Menyikapi Kegaiban Dalam Kehidupan

Click to edit Master title style
1
Hasanuddin Z. Abidin
Kelompok Keilmuan Geodesi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
Menyikapi Kegaiban
Dalam Kehidupan
Pengajian Smanti Malang #135
Kamis, 8 Desember 2022, 14 Jumadil Awal 1444 H

2
Pendahuluan (1)
Versi Slide: HZ Abidin (2022)
HIKMAH DARI KISAH:
Realitas Proses Makna Menurut
manusia
Ontologi Epistemologi Aksiologi
BERBEDA DENGAN
Realitas Proses Makna Menurut
Allah SWT
Ceritakan tentang kisah seorang rahib
bani Israil, serta orang berkuda, dan
penjual kain yang sedang mencuci.

3
Banyak aspek kegaiban
dalam kisah Nabi Yusuf AS
yang diceritakan dalam Al-Qur’an
Pendahuluan (2)

4
Pendahuluan (3)
Realitas Proses Makna
Sampai saat ini banyak
aspek berikut dari COVID-19,
masih belum dapat difahami
secara baik oleh kita
→ masih banyak hal yang gaib.
https://www.statista.com/

5
Pendahuluan (4)
Realitas Proses Makna
Sampai saat ini masih ada
aspek berikut dari Gempa dan
Tsunami Aceh-Andaman 2004,
yang masih belum dapat difahami
sepenuhnya oleh kita
→ masih banyak hal yang gaib.

6
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya;
(ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang
yang bertakwa, yaitu orang-orang yang:
• beriman pada yang gaib,
• menegakkan salat, dan
• menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka,
• beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan
kepadamu (Nabi Muhammad),
• beriman pada (kitab-kitab suci) yang telah
diturunkan sebelum engkau, dan
• yakin akan adanya akhirat.
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya
dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Beriman pada
yang Gaib
QS Al-Baqarah 2: 2-5

7
Beriman pada yang Gaib
Dari : https://www.liveworksheets.com/ul2390742bb
Sebagian besar Rukun Iman
mengandung aspek kegaiban.
Prinsip Ihsan juga bertumpu di atas
keimanan pada hal-hal yang gaib.

8
• Gaib: segala sesuatu yang panca indera
tidak mampu menjangkaunya.
• Gaib: segala sesuatu yang tersembunyi dan tertutup
dari mata baik secara rasa maupun maknawi.
• Gaib: apa saja yang tersembunyi dari pandangan para manusia,
seperti menyangkut surga, neraka, dan apa saja yang Allah
sebutkan di dalam al-Qur’an, seperti ruh dan waktu kiamat.
Pengertian
Gaib
“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad)
tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan
Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan
kecuali hanya sedikit” (QS Al-Isra, 17:85)
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak ada siapa pun di
langit dan di bumi yang mengetahui sesuatu yang gaib
selain Allah. Mereka juga tidak mengetahui kapan
mereka akan dibangkitkan” (QS An-Naml, 27:65)

9
Menurut Syeikh Ali Jum’ah, gaib (ghoib)
dibagi menjadi 3, yaitu ghoib nisbi, ghoib muthlaq
dan ghoib al-ghoib.
1. Ghoib Nisbi
Sesuai dengan karateristik di alam. Kita bisa melihat bukti
keberadaan sesuatu tapi tidak wujudnya, seperti listrik dan
gelombang EM, WA, akal manusia, dan lainnya.
2. Ghoib Muthlaq
Manusia tidak dapat melihat tapi makhluk lain dapat melihatnya.
Seperti arsy, surga dan neraka; malaikat dapat melihatnya, tapi manusia tidak.
3. Ghoib al-Ghaib
Yaitu Allah SWT. Dzat Allah tidak dapat diketahui baik oleh para nabi rasul, para
malaikat dan makhluk gaib lainnya.
Pengertian
Gaib (Ghoib)
Ref: https://bdksemarang.kemenag.go.id/berita/pengetahuan-tentang-ghaib

