaksana. Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan pada mata setiap orang dari masing-masing kabilah Quraisy. Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil keputusan, akan terjadi pertumpahan darah diantara kabilah-kabilah itu. Muhammad berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Tolong bawakan sehelai kain." Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan menghamparkan kain itu. Ia lalu mendekati Hajar Aswad. Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah kain. "Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini," kata beliau lagi. Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan bersama-sama mengangkat Hajar Aswad. Di tempat Hajar Aswad semula berada, Muhammad mengangkat dan meletakkannya kembali. Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan Muhammad yang adil itu. Demikianlah Ayah Bunda, pada waktu mudanya, Rasulullah SAW telah menjadi orang yang cerdas dan bijaksana. ----bersambung----
  • 26. Ensiklopedi Mini : " HAJAR ASWAD " Tanggal 18 Januari 930 muncul 1.500 orang gerombolan Sekte Qaramithah yang menyusup dalam rombongan jamaah haji. Enam hari kemudian, mereka mencuri dan menyandera Hajar Aswad. Lebih dari dua puluh tahun kemudian, yaitu tahun 951Masehi, Khalifah Al Mansur dari Dinasti Fathimiyyah menebusnya dengan harga luar biasa dan mengembalikannya ke Mekah. Sumber : Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) Halaman 58-59 Sygma Daya Insani Jabar Judul ke-30: " PUTRA PUTRI MUHAMMAD " Saudaraku tercinta, Bunda Khadijah adalah wanita yang terbaik. Beliau wanita yang penuh kasih, setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk suami tercinta. Setelah 15 tahun berumah tangga, beliau melahirkan 6 orang anak. Mereka adalah Ruqayyah, Zainab, Ummu Kalsum, Fatimah, Qasim, dan Abdullah. Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika mereka masih bayi, sedangkan keempat anak perempuan yang lain tetap hidup hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya Muhammad dan Bunda Khadijah. Ketika pulang ke rumah dan duduk di samping Bunda Khadijah, Muhammad sering melihat kesedihan di wajah istrinya. Saat itu, mempunyai anak laki-laki bagi masyarakat jahiliyah adalah hal yang penting dan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang yang memilih mengubur bayi perempuannya hidup-hidup daripada memeliharanya. Tentu saja Muhammad dan Bunda Khadijah tidak merasa malu memiliki anak-anak perempuan. Mereka menyayangi semua anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka, Fatimah yang saat itu baru berusia 5 tahun, adalah anak cantik dan sedang lucu-lucunya. Hanya saja, kehilangan dua anak laki-laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi orangtua manapun. Untuk mengusir rasa sedih yang sering datang merundung itu, apa yang dilakukan Muhammad? == to be continued == Ensiklopedi Mini: "KEKAYAAN TERBESAR" Rasulullah S.A.W. pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah istri yang shalehah. Bunda Khadijah adalah kekayaan terbesar Rasulullah, pada saat-saat paling sulit dalam hidupnya. Sumber: Buku Muhammad Teladanku jilid 2 hal. 60 – 61 Sygma Daya Insani Jabar Judul ke 31: " RUMAH TANGGA MUHAMMAD" Saudaraku tercinta, Muhammad selalu membuat suasana rumahnya menjadi hidup dengan canda dan keramahan. Beliau suka berkelakar kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putra - putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya. Anas bin Malik adalah pembantu rumah tangga Muhammad setelah beliau diangkat menjadi Rasulullah dan hijrah ke Madinah. Ia ernah ikut keluarga Rasulullah selama dua belas tahun. Dengarlah apa yang Anas katakan, " Saya melayani Rasulullah sejak saya berusia delapan tahun.
