SlideShare a Scribd company logo
C.12
Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 69
PEMANFAATAN LIMBAH KILANG MINYAK MFO 1000 cSt YANG DIENCERKAN
DENGAN SOLAR, SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI SOLAR
PADA DRY KILN INDUSTRI KECIL GARAM DESA KALIORI KABUPATEN
REMBANG JAWA TENGAH
Ilyas Rochani
Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Konversi Energi,
Politeknik Negeri Semarang
e-mail : ilyas_r2006@yahoo.co.id
ABSTRACT
The main objective of this research is the replacement of diesel fuel getting more expensive with fuel from waste oil
refinery MFO 1000 cSt is diluted with diesel fuel, as an alternative fuel in the boilers at the refinery has greater
economic value. The research was done by making test equipment test equipment consists Framework for placement of
bathtub mixer, electric motor driving a propeller stirrer, electric motor driving the fuel pump, pressure gauge with
pressure regulating valve on the back side of the fuel flow, 2 ( two) Solenoid valves are installed before nozle, Nozzle
with 80o spray angle, spray the measuring length and Box Panel. Mixing fuel with a 50% variation, 60%. 70%, 80%
MFO with Solar. Mixing is done on bathtub mixer to get the fuel pour point. The mixture of oil then flows by gravity to a
pump sprayer bakar.dan material sprayed through a Nozzle, with fuel pump pressure variations from 5 bar to 13 bar.
Visually seen fog on the long end of the Nozzle and spray results showed that 80% of oil mixed with 20% MFO Solar at
11 bar pressure spray along the length of 1.35 m. Results of this fuel mixture was tested in Oil Fired Boilers Fulton type
E 30's(Furnace like as Dry Kiln) in the lab with Energy Conversion Engineering Polytechnic of Semarang. By using the
boiler combustion efficiency chart and instrumentation, fuel pressure is 7 bar Diesel combustion efficiency obtained was
77%, while using a mixture of petroleum combustion efficiency of 77.50%. From these results it can be concluded that by
using a mixture of oil, combustion efficiency is better than using diesel fuel. oil mixed with 80% MFO Solar Solar 20%,
can be used as a substitute for diesel fuel with more economical price.
Keywords: Combustion Efficiency Boilers, Oil 1000 cSt MFO Mixed by Solar, Long spray.
ABSTRAK
Tujuan utama dari penelitian ini adalah penggantian bahan bakar solar yang semakin mahal dengan bahan bakar dari
limbah kilang minyak MFO 1000 cSt yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pada Dry Kiln
Industri Kecil Garam yang lebih mempunyai nilai ekonomis. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan alat uji yang
terdiri Rangka alat uji untuk penempatan dari bak pencampur, motor listrik penggerak baling-baling pengaduk, motor
listrik penggerak pompa bahan bakar, alat ukur tekanan yang disertai katup pengatur tekanan pada sisi balik aliran
bahan bakar, 2 (dua) buah katup Solenoid yang dipasang sebelum nozle, Nozle dengan sudut semprotan 80o
, pengukur
panjang semprotan dan Box Panel. Pencampuran bahan bakar dengan variasi campuran 50%, 60%. 70%, 80% MFO
dengan Solar,. Pencampuran ini dilakukan pada bak pencampur untuk mendapatkan titik tuang bahan bakar tersebut.
Kemudian minyak campuran ini mengalir secara gravitasi ke pompa penyemprot bahan bakar.dan disemprotkan melalui
Nozle, dengan variasi tekanan pompa bahan bakar mulai 5 Bar sampai 13 Bar. Secara visual dilihat pengabutan pada
ujung Nozle dan panjang semprotan Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak campuran 80% MFO dengan 20%
Solar pada tekanan 11 Bar mendapatkan panjang semprotan sepanjang 1,35 m. Hasil campuran bahan bakar ini diuji di
Oil Fired Boiler Fulton tipe E 30( ruang bakarnya mirip dengan Dry Kiln) yang ada di Laboratrium Teknik Konversi
Energi Politeknik Negeri Semarang. Dengan menggunakan combustion effisiensi chart dan boiler instrumentation,
bahan bakar Solar dengan tekanan 7 Bar didapatkan effisiensi pembakaran adalah 77 %, sedangkan dengan
menggunakan minyak campuran effisiensi pembakaran 77,50 %. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan minyak campuran, effisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar
solar . Sehingga minyak campuran 80% MFO dengan Solar 20% Solar, dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti
solar dengan harga lebih ekonomis.
Kata kunci: Effisiensi Pembakaran Boiler, Minyak Campuran MFO 1000 cSt dengan Solar, Panjang semprotan.
1. PENDAHULUAN
Energi merupakan salah satu faktor utama untuk menggerakkan roda pembangunan. Ketersediaan energi
yang berkesinambungan merupakan hal penting dalam menjamin keberlanjutannya pembangunan. Indonesia
memiliki cadangan energi fosil berupa minyak dan gas bumi maupun batubara. Cadangan potensi minyak
bumi mencapai 10 milyar barrel dan gas bumi sebesar 180 trilyun kaki kubik. Dalam kenyataannya
Indonesia menjadi negara importir minyak bumi, ini merupakan suatu hal yang tak dapat dipungkiri lagi.
Bulan Maret 2004 jumlah minyak yang diimpor untuk keperluan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri
sekitar 484.000 barrel/hari sudah melampaui jumlah minyak yang bisa diekspor sekitar 448.000 barrel/hari,
bulan April impor meningkat menjadi 503.000 barrel/hari dan yang bisa diekspor turun menjadi 413.000
barrel/hari. Cadangan minyak mentah Indonesia saat ini diperkirakan tinggal 4,2 milyard barrel. Dengan
tingkat konsumsi 3 liter per kapita per hari, cadangan minyak diprediksi akan habis pada tahun 2024.
Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani)
ISBN 978-602-99334-2-0
70
Cadangan minyak mentah Indonesia hanya sedikit dibandingkan dengan negara-negara kaya minyak
seperti Arab Saudi yang memiliki cadangan minyak mentah 300 milyard barrel dan Norwegia sebesar 200
milyard barrel.
Cadangan minyak mentah Indonesia diprediksi dapat ditingkatkan menjadi 50 milyard barrel, tetapi
dibutuhkan teknologi tinggi dan investasi yang sangat besar.
Ketergantungan energi nasional pada bahan bakar minyak masih tinggi. Permintaan BBM dalam negeri
jumlahnya terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dengan
asumsi rata-rata pertumbuhan penduduk sekitar 1,05% per tahun, pertumbuhan PDRB sebesar 6,49% dan
tingkat pertumbuhan konsumsi energi 6%, maka diperlukan penyediaan energi pada tahun 2014 sebesar
1,539 juta SBM. Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara produksi minyak bumi yang terus menurun dan
konsumsi BBM domestik yang terus meningkat (ekuivalen 1.038 barrel per hari pada tahun 2008, sekitar