10
Keterbatasan Panca Indera Manusia
https://flatearth.ws/human-senses
• Punya jarak pandang maksimum.
• Hanya dapat melihat dalam rentang
panjang gelombang tertentu.
• Tidak dapat melihat makhluk halus.
• Tidak dapat menembus benda/material.
• Tidak dapat melihat melintas waktu.
Mata
Telinga
• Punya jarak dengar maksimum.
• Hanya dapat mendengar dalam rentang
frekuensi tertentu.
• Umumnya tidak dapat mendengar suara
makhluk halus.
• Tidak dapat mendengar melintas waktu.
Hidung
• Punya jarak cium maksimum.
• Hanya dapat mencium dalam rentang
bau tertentu.
• Tidak dapat mencium melintas waktu.
Tangan
• Punya jarak jangkau maksimum.
• Tidak dapat menyentuh makhluk halus.
• Tidak dapat menembus benda/material.
• Tidak dapat menjangkau melintas waktu.
Fikiran
• Tidak mengetahui fikiran orang lain.
• Tidak memahami percakapan
binatang dan mahluk halus.
• Tidak mengetahui masa depan.
• Tidak mengetahui hal-hal yang gaib.

11
Kunci
Kegaiban
Kunci-kunci semua yang gaib ada pada Allah,
dan tidak ada yang mengetahuinya selain Nya.
(QS Al-An’am, 6:59).
• Hanya Allah yang mengetahui
hal-hal yang gaib.
• Rasul yang diridhai-Nya juga diberikan
(sebagian kecil) pengetahuan kegaiban
secara temporal.
• Sebagai manusia yang buta-gaib, kita
perlu selalu mendekati Allah, dengan
Iman, Ilmu, dan Amal.

12
Nabi dan Rasul juga
tidak mengetahui hal gaib,
kecuali yang diizinkan
oleh Allah SWT
“(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang hal yang gaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhaiNya, maka sesungguhnya
Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya” (QS. Al-Jin: 26-27)
“Katakanlah (hai Muhammad), ‘Aku tidak berkuasa mendatangkan manfaat bagi diriku
dan tidak (pula kuasa) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya
aku mengetahui yang gaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku
tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-A’raf: 188)
“Katakanlah (hai Muhammad), ‘Aku tidak mengatakan
kepada kalian bahwa perbendaharaan (rahasia) Allah ada
padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib, dan
tidaklah aku mengatakan kepada kalian bahwa aku ini
malaikat, aku tidak mengikuti kecuali apa yang
diwahyukan kepadaku” (QS. Al-An’am: 50)

13
Contoh Hal yang Gaib
Menurut Hadist
Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak
ada yang mengetahuinya kecuali Allah:
1. Tidak ada yang tahu apa yang akan
terjadi dengan hari esok kecuali Allah.
2. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi
di dalam rahim-rahim kecuali Allah.
3. Tidak ada yang tahu kapan datangnya
hujan kecuali Allah.
4. Tidak ada seorangpun yang tahu
dimana dia akan meninggal.
5. Tidak ada yang tahu kapan terjadi
hari kiamat kecuali Allah."
(HR. Bukhari: 4328)
“Barangsiapa yang
mendatangi seorang dukun
atau seorang tukang ramal,
kemudian membenarkan apa yang
dikatakannya, maka dia telah kafir
terhadap wahyu yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW”
(HR Ahmad, At-Tirmidzi,
Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

14
Dalam Al-Qur’an
Luasnya Surga
“Bersegeralah menuju ampunan dari
Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti)
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-
orang yang bertakwa” (QS Ali Imran, 3:133)
Berlombalah menuju ampunan dari
Tuhanmu dan surga yang lebarnya
(luasnya) selebar langit dan bumi, yang
telah disediakan bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah dan para rasul-
Nya. Itulah karunia Allah yang
dianugerahkan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Allah adalah Pemilik
karunia yang agung” (QS Al-Hadid, 57:21)
• Surga seluas langit dan bumi,
apakah maksudnya seluas
alam semesta ?
• Apakah luasan neraka
jauh lebih kecil dari surga?

15
Dalam Al-Qur’an
Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq.
Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.
QS Al-’Ankabut
• Ada apa sebelum Big Bang ?
• Darimana enerji yang
menyebabkan terjadinya Big Bang?
• Sampai kapan alam semesta akan
terus mengembang?
• Darimana enerji yang membuat
alam semesta terus mengembang
dengan percepatan?
Penciptaan Alam Semesta
Big
Bang
http://map.gsfc.nasa.gov/media/060915/index.html
Hal-hal yang masih gaib.