  • 27. Selama dua belas tahun, beliau belum pernah memarahi saya satu kali pun walau saya melakukan kesalahan. " Rasulullah paling suka makan sambil duduk bersila di lantai, " kata Anas bin Malik lagi. " Beliau paling suka makan bersama. Beliau pernah berkata, " Sungguh malang orang yang makan sendirian." Rasulullah gemar makan daging, tetapi beliau lebih sering menyantap kurma dan minum susu. Kalau ada yang menyuguhinya semangkuk susu, beliau akan berkata, ' Allah memberi rahmat pada susu. Mudah-mudahan masih ada lagi. " Saudaraku tercinta, sejak muda, Rasulullah amat gemar mamakai parfum. Bau wewangian itu akan membuat orang - orang di sekitar beliau merasa senang. Rasulullah tidak menyukai baju berwarna merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih. Rasulullah juga gemar memakai surban dengan salah satu ujungnya menggelantung diantara pundak. Beliau tidak pernah menggunakan baju yang seluruhnya terbuat dari sutera. Saudaraku tercinta, kemudian datanglah satu orang yang amat Muhammad sayangi. Begitu sayangnya sampai beliau mengangkatnya sebagai anak. Siapakah orang yang beruntung itu, ------- bersambung------- Ensiklopedi Mini SIWAK Rasulullah amat bersih, Beliau sangat sering berwudhu. Pakaiannya juga tidak pernah kotor. Beliau selalu membawa siwak ke mana-mana. Siwak adalah batang semak gurun sebesar pensil. Siwak digunakan untuk membersihkan gigi. " Kalau saya tidak ingin nanti memberatkan umat, saya akan mewajibkan kegiatan membersihkan gigi, " sabda Rasulullah kemudian. Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 ( Masa Muda ) halaman 62 - 63 Sygma Daya Insani, Jawa Barat Judul ke-32: " ZAID BIN HARITSAH " Suatu hari, keponakan bunda Khadijah yang bernama Hakim bin Hizam membawa seorang budak bernama Zaid bin Haritsah. Zaid tiba dibawa ke rumah bunda Khadijah dalam keadaan mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli Zaid dan memperlakukannya dengan baik. Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan cara diculik. Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan pulang dengan ibunya ketika datang para perampok gurun. Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari. Nasiblah yang membawa Zaid akhirnya tiba di Pasar Ukazh, Mekah, tempat yang akan membawanya bertemu dengan Rasulullah SAW, orang yang amat Zaid cintai. Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Bunda Khadijah memberikan Zaid kepada suaminya itu. Bunda Khadijah yang bijaksana mengerti bahwa suaminya mengganggap Zaid seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid.
  • 28. Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya. "Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama saya, saya tidak akan menolaknya." Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Muhammad amat bahagia sehingga mengankat Zaid sebagai putra angkat beliau. Sejak itu, Zaid sering dipanggil Zaid bin Muhammad. Kelak, ketika Islam datang, Allah melarang anak angkat mewarisi harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. Maha Adil Allah Yang Agung. -----bersambung----- Ensiklopedia Mini : 🏇SYAHID PADA PERANG MU'TAH🏇 Sebetulnya, Zaid tidaklah terlalu tampan. Kulitnya cokelat kehitaman, usianya sebelas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. Namun, semangat jihadnya tidak tertandingi. Kelak, ia gugur sebagai syuhada ketika menjadi panglima pasukan Muslim pada Perang Mu'tah melawan pasukan Romawi. Sumber : Buku Muhammad Teladanku jilid 2 (Masa Muda) halaman 64-65 Sygma Daya Insani – Jabar Judul ke – 33: " ZAENAB " Zainab adalah putri tertua Rasulullah. Ia menikah dengan sepupunya. Abu Al Ash bin Rabi. Ibu Abu Al Ash bernama Halah. Ia adalah kakak perempuan Bunda Khadijah. Pernikahan itu berlangsung jauh sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Rasulullah. Saudaraku tercinta , kisah cinta Zainab dan Abu Al Ash menjadi masyhur karena gelombang kesulitan yang kemudian mereka hadapi. Abu Al Ash adalah orang yang jujur. Bisnisnya maju dan ia berpeluang menjadi seorang yang sangat sukses dalam perdagangan. Namun , ketika Rasulullah mulai memperkenalkan islam, Abu Al Ash tetap menyembah berhala. Sementara itu, Zainab bersegera memeluk agama baru itu. Ketika Islam makin menyebar, perlawanan kaum Quraisy semakin kuat. Ummu Jamil ,Istri Abu Lahab, menyerukan agar Abu Al Ash menceraikan istrinya. Namun, Abu Al Ash menolak. Dalam perang Badar , Abu Al Ash menjadi prajurit Quraisy menghadapi pasukan Muslim. Abu Al Ash ter tangkap dan dibawa sebagai tawanan . Zainab yang masih tinggal di Mekah mengirimkan kalung ibunya untuk menebus Abu Al Ash .Rasulullah amat terharu melihat kalung Almarhum Khadijah. "Kalau kalian berpendapat tawanan ini sebaiknya dibebaskan tanpa uang tebusan, bebaskanlah dia," kata Rasulullah kepada para sahabat. Para sahabat terdiam . Uang tebusan biasanya berjumlah sangat besar. Jika Abu Al Ash dibebaskan tanpa uang tebusan , itu berarti mengurangi jatah uang untuk para sahabat Rasulullah. Padahal , mereka telah mempertaruhkan nyawa dalam perang. Apalagi saat itu banyak sahabat yang masih hidup melarat karena kekayaan diambil kaum Quraisy ketika mereka berhijrah ke madinah. Namun , para sahabat mengerti bahwa uang bukanlah tujuan mereka berpegang . Terlebih , mereka tidak ingin melihat Rasulullah berduka memikirkan perasaan putrinya. Para sahabatpun segera membebaskan Abu Al Ash.