54% konsumsi BBM untuk sektor transportasi). Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam
negeri harus diimpor. Besaran impor BBM masih cukup besar sebagaimana tertuang dalam neraca minyak
termasuk BBM tahun 2008 dimana ekspor sebesar 37% dan impor 63%. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
pemerintah dan masyarakat perlu mengupayakan diversifikasi energi atau mencari alternatif lain dan segera
mensosialisasikan kampanye hemat energi guna mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil.
Penggunaan bahan bakar solar dicampur dengan minyak nabati sebesar 30 % yang menghasilkan Bio Diesel
B 30 mempunyai nilai kalor yang rendah, dibandingkan dengan Solar, walaupun lebih ramah lingkungan.
Sedangkan penggunaan bahan bakar gas, memang lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan
pembakaran dengan bahan bakar Solar, hanya dalam penyimpanan gas dalam jumlah yang besar tentunya
memerlukan standar pengamanan yang sangat ketat, karena gas adalah bahan yang mudah meledak atau
explosive.
Minyak solar merupakan salah satu bahan bakar yang sering digunakan dalam proses pembakaran,
dengan semakin mahalnya bahan bakar solar, maka pemakaian minyak solar sebagai bahan bakar menjadi
kurang ekonomis. Maka perlu dibuat bahan bakar alternatif yang lebih ekonomis sebagai pengganti minyak
solar pada proses pembakaran. Bahan bakar alternatif ini dibuat dari campuran MFO dengan kekentalan
(viscositas) 1000 cst yang merupakan limbah kilang minyak dengan minyak solar sebagai pengencer. Minyak
campuran ini memiliki perbedaan sifat dengan minyak solar. Maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh perbedaan sifat minyak campuran terhadap panjang semprotan dan pembakaran.Dari
penelitian Cahyadi dan Bambang (2009) didapatkan bahwa bahan bakar alternatif dapat menggantikan
minyak solar sebagai bahan bakar adalah minyak campuran dengan persentase MFO maksimal 40% basis
volume. Sauter Mean Diameter MFO 20, MFO 30, dan MFO 40 pada tekanan pompa 11 bar, lebih besar
dibandingkan dengan minyak solar bertekanan 9 bar masing-masing sebesar 5%, 15%, dan 25%. Sudut
semprotan MFO 20, MFO 30, dan MFO 40 pada tekanan pompa 11 bar, lebih kecil dibandingkan minyak
solar bertekanan 9 bar masing-masing sebesar 6%, 12%, dan 27%. Penambahan MFO pada minyak solar
mengakibatkan semprotan dan nyala api menjadi lebih panjang.
Oil Fired Boiler Fulton Type E 30 merupakan Boiler tegak dengan lorong api yang panjang. Sehingga
panjang semprotan bahan bakar dan nyala api sangat diperlukan untuk memperluas daerah radiasi, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan effisiensi pembakaran pada Boiler. Gambar Oil Fired Boiler seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar 1. Oil Fired Boiler Fulton Type E30
Kilang minyak menyiapkan sendiri Fuel Oil untuk operasional, baik untuk pembakaran di dapur-dapur
Kilang maupun di boiler. Fuel Oil di Kilang RU-V Balikpapan adalah merupakan campuran antara Vacuum
Residue dengan Long Residue yang kurang mempunyai nilai ekonomis dan kemudian ditambahkan diluent
C.12
Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 71
berupa distillate (Gas Oil dan/atau Net Bottom Fractionator ex HCC) yang relatif mahal untuk mengatur
viscosity nya agar sesuai yang diharapkan.
Efisiensi pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas fuel oil yang
digunakan. Salah satu parameter Fuel Oil dalam pembakaran adalah droplet size fuel yang terbentuk selama
terjadi proses pembakaran. Semakin tinggi viskositas suatu fuel oil, maka droplet size fuel yang terbentuk
akan semakin besar. Hal ini akan menghasilkan pembakaran yang buruk. Heavy Fuel Oil (HFO) memiliki
viskositas yang tinggi, sehingga untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar pada boiler atau furnace
memerlukan diluent agar dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar yang dibutuhkan.
Heavy fuel atau MFO 1000 cst pada kilang minyak termasuk limbah yang harus di proses kembali dengan
biaya yang mahal (cost center), sesuai dengan paradigma yang baru, yaitu dari cost center diubah menjadi
resources (sumber), dengan cara sebagai bahan bakar alternatif pengganti light (solar) pada boiler di kilang
minyak.
Untuk hal tersebut, maka diperlukan suatu proses pencampuran antara MFO 1000 cst dengan solar untuk
mendapatkan bahan bakar alternatif pengganti solar yang harganya semakin mahal.
Hal ini akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam proses pengilangan, karena dapat
menfaatkan limbah yaitu limbah minyak serta ikut menjaga kondisi lingkungan di sekitar Kilang Minyak.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan penggantian bahan bakar solar yang semakin mahal dengan
memanfaatkani limbah kilang minyak MFO 1000 cSt yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar
alternatif pada Dry Kiln yang lebih mempunyai nilai ekonomis.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan Variabel yang ditetapkan
adalah minyak campuran 50% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 50% Solar, campuran 60% MFO
1000 cst limbah kilang minyak dengan 40% Solar, campuran campuran 70% MFO 1000 cst limbah kilang
minyak dengan 30% Solar, 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 20% Solar, dan dengan variasi
tekanan dari 1 bar sampai 13 Bar, sedangkan variabel terikatnya adalah panjang semprotan dan effisiensi
pembakaran pada Boiler.
Langkah-langkah penelitian dilakukan sebagai berikut
2.1. Pembuatan Instalasi Peralatan Pengujian
Gambar peralatan pengujian seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 2. Instalasi peralatan pengujian
2.1.1. Pembuatan rangka dari besi siku tempat dudukan Drum dengan kapasitas 80 liter, Motor Listrik 1 HP
sebagai penggerak pengaduk campuran bahan bakar, Motor Listrik 1,5 HP sebagai penggerak pompa bahan
bakar, pompa bahan bakar dan nozel dengan sudut sebaran 80o
kapasitas 30 liter per jam.
2.1.2. Mixer, untuk melakukan pencampuran antara MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan Solar .
2.1.3. Alat ukur Tekanan Bahan Bakar.
2.1.4. Katup Pengatur Tekanan
2.1.5. Bak Penampung buangan minyak campuran.
2.1.6. Pompa Bahan Bakar
2.1.7. Solenoid valve sebanyak 2 (dua) unit.
2.1.8. Nozle dengan sudut semprotan 800
.
Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani)
ISBN 978-602-99334-2-0
72
Gambar 3. Skematik Instalasi peralatan pengujian
Keterangan : (1) Nozzle, (2) Solenoid valve, (3) Pressure gauge, (4) Gear pump, (5) Regulator valve, (6) Bak