16
Dalam Al-Qur’an
Tahapan Penciptaan
Alam Semesta
https://id.pinterest.com/pin/30891947427563941/
Dan sungguh, Kami telah
menciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam
enam masa, dan Kami tidak
merasa letih sedikit pun”
(QS Qaf, 50:38)
Masih gaib: apa yang dimaksud
enam masa dan karakteristiknya.

17
Dalam Al-Qur’an
Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan
(Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya
QS Az-Zariyat
Kenapa Allah meluaskan alam semesta,
yang sudah sangat luas dan berlapis-lapis?
→ Sesuatu yang masih gaib bagi kita.
• Para astronom dari pengamatan luar angkasa menggunakan
teleskop raksasa menemukan bahwa cahaya sejumlah
bintang bergeser ke arah ujung merah spektrum, yang
menunjukkan bahwa bintang-bintang tersebut menjauh dari
Bumi → alam semesta mengembang dengan percepatan.
• Studi dari NASA: Perkiraan baru konstanta Hubble adalah
74 km per detik per megaparsec. Ini berarti bahwa untuk
setiap 3,3 juta tahun cahaya jauhnya sebuah galaksi dari kita,
galaksi itu tampaknya bergerak 74 km per detik lebih cepat,
sebagai akibat dari perluasan alam semesta.
(https://www.nasa.gov/feature/goddard/2019/mystery-of-the-universe-s-expansion-
rate-widens-with-new-hubble-data)
This diagram reveals changes in the rate of expansion since
the Universe's birth 15 billion years ago. The more shallow the curve,
the faster the expansion. The curve changes noticeably about 7.5 billion
years ago, when objects in the universe began flying apart at a faster rate.
Astronomers theorize that the faster expansion rate
is due to a mysterious, dark force that is pushing galaxies apart.
https://esahubble.org/images/opo0109g/
Perluasan Alam Semesta

18
Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.
QS Al-Ma’arij
Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi
janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
QS Al-Hajj
Dalam Al-Qur’an
Relativitas Waktu
https://byjus.com/physics/
special-theory-of-relativity/
Skala ruang-waktu Allah dan para
penghuni langit, akan jauh berbeda
dengan skala ruang-waktu manusia
Masih banyak hal
yang gaib terkait
skala ruang waktu ini.

19
“A WORMHOLE is like a tunnel
between two distant points in
our universe that cuts the travel
time from one point to the
other. Instead of traveling for
many millions of years from one
galaxy to another, under the
right conditions one could
theoretically use a wormhole to
cut the travel time down to
hours or minutes”.
QS Az-Zariyat
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan
Dalam Al-Qur’an
From: https://www.newscientist.com/article/mg21829224-200-
wormhole-entanglement-solves-black-hole-paradox/
From: https://astronomy.com/news/astro-for-
kids/2022/08/what-are-wormholes-an-astrophysicist-explains-
these-shortcuts-through-space-time
Masih gaib yang
dimaksud dengan
“jalan-jalan di langit”

20
Contohnya:
• Nabi Ibrahim: tidak terbakar oleh api (QS 21:69).
• Nabi Yakub: bisa mencium bau Nabi Yusuf dari jarak jauh (QS 12:94).
• Nabi Musa: keajaiban tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular dan
membelah laut.
• Nabi Sulaiman: memahami bahasa binatang, menguasai angin dan jin,
serta melakukan teleportasi singgasana Ratu Bilqis.
• Nabi Isa: dapat berbicara saat masih bayi dan dapat menghidupkan
orang mati.
• Nabi Muhammad: melakukan perjalanan Isra Mi’raj (QS 17:1; QS 53:7-18)
dan sejumlah mukjizat lainnya.
Dalam Al-Qur’an
Banyak mukjizat dan fenomena
terkait para Nabi dan Rasul yang sulit
dijelaskan dengan akal fikiran manusia
(banyak aspek kegaibannya).

