Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MODEL INQUIRY/DISCOVERY LEARNING
Merupakan pembelajaran berbasis penyingkapan
Prinsip pembelajaran inquiry / discovery :
a. aktifitas pembelajaran difokuskan pada
memanfaatkan kecakapan mengolah
informasi dan menerapkan hasilnya
b. berpusat pada siswa
c. guru sebagai fasilitator dan pembelajar
(mencari informasi terlebih dahulu)
d. penilaian kelas : fokus pada perkembangan
kecakapan mengolah informasi, kebiasaan berpikir
logis-analitis, prinsip-prinsip bidang studi, dan
pemahaman konspetual.
Pengertian
2. MODEL INQUIRY/DISCOVERY LEARNING
INQUIRY = untuk menanyakan = untuk bertanya tentang, untuk
mencari informasi didasari dengan mempertanyakan
INQUIRY = keterampilan tunggal untuk mengajukan pertanyaan -
mendorong siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengajukan
pertanyaan
DISCOVERY = tindakan atau contoh dari menemukan atau sesuatu
ditemukan melalui tindakan mereka
Pembelajaran ini memiliki dua proses utama.
Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan
pertanyaan-pertanyaan (to inquire),
Kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas
pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan
kegiatan-kegiatan sejenis.
3. 1. Merumuskan pertanyaan
(masalah)
2. Membuat rancangan
pengumpulan data/informasi
3. Mengumpulkan
data/informasi dengan teknik
yang sesuai dan
menganalisis data/informasi
4. Merumuskan simpulan
(menjawab pertanyaan)
5. Menerapkan/menggunakan
“temuan” dalam kehidupan
MODEL INQUIRY/DISCOVERY LEARNING
Langkah Pembelajaran:
4. 1. Real-life skill (siswa melakukan, tidak hanya
duduk)
2. Open-ended topic (tema tak terbatas, bisa
bersumber dari mana saja)
3. Intuitif, imajinatif, inovatif (siswa belajar
mengerahkan seluruh potensinya)
4. Peluang melakukan penemuan (siswa
melakukan observasi, eksperimen, dan
menemukan sesuatu)
Kelebihan:
MODEL INQUIRY/DISCOVERY LEARNING