penampung, (7) Ball valve, (8) Mixer drum, (9) Pengaduk, (10) Motor pengaduk, (11) Hose.
2.2. Prosedur Pengujian.
Uji yang dilakukan meliputi uji karakteristik panjang semprotan minyak campuran, dengan langkah-
langkah sebagagai berikut:
2.2.1. Persiapan.
Pengecekan instalasi pengujian, mempersiapkan bahan bakar MFO 1000 cst dan solar, alat ukur, serta
peralatan lainnya yang digunakan untuk pencatatan data.
2.2.2. Pelaksanaan pengujian.
Langkah ini dilakukan untuk pengambilan data, adapun parameter yang dalam pengujian ini adalah
tekanan pada bahan bakar solar dan minyak campuran, serta mendapatkan semprotan yang paling
maksimum.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Panjang Semprotan dan panjang nyala api.
Pengaruh tekanan tekanan terhadap panjang semprotan dan panjang nyala api bahan bakar Solar dan
bahan bakar minyak campuran antara Solar dengan MFO 1000 cst dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini
TABEL 1. PANJANG SEMPROTAN DAN NYALA API BAHAN BAKAR SOLAR
NO TEKANAN
(Bar)
PANJANG SEMPROTAN
(Meter)
PANJANG NYALA API
(Meter)
1
5
0,5 meter
TIDAK MENYALA
2
7
1,25 meter
3
9
1,2 meter
C.12
Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 73
TABEL 2. PANJANG SEMPROTAN DAN NYALA API BAHAN BAKAR SOLAR
NO TEKANAN
(Bar)
PANJANG SEMPROTAN
(Meter)
PANJANG NYALA API
(Meter)
1
5
0,30 meter
TIDAK MENYALA
2
7
1,10 meter
3
9
1,20 meter
4
11
1,45meter
5
13
1,30 meter
3.2. GRAFIK TEKANAN VERSUS PANJANG SEMPROTAN
Kemudian dari tabel-tabel pada sub bab sebelumnya, dibuat gambar grafik Pengaruh tekanan terhadap
panjang semprotan seperti gambar dibawah ini.
Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani)
ISBN 978-602-99334-2-0
74
Gambar 3. Tekanan versus panjang semprotan.
Seluruh kurva menunjukkan tren yang sama, dimana dengan menambahkan prosentase MFO 1000 cst
limbah kilang minyak kedalam minyak campuran, panjang semprot anakan bertambah panjang dengan
bertambahnya tekanan hingga mencapai titik optimum (puncak), kemudian menurun dan semakin besar
prosentase MFO 1000 cst pada minyak campuran, titik optimum yang dicapai akan bergeser kearah kanan.
Selanjutnya untuk mendapatkan effisiensi pembakaran, minyak campuran dengan composisi campuran 50
% MFO 1000 cst, 60 % MFO 1000 cst. 70 % MFO 1000 cst dan 80 % MFO 1000 cst masing- masing diuji
cobakan sebagai bahan bakar pengganti solar pada pembakaran di Oil Fired Boiler Fulton Tipe E 30.
Pengukuran Effisiensi ini menggunakan COMBUSTION EFFICIENCY CHART dan peralatan ukur yang
tersedia pada Oil Fired Boiler Fulton Tipe E 30, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4. Boiler Instrumentation.
Cara pengukuran Effisiensi pembakaran dengan menggunakanCOMBUSTION EFFICIENCY CHART
dan Boiler Instrumentation adalah sebagai berikut:
1. Ambil sample gas buang dengan menggunakan alat pompa pengisap seperti terlihat pada gambar
diatas,dengan cara memencet bola karet pada pompa pengisap sebanyak 18 (delapan belas) kali.
2. Sample gas buang kemudian dimasuk pada alat CO2 absorber yang berada pada Boiler Instrumentation,
dan akan terukur prosentase kadar CO2.
3. Dilihat temperatur cerobong (stack temperature) dengan alat ukur digital temperatur cerobong yang
berada pada Boiler Instrumentation.
Dengan menggunakan Combustion Efficiency Chart, akan didapatkan Effsiensi Pembakaran, seperti
pada tabel dibawah ini:
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PanjangSemburan,m
Tekanan, Bar
solar
MFO 50%
MFO 60%
MFO 70%
MFO 80%
C.12
Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013
Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 75
Gambar 5. Combustion Chart dan Pompa pengisap.
Tabel 3. Effisiensi Pembakaran
No Bahan Bakar
Temperature Stack
( )
%
Effisiensi
( % )
1 Solar 290 10 77
2 50% Solar – 50% MFO 315 8 71
3 40% Solar – 60% MFO 345 10 73
4 30% Solar – 70% MFO 360 11 75
5 20% Solar – 80% MFO 370 13 77,5
4. KESIMPULAN
a. Makin besar prosentase MFO 1000 cst limbah kilang dalam minyak campuran dan makin tinggi tekanan,
makin panjang semprotan bahan bakar. Campuran 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak pada
minyak campuran, tekanan 11 Bar didapatkan panjang semprotan 1,35 m.
b. Campuran 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak pada minyak campuran, dengan menggunakan
combustion effisiensi chart dan boiler instrumentation, didapatkan effisiensi pembakaran sebesar 77,50
%. Sedangkan menggunakan bahan bakar solar, effisiensi pembakaran 77 %. Hal ini karena nilai kalor
minyak campuran lebih tinggi dari pada nilai kalor solar (hasil uji di lab. Motor Bakar Universitas
Brawijaya Malang), Maka minyak campuran 20 % solar dengan 80 % MFO 1000cst, dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar yang lebih murah.
DAFTAR PUSTAKA
Azzopardi, B. J. (1991),”Atomization Fundamentals”, Department of Chemical Engineering, University of
Nottingham.
Bae, C. dan Kang, J. (2000),"Diesel Spray Characteristics of a Common-Rail VCO Nozzle Injector”, Proc.
Thermofluidynamic Processes in Diesel Engines (THIESEL), hal. 57-66.
Baumgarten, C., (2006),”Mixture Formation in Internal Combustion Engines”, Springer-Verlag Berlin
Heidelberg, Germany.
Binesh, A.R. dan Hossainpour, S. (2008),"Three Dimensional Modelling of Mixture Formation and
Combustion in a Direct Injection Heavy-Duty Diesel Engine", Proceeding of World Academy of Science,
Engineering and Technology Volume, hal. 207.
Cahyadi dan Bambang. 2009. Studi Eksperimental Pengaruh Komposisi MFO-Minyak Solar Terhadap
Perubahan Karakteristik Semprotan dan Pembakaran. http://digilib.its.ac.id
Heywood, J. B. (1988),”Internal Combution Engine Fundamentals”, McGraw-Hill Book Company,
Singapore.
Hwang, J.S., HA, J.S. dan No, S. Y. (2003),"Spray Characteristics of DME in Conditions of Common Rail
Injection System", International Journal of Automotive Technology, Vol. 4, No.3, hal. 119.
Khusna, D. (2009),”Karakteristik Semprotan Menumbuk Dinding Piston Tipe Mexican-Hat dengan Bahan
Bakar Biodiesel dalam Ruang Bakar Bertekanan”, Thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Senecal, P.K., Schmidt, D.P., Nouar, I., Rutland, C.J., Reitz, R.D. dan Corradin M.L. (1999),”Modeling
High-Speed Viscous Liquid Sheet Atomization”, International Journal of Multiphase Flow, Vol. 25,
hal.1073-1097.
Syukran dan Suryadi. 2007. Estimasi Penghematan Biaya Operasi PLTU dengan Cara Penggantian Bahan
Bakar. JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No. 2, pp: 59 – 66.

