SlideShare a Scribd company logo
1
METODE
PENCARIAN
HEURISTIK
2
Pencarian Heuristik
Merupakan teknik yang digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dari proses
pencarian
Dalam pencarian state space, heuristik
adalah aturan untuk memilih cabang-
cabang yang paling mungkin menyebabkan
penyelesaian permasalahan dapat diterima
3
Metode Pencarian Heuristik
1. Generate and Test (Pembangkit dan
Pengujian)
2. Hill Climbing (Pendakian Bukit)
3. Best First Search (Pencarian Terbaik Pertama)
4. Simulated Annealing
4
Generate and Test
(Pembangkit dan Pengujian)
Pengabungan antara depth first search
dengan pelacakan mundur (backtracking)
Nilai Pengujian berupa jawaban ‘ya’ atau
‘tidak’
Jika pembangkit possible solution
dikerjakan secara sistimatis, maka
prosedur akan mencari solusinya, jika
ada.
5
Algoritma:
 Bangkitkan suatu kemungkinan solusi
 Uji apakah node tersebut merupakan
solusi, dengan cara membandingkan
node atau node akhir suatu lintasan
yang dipilih dengan kumpulan tujuan
yang diharapkan
 Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak,
ulangi langkah pertama.nya dengan
6
Contoh kasus: Traveling Salesman Problem (TSP)
Seorang salesmen ingin mengunjungi n kota.
Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.
Diinginkan rute terpendek dimana setiap kota
sudah diketahui.
A B
C D
8
6
57
3 4
7
Contoh Kasus
 Penyelesaian dengan
metode Generate and
Test
DA B C
C DB
B D C BC D
D B B CD C
8
Contoh Kasus
Pencarian ke- Lintasan Panjang Lintasan Lintasan Terpilih Panjang Lintasan
Terpilih
1 ABCD 19 ABCD 19
2 ABDC 18 ABDC 18
3 ACBD 12 ACBD 12
4 ACDB 13 ACBD 12
5 ADBC 16 ACBD 12
Dst…
9
Hill Climbing
(Pendakian Bukit)
Hampir sama Generate and Test,
perbedaan terjadi pada feedback dari
prosedur test untuk pembangkitan keadaan
berikutnya.
Tes yang berupa fungsi heuristik akan
menunjukkan seberapa baik nilai terkaan
yang diambil terhadap keadaan lain yang
mungkin
10
Simple Hill Climbing
 Algoritma:
1. Evaluasi keadaan awal, jika tujuan berhenti jika
tidak lanjut dengan keadaan sekarang sebagai
keadaan awal
2. Kerjakan langkah berikut sampai solusi
ditemukan atau tidak ada lagi operator baru
sebagai keadaan sekarang
11
i. Cari operator yang belum pernah digunakan.
Gunakan operator untuk keadaan yang baru.
ii. Evaluasi keadaan sekarang:
a) Jika keadaan tujuan , keluar.
b) Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik
dari sekarang, maka jadikan keadaan tersebut
sebagai keadaaan sekarang
c) Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada
keadaan sekarang, maka llanjutkan iterasi.
iii. Jika keadaan baru tidak lebih baik dari pada
keadaan sekarang, maka lanjutkan interasi.
Algoritma Simple HC
12
Traveling Salesman Problem Dengan
Simple Hill Climbing
 Seorang salesman ingin mengunjungi n kota.
 Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.
 Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap
kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.
 Misal ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota
seperti berikut ini :
13
Steepest – Ascent HC
 Gerakan pencarian selanjutnya berdasar
nilai heuristik terbaik
 Algoritma:
1) Evaluasi keadaan awal, jika tujuan berhenti
jika tidak lanjut dengan keadaan sekarang
sebagai keadaan awal
2) Kerjakan hingga tujuan tercapai atau hingga
iterasi tidak memberi perubahan sekarang.
14
i. Tentukan SUCC sebagai nilai heuristik terbaik dari
successor-successor
ii. Kerjakan tiap operator yang digunakan oleh
keadaan sekarang.
a. Gunakan operator tersebut dan bentuk keadan baru
b. Evaluasi keadaan baru. Jika tujuan keluar, jika bukan
bandingkan nilai heuristiknya dengan SUCC. Jika lebih
baik jadikan nilai heuristik keadaan baru ter sebut
sebagai SUCC. Jika tidak, nilai SUCC tidak berubah.
iii. Jika SUCC lebih baik dari nilai heuristik keadaan
sekarang, ubah SUCC menjadi keadaan sekarang.
Algoritma Steepet-Ascent HC
15
Algoritma Steepet-Ascent HC
Pada steepest-ascent hill climbing ini, ada 3 masalah yang
mungkin, yaitu:
 Local optimum: keadaan semua tetangga lebih buruk
atau sama dengan keadaan dirinya.
 Plateou: keadaan semua tetangga sama dengan
keadaan dirinya.
 Ridgez local optimum yang lebih disebabkan karena
ketidak mampuan untuk menggunakan 2 operator
sekaligus.
16
Traveling Salesman Problem Dengan