  • 29. Allah kemudian melarang pernikahan antara wanita muslim dengan seorang kafir. Mengetahui hal itu, Zainab pun meninggalkan Abu Al Ash dan pergi ke Madinah untuk bergabung dengan ayahnya . Tentu , Zainab dan Abu Al Ash amat menderita karena harus berpisah. Namun bagi Zainab, firman Allah berada di atas derita pribadi. Abu Al Ash pun melepas Zainab justru karena ia amat mencintai istrinya. -------bersambung--------- Ensiklopedi Mini ABU AL ASH MASUK ISLAM Suatu ketika, kafilah dagang Abu Al Ash memohon bantuan Zainab di Madinah. Saat itulah Abu Al Ash kemudian memeluk Islam. Mereka dikaruniai seorang putra bernama Ali yang wafat ketika bayi dan seorang putri bernama Umamah. Sumber; Buku Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda) halaman 66-67 Sygma Daya Insani, Jawa Barat Judul ke-34: " RUQAYYAH DAN UMMU KULTSUM" Bagaimana kisah putra-putri Rasulullah SAW yang lain? Ruqayyah menikah dengan Utbah. Sementara itu, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah. Utbah dan Utaibah adalah kakak-beradik. Mereka adalah putra Abdul Uzza yang ketika Islam datang, sangat keras memusuhi Rasulullah SAW dan para pengikutnya. Begitu kerasnya permusuhan mereka sampai kaum Muslimin menamai Abdul Uzza sebagai "Abu Lahab". Lahab berarti 'gejolak api'. Ayah Bunda, ketika Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam, Ruqayyah dan Ummu Kultsum jadi amat menderita. Hampir setiap hari ibu mertua mereka, Ummu Jamil, mencaci maki Rasulullah SAW. Ummu Jamil adalah adik Abu Sufyan yang memimpin penindasan terhadap kaum Muslimin. Ummu Jamil semakin tidak kuasa menahan marahnya melihat kesabaran Ruqayyah dan Ummu Kultsum walau ia selalu menyumpah serapahi Rasulullah SAW di depan mereka setiap ada kesempatan. Kemarahan itu pun segera mencapai puncaknya. "Ceraikan mereka!" teriak Ummu Jamil kepada kedua putranya, Utbah dan Utaibah. "Usir mereka dari sini!" Utbah dan Utaibahpun menceraikan Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Sesuai dengan janji kaum kafir, Utbah dan Utaibah dinikahkan dengan dua putri seorang jutawan Quraisy Abu Uhaihah. Sementara itu, Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang diusir begitu saja, kembali ke rumah orangtua mereka sambil menangis tersedu-sedu. Sudah tentu kita dapat mengerti betapa hancurnya hati Rasulullah SAW dan Bunda Khadijah melihat kedua putri mereka diperlakukan secara semena-mena. Namun, Mahasuci Allah yang kemudian memberi jodoh yang lebih baik. Ruqayyah kemudian menikah dengan Ustman bin Affan, salah seorang sahabat besar. Ruqayyah sempat ikut hijrah ke Habasyah dan Madinah. Namun, ketika Rasulullah SAW baru pulang dari perang Badar, beliau menemui Ruqayyah telah wafat. Beliau kemudian menikahkan Ustman bin Affan dengan Ummu Kultsum. Namun, tidak lama kemudian, Ummu Kultsum pun wafat menyusul kakaknya. Kedua putri Rasulullah SAW ini wafat tanpa meninggalkan keturunan .
  • 30. Ensiklopedi Mini : "KEPONAKAN UMMU JAMIL" Ummu Jamil mempunyai seorang keponakan wanita bernama Ramlah. Ia adalah putri Abu Sufyan, kakak Ummu Jamil. Ramlah, yang kelak lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah, pun, memeluk Islam. Bisa kalian bayangkan betapa murkanya Ummu Jamil mendapati banyak kaum Muslimin berasal dari keluarganya sendiri. Sumber : Buku Muhammad Teladanku, jilid 2 (Masa Muda), halaman 68-69. Sygma Daya Insani Jabar