More Related Content

Similar to Moch salim Pemanfaatan limbah kilang minyak mfo 1000 c st yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar pada dry kiln industri kecil garam desa kaliori kabupaten rembang jawa tengah

Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdfPengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Marfizal Marfizal
 
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jefncyah Jefri Suriansyah
 
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...Jefncyah Jefri Suriansyah
 
scientific_journal
scientific_journalscientific_journal
scientific_journal
Selly Riansyah
 
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
Mirmanto
 
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
sumadhijono
 
Artikel motor bakar bensin.docx
Artikel motor bakar bensin.docxArtikel motor bakar bensin.docx
Artikel motor bakar bensin.docx
AbdiMaulanaIlyas1
 
Bahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifBahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatif
restuputraku5
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
shintia putri
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
shintia putri
 
A1 c112031 artikel
A1 c112031 artikelA1 c112031 artikel
A1 c112031 artikel
shintia putri
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1
Oid Putra
 
Artikel Jurnal Aksata 1
Artikel Jurnal Aksata 1Artikel Jurnal Aksata 1
Artikel Jurnal Aksata 1
jurnal aksata
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
Mirmanto
 
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdfadmin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
ananganang17031998
 
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor DieselPengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
guspur83
 
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor DieselPengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
guspur83
 
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
PIPINAZRIN
 

Similar to Moch salim Pemanfaatan limbah kilang minyak mfo 1000 c st yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar pada dry kiln industri kecil garam desa kaliori kabupaten rembang jawa tengah (20)

Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdfPengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
 
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
Jurnal teknik mesin jefri suriansyah perbandingan uji eksperimental performan...
 
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...
Jurnal jefri suriansyah_'perbandingan_uji_eksperimental_performance_motor_bak...
 
scientific_journal
scientific_journalscientific_journal
scientific_journal
 
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
5 pengaruh absorsi gas co2 dan h2 s dalam biogas menggunakan pasta batu apung...
 
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
STUDI EXPERIMENTAL PENGARUH PEMANAS BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN ALIRAN AIR RADIAT...
 