Steepest Ascent Hill Climbing
17
Best-First Search
 Metode yang membangkitkan suksesor dengan
mempertimbangkan harga (didapat dari fungsi
heuristik tertentu) dari setiap node
 Kombinasi dari BFS dan DFS
 Pencarian dilakukan dengan melihat satu
lintasan, dan memungkinkan untuk berpindah ke
lintasan lain.
18
Simulated Annealing (SA)
SA memanfaatkan analogi antara cara
pendinginan dan pembekuan metal
menjadi sebuah struktur crystal dengan
energi yang minimal (proses penguatan)
dan proses pencarian untuk state tujuan
minimal
SA lebih banyak menjadi jebakan pada
local minimal.
19
SA berusaha keluar dari jebakan minimum
local.
20
Algoritma: Simulated Annealing
1. Evaluasi keadaan awal. Jika tujuan maka
KELUAR. Jika tidak lanjutkan dengan keadaan
awal sebagai keadaan sekarang
2. Inisialisasi BEST_SO_FAR untuk keadaan
sekarang
3. Inisialisasi T sesuai dengan annealing shedule
4. Kerjakan hingga solusi ditemukan atau sudah
tidak ada operator baru lagi akan diaplikasikan
kekondisi sekarang
21
a. Gunakan operator yang belum pernah digunakan
untuk menghasilkan keadaan baru
b. Evaluasi kondisi baru dengan menghitung:
∆E = nilai sekarang – nilaia keadaan baru
i. Jika kondisi baru tujuan maka KELUAR
ii. Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari
sekarang, maka jadikan keadaan tersebut sebagai
keadaaan sekarang
iii. Jika nilai kondisi baru tidak lebih baik daripada keadaan
sekarang, maka tetapkan kondisi baru sebagai keadaan
sekarang dengan probabilitas:
p’ = e -∆E /T
c. Perbaiki T sesuai dengan annealing scheduling
5. BEST_SO_FAR adalah jawaban yang
dimaksud
22
OR Graph
 Dibutuhkan 2 antrian yang berisi node-node:
 OPEN (berisi node-node yang sudah dibangkitkan,
sudah memiliki fungsi heuuristik namun belum diuji)
 CLOSED (berisi node-node yang sudah diuji)
 Fungsi lain yang dibutuhkan:
 f’(n) : pendekatan dari fungsi f(n) (fungsi evaluasi
terhadap node n)
 g(n) : biaya yang dikeluarkan dari keadaan awal
sampai ke node n
 h’(n) : estimasi tambahan bbiaya yang harus
dikeluarkan dari node n sampai mendapatkan tujuan.
23
Algoritma:
 Tempatkan node awal pada antrian OPEN
 Lakukan langkah berikut hingga tujuan
ditemukan atau sampai antrian OPEN kosong
 Ambil node terbaik dari OPEN
 Bangkitkan semua successornya
 Untuk tiap-tiap successornya kerjakan:
• Jika node tersebut belum pernah dibangkitkan,
evaluasi node tersebut dan masukkan ke OPEN
• Jika node tersebut sudah pernah dibangkitkan
sebelumnya, ubah parent jika lintasan baru lebih
menjanjikan. Hapus node tersebut dari antrian OPEN.
24
Greedy Search
 Best First Search dengan hanya
mempertimbangkan harga perkiraan (estimated
cost)
 Harga sesungguhnya tidak digunakan
 Studi kasus:
 Pencarian jalur dalam suatu daerah yang
direpresentasikan dalam suatu graph. Node
menyatakan kota dan busur menyatakan jarak antar
kota (harga sesungguhnya) dan h’(n) adalah harga
perkiraan dari node n menuju node tujuan (G).
25
 Dengan data sbb:
I - A (75); A – B (85); B – G (300);
I - C (140); C– D (160); D – G (200);
I - E (120); E – F (180); F – G (250);
 Dengan h’(n) = fungsi heuristik (jarak garis lurus dari
node n menuju G)
 Tentukan jalur terpilih?
I A B C D E F
400 360 280 300 180 400 200
26
Algoritma A*
 Perbaikan dari best-first search dengan
memodifikasi fungsi heuristiknya.
 Meminimumkan total biaya lintasan.
 Fungsi f’ sebagai estimasi fungsi evaluasi
terhadap node n: f’(n) = g(n) + h(n)
 Jika:
 h’ = h : Proses pelacakan sampai pada tujuan
 g = h’ = 0, f’ random: Sistem tidak dapat dikendalikan
 g = k (konstanta) dan h’ = 0 : Sistem menggunakan
breadth first search
 Membutuhkan 2 antrian : OPEN dan CLOSED
27
Algoritma
1. Set : OPEN = {S}, dan CLOSED = { }, S: node awal
2. Kerjakan jika OPEN belum kosong:
3. Cari node n dari OPEN dimana nilai f(n) minimal.
Kemudian tempatkan node n pada CLOSED
a. Jika n adalah tujuan, keluar
b. Ekspan node keanak-anaknya
c. Kerjakan untuk setiap anak n, yaitu n’:
 Jika n’ belum ada di OPEN atau CLOSED, maka:
• Masukkan n’ ke OPEN. Kemudian set back pointer dari n’ ke n.
• Hitung:
 h(n’)
 g(n’) = g(n) + c(n,n’) (biaya dari n ke n’)
 f(n’) = g(n’) + h (n’)
 Jika n’ telah ada di OPEN atau CLOSED dan jika g(n’) lebih kecil
(untuk versi n’ yang baru), maka:
• Buang versi lama n’
• Ambil n’ di OPEN, dan set backpointer dari n’ ke n.

