Pengantar
Melihat lebihkomprehensif
Memilih t-test atau anova, korelasi atau regresi ?
SEM adalah penggabungan antara analisis faktor
dengan
3.
Kelebihan dan KelemahanSEM
Komprehensif
Mengakomodasi model-model
yang kompleks
Pemodelan variabel laten
Sangat tergantung pada
software
Kompleks
Terbatas pada hubungan linier
Ukuran sampel besar
Kelebihan Kelemahan
Teori Skor MurniKlasik
Di dalam sebuah skor hasil pengukuran (skor tampak), didalamnya
terkandung dua komponen, yaitu a) komponen yang menjelaskan atribut
yang diukur dan b) komponen yang terkait dengan atribut lain yang tidak
diukur (eror).
X = T + E
6.
Variabel Laten
Variabel yangtidak didapatkan langsung dari pengukuran akan tetapi dari
proses estimasi dan penyimpulan
LINK BLOG 1
LINK BLOG 2
Sub Model :Model Pengukuran
Model pengukuran menggambarkan hubungan antara item dengan
konstrak yang diukur.
Model pengukuran memiliki ketepatan model yang memuaskan ketika
item-item yang dilibatkan mampu menjadi indikator dari konstrak yang
diukur yang dibuktikan dengan nilai eror pengukuran yang rendah dan
nilai komponen asertivitas yang tinggi.
Gambar 3.a (Model Unidimensi Gambar 3.b (Model Multidimensi)
10.
Sub Model :Model Pengukuran
Arah Kejelasan Arah Konstruk
Meskipun memuat indikator yang berbeda, satu konstrak ukur
haruslah merupakan satu kontinum
Ex. Besar - kecil, rendah - tinggi, efektif – tidak efektif
Harga Diri Rendah
Pola Pikir Negatif
Lokus Eksternal
Introvert
Harga Diri Tinggi
Pola Pikir Positif
Lokus Internal
Ekstrovert
Introvert
Feeler
Intutitive
Ekstrovert
Thinker
Sensing
11.
Sub Model :Model Pengukuran
Model Paralel Model Tau Ekivalen
Model Konjenerik
LINK Artikel
Contoh Kasus
Formatif orReflektif ?
Koping Proaktif
Efikasi diri
Optimisme
Dukungan sosial
Kepuasan Kerja
Komunikasi
Otonomi
Rekan Kerja
Clinical Encounter
LINK
14.
Sub Model :Model Struktural
Model struktural menggambarkan hubungan satu variabel dengan variabel
lainnya. Hubungan tersebut dapat berupa korelasi maupun
pengaruh/peranan/prediksi.
Korelasi antar variabel ditunjukkan dengan garis dengan berpanah di kedua
ujungnya sedangkan pengaruh ditandai dengan satu ujung berpanah.
15.
KONSTRUK UKUR
Konstrukadalah atribut yang menunjukkan variabel.
Konstruk Empirik. Merupakan konstrak yang terukur (observed).
Dinamakan terukur karena kita dapat mengetahui besarnya konstrak ini
secara empirik
Konstruk Laten. Konstruk yang tidak terukur (unobserved). Dinamakan
tidak terukur karena tidak ada data empirik yang menunjukkan besarnya
konstruk ini. Konstruk laten dapat berupa:
common factor
unique factor (eror measurement)
residu
16.
JALUR (PATH)
Jalur(path) adalah informasi yang menunjukkan keterkaitan antara
satu konstrak dengan konstrak lainnya. Jalur di dalam SEM terbagi
menjadi dua jenis yaitu jalur hubungan kausal dan non kausal. Jalur
kausal digambarkan dengan garis dengan panah salah satu ujungnya
() dan jalur hubungan non kausal ditandai dengan gambar garis
dengan dua panah di ujungnya ().
Model Analisis FaktorKonfirmatori
Model analisis faktor konfirmatori (CFA) merupakan model yang murni berisi
model pengukuran.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi model yang tepat yang
menjelaskan hubungan antara seperangkat item-item dengan konstrak yang
diukur oleh item tersebut.
Note
EFA. Exploratory factoring is used when you have little or no idea of what
components exist in the data.
CFA. Confirmatory factor analysis is used to test hypotheses
about what factors underlie a set of results.
Model Analisis FaktorKonfirmatori
Model MIMIC
MIMIC model filosofinya adalah analisis faktor konfirmatori yang
melibatkan variabel kontrol.
Dalam hal ini, kontrol tersebut diwujudkan dalam kovariat.
Dengan kata lain, MIMIC adalah analisis faktor dengan
melibatkan kovariat.
LINK – MODEL MIMIC
Model Uji Regresi
Model regresi terdiri dari prediktor dan kriterium yang kesemuanya berupa
konstrak empirik.