Artikel motor bakar bensin.docx
Artikel motor bakar bensin.docxArtikel motor bakar bensin.docx
Artikel motor bakar bensin.docx
 
Bahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifBahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatif
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
artikel ilmiah
artikel ilmiahartikel ilmiah
artikel ilmiah
 
A1 c112031 artikel
A1 c112031 artikelA1 c112031 artikel
A1 c112031 artikel
 
Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1Laporan motor bakar 1
Laporan motor bakar 1
 
Kemiri sunan
Kemiri sunanKemiri sunan
Kemiri sunan
 
Artikel Jurnal Aksata 1
Artikel Jurnal Aksata 1Artikel Jurnal Aksata 1
Artikel Jurnal Aksata 1
 
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
4 pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran biomassa terhadap u...
 
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdfadmin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
admin,+Papper+Bio-Oil+Rev..pdf
 
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor DieselPengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
 
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor DieselPengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
Pengaruh Multi Feedstock Biodiesel terhadap Kerja Motor Diesel
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
Mb k 7_pipin azrin 1207113572 dan hasra rafika 1207111943
 

More from MochSalim1

Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengahMoch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
MochSalim1
 
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai SekarangMoch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
MochSalim1
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
MochSalim1
 
Moch salim ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
Moch salim    ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...Moch salim    ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
Moch salim ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
MochSalim1
 
Moch salim hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
Moch salim  hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...Moch salim  hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
Moch salim hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
MochSalim1
 
Moch salim studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
Moch salim    studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...Moch salim    studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
Moch salim studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
MochSalim1
 

More from MochSalim1 (6)

Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengahMoch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
Moch salim tokoh sukses memajukan rembang, gerbang timur jawa tengah
 
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai SekarangMoch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
Moch salim dan bupati rembang Pertama Sampai Sekarang
 
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...Moch salim    kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
Moch salim kadar protein kista artemia curah yang dijual petambak kota rem...
 
Moch salim ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
Moch salim    ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...Moch salim    ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
Moch salim ante natal care (anc) dalam resprektif ibu hamil - gambaran ker...
 
Moch salim hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
Moch salim  hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...Moch salim  hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
Moch salim hubungan kemampuan, koordinasi, dan responsifitas terhadap efekti...
 
Moch salim studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
Moch salim    studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...Moch salim    studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
Moch salim studi penyusunan dan pemetaan potensi budidaya laut di perairan...
 

Recently uploaded

Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 

Recently uploaded (16)

Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 

Moch salim Pemanfaatan limbah kilang minyak mfo 1000 c st yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar pada dry kiln industri kecil garam desa kaliori kabupaten rembang jawa tengah