More Related Content

What's hot

Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
KuliahKita
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
PutraMudaSihombing
 
Metode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakanMetode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakan
Ali Nardi
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
Herman Celamanya
 
Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2
Dian Sari
 
7. teori biaya pw p
7. teori biaya pw p7. teori biaya pw p
7. teori biaya pw p
goder21
 

What's hot (6)

Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
Intelijensia buatan - 03 Agen Pencarian (Searching Agent)
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Metode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakanMetode pencarian dan pelacakan
Metode pencarian dan pelacakan
 
Teknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristikTeknik pencarian heuristik
Teknik pencarian heuristik
 
Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2Dw 3-intelijensi buatan2
Dw 3-intelijensi buatan2
 
7. teori biaya pw p
7. teori biaya pw p7. teori biaya pw p
7. teori biaya pw p
 

Similar to Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02

MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptxMKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
Didik56
 
Searching
SearchingSearching
Searching
Sherly Uda
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
Yohanes Sibarani
 
Tugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching aiTugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching ai
Muhammad Irfan Irfan
 
Artificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A StarArtificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A Star
Jayner Wennyi
 
Algoritma Branch and Bound
Algoritma Branch and BoundAlgoritma Branch and Bound
Algoritma Branch and Bound
Ajeng Savitri
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
NicolausEuclides1
 
tugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdftugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdf
aakuntumbal
 