21
Contohnya:
• Ashabul Kahfi: kisah sejumlah pemuda tertidur dalam gua selama 309 tahun.
• Nabi Khidir dan Nabi Musa: melobangi perahu, membunuh anak kecil, dan
membangun kembali rumah yang hampir rubuh.
• Siti Maryam: mendapatkan kiriman makanan dari Allah di mihrabnya.
• Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria: mendapatkan putra saat usia istri mereka
sudah berusia sangat tua.
• Zaman Nabi Sulaiman: seorang berilmu yang dapat membawa singgasana
Ratu Bilqis dari Yaman ke Palestina dalam kedipan mata (QS 27:40).
• Nabi Isa: diangkat ke langit oleh Allah SWT (QS 4:158).
Dalam Al-Qur’an
Juga banyak kisah dan kejadian
yang disampaikan dalam Al-Qur’an
yang sulit dijelaskan dengan akal fikiran
manusia (banyak aspek kegaibannya)

22
Dalam Al-Qur’an
Nabi Ibrahim tidak terbakar api
QS Al-Anbiya
Sains dan teknologi modern saat ini
belum dapat merealisasikan
api yang dingin dan tak membakar:
→ realitas dan prosesnya gaib.
• Api adalah oksidasi cepat suatu bahan (bahan bakar) dalam
proses kimia eksotermik dari pembakaran, yang mengakibatkan
pelepasan panas, cahaya, dan berbagai produk reaksi.
• Panas yang dihasilkan api disebabkan oleh perubahan ikatan rangkap lemah
dalam molekul oksigen, menjadi ikatan yang lebih kuat, menghasilkan karbon
dioksida dan air, serta melepaskan energi.
• Pada titik tertentu dalam reaksi pembakaran akan muncul nyala api, yang
disebut titik pengapian. Nyala api adalah bagian api yang terlihat.
• Api terutama terdiri dari karbon dioksida, uap air, oksigen dan nitrogen.
• Tergantung pada zat yang menyala, dan zat lain yang ikut tercampur,
warna nyala api dan intensitas api bisa berbeda-beda.

23
Dalam Al-Qur’an
Nabi Yakub dapat mencium
bau Nabi Yusuf dari jarak jauh.
https://www.jasonmtome.com/how-far-can-deer-smell-explained/
Tergantung:
• Wind Speed
• Strength of Smell
• Humidity
• Barometric
Pressure
• Landscape Terrain
Smartphone saat
ini belum dapat
mengirimkan bau
atau rasa secara
online.
Jarak Maksimum Penciuman:

24
Seorang yang mempunyai ilmu dari
kitab suci berkata, “Aku akan
mendatangimu dengan membawa
(singgasana) itu sebelum matamu
berkedip.” Ketika dia (Sulaiman)
melihat (singgasana) itu ada di
hadapannya, dia pun berkata, “Ini
termasuk karunia Tuhanku untuk
mengujiku apakah aku bersyukur atau
berbuat kufur. Siapa yang bersyukur,
maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa
yang berbuat kufur, maka
sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi
Mahamulia” (QS An-Naml, 27:40)
Dalam Al-Qur’an
Kecepatan pergerakan singgasana Ratu Bilqis
dari Yaman ke Palestina → sekitar 2000 km/detik.
teleportation: A hypothetical method of transportation in
which matter is converted into minute particles or into energy
at one point and re-created in original form at another
(https://www.thefreedictionary.com)
Teleportasi ?
Singgasana Ratu Bilqis

25
Dalam Al-Qur’an
Peristiwa Isra’ Mi’raj
Realitas dan proses peristiwa Isra’ Mi’raj
adalah sesuatu yang masih gaib bagi
sains dan teknologi modern saat ini.
Contoh yang masih gaib:
• Binatang Buraq.
• Bertemu dengan para Nabi terdahulu.
• Keberadaan 7 lapis langit.
• Jarak antara Bumi dengan setiap lapis langit.
• Kecepatan perjalanan Nabi yang sangat
cepat (apakah melalui wormholes ?).
≈ 1240 km
dengan Buraq
QS An-Najm
53:7-18

26
Contohnya:
• Air susu yang tiba-tiba melimpah dari ibu asuhnya (Halimah).
• Membelah Bulan atas izin Allah.
• Air mengalir dari jari Nabi Muhammad SAW.
• Hanya sedikit makanan namun cukup untuk banyak orang.
• Mengenyangkan banyak orang dengan satu gelas susu.
• Pelepah kurma menangis.
• Mengobati mata yang sakit (Ali bin Abi Thalib) dalam sekejab.
• Tubuhnya dilindungi petir saat akan dibunuh (oleh Syiban bin Utsman
saat Perang Hunain).
Terkait Kehidupan
Nabi Muhammad SAW
Disamping Al-Qur’an dan Isra’ Mi’raj
banyak hal yang terkait Nabi Muhammad SAW
yang sulit dijelaskan dengan akal fikiran
manusia (banyak aspek kegaibannya)