  • 1. C.12 Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 69 PEMANFAATAN LIMBAH KILANG MINYAK MFO 1000 cSt YANG DIENCERKAN DENGAN SOLAR, SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGANTI SOLAR PADA DRY KILN INDUSTRI KECIL GARAM DESA KALIORI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH Ilyas Rochani Jurusan Teknik Mesin, Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Semarang e-mail : ilyas_r2006@yahoo.co.id ABSTRACT The main objective of this research is the replacement of diesel fuel getting more expensive with fuel from waste oil refinery MFO 1000 cSt is diluted with diesel fuel, as an alternative fuel in the boilers at the refinery has greater economic value. The research was done by making test equipment test equipment consists Framework for placement of bathtub mixer, electric motor driving a propeller stirrer, electric motor driving the fuel pump, pressure gauge with pressure regulating valve on the back side of the fuel flow, 2 ( two) Solenoid valves are installed before nozle, Nozzle with 80o spray angle, spray the measuring length and Box Panel. Mixing fuel with a 50% variation, 60%. 70%, 80% MFO with Solar. Mixing is done on bathtub mixer to get the fuel pour point. The mixture of oil then flows by gravity to a pump sprayer bakar.dan material sprayed through a Nozzle, with fuel pump pressure variations from 5 bar to 13 bar. Visually seen fog on the long end of the Nozzle and spray results showed that 80% of oil mixed with 20% MFO Solar at 11 bar pressure spray along the length of 1.35 m. Results of this fuel mixture was tested in Oil Fired Boilers Fulton type E 30's(Furnace like as Dry Kiln) in the lab with Energy Conversion Engineering Polytechnic of Semarang. By using the boiler combustion efficiency chart and instrumentation, fuel pressure is 7 bar Diesel combustion efficiency obtained was 77%, while using a mixture of petroleum combustion efficiency of 77.50%. From these results it can be concluded that by using a mixture of oil, combustion efficiency is better than using diesel fuel. oil mixed with 80% MFO Solar Solar 20%, can be used as a substitute for diesel fuel with more economical price. Keywords: Combustion Efficiency Boilers, Oil 1000 cSt MFO Mixed by Solar, Long spray. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah penggantian bahan bakar solar yang semakin mahal dengan bahan bakar dari limbah kilang minyak MFO 1000 cSt yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pada Dry Kiln Industri Kecil Garam yang lebih mempunyai nilai ekonomis. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan alat uji yang terdiri Rangka alat uji untuk penempatan dari bak pencampur, motor listrik penggerak baling-baling pengaduk, motor listrik penggerak pompa bahan bakar, alat ukur tekanan yang disertai katup pengatur tekanan pada sisi balik aliran bahan bakar, 2 (dua) buah katup Solenoid yang dipasang sebelum nozle, Nozle dengan sudut semprotan 80o , pengukur panjang semprotan dan Box Panel. Pencampuran bahan bakar dengan variasi campuran 50%, 60%. 70%, 80% MFO dengan Solar,. Pencampuran ini dilakukan pada bak pencampur untuk mendapatkan titik tuang bahan bakar tersebut. Kemudian minyak campuran ini mengalir secara gravitasi ke pompa penyemprot bahan bakar.dan disemprotkan melalui Nozle, dengan variasi tekanan pompa bahan bakar mulai 5 Bar sampai 13 Bar. Secara visual dilihat pengabutan pada ujung Nozle dan panjang semprotan Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak campuran 80% MFO dengan 20% Solar pada tekanan 11 Bar mendapatkan panjang semprotan sepanjang 1,35 m. Hasil campuran bahan bakar ini diuji di Oil Fired Boiler Fulton tipe E 30( ruang bakarnya mirip dengan Dry Kiln) yang ada di Laboratrium Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Semarang. Dengan menggunakan combustion effisiensi chart dan boiler instrumentation, bahan bakar Solar dengan tekanan 7 Bar didapatkan effisiensi pembakaran adalah 77 %, sedangkan dengan menggunakan minyak campuran effisiensi pembakaran 77,50 %. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan minyak campuran, effisiensi pembakaran lebih baik dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar solar . Sehingga minyak campuran 80% MFO dengan Solar 20% Solar, dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti solar dengan harga lebih ekonomis. Kata kunci: Effisiensi Pembakaran Boiler, Minyak Campuran MFO 1000 cSt dengan Solar, Panjang semprotan. 1. PENDAHULUAN Energi merupakan salah satu faktor utama untuk menggerakkan roda pembangunan. Ketersediaan energi yang berkesinambungan merupakan hal penting dalam menjamin keberlanjutannya pembangunan. Indonesia memiliki cadangan energi fosil berupa minyak dan gas bumi maupun batubara. Cadangan potensi minyak bumi mencapai 10 milyar barrel dan gas bumi sebesar 180 trilyun kaki kubik. Dalam kenyataannya Indonesia menjadi negara importir minyak bumi, ini merupakan suatu hal yang tak dapat dipungkiri lagi. Bulan Maret 2004 jumlah minyak yang diimpor untuk keperluan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri sekitar 484.000 barrel/hari sudah melampaui jumlah minyak yang bisa diekspor sekitar 448.000 barrel/hari, bulan April impor meningkat menjadi 503.000 barrel/hari dan yang bisa diekspor turun menjadi 413.000 barrel/hari. Cadangan minyak mentah Indonesia saat ini diperkirakan tinggal 4,2 milyard barrel. Dengan tingkat konsumsi 3 liter per kapita per hari, cadangan minyak diprediksi akan habis pada tahun 2024.