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIERNILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
Agus Suryanatha
 

Similar to Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02 (10)

MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptxMKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
MKB3462-Kecerdasan-Buatan_4_Heuristic-Search_v2.pptx
 
Searching
SearchingSearching
Searching
 
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik131111092-Forum5-PencarianHeuristik
131111092-Forum5-PencarianHeuristik
 
Tugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching aiTugas2 -metode searching ai
Tugas2 -metode searching ai
 
Artificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A StarArtificial Intelligence - A Star
Artificial Intelligence - A Star
 
Pertemuan 05
Pertemuan 05Pertemuan 05
Pertemuan 05
 
Algoritma Branch and Bound
Algoritma Branch and BoundAlgoritma Branch and Bound
Algoritma Branch and Bound
 
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
[NEW] SEARCHING METHODOLIGIES in COMPUTER.pdf
 
tugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdftugas1-kelompok10.pdf
tugas1-kelompok10.pdf
 
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIERNILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
NILAI OPTIMUM FUNGSI OBJEKTIF MASALAH PROGRAM LINIER
 

Recently uploaded

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 

Recently uploaded (20)

SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 

Metodepencarianheuristik 121108094422-phpapp02

  • 2. 2 Pencarian Heuristik Merupakan teknik yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dari proses pencarian Dalam pencarian state space, heuristik adalah aturan untuk memilih cabang- cabang yang paling mungkin menyebabkan penyelesaian permasalahan dapat diterima
  • 3. 3 Metode Pencarian Heuristik 1. Generate and Test (Pembangkit dan Pengujian) 2. Hill Climbing (Pendakian Bukit) 3. Best First Search (Pencarian Terbaik Pertama) 4. Simulated Annealing
  • 4. 4 Generate and Test (Pembangkit dan Pengujian) Pengabungan antara depth first search dengan pelacakan mundur (backtracking) Nilai Pengujian berupa jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ Jika pembangkit possible solution dikerjakan secara sistimatis, maka prosedur akan mencari solusinya, jika ada.
  • 5. 5 Algoritma:  Bangkitkan suatu kemungkinan solusi  Uji apakah node tersebut merupakan solusi, dengan cara membandingkan node atau node akhir suatu lintasan yang dipilih dengan kumpulan tujuan yang diharapkan  Jika solusi ditemukan, keluar. Jika tidak, ulangi langkah pertama.nya dengan
  • 6. 6 Contoh kasus: Traveling Salesman Problem (TSP) Seorang salesmen ingin mengunjungi n kota. Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui. Diinginkan rute terpendek dimana setiap kota sudah diketahui. A B C D 8 6 57 3 4
  • 7. 7 Contoh Kasus  Penyelesaian dengan metode Generate and Test DA B C C DB B D C BC D D B B CD C
  • 8. 8 Contoh Kasus Pencarian ke- Lintasan Panjang Lintasan Lintasan Terpilih Panjang Lintasan Terpilih 1 ABCD 19 ABCD 19 2 ABDC 18 ABDC 18 3 ACBD 12 ACBD 12 4 ACDB 13 ACBD 12 5 ADBC 16 ACBD 12 Dst…
  • 9. 9 Hill Climbing (Pendakian Bukit) Hampir sama Generate and Test, perbedaan terjadi pada feedback dari prosedur test untuk pembangkitan keadaan berikutnya. Tes yang berupa fungsi heuristik akan menunjukkan seberapa baik nilai terkaan yang diambil terhadap keadaan lain yang mungkin
