Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pdf
1. TOPIK
KETERBATASAN PENGETAHUAN GURU
DALAM MENERAPKAN MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN YANG INOVATIF
Ketua: Eva Regina Sirait
IBU JUNIAR PANDIANGAN
IBU ERRA DANITA SITOPU
Ibu Nurhidayani
Ibu Erniwati
Kelompok 4:
Kelompok 4:
IBU SANNY MARLINA
HUTAURUK
2. 2.Siswa tidak memiliki
motivasi untuk belajar serta
kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran
TOPIK
KETERBATASAN PENGETAHUAN
GURU DALAM MENERAPKAN MODEL-
MODEL PEMBELAJARAN YANG
INOVATIF
Guru kurang menyadari pengajaran
kita harus terus diupdate sesuai
perkembangan zaman dengan
menggunakan model-model
pembelajaran yg inovatif
SUB TOPIK 1
SUB TOPIK 2
Penguasaan TIK yang rendah
namun tidak ada upaya
untuk meningkatkan
kemampuan
SUB TOPIK 3
Fasilitas sekolah yang
kurang memadai
SUB TOPIK 4
Kurangnya wadah untuk
profesional development di
sekolah
SUB TOPIK 5
3. M u r i d
SUB TEMA 1
Guru kurang menyadari manfaat dari pengajaran kita yang terus diupdate
sesuai perkembangan zaman dengan menggunakan model-model
pembelajaran yg inovatif
Secara literature, pembelajaran kreatif
dan inovatif menurut Mulyasa (2007)
menyatakan bahwa pendekatan
pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktivitas peserta didik dalam
mengakses berbagai informasi dari materi
yang dibahas dan dikaji dalam proses
pembelajaran dan mereka mendapat
pengalaman yang dapat meningkatkan
pemahaman dari kompetensinya.
G u r u
Mengapa mengajar dengan
menggunakan model-model
pembelajaran yang inovatif?
Kajian Literatur? Apa kata ahli?
Apa manfaatnya?
Menciptakan produktivitas
peserta didik serta pengajar
dalam kegiatan belajar di kelas.
Meningkatkan ketangguhan
tenaga pengajar dalam
menghadapi perkembangan
zaman yang kian pesat. Seiring
dengan kemajuan teknologi
informasi yang kian melesat
dalam segala aspek kehidupan,
maka hal tersebut juga perlu
diterapkan dalam bidang
pendidikan.
Inovasi di bidang pendidikan
dapat menghasilkan hal baru
yang unik juga berkualitas baik
bagi siswa, tenaga pengajar,
maupun masyrakat sekitar.
Mengubah cara siswa
memecahkan suatu masalah.
Mereka bisa menjadi lebih
imajinatif dan inovatif, serta
mengatasi pertanyaan yang
mereka belum tahu
jawabannya secara lebih baik.
Mengembangkan pemikiran
kritis. Murid akan bisa
memberikan ide-ide yang
inovatif dan menyampaikan
solusi dari suatu
permasalahan.
Menciptakan rasa ingin tahu
yang besar dan membangun
pola pikir ingin tahu pada
siswa.
https://www.universitas123.com/news/apa-saja-manfaat-inovasi-dalam-
pendidikan
(https://www.zenius.net/blog/pembelajaran-kreatif).
4. SUB TEMA 2
Siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar serta kurang aktif dalam
kegiatan pembelajaran
Bagaimana memotivasi murid
untuk belajar aktif? Mengapa
pembelajaran yang inovatif?
Kajian Literatur? Apa kata ahli?
Apa penyebab Siswa tidak aktif:
Kurangnya perhatian/motivasi dari guru
karena guru mungkin hanya terfokus pada
penyampain materi ajarnya.
Siswa Tidak Menyukai Cara Pengajaran
Guru. Siswa merasa bosan dengan
metode pengajaran yang monoton,
penyampaian materi yang sulit dipahami,
kurangnya melibatkan media belajar, dan
lain-lain.
Siswa Tidak Menyukai Mata Pelajaran
Tertentu. Setiap siswa memiliki keahlian
dan bakat masing-masing, khususnya
dalam materi pelajaran sehingga ada
siswa yang bisa pada pelajaran tertentu
dan ada yang tidak bisa walaupun dia telah
berusaha.diminatinya.
Lemahnya Motivasi Dalam Diri Siswa
Sendiri. Banyak dijumpai siswa yang tidak
memiliki cita cita yang ingin diraihnya.
Sehingga dia bersekolah hanya factor
mengikuti kata orang tua atau teman. Atau
bahkan siswa berpikirn hanya perlu ijazah
saja.
5. Siswa bermasalah/pergaulan buruk.
Masalah dalam kehidupan siswa seperti
orang tua yang broken home, masalah
dalam pergaulannya sehingga sisiswa jadi
nakal.
Tidak semua siswa memilik tingkat
inteligensi yang sama. Siswa yang
memiliki inteligensi rendah merasa
rendah diri.
Siswa merasa takut/malu untuk
menyampaikan idenya karena dia
merasa kurang pintar dalam dalam hal
mengusai materi ajar/ takut salah
Guru harus memberikan motivasi murid
sebelum belajar.
merancang pembelajaran yang inovatif
dan mengaplikasikan model ajar dan
alat/media ajar yang menarik.