  • 2. Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani) ISBN 978-602-99334-2-0 70 Cadangan minyak mentah Indonesia hanya sedikit dibandingkan dengan negara-negara kaya minyak seperti Arab Saudi yang memiliki cadangan minyak mentah 300 milyard barrel dan Norwegia sebesar 200 milyard barrel. Cadangan minyak mentah Indonesia diprediksi dapat ditingkatkan menjadi 50 milyard barrel, tetapi dibutuhkan teknologi tinggi dan investasi yang sangat besar. Ketergantungan energi nasional pada bahan bakar minyak masih tinggi. Permintaan BBM dalam negeri jumlahnya terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Dengan asumsi rata-rata pertumbuhan penduduk sekitar 1,05% per tahun, pertumbuhan PDRB sebesar 6,49% dan tingkat pertumbuhan konsumsi energi 6%, maka diperlukan penyediaan energi pada tahun 2014 sebesar 1,539 juta SBM. Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara produksi minyak bumi yang terus menurun dan konsumsi BBM domestik yang terus meningkat (ekuivalen 1.038 barrel per hari pada tahun 2008, sekitar 54% konsumsi BBM untuk sektor transportasi). Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri harus diimpor. Besaran impor BBM masih cukup besar sebagaimana tertuang dalam neraca minyak termasuk BBM tahun 2008 dimana ekspor sebesar 37% dan impor 63%. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah dan masyarakat perlu mengupayakan diversifikasi energi atau mencari alternatif lain dan segera mensosialisasikan kampanye hemat energi guna mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar solar dicampur dengan minyak nabati sebesar 30 % yang menghasilkan Bio Diesel B 30 mempunyai nilai kalor yang rendah, dibandingkan dengan Solar, walaupun lebih ramah lingkungan. Sedangkan penggunaan bahan bakar gas, memang lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan pembakaran dengan bahan bakar Solar, hanya dalam penyimpanan gas dalam jumlah yang besar tentunya memerlukan standar pengamanan yang sangat ketat, karena gas adalah bahan yang mudah meledak atau explosive. Minyak solar merupakan salah satu bahan bakar yang sering digunakan dalam proses pembakaran, dengan semakin mahalnya bahan bakar solar, maka pemakaian minyak solar sebagai bahan bakar menjadi kurang ekonomis. Maka perlu dibuat bahan bakar alternatif yang lebih ekonomis sebagai pengganti minyak solar pada proses pembakaran. Bahan bakar alternatif ini dibuat dari campuran MFO dengan kekentalan (viscositas) 1000 cst yang merupakan limbah kilang minyak dengan minyak solar sebagai pengencer. Minyak campuran ini memiliki perbedaan sifat dengan minyak solar. Maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan sifat minyak campuran terhadap panjang semprotan dan pembakaran.Dari penelitian Cahyadi dan Bambang (2009) didapatkan bahwa bahan bakar alternatif dapat menggantikan minyak solar sebagai bahan bakar adalah minyak campuran dengan persentase MFO maksimal 40% basis volume. Sauter Mean Diameter MFO 20, MFO 30, dan MFO 40 pada tekanan pompa 11 bar, lebih besar dibandingkan dengan minyak solar bertekanan 9 bar masing-masing sebesar 5%, 15%, dan 25%. Sudut semprotan MFO 20, MFO 30, dan MFO 40 pada tekanan pompa 11 bar, lebih kecil dibandingkan minyak solar bertekanan 9 bar masing-masing sebesar 6%, 12%, dan 27%. Penambahan MFO pada minyak solar mengakibatkan semprotan dan nyala api menjadi lebih panjang. Oil Fired Boiler Fulton Type E 30 merupakan Boiler tegak dengan lorong api yang panjang. Sehingga panjang semprotan bahan bakar dan nyala api sangat diperlukan untuk memperluas daerah radiasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan effisiensi pembakaran pada Boiler. Gambar Oil Fired Boiler seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 1. Oil Fired Boiler Fulton Type E30 Kilang minyak menyiapkan sendiri Fuel Oil untuk operasional, baik untuk pembakaran di dapur-dapur Kilang maupun di boiler. Fuel Oil di Kilang RU-V Balikpapan adalah merupakan campuran antara Vacuum Residue dengan Long Residue yang kurang mempunyai nilai ekonomis dan kemudian ditambahkan diluent
  • 3. C.12 Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 71 berupa distillate (Gas Oil dan/atau Net Bottom Fractionator ex HCC) yang relatif mahal untuk mengatur viscosity nya agar sesuai yang diharapkan. Efisiensi pembakaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas fuel oil yang digunakan. Salah satu parameter Fuel Oil dalam pembakaran adalah droplet size fuel yang terbentuk selama terjadi proses pembakaran. Semakin tinggi viskositas suatu fuel oil, maka droplet size fuel yang terbentuk akan semakin besar. Hal ini akan menghasilkan pembakaran yang buruk. Heavy Fuel Oil (HFO) memiliki viskositas yang tinggi, sehingga untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar pada boiler atau furnace memerlukan diluent agar dapat memenuhi spesifikasi bahan bakar yang dibutuhkan. Heavy fuel atau MFO 1000 cst pada kilang minyak termasuk limbah yang harus di proses kembali dengan biaya yang mahal (cost center), sesuai dengan paradigma yang baru, yaitu dari cost center diubah menjadi resources (sumber), dengan cara sebagai bahan bakar alternatif pengganti light (solar) pada boiler di kilang minyak. Untuk hal tersebut, maka diperlukan suatu proses pencampuran antara MFO 1000 cst dengan solar untuk mendapatkan bahan bakar alternatif pengganti solar yang harganya semakin mahal. Hal ini akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam proses pengilangan, karena dapat menfaatkan limbah yaitu limbah minyak serta ikut menjaga kondisi lingkungan di sekitar Kilang Minyak. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penggantian bahan bakar solar yang semakin mahal dengan memanfaatkani limbah kilang minyak MFO 1000 cSt yang diencerkan dengan solar, sebagai bahan bakar alternatif pada Dry Kiln yang lebih mempunyai nilai ekonomis. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan Variabel yang ditetapkan adalah minyak campuran 50% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 50% Solar, campuran 60% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 40% Solar, campuran campuran 70% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 30% Solar, 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan 20% Solar, dan dengan variasi tekanan dari 1 bar sampai 13 Bar, sedangkan variabel terikatnya adalah panjang semprotan dan effisiensi pembakaran pada Boiler. Langkah-langkah penelitian dilakukan sebagai berikut 2.1. Pembuatan Instalasi Peralatan Pengujian Gambar peralatan pengujian seperti pada gambar di bawah ini Gambar 2. Instalasi peralatan pengujian 2.1.1. Pembuatan rangka dari besi siku tempat dudukan Drum dengan kapasitas 80 liter, Motor Listrik 1 HP sebagai penggerak pengaduk campuran bahan bakar, Motor Listrik 1,5 HP sebagai penggerak pompa bahan bakar, pompa bahan bakar dan nozel dengan sudut sebaran 80o kapasitas 30 liter per jam. 2.1.2. Mixer, untuk melakukan pencampuran antara MFO 1000 cst limbah kilang minyak dengan Solar . 2.1.3. Alat ukur Tekanan Bahan Bakar. 2.1.4. Katup Pengatur Tekanan 2.1.5. Bak Penampung buangan minyak campuran. 2.1.6. Pompa Bahan Bakar 2.1.7. Solenoid valve sebanyak 2 (dua) unit. 2.1.8. Nozle dengan sudut semprotan 800 .