Konstrak empirik tersebut dapat berupa skor total hasil pengukuran yang
memiliki banyak item maupun satu item pengukuran
Antara prediktor satu dengan prediktor lainnya, harus diberi hubungan
panah korelasi
25.
Model Utuh (FullModel)
Model ini dinamakan model utuh karena didalamnya menggabungkan
antara model pengukuran (analisis faktor) dan model struktural (regresi).
Melalui model ini kita dapat mengetahui peranan item dalam mengukur
konstrak ukur serta peranan konstrak ukur terhadap konstrak ukur
lainnya.
26.
Model Penelitian Eksperimen
Nilai panah dari
perlakuan ke postest yang
signifikan menunjukkan
bahwa perlakuan
memberikan efek yang
signifikan
ID item1a Item2a item1b item2b Group
23 27 23 25 1
24 27 23 26 1
25 26 22 26 2
23 27 24 27 2
Link Contoh Desain
STRESS MEDIATING MODEL
STRESSBUFFERING MODEL
Kejadian
Menekan
Simtom
Patologis
Sumber Daya
Pribadi dan Sosial
Kejadian
Menekan
Simtom
Patologis
Sumber Daya
Pribadi dan Sosial
Mediator & Moderator
29.
Grafik Berfungsinya Moderator
Jika ada persilangan antar garis variabel moderator yang displit menjadi
dua (misalnya high vs low) maka variabel moderator terbukti berfungsi
30.
Model dg VariabelModerator
Untuk menganalisis model yang menyertakan variabel
moderator, kita harus membuat variabel baru yang merupakan
perkalian antara prediktor dan moderator (variabel interaksi)
Berfungsi tidaknya moderator dilihat dari signifikan tidaknya
path variabel tersebut pada variabel dependen
LINK Artikel
31.
Model dg VariabelModerator
Contoh gambar konseptual analisis, bukan gambar model yang
dipakai dalam analisis program SEM
32.
Model dg VariabelMediator
Sebagai gambaran kasar, peranan variabel terbukti sebagai
mediator ketika jalur A dan B signifikan dan jalur C tidak
signifikan.
Langkah Analisis
MembuatPersamaan
Memastikan bahwa model teridentifikasi
Skrining Data
Outliers, Missing Value, Normalitas dsb
Dilakukan melalui SPSS
Pengujian Model
Uji Ketepatan Model
Uji Parameter
Modifikasi Model
Modifikasi
37.
Pilih Model yangMana?
LINK
Tanpa Konstruk Laten
Model Regresi Biasa
Tanpa pengujian model fit
Dengan Konstruk Laten
Model Penuh
Dengan pengujian model fit
38.
Konstruk dalam Psikologi
BerdasarkanArah Skor
Searah Bipolar Orthogonal
Mengukur atribut psikologis
secara koheren
Mengukur atribut psikologis
secara berlawanan
Mengukur atribut psikologis
yang berbeda
A
B
C
A B
A
C
B
Aspek memiliki arah yang
sama sehingga ketiganya
dapat dijumlahkan
Aspek mengukur hal yang
berkebalikan, sehingga
besarnya nilai satu aspek
merupakan kecilnya aspek
yang lain
Aspek mengukur arah yang
berbeda sehingga tidak
dapat dijumlahkan
39.
Konstruk dalam Psikologi
BerdasarkanPengkategorian
Ordinal
Angka menunjukkan jenjang (ex. Pendidikan)
Bisa langsung dipakai dalam model
Nominal
Angka tidak menunjukkan jenjang (ex. Pria, Wanita)
Perlu dibuat dummy variable sebelum dimasukkan
dalam model
40.
Ukuran Sampel
Ratio ofSample Size to the Number of Free Parameters
Tanaka (1987): 20 to 1
Bentler & Chou (1987): 5 to 1
Sample Size
200 is seen as a goal for SEM research
Lower sample sizes are needed for
Models with no latent variables
Models where all loadings are fixed (usually to one)
Models with strong correlations
Simpler models
Models for which there is an upper limit on N (e.g., countries or years as the unit), 200 might
be an unrealistic standard.
Power Analysis
Best way to determine if you have a large enough sample is to conduct a power analysis.
Either use the Sattora and Saris (1985) method or conduct a simulation.
For models with about 75 to 200 cases, the chi square test a reasonable measure of fit. But
Kalkulator Sample Size
Link Program
Identifikasi Model
Sampel Moment
SampelMoment =
p(p+1)/2
p adalah jumlah indikator
Sampel Moment =
3(3+1)/2 = 6
Parameter
Jumlah panah yang diestimasi
oleh model
Identifikasi Model
1. Overidentified. Model
memiliki jumlah parameter
yang lebih kecil dibanding
observasinya
2. Underidentified. Tidak dapat
diestimasi karena terlalu
banyak kemungkinan
44.