Personal approach kepada murid dan
bila perlu melibatkan orangtuanya.
Solusi dari analasis eksplorasi
penyebab masalah tersebut
adalah :
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa,
kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi
lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar,
dan upaya guru membelajarkan siswa
(Sudaryono, 2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar adalah: cita-cita atau aspirasi siswa,
kondisi jasmani dan rohani siswa, kondisi
lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis belajar,
dan upaya guru membelajarkan siswa
(Sudaryono, 2012).
5. Solusi
sub tema 3
Penguasaan TIK yang rendah namun tidak
Penguasaan TIK yang rendah namun tidak
ada upaya untuk meningkatkan
ada upaya untuk meningkatkan
kemampuan
kemampuan
Kajian literature?
Menurut (Dedi Koswara,
2008:133)
mengemukakan bahwa
1. Di era globalisasi
seperti sekarang ini,
seorang guru harus
mampu beradaptasi
dengan pembelajaran,
perkembangan dan
perubahan masyarakat
Guru dituntut mampu untuk
belajar mandiri
mengembangkan
kemampuannya dalam
penguasaan TIK
Menggunakan aplikasi
pembelajaran yang
mendukung di dalamnya
Harus ada dukungan dari
pimpinan/ kepala sekolah
dalam menyediakan
fasilitas TIK sehingga guru
dapat terfasilitasi dan
menggunakannya dengan
baik.
Memberikan
worshop/pelatihan kepada
guru dalam pemahaman/
pemanfaatan model-model
pembelajaran inovatif.
2. Guru tidak terlepas
dari TIK (Teknologi
Informasi dan komunikasi)
6. SUB TEMA 4
Sarana dan prasarana yang
tidak memadai
Sulehayanti dkk (2020) sarana dan
prasarana pendidikan adalah satu
kesatuan pendukung terlaksananya
proses belajar dan mengajar dengan baik
dan optimal.
Barnawi (2012) prasarana pendidikan
adalah semua perangkat kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung
menunjang proses pelaksanaan
pendidikan di sekolah.
Salah satu masalah pendidikan yang sering kita
jumpai di Indonesia adalah masalah sarana dan
prasarana di sekolah yang kurang memadai.
Padahal prasarana dan sarana pendidikan adalah
salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur
mutu sekolah dan membutuhkan peningkatan
terus menerus seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi canggih pada
abad ini.
Analisis eksplorasi penyebab masalah
Kajian Literatur?
SOLUSI
Harus ada kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan pendidik.
Pemerintah harus lebih peka terhadap pendidikan khususnya
daerah terpencil yang cukup memprihatinkan.
Penggelontoran dana diharapkan mengutamakan peningkatan
sarana dan prasarana di sekolah – sekolah.
Sekolah juga harus sigap melakukan pendataan apa saja sarana
dan prasarana yang dibutuhkan, di tingkatkan dan atau diganti.
Dalam pengelolaannya, sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk menunjang pengimplementasian pembelajaran inovatif ini
seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah, wakil, dan guru –
guru untuk dapat mengelola dan melakukan pemeliharaan sarana
dan prasarana yang telah diberikan pemerintah nantinya.
7. Guskey (2002) menyatakan bahwa PD yang sukses
harus dipandang sebagai sebuah proses dan bukan
hanya sebuah event. PD yang akan bermanfaat bagi guru
dalam meningkatkan kompetensi serta kualitas proses
belajar mengajar harus membekali guru dengan ide-ide
yang spesifik, konkret dan praktis yang berhubungan
langsung dengan kegiatan sehari-hari mereka di dalam
ruangan kelas.
Pernyataan(Castetter, 1996; Helterban, 2008); tentang
pentingnya melibatkan guru dalam perencanaan program
pengembangan yang memperhatikan latar belakang,
tahap perkembangan, dan juga kebutuhan guru dan
selalu melibatkan guru dalam pembelajaran profesional
sehari-hari di sekolah melalui kelompok-kelompok diskusi
dan kegiatan-kegiatan praktis yang difokuskan langsung
pada permasalahan ataupun upaya perbaikan proses
belajar mengajar di kelas
SUB TEMA 5
Kurangnya wadah untuk
profesional development (pd)
di sekolah
Tidak tersedianya workshop/pelatihan di
sekolah untuk menunjang dan
mendukung guru lebih menguasai model
model pembelajaran inovatif.
Guru kurang berminat mengikuti
workshop/pelatihan yang diadakan
pemerintah / kabupaten.
Analisis eksplorasi penyebab masalah
Kajian Literatur?
SOLUSI
Menyelenggarakan Program Pengembangan Profesionalisme Guru
yang Efektif
Melibatkan Guru dalam Program Pengembangan Profesionalisme
8. 2
2Pertanyaan:
Bagaiman cara yang
paling effektif unttuk
mengatasi siswa yang
bermasalah dalam hal
kurangnya motivasi
belaajar yang datang
dari faktor internal dan
ekternal dalam hal
belajar di sekolah ?
Bagaimana cara mengubah
pandangan/mindset guru
zaman sekarang bahwa guru
di era globalisasi ini harus
bisa menggunakan dan
mengusai TIK guna
menunjang materi
pembelajarannya di dalam
kelas?
1
1
2
2