  • 4. Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani) ISBN 978-602-99334-2-0 72 Gambar 3. Skematik Instalasi peralatan pengujian Keterangan : (1) Nozzle, (2) Solenoid valve, (3) Pressure gauge, (4) Gear pump, (5) Regulator valve, (6) Bak penampung, (7) Ball valve, (8) Mixer drum, (9) Pengaduk, (10) Motor pengaduk, (11) Hose. 2.2. Prosedur Pengujian. Uji yang dilakukan meliputi uji karakteristik panjang semprotan minyak campuran, dengan langkah- langkah sebagagai berikut: 2.2.1. Persiapan. Pengecekan instalasi pengujian, mempersiapkan bahan bakar MFO 1000 cst dan solar, alat ukur, serta peralatan lainnya yang digunakan untuk pencatatan data. 2.2.2. Pelaksanaan pengujian. Langkah ini dilakukan untuk pengambilan data, adapun parameter yang dalam pengujian ini adalah tekanan pada bahan bakar solar dan minyak campuran, serta mendapatkan semprotan yang paling maksimum. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Panjang Semprotan dan panjang nyala api. Pengaruh tekanan tekanan terhadap panjang semprotan dan panjang nyala api bahan bakar Solar dan bahan bakar minyak campuran antara Solar dengan MFO 1000 cst dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini TABEL 1. PANJANG SEMPROTAN DAN NYALA API BAHAN BAKAR SOLAR NO TEKANAN (Bar) PANJANG SEMPROTAN (Meter) PANJANG NYALA API (Meter) 1 5 0,5 meter TIDAK MENYALA 2 7 1,25 meter 3 9 1,2 meter
  • 5. C.12 Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 73 TABEL 2. PANJANG SEMPROTAN DAN NYALA API BAHAN BAKAR SOLAR NO TEKANAN (Bar) PANJANG SEMPROTAN (Meter) PANJANG NYALA API (Meter) 1 5 0,30 meter TIDAK MENYALA 2 7 1,10 meter 3 9 1,20 meter 4 11 1,45meter 5 13 1,30 meter 3.2. GRAFIK TEKANAN VERSUS PANJANG SEMPROTAN Kemudian dari tabel-tabel pada sub bab sebelumnya, dibuat gambar grafik Pengaruh tekanan terhadap panjang semprotan seperti gambar dibawah ini.
  • 6. Pemanfaatan Limbah Kilang Minyak MFO 1000 cSt yang Diencerkan … (Ilyas Rochani) ISBN 978-602-99334-2-0 74 Gambar 3. Tekanan versus panjang semprotan. Seluruh kurva menunjukkan tren yang sama, dimana dengan menambahkan prosentase MFO 1000 cst limbah kilang minyak kedalam minyak campuran, panjang semprot anakan bertambah panjang dengan bertambahnya tekanan hingga mencapai titik optimum (puncak), kemudian menurun dan semakin besar prosentase MFO 1000 cst pada minyak campuran, titik optimum yang dicapai akan bergeser kearah kanan. Selanjutnya untuk mendapatkan effisiensi pembakaran, minyak campuran dengan composisi campuran 50 % MFO 1000 cst, 60 % MFO 1000 cst. 70 % MFO 1000 cst dan 80 % MFO 1000 cst masing- masing diuji cobakan sebagai bahan bakar pengganti solar pada pembakaran di Oil Fired Boiler Fulton Tipe E 30. Pengukuran Effisiensi ini menggunakan COMBUSTION EFFICIENCY CHART dan peralatan ukur yang tersedia pada Oil Fired Boiler Fulton Tipe E 30, seperti terlihat pada gambar dibawah ini: Gambar 4. Boiler Instrumentation. Cara pengukuran Effisiensi pembakaran dengan menggunakanCOMBUSTION EFFICIENCY CHART dan Boiler Instrumentation adalah sebagai berikut: 1. Ambil sample gas buang dengan menggunakan alat pompa pengisap seperti terlihat pada gambar diatas,dengan cara memencet bola karet pada pompa pengisap sebanyak 18 (delapan belas) kali. 2. Sample gas buang kemudian dimasuk pada alat CO2 absorber yang berada pada Boiler Instrumentation, dan akan terukur prosentase kadar CO2. 3. Dilihat temperatur cerobong (stack temperature) dengan alat ukur digital temperatur cerobong yang berada pada Boiler Instrumentation. Dengan menggunakan Combustion Efficiency Chart, akan didapatkan Effsiensi Pembakaran, seperti pada tabel dibawah ini: 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 PanjangSemburan,m Tekanan, Bar solar MFO 50% MFO 60% MFO 70% MFO 80%
  • 7. C.12 Prosiding SNST ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 75 Gambar 5. Combustion Chart dan Pompa pengisap. Tabel 3. Effisiensi Pembakaran No Bahan Bakar Temperature Stack ( ) % Effisiensi ( % ) 1 Solar 290 10 77 2 50% Solar – 50% MFO 315 8 71 3 40% Solar – 60% MFO 345 10 73 4 30% Solar – 70% MFO 360 11 75 5 20% Solar – 80% MFO 370 13 77,5 4. KESIMPULAN a. Makin besar prosentase MFO 1000 cst limbah kilang dalam minyak campuran dan makin tinggi tekanan, makin panjang semprotan bahan bakar. Campuran 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak pada minyak campuran, tekanan 11 Bar didapatkan panjang semprotan 1,35 m. b. Campuran 80% MFO 1000 cst limbah kilang minyak pada minyak campuran, dengan menggunakan combustion effisiensi chart dan boiler instrumentation, didapatkan effisiensi pembakaran sebesar 77,50 %. Sedangkan menggunakan bahan bakar solar, effisiensi pembakaran 77 %. Hal ini karena nilai kalor minyak campuran lebih tinggi dari pada nilai kalor solar (hasil uji di lab. Motor Bakar Universitas Brawijaya Malang), Maka minyak campuran 20 % solar dengan 80 % MFO 1000cst, dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar yang lebih murah. DAFTAR PUSTAKA Azzopardi, B. J. (1991),”Atomization Fundamentals”, Department of Chemical Engineering, University of Nottingham. Bae, C. dan Kang, J. (2000),"Diesel Spray Characteristics of a Common-Rail VCO Nozzle Injector”, Proc. Thermofluidynamic Processes in Diesel Engines (THIESEL), hal. 57-66. Baumgarten, C., (2006),”Mixture Formation in Internal Combustion Engines”, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, Germany. Binesh, A.R. dan Hossainpour, S. (2008),"Three Dimensional Modelling of Mixture Formation and Combustion in a Direct Injection Heavy-Duty Diesel Engine", Proceeding of World Academy of Science, Engineering and Technology Volume, hal. 207. Cahyadi dan Bambang. 2009. Studi Eksperimental Pengaruh Komposisi MFO-Minyak Solar Terhadap Perubahan Karakteristik Semprotan dan Pembakaran. http://digilib.its.ac.id Heywood, J. B. (1988),”Internal Combution Engine Fundamentals”, McGraw-Hill Book Company, Singapore. Hwang, J.S., HA, J.S. dan No, S. Y. (2003),"Spray Characteristics of DME in Conditions of Common Rail Injection System", International Journal of Automotive Technology, Vol. 4, No.3, hal. 119. Khusna, D. (2009),”Karakteristik Semprotan Menumbuk Dinding Piston Tipe Mexican-Hat dengan Bahan Bakar Biodiesel dalam Ruang Bakar Bertekanan”, Thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Senecal, P.K., Schmidt, D.P., Nouar, I., Rutland, C.J., Reitz, R.D. dan Corradin M.L. (1999),”Modeling High-Speed Viscous Liquid Sheet Atomization”, International Journal of Multiphase Flow, Vol. 25, hal.1073-1097. Syukran dan Suryadi. 2007. Estimasi Penghematan Biaya Operasi PLTU dengan Cara Penggantian Bahan Bakar. JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No. 2, pp: 59 – 66.