Identifikasi Model
• Amodel has fewer parameters
than observations
• There are more equations
than are necessary
for the purpose of estimating parameters
overidentified if:
• It is not theoretically possible
to derive a unique estimate of each
parameter
• There is insufficient information
for the purpose of obtaining
a determinate solution of parameters.
• There are an infinite number
of solutions that may be obtained
underidentified if:
Membandingkan Model –Contoh Kasus
Indeks Model 1 Model 2 Model 1-2
Kai-Kuadrat 20 30 10 (kai hitung)
db 1 4 3
- Kai tabel (db=3) adalah 7.815
- Kai hitung > Kai Tabel
- Terdapat perbedaan ketepatan
Menggunakan Kai Kuadrat
Menggunakan Akaike Information Criterion (AIC)
49.
Akaike Information Criterion(AIC)
Bukan Koefisien Tunggal. AIC adalah ukuran komparatif fit dan sehingga
bermakna hanya ketika diestimasikan pada dua atau lebih model yang
berbeda.
Semakin Rendah, Lebih Baik. Nilai yang lebih rendah menunjukkan lebih
cocok dan model dengan AIC terendah adalah model pas terbaik.
Pemaketan Butir
Tanpa pemaketanDengan pemaketan
Keuntungan Pemaketan
1. Sebagai alternatif untuk mentransformasi data dan teknik estimasi alternatif ketika
bekerja dengan variabel terdistribusi tidak normal.
2. Memerlukan ukuran sampel yang lebih kecil
3. Peluang fit lebih besar
4. Model sederhana
LINK 2
LINK 1
53.
Contoh Penelitian
Influenceof caring youth sport contexts on efficacy-related beliefs and social behaviors.
By Gano-Overway, Lori A.;Newton, Maria;Magyar, T. Michelle;Fry, Mary D.;Kim, Mi-Sook;Guivernau, Marta R.
Developmental Psychology, Vol 45(2), Mar 2009, 329-340.
54.
Contoh Pemaketan Butirdan Non Pemaketan Butir dalam satu model
A longitudinal evaluation of a social support model of medication adherence
among HIV-positive men and women on antiretroviral therapy.
By Simoni, Jane M.;Frick, Pamela A.;Huang, Bu
Health Psychology, Vol 25(1), Jan 2006, 74-81.
Korelasi Antar Eror
Korelasi antar eror menunjukkan bahwa pengukuran
mengukur konstrak yang tidak tunggal (multidimensi)
Korelasi antar eror bisa disebabkan oleh :
Jumlah butir terlalu banyak
Domain terlalu luas
Multi direction (favorable – non favorable)
=
Regression analysis
Path analysis
Exploratoryfactor analysis
Confirmatory factor analysis
Structural equation modeling
Growth modeling
Discrete-time survival analysis
Continuous-time survival analysis
Observed outcome variables
-continuous
-censored
-binary
-ordered categorical (ordinal)
-unordered categorical (nominal)
-counts
or a combinations of these variable types
observed outcomes variables can be
unordered categorical (nominal).
63.
Theoretical Model
Path Diagram
Translation(Code or GUI)
Data Basis
Is Model identified?
Estimation
Evaluation of Model
Interpretation of Model
Modification of Model
„final“ Model
respecification
Iterative process
New research question
64.
SEM - Strategies
•A model is tested using SEM goodness-of-fit tests to determine if
the pattern of variances and covariances in the data is consistent
with a structural path model specified by the researcher.
However as other unexamined models may fit the data as well or
better, an accepted model is only a not-disconfirmed model.
Strictly confirmatory approach
Alternative models approach
Model development approach
65.
SEM - Strategies
Strictlyconfirmatory approach
• Alternative models approach: One may test two or more causal models
to determine which has the best fit. There are many goodness-of-fit
measures, reflecting different considerations, and usually three or four
are reported by the researcher. Although desirable in principle, this
AM approach runs into the real-world problem that in most specific
research topic areas, the researcher does not find in the literature two
well-developed alternative models to test.
Alternative models approach
Model development approach
66.
SEM - Strategies
Strictlyconfirmatory approach
Alternative models approach
• In practice, much SEM research combines confirmatory and exploratory
purposes: a model is tested using SEM procedures, found to be deficient, and
an alternative model is then tested based on changes suggested by SEM
modification indexes. This is the most common approach found in the literature.
• The problem with the model development approach is that models confirmed
in this manner are post-hoc ones which may not be stable. Researchers may
attempt to overcome this problem by using a cross-validation strategy under
which the model is developed using a calibration data sample and then
confirmed using an independent validation sample.
Model development approach
67.
For modelswith about 75 to 200 cases, the chi square
test a reasonable measure of fit. But for models with
more cases (400 or more), the chi square is almost
always statistically significant.