  • 10. 10 Simple Hill Climbing  Algoritma: 1. Evaluasi keadaan awal, jika tujuan berhenti jika tidak lanjut dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal 2. Kerjakan langkah berikut sampai solusi ditemukan atau tidak ada lagi operator baru sebagai keadaan sekarang
  • 11. 11 i. Cari operator yang belum pernah digunakan. Gunakan operator untuk keadaan yang baru. ii. Evaluasi keadaan sekarang: a) Jika keadaan tujuan , keluar. b) Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari sekarang, maka jadikan keadaan tersebut sebagai keadaaan sekarang c) Jika keadaan baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka llanjutkan iterasi. iii. Jika keadaan baru tidak lebih baik dari pada keadaan sekarang, maka lanjutkan interasi. Algoritma Simple HC
  • 12. 12 Traveling Salesman Problem Dengan Simple Hill Climbing  Seorang salesman ingin mengunjungi n kota.  Jarak antara tiap-tiap kota sudah diketahui.  Kita ingin mengetahui rute terpendek dimana setiap kota hanya boleh dikunjungi tepat 1 kali.  Misal ada 4 kota dengan jarak antara tiap-tiap kota seperti berikut ini :
  • 13. 13 Steepest – Ascent HC  Gerakan pencarian selanjutnya berdasar nilai heuristik terbaik  Algoritma: 1) Evaluasi keadaan awal, jika tujuan berhenti jika tidak lanjut dengan keadaan sekarang sebagai keadaan awal 2) Kerjakan hingga tujuan tercapai atau hingga iterasi tidak memberi perubahan sekarang.
  • 14. 14 i. Tentukan SUCC sebagai nilai heuristik terbaik dari successor-successor ii. Kerjakan tiap operator yang digunakan oleh keadaan sekarang. a. Gunakan operator tersebut dan bentuk keadan baru b. Evaluasi keadaan baru. Jika tujuan keluar, jika bukan bandingkan nilai heuristiknya dengan SUCC. Jika lebih baik jadikan nilai heuristik keadaan baru ter sebut sebagai SUCC. Jika tidak, nilai SUCC tidak berubah. iii. Jika SUCC lebih baik dari nilai heuristik keadaan sekarang, ubah SUCC menjadi keadaan sekarang. Algoritma Steepet-Ascent HC
  • 15. 15 Algoritma Steepet-Ascent HC Pada steepest-ascent hill climbing ini, ada 3 masalah yang mungkin, yaitu:  Local optimum: keadaan semua tetangga lebih buruk atau sama dengan keadaan dirinya.  Plateou: keadaan semua tetangga sama dengan keadaan dirinya.  Ridgez local optimum yang lebih disebabkan karena ketidak mampuan untuk menggunakan 2 operator sekaligus.
  • 16. 16 Traveling Salesman Problem Dengan Steepest Ascent Hill Climbing
  • 17. 17 Best-First Search  Metode yang membangkitkan suksesor dengan mempertimbangkan harga (didapat dari fungsi heuristik tertentu) dari setiap node  Kombinasi dari BFS dan DFS  Pencarian dilakukan dengan melihat satu lintasan, dan memungkinkan untuk berpindah ke lintasan lain.
  • 18. 18 Simulated Annealing (SA) SA memanfaatkan analogi antara cara pendinginan dan pembekuan metal menjadi sebuah struktur crystal dengan energi yang minimal (proses penguatan) dan proses pencarian untuk state tujuan minimal SA lebih banyak menjadi jebakan pada local minimal.
  • 19. 19 SA berusaha keluar dari jebakan minimum local.
  • 20. 20 Algoritma: Simulated Annealing 1. Evaluasi keadaan awal. Jika tujuan maka KELUAR. Jika tidak lanjutkan dengan keadaan awal sebagai keadaan sekarang 2. Inisialisasi BEST_SO_FAR untuk keadaan sekarang 3. Inisialisasi T sesuai dengan annealing shedule 4. Kerjakan hingga solusi ditemukan atau sudah tidak ada operator baru lagi akan diaplikasikan kekondisi sekarang