27
Kegaiban
Adalah
Rahmat
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya saya mengetahui sesuatu
yang tidak kalian ketahui, dan mendengar apa
yang tidak kalian dengar…
Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa
yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit
tertawa dan banyak menangis, dan kalian tidak
akan merasakan enaknya di atas kasur bersama
istri, dan kalian akan keluar menuju bukit-bukit
untuk berdoa dengan suara keras kepada Allah."
(HR. Ibnu Majah: 4180)
“Allah tidak membebani
seseorang, kecuali
menurut kesanggupannya”
(QS Al-Baqarah, 2:286),
Tertutupnya banyak hal (fenomena) bagi kita,
justru merupakan rahmat dari Allah SWT,
agar kita bisa hidup lebih tenteram.

28
Kita harus selalu bergantung
dan mengingat Allah SWT dalam
keseharian kita, karena hanya Allah lah
yang mengetahui hal-hal yang gaib.
(QS Luqman, 31:22 dan QS Ar-Rad, 13:28)
Menyikapi
Kegaiban (1)

29
1. Sebagai fondasi agar selalu dapat
ingat kepada Allah dalam segala kondisi
(sesuai prinsip ihsan, HR Muslim: 9), maka
kita harus selalu mencoba mengenal Allah
dengan lebih baik; yaitu dengan terus
meningkatkan kualitas dan kapasitas iman, ilmu,
dan amal ibadah kita.
2. Selalu niatkan sebelum beraktivitas bahwa semuanya demi
mencari keridhaan Allah. Karena ini sesuai dengan pesan
Rasulullah SAW: “amal itu tergantung niatnya, dan seseorang
hanya mendapatkan sesuai niatnya” (HR Bukhari: 6439).
Menyikapi
Kegaiban (2)

30
3. Rencanakan semua tahapan
aktivitas kita sesuai dengan ilmu dan
pengetahuan terkait, dan pastikan
bahwa tidak ada sesuatupun yang akan
mengundang murka Allah.
4. Selalu mulai setiap aktivitas dengan membaca
bismillah, agar semua aktivitas dapat berjalan dengan
baik dan dibimbing oleh Nya. Rasulullah SAW telah
mengingatkan bahwa “setiap perkara penting yang tidak
dimulai dengan bismillahir rahmanir rahiim, amalan tersebut
terputus berkahnya” (HR. Al-Khatib). Para ulama juga
mengingatkan bahwa kalau tidak dimulai dengan bismillah,
maka setan akan ikut berpartisipasi dalam aktivitas kita.
Menyikapi
Kegaiban (3)

31
5. Dalam menjalani seluruh tahapan
aktivitas, keep online dengan Allah, dengan
doa, istighfar, dzikir, shalawat, dan amal ibadah.
Ini perlu kita lakukan agar Allah melindungi kita
dalam menapaki kehidupan yang tidak lepas dari
hal-hal yang gaib.
6. Apapun hasil yang kita peroleh setelah berusaha melibatkan
Allah secara maksimal, maka kita harus berprinsip "alhamdulillahi
ala kulli hal" yang artinya "segala puji bagi Allah atas segala keadaan"
(HR Ibnu Majah: 3793).
Menyikapi
Kegaiban (4)

32
Catatan Penutup
• Hanya Allah yang mengetahui hal-hal yang gaib.
• Allah bisa memberikan atau menyingkapkan sedikit kegaiban
bagi para Rasul, Nabi, dan Waliyullah yang diridhoi oleh-Nya.
• Bagi manusia secara umum, banyak hal dalam kehidupan ini
dan alam semesta yang bersifat gaib.
• Karenanya sebagai manusia yang buta-kegaiban, maka kita
harus selalu mendekati Allah SWT dalam keseharian kita
dengan iman, ilmu, dan amal ibadah.
Manusia sesungguhnya dalam keadaan “tidur”,
dan jika telah wafat, barulah kita “terjaga”,
karena banyak kegaiban telah tersingkap.
(Imam Ali bin Abi Thalib ra)

33
Terima Kasih

Menyikapi Kegaiban Dalam Kehidupan

Recommended

Recommended

More Related Content

Similar to Menyikapi Kegaiban Dalam Kehidupan

Similar to Menyikapi Kegaiban Dalam Kehidupan (7)

More from Hasanuddin Z. Abidin

More from Hasanuddin Z. Abidin (6)

Menyikapi Kegaiban Dalam Kehidupan