  • 21. 21 a. Gunakan operator yang belum pernah digunakan untuk menghasilkan keadaan baru b. Evaluasi kondisi baru dengan menghitung: ∆E = nilai sekarang – nilaia keadaan baru i. Jika kondisi baru tujuan maka KELUAR ii. Jika bukan tujuan, namun nilainya lebih baik dari sekarang, maka jadikan keadaan tersebut sebagai keadaaan sekarang iii. Jika nilai kondisi baru tidak lebih baik daripada keadaan sekarang, maka tetapkan kondisi baru sebagai keadaan sekarang dengan probabilitas: p’ = e -∆E /T c. Perbaiki T sesuai dengan annealing scheduling 5. BEST_SO_FAR adalah jawaban yang dimaksud
  • 22. 22 OR Graph  Dibutuhkan 2 antrian yang berisi node-node:  OPEN (berisi node-node yang sudah dibangkitkan, sudah memiliki fungsi heuuristik namun belum diuji)  CLOSED (berisi node-node yang sudah diuji)  Fungsi lain yang dibutuhkan:  f’(n) : pendekatan dari fungsi f(n) (fungsi evaluasi terhadap node n)  g(n) : biaya yang dikeluarkan dari keadaan awal sampai ke node n  h’(n) : estimasi tambahan bbiaya yang harus dikeluarkan dari node n sampai mendapatkan tujuan.
  • 23. 23 Algoritma:  Tempatkan node awal pada antrian OPEN  Lakukan langkah berikut hingga tujuan ditemukan atau sampai antrian OPEN kosong  Ambil node terbaik dari OPEN  Bangkitkan semua successornya  Untuk tiap-tiap successornya kerjakan: • Jika node tersebut belum pernah dibangkitkan, evaluasi node tersebut dan masukkan ke OPEN • Jika node tersebut sudah pernah dibangkitkan sebelumnya, ubah parent jika lintasan baru lebih menjanjikan. Hapus node tersebut dari antrian OPEN.
  • 24. 24 Greedy Search  Best First Search dengan hanya mempertimbangkan harga perkiraan (estimated cost)  Harga sesungguhnya tidak digunakan  Studi kasus:  Pencarian jalur dalam suatu daerah yang direpresentasikan dalam suatu graph. Node menyatakan kota dan busur menyatakan jarak antar kota (harga sesungguhnya) dan h’(n) adalah harga perkiraan dari node n menuju node tujuan (G).
  • 25. 25  Dengan data sbb: I - A (75); A – B (85); B – G (300); I - C (140); C– D (160); D – G (200); I - E (120); E – F (180); F – G (250);  Dengan h’(n) = fungsi heuristik (jarak garis lurus dari node n menuju G)  Tentukan jalur terpilih? I A B C D E F 400 360 280 300 180 400 200
  • 26. 26 Algoritma A*  Perbaikan dari best-first search dengan memodifikasi fungsi heuristiknya.  Meminimumkan total biaya lintasan.  Fungsi f’ sebagai estimasi fungsi evaluasi terhadap node n: f’(n) = g(n) + h(n)  Jika:  h’ = h : Proses pelacakan sampai pada tujuan  g = h’ = 0, f’ random: Sistem tidak dapat dikendalikan  g = k (konstanta) dan h’ = 0 : Sistem menggunakan breadth first search  Membutuhkan 2 antrian : OPEN dan CLOSED
  • 27. 27 Algoritma 1. Set : OPEN = {S}, dan CLOSED = { }, S: node awal 2. Kerjakan jika OPEN belum kosong: 3. Cari node n dari OPEN dimana nilai f(n) minimal. Kemudian tempatkan node n pada CLOSED a. Jika n adalah tujuan, keluar b. Ekspan node keanak-anaknya c. Kerjakan untuk setiap anak n, yaitu n’:  Jika n’ belum ada di OPEN atau CLOSED, maka: • Masukkan n’ ke OPEN. Kemudian set back pointer dari n’ ke n. • Hitung:  h(n’)  g(n’) = g(n) + c(n,n’) (biaya dari n ke n’)  f(n’) = g(n’) + h (n’)  Jika n’ telah ada di OPEN atau CLOSED dan jika g(n’) lebih kecil (untuk versi n’ yang baru), maka: • Buang versi lama n’ • Ambil n’ di OPEN, dan set backpointer dari n’ ke n.